JAKARTA, BANPOS – Genap satu tahun mengemban tugas sebagai Ketua Umum Perbasi DKI Jakarta masa bakti 2022-2026, Lexyndo Hakim selangkah demi selangkah menjalankan program kerja sekaligus memperbaiki kekurangan dalam segala hal. Mulai dari organisasi, pembinaan pemain, hingga menjalin komunikasi intens dengan wasit dan perangkat pertandingan lainnya di Jakarta.
Masa awal terpilih, pria yang biasa disapa Lexy ini langsung bergegas melakukan safari, baik ke klub, turnamen-turnamen, sampai pelatihan wasit. Tujuannya, berkenalan, silaturahmi, menyamakan visi dan misi serta menjaring masukan untuk basket DKI Jakarta lebih baik. “Alhamdulillah, satu tahun yang lalu (15/01/22) saya terpilih untuk mengemban amanah menjadi Ketua Umum Perbasi DKI Jakarta masa bakti 2022-2026.” ungkapnya.
“Setahun berlalu kami mengambil peran di Pengurus Provinsi (Pengprov), kami mendapat banyak sekali teman dan saudara baru,” ujar Lexy.
Modernisasi, transparansi, terobosan, kolaborasi, dan sinergi yang menjadi napas dalam setiap perjalanan Ketum Perbasi DKI Jakarta dalam melaksanakan program kerja berbuah manis.
Komunikasi di antara pengurus organisasi hingga ke tingkat Pengurus Kota (Pengkot)/Pengurus Kabupaten (Pengkab) berjalan baik.
Tengok saja penyelenggaraan rapat kerja daerah (rakerda) dengan enam wilayah Pengkot/Pengkab) yang terlaksana dengan suasana hangat, begitu solid.
Baru satu tahun menjabat, hasil kerja Lexy dan jajaran pengurus Perbasi DKI Jakarta sudah terlihat. DKI Jakarta bisa berbangga dengan deretan prestasi selama setahun ke belakang.
Pada tingkat pelajar, Tim DKI Jakarta lolos ke Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2023. Kemudian, Tim DKI Jakarta menyabet medali emas (mahasiswa) dan perak (mahasiswi) pada gelaran Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2022 di Padang.
Terbaru, Tim DKI Jakarta mempersembahkan emas (putri) dan perak (putra) pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) U-15 tahun 2023 di Pangkalpinang.
Meski baru setahun sudah memboyong beragam prestasi, Lexy yakin ke depan basket DKI Jakarta akan terus meraup hasil lebih baik di berbagai ajang nasional. “Khusus semalam (Kejurnas U-15), kami minta maaf belum bisa mengawinkan (gelar) emas putri dan putra untuk DKI Jakarta.”
“Walau begitu, kami bersyukur dan sangat berterima kasih atas prestasi yang dicapai anak-anakku semua, pelatih, ofisial, dan dukungan seluruh masyarakat Jakarta,” kata pria yang juga berprofesi sebagai lawyer itu.
Tentu saja deretan prestasi yang lahir dalam setahun masa jabatan Lexyndo Hakim tidak didapat secara cuma-cuma. Ada proses yang harus dilalui untuk menghasilkan tim-tim DKI Jakarta yang maksimal. Misalnya, mulai dari Piala Gubernur DKI Jakarta sampai Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) DKI Jakarta.
Piala Gubernur DKI Jakarta boleh dibilang menjadi tonggak pembaruan turnamen di Ibu Kota. Perbasi DKI Jakarta menerapkan standar baru yang lebih baik dan modern, mulai dari hiburan dan tata lampu demi melahirkan atmosfer turnamen yang lebih wah, hingga digitalisasi statistik pertandingan.
Alhasil, penyelenggaraan turnamen Piala Gubernur DKI Jakarta menjadi acuan resmi untuk perhelatan turnamen-turnamen lain di Ibu Kota. Salah satu turnamen yang memakai standar baru ialah Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) DKI Jakarta 2022.
Kejurprov digelar dalam satu rangkaian utuh secara serentak dari Kelompok Usia (KU) 12 hingga KU-18 dengan waktu semibersih pada babak penyisihan dan waktu bersih pada final.
Pemakaian statistik juga menjadi salah satu terobosan apik. Tentunya, data-data tersebut akan mempermudah pencarian untuk kebutuhan Tim DKI Jakarta.
Menariknya lagi, Kejurprov melibatkan lebih dari 1.000 atlet, memakai empat gelanggang olahraga (GOR), sekaligus menampilkan tujuh penggiat YouTube Live sebagai aktivasi digital.
Penyelenggaraan Kejurprov dengan standar baru tersebut bukan tanpa alasan. Lexy yakin peningkatan kualitas turnamen dari segala hal akan meningkatkan kualitas pemain-pemain di DKI Jakarta.
Selain menjalankan program kerja kepengurusan, Perbasi DKI Jakarta juga berkolaborasi dan bersinergi dengan beberapa penyelenggara turnamen basket yang digelar di Ibu Kota, seperti DBL Indonesia, Red Bulls, dan My Pertamina.
Sementara itu, sukses tahun pertama tak membuat Lexy berpuas diri. Kerja keras, kolaborasi, dan sinergi untuk memajukan basket Jakarta akan terus dia jalankan pada tahun-tahun berikutnya. “Memang belum banyak yang bisa dilakukan untuk basket Jakarta. Namun, Insya Allah dengan program-program yang berjenjang dan terstruktur, jalinan komunikasi dan silaturahmi antarpemangku stakeholders berjalan baik, kami optimistis basket Jakarta akan semakin baik dan maju.”
“Ayo terus bersama bergerak untuk basket Jakarta. Teruskan. Lakukan program yang berfaedah dan bermanfaat, karena sukses Jakarta, untuk Indonesia,” tutup Lexy. (RUL)