Tag: KEMENPORA

  • 100 Pemuda Se-Indonesia Bela Negara di Lebak

    100 Pemuda Se-Indonesia Bela Negara di Lebak

    LEBAK, BANPOS – Sebanyak 100 pemuda dari 36 provinsi yang ada di Indonesia mengikuti kegiatan Bakti Pemuda Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Lebak. Diketahui, 100 peserta tersebut akan disebar di 10 Desa yang ada di Kecamatan Sobang.

    Diketahui, 100 peserta tersebut telah melalui seleksi yang ketat dari 800 peserta yang berasal dari Sabang hingga Merauke.

    Asissten Deputi Kemenpora, Edi Nurinda Susila, mengatakan bahwa program tersebut merupakan kerjasama antara Kementrian Pemuda dan olahraga dengan Kementrian Pertahan Republik Indonesia.

    “Kegiatan kolaborasi ini adalah sebuah program yang mana diharapkan dapat memberikan atensi bagi anak-anak muda untuk ikut membela negara,” kata Edi kepada BANPOS, Selasa (21/5).

    Ia menjelaskan, bela negara bukan semata-mata berperang dengan angkat senjata. Namun, dengan wujud bakti kerja nyata kepada negara adalah merupakan sebuah aksi bela negara.

    “Bela negara ini adalah sebuah kewajiban bagi seluruh rakyat, apalagi anak muda yang dipersiapkan untuk masa depan negara,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala Dispora Kabupaten Lebak, Asep Komar Hidayat, mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi program nasional Pemuda Bela Negara tersebut.

    Ia menjelaskan, dirinya akan mengadopsi kegiatan tersebut dan berkoordinasi dengan instansi-instansi pemerintah terkait untuk mengembangkan potensi pemuda yang ada di Kabupaten Lebak.

    “Jumlah pemuda di Lebak ini ada sekitar 400 ribu sekian jiwa atau sepertiga dari populasi penduduk yang ada di Kabupaten Lebak. Tentunya ini menjadi sebuah program yang sangat baik untuk meningkatkan kapasitas para pemuda,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Piala Dunia U-17, Kemenpora Sawer PSSI Rp 399,5 Miliar

    Piala Dunia U-17, Kemenpora Sawer PSSI Rp 399,5 Miliar

    JAKARTA, BANPOS – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelontorkan dana sebesar Rp 399,5 miliar untuk kesuksesan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 dan Pemusatan Latihan timnas U-17.

    Penandatanganan bantuan digelar di Media Center Kemenpora, Jakarta, Selasa (12/9).

    “Ini menandakan kehadiran pemerintah dalam mendukung kesuksesan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 dan persiapan Timnas Indonesia U-17,” ujar Menpora Dito Ariotedjo kepada media, Selasa (12/9).

    “Dana ini adalah untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17 dan juga pelatnas Timnas Indonesia U-17. Ini adalah kesempatan yang baik untuk pesepak bola muda kita masuk ke kancah dunia dan bersaing dengan negara-negara hebat lainnya,” kata Menpora Dito.

    Menpora Dito berharap ajang Piala Dunia U-17 meningkatkan kepercayaan internasional terhadap Indonesia, khususnya dalam hal penyelenggaraan kejuaraan olahraga. “Sehingga Indonesia bisa menjadi tuan rumah diberbagai ajang kelas dunia,” jelas Menpora Dito.

    Menpora Dito berencana akan meninjau langsung pemusatan latihan nasional Timnas Indonesia U-17 di Jerman. Skuat Garuda Muda rencananya akan bertolak ke Jerman pada 16 September 2023. Mereka akan menambah jam terbang selama dua pekan.

    “Kami akan tinjau latihan pelatnas Timnas Indonesia U-17. Terima kasih kepada pak Erick yang telah berupaya untuk membawa kejuaraan dunia di Indonesia,” terang Menpora Dito.

    Sementara itu, Ketum PSSI Erick Thohir menyampaikan terima kasih atas perjanjian kerja sama yang dilakukan ini. Dia berharap kolaborasi antara pemerintah dengan PSSI bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa.

    “Pemerintah hadir dan mendorong prestasi tim nasional. Apresiasi kepada Menpora yang telah mendukung event Piala Dunia U-17, semoga nantinya bisa berjalan sukses,” terangnya.

    Erick juga membeberkan Timnas Indonesia U-17 rencananya akan bertolak ke Jerman untuk melakukan training center pada 16 September 2023. Sebanyak 28-34 pemain akan berangkat dan mengikuti pelatnas.

    Selama disana, Timnas Indonesia U-17 diagendakan untuk melakoni beberapa uji coba. Skuat Garuda Muda dijadwalkan akan melawan dua tim nasional dan empat klub. Namun, Erick tak merinci secara detail soal rencana uji coba itu.

    “Uji coba ada dua timnas lain dan empat klub di Jerman. Nanti kita umumkan karena bisa saja nanti ada beberapa perubahan. Kita ingin memastikan kondisi para pemain bisa prima dan menghindari cedera. Ini yang benar-benar kita jaga,” jelas Erick. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/188080/piala-dunia-u17-kemenpora-sawer-pssi-rp-3995-miliar

  • Kemenpora Bikin Program Youth Mental Health Center

    Kemenpora Bikin Program Youth Mental Health Center

    JAKARTA, BANPOS – Selain memprioritaskan pada kesehatan fisik, Kemenpora juga mengutamakan kesehatan mental para pemuda Indonesia dengan membuat program Youth Mental Health Center.

    Hal itu disampaikan Menpora Dito usai meluncurkan program mental health center di Media Center Kemenpora, Jakarta, Rabu (2/8).

    Di tahap awal, program ini akan menggandeng Dinas Pemuda dan Olahraga di Bandung dan dan di Jakarta.

    “Mental health center ini kan untuk umum. Kita akan uji coba dan sudah berkolaborasi dengan Kota Bandung dan semoga juga tersedia di Jakarta. Nanti akan diaplikasikan ke daerah,” kata Menpora Dito.

    Menpora Dito menerangkan, peluncuran mental health center ini sekaligus menegaskan bahwa pihaknya selain konsentrasi pada kebugaran fisik, juga peduli terhadap kesehatan mental.

    Dengan kesehatan mental yang terjaga, maka akan melahirkan sesuatu yang produktif.

    “Kita ingin generasi muda itu secara fisik bugar, dan jiwa raganya juga sehat. Saya rasa nanti Bandung adalah cabang pertama mental health center. Semoga ini bisa teraplikasi dengan baik dan tersebar ke seluruh daerah,” jelas Menpora Dito.

    Hal senada juga disampaikan Plt Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Yohan. Dengan kerja sama lintas sektor dan partisipasi aktif pemuda, diharap masalah kesehatan mental dapat diatasi dengan lebih efektif.

    “Kami memandang perlu untuk dilakukan sosialisasi dan koordinasi serta melakukan uji coba yang salah satunya akan dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat. Semoga ini bisa diimplementasikan di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

    Menurutnya, program YMHC juga untuk mengimplementasikan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 32 Tahun 2016 tentang Sentra Pemberdayaan Pemuda serta Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 1 Tahun 2018 tentang Strategi, Capaian, dan Kurikulum Sentra Pemberdayaan Pemuda serta dalam upaya mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dalam domain kesehatan.

    “Kita mengetahui di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan Prioritas Nasional di nomor ketiga yaitu pemerintah ingin meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing. Salah satu adalah ingin meningkatkan kualitas pemuda. Salah satu Indikator bisa melihat keberhasilan peningkatan kualitas pemuda dilihat dari nilai Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Pada tahun 2024 target nilai IPP Indonesia sebesar 57,67,” jelasnya.

    Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa YMHC atau Pusat Kesehatan Mental Pemuda (PKMP) sebagai upaya untuk menghadapi tantangan kesehatan mental yang semakin kompleks di kalangan pemuda.

    “Kebijakan ini selaras dengan salah satu inisiasi konsep yang diusung oleh Kemenpora yakni Olah Raga, Olah Rasa dan Olah Karya dimana kebijakan YMHC ini menjadi bagian dari Olah Rasa,” jelasnya.

    “Program ini berkomitmen untuk menyebarkan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental dan berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan emosional dan kesehatan mental yang baik bagi masyarakat Indonesia,” tutupnya. (RMID)

  • LHKPN Clear, Menpora Dito Ajak KPK Bikin Program Pencegahan

    LHKPN Clear, Menpora Dito Ajak KPK Bikin Program Pencegahan

    JAKARTA, BANPOS – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengklarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo.

    Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menyatakan, tidak menemukan adanya kejanggalan dalam laporan kekayaan Dito.

    Dia mengatakan, dalam LHKPN, setiap pejabat atau wajib lapor harus mencantumkan, semua aset yang dimiliki, termasuk kekayaan atas nama istri.

    Berdasarkan laporan kekayaan Dito beberapa aset yang diberi keterangan berasal dari hadiah merupakan milik istrinya.

    “Dari beberapa yang disampaikan memang ada beberapa (aset atas) nama istrinya. Nah, LHKPN itu, kecuali kita punya perjanjian pisah harta, tapi ya umumnya harta (milik) anak-istri kita semuanya masuk di LHKPN. Anak yang nggak masuk itu, anak yang sudah punya penghasilan dalam artian bukan tanggungan kita, apalagi sudah nikah,” ujar Pahala kepada wartawan, Senin (24/7).

    “Tapi kalau istri, misalnya kita nikah, istri kita dapat (hadiah) dari orang tuanya, itu harta kita. Istri-anak selama dalam tanggungan, itu harus dilaporkan dalam LHKPN,” imbuhnya.

    Pahala menyebut, aset yang dilaporkan Dito dalam LHKPN tersebut merupakan hadiah yang diberikan mertuanya kepada sang istri. Beberapa aset tinggal menunggu proses balik nama.

    “Jadi di sini disebut ada tanah Rp 20 miliar memang masih nama mertuanya, tapi sudah dikasih ke istri, tinggal balik nama. Lantas ada beberapa aset juga nilainya Rp 17 miliar sudah ada nama istrinya,” ungkap Pahala.

    Malah, Pahala berujar, Dito ingin mengundang KPK untuk membuat program pencegahan korupsi di lingkungan Kemenpor
    “Beliau mengundang KPK bikinlah program pencegahan di sana. Besok mungkin jam 8 pagi saya ke sana membicarakan apa sih yang mau dikerjain buat kementeriannya,” ucap Pahala.

    “Kementerian ini agak unik kan, cabor gitu ya. Kita sudah usul bikin sistem aja pak, jadi proposal dari PSSI berapa, dari ini berapa, yang disetujui berapa, sudah lah pakai sistem aja,” imbuh dia. (RMID)