Tag: Kota Serang

  • Syafrudin Sebut Kesadaran Masyarakat Kota Serang Dalam Berzakat Masih Rendah

    Syafrudin Sebut Kesadaran Masyarakat Kota Serang Dalam Berzakat Masih Rendah

    SERANG, BANPOS – Walikota Serang, Syafrudin, menyebut kesadaran masyarakat dalam berzakat masih rendah. Hal ini didasari oleh rendahnya peringkat Baznas Kota Serang di Provinsi Banten. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat Kota Serang untuk lebih mencintai zakat.

    “Peringkat Baznas Kota Serang pada saat itu paling rendah. Waduh, berarti masyarakat Kota Serang ini masih belum cinta akan zakat. Padahal zakat itu kewajiban,” ujarnya saat sambutan dalam acara Milad Baznas Kota Serang ke 9 di aula training center UPI Kota Serang, Selasa (17/12).

    Ia mengatakan, saat ini masyarakat hanya tahu bahwa berzakat itu hanya pada hari raya Idul Adha dan Idul Fitri saja. Sehingga, perlu ada pemahaman yang lebih kepada masyarakat.

    “Harus ada perubahan atas sudut pandang masyarakat, yang berfikiran bahwa berzakat itu setiap hari raya Idul Adha dan Idul Fitri saja. Padahal setiap bulannya itu kita wajib berzakat 2.5 persen dari penghasilan,” tuturnya.

    Syafrudin pun menegaskan, berzakat itu tidak membuat miskin. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat agar tidak takut berzakat setiap bulannya.

    “Berzakat itu jangan berfikir kita akan menjadi miskin. Zakat itu tidak membuat kita miskin, justru menambah keberkahan dari rezeki yang kita dapatkan. Bahkan Allah menjamin, apabila berzakat, infaq, dan sodaqoh, itu nanti rezeki kita dilipatgandakan,” tegasnya.

    Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berzakat, Syafrudin optimis capaian zakat di tiap kecamatan dapat mencapai Rp1 miliar pertahunnya.

    “Target kedepan, saya berharap kepada Baznas Kota Serang, satu kecamatan itu targetnya Rp1 miliar. Kota Serang itu ada 6.000 ASN, gaji ASN itu dialokasikan sebesar Rp500 miliar. Kalikan saja 2.5 persen, berapa itu besarnya,” tandas dia. (DZH)

  • Anggaran Fantantis Festival Bandrong Disorot, Mahasiswa : Jangan Ada Abuse of Power

    Anggaran Fantantis Festival Bandrong Disorot, Mahasiswa : Jangan Ada Abuse of Power

    SERANG, BANPOS – Anggaran fantastis Festival Bandrong yang mencapai Rp3 miliar dikritik oleh aktivis mahasiswa. Pasalnya, selain menelan biaya yang besar, dikhawatirkan terdapat praktik Abuse of Power (penyalahgunaan kekuasaan) dalam pengumpulan biaya tersebut.

    Demikian disampaikan oleh aktivis mahasiswa Untirta, Ahmad Fauzan. Menurutnya, kegiatan Festival Bandrong merupakan hal yang baik untuk melestarikan budaya.

    “Festival Bandrong ini bagus, upaya pak Walikota untuk melestarikan budaya itu saya apresiasi. Namun dengan biaya sebesar itu, mungkin bukan hanya saya yang kaget, masyarakat umum pun pasti kaget,” ujarnya kepada BANPOS saat ditemui di kampus C Untirta, Senin (16/12).

    Selain itu, ia juga mempertanyakan mengenai sumber dana kegiatan tersebut. Karena, lanjutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa Ketua DPP Bandrong juga merupakan Walikota Serang, yaitu Syafrudin.

    “Tentu sebagai masyarakat Kota Serang, kami tidak menginginkan adanya Abuse of Power atau penyalahgunaan kekuasaan oleh pak Wali, untuk mengumpulkan dana tersebut,” ucapnya.

    Penyalahgunaan kekuasaan yang dimaksud, lanjut Fauzan, seperti menggelontorkan dana bantuan dari APBD secara berlebihan untuk kegiatan, ataupun melalui celah-celah yang ada.

    “Karena memang kita tahu, wewenang Walikota itu cukup besar dan luas. Artinya, kekhawatiran tersebut sangat lumrah muncul, mengingat kewenangan tersebut melekat pada pak Syafrudin yang juga merupakan ketua DPP Bandrong,” ungkapnya.

    Ia menegaskan, apabila kekhawatiran tersebut ternyata benar, maka dirinya selaku masyarakat Kota Serang merasa sangat kecewa. Bahkan, ia mengaku tidak segan apabila harus mengadakan aksi demonstrasi untuk menuntut kejelasan sumber anggaran tersebut.

    “Kita ingin yang terbaik bagi Kota Serang. Maka saya selaku masyarakat Kota Serang dan juga mahasiswa, meminta adanya keterbukaan dari pak Walikota,” tandasnya.

    Untuk diketahui, dalam rangka menggelar Festival Bandrong, dibutuhkan biaya sebesar Rp3 miliar. Adapun biaya terbesar yaitu dalam pengerahan massa yang menelan biaya hingga Rp1 miliar.

    Sedangkan rincian lainnya yaitu Rp900 juta untuk konsumsi, Rp300 juta untuk sarana dan prasarana, Rp300 juta untuk rangkaian acara, Rp150 untuk akomodasi dan transportasi, Rp100 juta untuk publikasi dan media, Rp75 juta untuk keamanan dan Satgas, Rp50 juta untuk Kesekretariatan, Rp50 juta untuk Kehumasan, Rp25 juta untuk dokumentasi, dan Rp50 juta untuk kepanitiaan. (DZH)

  • Woow, Festival Bandrong Butuh Biaya 3 Miliar Untuk Pecahkan Rekor MURI

    Woow, Festival Bandrong Butuh Biaya 3 Miliar Untuk Pecahkan Rekor MURI

    SERANG, BANPOS – Festival Bandrong ditarget akan dihadiri oleh 20.000 peserta mulai dari pendekar Bandrong seluruh Indonesia, pendekar perguruan silat lain, dan masyarakat. Selain itu, festival ini juga akan melakukan gebrakan untuk memecahkan rekor muri dengan menampilkan kolosal 1.000 pendekar Bandrong.

    Berdasarkan data yang diterima BANPOS, untuk menggelar Festival Bandrong, dibutuhkan biaya sebesar Rp3 miliar. Adapun biaya terbesar yaitu dalam pengerahan massa yang menelan biaya hingga Rp1 miliar.

    Sedangkan rincian lainnya yaitu Rp900 juta untuk konsumsi, Rp300 juta untuk sarana dan prasarana, Rp300 juta untuk rangkaian acara, Rp150 untuk akomodasi dan transportasi, Rp100 juta untuk publikasi dan media, Rp75 juta untuk keamanan dan Satgas, Rp50 juta untuk Kesekretariatan, Rp50 juta untuk Kehumasan, Rp25 juta untuk dokumentasi, dan Rp50 juta untuk kepanitiaan.

    Ketua Pelaksana Festival Bandrong, Sanwani, mengaku pihaknya masih mempersiapkan diri untuk menghadapi kegiatan festival Bandrong tersebut. Ia mengklaim saat ini persiapannya sudah mencapai 80 persen.

    “Untuk persiapan kita sudah menuju 100 persen, tinggal beberapa teknis saja yang harus dipenuhi,” katanya.

    Untuk memeriahkan festival tersebut, pihaknya akan melakukan kolosal 1.000 pendekar Bandrong yang dimulai dari jalan Veteran depan Islamic Center hingga ke lokasi festival. Kolosal ini akan memecahkan rekor muri yang ada.

    “InsyaAllah akan ada 20.000 peserta dari Bandrong, lintas perguruan pencak silat, dan masyarakat umum. Tapi yang pasti ini harus ada dukungan dari semua masyarakat. Nanti juga akan ada kuliner dan kegiatan yang lainnya untuk menarik pengunjung,” ujarnya.

    Ketua Umum Dewan Pembina Pusat (DPP) silat Bandrong, Syafrudin, mengatakan pencak silat Bandrong ini sudah cukup dikenal mulai dari lokal hingga internasional. Namun, diperlukan penguatan agar dapat lebih baik lagi.

    “Tentu saja Bandrong ini sudah mendunia, bahkan di beberapa negara sudah ada,” ujarnya yang juga merupakan Walikota Serang kepada awak media, seusai rapat persiapan Festival Bandrong di salah satu hotel di Kota Serang, Sabtu (14/12).

    Oleh karena itu, dalam festival yang akan digelar pada tanggal 22 Desember nanti, pihaknya akan mengundang peserta dari manca negara mulai dari Malaysia, Singapura, hingga Belanda.

    “Festival ini juga sebagai langkah kita untuk menarik wisatawan. Jadi nanti mereka tidak hanya mengetahui soal Bandrong saja, melainkan juga dengan daerahnya,” tuturnya.

    Syafrudin mengatakan, festival Bandrong juga dirangkaikan dengan pelantikan dewan pembina baik dari pusat, wilayah, hingga kepada daerah. Adapun kepengurusan tersebut berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung hingga Sulawesi.

    “Mudah-mudahan kegiatan yang akan kami gelar dapat berjalan dengan lancar, serta dimeriahkan hingga kegiatan sukses,” harapnya. (DZH)

  • Puluhan SSB Desak Maju, Subadri Siap Jadi Ketua Askot PSSI Serang

    Puluhan SSB Desak Maju, Subadri Siap Jadi Ketua Askot PSSI Serang

    SERANG, BANPOS – Konstalasi pemilihan Ketua Umum Asosiasi Kota (Askot) PSSI Serang semakin memanas. Salah satu calon yang didesak untuk naik yaitu Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin.

    Desakan itu datang dari 20 Sekolah Sepak Bola (SSB). Diantaranya adalah SSB Singandaru, Serang Pratama, Bintang Lawas, Blaster, Bintang Perusi, Kancil Putih, Merpati, KSBS, Top Ten, Bantara, dan Garuda Kelapa Gading.

    Owner SSB Blaster, Yayat Dekriatna mengatakan, Subadri adalah sosok yang tepat untuk memimpin organisasi sepakbola di Kota Serang ke depan.

    “Beliau itu hobi dengan bola. Saya mengkategorikannya orang gila karena benar-benar mencintai olahraga si kulit bundar. Dia rela mengelontorkan duit pribadi hanya untuk membina atlet sepakbola,” ujar Yayat, Minggu (15/13).

    Menurutnya, kecintaan dan loyalitas Subadri terhadap sepakbola tidak perlu diragukan lagi. Sebab, meskipun dirinya diberikan amanah untuk memimpin Kota Serang, ia juga tetap dengan semangat mengemban amanah untuk memimpin klub sepakbola kesayangan Kota Serang, yaitu Serang Jaya FC.

    “Sekarang beliau juga menjabat sebagai Ketua Serang Jaya FC. Jadi, loyalitasnya dan kepeduliannya tak usah diragukan lagi,” ucapnya.

    Hal senada disampaikan Manajer SSB Serang Pratama, Dedi Kuswandi. Ia mengatakan, Subadri merupakan figur yang ideal. Ditambah dengan jabatannya sebagai Wakil Walikota Serang.

    “Orangnya sudah royal dan peduli terhadap kemajuan sepakbola di Kota Serang. Ditambah dia salah satu pemangku kebijakan. Saya jamin Insya Allah H Badri akan membawa prestasi olahraga sepakbola Kota Serang menuju kesuksesan,” terangnya.

    Ia pun sudah meniatkan diri untuk tidak berpaling ke calon Ketua Askot lainnya. “Buat apa coba-coba ke yang lain. Pilih yang sudah peduli dan teruji saja,” tegasnya.

    Selain itu, Dedi menuturkan bahwa dukungan dari 20 voter terhadap Subadri Ushuludin tidak akan surut. Bahkan ia memastikan dukungan akan terus berdatangan dari beberapa SSB lainnya yang selama ini masih ‘malu-malu’ memberikan dukungan.

    “Saya yakin beberapa pengelola SSB lainnya juga akan memberikan dukungan. Mereka sempat bisik-bisik ke saya bahwa siap mendukung Pak Subadri untuk mencalonkan diri nanti,” ucapnya.

    Terkait desakan tersebut, Subadri Ushuludin mengaku siap apabila memang banyak pihak yang mendukung. Ia menegaskan, pencalonannya itu semata-mata untuk memajukan persepakbolaan Kota Serang.

    “Kalau memang teman-teman SSB meminta saya mencalonkan diri, ya saya tidak bisa menolak. Tapi intinya saya ingin sepakbola di Kota Serang lebih maju, pemainnya lebih sejahtera dan tentukan bisa ikut andil di ajang sepak bola tingkat nasional,” tandasnya. (DZH)

  • Dikarenakan Anggaran, Syafrudin Pertimbangkan Pembongkaran Tower Ilegal

    Dikarenakan Anggaran, Syafrudin Pertimbangkan Pembongkaran Tower Ilegal

    SERANG, BANPOS – Masih berdirinya tower illegal di Kota Serang mendapatkan perhatian khusus dari Ombudsman. Bahkan, lembaga pengawas pelayanan publik ini hingga mengutus perwakilan dari Ombudsman RI untuk menyampaikan dan membahas permasalahan tersebut.

    Dari rekomendasi Ombudsman, Walikota Serang, Syafrudin, mengaku sudah melakukan sesuai dengan hal yang disarankan, seperti penyegelan terhadap tower ilegal tersebut.

    “Saran-saran yang diberikan itu sudah kami lakukan, mulai dari penegakkan Perda melalui Satpol PP Kota Serang, hingga penyegelan dengan menggunakan police line,” ujarnya.

    Namun, ia mengaku masih mempertimbangkan usulan tindak pembongkaran yang juga disarankan oleh Ombudsman. Karena, pembongkaran tersebut membutuhkan biaya dan belum diberikan landasan dari Ombudsman.

    “Kami masih menunggu landasan hukum untuk menganggarkan biaya pembongkaran tersebut. Karena membongkarnya butuh biaya juga,” ucapnya.

    Saat ini juga sedang dipertimbangkan penyelesaian dengan mendesak perusahaan yang memiliki tower tersebut untuk melakukan pembongkaran.

    Direncanakan, pada Januari mendatang pihaknya akan memanggil pihak perusahaan dan warga untuk melakukan mediasi.

    “Itu juga akan kami coba. Namun jika memang nanti mediasi ada kesepakatan, maka kemungkinan akan diberikan disinsentif kepada mereka,” tandasnya.

    Asisten Muda Ombudsman RI bagian Resolusi dan Monitoring, Ratna Sari Dewi, saat mendatangi Walikota Serang di ruang kerjanya menyatakan, untuk kasus tersebut, Ombudsman telah memberikan saran Pemkot Serang melakukan penegakkan hukum dengan membongkar tower.

    “Kalau memang tidak ada solusi bersama antara masyarakat, perusahaan dan pemerintah, maka kami menyarankan penegakkan hukum dengan membongkar tower tersebut,” katanya.(DZH/AZM)

  • Penanganan Tempat Hiburan Malam Disebut Tak Sentuh Akar Permasalahan

    Penanganan Tempat Hiburan Malam Disebut Tak Sentuh Akar Permasalahan

    SERANG, BANPOS – Gerakan Pengawal Serang Madani (GPSM) mengatakan bahwa razia hiburan malam yang dilakukan Pemkot Serang harus lebih menyasar pada akar permasalahan. Oleh karena itu, GPSM mengaku siap untuk bersinergi dengan Pemkot Serang dalam memberantas kemaksiatan di Kota Serang.

    “GPSM pada prinsipnya siap bersinergi dengan Pemkot dalam pemberantasan maksiat dan Munkarot di Kota Serang,” ujarnya kepada BANPOS, Jumat (13/12).

    Ia mengatakan, Pemkot Serang dalam memberantas kemaksiatan, harus dapat lebih komprehensif. Sehingga, tempat hiburan malam yang ada di Kota Serang dapat hilang sepenuhnya.

    “Wakil Walikota harusnya tahu akar masalahnya ada di mana. Dan dari situ penyelesaiannya, akar masalahnya kan penyalahgunaan perizinan. Makanya, cabut semua perizinan yang menyalahi aturan,” ucapnya.

    Ia pun menyarankan, Pemkot Serang dapat segera melakukan pembekuan terhadap resto yang menyalahi izin. Setelah itu, barulah Pemkot Serang lakukan razia secara besar-besaran.

    “GPSM melihatnya, kenapa bukan diselesaikan dari pembekuan dulu perizinan yang disalahgunakan itu. Lalu diumumkan di media secara terbuka. Setelahnya, baru diikuti dengan razia total,” tuturnya.(ENK)

  • Gelar Evaluasi 2019, PWKS Hadapi 2020 Dengan Program Baru

    Gelar Evaluasi 2019, PWKS Hadapi 2020 Dengan Program Baru

    SERANG, BANPOS – Pasca-raker di bulan Oktober, Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) melakukan kegiatan evaluasi triwulan dan perencanaan proker tahun 2020 nanti.

    Menurut Ketua PWKS, Muhammad Tohir menyampaikan, kegiatan ini untuk meningkatkan kinerja dari rekan-rekan jurnalis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

    “Jadi sebagai evaluasi tahun 2019 dan proyeksi kegiatan untuk tahun 2020 nanti,” ujar Tohir usai kegiatan, Kamis (12/12).

    Dalam rapat tersebut, disampaikan beberapa evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dalam 3 bulan terakhir. Seperti diskusi jurnalisme konflik Papua, diskusi DPRD dan refleksi 1 tahun kepemimpinan Syafrudin-Subadri.

    “Hasil evaluasi ini akan dijadikan bahan perbaikan dalam program kerja selanjutnya,” jelas Tohir.

    Selain evaluasi program yang telah dilaksanakan. Disiapkan pula beberapa program kerja yang berhubungan dengan internal PWKS, maupun mitra kerja dan juga masyarakat.

    Salah satu program yang akan dilaksanakan terdekat pada 2020 adalah peringatan Hari Pers Nasional. Dalam musyawarah tersebut, ditunjuk sebagai ketua pelaksana adalah Irwan Yuswiyansyah.

    “Karena sudah disepakati, maka saya siap. Konsepnya selain untuk publikasi peran dan fungsi jurnalis ke masyarakat, juga akan ada rangkaian kegiatan dalam rangka penguatan kompetensi para jurnalis Kota Serang,” jelasnya.(DZH)

  • Syafrudin Pertanyakan Over Pass Kemang Yang Molor, Minta Pusat Sentuh Jalan Nasional di Kota Serang

    Syafrudin Pertanyakan Over Pass Kemang Yang Molor, Minta Pusat Sentuh Jalan Nasional di Kota Serang

    TANGSEL , BANPOS – Walikota Serang Syafrudin mempertanyakan kepastian proyek pembangunan over pass kemang dan fly over di jalan jenderal sudirman Kementrian PUPR dalam acara seminar Banten Outlok 2020 dengan tema ‘Pembangunan Infrastruktur Dalam Menunjang Kemajuan Perekonomian Banten Pada Tahun 2020 Mendatang’ di Merdeka Ballroom, Swiss-BelHotel BSD, Kota Tangerang Selatan, Kamis (12/12).

    Acara ini sendiri dihadiri oleh CEO Rakyat Merdeka Group Margiono, Direktur Rakyat Merdeka Group Kiki Iswara, Dirut PT Krakatau Steel Silmy Karim, Dirut PT AP II M. Awaluddin dan Dipandu oleh Direktur Metro TV Suryopratomo.

    Syafrudin menilai rencana pembangunan dua proyek tersebut akan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat Kota Serang. Terlebih lagi, rencana proyek tersebut telah memiliki Detail Enginering Design (DED).

    “Soal Over Pass Kemang, sejak keluar gerbang tol (Serang Timur, red) menuju Jenderal Sudirman. Dibahas semenjak saya jadi kadis (DLH) sudah dibuat DED-nya, tapi belum juga direalisasikan,” kata Syafrudin.

    Selain itu, Syafrudin juga menyayangkan pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian PUPR yang menurutnya, berpuluh-puluh tahun tidak menyentuh jalan nasional. Padahal, keberadaannya sangat penting guna peningkatan investasi di bidang ekonomi. Terlebih lagi pembebasan lahan jalan nasional di kawasan lingkar selatan untuk peralihan jalan nasional dari jalan Ahmad Yani yang tak kunjung tuntas, kondisi ini juga membuat Kota Serang terlihat semrawut.

    “Kota Serang ini Ibukota Provinsi Banten, tetapi dari segi infrastruktur mungkin dengan kabupaten kota lainnya jauh tertinggal. Lebak lebih maju dari Kota Serang. Apa yang menjadi lambat, setelah kami teliti karena masalah infrastruktur yang membuat investor enggan masuk,” papar Syafrudin. (TUS)

  • Kampung Kumuh Belakang Kantor Kelurahan Pipitan, Disulap Jadi Destinasi Wisata

    Kampung Kumuh Belakang Kantor Kelurahan Pipitan, Disulap Jadi Destinasi Wisata

    WALANTAKA, BANPOS – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pipitan Kreatif berhasil mengubah kampung kumuh di belakang Kelurahan Pipitan menjadi kampung wisata. Di situ, terdapat banyak lokasi untuk berswafoto atau foto bersama.

    Kepala Disporapar Kota Serang, Akhmad Zubaidillah, mengatakan kampung wisata ini merupakan murni inisiasi dari masyarakat yang tergabung dalam Pokdarwis Pipitan Kreatif. Sebelumnya, kampung ini merupakan kampung yang kumuh.

    “Ini destinasi yang diinisiasi oleh masyarakat, yang terorganisir dalam Pokdarwis. Semula itu disini kumuh, malah ada tong sampah di sekitar sini. Akhirnya ada kang Yadi (Ketua Pokdarwis) yang mendorong agar tidak buang sampah sembarangan, dan mendorong agar kampung ini dijadikan sebagai kampung wisata,” ujarnya, Kamis (12/12).

    Ia mengatakan bahwa dalam pembentukan kampung wisata ini, seluruh masyarakat bergotong royong untuk memberikan sumbangsih baik ide maupun materil.

    “Jadi secara swadaya masyarakat menyumbangkan kreatifitas, sampai kepada pendanaan. Kampung wisata ini baru ada di Kota Serang. Makanya kami senang semua masyarakat bisa kompak dan kreatif,” tuturnya.

    Ia mengaku, untuk memperkenalkan keberadaan kampung wisata ini, baik Pokdarwis maupun Pemkot Serang mempromosikan melalui segala saluran media.

    “Promosinya ada melalui instagram, melalui media cetak, melalui radio, dan medsos lainnya. Jadi semua kita sasar baik media konvensional maupun online,” ucapnya.

    Kendati demikian, ia mengakui bahwa saat ini masih banyak kekurangan pada kampung wisata ini. Namun kedepan, pihaknya akan mendorong keterlibatan Pemkot Serang dalam hal pendanaan.

    “Namanya juga kampung rintisan. jadi masyarakat masih merintis, masih berproses agar dapat lebih baik lagi kedepannya. Nanti saya akan sampaikan kepada pimpinan agar ada bantuan baik dari APBD murni maupun perubahan,” tandasnya. (DZH)

  • Meriahnya Gebyar Panjang Mulud dan Ngeropok di Kota Serang

    Meriahnya Gebyar Panjang Mulud dan Ngeropok di Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang berupaya untuk mempertahankan tradisi dan budaya lokal yang ada di Kota Serang. Salah satunya yaitu Panjang Mulud. Melalui Dindikbud, Pemkot Serang menggelar Gebyar Panjang Mulud yang diikuti oleh seluruh OPD dan instansi pendidikan serta organisasi kemasyarakatan di Kota Serang.

    Berdasarkan pantauan, kegiatan tersebut berjalan dengan meriah. Para peserta mempertontonkan pertunjukkan-pertunjukkan khas dari setiap tempatnya.

    Selain itu, banyak pula yang melakukan peserta yang membawa seserahan untuk diberikan kepada Walikota dan Wakil Walikota Serang. Beberapa OPD pun menghias mobil-mobil dinas menjadi mobil dengan berbagai macam bentuk.

    Dalam kesempatan itu, sempat terjadi sedikit kericuhan akibat masyarakat berebut panjang mulud yang disediakan oleh peserta. Namun, pihak keamanan berhasil mengondusifkan keadaan.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan kegiatan ini sangat baik untuk dapat melestarikan kebudayaan yang ada di Kota Serang. Karena menurutnya, kebudayaan merupakan identitas suatu daerah.

    “Ini sangat baik ya untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini juga dapat meningkatkan kreatifitas masyarakat,” ujarnya, Rabu (11/12).

    Ia pun berharap, kedepannya kegiatan Gebyar Panjang Mulud dapat lebih tertib dan meriah lagi kedepannya.

    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, menuturkan bahwa dirinya berterima kasih kepada masyarakat dan penyelenggara karena telah melaksanakan kegiatan ini.

    “Semangat dalam menjalankan kegiatan ini adalah semangat untuk melestarikan kebudayaan lokal. Semoga dengan adanya kegiatan ini, Kota Serang dapat lebih bersatu dan religius,” tuturnya.

    Sementara, Kepala Dindikbud Kota Serang, Wasis Dewanto, mengatakan bahwa tujuan pihaknya menggelar Gebyar Panjang Mulud ini untuk menjadikan tradisi dan adat Kota Serang sebagai modal pembangunan.

    “Dengan budaya dan tradisi lokal, ini dapat menjadi modal dalam membangun Kota Serang. Baik dari segi pariwisata maupun lainnya,” ucap dia.

    Kabid Kebudayaan pada Dindikbud Kota Serang, Evie Shofiah Usman, mengatakan bahwa peserta Gebyar Panjang Mulud ini diikuti oleh OPD maupun masyarakat umum. Hal ini agar kebersamaan masyarakat dengan pemerintah, dapat terwujud.

    “Sehingga, dapat terjadi persatuan antara pemerintah dengan masyarakat. Karena, di kegiatan ini harus membawa tim kesenian dari masing-masing peserta. Jadi terbangun persatuan dengan bingkai budaya,” tandasnya. (DZH)