Tag: Kota Serang

  • Di Tengah Pandemi, Pemkot Serang Malah Kosongkan Jabatan Kepala Dinkes

    Di Tengah Pandemi, Pemkot Serang Malah Kosongkan Jabatan Kepala Dinkes

    SERANG, BANPOS – Di tengah kondisi pandemi Covid-19, jabatan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang justru malah dikosongkan oleh Walikota Serang. Kepala Dinkes sebelumnya yakni Ikbal, dipindahkan tugasnya menjadi Kepala Disnakertrans Kota Serang.

    Hal itu terungkap dalam pelantikan pejabat Eselon II hasil uji kompetensi, yang dilakukan di Puspemkot Serang. Terdapat 9 pejabat Eselon II yang dilakukan rotasi oleh Walikota Serang. Pejabat tersebut antara lain:

    1. M. Ridwan yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala DPUTR Kota Serang, menjadi Kepala Bappeda Kota Serang.

    2. Akhmad Benbela yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Disnakertrans Kota Serang, menjadi Kepala Kesbangpol Kota Serang.

    3. Wasis Dewanto yang sebelumnya menjabat Kepala Dindikbud Kota Serang, menjadi Kepala Disperdaginkop Kota Serang.

    4. Hari Pamungkas yang sebelumnya menjabat Kepala Diskominfo Kota Serang, menjadi Kepala Bapenda Kota Serang.

    5. Ikbal yang sebelumnya menjabat Kepala Dinkes Kota Serang, menjadi Kepala Disnakertrans Kota Serang.

    6. Iwan Sunardi yang sebelumnya Kepala DPKP Kota Serang, menjadi Kepala DPUTR Kota Serang.

    7. Alpedi yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Walikota (SAW), menjadi Kepala Dindikbud Kota Serang.

    8. Anton Gunawan yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Daerah 1, menjadi Kepala DP3AKB Kota Serang.

    9. Toyalis yang sebelumnya Kepala DP3AKB Kota Serang, menjadi SAW Bidang Keuangan.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa dalam rotasi yang dilakukan saat ini, merupakan upaya untuk penyegaran jabatan. Sebab, beberapa diantaranya sudah menjabat cukup lama.

    “Ini juga merupakan hasil penilaian tim Uji Kompetensi yang diisi oleh para profesor dan dipimpin langsung oleh Sekda. Tidak ada titipan-titipan,” ujarnya.

    Ia pun meminta kepada para pejabat Eselon II yang dirotasi, agar dapat menjalankan tugasnya sebaik mungkin.

    “Mohon segera melakukan serah terima jabatan, dan jalankan tugas sebaik-baiknya. Jangan ada yang merasa kecewa dengan keputusan ini. Ini merupakan perjalanan birokrasi,” tandasnya. (DZH)

  • Bantu Penanganan Covid-19 di Kota Serang, Gerindra Banten Salurkan Ratusan APD

    Bantu Penanganan Covid-19 di Kota Serang, Gerindra Banten Salurkan Ratusan APD

    SERANG, BANPOS – DPD Partai Gerindra Provinsi Banten melalui DPC Partai Gerindra Kota Serang, menyalurkan sebanyak 100 alat pelindung diri (APD) kepada Pemkot Serang, Jumat (23/7). Bantuan tersebut diberikan sebagai upaya dalam membantu menangani kasus Pandemi Covid-19 khususnya di Kota Serang.

    Ketua DPC Partai Gerindra Kota Serang, Budi Rustandi mengatakan, bantuan tersebut berasal dari Ketua DPD Partai Gerindra Banten, Desmond J Mahesa untuk petugas kesehatan yang ada di Kota Serang. Penyerahan dilakukan di Puspemkot Serang, dan diterima langsung oleh Walikota Serang, Syafrudin.

    “Jumlah total 200, masing-masing 100 APD dan kantong jenazah untuk Kota Serang. Gerakan partai Gerindra ini dilakukan se-Provinsi Banten atas arahan Ketua DPD. Kemarin Kabupaten Serang sudah, sekarang Kota Serang. Daerah lain akan menyusul,” ujarnya.

    Budi menjelaskan, pembagian APD merupakan inisiatif Partai Gerindra guna membantu Pemkot Serang dalam menangani kasus penyebaran Covid-19 di Kota Serang. Nantinya, bantuan tersebut akan disalurkan kepada Dinas kesehatan (Dinkes) Pemkot Serang.

    “Karena kasus positif Covid-19 disertai angka kematian yang terus meningkat. Bantuan ini bisa dimanfaatkan khususnya untuk masyarakat Kota Serang,” katanya.

    Ia mengaku, saat ini serba susah untuk pengadaan APD untuk menangani pasien Covid-19. Jadi, Ketua DPD Gerindra Banten yaitu bergerak untuk turut membantu pahlawan petugas kesehatan dalam menjalani tugas mereka.

    “Kami juga memiliki program lainnya dalam membantu masyarakat, seperti vaksinasi masal, hingga pengisian tabung oksigen. Jadi nanti masyarakat bisa mengisi tabung oksigen di kita ya, ini sedang kami programkan, jadi masih direncanakan untuk aksi dari Partai Gerindra,” jelasnya.

    Sementara itu, Walikota Serang Syafrudin mengucapkan terimakasih kepada DPD Partai Gerindra Banten yang turut serta membantu Pemkot Serang untuk menangani Pandemi Covid-19.

    “Bantuan yang diberikan oleh pak Desmond ketua DPD Gerindra Banten kepada Pemkot Serang demi kepentingan masyarakat Kota Serang, kami mengapresiasi atas kepeduliannya,” katanya. (MUF)

  • Diduga Hilang Kendali, Dua Kendaraan Bermotor Terlibat Kecelakaan

    Diduga Hilang Kendali, Dua Kendaraan Bermotor Terlibat Kecelakaan

    SERANG, BANPOS – Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) antara dua sepeda motor terjadi di Jalan Raya Serang-Petir KM 04, Cipocok Jaya, Kota Serang. Kecelakaan yang terjadi pada Rabu (30/6) malam itu diduga akibat hilangnya kendali saat kendaraan melaju cepat.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun BANPOS di lokasi kejadian, sepeda motor Mio Soul bernopol A 5651 BW melintas di Jalan Raya Serang-Petir dari arah Kota Serang.

    Motor tersebut tidak mengurangi kecepatannya ketika berada di depan gang masuk SMAN 6 Kota Serang yang saat itu sedang ramai.

    Disaat yang sama, pengendara motor Honda Scoopy bernopol A 5946 CZ yang keluar dari gang hendak masuk ke jalan Raya Serang-Petir. Pada saat itu lah sepeda motor Mio Soul menghantam bagian kanan belakang sepeda motor Honda Scoopy.

    Pengendara motor asal Timbang yang menjadi korban, Tohiri mengatakan, saat itu pengendara motor Scoopy yang juga kakak iparnya sudah masuk jalan raya. Namun tiba-tiba saja ditabrak dari belakang pengendara lain.

    “Waktu pulang saya ngikutin kakak ipar dari belakang, tiba-tiba dari arah Serang pengendara motor udah kenceng banget, saking kencangnya gak sempat ngrem. Akhirnya yang nabrak motornya rusak parah. Kalau yang ditabraknya hanya rusak dibagian kanan body motor,” katanya.

    Penabrak bernama Edi Gunandi berumur 21 tahun warga Kp. Cinagar Rt 01 RW 05 Kelurahan Banjarsari mengalami luka sobek dibagian dagu dan pelipis, serta bagian dada akibat benturan keras.

    Akibat kejadian tersebut, sambung Tohiri, kakak iparnya mengalami luka ringan dibagian kaki kanan. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Setelah terjadi kecelakaan, pihak keluarga penabrak motor pun datang. Saat ini kecelakaan tersebut ditangani oleh Satlantas Polres Serang Kota. (MG-01)

  • Kepuren Gencarkan Pembangunan Infrastruktur

    Kepuren Gencarkan Pembangunan Infrastruktur

    Kelurahan Kepuren, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, terus menggencarkan pembangunan infrastruktur jalan. Bertepatan pada bulan Ramadhan yang lalu, bersama dengan DPUTR telah melakukan pembangunan dan pemeliharaan jalan di lingkungan Kepuren RT 01 dan Simanis RT 22.

    “Sepanjang 400 meter. Alhamdulillah dengan adanya pembangunan tersebut, masyarakat kami merasa bahagia. Karena sarana dan prasarana jalan ini merupakan pokok untuk membantu kegiatan sehari-hari,” ujar Lurah Kepuren, Subhan.

    Aktivitas semakin lancar dan mudah, secara tidak langsung meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena mayoritas di lingkungan Kepuren berprofesi sebagai pedagang.

    “Dengan akses yang sudah dibangun ini secara tidak langsung mendukung aktivitas warga,” katanya.

    Subhan mengatakan bahwa dalam waktu dekat, apabila terealisasi, pihaknya akan melakukan pembangunan penerangan jalan umum (PJU) di wilayah yang dianggap membutuhkan penerangan. Walaupun tidak melalui dinas perhubungan, melainkan ada pihak swasta yang bergerak untuk memberikan bantuan pembangunan PJU.

    “Kami sudah sounding kepada pemerintah terkait hal ini, dan pemerintah pun mendukung dengan kegiatan ini, semoga diberi kelancaran,” ujarnya.

    Terlebih, pembangunan PJU ini dilakukan di titik-titik yang dianggap membutuhkan. Diantaranya pemakaman umum, akses poros kelurahan dan lainnya.

    “InsyaAllah kedepan akan dilakukan pembangunan pemagaran lahan pemakaman. Tujuan diantaranya yaitu memperindah dan menjaga aset tanah wakaf,” ucapnya.

    Bersama-sama dengan warga, pihaknya telah melakukan pembangunan infrastruktur jalan, kantor Posyandu, rehab PAUD dan pembangunan jalan paving blok sampai drainase.

    “Kami berharap pembangunan yang belum ada diantaranya fasilitas olahraga, lapangan. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa di Kepuren belum memiliki lapangan khusus, adapun lapangan yang berada di dekat sawah, apabila hujan tidak dapat digunakan,” jelasnya.

    Hal itu tentu untuk memotivasi warga dalam berolahraga. Khususnya bagi para pemuda yang hobi berolahraga, apabila sudah difasilitasi oleh pemerintah, maka tidak akan sungkan untuk memberikan loyalitasnya sebagai warga.

    “Jadi seandainya ada perlombaan futsal dan olahraga lainnya, warga kepuren bisa mengikuti dan berlatih di fasilitas olahraga yang yang kami ajukan,” tandasnya. (bagian akhir) (ADV)

  • Miliki Sawah Tadah Hujan

    Miliki Sawah Tadah Hujan

    Lurah Tegalsari, Saidah mengungkapkan, di wilayahnya masih banyak lahan pesawahan dan perkebunan yang memiliki hasil tanam ubi yang berlimpah. Terlebih saat musim penghujan, dimana tanaman ubi tumbuh subur bila dibandingkan pada musim kemarau.

    “Karena di sawah yang ada di Tegalsari ini merupakan sawah tadah hujan, warga mengandalkan air hujan untuk mengairi sawahnya. Dalam waktu dekat ini pun banyak sekali hasil ubi yang sampai ke kantor kelurahan,” ungkapnya.

    Dengan banyaknya hasil tanam ubi tersebut, warga mengkreasikan dengan membuat makanan yang yang bisa dijual dan dititipkan melalui warung-warung. Kedepan, pihak kelurahan akan mengajukan kerjasama dengan dinas terkait untuk memberikan pelatihan-pelatihan baik UMKM maupun pertanian.

    “Peminatnya banyak, tetapi karena terkendala dengan anggaran yang saat ini lebih banyak refocusing sehingga kegiatan-kegiatan tidak berjalan dengan lancar. Namun kami tetap mengkomunikasikan bahwa warga menginginkan adanya pelatihan seperti budidaya ikan UMKM dan pertanian,” ucapnya.

    Meski berbagai kegiatan harus ditunda karena adanya pandemi Covid-19, tetapi hal itu tidak menurunkan semangat warga baik dalam gotong royong maupun meningkatkan ekonomi.

    “Seperti halnya adanya kerjasama dengan pihak pemerintah walau tidak melalui kelurahan, dengan menanam berbagai jenis tanaman yang mungkin akan dibagi hasil nantinya,” tandas Saidah. (bagian akhir) (ADV)

  • Masyarakatnya Gemar Menanam secara Hidroponik

    Masyarakatnya Gemar Menanam secara Hidroponik

    Lurah Kalodran, A Fahrudin, mengungkapkan bahwa masyarakat kalodran secara umum memiliki pekerjaan sebagai petani buruh dan pedagang. Kalau dan juga memiliki beberapa perumahan, sebab dilihat dari rencana tata ruang dan wilayah (RT-RW) nya kalodran merupakan zona permukiman dan pergudangan.

    Sedangkan untuk masyarakat yang bermukim di perumahan sebagian besar adalah pekerjaannya sebagai pegawai dan lain-lain. Namun Kalodran juga masih memiliki lahan persawahan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam berbagai tanaman.

    Meski sebagian besar bukan lagi lahan milik masyarakat, namun masyarakat diberikan kewenangan untuk mengelola dan menanami lahan persawahan tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, masyarakat juga menanam tanaman hidroponik di rumahnya masing-masing.

    Tanaman hidroponik ini di berikan langsung atau dibimbing langsung oleh dinas pertanian Kota Serang. Sehingga tidak sedikit dari masyarakat yang menanam tanaman hidroponik dengan memanfaatkan lahan yang ada di rumahnya masing-masing.

    Dalam segi ekonomi, Kalodran memiliki pengrajin anyaman bambu di wilayah Pekuncen. Dengan produk yang dihasilkan yaitu Tampah, Irig, Sapu dan Pengki.

    “Jadi karena mayoritas warga Kalodran adalah petani, sehingga disela-sela menunggu hasil tanamnya dan di sela-sela waktu istirahatnya mereka menganyam bambu dan menghasilkan karya yang bisa dijual ke pasar,” tandasnya. (Bagian akhir) (ADV)

  • Dapat Dukungan Pemkot, Pabuaran Kembangkan UMKM

    Dapat Dukungan Pemkot, Pabuaran Kembangkan UMKM

    Lurah Pabuaran, Maryani, mengatakan bahwa di wilayahnya tengah melakukan pelatihan tanam benih ikan tawar. Diikuti oleh puluhan warganya, program tersebut berjalan dengan baik dan sampai saat ini.

    “Hasilnya sampai sekarang masih berkembang dan ada yang sudah panen. Jadi yang ikut pelatihan ini dari warga, untuk warga,” tuturnya.

    Ia berharap, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh warganya mendapatkan dukungan dari Pemkot Serang. Sehingga jangkauan yang didapat semakin luas bahkan untuk pasar bisa sampai ke tahap ekspor wilayah.

    “Dengan dukungan Pemkot tentunya akan lebih mudah lagi untuk memasarkan produk, mempromosikan dan lain sebagainya,” katanya.

    Di masa pandemi ini, ia optimis bahwa produk UMKM terus meningkat dengan menggandeng dinas terkait. Begitupun dengan hasil budidaya ikan tawar.

    “Sehingga perekonomian masyarakat semakin meningkat, seiring berjalannya masa pandemi, semoga segera berakhir pandemi Covid-19 ini,” tandasnya. (bagian akhhir) (ADV)

  • Cigoong Pertahankan Gerakan Gotong Royong Warga

    Cigoong Pertahankan Gerakan Gotong Royong Warga

    Lurah Cigoong, Retno Damayanti mengungkapkan, setiap dua minggu sekali, dipastikan masyarakat melakukan gotong royong bersih-bersih lingkungan. Di kantor kelurahan pun, terlihat pagar kecil yang mengelilingi taman, dan itu dibuat oleh masyarakat secara bersama-sama.

    “Di Cigoong ini ada 16 RT. Nah bisa dilihat, pagar yang di depan kantor ini juga dibuat oleh masyarakat, mungkin kalau lingkungan terlihat bala (kumuh), langsung dibersihkan,” ucapnya.

    Ia mengaku bangga dengan kekompakan warganya terkait gotong royong. Karena walaupun di Kelurahan tidak memiliki anggaran, sebab anggaran dana alokasi umum tambahan (DAUT) tidak ada sejak pandemi Covid-19, namun semangat gotong royong tidak surut.

    “Walaupun di kelurahan tidak ada anggaran, tapi gotong royong jalan terus. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat ini benar-benar memiliki semangat yang luar biasa,” ungkapnya.

    Retno mengatakan, pihak kelurahan tidak berhenti mendukung setiap kegiatan warganya selagi itu positif seperti gotong royong dan sebagainya. Meski begitu, ia berharap pembangunan di Kelurahan Cigoong tetap berjalan, seiring dengan program dapur gizi dan lainnya.

    “Dengan adanya 6 Posyandu ini sudah bagus, semua kader maksimal mengemban amanah. Walaupun masih menggunakan pos ronda atau rumah kader untuk kegiatan Posyandu sebulan sekali, karena belum memiliki tempat khusus, semoga Kelurahan Cigoong tetap memaksimalkan setiap kegiatan dalam mendukung program Pemerintah Kota Serang,” tandasnya. (bagian akhir) (ADV)

  • Pageragung Jadi Pemasok Kerupuk Kulit

    Pageragung Jadi Pemasok Kerupuk Kulit

    MENJADI satu satu kelurahan yang dikenal sebagai penghasil kerupuk kulit, pemilik industri rumahan kerupuk kulit tanpa pengawet kerap kali menerima pesanan dari berbagai daerah. Rasa yang gurih dengan warna khas kerupuk kulit, membuat produksi kerupuk terus meningkat.

    Selain kerupuk kulit, Kelurahan Pager Agung, Kecamatan Walantaka, Kota Serang ini juga menjadi salah satu penghasil kerajinan anyaman bambu dengan produk cepon, irig dan lainnya. Diantaranya dipasarkan di pasar-pasar terdekat, dan menjadi potensi ekonomi di wilayah tersebut.

    “Kalau kerupuk kulit sudah dikenal dan banyak juga yang pesan. Karena memang tidak pakai bahan pengawet, jadi masyarakat juga percaya dengan kerupuk kulit di sini,” ujar Lurah Pager Agung, Hamimi.

    Ia menjelaskan, selain kerupuk kulit dan kerajinan anyaman bambu, ada juga kacang sangrai yang diproduksi di Pager Agung. Meski bahan baku kacang dibeli dari luar daerah, tetapi untuk pengolahan dan pemasaran dilakukan oleh warga Pager Agung.

    “Dipasarkan ke pasar Kalodran, pasar Ciruas dan biasanya pesanan juga,” tuturnya.

    Hamimi mengaku jika sebagian warganya berprofesi sebagai pedagang dan petani. Sebagian lainnya merupakan buruh dan pegawai, mengingat wilayah Pager Agung dekat dengan daerah industri dan sedikit banyaknya memiliki pesawahan yang dialiri air irigasi.

    “Karena memang Kelurahan Pager Agung ini bisa disebut strategis, pertama dekat dengan daerah industri Serang timur kemudian ada lahan sawah yang juga dialiri air irigasi, sehingga hasil tanamnya bukan padi saja, ada timun, kacang, dan sayuran atau tumbuhan palawija lainnya,” jelas Hamimi.

    Ia mengatakan, tumbuhan palawija juga dijual di pasar-pasar terdekat. Dengan begitu, perekonomian masyarakat terus berputar.

    “Bersyukurnya memang karena di Pager Agung ini dekat dengan Pasar, jadi untuk menjual hasil kerajinan, hasil tanam palawija, tidak perlu jauh-jauh,” tuturnya. (bagian awal) (ADV)

  • Hadirkan Parmasi Jaga

    Hadirkan Parmasi Jaga

    KELURAHAN Tegalsari, Kecamatan Walantaka, Kota Serang berupaya untuk mempertahankan gotong royong di masyarakat dengan menjalankan program basmi buang air besar sembarangan (BABS) melalui Parmasi jaga yaitu partisipasi masyarakat Tegalsari sosialisasi jamban keluarga. Program yang pertama kali diluncurkan di kecamatan Walantaka itu, secara otomatis membuat warga Tegalsari membantu bersama-sama membangun jamban dari rumah ke rumah.

    Lurah Tegalsari, Saidah, mengungkapkan bahwa warganya masih mempertahankan sifat gotong royong bukan hanya dalam kebersihan saja. Tetapi dengan program yang dicanangkan oleh Kelurahan tersebut membuat warga semakin meningkatkan partisipasi baik sumbangsih tenaga maupun materi.

    “Karena dalam membangun jamban keluarga ini tidak sedikit anggaran yang dibutuhkan. Sehingga, kami dari kelurahan berinisiatif untuk bersama-sama warga yang dalam hal ini dikatakan mampu, untuk bergotong-royong memberikan apa yang bisa dibantu, bisa dalam bentuk uang maupun bentuk bahan bangunan,” jelasnya.

    Selain menarik dana dari warga untuk menyukseskan program Parmasi Jaga, Kelurahan juga melibatkan perusahaan yang berdiri di wilayah Tegalsari untuk bersama-sama membangun Tegalsari yang sehat dan bersih. Salah satu komponen perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu setiap rumah warga memiliki satu jamban.

    “Jika saat ini dilihat memang masih sedikit lagi rumah warga yang belum memiliki jamban. Sehingga mereka masih melakukan BABS entah itu di lahan perkebunan dan lainnya,” kata Saidah.

    Ia juga menjelaskan bahwa setiap minggunya warga selalu melaksanakan bersih-bersih lingkungan. Jika Pemkot Serang melakukan program Jumat Bersih, maka di Tegalsari warganya melakukan gotong royong Minggu bersih.

    “Setiap minggunya warga selalu menginformasikan bahwa ada gotong royong di lingkungan RT masing-masing,” tuturnya.

    Dengan begitu, lingkungan Tegalsari yang notabenenya masih terbiasa dengan budaya desa atau kampung, jadi walaupun berada di tengah Kota Serang tetapi warga Tegalsari masih mempertahankan keasrian lingkungannya. Bisa dilihat dengan masih banyaknya tumbuhan-tumbuhan atau lahan luas yang masih hijau.

    “Alhamdulillah untuk masyarakat masih bersama-sama belajar menerapkan PHBS. Dengan adanya sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan maka masyarakat juga sedikit demi sedikit memahami bagaimana menerapkan PHBS,” terangnya. (bagian awal) (ADV)