Tag: Kelurahan Dalung

  • Program Kampung Resik Lan Aman, Percantik Lingkungan Kelurahan Dalung

    Program Kampung Resik Lan Aman, Percantik Lingkungan Kelurahan Dalung

    SERANG, BANPOS – Program Kampung Resik Lan Aman Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, sangat diapresiasi oleh Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang. Buktinya, dari enam lingkungan Rukun Tetangga (RT) yaitu RT 01, 02, 03, 05, 06 dan 07 di wilayah RW 01 telah dilaksanakan pembangunan Pos kamling untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Hal tersebut dikatakan Lurah Dalung, Samsudin, saat ditemui di ruang kerjanya.

    Samsudin menjelaskan, bahwa pembangunan Pos Kamling tersebut dilakukan secara bersama-sama (gotong royong) oleh warga disetiap RT nya masing-masing. Adapun tahapannya adalah, mulai dari dikumpulkannya perwakilan warga dari setia RT di kantor Kelurahan untuk memberikan kejelasan, lalu mulai dilakukan pengiriman barang-barang kebutuhan utama pembangunan pos kamling seperti balok kayu, paku-paku, batu split, pasir, semen, cat dan lainnya. Kemudian dilakukan pelaksanaan pembangunan pos kamling dari partisiapasi masyarakat.

    “Saya berharap, dengan pembangunan poskamling secara mandiri, keamanan desa khususnya diwilayah Kelurahan Dalung akan selalu terjaga. Karena pembangunan poskamling secara swadaya merupakan bukti masyarakat setempat peduli dengan keamanan lingkungan,” ujar Samsudin.

    Samsudin menambahkan, “setelah pembangunan pos kamling, dirinya juga berharap peran masyarakat untuk senantiasa menjaga pos kamling tersebut agar tidak cepat rusak dan melakukan ronda rutin oleh warga dilingkungannya,” tambahnya.

    Diketahui sebelumnya, wilayah Kelurahan Dalung mendapat penghargaan ‘Stop Buang Air Besar Sembarangan pada tahun 2019 “. Dimana, pihak kelurahan Dalung tak henti-hentinya mengedukasi masyarakat dalam menciptakan pola hidup sehat dan menghindarkan diri dari serangan penyakit.

    Seperti membangun sanitasi disetiap rumah atau KK yang belum mempunyai tempat pembuangan air besar (jamban). Sebab, Lingkungan mempunyai andil yang paling besar terhadap status kesehatan yang disusul oleh perilaku.

    Hasilnya, hingga kini warga yang bertempat tinggal di wilayah Kelurahan Dalung, 100 persen sudah memiliki jamban dan menerapkan pola hidup sehat. (RUL)

  • Program Kampung Resik Lan Aman Ciptakan Jiwa Gotong Royong Masyarakat Dalung

    Program Kampung Resik Lan Aman Ciptakan Jiwa Gotong Royong Masyarakat Dalung

    SERANG, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang telah membuat program Kampung Resik Lan Aman di setiap kelurahan yang ada di Kota Serang. Adanya program tersebut diapresiasi oleh setiap kelurahan, salahsatunya adalah Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.

    Dimana, dari enam lingkungan Rukun Tetangga (RT) yaitu RT 01, 02, 03, 05, 06 dan 07 di wilayah RW 01 telah dilaksanakan pembangunan Pos kamling untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Hal tersebut dikatakan Lurah Dalung, Samsudin, saat ditemui di ruang kerjanya.

    Samsudin menjelaskan, bahwa pembangunan Pos Kamling tersebut dilakukan secara bersama-sama (gotong royong) oleh warga disetiap RT nya masing-masing. Adapun tahapannya adalah, mulai dari dikumpulkannya perwakilan warga dari setia RT di kantor Kelurahan untuk memberikan kejelasan, lalu mulai dilakukan pengiriman barang-barang kebutuhan utama pembangunan pos kamling seperti balok kayu, paku-paku, batu split, pasir, semen, cat dan lainnya. Kemudian dilakukan pelaksanaan pembangunan pos kamling dari partisiapasi masyarakat.

    “Saya berharap, dengan pembangunan poskamling secara mandiri, keamanan desa khususnya diwilayah Kelurahan Dalung akan selalu terjaga. Karena pembangunan poskamling secara swadaya merupakan bukti masyarakat setempat peduli dengan keamanan lingkungan,” ujar Samsudin.

    Samsudin menambahkan, “setelah pembangunan pos kamling, dirinya juga berharap peran masyarakat untuk senantiasa menjaga pos kamling tersebut agar tidak cepat rusak dan melakukan ronda rutin oleh warga dilingkungannya,” tambahnya.

    Diketahui sebelumnya, wilayah Kelurahan Dalung mendapat penghargaan ‘Stop Buang Air Besar Sembarangan pada tahun 2019 “. Dimana, pihak kelurahan Dalung tak henti-hentinya mengedukasi masyarakat dalam menciptakan pola hidup sehat dan menghindarkan diri dari serangan penyakit.

    Seperti membangun sanitasi disetiap rumah atau KK yang belum mempunyai tempat pembuangan air besar (jamban). Sebab, Lingkungan mempunyai andil yang paling besar terhadap status kesehatan yang disusul oleh perilaku.

    Hasilnya, hingga kini warga yang bertempat tinggal di wilayah Kelurahan Dalung, 100 persen sudah memiliki jamban dan menerapkan pola hidup sehat. (RUL)

  • Ada Dugaan Potongan BST di Dalung, Lurah Mengaku Tidak Tahu

    Ada Dugaan Potongan BST di Dalung, Lurah Mengaku Tidak Tahu

    SERANG, BANPOS – Pihak Kelurahan Dalung mengaku tidak tahu menahu terkait dengan pemotongan bantuan jaring pengaman sosial (JPS) tunai Kemensos sebesar Rp100 ribu, untuk para panitia. Kelurahan Dalung akan melakukan klarifikasi ke lapangan, terkait adanya dugaan pungli itu.

    Hal ini disampaikan oleh Lurah Dalung, Samsudin, saat dikonfirmasi BANPOS melalui media perpesanan WhatsApp. Menurutnya, tidak ada laporan masalah terkait dengan pembagian bantuan itu kepada dirinya.

    “Punten pak itu sumber dari mana? Waktu pembagian di mana? Setau saya di Kelurahan Dalung tidak ada (laporan dugaan pungli oleh RT dan RW),” ujarnya kepada BANPOS, Selasa (19/5).

    Setelah dijelaskan lebih detail berkaitan dengan dugaan tersebut yang berasal dari keluhan masyarakat, ia mengaku baru tahu akan hal tersebut.

    “Terus terang saya baru dengar (terkait dengan adanya dugaan pungli) ini pak,” kata Samsudin.

    Ditanya mengenai langkah yang akan diambil oleh pihaknya, Samsudin akan mengatakan akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu. Ia juga menuturkan belum bisa memberikan pernyataan apabila dugaan itu benar terjadi.

    “Yang pasti kami (akan) kroscek dulu pak kebenaranya. Kebetulan saya juga sudah sampaikan ke Babinmas supaya dicek ke RT dan RW pak,” jelasnya.

    Sementara itu, Camat Cipocok Jaya, Rahmat, mengatakan bahwa pihaknya akan segera memanggil RT, RW dan Lurah Dalung untuk melakukan konfirmasi atas dugaan adanya pungli itu.

    “Besok (hari ini) saya akan panggil deh RT, RW dan lurahnya untuk melakukan konfirmasi,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

    Menurutnya, memang terkadang ada masyarakat yang secara sukarela menyisihkan bantuan yang didapat, lalu dibagikan kembali kepada masyarakat lainnya yang membutuhkan dan tidak mendapat bantuan.

    “Cuma kalau yang di Dalung saya juga belum tau yah apakah seperti itu atau bagaimana. Karena ini baru dengar saya laporannya, semoga besok bisa dijelaskan,” ungkapnya.

    Sebelumnya diberitakan BANPOS, warga Kelurahan Dalung mengeluhkan adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum RT, RW dan kelurahan terkait bantuan JPS tunai Kemensos RI. Bantuan tunai sebesar Rp600 ribu itu dipotong oleh oknum sebesar Rp100 ribu.

    Beberapa dari oknum beralasan bahwa potongan tersebut akan dikumpulkan lalu dibagikan kembali kepada yang tidak memdapat bantuan. Sedangkan oknum lainnya mengatakan bahwa pemotongan itu untuk pengurus.

    Salah satu warga Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang yang mengaku bernama Riyan mengatakan, ada oknum dari RT dan RW setempat yang mendatangi para penerima bantuan Kemensos untuk menarik uang sebesar Rp100 ribu.

    “Kan kemarin sudah ada pembagian bantuan Rp600 ribu itu yah. Ada beberapa dari kampung saya yang mendapatkan bantuan. Tapi ternyata ada dari RT dan RW yang mendatangi lalu meminta Rp100 ribu kepada mereka yang dapat bantuan,” katanya.

    Menurut Riyan, para oknum RT dan RW itu dalam tindakannya mengatasnamakan Kelurahan Dalung. Lalu, mereka meminta agar masyarakat tidak berisik dengan adanya potongan itu.

    “Masyarakat yang dipotong bantuannya diminta agar jangan berisik gitu. Aneh, harusnya mah mereka yang dapat bantuan justru ditambah bantuannya sama mereka. Ini malah dipotong,” terangnya.

    Ia pun mengaku, oknum RT dan RW itu beralasan bahwa pemotongan Rp100 ribu dari bantuan JPS tunai Kemensos untuk para pengurus.

    “Bilangnya mah untuk para pengurus. Tapi saya tidak tau yah maksudnya pengurus itu apa karena tidak jelas juga,” ungkapnya.

    Ia pun berharap, Pemkot Serang atau pihak kelurahan dapat menjelaskan terkait dengan pemotongan itu. Karena menurutnya, dari pembagian bantuannya saja sudah tidak tepat sasaran, maka jangan menambah masalah dengan adanya dugaan pungli itu.

    “Yah pembagiannya aja kurang tepat sasaran. Ini ada yang punya mobil dan rumahnya tingkat malah dapat bantuan. Ditambah lagi ada pemotongan Rp100 ribu yang kami tidak tahu untuk apa,” tandasnya. (DZH)