Tag: Kejuaraan Dunia 2023

  • Apri/Fadia Gagal Pecahkan Rekor

    Apri/Fadia Gagal Pecahkan Rekor

    DENMARK, BANPOS – Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti gagal menciptakan rekor sebagai ganda putri Indonesia pertama men­juarai Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023. Apri/Fadia harus puas menjadi runner-up, setelah ditak­lukan pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

    Meski demikian, Apri/Fadia sukses mengukir sejarah dengan meraih medali perak pertama dalam 28 tahun bagi ganda putri Indonesia di ajang Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023. Ber­main di Copenhagen, Denmark, perjuangan Apri/Fadia yang menjadi wakil Indonesia satu-satunya di final tidak sanggup meladeni pasangan nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi dengan skor 21-16, 21-12.

    Meski harus puas sebagai run­ner-up, Apri/Fadia juga mencatat­kan sejarah sebagai ganda putri Indonesia ketiga yang menyabet medali perak Kejuaraan Dunia, setelah pasangan Verawaty Fad­jri/Imelda Wiguna (1980) dan Finarsih/Lili Tampi (1995).

    Seusai pertandingan, Fadia mengaku senang atas pencapa­ian tersebut. Menurutnya, med­ali perak yang mereka raih dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 di Denmark adalah buah dari kesabaran dalam berproses.

    “Tak menyangka dapat medali perak dari Kejuaraan Dunia. Ini merupakan hasil dan proses serta usaha dan kesabaran kita. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” kata Fadia dikutip dari keterangan tertulis PBSI yang diterima di Jakarta.

    Mengenai jalannya pertan­dingan, Apri/Fadia menilai Chen/Jia sangat mempersiapkan pola permainan dengan baik, mulai dari servis pertama hingga fokus yang luar biasa untuk bisa mendapatkan poin.“Kita akui, lawan dari hawa­nya sudah dapat dari awal. Ini pelajaran bagi saya. Mereka begitu fokus untuk mengalahkan kami,” ujar Fadia.

    Ganda putri peringkat 12 dunia itu pun mengatakan akan menjadikan pengalaman di Ke­juaraan Dunia sebagai motivasi untuk terus berproses dengan baik di masa depan. Keduanya juga mengapresiasi penampilan masing-masing selama berlaga di turnamen tersebut dari babak awal hingga final.

    “Terima kasih ke Fadia yang sudah bermain luar biasa hari ini. Lawan hari ini kuat banget. Kami harus belajar dari mereka, tidak pernah capek dan terus bermain menekan. Itu yang harus dipela­jari dari lawan, bagaimana fokus dan yakin dari awal,” kata Apri.

    Baik Apri maupun Fadia sepakat bahwa Kejuaraan Dunia merupa­kan titik balik mereka dari per­jalanan berbatu mereka beberapa waktu terakhir. Apri mengatakan, mereka tidak mau terpuruk terus dan terus berusaha untuk kembali ke performa terbaik lagi.

    “Ini sebuah proses yang sangat luar biasa. Sebelum Kejuaraan Dunia, performa kami sangat turun. Kami harus berjuang secara luar bisa pada diri masing-masing. Kami mau bangkit step by step dan akhirnya mendapat hasil luar biasa di Kejuaraan Dunia ini. Terima kasih buat Fadia yang mampu mengantarkan saya dapat medali perak Kejuaraan Dunia,” kata Apri.

    Fadia juga mengapresiasi para pendukung Indonesia yang hadir langsung di Stadion Royal Arena Copenhagen maupun yang men­dukung di Tanah Air.

    “Di sini banyak pendukung Indonesia yang terus mendu­kung kami. Mereka terus men­dukung meski kami ketinggalan poin. Kami senang dan terima kasih buat pendukung Indone­sia,” ujarnya. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/185839/kejuaraan-dunia-bulu-tangkis-2023-aprifadia-gagal-pecahkan-rekor/2

  • Fajar Dan Rian Mengecewakan

    Fajar Dan Rian Mengecewakan

    DENMARK, BANPOS – Penampilan ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto alias Fajri mengecewakan. Mereka kalah pada babak awal atau 32 besar Kejuaraan Dunia Badminton BWF 2023 di Denmark, kemarin.

    Ganda Fajar/Rian harus ang­kat koper lebih awal. Mereka di­hadang pasangan Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan kemarin malam waktu Copenhagen, Denmark. Fajar/Rian yang tampil pada partai penutup itu, kalah dua gim langsung 18-21, 19-21 dari ganda asal Taiwan itu setelah berjuang 39 menit.

    “Kami kecewa dengan keka­lahan ini. Kami belum bisa me­nampilkan performa terbaik. Kami memang tidak bermain baik dalam pertandingan ini,” ungkap Rian melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta, kemarin.

    Kekalahan itu diakui mer­eka tidak sesuai dengan harapan, apalagi mereka tampil sebagai un­ggulan teratas pada turnamen ber­gengsi itu Apalagi pasangan Lee/Yang juga bermain sangai baik dengan menampilkan pola yang agresif dan pertahanan rapat.

    “Maaf, belum bisa tampil maksimal dan melaju ke babak selanjutnya. Permainan kami tak sesuai dengan harapan. Lawan bermain 2sangat baik dan kami tak bisa keluar dari tekanan,” aku Fajar lagi.

    Fajar/Rian menuturkan, status mereka sebagai ganda putra per­ingkat satu dunia tidak menjadi beban saat bermain. Hanya saja, at­mosfer pertandingan di Kejuaraan Dunia berbeda jika dibandingkan dengan turnamen lain.

    Sebab itu, butuh fokus dan kualitas permainan yang lebih tinggi dibanding turnamen BWF lainnya. Sayangnya, Fajar/Rian tidak dalam bentuk terbaiknya saat menghadapi Lee/Yang.

    “Tampil di Kejuaraan Dunia itu memang harus memiliki fokus luar biasa dan performa terbaik. Mungkin kami terlalu menggebu-gebu tampil di sini, tetapi hasil akhirnya malah tidak sesuai harapan,” ujar Fajar.

    Setelah kekalahan ini, Fajar/Rian hanya bisa melakukan evaluasi persiapan menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya. Konsistensi dan stabilitas per­mainan menjadi aspek terbesar yang harus dibenahi.

    “Kami tentu tidak mau dengan hasil seperti ini. Kami harus in­trospeksi lagi dengan kekalahan ini untuk menghadapi turnamen berikutnya,” tutup Fajar. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/185455/kejuaraan-dunia-badminton-2023-fajar-dan-rian-mengecewakan

  • Kunci The Daddies Dan Bakri Tembus Perempat Final

    Kunci The Daddies Dan Bakri Tembus Perempat Final

    DENMARK, BANPOS – Menikmati pertandingan, menjadi kunci pasangan ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melangkah ke perempat final Kejuaraan Dunia BWF 2023.

    Bagas /Fikri alias Bakri melangkah ke perempat final Kejuaraan Dunia BWF 2023 setelah mengalahkan Juara Dunia 2022 dari Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Kamis (24/8/2023). Bagas/Fikri menang dengan straight game, 22-20 dan 21-18.

    Kemenangan ini sekaligus memutus 3 kali kemenangan beruntun Hoki/Kobayashi terhadap Bagas/Fikri. Meski rekor pertemuan kini, Bagas/Fikri masih tertinggal 2-3.

    “Alhamdulillah kami diberi kelancaran dan menang. Rasanya senang bisa tembus dan menang melawan musuh bebuyutan. Tadi strategi kami hanya menikmati pertandingan di tengah lapangan dan tidak mikir soal menang atau kalah,” jelas Bagas.

    “Karena sebelumnya pernah bertemu, dan kalah terus di tiga pertemuan terakhir, kami rajin melihat rekaman video lawan. Selain itu kami juga harus lebih yakin dan tampil baik,” katanya.

    Untuk menghadapi babak 8 besar, Bagas berjanji main enjoy. Bermain tenang, pukulan demi pukulan harus bagus. “Kami jangan membuat banyak kesalahan sendiri saja. Kami akan terus berjuang untuk Indonesia,” tegasnya.

    Muhammad Shohibul Fikri mengungkapkan rasa bangganya bangga bisa menang lawan Hoki/Kobayashi.

    “Sukses ini menunjukkan kami bisa memenangkan pertandingan. Kemenangan ini juga sangat berarti untuk membuktikan bahwa kami bisa. Bicara soal kunci kemenangan, strateginya hampir sama dengan pertandingan kemarin. Kami bisa bermain baik. Lawan sebenarnya juga bermain baik. Tetapi kami bisa bermain lebih baik.”

    Sementara itu, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melaju ke delapan besar BWF World Championships 2023 usai mengalahkan wakil China, He Ji Ting/Zhou Hao Dong.

    Bertanding di Royal Arena, Kamis (24/8) malam WIB, Ahsan/Hendra tampil perkasa dua gim langsung dengan skor 21-15, 21-10 dalam waktu 26 menit saja.

    “Alhamdulillah bisa menang hari ini dan bisa melewati pertandingan dengan kemenangan. Ini pertandingan yang juga tidak mudah. Makanya, kami harus fokus dari awal,” jelas Ahsan.

    “Strategi yang menjadi kunci kemenangan tadi, kami bisa menerapkan pola sesuai yang dirancang dari awal. Kami menyerang duluan.”

    Ahsan mengakui, lawan yang lebih muda memiliki tenaga yang kencang. “Mau tidak mau kami harus banyak menurunkan bola agar tidak keserang,” tutupnya.

    Untuk pertandingan babak perempatfinal besok, kami hanya ingin memberikan yang terbaik. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/185479/kejuraan-dunia-2023-main-tenang-kunci-the-daddies-dan-bakri-tembus-perempat-final

  • Lolos 8 Besar, Gregoria Langsung Fokus Hadapi Akane

    Lolos 8 Besar, Gregoria Langsung Fokus Hadapi Akane

    DENMARK, BANPOS – Tunggal putri Indonesia, pebulutangkis Gregoria Mariska Tunjung mulus melangkah ke babak perempatfinal Kejuaraan Dunia 2023 atu BWF World Championships 2023.

    Sempat kerepotan di awal, Gregoria bangkit dan menang rubber game atas wakil China Han Yue pada laga 16 besar yang digelar di Royal Arena, Jumat (25/8/2023) dini hari WIB.

    Gregoria meraih kemenangan selama 53 menit sebelum menang 13-21, 21-19, dan 21-11.

    “Senang dan bersyukur saya bisa lolos ke babak 8 besar Kejuaraan Dunia. Ini merupakan kesempatan keempat saya di Kejuaraan Dunia dan sejauh ini, inilah yang paling jauh. Tentu hal ini akan menambah motivasi saya,” kata Gregoria.

    Pada gim pertama, Gregor kalah karena main kurang nyaman. Angin cukup kencang di lapangan. Sehingga dalam mengontrol bola tak leluasa.

    “Saat unggul di gim kedua, bukannya bermain lepas, saya malah tegang dan bermain lebih hati-hati. Lawan juga bisa menyamakan angka. Saat kedudukan 19-19, akhirnya saya bisa bermain lebih tenang dan lawan malah salah sendiri,” jelasnya.

    “Gim ketiga saya hanya bermain untuk mengurangi kesalahan. Juga tak gampang memberi poin ke lawan saja.”

    Dua pertandingan sebelumnya, Jorji, sapaannya, bermain rubber game. Jadi dia perlu istirahat yang maksimal dengan terapi dan segera fokus menghadapi pertandingan besok (malam ini).

    “Cuma saya tak bisa melihat permainan Akane yang menang tanpa bertanding. Untuk melawan Akane, saya akan tampil lebih rileks. Target saya ingin tampil maksimal. Semoga hasilnya juga maksimal,” jelasnya. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/185477/kejuaraan-dunia-2023-lolos-8-besar-gregoria-langsung-fokus-hadapi-akane

  • Ahsan/HendraTembus 16 Besar

    Ahsan/HendraTembus 16 Besar

    DENMARK, BANPOS – Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tidak mau terbebani raihan menjadi runner up pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 di Tokyo. Ahsan/Hendra kini hanya fokus pada Kejuaraan Dunia Denmark 2023.

    Ahsan/Hendra sukses menjalani laga pertama Kejuaraan Dunia 2023 dengan hasil manis di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Rabu (23/8) dini hari tadi WIB.

    Pada laga babak kedua atau 32 besar, The Dadies berjumpa dengan pebulutangkis asal Italia, yakni Giovanni Greco/David Salutt.

    Ahsan/Hendra tampil ciamik membuat Greco/Salutt tidak berdaya dalam laga yang memakan durasi 22 menit tersebut. The Dadies menang melalui dua gim langsung dengan skor akhir 21-12, 21-14.

    “Alhamdulillah dan bersyukur bisa menang. Tetapi, siapa pun lawannya, kami memang harus tetap fokus. Kami jangan sampai lengah atau memandang remeh lawan. Sebab, kalau lengah sedikit itu bisa berbahaya,” kata Ahsan.

    Ahsan yang prestasi tahun lalu menjadi runner up di Tokyo dan hanya akan fokus ke Kejuaraan Denmark di Tokyo.

    “Tahun lalu kami memang maju ke final di Kejuaraan Dunia di Tokyo. Tetapi hal itu sudah lalu berlalu. Kita lupakan hasil tahun lalu. Kami harus kembali fokus ke step by step dalam kejuaraan ini,” jelasnya.

    Sementara Hendra Setiawan mengatakan sejak awal akan fokus pada pola permainan.

    “Kami tetap harus beradaptasi dengan lapangan dan shuttlecock, karena ini pertandingan pertama kami. Ini pertandingan pertama kami. Jadi, dari awal kami tidak mau lengah. Tetap fokus ke pertandingan. Mudah-mudahan besok bisa lebih baik lagi penampilannya,” jelasnya. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/185315/kejuaraan-dunia-2023-tembus-16-besar-ahsanhendra-lupakan-prestasi-tahun-lalu

  • Terusir Di Awal, Jojo: Saya Terbawa Permainan Lawan

    Terusir Di Awal, Jojo: Saya Terbawa Permainan Lawan

    DENMARK, BANPOS – Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie menelan pil pahit di pentas Kejuaraan Dunia BWF 2023 di Copenhagen, Denmark. Jojo, sapaannya, langsung tersingkir di laga awal.

    Jojo tumbang di babak pertama atau di babak 64 Besar di hadapan unggulan asal Malaysia Lee Zii Jia.

    Jojo, peringkat ke-5 dunia itu kalah dua gim langsung alias straight game 13-21, 15-21 pada pertarungan di Court 2 Royal Arena, Senin (21/8) malam WIB.

    “Tentu saya kecewa dengan hasil ini. Yang masih ada di kepala itu rasa kecewa. Saya masih susah untuk mencerna kekalahan tadi. Saya salah apa atau kurang apa. Rasanya belum bisa dijelaskan kenapa saya kalah dan permainan saya tidak bisa keluar sama sekali,” jelas Jojo usai laga.

    Jojo merasa strateginya tidak pas. Sebaliknya, pola main lawan malah bisa lebih masuk.

    “Saat unggul dalam perolehan angka, saya tidak bisa menjaga keunggulan. Saya malah ikut terbawa ke pola permainan lawan. Dampaknya, saya malah banyak mati sendiri dan kehilangan angka,” tutupnya. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/184991/kejuaraan-dunia-2023-terusir-di-awal-jojo-saya-terbawa-permainan-lawan