Tag: kombes shinto silitonga

  • Nelayan dan Buruh Nyambi Jual Narkoba

    Nelayan dan Buruh Nyambi Jual Narkoba

    SERANG, BANPOS – Kepolisian Daerah (Polda) Banten berhasil mengungkap identitas tujuh tersangka pembawa sabu 23 kilogram di Pantai Muara Baru, Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Beberapa tersangka diketahui memiliki profesi sebagai nelayan maupun buruh.

    Demikian yang disampaikan Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga, saat press conference di Polda Banten, Rabu, (9/3).

    “Ketujuh tersangka tersebut yakni: ISB alias BUDI (44) warga Kecamatan Wanasalam, Kabupaten, Lebak, berprofesi sebagai nelayan. Kedua, HD alias ERIK (35) warga Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, berprofesi nelayan. Ketiga, SPM (51) alias PARMAN, wiraswasta, tinggal di Jakarta. Keempat, AF alias ROHMAN (34), wiraswasta, warga Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang. Kelima, ES alias Jana (37), buruh, warga Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang. Keenam, HS (21) alias Herli, wiraswasta, warga Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang. Ketujuh, AS alias Ana (48), wiraswasta, warga Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang,” ujar Shinto Silitonga.

    Shinto menjelaskan, bahwa pengungkapan penyelundupan 23 sabu ini berawal dari informasi masyarakat tentang aktivitas mencurigakan nelayan lokal dan orang non lokal yang membawa 2 tas koper di pagi hari.

    Dari laporan tersebut, personel Ditresnarkoba Polda Banten dan Satresnarkoba Polres Pandeglang melakukan penyelidikan. “Saat tiba di lokasi, petugas akhirnya mengamankan 3 orang di dalam mobil Kijang Innova, di pinggir Jalan Raya penghubung Tanjung Lesung dan Sumur. Saat diamankan, terdapat 2 koper besar berisi narkoba jenis sabu,” ungkap Shinto.

    Saat dilakukan penggeledahan, 2 koper tersebut berisi 23 bungkus besar sabu dengan berat sekitar 23 kilogram. Dengan rincian, dalam koper merah terdapat 12 bungkus besar kemasan teh Cina merek Guan Yingyang berisi sabu, dengan berat sekitar 12 kilogram. Dan di dalam koper hitam terdapat 11 bungkus besar kemasan teh Cina merek Guan Yingyang berisi sabu, total sekitar 11 kilogram.

    AS alias Anan mengaku, barang tersebut diambil dengan menggunakan perahu nelayan ke sumber di pantai barat Sumatera. “Tersangka mengambil sabu tersebut menggunakan perahu nelayan ke Pantai Barat Sumatera, kemudian akan diedarkan di wilayah Pulau Jawa,” ucap Shinto.

    Selanjutnya penyidik Ditresnarkoba Polda Banten dan Satresnarkoba Polres Pandeglang melakukan pengembangan dan selanjutnya menangkap 4 tersangka lainnya di tempat bersandar perahu yang membawa sabu.

    Diketahui, perahu nelayan yang membawa koper berisi sabu itu berlabuh di pesisir pantai pelelangan ikan Muara Baru, Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang. Dan saat ii sudah disita oleh petugas.

    “Untuk barang bukti yang diamankan adalah sabu sekitar 23 kilogram, 1 unit mobil Kijang Innova, 1 unit kapal kincang dan 1 pucuk airsoftgun,” tambah Shinto.

    Lebih lanjut Shinto menjelaskan, ke tujuh tersangka dipersangkakan, pasal berlapis, yaitu: Pasal 114 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, mengedarkan narkoba golongan 1 bukan tanaman, diancam pidana minimal 5 tahun maksimal 20 tahun penjara. Dan, Pasal 112 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, menguasai narkoba golongan 1 bukan tanaman, diancam pidana minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun penjara. Serta, Pasal 137 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pencucian uang hasil peredaran gelap narkoba dengan ancaman pidana minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.

    (RUL/PBN)

  • Hasil Otopsi Korban Ledakan Cimanggu, Polisi tak Temukan Butiran Gotri Maupun Paku

    Hasil Otopsi Korban Ledakan Cimanggu, Polisi tak Temukan Butiran Gotri Maupun Paku

    PANDEGLANG, BANPOS – Pasca terjadinya ledakan di di Kampung Cisaat Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang pada Minggu (9/1) yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia dan 1 orang luka berat, Biddokkes Polda Banten melakukan otopsi terhadap UL (38), laki-laki. UL adalah kepala rumah tangga yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan (dalam berita sebelumnya disebut tukang ojek, red).

    Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga menyampaikan bahwa otopsi dilakukan di Instalasi Forensik RSUD Berkah, Pandeglang pada Senin (10/1) pukul 13.00 Wib hingga 15.00 WIB.

    “Pelaksana otopsi dari dokter forensik Subbid Dokpol dan tim forensik RSUD Berkah Pandeglang diikuti oleh Tim Inafis dan penyidik Satreskrim Polres Pandeglang,” kata Shinto Silitonga.

    Selanjutnya Shinto Silitonga mengatakan selain otopsi tubuh korban, juga dilakukan dental otopsi, swab residu bahan peledak dan pengambilan sampel DNA.

    “Kami melakukan otopsi tubuh korban, otopsi merupakan bagian dari scientific investigation untuk mengetahui penyebab kematian, waktu kematian dan identifikasi forensik yang bersifat teknis untuk mendukung penyidikan,”ujar Shinto Silitonga.

    Terakhir Shinto Silitonga menjelaskan Hasil Otopsi dari UL (38), yang tewas dalam peristiwa ledakan itu. “Hasil Otopsi tidak terdapat butiran gotri maupun paku pada tubuh korban, pola luka pada tubuh konsisten dengan ciri-ciri luka pada kasus ledakan, sementara itu untuk hasil swab residu dan DNA menunggu hasil laboratorium,” tutup Shinto Silitonga.(ENK).

  • Ledakan Dahsyat Hancurkan Rumah di Cimanggu, Satu Orang Tewas Mengenaskan

    Ledakan Dahsyat Hancurkan Rumah di Cimanggu, Satu Orang Tewas Mengenaskan

    CIMANGGU, BANPOS – Sebuah ledakan yang terjadi di sebuah rumah di Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang menghebohkan warga. Seorang penghuni rumah tewas mengenaskan dalam peristiwa itu, satu lainnya mengalami luka parah.

    Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, ledakan terjadi di rumah warga bernama UL (38) pada Minggu (9/1) malam, sekitar pukul 20:30 WIB. Suara ledakan dilaporkan sampai terdengar di radius 1 kilometer dari lokasi kejadian.

    “Pasca mendengar suara ledakan masyarakat sekitar mendatangi tempat kejadian yang berasal dari rumah UL,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Shinto Silitonga, Senin (10/1).

    Di lolasi kejadian .warga menemukan satu jenazah yang dikenali sebagai UL. UL diketahui berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan. Di lokasi juga ditemukan istri UL bernama LI (35) dalam kondiai luka berat.

    “LI yang merupakan istri dari UL ditemukan oleh warga. Yang bersangkutan sedang berusaha untuk keluar menyelamatkan diri dari runtuhan puing rumah yang sudah hancur,” ungkap Shinto Silitonga.

    Adapun saksi-saksi kejadian ledakan di rumah salah satu warga diantaranya HN (35) Ketua RT, UI (35) Wiraswasta, dan IN (42) Wiraswasta.

    “Sampai saat ini, Polres Pandeglang terus berupaya mengumpulkan saksi dan barang bukti penyebab terjadinya ledakan tersebut,” kata Shinto Silitonga.

    Polres Pandeglang dan Polda Banten, sambung Ahinto, juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memasang police line di rumah tempat terjadinya ledakan.

    Terakhir, Shinto Silitonga menambahkan, korban meninggal dunia UL telah dibawa ke RS Berkah Pandeglang untuk dilakukan otopsi. Korban luka berat juga telah dirujuk ke RS Berkah Pandeglang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.(ENK)