Tag: Korea Selatan

  • Topan Khanun Menerjang, 452 Penerbangan Korsel Dibatalkan

    Topan Khanun Menerjang, 452 Penerbangan Korsel Dibatalkan

    KOREA SELATAN, BANPOS – Otoritas bandara Korea Selatan (Korsel) melaporkan pembatalan 452 penerbangan, dari total 2.138 di seluruh negeri, pada Kamis (10/8) pukul 08.30 waktu setempat. Pembatalan ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak Topan Khanun, yang menerjang Korea pagi tadi.

    Bandara Internasional Incheon yang berjarak 27 km arah barat Seoul, disebut telah menangguhkan 145 penerbangan dari total 1.058 flights terjadwal. Sementara laporan Korea Airports Corp menyebut, 14 bandara regional tidak memberangkatkan 307 penerbangan dari total 1.090 flights.

    “Jumlah penerbangan terdampak diperkirakan masih akan bertambah, apabila ancaman topan meningkat,” kata pejabat bandara seperti dikutip Yonhap, Kamis (10/8).

    Info real-time mengenai penangguhan penerbangan ini, dikomunikasikan kepada penumpang, dan dapat diverifikasi di situs resmi bandara..

    Badan Meteorologi Korea (KMA) menjelaskan, Topan Khanun telah mendarat di pantai selatan Negeri K-Pop pada pukul Kamis (10/8) pukul 09.20 pagi ini, dan melintasi seluruh semenanjung. Hujan lebat dan angin kencang, diprediksi terjadi pada siang hari. (RMID)

  • Sikat Korea, The Daddies Masih Jos

    Sikat Korea, The Daddies Masih Jos

    JEPANG, BANPOS – Ganda putra gaek Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan ternyata masih tetap perkasa. Ganda berjuluk The Daddies ini sukses maju ke perempat final badminton Japan Open 2023 setelah menggasak ganda terkuat Korea Selatan, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dengan skor 12-21, 21-10, 21-19.

    Bertanding di Yoyogi National Gymnasium Tokyo, Jepang, kemarin, Hendra/Ahsan masih masih tampil prima meski usia keduanya tidak muda lagi. Mereka harus berjuang keras untuk mengalahkan ganda muda Korsel Kang Min Hyiuk/Seo Seung Jae.

    Juara dunia tiga kali ini harus bermain tiga set. Tapi, dengan stamina prima dan kematangan, The Daddies bisa mengatasi ganda Korea peringkat 10 dunia itu. Ko Hendra –sapaan akrab Hendra Setiawan masih jadi playmaker terbaik. Penempatan kok, permainan net tipis masih menjadi momok bagi lawan.

    Begitu pula Babah Ahsan sa­paan karib Muhammad Ahsan– masih tampil garang. Ahsan masih sebagai tukang gebuk. Kekompakan keduanya terlihat ketika bertemu ganda Korea, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae. Hendra/Ahsan mampu menga­tasi mereka dan menang dengan skor 12-21, 21-10, 21-19.

    Kemenangan Hendra/Ahsan ini sekaligus membalaskan kekalahan mereka atas Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae di perempat final Malaysia Open 2023. Dengan kemenangan ini, Daddies melaju ke perempat final dan akan bertemu sesa­ma rekan Pelatnas Cipayung, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianyo alias Fajri.

    Ganda Fajar/Rian melaju ke perempat final setelah la­wannya ganda putra Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen mundur atau walkover dari turnamen jepang 2023 level 750 dengan hadiah 850.000 dolar Amerika atau Rp 12,7 miliar ini.

    Kemenangan juga diraih tunggal putra Jonatan Christie dan tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung. Keduanya hanya bermain dua set untuk menaklukkan lawan­nya. Jojo sapaan akrab Jonatan Christie bermain cukup taktis untuk menundukkan pebulu­tangkis kidal dari China, Weng Hong Yang. Jojo menang dua set, 21-15, 21-14.

    Sedangkan Gregoria Mariska Tunjung, menang mudah atas wakil Chinese Taipie, Sung Shou Yun dengan skor, 21-16, 21-10.

    Lalu, satu-satunya ganda putri yang melaju ke perempat final adalah pasagan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Ganda muda Indonesia ini menundukkan wakil Taiwan, Lee Chia Hsin/Teng Chun Hsun dengan skor 21-18, 21-18.

    Sementara tiga wakil Garuda harus tersingkir. Yakni ganda pu­tra Bagas Maulana/Mohammad Shohibul Fikri yang kalah dari wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Woi Yik. Lalu, tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo ka­lah dari wakil Denmark Viktor Axelsen. (RMID)

  • Kembangkan ‘Smart Farming’, Sulbar Kerjasama dengan Korea Selatan

    Kembangkan ‘Smart Farming’, Sulbar Kerjasama dengan Korea Selatan

    MAMUJU, BANPOS – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan kerja sama dalam mengembangkan pertanian dengan pemerintah Provinsi Jeollabuk-do, Negara Korea Selatan.

    Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik di Mamuju, mengatakan kerjasama dengan Jeollabuk-do dilaksanakan untuk pengembangan tenaga ahli pertanian khususnya di bidang pertanian ‘Smart farming’. Kata dia, Sulbar memiliki sektor pertanian yang potensial terus dikembangkan berbagai teknologi dan ilmu pertanian modern.

    “Pemerintah Sulbar mengunjungi Provinsi Jeollabuk-do dan melakukan kerjasama pertanian, karena dengan pertimbangan daerah tersebut merupakan provinsi yang memiliki keunggulan dibidang pengembangan pertanian Smart farming,” ujarnya.

    Ia memandang bahwa dengan kerjasama itu, maka maka sumberdaya manusia pertanian di Sulbar untuk mengembangkan pertanian semakin tumbuh.

    “Dari kerjasama tersebut, maka Gubernur Jeollabuk-do, Kim Kwan-young akan mengundang sebanyak 72 anak milenial dari setiap provinsi di Indonesia untuk belajar selama 4 minggu tentang smart farming di Provinsi Jeollabuk,” tuturnya.

    Akmal menyebut, nantinya perwakilan petani millenial Sulbar juga akan dikirim ke Provinsi Jeollabuk-do, agar memiliki kemampuan mengembangkan smart farming. Ia optimistis anak muda Sulbar bisa belajar tentang smart farming yang kemudian mengembangkan sistem pertanian tersebut di Sulbar.

    “Gubernur Provinsi Jeollabuk-do, Kim Kwan-young juga telah berjanji segera mengirim tenaga ahlinya untuk membantu mempersiapkan dan membangun smart farming yang komoditinya sesuai dengan kondisi Sulbar,” tandasnya. (ANT/MUF)

  • Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Brazil vs Korea Selatan

    Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Brazil vs Korea Selatan

    JAKARTA, BANPOS – Pelatih Brazil Tite rupanya dipusingkan oleh masalah cedera pemain-pemainnya termasuk yang reguler menjadi starter.

    “Tuntutan fisiknya kian besar saja, sementara waktunya singkat, ini efek kumulatif dari pertandingan dan kadang-kadang Anda tidak memiliki waktu ideal untuk memulihkan diri,” kata Tite seperti dikutip Reuters.

    Tite tak membolehkan media menghadiri sesi latihan Brazil dua hari lalu tetapi memastikan bahwa Neymar, Alex Sandro dan Danilo harus berada di lapangan untuk menguji kondisi tubuh mereka.

    Jika kedua bek sayap itu tak bisa dimainkan, maka bek tengah Marquinhos mungkin digeser ke kiri, sedangkan bek gaek Dani Alves yang menjadi pemain Brazil tertua saat menghadapi Kamerun, bisa dicoba di kanan.

    Jika Tite memilih menggunakan bek tengah Real Madrid Eder Militao sebagai bek sayap, seperti yang dilakukannya saat Danilo absen melawan Swiss, Brazil tidak akan memiliki bek lain di bangku cadangan.

    Jika Neymar masih absen, Rodrygo kemungkinan menjadi opsi pertama Tite, karena duet Manchester United, Fred dan Casemiro, di lini tengah yang dipasang Tite melawan Swiss kurang meyakinkan. Selain itu Bruno Guimaraes bisa menjadi alternatif sehingga mendorong Lucas Paqueta maju ke peran playmaking.

    Sedangkan Korea Selatan sebagaimana biasa akan mengandalkan Son Heung-min untuk memimpin mereka.

    Korea Selatan akan berusaha memanfaatkan betul krisis cedera yang dihadapi Brazil untuk membukukan kemenangan kedua dalam delapan pertemuannya dengan Tim Samba itu sejauh ini.

    Tetapi yang lebih penting lagi Korea Selatan yang merupakan satu-satunya tim Asia yang pernah mencapai semifinal Piala Dunia pada 2002, berharap membuat kejutan dan membubuhkan tinta emas dalam sejarah sepak bola dengan menumbangkan Brazil.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Brazil (4-3-3): Alisson; Eder Militao, Marquinhos, Thiago Silva, Danilo; Lucas Paqueta, Casemiro, Neymar; Raphinha, Richarlison, Vinicius Junior

    Korea Selatan (4-2-3-1): Kim Seung-gyu; Kim Moon-hwan, Kim Min-jae, Kim Young-gwon, Kim Jin-su; Hwang In-beom, Woo-young Jung; Hwang Hee-chan, Lee Kang-in, Son Heung-min; Cho Gue-sung

    Skenario pertandingan

    Bisa memberikan ancaman dalam semua area lapangan, Korea Selatan optimistis bisa menembus lini belakang Brazil yang rentan terkoyak, apalagi mereka mendapat bakar bahwa Selecao sedang didera masalah cedera pada barisan bek sayapnya.

    Kekalahan Brazil dari Kamerun mengekspos kelemahan dan kerentanan itu.

    Tetapi Tite, pelatih Brazil, sepertinya tak begitu peduli sepanjang Selecao bisa mendominasi lapangan tengah dan konstan menebar ancaman di sepertiga tiga terakhir.

    Tite justru lagi bergembira karena andalanya, Neymar, siap dimainkan kembali setelah dokter menyatakan striker Paris Saint Germain itu sudah sembuh dari cedera pergelangan kaki.

    Kabar ini membuat Tite yakin Selecao yang tengah memburu gelar juara dunia yang keenamnya, bakal mudah menaklukkan Korea Selatan sehingga mencapai delapan besar.

    Tite sudah kehilangan Gabriel Jesus dan Alex Telles selama sisa turnamen setelah keduanya mengalami masalah lutut saat melawan Kamerun.

    Mundurnya Telles dan masalah pinggul yang diderita Alex Sandro telah membuat Tite kekurangan bek kiri, tetapi Danilo sudah memulihkan diri dari keseleo pergelangan kaki sehingga bisa menempati posisi itu bersama Eder Militao yang berada di sayap kanan pertahanan Brazil.

    Keduanya bakal mengapit duo bek tengah Marquinhos dan Thiago Silva guna melindungi penjaga gawang Alisson dalm formasi 4-3-3 dari sengatan pemain-pemain Korea Selatan yang diyakini bakal tampil agresif seperti biasanya.

    Di lapangan tengah, duet Lucas Paqueta dan Casemiro, menjadi jangkar dalam membentuk fondasi serangan dan sekaligus pintu pertama yang harus dilalui Korea sebelum menjangkau lini pertahanan Brazil.

    Akhirnya di sepertiga akhir lapangan, trio Raphinha, Richarlison, Vinicius Junior plus Neymar yang berperan sebagai gelandang serang, siap merusak rencana permainan Korea Selatan dengan teror bergelombang terhadap lini pertahanan mereka.

    Tetapi rencana di atas kertas itu tentunya tidak akan semudah di lapangan.

    Korea Selatan tak akan segampang itu sekalipun lawan yang dihadapinya Brazil yang kuat di semua lini dan tertempa dalam kompetisi-kompetisi paling kompetitif.

    Pelatih Paulo Bento tak akan memasang formasi yang menunggu serangan karena cara terampuh dalam menangkal serangan adalah dengan menyerang lawan.

    Untuk itulah Bento juga bakal memasang skema bermain yang berorientasi menekan dalam formasi 4-2-3-1.

    Di sini, Cho Gue-sung menjadi ujung serangan yang melibatkan juga tiga pemain di belakangnya termasuk Hwang Hee-chan dan Son Heung-min di kedua sayap serangan.

    Guna mengimbangi pergerakan Brazil di sentral lapangan, Bento memasang Hwang In-beom dan Woo-young Jung sebagai dua pemain yang mengendalikan poros permainan.

    Jika Jung memiliki peran lebih membantu serangan, maka Hwang lebih berfungsi sebagai penapis serangan sebelum mencapai lini belakang yang digalang duet bek tengah Kim Min-jae dan Kim Young-gwon, dan diapit Kim Moon-hwan dan Kim Jin-su di kedua sayap pertahanan.

    Statistik dan head to head

    Sebelum pertandingan yang berlangsung di Stadion 974 ini, kedua tim sudah tujuh kali bertemu, namun tak pernah terjadi dalam Piala Dunia. Brazil menang enam kali dan Korea Selatan memang sekali dalam pertandingan persahabatan 1999. Dalam pertandingan persahabatan Juni tahun ini di Seoul, Brazil menang besar 5-1.

    Brazil maju ke babak knockout setelah mengalahkan Serbia dan Swiss dalam fase grup tetapi tumbang 0-1 di tangan Kamerun setelah tim Amerika Selatan itu sudah memastikan lolos ke babak berikutnya sehingga mengistirahatkan sebagian besar starter regulernya.

    Korea Selatan membuat pembalikan dramatis saat menang 2-1 atas Portugal berkat gol menit tambahan yang dilesakkan Hwang Hee-chan untuk melaju ke babak 16 besar. Sebelum itu Korea hanya menang satu kali dari 11 pertandingan Piala Dunia terakhirnya.

    Neymar masih diragukan tampil dalam laga Selasa dini hari itu karena masih berusaha memulihkan diri dari cedera pergelangan kaki.

    Brazil yang tak terkalahkan selama kualifikasi Piala Dunia 2022 sudah lima kali menjuarai Piala Dunia dan difavoritkan menjadi juara dunia 2022.

    Brazil selalu mengikuti putaran final Piala Dunia sejak 1930 tetapi belum pernah mencapai final sejak juara pada 2002.

    Korea Selatan adalah satu-satunya negara Asia yang mencapai semifinal Piala Dunia saat menjadi tuan rumah bersama Jepang pada 2002. Mereka pernah lolos dari fase grup Piala Dunia 2010 sebelum menyerah 1-2 kepada Uruguay dalam babak 16 Besar. (ANT)

  • Rakyat Ngantre Di TPS Sebelum Matahari Terbit

    Rakyat Ngantre Di TPS Sebelum Matahari Terbit

    Korea Selatan (Korsel) melaksanakan Pemilu Presiden (Pilpres), kemarin. Pemilu dilaksanakan di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di Negeri Ginseng. Bahkan, angka penularan harian selama beberapa hari terakhir selalu memecahkan rekor.

    Pemenang Pemilu kali ini akan menghadapi tantangan yang semakin berat. Termasuk menghadapi dampak pandemi Covid-19. Yakni, makin lebarnya ketimpangan dan melonjaknya harga rumah yang telah membebani ekonomi terbesar keempat di Asia itu.

    Di hari pelaksanaan Pemilu, kemarin, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel, mencatat angka infeksi harian tertinggi Covid-19 sebanyak 342.446. Yang didominasi varian Omicron. Di hari yang sama, Korsel juga mencatat 158 kematian akibat Covid. Di tengah tingginya angka infeksi Covid-19, para pemilih di negara itu mencari pemimpin yang dapat membasmi korupsi, menyembuhkan bangsa yang terpecah dan politik yang terpolarisasi.

    Selain itu, Presiden baru juga harus memulai negosiasi untuk mengekang ancaman nuklir Korea Utara (Korut) yang terus berkembang.

    Awalnya, ada 14 kandidat yang terdaftar. Tapi, pada prosesnya, Pemilu kali ini hanya diikuti dua kandidat, yaitu Lee Jae-myung dari Partai Demokrat yang berkuasa, serta Yoon Suk-yeol dari oposisi utama konservatif Partai Kekuatan Rakyat. Mereka bersaing untuk menggantikan Presiden Moon Jae-in. Yang secara konstitusional dilarang mencalonkan diri kembali. Pengganti Presiden Moon akan diumumkan pada 10 Mei nanti.

    Dalam survei pekan lalu menunjukkan, Yoon sedikit unggul dari pesaingnya. Sebuah survei dari Embrain Public, dilansir Channel News Asia, kemarin, memperkirakan tingkat keterpilihan Yoon 47,4 persen. Sedangkan Lee 41,5 persen. Sementara jajak pendapat Ipsos, tingkat keterpilihan Yoon 41,9 persen.

    Sejumlah survei mengindikasikan tingkat partisipasi warga dalam Pemilu kali ini akan relatif tinggi, setelah masa kampanye kemarin dipenuhi aksi saling serang antar-kubu Lee dari Partai Demokratik dan Yoon dari Partai Kekuatan Rakyat. Sekelompok warga terpantau sudah antre di beberapa Tempat Pemungutan Suara (PTS) sejak pagi hari, di saat matahari belum terbit. Mereka berbaris dengan menggunakan masker dan menjaga jarak. Saat ini, Korsel sedang dilanda gelombang Omicron, dengan lebih dari 200 ribu kasus harian sepanjang bulan ini. Lebih dari satu juta warga Korsel diketahui tengah menjalani isolasi mandiri usai dinyatakan positif Covid-19.

    Dalam latihan pemungutan suara selama dua hari pada pekan kemarin, tercatat 37 persen dari 44 juta pemilih terdaftar menggunakan hak suara mereka. Itu adalah angka tertinggi sejak sistem terbaru dikenalkan di Korsel pada 2013.

    Isu dominan dalam Pemilu Korsel kali ini dipenuhi kekhawatiran warga mengenai tingginya harga rumah di Ibu Kota Seoul, ketidaksetaraan domestik, dan pengangguran di usia muda. Saat ini, ada lebih dari 1 juta pasien Covid-19 yang dirawat di rumah. Otoritas pemilihan memperketat prosedur pemungutan suara untuk pasien pada Senin (7/3). Ini dilakukan karena berhembusnya isu penyimpangan pemungutan suara awal selama akhir pekan.

    Selama pemungutan suara awal khusus Sabtu (5/3) yang dilaksanakan bagi pemilih yang terinfeksi Covid-19, beberapa petugas pemilihan mengumpulkan surat suara dan membawanya dalam tas belanja. Atau ember plastik untuk dimasukkan ke dalam kotak suara. Tapi, beberapa pemilih melaporkan menerima kertas yang sudah digunakan. Para pejabat mengklaim, tidak ada bukti kecurangan. Namun, kekacauan itu mengancam akan menodai sejarah demokrasi 35 tahun Korsel dari manajemen pemilihan yang ketat dan relatif transparan, dan sebagian besar perjuangan yang berhasil melawan Covid-19.

    Kontestasi dianggap telah menghadapi sejumlah gangguan. Pemimpin Demokrat mengarahkan kampanye Lee di rumah sakit pada hari Senin setelah serangan langka selama kampanye.

    Bulan lalu, Korsel mengubah Undang-Undang Pemilihan untuk memastikan tiap warga dapat memilih. Orang yang terinfeksi atau dikarantina dapat masuk atau naik taksi atau ambulans yang disediakan oleh kantor lokal ke tempat pemungutan suara. Untuk memberikan suara di bilik yang terisolasi. Mereka diberi waktu satu jam pada akhir hari kedua pemungutan suara awal. Korsel pernah dianggap berhasil menangani lonjakan infeksi Covid-19 dengan melakukan pengujian yang agresif dan pelacakan kontak.

    Meski manajemen pandemi Pemerintah bukan fokus kampanye utama, lonjakan Omicron minggu lalu mempengaruhi pemungutan suara karena mendorong kasus ke rekor tertinggi. [PYB/RM.id]

  • Korea Selatan Ikut Ramaikan Festival Seni Budaya Pemkab Lebak

    Korea Selatan Ikut Ramaikan Festival Seni Budaya Pemkab Lebak

    LEBAK, BANPOS – Kenalkan budaya dan kearifan lokal melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pemkab Lebak menggelar Festival Seni Budaya dan Tradisi.

    Tujuh Provinsi dan satu dari mancanegara yakni Korea Selatan, ikut menampilkan seni tari dan budaya di Festival Budaya dan Tradisi yang digelar Pemkab Lebak di Alun-alun Rangkasbitung, Jumat (6/12).

    Sedangkan, ketujuh Provinsi itu adalah, Aceh, Riau, Lampung, DKI Jakarta , Kalimantan, Papua dan Banten.

    Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, festival tersebut merupakan jembatan kebudayaan untuk saling mengenal seni dan budaya masing-masing daerah.

    “Festival ini digelar untuk lebih mengenal budaya masing-masing daerah, dan kami ucapkan selamat datang para peserta seni budaya dari Aceh, Riau, Lampung, DKI Jakarta, Kalimantan, Papua dan Banten di Kabupaten Lebak,” katanya.

    Iti menjelaskan, keunikan wisata baik itu wisata pantai, Goa, curug, perkebunan, museum dan budaya khas Lebak seperti seren taun, kawalu dan seba Baduy.

    “Kami ingin kearifan lokal masyarakat lebak ini terus hidup dan kita majukan dengan cara kita sendiri. Kearifan lokal masyarakat Lebak ini menajdi modal dalam proses pembangunan ke depan,” jelasnya.

    Pimpinan group seni budaya Korea Selatan, Mister Chang mengapresiasi adanya komunikasi budaya melalui festival yang digelar Pemkab Lebak.

    “Kalau bisa saling bertukar (seni budaya), acara ini bagus,” ujarnya. (MG-01/PBN)