Tag: Kota Serang

  • Ditolak Pendaftaran Stimulus UMKM, Puluhan Warga Geruduk Disperdaginkop Kota Serang

    Ditolak Pendaftaran Stimulus UMKM, Puluhan Warga Geruduk Disperdaginkop Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Puluhan pelaku UMKM menggeruduk kantor Disperdaginkop UKM. Mereka datang untuk mendaftar program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), namun ditolak dengan alasan telat. Padahal mereka baru mendapatkan informasi itu Kamis (3/9) lalu.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, warga memadati gerbang depan kantor Disperdaginkop UKM. Sedangkan gerbang kantor tersebut ditutup rapat oleh pihak Disperdaginkop. Begitu pula dengan seluruh pintu bangunan tersebut, semua tertutup rapat.

    Sedangkan warga yang bertahan di depan gerbang Disperdaginkop tersebut berteriak ke arah kantor, agar dapat membuka gerbang dan menerima berkas pendaftaran mereka. Bahkan terpantau sesekali warga mendorong-dorong gerbang yang terlihat akan rubuh.

    Salah satu warga yang hadir di tempat tersebut, Nia Sartika, mengatakan bahwa dirinya sengaja datang ke kantor Disperindagkop untuk mendaftarkan diri agar bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp2.4 juta.

    “Kami sudah dari pagi datang ke sini untuk mendaftar bantuan stimulus sebesar Rp2.4 juta. Tapi ternyata kami ditolak pengajuannya,” ujar penjual makanan Seblak tersebut saat ditemui di depan gerbang Disperdaginkop UKM, Jumat (4/9) sekitar pukul 11.00 WIB.

    Dirinya kesal ketika pengajuannya ditolak oleh Disperdaginkop UKM dengan alasan telat. Padahal, informasi terkait dengan bantuan tersebut didapatnya pada Kamis kemarin mengatakan bahwa batas terakhir penyerahan berkas yaitu pada Jumat (4/9) pukul 12.00 WIB.

    “Sedangkan kami datang pagi saja sudah ditolak. Kan informasinya penutupan pendaftaran itu jam 12 siang. Makanya kami kesal. Program ini juga kan dibuka sejak Agustus, kenapa baru kemarin dikasih tahunya,” ungkap Nia.

    Nia mengaku, informasi mengenai adanya bantuan untuk pelaku UMKM didapat dari pihak kelurahan. Menurut pihak kelurahan, pelaku UMKM masih dapat melakukan pendaftaran, bahkan dibantu pemberkasan domumen syarat pendaftaran oleh kelurahan.

    “Kalau memang ini sudah tutup, kenapa masih diurus juga sama kelurahan. Ini kan berarti sosialisasinya bagaimana Disperdaginkop,” ucapnya.

    Sekitar pukul 11.20 WIB, Kepala Disperdaginkop UKM Kota Serang, Yoyo Wicahyono, keluar dari dalam kantor. Ia menyampaikan bahwa kewenangan terkait program tersebut ada di pusat. Sedangkan pada Jumat ini, pihaknya harus menyetorkan data ke provinsi.

    “Kami mau menyelamatkan data 13 ribu orang (yang sudah ada). Jangan hanya karena 10 atau 20 orang jadi tidak terselamatkan. Kami ditunggu datanya sama provinsi sampai Jumat sore ini. Sudah pulang saja, pendaftaran sudah ditutup,” tegasnya sembari kembali masuk ke dalam kantornya.

    Hingga berita ini ditulis, puluhan warga pelaku UMKM masih bertahan di depan gerban kantor Disperindagkop UKM. Mereka tetap bertahan agar berkas pendaftarannya dapat diterima oleh Disperdaginkop UKM. (DZH)

  • Kecam Pembunuhan Jurnalis di Mamuju, PWKS Minta Polisi Usut Tuntas

    Kecam Pembunuhan Jurnalis di Mamuju, PWKS Minta Polisi Usut Tuntas

    SERANG,BANPOS- Kasus pembunuhan wartawan di Kabupaten Mamuju mendapatkan kecaman keras dari Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS). Hal ini menunjukkan bahwa profesi wartawan sudah tidak lagi aman dalam menjalankan kewajibannya.

    Demikian disampaikan oleh Ketua PWKS, M. Tohir. Ia mengatakan, wartawan sebagai profesi mendapatkan payung hukum khusus yakni UU Pers yang diterbitkan 1999. Payung hukum tersebut diterbitkan agar tidak ada lagi pembungkaman terhadap pers.

    “Dalam UU Pers, secara tegas dinyatakan bahwa negara wajib memberikan perlindungan hukum terhadap wartawan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Namun peristiwa yang dialami oleh saudara kita Demas Laira membuktikan bahwa wartawan saat ini sudah tidak merdeka dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya, Sabtu (22/8).

    Menurutnya, peristiwa yang terjadi di Kabupaten Mamuju tersebut menambah catatan kelam Indonesia, terhadap dunia pers. Ia meminta kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut, agar tidak ada lagi kejadian-kejadian serupa di kemudian hari.

    “Kami selaku wartawan memang sudah terbiasa dengan adanya ancaman, doxing dan lain sebagainya karena pemberitaan. Namun jika kejadian seperti ini dibiarkan begitu saja, maka apa yang disebut sebagai kemerdekaan pers hanyalah hayalan semu,” tegasnya.

    Sementara itu, Sekretaris Jendral (Sekjen) PWKS, Tusnedi, mengatakan bahwa dalam kasus yang melibatkan pemberitaan, dalam UU Pers telah diatur hak bagi yang diberitakan yakni Hak Jawab. Pers dalam hal ini wajib melayani Hak Jawab yang dilayangkan oleh pihak terkait.

    “Pada pasal 5 ayat 2 UU Pers secara tegas menyatakan bahwa pers wajib melayani Hak Jawab. Maka apabila ada yang memiliki keberatan atas pemberitaan, silahkan tempuh melalui mekanisme Hak Jawab,” ucapnya.

    Menurutnya, penyelesaian masalah melalui kekerasan maupun ancaman merupakan gaya lama, dimana media masih mengalami pembredelan dan penyensoran. Maka seharusnya, di era keterbukaan ini tidak ada lagi tindakan-tindakan yang mencoreng era keterbukaan tersebut.

    “Karena yang kami dengar, almarhum Demas memang sedang meliput terkait dengan kasus pembangunan jalan di salah satu desa. Kami tidak bisa menyimpulkan apakah hal tersebut berkaitan. Kami menunggu itikad baik kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut,” tandasnya.

    Untuk diketahui, pada Rabu (19/8) yang lalu, seorang warga menemukan jenazah pemuda yang ditemukan tergeletak di pinggir jalan. Jenazah tersebut diketahui merupakan Demas Laira, seorang wartawan di Kabupaten Mamuju.

    “Ada tusukan dari ketiak sebelah kiri hingga ke bagian dada. Jumlahnya kira-kira 7 sampai 8 tusukan,” terang Kasat Reskrim Polres Mateng, Iptu Agung Setyo Negoro. (DZH/AZM)

  • Jadi Status Oranye, Pejabat Kota Serang Asyik Pelesiran ke Palembang

    Jadi Status Oranye, Pejabat Kota Serang Asyik Pelesiran ke Palembang

    SERANG, BANPOS – Status Kota Serang yang kembali berubah menjadi warna oranye membuat beberapa kebijakan yang telah ditetapkan, kembali dibatalkan. Kembali naiknya status tersebut menyusul adanya peningkatan kasus terkonfirmasi positif di Kota Serang secara signifikan, dalam kurun waktu seminggu kebelakang.

    Namun ternyata, peningkatan status tersebut tidak diacuhkan pejabat Kota Serang, dengan alasan olahraga bersama, diketahui beberapa pejabat berangkat ke Palembang.

    Diketahui, pada Kamis (20/8) hari ini, beberapa rombongan pejabat Kota Serang, pelesiran ke Palembang. Salah satu pejabat yang ada pada rombongan tersebut yakni Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin.

    Kabag Protokol Setda Kota Serang, Budi Martono, mengatakan bahwa kegiatan tersebut dalam rangka olahraga bersama.

    “Kunjungan ke sana (Palembang, red) dalam rangka olahraga bersama. Lebih jelas mah ke Asda I, karena yang berkirim surat beliau,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa tujuan menuju Palembang adalah olahraga bersama. Untuk banyaknya pejabat yang ikut, kata dia, yang mengetahui Asda I.

    “Saya kan hanya bagian protokol. Pemberangkatan kalau tidak salah, ada yang hari ini ada yang kemarin,” jelasnya.

    Saat ditanyai keberangkatan bersama instansi mana saja, ia mengaku tidak mengetahui dengan instansi mana dan siapa saja yang berangkat pun ia mengaku tidak mengetahui secara rinci. Karena kata dia, Asisten daerah yang mengetahui hal tersebut.

    “Kalau itu asisten yang tahu. Total rombongan, saya tidak tahu. Saya tidak berangkat, ada di Serang,” ucapnya.

    Asisten daerah I, Anton Gunawan menyebut bahwa dirinya pun tidak mengetahui secara rinci siapa saja yang mengikuti kegiatan tersebut. Ia menyebut salah satu tenaga kerja di Setwan.

    “Wah saya tidak tahu, coba tanyakan ke Pak N, pak N yang tahu soalnya,” tandasnya.(PBN)

  • Belajar Tatap Muka Kota Serang Dibatalkan

    Belajar Tatap Muka Kota Serang Dibatalkan

    SERANG, BANPOS – Setelah dua hari menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka, Pemkot Serang pun membatalkan kebijakan tersebut. Hal ini menyusul meningkatnya status Kota Serang dari zona kuning, menjadi zona oranye.

    Demikian disampaikan oleh Kepala Dindikbud Kota Serang, Wasis Dewanto. Melalui pesan WhatsApp, Wasis menuturkan bahwa pembatalan tersebut akibat dari perubahan status Kota Serang per 19 Agustus kemarin.

    “Karena update zona Kota Serang per 19 Augstus 2020 (menjadi) zona oranye, maka kami menunda sementara pembelajaran tatap muka, sampai zona kembali menjadi hijau atau kuning,” ujarnya kepada BANPOS, Kamis (20/8).

    Menurutnya dengan adanya perubahan status tersebut, maka pihaknya harus mengambil langkah untuk membatalkan KBM tatap muka, dan kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR).

    Wasis mengaku bahwa pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas penangan Covid-19 Kota Serang, untuk membahas terkait dengan kelanjutan KBM tatap muka.

    “Pak Wali selaku Ketua Gugus melihat update zona Kota Serang menjadi oranye menyampaikan kepada kami untuk menunda pembelajaran tatap muka dan Surat Edaran Kadindik sebagai dasar menunda Pembelajaran Tatap Muka dimasa pandemi Covid-19, sudah disampaikan kepada semua sekolah,” tandasnya.(DZH)

  • GenBI Banten Ajak Masyarakat Pahami TOEFL

    GenBI Banten Ajak Masyarakat Pahami TOEFL

    SERANG, BANPOS – Untuk meningkatkan skill masyarakat, khususnya para pelajar, dalam menghadapi ujian TOEFL, GenBI Banten menggelar GenBI TOEFL Talks (GTT) secara daring. Agenda tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan.

    Kepala Tim Pengembangan Ekonomi pada KPW BI Banten, Sugeng, mengatakan bahwa TOEFL sampai saat ini masih menjadi tolak ukur utama pemahaman akan bahasa Inggris. TOEFL juga menjadi salah satu indikator kelancaran dalam berbahasa inggris, sehingga sering dipakai untuk menentukan kecakapan skill berkomunikasi pada saat recruitment pekerjaan maupun penerimaan masuk perguruan tinggi.

    “Dalam kehidupan pun kita tidak bisa lepas dari bahasa Inggris. Mulai dari penggunaan gawai, menonton tv dan elektronik lainnya. Namun kadang bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah TOEFL. Semoga dengan adanya webinar ini dapat meningkatkan wawasan seputar TOEFL,” ujarnya, Sabtu (15/8).

    Ketua Pelaksana GTT, Morlia, menuturkan bahwa tujuan GTT yakni agar peserta dapat mengenal TOEFL dan beragam macam soal TOEFL. Rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu pemaparan penjelasan mengenai TOEFL ITP, simulasi soal, edukasi mekanisme pelaksanaan tesTOEFL, serta kiat-kiat dalam mencapai skor TOEFL yang tinggi.

    “Tujuan utama diadakannya acara ini yaitu untuk membantu para penuntut ilmu tetap mendapat asupan pengetahuan yang baik dan bermanfaat bagi dirinya. Terlebih dimasa-masa seperti ini yang membatasi ruang lingkup gerak sekolah pada masyarakat dan tidak murahnya biaya pendidikan bahasa inggris,” ucapnya.

    Ia pun berharap, dengan diselenggarakannya GTT itu, dapat membawa dampak serta kebermanfaatan yang besar pada keberhasilan para peserta, saat mengikuti ujian sertifikasi TOEFL nanti. Dengan demikian, baik skill maupun skor yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bisa didapatkan oleh para peserta.

    “Acara ini diikuti oleh kurang lebih 100 peserta yang berasal dari berbagai macam kalangan, baik pekerja atau mahasiswa dari universitas dan berbagai kalangan masyarakat di seluruh Indonesia. Acara ini didedikasikan untuk menyambut hari kemerdekaan RI. Sebagai upaya turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa,” tandasnya. (DZH)

  • 2 Tahun di Lapas, Napi Kasus Terorisme Asal Serang Bebas

    2 Tahun di Lapas, Napi Kasus Terorisme Asal Serang Bebas

    CILEGON, BANPOS – Novero (50) alias Abu Ibrahim Bin Picak Abdullah yang sempat ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Cilegon, lantaran terlibat kasus terorisme jaringan JAT (Jemaah Anshorut Tauhid), akhirnya kembali bisa menghirup udara segar usai bebas, Jumat (7/8).

    Novero langsung memanjat syukur usai dinyatakan bebas, dengan dirinya langsung melakukan sujud di depan pintu masuk Lapas Kelas II Cilegon setelah sebelumnya melaksanakan Salat Duha terlebih dahulu.

    Kemudian disambut isak tangis oleh pihak keluarganya. Novero dibebaskan sekitar pukul 09.22 WIB. Diketahui, ia merupakan warga Cipocok Jaya, Kota Serang.

    Keterlibatan Novero alias Abu Ibrahim dalam kasus terorisme terbukti dari ia ikut serta dalam Jaringan Ansorut Tauhid (JAT) dan ikut serta mendanai salah satu salah satu anggota JAT, Alvin untuk berangkat ke Suriah.

    Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyaraatan (KPLP), Sumaryo mengatakan bahwa Novero bebas setelah menjalani dua tahun penjara, sebelumnya ia ditahan di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Kemudian ia baru dipindahkan ke Lapas Cilegon pada 18 Juni 2020 untuk menjalani sisa masa hukuman.

    “Hari ini tepatnya tanggal 7 Agustus 2020 dibebaskan satu warga binaan tindak pidana UU 15 Tahun 2003 tentang Terorisme atas nama Novero bin Abdullah,” kata Maryo sapaan akrabnya kepada awak media saat ditemui di Lapas Cilegon, Jumat (7/8).

    Maryo menerangkan, Novero masuk penjara dan ditahan pada 7 Agustus 2018. Selama dipindah ke Lapas Cilegon, mantan napiter itu dalam keadaan sehat. Pihak Lapas juga sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, BIN, dan Densus 88 sebelum Novero bebas murni.

    “Sebelum dibebaskan kami sebenarnya sudah koordinasi dengan pihak-pihak terkait di antaranya dari Densus 88, kemudian dari BIN wilayah Banten, dan Polres Cilegon sehingga pada pelaksanaannya hari ini mereka pun turut serta mendampingi,” katanya.

    Hasil pantauan di lapangan, Novero bebas mendapat pengawalan ketat dari pihak Densus 88 Antiteror, BIN dan pihak kepolisian Polres Cilegon.

    “Novero ini pada hari ini dijemput oleh pihak keluarganya, anak istrinya semuanya datang ke sini,” tandasnya.(LUK)

  • Kantor Kelurahan Banjarsari Kosong, Warga Kecewa Dengan Pelayanan

    Kantor Kelurahan Banjarsari Kosong, Warga Kecewa Dengan Pelayanan

    CIPOCOKJAYA,BANPOS- Pelayanan Kelurahan Banjarsari dinilai mengecewakan oleh warga. Hal ini disebabkan karena kosongnya kantor kelurahan kendati masih dalam waktu pelayanan. Pihak Kelurahan Banjarsari berkilah bahwa kekosongan tersebut karena mereka sedang melayat salah satu pegawai kecamatan.

    Salah satu warga yang mengaku bernama Dwi mengatakan, dirinya datang ke kantor kelurahan untuk mengurus berkas keperluan dirinya. Saat itu masih pukul 11.00 WIB, namun kantor kelurahan sudah dalam keadaan kosong.

    “Saya datang kesini sekitar jam 11.00, ternyata tidak ada pegawai kelurahan sama sekali. Padahal kan itu belum waktunya istirahat. Yang ada di kantor cuma satu orang bapak-bapak yang mengaku sebagai petugas kebersihan,” ujarnya kepada awak media, Rabu (5/8/2020).

    Saat Dwi menanyakan hal tersebut kepada petugas kebersihan itu, disebutkan bahwa para pegawai kelurahan sedang keluar untuk melayat salah seorang pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya. Petugas kebersihan itu meminta Dwi dan warga lainnya untuk menunggu.

    “Katanya semua sedang keluar melayat orang kecamatan. Kami diminta tunggu saja, karena dia juga bilangnya tidak bisa berbuat apa-apa karena kan cuma seorang Office Boy (OB), tidak bisa melayani,” jelasnya.

    Dwi pun akhirnya menunggu hingga pukul 11.50 WIB. Akan tetapi, tidak ada satu pun pegawai kelurahan yang kunjung hadir. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang, begitu pula dengan beberapa warga lainnya yang sedang menunggu.

    “Karena tidak ada yang datang, kami akhirnya pulang. Tentu kecewa sebagai warga, karena kan kelurahan itu pelayanan publik. Harusnya tetap ada ketika masyarakat membutuhkan. Kami juga gak ngelarang kok kalau memang ada kegiatan, tapi jangan kosong dong kantornya,” tegas Dwi.

    Sementara itu, Kasi Ekbang pada Kelurahan Banjarsari, Ahmad Fahrudin, mengklaim bahwa kedatangan masyarakat sudah mendekati waktu istirahat yakni pukul 12.30 WIB. “Iyah datangnya udah mau jam istirahat, kalau pun mau dilayani harus menunggu,” katanya saat dikonfirmasi ke kantor Kelurahan Banjarsari.

    Selain itu, ia mengatakan bahwa pada saat warga datang, dirinya tengah mengurusi berkas ke luar kelurahan. Sementara kasi dan pegawai lainnya melayat ke salah satu rumah pegawai kecamatan karena orangtuanya meninggal dunia.

    “Jadi hanya tinggal satu orang saja, dan kebetulan tugas disini sebagai petugas kebersihan. Mungkin karena itu yang jaga juga gak bisa melayani masyarakat secara maksimal,” terangnya.

    Meski demikian, ia meminta maaf kepada masyarakat yang kecewa terhadap pelayanan yang diberikan Kelurahan Banjarsari. Ia berjanji akan terus memaksimalkan kinerja seluruh pegawai agar tidak terulang kejadian yang sama.

    “Iyah kami minta maaf, mungkin masyarakat kecewa juga, dan kebetulan lagi full juga saya ke luar tadi, dan pak lurah juga sedang ada kegiatan di luar,” tandasnya. (DZH)

  • Persiapan Sambut Ratusan Petani Deli Serdang, Mahasiswa Banten Akan Ikut Longmarch ke Jakarta

    Persiapan Sambut Ratusan Petani Deli Serdang, Mahasiswa Banten Akan Ikut Longmarch ke Jakarta

    SERANG, BANPOS – Mahasiswa Banten akan menyambut 170 petani yang tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Petani Mencirim Bersatu (SPMB) Desa Simalingkar dan Desa Sei Mencirim, Kabupaten Deli Serdang yang melakukan aksi jalan kaki sejak 26 Juni lalu menuju Istana Negara di Jakarta, untuk menemui Presiden RI Joko Widodo.

    Aksi itu dilakukan sebagai upaya memperjuangkan keadilan atas sengketa tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) dengan PTPN II. Saat ini petani asal Sumatera Utara tersebut sudah sampai di Kota Bandar Lampung dan akan melanjutkan perjalanan hari Senin besok.

    “Rencana kita akan sambut teman-teman petani di Pelabuhan Merak lalu bersinggah di Cilegon dan ikut jalan sampai Jakarta,” ujar Ketua SWOT Cabang Serang, M Halabi lewat rilisnya, Sabtu (1/8).

    Sementara itu, Ketua IPNU Kota Serang, Samsul Bahri, mengungkapkan setelah berjalan dari Cilegon keesokan harinya petani akan melanjutkan perjalanan ke Kota Serang. Rencananya mereka akan singgah di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten yang berlokasi di Jalan Raya Jakarta Kemang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.

    “InsyaAllah kami semua sedang membangun komunikasi untuk sowan dengan Ketua PWNU Banten agar kiranya diperkanankan untuk singgah. Soal waktu semuanya masih tentatif karena mereka jalan kaki,” tutur Samsul.

    Namun, lanjut Samsul, di Kota Serang mereka rencananya menggelar aksi dan diskusi bersama elemen mahasiswa. “Nantinya akan ada diskusi dan pernyataan sikap dukungan terhadap petani. Kita juga ingin mendengar langsung dari mereka soal sengketa tanah dengan PTPN II,” ucapnya.

    Ketua FAM Pandeglang, Ucu Fahmi, berharap negara hadir dalam penyelesaian konflik tersebut. Keikutsertaan organisasi yang dipimpinnya sebagai bentuk dukungan moril kepada pejalan kaki dan mahasiswa Banten yang nantinya akan mengawal sampai Jakarta.

    Menurut Ucu, aksi jalan kaki yang mereka lakukan hanya untuk menemui Presiden Jokowi agar pimpinan negara memberikan kepastian hukum atas hak mereka yang dirampas.

    “Ini bukan lagi darurat agraria, tetapi kejahatan agraria yang lebih mematikan dari virus Corona. Negara harus hadir,” ucapnya.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada sekitar 857 hektare tanah yang selama ini dikelola dan ditempati oleh masyarakat Simalingkar. Dalam hal ini masyarakat berpedoman pada SK Land Reform 1984. PTPN II lewat Sertifikat HGU Nomor 171/2009 sudah melakukan okupansi dan menguasai lahan yang juga diklaim milik masyarakat.

    Di Sei Mencirim, terdapat 80 hektare tanah yang diperjuangkan oleh petani. Dimana tanah tersebut atas Sertifikat Hak Milik (SHM) dari 36 petani.

    Selain itu, bentrokan juga sempat terjadi antara petani dengan pihak PTPN II. Dikabarkan mengakibatkan sejumlah petani mengalami luka dan ada yang sempat ditahan oleh polisi. (DZH)

  • Cicil Rp10 Ribu Per Hari, Warga Komplek Depag Bergilir Dapat Jatah Berkurban

    Cicil Rp10 Ribu Per Hari, Warga Komplek Depag Bergilir Dapat Jatah Berkurban

    SERANG,BANPOS – Warga Komplek Perumahan Depag RT 02/07, Kelurahah/Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Jumat (31/7), melaksanakan penyembelihan hewan qurban, berupa 7 ekor kerbau, 2 sapi dan 4 ekor kambing.

    Ketua RT 02, Junaedi, mengatakan, setiap tahun saat Hari Raya Idul Adha, warga perumahan Depag memang rutin menyembelih hewan kurban. Dikatakannya, hewan kurban merupakan hasil patungan warga yang didapat dari hasil mencicil sebesar Rp10 ribu/hari sesuai hasil musyawarah warga. Setelah terkumpul Rp2.8 juta kemudian dikumpulkan untuk 7 warga dan dibelikan satu kerbau atau sapi.

    “Dengan cara seperti ini, Alhamdulillah setiap tahun seluruh warga RT 02 bisa bergiliran berkurban. Selain itu bisa terbangun jiwa sosial dan ada silaturahmi untuk menciptakan rasa kebersamaan dan berjiwa untuk bersodaqoh,” kata Junaedi.

    Sementara itu, Ujang Rahmat mengatakan bahwa ibadah berkurban diperintahkan oleh Allah melalui kisah Nabi Ibrahim yang mendapatkan wahyu berupa mimpi untuk menyembelih anak kesayangannya, Nabi Ismail, yang telah dia idam-idamkan sejak lama. 

    “Dibalik kisah Nabi Ibrahim dan Ismail tersebut, menjadi dasar atau alasan kewajiban berkurban yang dilaksanakan setiap umat muslim hingga hari ini,” katanya.

    Di tempat yang sama, salah satu panitia kurban, Asep Sukandarusman, menuturkan untuk tertib pembagian daging kurban, pihaknya mendistribusikan melalui kupon yang disebar. Menurut tokoh masyarakat ini, karena di masa pandemi Covid-19, pemotongan daging maupun pembagian daging kurban dilakukan sesuai protokol kesehatan agar terhindar dari virus corona.

    “Selain warga perumahan, pembagian daging kurban juga dilakukan untuk warga di kampung sekitar komplek perumahan. Ini sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan antar masyarakat,” kata H Asep Sukandarusman, yang merupakan Kasubdit Harda Polda Banten. (DZH)

  • Kembali Pimpin Golkar, Ria Akan Rangkul Milenial

    Kembali Pimpin Golkar, Ria Akan Rangkul Milenial

    SERANG, BANPOS – Golkar Kota Serang berkomitmen untuk merangkul para milenial untuk dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka. Selain itu, Golkar Kota Serang juga akan meningkatkan kinerja dan kekompakkan para kader dan anggotanya.

    Demikian disampaikan oleh Ketua DPD Golkar Kota Serang, Ratu Ria Maryana. Ria yang kembali terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) IV tersebut menerangkan bahwa milenial merupakan kelompok masyarakat yang juga menjadi fokus bagi pihaknya.

    “InsyaAllah itu nanti akan kami bahas bareng-bareng untuk program bagi para milenial. Karena nanti akan pembahasan-pembahasan apa yang akan dilakukan oleh Partai Golkar kedepannya, termasuk bagi para milenial,” ujarnya di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu (22/7).

    Selain itu, pihaknya juga akan melakukan peningkatan kekompakkan dan kinerja dari para kader dan anggotanya di berbagai tingkatan di Kota Serang. Sebab menurutnya, untuk bisa membesarkan nama Golkar dibutuhkan kekompakkan dan kebersamaan.

    “Saya ingin Golkar kedepannya semakin mengakar di bawah ya. Saya ingin kader-kader Golkar di tingkat kota atau kecamatan, kelurahan dan lainnya dapat lebih giat lagi. Benar-benar kami bareng-bareng kedepannya, membesarkan nama Golkar lagi,” ucapnya.

    Disisi lain, Ria mengaku pelaksanaan Musda IV ini memang bisa dikatakan terlambat. Karena seharusnya, pelaksanaan Musda IV Golkar Kota Serang dilangsungkan tiga bulan setelah gelaran Musyawarah Nasional (Munas) pada Desember lalu. Hal tersebut dikarenakan adanya Pandemi Covid-19.

    “Seharusnya Musda ini dilaksanakan bulan April kemarin. Cuma karena ada ketentuan dari Kapolri, ketentuan dari Walikota dan lainnya bahwa tidak boleh mengadakan kegiatan karena adanya Covid ini kan, maka dari itu DPP memberikan surat terkait dengan penundaan Musda. Baru sekarang mendapatkan surat untuk melaksanakannya lagi,” katanya.

    Selain itu, Ria mengatakan bahwa dalam pelaksanaan Musda pun diterapkan protokol kesehatan dan pembatasan waktu serta peserta. Dengan demikian, potensi terjadinya penularan Covid-19 dapat dicegah dengan penerapan kebijakan tersebut.

    “Kami memang mempersingkat waktu. Sebenarnya sih ini juga peserta kami kurangi kan yang seharusnya peserta awalnya itu ada 250 orang, namun kami kurangi dari peserta awal. Tidak menjadi masalah, yang penting diambil khidmadnya saja, semua prosedur kami jalankan,” ucapnya.

    Sementara itu, Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa dirinya sangat menyambut baik dengan terselenggaranya Musda IV Golkar Kota Serang. Menurutnya, antara pemerintah dengan Partai Golkar memang terjalin hubungan yang baik.

    “Saya menyambut baik Musda IV Partai Golkar ini. Karena antara Partai Golkar dengan pemerintah merupakan mitra. Kami juga tahu bagaimana sinergi antara pemerintah, Partai Golkar dan masyarakat di Kota Serang,” katanya.

    Selain itu, Syafrudin mengatakan bahwa segala masukan dan program yang akan dijalankan oleh Partai Golkar tentu sangat berguna bagi kesejahteraan masyarakat.

    “Saya kira ide-ide dari Partai Golkar ini adalah bagaimana mengawal kebijakan pemerintah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tentu hal ini sangat kami dukung dan memang itu sinergisitas yang terjadi antara pemerintah dan partai, khususnya Golkar,” tandasnya. (DZH/AZM)