SERANG, BANPOS – BPBD Kota Serang memetakan titik potensi kerawanan bencana di Kota Serang. Dari enam kecamatan yang ada, hanya Kecamatan Serang dan Taktakan saja yang potensi rawan bencananya rendah. Sementara empat lainnya, cukup tinggi.
Demikian disampaikan oleh Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Serang, Eva Hasanah, saat diwawancara oleh awak media. Menurutnya, berdasarkan hasil kajian resiko bencana (KRB), terdapat 8 potensi titik rawan bencana di Kota Serang.
“Berdasarkan KRB itu memang Kota Serang memiliki 8 potensi titik rawan bencana. Itu ada di semua kecamatan yang ada di Kota Serang,” ujar Eva saat ditemui seusai memberikan bantuan kepada masyarakat Kaujon yang rumahnya roboh, Jumat (3/1).
Untuk kecamatan yang cukup rawan sendiri, Eva menerangkan bahwa empat dari enam kecamatan memiliki resiko yang cukup rawan bencana seperti banjir dan putig beliung. Diantaranya yaitu Cipocok Jaya, Kasemen, Walantaka, dan Curug.
“Ini dari enam kecamatan hampir semuanya sudah kena. Namun untuk Kecamatan Serang dan Taktakan, potensinya itu rendah untuk bencana angin puting beliung,” tuturnya.
Namun jika dilihat dari intensitas hujan yang cukup tinggi, Eva mengaku bahwa Kecamatan Taktakan juga cukup rawan mengalami bencana longsor. Hal ini berdasarkan pengalaman beberapa tahun yang lalu, dimana TPSA Cilowong terjadi longsor akibat hujan deras dan menimbulkan korban.
“Karena kemarin juga belum selesai yah perbaikannya. Dan saat ini intensitas dan debit hujan cukup tinggi. Namun Naudzubillah kalau nanti TPSA Cilowong kembali terjadi longsor,” katanya.
Sementara Walikota Serang, Syafrudin, mengingatkan kepada masyarakat agar dapat tetap waspada dan menjaga lingkungan sekitar, agar bencana yang dapat terjadi karena ulah masyarakat seperti banjir, dapat terhindarkan.
“Saya imbau kepada masyarakat, bahkan sebelum memasuki musim penghujan ini, agar dapat menjaga kebersihan selokan atau drainase. Ini supaya aliran air dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan banjir,” ujar Syafrudin.
Mengenai potensi longsor di Cilowong, Syafrudin berharap masyarakat, khususnya yang bekerja di TPSA Cilowong, agar dapat meningkatkan kewaspadaan dan jangan terlalu memaksakan untuk bekerja di daerah Cilowong yang rawan longsor.
“Saya ingatkan agar jangan terlalu dekat dengan daerah rawan longsor. Terutama masyarakat yang bekerja sebagai pengumpul barang bekas di TPSA Cilowong. Karena saat ini intensitas hujan sedang tinggi,” tandasnya. (DZH)