Tag: KKN

  • Mahasiswa KKN Unma Kenalkan Pemasaran Digital di Desa Cigemblong Lebak

    Mahasiswa KKN Unma Kenalkan Pemasaran Digital di Desa Cigemblong Lebak

    LEBAK, BANPOS – Mahasiswa Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) yang merupakan Kelompok 25 dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), memperkenalkan pemasaran digital kepada pelaku UMKM di Desa Cigemblong. Hal itu dilakukan dengan menggelar workshop dengan mendatangkan beberapa pemateri dari Duta Koperasi serta penggerak e-commerce.

    Hadir pada kegiatan tersebut puluhan pegiat home industri dari warga masyarakat setempat, dan juga para petani serta pemerintah desa. Diketahui, kawasan Desa Cigemblong sangat banyak produksi hasil pertanian yang bisa dikembangkan, mulai dari gula aren, kopi, beras ungu dan makanan ringan.

    Ketua Kelompok 25 KKN Unma, Ila Roby, menyebut bahwa terlaksananya kegiatan tersebut adalah bentuk program kerja divisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

    “Tujuannya kami ini adalah menggali potensi yang ada di Desa Cigemblong, di antaranya kita mendatangkan dari Dinas Koperasi (Dinkop) Kabupaten Lebak dan penggerak e-commerce yang bisa memberikan arahan warga untuk mandiri membangun usaha,” ungkap Ila, Senin (7/8).

    Sementara terkait materi perkoperasian, Dinkop mengutus dua orang Duta Koperasi yakni Irene Duta Koperasi tahun 2020, dan Yanti Duta Koperasi tahun 2022. Materi lainnya diisi oleh seorang penggerak e-commerce sekaligus konten kreator dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Unma Banten, Hadi Anwar Mutha.

    Dalam paparannya, Hadi Anwar menjelaskan tentang bagaimana membuat konten-konten kreatif via media sosial, untuk mempromosikan hasil home industri pertanian dan perkebunan.

    “Terus aja sering tayangkan hasil usaha rumahan kita melalui konten-konten, mulai dari pengolahan hingga produksi, nanti pun orang akan semakin mengenal. Dan ini adalah salah satu cara mengenalkan produk kita,” ungkapnya.

    Sementara, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), AD Kencana, mengatakan kegiatan tersebut diarahkan untuk mengembangkan potensi UMKM warga di Desa Cigemblong.

    “Kita mengajak warga pegiat usaha pertanian agar memanfaatkan penjualan melalui media digital. Saya harap dengan adanya workshop ini, penjualan mulai dari gula, Kopi, Beras dan lain-lain bisa meningkat lebih luas lagi,” ucapnya.

    Sekertaris Desa Cigemblong, Bagus Arifin mengaku baru menyadari sejumlah potensi menarik yang ada di desanya yang butuh sentuhan ide kreatif dan dipromosikan.

    “Ini menarik dan patut dimulai oleh kita. Saya berharap dan meminta kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan program binaan ini, karena ini suatu kesempatan bagi masyarakat untuk membuka peluang berjualan melalui digital,” terangnya antusias. (WDO/DZH)

  • PLP Integratif Kelompok 9 UIN SMHB Goes to SMAN CMBBS Pandeglang

    PLP Integratif Kelompok 9 UIN SMHB Goes to SMAN CMBBS Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Puluhan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten memulai Kuliah Kerja Nyata (KKN) terjun ke masyarakat. Pelaksanaan KKN kali diintegrasikan dengan program Pengenalan Lembaga Pendidikan (PLP) Integratif.

    Untuk diketahui program PLP Integratif adalah program Pengenalan Lembaga Pendidikan yang diintegrasikan dengan Kuliah Kerja Nyata, sehingga mahasiswa fakultas tarbiyah dan keguruan tidak perlu lagi untuk melaksanakan Kukerta.

    “PLP Integratif adalah sebuah inisiasi program yang baru diadakan pada tahun ini di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten (SMHB). Harapannya agar mahasiswa dapat lebih fokus dalam melaksanakan praktik mengajar dan untuk dapat lebih mengefisiensikan waktu,” ujar Rektor UIN SMHB, Wawan Wahyuddin, kepada wartawan saat melepas mahasiswa PLP Integratif di Gedung Fakultas Teknik dan Keguruan (FTK), Selasa (1/8).

    Pantauan di lapangan, setelah acara pelepasan tersebut, masing-masing kelompok berangkat menuju sekolah yang sebelumnya sudah ditentukan oleh pihak kampus.

    Kelompok Sembilan PLP Integratif yang terdiri dari 12 mahasiswa dari berbagai program studi yang di pilih oleh pihak jurusan dan fakultas itu melakukan perjalanan menuju Kabupaten Pandeglang.
    Puluhan mahasiswa tersebut ditempatkan di SMA Negeri Cahaya Madani Banten Boarding School (CMBBS), Pandeglang.

    CMBBS ini merupakan salah satu sekolah terbaik di Banten, yang para muridnya pun terkenal pintar.
    Para murid di sini memiliki segudang prestasi di bidang akademik dan non CMBBS akademik.

    Mereka kerap kali menjuarai perlombaan di tingkat nasional dan Internasional. Selain itu, bahasa sehari-hari di sekolah tersebut adalah bahasa Inggris dan Arab karena SMAN CMBBS merupakan Sekolah yang menggunakan sistem pembelajarn boarding school.

    Sementara itu penerimaan Mahasiswa UIN SMHB diadakan sebuah pertemuan sebagai bentuk penyerahan dari pihak kampus kepada pihak sekolah SMAN CMBBS oleh dosen pembimbing lapangan, Siti Ngaisah.

    Siti Ngaisah mengharapkan kepada para mahasiswa untuk bisa memanfaatkan waktu dankesempatan menimba ilmu dan pengalaman selama masa PLP Integratif.

    “Semoga para mahasiswa mampu mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman selama 45 hari di sini. Mohon bimbingannya kepada Bapak dan Ibu guru,” ucap Siti Ngaisah.

    Sementara pihak sekolah pun menyambut dengan hangat kedatangan para mahasiswa yang akan melaksanakan PLP di SMAN CMBBS.

    Kepala Sekolah SMAN CMBBS, Edi Supriyanto, mengungkapkan bahwa kedatangan para mahasiswa UIN SMHB menjadi kehormatan dan kenanggaan tersendiri bagi sekolahnya.

    Edi juga berharap agar SMAN CMBBS bisa memberikan ilmu serta pengalaman kepara mahasiswa yang sedang menjalani pratek lapangan.

    “Kami menerima dengan senang hati kedatangan adik-adik mahasiswa, semoga sekolah ini juga memberikan banyak pengalaman yang berharga untuk kalian sebelum benar-benar menjadi guru,” ungkap Edi.

    Usai acara penerimaan, para mahasiswa pun diajak berkeliling area sekolah sebagai bentuk observasi agar lebih mudah beradaptasi.

    “Sekolahnya sangat luas, bersih, gedungnya banyak, fasilitasnya juga lengkap. Saya sangat terkesan dengan sekolah ini. Para siswanya pun sopan dan disiplin. Benar-benar mencerminkan sekolah yang berkualitas,” ucap salah satu mahasiswa PLP dari jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI), Melinda didampingi Dita Permata.

    Sebagaimana diketahui, para mahasiswa PLP yang ditempatkan di CMBBS harus berusaha mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan praktik mengajar, terutama mahasiswa dari program studi yang fokus dalam bidang bahasa. (BAR)

  • Kejari Lebak Dituding KKN

    Kejari Lebak Dituding KKN

    LEBAK, BANPOS – Belum genap satu bulan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebak kembali didatangi puluhan massa yang melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Kejari Lebak pada Rabu (12/7).

    Puluhan massa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lebak tersebut melakukan aksi demonstrasi dengan membawa berbagai isu yakni, Dugaan Pungutan Liar (Pungli) oleh Kepala Desa Pagelaran, tingginya kasus kekerasan seksual di Lebak, serta Korupsi dana Beasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Lebak.

    Dalam aksi tersebut, kontak fisik antara pendemo dengan aparat kepolisian pun tak terhindarkan. Berdasarkan pemantauan BANPOS, beberapa kali massa aksi mencoba memaksa masuk dengan mendorong gerbang serta petugas pengamanan dikarenakan tidak mendapatkan respon dari pihak Kejaksaan.

    “Nggak ada yang berani keluar karena sudah jadi KKN, Kejari Korupsi Nepotisme,” ujar salah satu orator.

    Karena kesal tidak menerima respon apapun, massa aksi kemudian membakar ban serta spanduk yang telah disiapkan pendemo untuk meluapkan kekecewaannya. Salah seorang massa sempat hendak mendorong ban tersebut ke gerbang Kejari, namun dihalau oleh petugas kepolisiaan sehingga mengakibatkan perdebatan dan aksi saling dorong kembali yang hampir menimbulkan perkelahian.

    Ketua Umum HMI Cabang Lebak, Ratu Nisya Yulianti, mengatakan bahwa pihaknya melakukan aksi demonstrasi semata-mata karena merasa kecewa lantaran lemahnya penegakan hukum di Lebak khususnya di Kejaksaan Negeri Lebak.

    “Perbuatan melanggar hukum seperti pungli, kekerasan seksual dan korupsi ini telah merusak sendi kehidupan bermasyarakat,” kata Ratu kepada BANPOS di lokasi aksi tersebut.

    Ratu menjelaskan, pihaknya meminta agar Kejaksaan Lebak dapat serius dalam upaya pemberantasan kasus-kasus tersebut. Ia menerangkan, salah satu yang disayangkan adalah kasus korupsi dana beasiswa yang telah terjadi sejak 2019.

    Lanjutnya, pada 2020 kasus tersebut sudah mencapai tahap pemanggilan saksi. Namun, hingga saat ini kepastian penyelesaian kasus tersebut belum diketahui.

    “Kami minta Kejari dapat mengusut tuntas permasalahan korupsi di Lebak serta memapankan peranannya dalam menegakan hukum,” jelasnya.

    Setelah dua jam lamanya aksi berlangsung, pihak Kejari Lebak kemudian mempersilahkan perwakilan dari Massa aksi untuk masuk kedalam melakukan mediasi.

    Ketua Umum HMI didampingi tiga pengurus lainnya pun menerima undangan tersebut.

    Dalam mediasi sempat terjadi saling adu argumen yang dilayangkan dari kedua belah pihak. Alhasil, Kejaksaan Negeri Lebak menyepakati Pakta Integritas yang diajukan oleh HMI Lebak dalam upaya pemberantasan Korupsi di Lebak.

    “Alhamdulillah ya bu Kajari mau menekan Pakta integritasnya, jika kedepannya ada pelanggaran dalam perjanjian ini, kami akan menindaklanjuti bahkan melakukan aksi dengan jumlah yang lebih besar,” tandas Ratu.

    Sementara itu, Kepala Kejari Lebak, Mayasari, mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada massa aksi yang telah peduli dengan kondisi di Kabupaten Lebak. Ia mengatakan, pihaknya senantiasa memprioritaskan segala kasus tanpa membedakan besar kecil perkaranya.

    “Terima kasih telah mengawal kondisi di Lebak, kedepannya kita bisa sama-sama bersinergi untuk Masyarakat Lebak,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Meski Sudah 25 Tahun Reformasi, Ketum PRIMA: Demokrasi Kapitalistik Dibawah Kendali Oligarki

    Meski Sudah 25 Tahun Reformasi, Ketum PRIMA: Demokrasi Kapitalistik Dibawah Kendali Oligarki

    JAKARTA, BANPOS – Tahun 2023 ini, gerakan reformasi sudah bergulir selama 25 tahun.

    Akan tetapi, meski sudag berjalan seperempat abad, kehidupan demokrasi disebut masih jauh dari cita-cita reformasi.

    Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Agus Jabo Priyono, menilai bahwa demokrasi di Indonesia saat ini masih menghambat partisipasi rakyat dalam urusan politik dan kebangsaan.

    Hal itu terbukti dengan dijegalnya PRIMA dan beberapa Partai untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

    Padahal, kata dia, PRIMA merupakan partainya rakyat biasa yang didirikan dan digerakkan langsung oleh rakyat

    “PRIMA adalah representasi langsung dari rakyat biasa, tapi kami dijegal oleh kepentingan yang merasa terusik eksistensinya, demokrasi kita hanya dinikmati segelintir elit super kaya,” ujar Agus Jabo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (20/5).

    Agus Jabo menjelaskan, demokrasi yang hanya dinikmati oleh segelintir elit super kaya tersebut berakibat pada penyelenggaraan negara yang tidak bersih dan kesenjangan sosial yang tajam.

    Praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), kata Agus, terjadi di setiap tingkatan, dari pusat hingga ke kekuasaan paling bawah.

    Padahal, salah satu tujuan gerakan reformasi adalah Indonesia yang demokratis, terwujudnya kesejahteraan sosial dan terbebas dari praktik KKN yang marak dilakukan oleh Orde Baru saat itu.

    “Dulu, gerakan reformasi itu tujuannya agar demokrasi dapat terwujud, kesejahteraan sosial merata dan Indonesia terbebas dari praktik KKN,” ungkapnya.

    Selain menyinggung persoalan demokrasi dan pemerintahan bersih yang belum terwujud pasca reformasi, Agus Jabo juga menyoroti persoalan kesenjangan sosial di Indonesia yang masih sangat tajam.

    Menurutnya, cita-cita mewujudkan Indonesia yang demokratis bukan hanya terwujudnya demokrasi politik, tetapi juga demokrasi ekonomi atau keadilan sosial, seperti yang diamanatkan dasar negara Pancasila dan Pasal 33 UUD 1945.

    Ia menyayangkan pengelolaan ekonomi dan sumber daya kekayaan bangsa saat ini, belum tegas berorientasi pada penguatan industri nasional dan kemandirian ekonomi.

    “Pengelolaan ekonomi sangat oligarkis dan masih menggunakan warisan kolonial yang sangat imperialistik, yaitu ekstraktivisme,” ucapnya.

    Agus Jabo mengaku akan mendukung setiap usaha pembangunan ekonomi yang diarahkan pada penguatan industrialisasi nasional, dengan mempercepat program hilirisasi atas semua produk sumber daya alam, khususnya tambang, pertanian, kehutanan, energi, perikanan dan lain-lain.

    Menurutnya, industri nasional yang berbasis pada kemandirian ekonomi dan penciptaan lapangan kerja secara penuh akan mengurangi kesenjangan sosial.

    “(Dapat) menghilangkan ketergantungan terhadap modal asing, menjadi negara yang kuat bermartabat, berkepribadian dan demokrasi ekonomi dapat terwujud,” tandasnya. (MUF)