Tag: Kelurahan Pancur

  • Kelurahan Pancur Gaet Pokdarwis untuk Maksimalkan Potensi Ekonomi Daerah

    Kelurahan Pancur Gaet Pokdarwis untuk Maksimalkan Potensi Ekonomi Daerah

    TAKTAKAN, BANPOS – Memiliki sejumlah potensi ekonomi daerah, Kelurahan Pancur, Kecamatan Taktakan, Kota Serang menggaet bidang kepemudaan dalam hal ini kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Karang Asem. Pokdarwis yang baru dibentuk beberapa waktu yang lalu ini menghidupkan berbagai destinasi wisata yaitu wisata alam, religi dan UMKM.

    Lurah Pancur, A Muhit mengungkapkan bahwa di wilayahnya ada beberapa destinasi wisata religi yang sejak dulu sudah dikelola oleh warganya, yaitu makam Ki Mas Dawa yang terkenal dengan panjang mencapai 8 meter, dan makam Ki Sayar yang berada di kampung Pancur. Selain itu, di Pancur sendiri sudah memiliki sentra Emping, dimana hampir 50 persen warga di kelurahan tersebut membuat emping di rumahnya masing-masing atau emping home industri.

    “Para pemuda yang tergabung dalam Pokdarwis berinisiatif untuk menghidupkan kembali destinasi yang sudah ada di Pancur. Karena memang dari dulunya sudah ada, tetapi sekarang lebih dikelola,” katanya.

    Muhit menyampaikan, dua destinasi wisata religi itu kerap kali ramai dikunjungi para peziarah baik warga sekitar maupun luar daerah Kota Serang. Terlebih saat menjelang bulan ramadhan, dan hari raya.

    “Sebelum ada pandemi lebih banyak pengunjung, bahkan beberapa bus dari luar daerah sengaja datang ke sini hanya untuk berziarah,” ujarnya.

    Ia mengakui bahwa untuk menghidupkan destinasi di wilayahnya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Namun, dengan inovasi yang dilakukan oleh Pokdarwis, menghasilkan salah satunya yaitu pengelolaan secara terstruktur dan jalan menuju wisata religi yang sudah dihotmik.

    “Sekarang ini jalan menuju makam Ki Mas Dawa sudah dihootmik dan aksesnya sangat mudah untuk berziarah ke sana,” tuturnya.

    Di depan makam Ki Mas Dawa, Muhit menjelaskan, terdapat track atau jalan untuk jalur sepeda dan motor trail, yang sengaja dibuka oleh Pokdarwis serta diresmikan oleh Kepala Dinas pemuda olahraga dan pariwisata (Disporapar) Kota Serang, beberapa waktu yang lalu. Pada jalur tersebut, akan berakhir di batu hampar, dimana batu tersebut memiliki permukaan yang datar dan menghampar luas, cocok bagi pecinta alam yang ingin melihat keindahan alam di Kota Serang khususnya dan umumnya Provinsi Banten.

    “Di batu hampar itu kita bisa melihat pemandangan alam yang sangat indah. Kita bisa melihat alam Kota Serang bahkan wilayah lain se Provinsi Banten bisa dilihat dari sana,” ucapnya.

    Tidak berbeda dengan makam Ki Mas Dawa, makam Ki Sayar pun ramai dikunjungi oleh peziarah yang sengaja datang ke Pancur. Berdasarkan penuturannya, Ki Sayar merupakan salah satu pejuang yang makamnya dikeramatkan.

    “Sama seperti makam Ki Mas Dawa, makam Ki Sayar juga ramai dikunjungi ketika menjelang bulan puasa atau munggahan. Kemudian hari raya idul Fitri ataupun idul Adha juga ramai, bahkan banyak pedagang di luar makam,” katanya.

    Untuk menghidupkan potensi ekonomi daerah di Sentra Emping, Pokdarwis melakukan bimbingan terhadap para pelaku UMKM pembuat emping untuk pengemasan dan penjualan. Pengemasannya dilakukan dengan rapih dan layak dipasarkan di supermarket.

    “Dikemas lebih rapih dan saya rasa sudah cocok untuk dipasarkan di supermarket,” tuturnya.

    Untuk namanya sendiri, emping asal Pancur ini dinamai Ping Queen. Nama tersebut disematkan di kemasan emping baik yang siap makan ataupun emping mentah.

    “Jadi emping ini dijual di pasar. Kita juga kan ada wisata religi, nah di sana juga kita menawarkan produk emping ini agar para peziarah membeli produk asli dari Pancur,” tandasnya. (MUF)