Tag: keracunan makanan

  • Warga Cijaku Keracunan, Bakteri E-Coli Ditemukan di Berkat

    Warga Cijaku Keracunan, Bakteri E-Coli Ditemukan di Berkat

    LEBAK, BANPOS – Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) akhirnya mengeluarkan hasil uji sampel terhadap lima makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal warga Kampung Sukamaju, Kecamatan Cijaku yang terjadi beberapa hari lalu.

    Dari lima jenis makanan yang diuji, empat diantaranya dinyatakan positif mengandung bakteri. Kepala Labkesda Lebak Agung Nugraha, mengatakan, dari lima sampel yakni kambing gulai, telur rebus, ayam goreng, tempe goreng dan mi goreng yang diuji, terdapat 4 jenis makanan yang mengandung bakteri.

    “Dari lima sampel makanan yang diuji, hasilnya untuk kambing gulai E.coli positif, telur rebus Salmonella positif, ayam goreng E.coli Positif, tempe goreng E.coli positif dan mie goreng negatif,” kata Agung saat dihubungi wartawan melalui telepon selulernya, Selasa (25/1).

    Agung menjelaskan, keberadaan bakteri yang diduga membuat warga keracunan, setelah memakan nasi kotak. Sebab, keberadaan bakteri itu yang membuat makanan tidak higienis.

    “Iya itu (bakteri isinya). Jadi adanya E-coli ini tak higienis dalam proses pengolahan makanan tersebut,” jelasnya.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Lebak, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Indik Rusmono mengatakan, kasus dugaan keracunan massal yang terjadi di Kecamatan Cijaku saat ini sudah ditangani dengan mengumpulkan keterangan dan bukti lainnya.

    “Saat ini masih proses pendalaman dan penyelidikan. Untuk saksi juga belum diperiksa semuanya, karena ada satu saksi yang masih sakit,” katanya.

    Informasi yang dihimpun, Selasa (25/1) pukul 16:00 WIB, jumlah pasien 180 pasien, 104 pasien yang menjalani rawat inap sebanyak 101 pasien sudah pulang.

    “Jadi pasien dalam perawatan atau observasi di Puskesmas sudah tidak ada. Pasien rawat jalan sebanyak 76, rujuk ke RSUD tiga orang pasien dan hari ini sudah pulang,” kata Kepala Puskesmas Cijaku Susilo.

    Diberitakan sebelumnya, tiga orang warga yang diduga keracunan makanan nasi kotak dari sebuah acara syukuran di Cijaku dirujuk ke RSUD Malingping.

    “Iya benar tiga pasien kemarin di rujuk ke RSUD Malingping,” katanya

    Dijelaskannya, tiga orang pasien yang sebelumnya dirawat di Puskesmas dan dirujuk ke RSUD itu lantaran memliki penyakit bawaan sehingga membutuhkan penanganan lanjutan.

    “Tiga orang pasien itu diantaranya satu anak, satu remaja dan satu dewasa. Tapi dua orang pasien sudah pulang, jadi tinggal satu orang yang dirawat di rumah sakit,” katanya.

    (CR-01/PBN)

  • Tiga Orang Pasien Keracunan Makanan di Cijaku Dirawat di RSUD Malingping

    LEBAK, BANPOS – Tiga orang warga yang diduga keracunan makanan nasi kotak dari sebuah acara syukuran di Cijaku, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping.

    Kepala Puskesmas Cijaku Susilo kepada wartawan, Senin (24/1) membenarkan hal tersebut.

    “Iya benar tiga pasien dirujuk kemarin,” katanya.

    Susilo menjelaskan, tiga orang warga yang sebelumnya dirawat di puskesmas tersebut terpaksa harus dirujuk ke RSUD Malingping lantaran memiliki penyakit bawaan sehingga membutuhkan penanganan lanjutan.

    “Tiga orang pasien itu diantaranya satu anak, satu remaja dan satu lagi dewasa. Tapi kabar yang saya dengar 2 orang sudah pulang, jadi tinggal 1 orang yang lagi dirawat,” jelasnya.

    Susilo menerangkan, hingga kemarin, Minggu (23/1) total pasien ada sebanyak 171 orang yang diduga keracunan makanan nasi kotak dengan gejala yang dialami seperti muntah, pusing dan diare. Sebanyak 85 orang pasien sudah dibolehkan pulang, 9 orang masih dirawat, 74 pasien rawat jalan, dan 3 orang dirujuk ke rumah sakit.

    “Masih bisa ditangani oleh kami, dan mudah-mudahan besok sudah sehat. Kalau pun ada perburukan pastinya akan kami rujuk sesuai SOP,” terang Susilo.

    Sebelumnya diberitakan, puluhan warga di Kecamatan Cijaku, Jum’at (21/1) terpaksa harus dirawat di Puskesmas setempat lantaran mengeluh pusing, muntah dan diare diduga akibat keracunan.

    “Mungkin sekitar 90 an orang yang dirawat. Sehabis salat Jum’at mulai datang mengeluh, terus makin banyak. Nasi kotak dari acara peresmian dibawa pulang lalu dimakan sama keluarga,” ungkap Arifin kepada wartawan, Jum’at (21/1).

    Informasi yang didapat dari puluhan warga yang mengeluh pusing, muntah dan diare yang diduga keracunan setelah makan makanan nasi kotak juga ada yang sampai dirujuk ke RSUD untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

    “Infonya sih sampai ada yang mau dirujuk ke rumah sakit, tapi belum pasti juga. Tapi ada yang pingsan dan sesak nafas gitu,” ujarnya.

    Kepala Puskesmas Cijaku Susilo saat dikonfirmasi mengatakan, hingga pukul 20:45 WIB, pihaknya menangani sedikitnya sebanyak 70 orang warga yang mengeluh mual, pusing dan diare.

    “Ada 16 orang rawat dan 45 orang rawat inap. Pasien itu terdiri dari 4 orang balita dan remaja, sebanyak 66 orang dewasa,” katanya.

    Sejauh ini menurut Susilo, tidak ada pasien yang dirawat di Puskesmas itu akan dirujuk dan dirawat di rumah sakit.

    “Sementara ini belum ada. Iya, mudah-mudahan bisa ditangani oleh tim kami,” ungkapnya.

    Untuk mengetahui peristiwa yang dialami warga, beberapa jenis makanan yang diduga penyebab warga mengalami pusing, mual dan diare, beberapa makanan dibawa oleh petugas ke laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Lebak. Susilo merinci apa saja sampel makanan yang dibawa oleh petugas ke Labkesda.

    “Sampel makanan sudah dikirim ke Labkesda oleh pihak Polsek untuk dianalisa. Sampel makanan itu berupa Mie, tempe oreg, telur rebus, dan rendang kambing,” katanya.

    Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Lebak melakukan penelitian beberapa sampel makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga di Cijaku keracunan.

    “Benar, hari ini baru dimulai proses tahapan penanaman ke media selektif,” kata Staf Labkesda Lebak, Taufik Hermawan.

    Menurutnya, proses tersebut untuk mengetahui bakteri apa yang tumbuh sehingga mencemarkan makanan.

    “Hasil reaksinya bisa sekitar tiga hari. Jadi belum ada hasilnya karena masih proses penanaman ke media selektif,” tandasnya.

    (CR-01/PBN)

  • Puluhan Warga Cijaku Keracunan Usai Menyantap Berkat Syukuran

    Puluhan Warga Cijaku Keracunan Usai Menyantap Berkat Syukuran

    BAKSEL, BANPOS – Puluhan warga Kampung Sukalaksana, Desa Cijaku Kecamatan Cijaku yang jumlahanya 96 dilaporkan mengalami keracunan usai menyantap nasi berkat pemberian di acara selamatan toko bangunan baru milik seorang pengusaha, Jumat lalu (21/01).

    Salah seorang warga setempat, Nurjaman kepada BANPOS mengatakan bahwa dirinya juga kemarin membawa kerabatnya yang jadi korban keracunan ke Puskesmas Cijaku.

    “Benar kemarin kami mengantar saudara yang keracunan ke Puskesmas, saat itu juga warga yang juga keracunan pada berdatangan juga, puskesmas penuh ini banyak pasien keracunan,” ungkapnya, Sabtu (22/01)

    Menurutnya para korban keracunan itu gejala mual-mual, pusing lalu muntah-muntah, karena awalnya mereka makan nasi berkat dari acara syukuran toko bangunan milik seorang pengusaha.

    “Iya, kemarin para anak yatim di undang acara syukuran pembukaan toko bangunan milik keluarga H Jejen yang baru dibuka di Cijaku, pulangnya bawa berkat. Nah kami menduga mereka keracunan setelah makan berkat itu,” ujarnya.

    Kejadian tersebut juga dibenarkan oleh pihak Polsek Cijaku yang membenarkan telah terjadi penumpukan pasien diduga keracunan di Puskesmas Cijaku. “Iya ada penumpukan pasien di Puskesmas Cijaku, jumlahnya 96. Katanya akibat keracunan berkat,” ujar Sutardi, anggota Polsek Cijaku.

    Terpisah, Kepala Puskesmas Cijaku, Susilo kepada BANPOS membenarkan juga bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat siang. Terangnya, ada penumpukan pasien, dan berdasarkan anamnesa (data medis) korban mengeluh muntah, diare dan pusing.

    “Iya ada kemarin sampai tadi malam terjadi penumpukan pasien dadakan dengan kasus sakit yang sama. Pasien terus bertambah sampai pukul 14.00 Wib menjadi 10 orang dirawat. Kemudian sekitar pukul 15.00 Wib bertambah lagi. Dan hingga malam hari Pukul 23.00 berdatangan lagi pasien dengan gejala yang sama. Kepada mereka telah diadakan tindakan rehidrasi dan pemberian obat-obatan oral sebanyak sembilan pasien,” kata Susilo, Sabtu (22/01).

    Dijelaskannya, rinciannya sebanyak 16 pasien rawat jalan dan sebanyak 54 pasien rawat inap. Terdiri dari empat balita, remaja dan dewasa sebanyak 66 orang. Kata Susilo, korban terus bertambah sehingga yang rawat inap ada sebanyak 74 pasien dan yang sudah pulang sebanyak 27 pasien.

    “Jadi yang masih dalam perawatan observasi puskesmas 47 pasien. Alhamdulillah, sampai saat ini, pasien tidak ada yg dirujuk. Semoga saha pasien yang kami rawat segera pulih kembali dan keadaan bisa normal seperti sedia kala,” paparnya. (WDO)