Tag: KKM

  • Mahasiswa UNPAM Serang Sosialisasikan Pentingnya Audit Biaya dan Efektivitas Proses Produksi UMKM

    Mahasiswa UNPAM Serang Sosialisasikan Pentingnya Audit Biaya dan Efektivitas Proses Produksi UMKM

    SERANG, BANPOS – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan efisiensi bisnis di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) dari cabang kampus Serang melaksanakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Pentingnya Audit Biaya dan Efektivitas Proses Produksi dalam UMKM” pada Kamis, 24 Oktober 2024. Bertempat di salah satu UMKM lokal di Kota Serang, yaitu Sate Bandeng Hj. Mariyam. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya audit biaya sebagai salah satu langkah strategis untuk memahami dan mengontrol pengeluaran usaha secara rinci, serta optimalisasi proses produksi guna meningkatkan daya saing.

    Dalam sosialisasi tersebut, para mahasiswa menjelaskan secara mendalam tentang konsep audit biaya yang berperan penting untuk mengetahui rincian pengeluaran usaha. Dengan melakukan audit biaya, pelaku UMKM dapat memetakan pengeluaran, menganalisis penggunaan bahan baku, hingga mengidentifikasi bagian-bagian produksi yang masih dapat diperbaiki. “Kami ingin pelaku UMKM di Kota Serang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mengelola keuangan dan meningkatkan efisiensi produksi,” ujar salah seorang pemateri, Fitriyani Azizah.

    Selain itu, para mahasiswa juga membahas aspek efektivitas proses produksi. Mereka memberikan panduan mengenai cara meningkatkan efisiensi di berbagai tahapan produksi, seperti mengoptimalkan penggunaan bahan baku, meningkatkan keterampilan pekerja, hingga mengatur jadwal produksi yang tepat. Diharapkan, dengan proses produksi yang lebih efektif, UMKM dapat meningkatkan kualitas produk serta menurunkan biaya produksi yang berlebihan.

    Sosialisasi ini mendapat respons positif dari pelaku UMKM yang hadir. Mereka mengaku dapat lebih memahami pentingnya audit biaya dan perencanaan proses produksi yang lebih sistematis. “Kami sangat senang dengan adanya sosialisasi ini. Banyak ilmu baru tentang cara mengelola biaya dan meningkatkan efisiensi produksi yang baik. Harapannya, kegiatan seperti ini terus ada untuk membantu UMKM berkembang,” ujar pemilik UMKM, Dhea Rahmat.

    Selain pengetahuan teknis, sosialisasi ini diharapkan mampu memotivasi para pelaku UMKM agar lebih percaya diri dan memiliki pandangan yang lebih luas dalam mengelola usaha mereka. Mahasiswa UNPAM yang terlibat dalam kegiatan ini berharap agar ilmu yang mereka bagikan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi perkembangan UMKM di Kota Serang, dan menjadi bekal bagi pelaku usaha untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan.(*)

  • KKM 32 Uniba Bantu Pelaku UMKM  Tanara

    KKM 32 Uniba Bantu Pelaku UMKM  Tanara

    KABUPATEN SERANG, BANPOS – Inovasi tersebut berupa pembuatan kemasan Produk agar lebih terlihat menarik di mata konsumen sehingga daya beli produk tersebut dapat meningkat .

    ” Kita Kelompok KKM 32 ingin membantu salah satu pelaku UMKM di Desa Tanara dalam
    rangka merealisasikan apa yang sudah di pelajari dari instansi lain yang diharapkan nantinya
    dapat menambah income yg lebih banyak karena kemasan nya ya ” Kata Zakia Tunavisa
    kepada Media Kamis, (10/8) .

    Yang dilakukan mahasiswa KKM ini diantaranya adalah pembuatan Design Logo, Label
    Kemasan, dan Spanduk untuk pelaku umkm kerupuk di Kampung Tanara, Rt 003, Rw 001
    Desa Tanara Kecamatan Tanara Kabupaten Serang .

    Sementara itu, menurut Syahroni apa yang dilakukan KKM 32 ini sangat membantu dan
    diharapkan dapat menunjang kepada usaha yang sedang di bangun nya .

    ” Alhamdulillah saya sangat merasa terbantu dengan adanya adek adek KKN ini, semoga
    dapat menunjang terhadap usaha saya ini ” Ungkapnya. (ZIKA/AZM)

  • Tim PKM Uniba Gelar Pelatihan Dan Pendampingan Pengelola Bumdes

    Tim PKM Uniba Gelar Pelatihan Dan Pendampingan Pengelola Bumdes

    SERANG, BANPOS – Tim Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Bina Bangsa (UNIBA) yang terdiri dari tiga orang Dosen Tetap yaitu Asnawi, Encep Saefullah dan Mohamad Husni sebagai peraih dana hibah DIPA Direktorat Riset,

    Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI Tahun Anggaran 2023.

    Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan kepada para pengelola BUMDes ‘Kadubeureum’, Desa Kadubeureum Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang tersebut dilaksanakan selama tiga hari yang dimulai dari 7 agustus sampai dengan 9 agustus 2023 yang bertempat di Aula Kantor Desa Kadubeureum.

    Mitra dalam program ini yakni Pemerintah Desa Kadubeureum yang juga sebagai Mitra Kerjasama dan pengelola BUMDes ‘Kadubeureum’ sebagai Mitra Sasaran.

    Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan dari pelaksanaan kegiatan Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) selama kurang lebih enam bulan, yang dimulai dari bulan Juli 2023 dan berakhir di bulan Desember 2023.

    Menurut Tim PKM Encep Saefullah bahwa roadmap kegiatan PKM ini dibagi menjadi empat tahap pelaksanaan, yaitu tahap analisis situasi dan kondisi mitra.

    “Tim PKM melaksanakan kunjungan ke lapangan dan koordinasi dengan mitra. Identifikasi masalah mitra, termasuk study literatur yang mendukung terhadap pelaksanaan kegiatan PKM ini.

    Focus Group Discussion (FGD) dengan mitra untuk jadwal pelaksanaan PKM, dan melakukan sosialisasi PKM ke Mitra,” ujarnya. Berdasarkan rilis yang diterima BANPOS, Kamis (24/8).

    Kemudian tahap kedua adalah persiapan dan transfer Ipteks, pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdi adalah pembuatan video tutorial pengajuan legalitas BUMDes.

    “Pembuatan Modul untuk bahan materi pelatihan dan pendampingan. Selanjutnya tahap ketiga yaitu Pelatihan dan Pendampingan, pada tahapan ini pelaksanaannya dibagi menjadi empat materi yang menjadi fokus pengabdian, yaitu aspek hukum, manajemen, pengelolaan keuangan dan optimasi peran BUMDes terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

    “Kemudian pada tahap terakhir, yakni tahap keempat adalah Evaluasi dan Keberlanjutan Program. Pada tahap ini tim pengabdi melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap implementasi kegiatan yang sudah dilakukan,” tambahnya.

    Senada dengan itu, Ketua tim PKM, Asnawi juga menyampaikan bahwa bahwa PKM ini merupakan bentuk nyata sinergitas antara Insan Akademik dengan Masyarakat, sebagai bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi.

    “Harapannya, ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat khusunya mitra sasaran dalam peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilannya dalam mengelola usahanya, sehingga dapat meningkatkan perekonomiannya,” ujarnya.

    Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini dibuka oleh Kepala Desa Kadubeureum Udin. Selain itu juga hadir perangkat Desa, pengelola BUMDes ‘Kadubeureum’, BPD, Karang Taruna, dan para pelaku UMKM.

    Dalam sambutannya, Kepala Desa Kadubeureum, Idin mengucapkan banyak terima kasih kepada Universitas Bina Bangsa, khususnya tim PKM yang sudah memberikan ilmu dan pengetahuannya untuk ditransfer ke masyarakat, sehingga masyarakat khususnya pengelola BUMDes ‘Kadubeureum’.

    “Para pelaku UMKM lebih meningkat pengetahuannya, lebih terampil dalam mengelola usahanya,” tandasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, secara simbolis dilakukan penyerahan hibah barang yakni laptop, gazebo, KWH listrik, website, akta notaris dan SK Kemkumham BUMDes ‘Kadubeureum’ sebagai bentuk hibah dari tim PKM ke mitra untuk digunakan oleh pengelola BUMDes ‘Kadubeureum’. (CR-01/AZM)

  • KKM 32 Uniba Bantu Pelaku UMKM  Tanara

    KKM 32 Uniba Bantu Pelaku UMKM Tanara

    DESA TANARA, BANPOS – Inovasi tersebut berupa pembuatan kemasan Produk agar lebih terlihat menarik di mata konsumen sehingga daya beli produk tersebut dapat meningkat.

    ” Kita Kelompok KKM 32 ingin membantu salah satu pelaku UMKM di Desa Tanara dalam rangka merealisasikan apa yang sudah di pelajari dari instansi lain yang diharapkan nantinya dapat menambah income yg lebih banyak karena kemasan nya ya ” Kata Zakia Tunavisa kepada Media Kamis, (10/8) .

    Yang dilakukan mahasiswa KKM ini diantaranya adalah pembuatan Design Logo, Label Kemasan, dan Spanduk untuk pelaku umkm kerupuk di Kampung Tanara, Rt 003, Rw 001 Desa Tanara Kecamatan Tanara Kabupaten Serang .

    Sementara itu, menurut Syahroni apa yang dilakukan KKM 32 ini sangat membantu dan diharapkan dapat menunjang kepada usaha yang sedang di bangun nya .

    ” Alhamdulillah saya sangat merasa terbantu dengan adanya adek adek KKN ini, semoga dapat menunjang terhadap usaha saya ini ” Ungkapnya. (ZIKA/AZM)

  • KKM Kelompok 24 UNIBA Gelar Sosialisasi di Posyandu Mawar Kemuncangan, Edukasi Masyarakat Tentang Stunting

    KKM Kelompok 24 UNIBA Gelar Sosialisasi di Posyandu Mawar Kemuncangan, Edukasi Masyarakat Tentang Stunting

    PONTANG, BANPOS – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait isu kesehatan anak, Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dari Kelompok 24 Universitas Bina Bangsa (UNIBA) dengan penuh dedikasi menyelenggarakan acara sosialisasi tentang stunting.

    Acara ini berlangsung Jum’at 18 Agustus 2023 dan menghadirkan Bidan Fitroh Ayu sebagai pemateri. Tempat penyelenggaraan sosialisasi berlangsung di Posyandu Mawar, Kampung Kemuncangan, Desa Kelapian, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.

    Bidan Fitroh Ayu mengatakan bahwa stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak merupakan permasalahan serius yang perlu mendapat perhatian semua pihak.

    Stunting, kata dia dapat berdampak buruk pada perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang dapat memengaruhi kualitas hidup anak hingga masa dewasa.

    “Sosialisasi ini diadakan dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai stunting serta langkah-langkah pencegahannya,” tuturnya.

    Kemudian Bidan Fitroh Ayu menyampaikan informasi yang relevan dan penting tentang stunting, termasuk faktor penyebab, gejala, dan dampaknya bagi pertumbuhan anak.

    Selain itu, Ia juga memberikan panduan praktis kepada para orang tua dan masyarakat umum tentang cara menjaga gizi anak, pemberian nutrisi yang seimbang, dan perawatan yang tepat guna untuk mencegah stunting.

    Kegiatan ini juga menjadi forum interaktif di mana peserta dapat bertanya langsung kepada Bidan Fitroh Ayu.

    Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mencakup berbagai aspek terkait stunting, mulai dari pola makan yang sehat hingga perawatan anak yang baik.

    Diskusi antara pemateri dan peserta menjadikan acara ini lebih bermakna dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam.

    Salah satu mahasiswa KKM Uniba Kelompok 24, Lisa Ananda Fahreza berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya peran nutrisi yang baik dalam pertumbuhan anak.

    “Dengan pengetahuan yang tepat, kita dapat bersama-sama mencegah masalah stunting dan memberikan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita,” tuturnya.

    Dengan penyelenggaraan acara sosialisasi ini, Mahasiswa KKM Kelompok 24 Uniba berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait isu kesehatan anak.

    “Kita selalu semangat dalam memberikan edukasi dan membantu masyarakat menjaga kesehatan generasi masa depan menjadi poin penting dalam pergerakan ini,” tutupnya. (LUK/DZH)

  • KKM Uniba Kelompok 24 Gagas Tempe Coklat, Dukung Pengembangan UMKM Desa Kelapian

    KKM Uniba Kelompok 24 Gagas Tempe Coklat, Dukung Pengembangan UMKM Desa Kelapian

    PONTANG, BANPOS – Setelah sukses menyelenggarakan acara sosialisasi mengenai stunting, Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dari Kelompok 24 UNIBA kembali hadir dengan inisiatif yang menarik.

    Kali ini, mereka melanjutkan upaya edukasi dengan menggelar sosialisasi mengenai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menghadirkan inovasi menarik, yaitu tempe coklat atau yang dikenal dengan sebutan coklat tempe. Acara ini digelar, Jum’at 18 Agustus 2023 di Posyandu Mawar, Kampung Kemuncangan.

    Salah satu mahasiswa KKM Kelompok 24 Uniba, Sri Intan Agustiani mengatakan UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian lokal dan nasional.

    Sebagai wujud dukungan terhadap pengembangan UMKM, lanjutnya Mahasiswa KKM Kelompok 24 UNIBA mengambil langkah kreatif dengan memilih tema inovasi kuliner.

    “Tempe, makanan tradisional yang kaya akan nutrisi, dikembangkan menjadi varian yang lebih menarik dan unik melalui proses inovasi menjadi tempe coklat,” tutur Intan.

    Dalam acara sosialisasi ini, Mahasiswa KKM Kelompok 24 UNIBA hadir sebagai pemateri untuk berbagi pengalaman dan proses kreasi dalam menghasilkan produk tempe coklat yang lezat dan menggugah selera.

    Pengunjung diajak untuk melihat secara langsung tahapan pembuatan tempe coklat, dari persiapan bahan hingga hasil akhirnya. Para peserta juga diajak untuk mencicipi produk tempe coklat tersebut.

    Kemudian, diungkapkan Intan, inovasi tempe coklat ini tidak hanya menciptakan variasi baru dalam kuliner, tetapi juga memiliki nilai tambah dalam hal nutrisi.

    “Tempe coklat menggabungkan manfaat gizi tempe yang tinggi dengan cita rasa coklat yang disukai banyak orang,” ujarnya.

    Dalam sesi tanya jawab, pemateri menjelaskan mengenai manfaat nutrisi yang terkandung dalam tempe coklat, termasuk kandungan serat, protein, dan zat besi.

    “Kami berharap melalui acara ini, kami dapat menginspirasi masyarakat untuk berkreasi dalam mengembangkan produk UMKM mereka. Inovasi ini juga membuktikan bahwa produk tradisional seperti tempe bisa menjadi lebih menarik dan inovatif,” harapnya.

    Ibu Lurah Desa Kelapian yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan KKM Kelompok 24 Uniba. Karena menurutnya potensi dan kreativitas masyarakat harus terus digali guna menciptakan lapangan kerja

    “Inovasi seperti ini penting untuk mengangkat potensi lokal dan memberikan nilai tambah pada produk tradisional. Sosialisasi ini mendorong kreativitas dalam berwirausaha di masyarakat,” katanya.

    Kemudian kata dia, dengan digelarnya sosialisasi mengenai UMKM tempe coklat, Mahasiswa KKM Kelompok 24 UNIBA berusaha memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk melihat potensi inovasi dalam bisnis lokal.

    “Melalui kombinasi kreativitas dan dedikasi, produk tradisional seperti tempe bisa menjadi alat untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk UMKM,” tandasnya. (LUK/DZH)

  • Cegah Stunting, Mahasiswa Untirta Bagi-bagi Sayur di Desa Pasirpeutuey

    Cegah Stunting, Mahasiswa Untirta Bagi-bagi Sayur di Desa Pasirpeutuey

    PANDEGLANG, BANPOS – Kelompok 28 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik gelombang dua Untirta bagi-bagi salad sayur kepada warga Desa Pasirpeuteuy, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang.

    Kegiatan tersebut dilakukan usai menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan pengolahan menu sehat, pada Sabtu (22/7) lalu.

    Untuk diketahui, stunting merupakan salah satu gangguan pertumbuhan yang dapat terjadi pada anak. Kondisi ini menyebabkan anak memiliki perawakan pendek apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

    Acara sosialisasi tersebut menghadirkan pemateri seorang mahasiswa kesehatan sekaligus seorang aktivis lingkungan, Utis Sanjaya.

    Dalam pemaparannya, ia menyampaikan tentang bagaimana cara pencegahan stunting sejak 1.000 hari pertama kehidupan sang buah hati, yaitu dimulai dari anak usia nol sampai dua tahun.

    “Pencegahan stunting dapat dicegah dengan memenuhi kebutuhan gizi saat hamil karena kebutuhan gizi saat hamil sangat mempengaruhi tumbuh kembang bayi. Selanjutnya bisa dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia enam bulan,” terangnya.

    “Pemberian ASI pada bayi selama enam bulan pun sangatlah penting, karena pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat tercapai secara maksimal. Selain itu pemberian ASI eksklusif selama enam bulan juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi,” tambah Sanjaya.

    Selain asi, pemberian MP-ASI juga sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. MP-ASI dapat berasal dari bahan lokal rumahan yang berkualitas.

    “Kalau anak ibu sudah tidak minum ASI, maka seharusnya si kecil mendapatkan makanan pengganti ASI atau MP-ASI. Karena jika tidak, maka anak akan rentan sakit dan terganggu tumbuh kembangnya karena kekurangan nutrisi dan kekurangan gizi,” tuturnya. 

    Berdasarkan informasi yang diterima oleh mahasiswa KKM, bahwa tercatat sebanyak sembilan anak mengalami stunting di Desa Cadasari.

    Sehingga hal tersebut menjadi salah satu fokus tujuan kelompok KKM untuk membantu pemerintah daerah dalam upaya penurunan dan penekanan angka stunting di Desa Cadasari.

    “Meskipun hasil pertanian dan potensi lokalnya melimpah, namun ada beberapa bidang yang perlu kita perhatikan salah satunya yaitu bidang kesehatan. Menurut data yang sudah kami dapatkan dari perangkat desa bahwa terdapat sembilan anak yang terkena stunting,” ujar Sopyan selaku ketua kelompok KKM. 

    Selain edukasi terkait pencegahan stunting, warga juga diminta untuk langsung mempraktikkan pengolahan makanan sehat dan sederhana yaitu salad sayur. 

    “Selain tadi pemateri menyampaikan terkait pencegahan stunting, kemudian penyebab stunting dan juga dampak dari stunting itu sendiri, kami juga langsung meminta warga untuk praktik membuat salad sayur,” tuturnya. 

    “Jadi sebetulnya daerah Kecamatan Cadasari ini sangat luar biasa. Sayur nya sehat-sehat dan segar-segar. Kita yang tinggal di kota saja cukup susah mencari sayur yang sehat dan segar seperti ini apalagi dengan harga yang murah,” tambah Sopyan.

    Melimpahnya hasil pertanian lokal yang ada, diharapkan dapat bermanfaat bagi warga desa. Seperti dijadikan olahan makanan sederhana yang sehat dan bergizi dengan tujuan mampu menekan jumlah stunting di Desa Cadasari.

    “Harapannya semua warga dapat teredukasi melalui kegiatan ini. Karena dalam sosialisasi ini kami berbagi tips membuah olahan makanan sehat yaitu membuat salad sayur. Yang mana sayur-sayur yang kami pakai itu semuanya adalah hasil pertanian warga desa disini,” tandasnya. (DZH)

  • Peduli Dunia Pendidikan, Kelompok KKM 24 Uniba Ikut Mengajar di SDN Kelapian 2

    Peduli Dunia Pendidikan, Kelompok KKM 24 Uniba Ikut Mengajar di SDN Kelapian 2

    SERANG, BANPOS – Untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah terpencil, mahasiswa Universitas Bina Bangsa (Uniba) yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kelompok 24 di Desa Kelapian, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang melakukan kegiatan mengajar.

    Kegiatan mengajar tersebut dilaksanakan di SD Negeri Kelapian 2 di Kampung Nambo, Desa Kelapian, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Sabtu (22/7).

    Kegiatan dimulai dengan semangat yang menggelora melalui sesi senam bersama, yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru SD Negeri Kelapian 2. Senam bersama ini menjadi momen berharga di pagi hari, membawa tawa dan keceriaan di wajah setiap peserta, termasuk mahasiswa KKM kelompok 24 Universitas Bina Bangsa.

    Setelah semangat terbangun, mahasiswa dari Universitas Bina Bangsa, dengan semangat melanjutkan kegiatan dengan mengajar murid kelas 1. Para mahasiswa membawa semangat belajar yang menyala dan berbagi pengetahuan dengan metode pengajaran yang kreatif dan interaktif.

    Tidak ketinggalan, para mahasiswa dari Universitas Bina Bangsa juga turut aktif berperan serta dalam kegiatan pembelajaran. Dengan semangatnya, mereka menyampaikan materi pembelajaran dengan cerita-cerita menarik dan ilustrasi yang menarik perhatian para siswa. Hal ini berhasil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memotivasi para siswa untuk aktif berpartisipasi.

    “Kami dari Universitas Bina Bangsa berharap, melalui kegiatan KKM ini, kami dapat memberikan pengaruh positif dalam dunia pendidikan di desa ini. Semangat dan antusias anak-anak adalah sumber inspirasi bagi kami,” ungkap salah satu mahasiswa perwakilan dari Universitas Bina Bangsa, Lisa Ananda Fahreza, Sabtu (22/7/2023).

    Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SD Negeri Kelapian 2, Muayanah mengapresiasi atas kehadiran para mahasiswa KKM dari Universitas Bina Bangsa di sekolahnya.

    “Kami sangat bersyukur dengan adanya program KKM ini. Semangat para mahasiswa dalam mengajar dan berinteraksi dengan anak-anak membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna,” tuturnya.

    Dengan semangat yang membara, kata Muayanah kegiatan KKM di Desa Kelapian, Kecamatan Pontang, yang melibatkan mahasiswa dari Universitas Bina Bangsa, telah menciptakan dampak positif dalam dunia pendidikan di wilayah terpencil.

    “Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi perkembangan pendidikan di Indonesia,” tandasnya. (LUK)

  • KKM 22 Desa Mekarjaya: Pemuda Peramai Desa

    KKM 22 Desa Mekarjaya: Pemuda Peramai Desa

    SERANG, BANPOS – Arus kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tidak akan lepas dari pemuda, dalam hal ini termasuk mahasiswa sebagai agent of change and agent to change.

    Pemuda merupakan pemakai kemajuan dan perubahan suatu masa. Akan tetapi, dampak negatif dari suatu kemajuan teknologi adalah pemuda terlalu bergantung dengan hal tersebut dan kebudayaan guyub masyarakat menjadi berkurang.

    Oleh karena itu, selama Pendidikannya, mahasiswa mendapatkan pengalaman bermasyarakat melalui mata kuliah kerja mahasiswa agar mahasiswa belajar bermasyarakat.

    Sehari selang diterima oleh kecamatan Bojonegara, yakni oleh camat Bojonegara Sutikno dan kepala Desa Mekarjaya.

    KKM Kelompok 22 langsung ikut serta dalam kegiatan dakwah perayaan hari besar islam (PHBI), yaitu kegiatan menyabut tahun baru yang diadakan selama tiga hari berturut di desa Mekarjaya.

    Menurut Camat Bojonegara, Sutikno menyampaikan bahwa KKM tersebut difokuskan di dua desa, karena merupakan tempat yang tepat untuk para mahasiswa belajar bermasyarakat.

    “KKM di Kecamatan Bojonegara difokuskan di dua desa, yakni Desa Pakuncen dan Mekarjaya. Daerah tersebut merupakan dua wilayah desa yang memiliki kontur wilayah pegunungan dan sangat tepat untuk para mahasiswa belajar bermasyarakat,” ujarnya, Selasa (18/7).

    Ketua KKM 22 Desa Mekarjaya, Maliki Rizki mengatakan, dalam kegiatan KKM perlu adanya dukungan serta kerjasama antara pihaknya dengan masyarakat agar dalam kegiatan tersebut dapat terlaksanakan dengan sebaik mungkin.

    “Saya dan teman-teman yang ditempatkan di KKM 22 Desa Mekarjaya sangat membutuhkan support dari masyarakat untuk belajar dan berkegiatan bersama,” katanya.

    Dirinya juga mengungkapkan, dengan adanya kegiatan tersebut, semoga dapat memberikan sebuah pengalaman yang baik serta bermanfaat untuk dirinya dan seluruh anggota KKM 22 Desa Mekarjaya. Untuk nantinya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari dikemudian harinya.

    “Semoga selama 40 hari KKM ini, kami mendapatkan ilmu dan pengalaman yang akan kami manfaatkan selama menjadi mahasiswa dan untuk masyarakat,” ungkapnya.

    Selang sehari KKM di tempat tersebut, Rizki mengaku dirinya beserta teman-temannya langsung disambut baik oleh masyarakat. Bahkan langsung diajak menjadi panitia dalam kegiatan perayaan hari besar islam.

    “Alhamdulilah kita disambut baik oleh masyarakat terus juga diajak berpartisipasi menjadi panitia (PHBI) disana,” ujarnya.

    Dirinya juga berharap, kelompok KKM-nya ini dapat memberikan sebuah manfaat yang baik untuk masyarakat yang ada di desa tempatnya melaksanan kegiatan KKM.

    “Harapan kita, setelah selesai melaksanakan KKM di desa tersebut, dapat memberikan kesan positif dan dapat memberikan sebuah kenang-kenangan yang bisa dirasakan bahkan setelah kita sudah tidak lagi KKM disana,” tandasnya. (MG-02)

  • KKM 35 Universitas Bina Bangsa Mengabdi di Tanah Kesultanan Tirtayasa

    KKM 35 Universitas Bina Bangsa Mengabdi di Tanah Kesultanan Tirtayasa

    SERANG, BANPOS – Usai dilepas Rektor Universitas Bina Bangsa dan Bupati Kabupaten Serang, Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 35 siap mengabdi di tanah Kesultanan Tirtayasa, tepatnya di desa Sujung.

    Diketuai oleh Reza Yansah dari Program Studi Hukum, mahasiswa diamanati oleh Rektor untuk tetap menjaga nama baik Kampus dan belajar berkegiatan sosial di masyarakat, dalam rangka merevitalisasi dampak pandemi Covid-19.

    Kelompok dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang merupakan ketua program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Bina Bangsa, Hilman, diberi amanat oleh Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, untuk mengisi salah satu kegiatannya di bidang kesehatan untuk mengurangi stunting.

    “Kami juga diamanati untuk bagaimana mengurangi angka kematian ibu dan bayi akibat pernikahan belum cukup umur,” ungkap Reza.

    Ia bersama dengan 16 mahasiswa lainnya mengaku siap mengabdi dan beajar berkegiatan bermasyarakat. Karena bermasyarakat tidak akan pernah lepas dari manusia sebagai mahluk sosial.

    “Kelompok KKM 35 Desa Sujung memiliki beberapa program yang semoga program-program pengabdian ini didukung oleh seluruh warga desa Sujung. Diharapkan program-program pengabdian ini terlaksana dan secara berkelanjutan dilaksanakan oleh warga masyarakat,” tandasnya. (MUF)