Tag: Kota Serang

  • Tingkatkan Sarpras, Nyapah Bangun Kampung KB

    Tingkatkan Sarpras, Nyapah Bangun Kampung KB

    Kelurahan Nyapah, Kecamatan Walantaka, Kota Serang terus meningkatkan sarana dan prasarana (sarpras). Hala itu terbukti dengan sudah terbangunnya jalan lingkungan melalui dana APBD.

    “Kegiatan peningkatan sarpras ini juga dilakukan melalui pembangunan paving blok dari gang per gan, Itu sudah kita bangun,” ujar Lurah Nyapah, Ahmad Supi.

    Tujuannya tak lain untuk memudahkan masyarakat dalam beraktivitas dan melakukan kegiatan sehari-hari. Terlebih, di Kelurahan Nyapah ini terdapat beberapa kegiatan masyarakat kaitannya dengan UMKM.

    “Jadi kalau misalkan jalannya sudah bagus dan sudah layak, tentu juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat Nyapah,” tuturnya.

    Ia mengaku, pihak kelurahan tentu akan terus mendukung masyarakatnya, agar dapat meningkatkan pendapatan. Hal itu didukung dengan dibangunnya sarana dan prasarana di kelurahan Nyapah.

    “Sehingga apapun yang mereka kerjakan, dari beberapa kegiatan itu lebih memudahkan, dan mudah-mudahan ini akan bisa meningkat ketika sarpras sudah layak dan sudah bagus,” katanya.

    Selain meningkatkan sarpras, ternyata di Kelurahan Nyapah ini sudah terbentuk Kampung Keluarga berencana (KB) sejak tahun 2019. Hingga tahun 2021 ini, produktivitas Kampung KB dianggap mengalami peningkatan.

    “Alhamdulillah, dan di Kelurahan Nyapah juga ada yang namanya kampung KB, sudah berjalan dari tahun 2019 sampai dengan sekarang. Bahkan di tahun 2021 ini, kampung KB di kelurahan Nyapah ini sudah meningkat ,” tandasnya. (bagian akhir) (ADV)

  • Kepuren Berdayakan Pembelajaran Tingkat PAUD

    Kepuren Berdayakan Pembelajaran Tingkat PAUD

    MEMPERSIAPKAN generasi bangsa harus dimulai sejak dini, mulai dari berbagai tingkatan dari PAUD, SD dan dilanjutkan ke jenjang selanjutnya yang lebih tinggi lagi. Pada masa PAUD inilah anak memasuki generasi emas, yang harus dikembangkan sedemikian rupa minat dan bakatnya.

    Kelurahan Kepuren memiliki 5 PAUD yang hingga kini masih beroperasi dengan lancar. Ditengah masa pandemi Covid-19, tenaga pendidik dituntut untuk dapat memberikan pembelajaran melalui dalam jaringan (daring).

    Perjuangan dalam mendidik tidak dapat dibayar dengan murah, sehingga pihak kelurahan sangat berkeinginan untuk dapat menyejahterakan guru-guru yang sudah berjasa dalam mendidik anak-anak didiknya. Walaupun tidak bisa secara instan, namun hal ini terus diupayakan agar pejuang pendidikan mendapatkan angin segar.

    “Kami berharap, walaupun kita sedang menghadapi pandemi, kita siasati dengan pembelajaran daring. Adapun tatap muka pun harus sesuai dengan anjuran pemerintah,” ungkap Lurah Kepuren, Subhan.

    Ia mengatakan, di usia anak-anak pada tingkat PAUD ini diharapkan dapat mengenal tata cara pembelajaran agar siap menghadapi pendidikan yang lebih tinggi. Diakui olehnya, saat ini di Kelurahan tidak ada anggaran untuk honor tenaga pendidik PAUD.

    “Tetapi, agar lebih semangat, kami akan memperjuangkan untuk mendapatkan perhatian yang lebih bagi pendidik di PAUD,” tuturnya.

    Sejauh ini, ia melihat para tenaga pendidik ini bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Meskipun memang belum ada honor dari Kelurahan.

    “Selanjutnya kami berharap dari pemerintah juga bisa memberikan fasilitas yang lebih baik,” terangnya. (Bagian awal) (ADV)

  • Kelurahan Pabuaran Perbaiki Infrastruktur

    Kelurahan Pabuaran Perbaiki Infrastruktur

    GUNA melancarkan aktivitas warga, Kelurahan Pabuaran membangun beberapa infrastuktur jalan melalui anggaran dana alokasi umum tambahan (DAUT). Meski dibangun pada tahun 2020, namun jalan tersebut masih terpelihara dengan baik dan digunakan oleh warga setempat untuk akses jalan lingkungan.

    “Anggaran DAUT untuk membangun jalan lingkungan paving blok di 4 RT diantaranya RT 10, 14, 13 dan 01,” ungkap lurah Pabuaran, Maryani.

    Ia menjelaskan, warganya giat melakukan kegiatan gotong royong. Sehingga akses jalan yang sudah terbangun dipelihara dengan baik.

    “Empat titik alhamdulillah masih terpelihara dengan baik, jadi aktivitas masyarakat lancar,” katanya.

    Dengan beberapa UMKM yang sudah terbentuk, pihaknya akan membuka kesempatan pasar seluas-luasnya. Tentu dengan menggandeng dinas terkait untuk membuka akses.

    “Kami pasti mendukung kegiatan di masyarakat, baik pelaku UMKM yang baru dan sedang merintis usahanya,” kata Maryani.

    Ia mengaku, sudah banyak produk UMKM yang seharusnya bisa terjual di pasar luas. Namun ada beberapa kendala yang ditemui seperti jaminan sertifikasi halal dan jaminan mutu dari produk yang sudah ada.

    “Maka dari itu, kami mendorong pemerintah kota Serang untuk dapat membuka pelatihan dan fasilitasi membuat sertifikasi halal dan jaminan mutu. Sehingga produk bisa dapat dijual di pasar luas, tidak hanya di daerah saja,” jelasnya. (bagian awal) (ADV)

  • Walantaka Perluas Distribusi Potensi Wilayah

    Walantaka Perluas Distribusi Potensi Wilayah

    Lurah Walantaka, Yunus, mengungkapkan bahwa warganya selalu mengikuti perkembangan zaman. Hal itu dikarenakan, dalam meningkatkan potensi wilayah dan distribusinya yang masih terbatas, sehingga perlu memperluas wilayah distribusi.

    “Warga kami selalu mengikuti perkembangan zaman untuk terus meningkatkan potensi wilayah. Terutama industri rumah tangga kacang sangrai, walaupun distribusinya masih terbatas yaitu ke pasar-pasar tradisional di wilayah Kecamatan Walantaka,” jelasnya.

    Selain itu, Yunus menjelaskan bahwa warganya juga ada yang melakukan budi daya jamur kuping. Saat ini masih terus dikembangkan, agar memiliki nilai ekonomi dan manfaatnya bisa dirasakan oleh warga.

    Pihaknya berharap, pemerintah Kota Serang melalui program UMKM bisa membantu dalam hal pemasaran dan distribusi lebih luas lagi. Agar mampu membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja, untuk meningkatkan kehidupan ekonomi wilayah Kecamatan Walantaka.

    “Mudah-mudahan dengan program yang sudah dan akan dilaksanakan oleh Kelurahan Walantaka yang bersinergi dengan RT, RW, dan tokoh masyarakat serta perhatian dari Pemerintah Kota Serang. Pola pikir warga Walantaka dalam hal kesehatan dan kehidupan ekonomi, mudah-mudahan bisa lebih maju ke depannya,” tandas Yunus. (bagian akhir) (ADV)

  • Menggali Potensi SDA dan SDM

    Menggali Potensi SDA dan SDM

    Lurah Teritih, Sadeli mengungkapkan, pembuatan telor asin di lingkungannya merupakan hasil pelatihan, pemuda diberdayakan dalam keterampilan sablon sehingga hasilnya mampu dipekerjakan di perusahaan konveksi dan mampu mengurangi pengangguran.

    Kemudian kader PKK selalu mengembangkan kreatifitas dalam membuat hantaran pernikahan dengan bentuk yang unik dan menarik sebagai penghasilan tambahan. Kerajinan pembuatan bunga berbahan dasar kulit jagung untuk hiasan di meja tamu atau hiasan ruang tamu menambah daftar program ekonomi kreatif yang ada di Kelurahan Teritih.

    “Kesulitan yang dihadapi ekonomi kreatif saat ini ialah strategi pemasarannya agar lebih berkembang, diharapkan perhatian pemerintah kota dan instansi terkait membantu dalam hal pemasaran agar warga Teritih lebih semangat lagi.” tambahnya.

    Lalu sisa anggaran DAUT walaupun tidak besar tetap dimanfaatkan untuk honor marbot masjid dan pemandi jenazah.

    “Dengan pemanfaatan potensi SDA dan SDM melalui kegiatan-kegiatan masyarakat di Kelurahan Teritih dan perhatian pemerintah kota serta instansi terkait, diharapkan kehidupan ekonomi warga Teritih menjadi lebih baik lagi kedepannya.” tegasnya. (bagian akhir) (ADV)

  • Pasuluhan Dukung Program Pemerintah Tanggulangi Covid-19

    Pasuluhan Dukung Program Pemerintah Tanggulangi Covid-19

    Lurah Pasuluhan, Aan Jazuli, mengungkapkan, dalam rangka mendukung penuh kegiatan-kegiatan program Pemerintah, Pasuluhan menggelar program vaksinasi untuk pegawai dan para lansia. Untuk vaksinasi para pegawai kelurahan, semua dilaksanakan di Puskesmas Walantaka.

    “Untuk lansia, kita laksanakan yang pertama di Dinkes provinsi Banten. Besok (hari ini) kita adakan vaksinasi lansia, karena kuota belum tercapai,” katanya

    Aan menjelaskan, mencapai kuota vaksinsi lansia yang sudah ditentukan, pihaknya bekerjasama dengan unsur Puskesmas Kecamatan dalam rangka melaksanakan kegiatan vaksinasi tersebut. Mendukung juga melalui sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan secara humanis kepada masing-masing RT di wilayah Pasuluhan.

    “Untuk pencegahan Covid-19, kita sosialisasi PPKM mikro dan sudah berjalan satu bulan sampai 9 bulan ke depan. Kita jadwal untuk petugasnya yang standby di posko kelurahan,” ujarnya.

    Menjunjang sosialisasi kepada masyarakat, dilakukan pembagian masker ke masing-masing RT, dan membiasakan masyarakat menerapkan prokes dalam setiap kegiatan. Di Pasuluhan sendiri belum mengeluarkan izin terkait kegiatan-kegiatan keramaian seperti mengundang hiburan dalam syukuran atau hajatan di masyarakat.

    “Biasanya di kampung itu kan ada hajatan, untuk memeriahkan acara, masyarakat memanggil hiburan. Hal itu belum kami izinkan, Alhamdulillah di kelurahan Pasuluhan warganya bisa bekerjasama dengan pihak kelurahan dan kami pun menggandeng Babinsa serta Babinkantibmas,” tandasnya. (bagian akhir) (ADV)

  • Kelurahan Nyapah Bangun Infrastruktur

    Kelurahan Nyapah Bangun Infrastruktur

    KELURAHAN Nyapah, Kecamatan Walantaka Kota Serang, melakukan pembangunan infrastruktur baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

    Hal itu dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan ekonomi masyarakat Nyapah, yang saat ini sedang gencar menghidupkan Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

    “Pembangunan infrastruktur Nyapah ini bersumber dari APBN. Namun demikian, dari APBD juga kita juga sudah melakukan beberapa pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) jalan,” ujar Lurah Nyapah, Ahmad Supi.

    Supi mengatakan, sarpras yang sudah terbangun yaitu jalan lingkungan melalui dana APBD. Selanjutnya, pihaknya melalui melaksanakan pembangunan paving blok dari gang per gang.

    “Itu sudah kita bangun,” ucapnya.

    Tujuannya tak lain untuk memudahkan masyarakat dalam beraktivitas dan melakukan kegiatan sehari-hari. Terlebih, di Kelurahan Nyapah ini terdapat beberapa kegiatan masyarakat kaitannya dengan UMKM.

    “Jadi kalau misalkan jalannya sudah bagus dan sudah layak, tentu juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat Nyapah,” tuturnya.

    Ia mengaku, pihak kelurahan tentu akan terus mendukung masyarakatnya, agar dapat meningkatkan pendapatan. Hal itu didukung dengan dibangunnya sarana dan prasarana di kelurahan Nyapah.

    “Sehingga apapun yang mereka kerjakan, dari beberapa kegiatan itu lebih memudahkan, dan mudah-mudahan ini akan bisa meningkat ketika sarpras sudah layak dan sudah bagus,” katanya. (bagian awal) (ADV)

  • Wakil Ketua DPRD Kota Serang Minta HMI MPO Cabang Serang Jadi Oposisi Sejati Pemerintah

    Wakil Ketua DPRD Kota Serang Minta HMI MPO Cabang Serang Jadi Oposisi Sejati Pemerintah

    SERANG, BANPOS – Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Hasan Basri, meminta kader-kader HMI MPO Cabang Serang untuk bisa terus mengkritisi pemerintah dan menjadi oposisi sejati.

    Sebab menurutnya, pengawalan kebijakan tidak cukup dilakukan oleh DPRD saja, namun gerakan ekstraparlementer pun harus dilakukan. Dengan demikian, dorongan agar pemerintah mengeluarkan kebijakan yang lebih baik pun dapat terealisasi.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Hasan Basri dalam kegiatan Intermediate Training HMI MPO Cabang Serang, saat mengisi materi ‘Gerakan Pembaruan Peradaban Islam’ di gedung Kwarcab Pramuka Kota Serang, Sabtu (5/6).

    Dalam sesi pertanyaan, salah satu peserta, Walinegara, mempertanyakan terkait dengan realisasi frasa Kota Peradaban yang menjadi visi dari Syafrudin-Subadri dalam memimpin Kota Serang. Menurutnya, salah tafsir frasa tersebut Kota Serang akan dibawa menjadi kota dengan supremasi hukum.

    “Nah yang lagi hot saat ini, ketika banyak tempat-tempat publik yang ditutup, ternyata hiburan malam bebas beroperasi. Dan itu ramainya minta ampun kalau dilihat dari parkirnya saja. Ini kan sudah melanggar perda PUK dan juga protokol kesehatan. Kalau dari bapak sendiri seperti apa selaku pimpinan dewan?,” ujarnya.

    Menanggapi hal tersebut, Hasan menuturkan bahwa memang adanya hiburan malam yang masih membandel hingga saat ini menjadi PR besar bagi pemerintah, untuk dapat menghentikannya. Terlepas dari adanya pandemi, keberadaan hiburan malam sudah tidak diperkenankan dilihat dari Perda PUK yang telah disahkan.

    “Pelaksanaan penegakannya itu ada pada eksekutif. Kami selaku dewan hanya bisa menjalankan fungsi kontrol. Kemarin sudah kami evaluasi mengenai hal tersebut, dan meminta agar segera ditindak tegas,” kata politisi PKS tersebut.

    Selain itu, Hasan juga mengatakan bahwa tidak cukup hanya DPRD saja yang melakukan pengawasan. Perlu adanya gerakan ekstra parlemen untuk melakukan pengawasan tersebut. Hal itu yang bisa dilakukan oleh HMI MPO Cabang Serang.

    “Karena tidak cukup hanya kami saja yang bergerak. Mau gebrak-gebrak meja dan ngamuk seperti apa pun, itu tetap sulit. Maka gerakan ekstra parlementer itu perlu dilakukan oleh mahasiswa, khususnya HMI MPO Cabang Serang,” ungkapnya.

    Ia mengatakan, dengan adanya gerakan ekstraparlementer, dapat menjadi salah satu pendorong untuk adanya perbaikan kebijakan oleh pemerintah. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa yang merupakan oposisi sejati dari pemerintah.

    “Kami ini selaku legislatif itu kalau di daerah, satu paket dengan eksekutif. Kami disebut sebagai pemerintah daerah. Jadi tidak ada yang namanya oposisi. Maka dari itu, kalian lah yang harus menjadi oposisi sejati dari pemerintah, agar bisa melakukan kritik atas kebijakan yang mungkin bisa merugikan masyarakat,” ucapnya.

    Maka dari itu, ia meminta kepada kader-kader HMI MPO Cabang Serang untuk terus meningkatkan kualitas intelektual mereka dengan memperbanyak referensi buku dan juga diskusi. Sehingga, kualitas kritik yang akan diberikan akan semakin kuat.

    “Perbanyak membaca buku, lalu didiskusikan. Karena dari satu paragraf yang kita baca, tentu bisa berbeda penafsirannya dari orang lain. Sehingga kita semakin banyak pemahaman atas satu permasalahan,” tandasnya. (MUF)

  • Lahan Pertanian Luas, Teritih Perkuat Ketahanan Pangan

    Lahan Pertanian Luas, Teritih Perkuat Ketahanan Pangan

    LAHAN pertanian yang cukup luas di Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang memiliki komoditi pertanian yang tak bisa dipandang sebelah mata. Hasil pertanian di wilayah tersebut mampu menopang kebutuhan beras wilayah Kota Serang.

    Selain itu sayur mayur seperti cabai dan tomat yang dihasilkan Teritih didistribusikan ke pasar-pasar di Kota Serang. Sehingga Teritih memiliki ketahanan pangan yang cukup kuat. Budidaya ikan lele dan ikan nila menjadi perhatian Kelurahan Teritih untuk terus dikembangkan

    Sadeli, Lurah Teritih mengatakan, pembangunan fisik sarana dan prasarana tak lepas dari perhatian, meliputi jalan lingkungan, paving blok, dan revitalisasi drainase yang manfaatnya dirasakan oleh masyarakat.

    “Anggaran DAUT dari pemerintah pusat selain untuk pembangunan fisik juga untuk pemberdayaan masyarakat, pemuda, dan kader PKK melalui program pelatihan yang dilaksanakan seperti pelatihan pembuatan telor asin, pelatihan sablon, dan pelatihan kerajinan hantaran pernikahan,” katanya.

    Selanjutnya, dibidang ekonomi kreatif, Teritih memiliki industri rumah tanggat pembuatan telor asin sebagai hasil dari program pelatihan.

    “Jadi jika ada tamu yang datang ke Teritih, otomatis yang ditanyakan ialah telor asin sebagai ciri khasnya, selain itu mampu menyerap tenaga kerja walaupun masih dalam jumlah kecil.” katanya. (bagian awal) (ADV)

  • Walantaka Fokus Gerakan PHBS

    Walantaka Fokus Gerakan PHBS

    PROGRAM pendidikan masyarakat melalui sosialisasi gerakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi fokus utama Kelurahan Walantaka, Kecamatan Walantaka Kota Serang. Hal itu dilakukan demi terwujudnya masyarakat Walantaka sehat.

    Yunus, Lurah Walantaka mengatakan, warga Walantaka masih melakukan kebiasaan orang-orang dahulu yang jauh dari kata sehat. Seperti minum air di kubangan kerbau dan buang air besar di kebun (Dolbon), karena masih ada warga yang belum memiliki sanitasi di rumahnya.

    “Kelurahan Walantaka mengadakan pengadaan air bersih dan membuat jamban keluarga bagi warga yang belum memiliki sanitasi di rumahnya, tentunya dengan melakukan gotong royong,” ujarnya.

    Ia berharap, dengan adanya kegiatan gotong royong tersebut, dapat mengubah pola pikir dan kebiasaan warga untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat.

    “Untuk menjaga kebiasaan pola hidup bersih dan sehat warga Walantaka, yang sudah dilaksanakan Kelurahan Walantaka yaitu membentuk GARASI JAGA atau Gerakan Bersama Mengatasi Jamban Keluarga,” ungkapnya.

    Yunus mengaku, dalam pelaksanaan program membentuk GARASI JAGA atau Gerakan Bersama Mengatasi Jamban Keluarga, anggaran yang dipakai adalah hasil swadaya masyarakat dan donatur warga Walantaka untuk membantu dalam pengadaan jamban keluarga.

    “Alhamdulillah warga kami kompak swadaya untuk program Garasi Jaga. Hal ini juga untuk mengikis prilaku dolbon, agar masyarakat Walantaka tetap hidup sehat dengan memiliki jamban keluarga,” ungkapnya. (bagian awal) (ADV)