Tag: KKM Untirta

  • Kelompok KKM Tematik 32 Untirta Gelar Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS

    Kelompok KKM Tematik 32 Untirta Gelar Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS

    TANGERANG, BANPOS – Kelompok KKM tematik 32 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Desa Sukadiri, Kabupaten Tangerang, menggelar mengadakan acara Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS dengan tema ‘Satukan langkah cegah HIV, semua setara akhiri AIDS’, Kamis, (1/2). Bertempat di di SMAN 21 Kabupaten Tangerang, kegiatan ini merupakan kolaborasi antara kelompok KKM Tematik 32 Untirta dengan Puskesmas Sukadiri.

    Ketua KKM 32 Untirta, Aditia, mengungkapkan bahwa tujuan dilaksanakannya sosialisasi ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman dari Siswa dan Siswi SMAN 21 Kabupaten Tangerang berkaitan dengan penyakit HIV/AIDS. Selain itu, sosialisasi ini juga ditujukan guna mencegah bertambahnya jumlah kasus dari penyakit HIV/AIDS dikalangan remaja.

    “Kegiatan ini terdiri dari penyampaian materi edukatif dan juga diskusi interaktif bersama dengan narasumber hebat yaitu dr. Budi Setiawan. Kegiatan sosialisasi ini juga melaksanakan pre test dan post test yang ditujukan untuk mengukur adanya peningkatan pengetahuan peserta mengenai penyakit HIV/AIDS,” ujarnya.

    Aditia menyampaikan, dalam kegiatan ini panitia telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Menurutnya, hal ini tidak lepas dari dukungan pihak SMAN 21 Kabupaten Tangerang yang telah kooperatif sebagai fasilitator.

    “Tidak luput juga yang paling penting narasumber kita bapak dr. Budi Setiawan yang telah menyampaikan materi dengan metode yang begitu menarik, sehingga audience dapat mengikuti materi dengan baik. Harapannya kegiatan ini menjadi langkah awal remaja khsusnya Siswa-siswi SMAN 21 Kabupaten Tangerang untuk sadar akan bahaya HIV/AIDS,” tandasnya. (MUF)

  • Tumbuhkan Semangat Berwirausaha, Kelompok KKM 61 Untirta Gelar Sosialisasi

    Tumbuhkan Semangat Berwirausaha, Kelompok KKM 61 Untirta Gelar Sosialisasi

    KELOMPOK 61 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Untirta 2022 Desa Cibuah, sukses menggelar kegiatan sosialisasi kewirausahaan dengan tajuk ‘Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Bagi Warga Desa Cibuah untuk Mewujudkan Ekonomi Daerah Kreatif’ yang dilaksanakan pada Kamis (3/2).

    Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Desa Cibuah, Lebak, dengan dihadiri oleh sejumlah peserta dari kalangan masyarakat Desa Cibuah, Mulai dari Ibu Kader Posyandu dan Remaja di Desa Cibuah. Hadir dalam kesempatan tersebut, pematei sosialisasi yang merupakan pendiri UKM Kewirausahaan Untirta, Sarnata.

    Ketua pelaksana, Sofi Tri Andini, mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah menumbuhkan minat kewirausahaan bagi masyarakat Desa Cibuah, dengan cara memberikan informasi dan pengetahuan tentang pentingnya berwirausaha.

    “Tujuan diadakannya sosialisasi kewirausahaan ini adalah untuk menumbuhkan minat masyarakat Desa Cibuah dalam berwirausaha, untuk mengurangi tingkat penganguran yang ada di desa Cibuah,” ungkapnya.

    Sofi juga mengatakan, tujuan lainnya dari kegiatan itu adalah untuk mendorong, membimbing dan mengarahkan potensi wirausaha warga desa Cibuah.

    Sekretaris Desa Cibuah, Firdaus, mengapresiasi kegiatan sosialisasi kewirausahaan yang di laksanakan oleh Kelompok 61 KKM Tematik Untirta Desa Cibuah.

    “Saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa sudah memberikan edukasi terkait kewirausahaan, kegiatan tadi sangat baik karena memberikan pengetahuan mengenai kewirausahaan kepada masyarakat Cibuah,” ujarnya.

    Ia berharap, dari kegiatan sosialisasi kewirausahaan tersebut, dapat memberikan motivasi berwirausaha bagi Desa Cibuah dan mahasiswa.

    “Semoga sosialisasi yang diberikan pemateri bisa meningkatkan motivasi berwirausaha bagi masyarakat Desa Cibuah, serta terima kasih kepada mahasiswa dan sukses selalu untuk kedepannya,” tandasnya.

    (MUF/AZM)

  • Kelompok 33 KKM Untirta Sosialisasikan GANSING

    Kelompok 33 KKM Untirta Sosialisasikan GANSING

    SOSIALISASI ‘Gansing’ atau Gerakan anti Stunting merupakan salah satu program kerja yang dilaksanakan pada kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Reguler 1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) tahun Akademik 2021/2022 oleh peserta Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kelompok 33 dengan Dosen Pembimbing Lapangan Nurhaedah Gailea, yang bertempat di Desa Sukadana, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang.

    Kegiatan sosialisasi itu dilakukan di PAUD Sumber Daya dan SDN Ciomas 2, Jum’at (28/1). Sosialisasi disampaikan oleh anggota kelompok KKM kelompok 33 yaitu Mahasiswi Kedokteran Untirta yang merupakan ahli dalam bidangnya.

    Ketua kelompok 33 KKM Tematik Untirta, Nadya Salsabila Lukman, mengungkapkan, dalam kegiatan sosialisasi, narasumber menyatakan bahwa stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, menyebabkan anak memiliki kondisi fisik yang lebih pendek dari anak normal seusianya serta memiliki keterlambatan dalam berfikir, hingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan baik dari segi fisik maupun kognitifnya.

    “Narasumber melakukan penjelasan secara lisan menyesuaikan dengan sasaran sosialisasi yaitu siswa-siswi sehingga bahasa yang digunakan adalah bahasa yang dapat dipahami oleh siswa,” ungkapnya.

    Setelah siswa memahami apa itu stunting, maka narasumber menjelaskan bahwa terdapat faktor yang menyebabkan kondisi tersebut dapat terjadi, diantaranya yaitu kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan.

    “Seorang ibu penting untuk mengetahui kondisi baik pada saatbayi di dalam kandungan maupun setelah bayi sudah ada di bumi, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat,” tuturnya.

    Faktor penyebab stunting lainnya yaitu rendahnya akses terhadap makanan bergizi terutama 1000 hari pertama kehidupan. Dengan 1000 hari pertama kehidupan, makanan bergizi sangatlah dibutuhkan oleh bayi.

    “Karena hal tersebut merupakan faktor terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi pada masa awal kehidupannya. Dengan menentukan makanan bergizi, maka kondisi bayi pada hari berikutnya sangatlah menentukan,” terangnya.

    Selanjutnya yaitu buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani juga menjadi salah satu penyebab stunting. Kondisi ibu hamil dengan kehidupan lingkungan sekitar di dunia ini sangatlah berbeda.

    “Pangan serta sumber-sumber protein sangatlah harus diperhatikan, dengan adanya keragaman pangan, maka dapat memungkinkan mengurangi angka stunting di Indonesia,” ucapnya.

    Kemudian, faktor penyebab stunting juga diakibatkan dari kurangnya akses air bersih dan sanitasi. Selain dilihat dari kondisi pangan, kondisi lingkungan sangat harus diperhatikan, kondisi air bersih dan sanitasi yang harus terjaga.

    “Jika kedua hal tersebut kurang diperhatikan, dapat memungkinkan angka stunting meningkat karena berpengaruh pada kondisi ibu hamil serta anak yang harus bertumbuh dan berkembang pada lingkungan sekitarnya,” ungkapnya.

    Setelah narasumber memaparkan materi mengenai faktor-faktor yang dapat terjadi stunting, narasumber juga menambahkan dampak yang bisa memungkinkan terjadinya stunting. Stunting dapat mengenai siapapun dan dimanapun.

    “dampak ini bisa terjadi dan sangat berpengaruh kepada perkembangan pada anak. Dampak yang bisa dirasakan oleh penderita stunting, yaitu kemampuan kognitif, rentan terhadap penyakit, serta perkembangan fisik yang melambat,” katanya.

    Selain itu, penderita stunting dapat terjadi pada kesehatan reproduksi yang menurun dan beresiko mengalami obesitas. Obesitas sangatlah berbahaya bahkan jika lebih parah dapat menyebabkan kematian.

    Terdapat beberapa pencegahan stunting yang bisa dilakukan. Pencegahan bisa dimulai sejak ibu sedang hamil. Pertama, pada masa kehamilan menerapkan pola makan dengan gizi seimbang secara disiplin. Kedua, ibu hamil pada masa kehamilan sebaiknya mengonsumsi tablet Fe dan suplemen Asam Folat.

    “Kandungan yang terdapat pada tablet tersebut sangat baik untuk ibu hamil dan janinnya,” terangnya.

    Ketiga, memberikan ASI secara eksklusif sangatlah disarankan sampai bayi berusia enam bulan serta melanjutkan memberikan MPASI yang sehat dimulai pada usia enam bulan. Terakhir, memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dengan memerhatikan salah satu kondisi kebersihan lingkungan sekitar.

    “Narasumber mengharapkan dengan adanya sosialisasi mengenai Gerakan Stunting ini, yaitu peserta sosialisasi dapat mengimplementasikan mengenai informasi yang telah didapatkan, sehingga dapat berguna untuk kehidupan sehari-hari. Terutama pada ibu hamil yang memerhatikan pertumbuhan dan perkembangan janinnya agar tidak dapat menyebabkan stunting,” tandasnya.

    (MUF/AZM)

  • Kelompok KKM 46 Untirta Salurkan Bantuan Sembako

    Kelompok KKM 46 Untirta Salurkan Bantuan Sembako

    KELOMPOK KKM Tematik 46 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), kampung Muncang Desa kamasan, Kecamatan Cinangka, menyerahkan bantuan paket sembako yang diterima oleh masyarakat kampung Muncang desa Kamasan. Bantuan tersebut diterima oleh masyarakat yang membutuhkan, salah satunya diterima oleh usia lansia pada hari Kamis, 27 Januari 2022.

    Penanggungjawab kegiatan, Burhanudin, mengungkapkan bahwa bantuan sembako tersebut berjumlah sebanyak 31 paket yang berisi beras, minyak, gula dan tepung terigu. Ia mengaku, bantuan tersebut merupakan suatu bentuk bantuan secara langsung kepada warga yang membutuhkan.

    “Dalam rangka membantu warga yang merasakan dampak ekonomi dari pademi Covid-19 dengan cara survei serta sosialisasi secara langsung,” ungkapnya.

    Seluruh penerima bantuan mengaku bersyukur dengan kehadiran para mahasiswa yang sedang mengabdi di lingkungannya. Mereka juga menyampaikan ungkapan terimakasih, atas dipilihnya puluhan warga untuk mendapatkan bantuan tersebut.

    “Alhamdulillah, terimkasih banyak kepada para mahasiswa yang berniat membantu kami. Semoga dilancarkan kuliahnya dan semoga lancar rezekinya, sehat-sehat ya kakak-kakak mahasiswa,” ucap Umayah, salah satu penerima bantuan sembako. (MUF/AZM)