Tag: Kemenparekraf RI

  • Didukung Kemparekraf, Wisata Kacida Cibuntu Padarincang Ditarget Jadi Desa Wisata Mandiri

    Didukung Kemparekraf, Wisata Kacida Cibuntu Padarincang Ditarget Jadi Desa Wisata Mandiri

    PADARINCANG, BANPOS – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) memberikan dukungan penuh kepada Desa Padarincang, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, untuk menjadi Desa Wisata Mandiri. Dengan potensi wisata dan berbagai destinasi yang dimiliki, desa ini ditargetkan menjadi Desa Wisata Mandiri di tahun 2029.

    Direktur Infrastruktur dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI, Oneng Setya Harini, mengungkapkan bahwa Desa Padarincang memiliki potensi wisata luar biasa yang menjanjikan. Hal ini terlihat dari beragam destinasi menarik yang siap menyambut wisatawan saat berkunjung ke wilayah tersebut, salah satunya Wisata Kacida Cibuntu.

    “Potensi desa wisata Padarincang sangat luar biasa. Kami targetkan desa ini bisa menjadi desa wisata mandiri di tahun 2029,” ujarnya, Selasa (16/7).

    Dukungan Kemenparekraf ini diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk pelatihan bagi pengelola desa wisata dan pengembangan program CSR (Corporate Social Responsibility) dengan menggandeng perusahaan-perusahaan besar.

    “Kami akan berikan pelatihan sesuai kebutuhan desa wisata, dan menggandeng pihak seperti BCA, Astra, dan Propan melalui program CSR,” jelas Oneng.

    Pada kesempatan tersebut, Oneng menekankan pentingnya pengembangan desa wisata secara berkelanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen luar biasa yang telah ditunjukkan oleh Desa Padarincang dalam mengalokasikan dana desa untuk pengembangan pariwisata.

    “Komitmen Desa Padarincang luar biasa. Mereka menyadari potensi pariwisata untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

    Oneng menegaskan bahwa kunci sukses desa wisata terletak pada pengemasan yang unik dan berciri khas. Diketahui, akses menuju Desa Padarincang pun terbilang mudah dan tidak jauh dari perkotaan, sehingga menjadi nilai tambah bagi desa wisata ini.

    “Setiap desa wisata harus memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri agar bisa bersaing dengan desa wisata lainnya,” tandas Oneng. (MUF)