Tag: Kota Serang

  • Ogah Disalahgunakan, Pemkot Serang Buat SK BBM Subsidi untuk 5 OPD

    Ogah Disalahgunakan, Pemkot Serang Buat SK BBM Subsidi untuk 5 OPD

    SERANG, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang membuat surat keterangan (SK) penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi solar untuk lima organisasi perangkat daerah (OPD), agar penyalurannya tepat sasaran dan tidak menyalahi aturan.

    Asda II Kota Serang, Yudi Suryadi, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pembahasan terkait SK rekomendasi penyaluran BBM subsidi solar untuk lima OPD yang ditunjuk.

    “Kelima OPD tersebut diantaranya Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), dan Dinas Perhubungan (Dishub),” ujarnya, Senin (9/9).

    Ia mengatakan, rekomendasi SK ini dalam rangka menertibkan dan membatasi penggunaan solar subsidi agar sesuai dengan peruntukannya, diantaranya seperti untuk nelayan, petani, angkutan umum dan lainnya.

    “Jangan sampai yang bukan peruntukannya menggunakan BBM subsidi. Karena belum ada laporannya, maka hari ini kita kumpul untuk mengeluarkan SK dan barusan juga ada saran masukan dari berbagai OPD,” katanya.

    Pihaknya juga mengaku akan melakukan komunikasi dan koordinasi lanjutan dengan Pertamina dan OPD terkait agar hal ini juga dapat segera disosialisasikan kepada masyarakat.

    Ia mengatakan, terkait peruntukan rekomendasi tersebut nantinya akan dikelompokkan sesuai dengan bidangnya seperti DKPP akan diperuntukkan untuk petani dan nelayan sedangkan Dishub untuk angkutan umum.

    “Nanti akan kita kaji berapa sih kebutuhannya misalkan petani kebutuhan untuk traktor berapa banyak solarnya, terus untuk perahu nelayan kebutuhannya berapa. SK tersebut nantinya akan diberikan kepada mereka agar dapat digunakan saat akan membeli solar subsidi,” tandasnya. (DZH/ANT)

  • Kejari Serang Kebut Penanganan Dugaan Korupsi Pengelolaan Kawasan Stadion Maulana Yusuf

    Kejari Serang Kebut Penanganan Dugaan Korupsi Pengelolaan Kawasan Stadion Maulana Yusuf

    SERANG, BANPOS – Jaksa Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang telah melimpahkan berkas perkara dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pada pengelolaan kawasan Stadion Maulana Yusuf (SMY) ke Jaksa Peneliti, sebelum nantinya diserahkan ke pengadilan untuk disidangkan.

    Penyerahan berkas perkara tahap 1 tersebut dilakukan oleh penyidik Kejari Serang pada Jumat (6/9) yang lalu, sebagai bentuk percepatan penanganan kasus yang berpotensi merugikan keuangan negara kurang lebih setengah miliar rupiah itu.

    Kepala Kejaksaan Negeri Serang, Lulus Mustofa, melalui Plh. Kasi Intelijen, Meryon Hariputra, mangatakan bahwa penyerahan berkas perkara ini merupakan bentuk percepatan penanganan perkara oleh Tim Penyidik dan Tim Penuntut Umum di Kejaksaan Negeri Serang.

    Meryon yang juga didampingi oleh Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Serang, Aditya Nugroho, menerangkan bahwa terdapat perbedaan nilai kerugian keuangan negara, berdasarkan hasil perhitungan dari ahli.

    “Sebelumnya kami sampaikan yakni sebesar Rp483.635.550 merupakan perhitungan yang dilakukan untuk periode satu tahun,” ujarnya, Senin (9/9).

    “Sehingga pada saat Ahli menghitung kembali untuk periode Juni 2023 sampai dengan Agustus 2024, Ahli Penghitungan Kerugian Keuangan Negara menemukan terdapat kerugian keuangan Negara sebesar ± Rp564.000.000,” jelasnya.

    Ia menegaskan bahwa pihak Kejari Serang akan berupaya semaksimal mungkin, untuk mengembalikan kerugian negara yang ditimbulkan oleh para tersangka.

    “Kami beserta seluruh Tim Kejaksaan Negeri Serang akan berusaha semaksimal mungkin untuk memulihkan kerugian Keuangan Negara yang ditimbulkan oleh para tersangka,” tandasnya. (MUF)

  • Usai Daftar ke KPU Kota Serang, Ria-Badri Dicegat Penyandang Disabilitas

    Usai Daftar ke KPU Kota Serang, Ria-Badri Dicegat Penyandang Disabilitas

    SERANG, BANPOS – Pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Serang, Ratu Ria Maryana dan Subadri Usuludin, resmi mendaftar ke KPU Kota Serang pada Rabu (28/8).

    Kedatangan duet tersebut diiringi oleh ribuan simpatisan dari berbagai kalangan, organisasi dan para partai pendukung serta pengusung mereka.

    Namun ada yang unik pada saat keduanya selesai mendaftar, dan keluar dari gedung KPU Kota Serang. Keduanya dicegat oleh sejumlah warga yang merupakan penyandang disabilitas.

    Kedatangan mereka di sana, untuk menyampaikan sejumlah poin yang mereka sebut sebagai manifesto Kota Serang inklusif.

    Dalam pembacaan yang dilakukan oleh salah satu penyandang tunarungu, disampaikan bahwa mereka merasa bahwa hingga saat ini para penyandang disabilitas masih disikapi sebagai kelompok marjinal.

    Sejumlah kebijakan yang menyangkut diri mereka, disebutkan bahwa banyak yang tidak sesuai dengan kebutuhan nyata mereka di lapangan.

    “Kami sering kali dicekoki kebijakan yang nyatanya tidak dibutuhkan oleh kami,” kata pembaca manifesto.

    Maka dari itu, dalam manifesto tersebut, pihaknya menyampaikan bahwa para penyandang disabilitas di Kota Serang meyakini, bahwa mereka mampu untuk mandiri.

    Lalu, para penyandang disabilitas di Kota Serang meyakini bahwa mereka merupakan subjek dalam pembangunan di Kota Serang.

    Mereka juga meyakini, bahwa Kota Serang dapat menjadi pusat percontohan kebijakan pemerintah, yang pro terhadap penyandang disabilitas.

    “Dan kami mempercayakan kepada ibu Ratu Ria dan bapak Subadri Ushuludin, untuk membawa Kota Serang menjadi kota yang inklusif. Karena hanya ibu dan bapak yang menuliskan secara jelas, visi inklusif,” ungkapnya.

    Ratu Ria dan Subadri pun nampak menerima manifesto yang disampaikan oleh kelompok yang menamakan diri Paguyuban Inklusif itu. Keduanya juga menyalami dan memeluk para penyandang disabilitas itu.

    Subadri pun sempat menjawab manifesto yang disampaikan oleh Paguyuban Inklusif. Subadri menegaskan bahwa pihaknya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Paguyuban Inklusif.

    “Kami berdua tentu butuh pengawalan dari seluruh pihak, termasuk saudara-saudara sekalian, untuk mewujudkan Kota Serang inklusif,” tandasnya. (DZH)

  • Bye-bye Kotak Kosong, Banteng ‘Kawin Total’ Dengan Beringin di Banten

    Bye-bye Kotak Kosong, Banteng ‘Kawin Total’ Dengan Beringin di Banten

    SERANG, BANPOS – Kekhawatiran terkait dengan disuguhkannya Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten yang hanya menyediakan satu paslon tunggal, akhirnya terpatahkan. Sebab, bakal calon dengan elektabilitas tertinggi, Airin Rachmi Diany, dipastikan bakal melenggang untuk berkontes di Pilgub mendatang.

    Airin dipastikan bakal maju pada kontestasi Pilgub Banten, berpasangan dengan Ade Sumardi. Duet keduanya pun dibuat menyeluruh, dimana partai berlambang banteng itu bakal dipastikan satu gerbong dengan seluruh calon dari beringin.

    Deklarasi dan penyerahan rekomendasi form B1KWK, akan dilaksanakan pada Minggu (25/7) pukul 10.00 WIB. Deklarasi rencananya akan dilaksanakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang.

    Hal itu berdasarkan surat internal yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Banten dengan nomor 0273/IN/DPD-BANTEN/VIII/2024, yang ditandatangi oleh Ade Sumardi selaku Ketua DPD Banten, dan Asep Rahmatullah selaku sekretaris.

    Sumber internal BANPOS mengatakan, PDIP akan berkoalisi secara menyeluruh dengan Partai Golkar, di Pilkada Banten 2024 ini. Sebanyak 8 gacoan dari Partai Golkar, mendapat restu dari Megawati untuk dapat berkontes di Pilkada.

    Para gacoan tersebut yakni Airin Rachmi Diany, yang akan berpasangan dengan Ade Sumardi pada Pilgub Banten. Lalu Andika Hazrumy untuk Pilbup Serang, Ratu Ria Maryana untuk Pilwalkot Serang, Fitron Nur Ikhsan untuk Pilbup Pandeglang.

    Selanjutnya duet Benyamin-Pilar untuk Pilwalkot Tangerang Selatan, Sachrudin untuk Pilwalkot Tangerang, Robinsar untuk Pilwalkot Cilegon dan Mad Romli untuk Pilbup Tangerang.

    Hingga kini, BANPOS masih menunggu keterangan secara resmi dari pimpinan DPD PDIP Provinsi Banten, perihal informasi tersebut. (RED)

  • Rayakan Hari Jadi yang Pertama, KPJ Kota Serang Gelar Baksos untuk Masyarakat

    Rayakan Hari Jadi yang Pertama, KPJ Kota Serang Gelar Baksos untuk Masyarakat

    SERANG, BANPOS — Dalam rangka merayakan hari jadinya yang pertama, Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ) Kota Serang menggelar bakti sosial. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kawasan Bogeg, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang pada Selasa (20/8).

    Mereka tidak sendiri, kegiatan bakti sosial itu juga turut mengundang KPJ Provinsi Banten serta masyarakat sekitar.

    Agenda bakti sosial yang dilaksanakan meliputi sunat massal gratis, santunan anak yatim, dan pembagian Al Quran.

    Ketua Pelaksana, Ahmad Amron, mengatakan kegiatan yang diselenggarakan kali ini merupakan bentuk rasa syukur KPJ Kota Serang zona Bogeg, karena mereka telah diterima baik oleh masyarakat.

    “Kita menyadari, kita hidup di jalanan. Akan tetapi kami tidak lupa untuk saling peduli ke lingkungan sekitar sebagai wujud terimakasih kami,” katanya.

    Roni, sapaan akrabnya, menyampaikan kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan oleh KPJ Kota Serang bisa terlaksana berkat hasil swadaya tanpa adanya bantuan dari pihak manapun.

    “Alhamdulillah dana yang kami dapat dari swadaya anggota dan kerjasama anggota,” terangnya.

    Sementara itu Ketua KPJ Provinsi Banten, Opung, yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi.

    Menurutnya, kegiatan bakti sosial bisa menjadi motivasi untuk seluruh KPJ yang tersebar di Banten untuk bisa menciptakan kegiatan serupa.

    “Kegiatan ini merupakan kegiatan positif, bisa menjadi model bagi KPJ lain,” tandasnya. (TQS)

  • Rayakan HUT RI ke-79, KFBC Gelar Perlombaan Badminton untuk Orang Tua Atlet

    Rayakan HUT RI ke-79, KFBC Gelar Perlombaan Badminton untuk Orang Tua Atlet

    SERANG, BANPOS – Berbeda dengan yang lain, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dirayakan dengan cara yang unik dan penuh makna oleh Kurniawan Fortune Badminton Club (KFBC). Tepat pada 17 Agustus 2024, klub badminton yang dikenal dengan prestasi para atlet mudanya ini menggelar perlombaan badminton yang istimewa, di mana para orang tua atlet mengambil alih lapangan di Gor Alun-alun Kota Serang.

    Suasana di dalam GOR dipenuhi riuh suara suporter yang biasanya mendukung anak-anak mereka, namun berpindah menyemangati para orang tua. Sorak-sorai dan tawa mengiringi setiap smash dan drop shot yang dilakukan oleh para peserta, menciptakan kehangatan yang menyelimuti seluruh arena.

    Sosok dibalik KFBC, Iwan Kurniawan, menyampaikan acara ini dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan kepada para orang tua yang telah setia mendampingi dan mendukung anak-anak mereka dalam dunia badminton.

    “Kami ingin mereka merasakan bagaimana atmosfer kompetisi yang selama ini hanya dirasakan oleh anak-anak mereka. Selain itu, ini juga menjadi momen istimewa untuk merayakan Hari Kemerdekaan bersama dalam suasana yang berbeda,” ungkapnya.

    Ia menjelaskan, acara ini tidak sekadar menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan kekeluargaan di antara anggota KFBC. Iwan pun menuturkan semangat kebersamaan ini adalah fondasi yang kuat dalam komunitas tersebut.

    “KFBC bukan hanya tentang prestasi, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa terus menjalin hubungan yang erat antara atlet, pelatih, dan orang tua,” katanya.

    Berbagai kategori yang dipertandingkan diantaranya ganda grup ibu-ibu, yang menjadi magnet perhatian. Biasanya berada di pinggir lapangan sebagai penonton setia, kali ini para ibu menjadi bintang utama, di mana setiap pukulan raket disambut dengan sorakan, gelak tawa, dan dukungan penuh semangat dari para penonton.

    Grup Melati akhirnya keluar sebagai juara, mengungguli grup Tulip yang menempati posisi kedua, sementara grup Mawar dan Anggrek berbagi tempat ketiga. Meskipun demikian, kemenangan bukanlah segalanya dalam perlombaan ini, karena kebersamaan dan keceriaan yang tercipta selama acara menjadi hadiah yang sesungguhnya.

    Momen penyerahan hadiah menjadi penutup yang manis untuk hari itu. Dengan wajah berseri, para pemenang menerima tropi dan penghargaan sambil diiringi tepuk tangan meriah dari para penonton. Semua yang hadir, baik sebagai peserta maupun penonton, pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan dan kenangan indah.

    Iwan Kurniawan berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi tradisi tahunan yang akan terus mempererat hubungan antar anggota keluarga besar KFBC dan menunjukkan bahwa olahraga bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang membangun komunitas yang solid, penuh dengan dukungan, dan kebersamaan. Sebuah perayaan Hari Kemerdekaan yang tak terlupakan, tidak hanya bagi para atlet muda, tetapi juga bagi orang tua yang selama ini menjadi pilar utama dalam perjalanan mereka.

    “Melibatkan orang tua dalam kegiatan seperti ini tidak hanya memperkuat ikatan kekeluargaan, tetapi juga menunjukkan bahwa di balik setiap atlet muda yang hebat, ada orang tua yang luar biasa,” tutup Iwan dengan senyuman penuh haru. (MUF)

  • Kadisparpora Kota Serang Ditahan Kejari, Ini Kasus yang Menjeratnya

    Kadisparpora Kota Serang Ditahan Kejari, Ini Kasus yang Menjeratnya

    SERANG, BANPOS – Kepala Dinas Kepariwisataan, Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Serang, Sarnata, ditahan oleh Kejari Serang atas dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) dalam pengelolaan aset milik daerah.

    Sarnata ditahan oleh Kejari Serang pada Selasa (30/7). Diduga, Sarnata melakukan penandatangan kontrak dengan pihak ketiga secara sepihak terkait pengelolaan lahan di kawasan Stadion Maulana Yusuf, padahal bukan merupakan kewenangannya.

    Kepala Kejari Serang, Lulus Mustafa, mengatakan bahwa Sarnata sebagai Kepala Dinas, menyewakan aset pemerintah berupa lahan kosong di kawasan Stadion Maulana Yusuf seluas 5.689,83 m3, untuk menjadi lapak pedagang.

    “Tersangka melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga, tanpa melalui prosedur. bahkan sebelum perjanjian kerja sama ditandatangani, seharusnya minimal dua hari sebelumnya (pihak ketiga) membayarkan uang sewa,” ujarnya.

    Namun kenyataannya sampai hari ini, kata dia, uang sewa itu belum juga dibayarkan ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) senilai Rp483.635.550. Sementara pihak ketiga sudah mengantongi keuntungan Rp456.700.000.

    Meski demikian, Lulus Mustafa belum banyak berkomentar terkait dengan kerugian negara yang ditimbulkan oleh perbuatan Sarnata itu. Bahkan, nominal sebesar Rp483.635.550, juga belum disebut sebagai kerugian negara.

    “Nanti kami akan dalami lebih lanjut. Insyaallah (bukti kerugian) sudah kami pegang. Tapi pastinya berjalannya waktu, untuk kerugian keuangan negara akan kami gunakan perhitungan audit yang lebih kompeten,” tandasnya. (DZH)

  • Bersama Pemkot Serang, RS Mata Achmad Wardi Gelar Imunisasi Polio

    Bersama Pemkot Serang, RS Mata Achmad Wardi Gelar Imunisasi Polio

    SERANG, BANPOS – Sejumlah bayi dan balita di Kota Serang mendapatkan imunisasi polio secara serentak, Senin (29/7). Salah satu lokasi dilaksakannya imunisasi yaitu di Rumah Sakit (RS) Mata Achmad Wardi, Jalan Raya Taktakan No. Km. 1, Lontar Baru, Kecamatan Serang.

    Kegiatan yang melibatkan 70 balita ini bekerjasama dengan Pemkot Serang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang. Hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama RS Mata Achmad Wardi dr. Pradipta Suarsyaf, Asda II Kota Serang Yudi Suryadi dan Kepala Dinkes Kota Serang Ahmad Hasanudin.

    Usai melakukan imunisasi, Pradipta Suarsyaf menyampaikan para peserta imunisasi berasal dari daerah sekitar RS Mata Achmad Wardi. Sejalan dengan program pemerintah, pihaknya terus mendukung dan berkontribusi dalam pengentasan atau pencegahan penyakit polio.

    “Dari data yang masuk, sebanyak 70 balita terdaftar sebagai peserta imunisasi polio. Kegiatan ini dalam rangka mendukung program pemerintah dan menunjukkan kepedulian kami dalam pencegahan penyakit polio,” ujarnya.

    Asda II Kota Serang, Yudi Suryadi, mengungkapkan bahwa berdasarkan data terakhir, tingkat vaksinasi polio di Kota Serang baru mencapai 65,5 persen. Sehingga masih ada 30 persen warga Kota Serang yang masih belum mendapatkan imunisasi.

    “Mudah-mudahan hari ini kita kejar (target imunisasi polio), makanya hari ini (kemarin, red) kami semua turun dari Dinas Kesehatan, Puskesmas dari dinas Pendidikan, para Camat, di sekolah hari ini semuanya turun untuk mengejar target sampai 95 persen,” jelasnya.

    Yudi menegaskan, apabila masih ada balita di Kota Serang yang masih belum mendapatkan imunisasi polio, maka pihaknya akan melakukan penyisiran ke rumah-rumah warga melalui kader dan pihak puskesmas. Sehingga diharapkan warga pun turut aktif untuk membawa Balitanya ke pusat Kesehatan agar mendapatkan imunisasi polio secara lengkap.

    “Nanti kita lakukan (imunisasi) terhadap masyarakat yang belum sempat datang. Kemudian dari pihak Puskesmas, para kader yang akan melakukan sweeping ke rumah-rumah yang memang warganya belum sempat datang ke tempat imunisasi,” tandasnya.

    Di tempat yang sama, Kepala Dinkes Kota Serang, Ahmad Hasanudin, menargetkan sebanyak 102.217 Balita hingga anak usia 8 tahun harus menerima vaksinasi polio pada Senin 29 Juli 2024. Mengingat, hari itu merupakan hari terakhir vaksinasi dalam rangka pekan imunisasi nasional polio 2024.

    “Jika tidak tercapai, kami akan melakukan sweeping ke rumah-rumah warga dan memberi waktu lima hari untuk menyelesaikan vaksinasi. Dengan upaya bersama ini diharapkan seluruh anak di Kota Serang terlindungi dari penyakit polio dan target vaksinasi dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan,” tandasnya. (MUF)

  • Jumlah Anak Putus Sekolah di Kota Serang Capai Ribuan

    Jumlah Anak Putus Sekolah di Kota Serang Capai Ribuan

    SERANG, BANPOS – Jumlah anak putus sekolah di Kota Serang terbilang masih banyak. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang mencatat di tahun 2024 angkanya mencapai 1.752 orang baik dari latar belakang pendidikan sekolah dasar (SD) maupun menengah pertama atau SMP.

    Kepala Dindikbud Kota Serang, Tb Suherman, mengatakan di tahun ini memang telah terjadi kenaikan jumlah anak putus sekolah di Kota Serang. Dimana pada tahun 2023 jumlah anak putus sekolah tercatat hanya sebanyak 122 orang.

    Suherman menjelaskan, alasan mengapa data jumlah anak putus sekolah di Kota Serang mengalami kenaikan di tahun ini. Katanya, hal itu disebabkan karena proses pendataan anak putus sekolah oleh Dindikbud Kota Serang dilakukan secara masif seiring dengan adanya penambahan anggaran untuk program pembiayaan sekolah bagi murid tidak mampu.

    “Mungkin karena didukung oleh anggaran itu petugas juga langsung ke lapangan dari kelurahan, dari kecamatan, maka kalau melihat jumlahnya tahun ini meningkat dari 122 menjadi 1.752,” terangnya pada Senin (15/7).

    Jumlah sebanyak itu tersebar di enam kecamatan Kota Serang dengan rincian sebagai berikut. Kecamatan Cipocok Jaya sebanyak 98 orang, Kecamatan Serang 476 orang, lalu Kecamatan Walantaka 346 orang.

    Kemudian Kecamatan Kasemen 389 orang, Kecamatan Curug 144 orang, dan terakhir di Kecamatan Taktakan sebanyak 299 orang. “Jadi totalnya 1.752 orang,” katanya.

    Sementara untuk tingkatannya sendiri, Suherman menyebut SMP menjadi jenjang pendidikan yang paling banyak angka putus sekolahnya. Namun dia mengaku belum bisa menyebutkan berapa jumlah pastinya.

    “Yang paling banyak itu SMP,” imbuhnya.

    Selain itu dia juga menjelaskan alasan mengapa banyak anak di Kota Serang memutuskan untuk berhenti bersekolah. Suherman menyampaikan, setidaknya ada tiga faktor penyebab mengapa hal itu bisa terjadi.

    Selain karena faktor keterbatasan ekonomi, masalah perundungan atau bullying dan kekerasan psikis turut berkontribusi terhadap masalah itu.

    “Penyebabnya kalau saya lihat langsung ke lapangan itu ada tiga faktor. Penyebabnya satu faktor kemiskinan, kedua faktor bullying, ketiga faktor kekerasan psikis,” tuturnya.

    Oleh karenanya supaya masalah itu bisa sedikit teratasi, Suherman mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menyalurkan program pembiayaan sekolah bagi anak-anak tersebut.

    Dalam program tersebut Pemkot Serang menganggarkan per siswa baik di tingkat SD maupun SMP sebesar Rp1 juta untuk memenuhi keperluan sekolahnya.

    “Disediakan oleh kita per siswa itu untuk SD Rp1 juta, untuk SMP sama Rp1 juta,” ucapnya.

    Sementara untuk total anggaran yang disiapkan, Suherman mengatakan, masing-masing tingkatan memiliki besaran anggaran yang berbeda. Dia menyampaikan untuk tingkat SD, Pemkot Serang menganggarkan sebesar Rp95.750.000 sementara untuk SMP dan PAUD masing-masing sebesar Rp50 juta.

    Suherman mengakui bahwa alokasi anggaran yang disiapkan itu masih belum mencukupi. Oleh sebab itu dia berharap, di perencanaan anggaran perubahan tahun ini jumlahnya bisa bertambah.

    “Mudah-mudahan sih Bappeda bisa menambahkan lagi anggaran yang disebutkan tadi,” tandasnya. (TQS)

  • Banteng-Mercy Nyaris Bentrok, Rapat Pleno KPU Kota Serang Masih Buntu

    Banteng-Mercy Nyaris Bentrok, Rapat Pleno KPU Kota Serang Masih Buntu

    SERANG, BANPOS – Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Serang dikepung oleh masa simpatisan caleg DPR RI Dapil Banten 2, Nuraeni dan Sarifah Ainun Jariyah pada Jumat (12/7) malam.

    Berkumpulnya kedua masa simpatisan itu berbarengan dengan diselenggarakannya rapat pleno penyandingan data perolehan suara DPR RI Dapil Banten 2 yang sebelumnya sempat tertunda.

    Berdasarkan pantauan di lokasi, massa simpatisan PDIP sudah lebih dulu berkumpul di depan kantor KPU Kota Serang sejak pukul 13.00 WIB.

    Berkumpulnya massa simpatisan PDIP itu dalam rangka mengawal proses rekapitulasi suara yang dilaksanakan oleh KPU Kota Serang.

    Kendatipun halaman depan kantor KPU Kota Serang terbilang kondusif, namun lain halnya yang terjadi di dalam ruangan, tempat diselenggarakannya rapat pleno penyandingan suara.

    Di dalam, rapat pleno sempat terjadi ketegangan saat salah seorang komisioner KPU Kota Serang, Patrudin, memutuskan untuk walk out dari jalannya forum.

    Diketahui, mundurnya Patrudin disebabkan karena adanya perbedaan paham antara dirinya dengan komisioner yang lain mengenai proses pelaksanaan rapat pleno penyandingan suara.

    Patrudin bersikukuh, seharusnya KPU melakukan proses penyandingan data perolehan suara caleg DPR RI Dapil Banten 2, sesuai dengan amar putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

    Karena dianggapnya sudah tidak sesuai dengan amar putusan tersebut, maka Patrudin menilai jalannya rapat pleno hari ini tidak sah. Karena itulah kemudian dia memutuskan untuk keluar dari forum tersebut.

    “Saya Iip Patrudin Anggota KPU Kota Serang atas fenomena yang ada, atas nama pribadi, saya tetap akan melanjutkan ketetapan saya mematuhi amar putusan MK.
    Kalau di ruangan ini kemudian menyatakan tetap melanjutkan. Otomatis forum tidak sah, saya Iip Patrudin keluar dari forum ini,” katanya sembari meninggalkan ruangan KPU Kota Serang.

    Seiring dengan itu saksi dari partai Demokrat, Fery Fairus pun berpandangan yang sama. Sehingga karena itulah kemudian komisioner KPU Kota Serang lainnya, Hanipa memutuskan rapat pleno ditunda hingga pukul 19.00 WIB.

    Masa simpatisan kedua partai saling berhadapan, nyaris bentrok dipisahkan Polisi

    Setelah menunggu sekian lama, rapat pleno akhirnya dilanjutkan kembali sekitar pukul 20.00 WIB. Dalam rapat tersebut, sejumlah saksi partai mengamati proses rekapitulasi suara di tiap-tiap TPS.

    Saat proses rekapitulasi suara berlangsung, terdengar keributan di luar ruang. Keributan terjadi dikarenakan masa PDIP terpancing dengan kehadiran masa Demokrat di depan kantor KPU Kota Serang.

    Masa PDIP yang sedari tadi berkumpul di depan kantor KPU Kota Serang mulai merapatkan barisan sembari meneriakan ‘Sarifah menang’ ketika melihat masa Demokrat yang tiba sekitar pukul 21.09 WIB. Begitu pun sebaliknya, masa Demokrat yang merapat meneriakan nama Nuraeni sebagai bentuk dukungannya.

    Melihat situasi mulai memanas, aparat kepolisian bergerak cepat melakukan penjagaan guna menghindari terjadinya bentrokan fisik di kedua belah pihak.

    Meski telah mendapatkan penjagaan, kedua simpatisan itu tidak berhenti saling memberikan teriakan sindiran satu sama lain.

    Keributan mulai mereda ketika rapat pleno diskors selama 10 menit oleh ketua sidang, lantaran sebelumnya sempat terjadi perdebatan sengit antara saksi partai Demokrat dengan komisioner KPU Kota Serang mengenai status pelaksanaan rapat pleno penyandingan data perolehan suara caleg DPR RI Dapil Banten 2 yang dinilai tidak sah. (TQS)