Tag: Kota Serang

  • Cluster Akasha Citra Swarna Tembong City Sold Out

    Cluster Akasha Citra Swarna Tembong City Sold Out

    SERANG, BANPOS – Cluster Akasha Citra Swarna Tembong City terjual habis atau Sold Out dalam waktu singkat. Hal ini membuktikan bahwa antusiasme konsumen sangat besar terhadap salah satu proyek dari Citra Swarna Group yang berlokasi di Ibukota Provinsi Banten ini.

    Direktur Sales & Marketing Citra Swarna Group, Felicia Simon, mengungkapkan bahwa Cluster Akasha merupakan cluster kedua di Citra Swarna Tembong City setelah Cluster Amara. Menurutnya, respons positif dari pasar telah membuktikan keunggulan dan daya tarik proyek Citra Swarna Tembong City yang terletak di lingkungan alam yang mempesona dan mencatatkan pencapaian luar biasa dengan terjualnya seluruh unit dalam waktu singkat.

    “Pencapaian yang sangat baik ini adalah wujud kepercayaan konsumen terhadap proyek kami,” ujarnya.

    Felicia menyebut, menyusul suksesnya penjualan Cluster Akasha, Citra Swarna Tembong City akan segera meluncurkan cluster baru sebagai tanggapan terhadap permintaan yang tinggi dari pasar. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya Commercial Area,  Lifestyle Centre serta Balai Budaya.

    “Citra Swarna Tembong City  menghadirkan konsep gaya hidup yang modern dan nyaman bagi para penghuninya. Kami berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh para konsumen dan stakeholder kami,” tandasnya. (MUF)

  • Mobilisasi ‘Timses’ Bocil Menangkan Pemilu

    Mobilisasi ‘Timses’ Bocil Menangkan Pemilu

    CILEGON, BANPOS – Masa pencoblosan pada Pemilihan Umum (Pemilu) sudah selesai. Saat ini, panitia penyelenggara Pemilu di seluruh tingkatan, tengah melakukan perhitungan suara, hasil dari pencoblosan pada Rabu (14/2) lalu.

    Kendati demikian, sejumlah catatan kelam selama proses pelaksanaan Pemilu masih tersisa. Dugaan kecurangan yang disampaikan oleh berbagai pihak, juga terus menggema baik di tingkat nasional maupun daerah. Salah satunya pengerahan anak kecil, seperti yang terjadi di Sampang, Madura.

    Di Banten, beberapa hari yang lalu, sempat viral video yang menggambarkan dugaan kecurangan, lantaran adanya seorang bocah cilik (bocil) yang tentunya masih di bawah umur dan belum mendapatkan hak pilih, diperbolehkan untuk melakukan pencoblosan.

    Menariknya, Ketua KPPS setempat, yakni TPS 7 Kelurahan Kemanggisan, juga berada di lokasi pada saat bocil tersebut ikut mencoblos. Pada video yang viral itu, perekam video bahkan sempat mengkonfrontir Ketua KPPS tersebut, mengapa anak di bawah umur dapat mencoblos. Sang Ketua KPPS tidak menjawab.

    Ketua Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi pada Bawaslu Kota Serang, Fierly Murdlyat Mabruri, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima adanya laporan tersebut. Saat ini, pihaknya tengah melakukan pendalaman terhadap temuan pelanggaran Pemilu yang melibatkan anak di bawah umur itu.

    “Di lapangan lagi ada tim yang lagi bergerak karena kan ini harus hati-hati,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon WhatsApp pada Rabu (14/2).

    Karena turut melibatkan anak di bawah umur, maka menurut Fierly, Bawaslu Kota Serang harus berhati-hati dalam penindakan terhadap kasus tersebut.

    Nantinya, Bawaslu Kota Serang akan turut melibatkan Komnas Anak dan Komisi Perlindungan Anak (KPA) dalam menentukan putusan penindakan terhadap kasus yang terjadi.

    “Tapi prinsipnya bahwa Bawaslu menerima informasi adanya pemilih di bawah umur yang diduga menggunakan hak pilih itu benar, ada di Kecamatan Curug,” katanya.

    Fierly mengatakan, tidak menutup kemungkinan pihak penyelenggara Pemilu seperti petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga pengawas TPS juga turut terseret dalam kasus tersebut.

    Oleh karenanya saat ini, Bawaslu Kota Serang akan segera melakukan pendalaman terhadap kasus itu guna menentukan putusan yang akan dijatuhi.

    “Bisa jadi mungkin ada kekuatan politik tertentu yang nyuruh. Terus yang kedua, nanti kita lihat kok KPPS nya ngizinin? Tidak sederhana memang untuk mengurai analisis hukumnya,” tandasnya. Informasi teranyar, KPPS setempat telah dimintai keterangan oleh Bawaslu Kota Serang, berkaitan dengan peristiwa tersebut.

    Selang sehari setelahnya, BANPOS mendapatkan informasi bahwa praktik mobilisasi bocil untuk melakukan pencoblosan, juga terjadi di Kota Cilegon, tepatnya di Perumahan Pondok Cilegon Indah (PCI), cluster Carita dengan TPS nomor 28.

    Informasi tersebut didapatkan dari salah satu orang tua anak yang ikut mencoblos. Ia yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dirinya mengetahui sang anak ikut mencoblos, setelah sang anak mengaku bahwa dirinya baru selesai mencoblos.

    “Jadi kemarin dia bilang ‘saya juga abis nyoblos’. Pas ditanya nyoblos apa? Presiden katanya,” tuturnya.
    Ia menuturkan, sang anak tidak mencoblos di TPS tempat dirinya tinggal, melainkan di TPS yang berada di cluster Carita.

    “Nggak di rumah, di cluster Carita, TPS yang di musala (TPS 28-Red)” ungkapnya.

    Saat diperdalam terkait dengan pencoblosan itu, ia menuturkan bahwa anaknya beserta tiga temannya yang lain, diajak oleh seorang pria untuk mencoblos, dengan diiming-imingi uang sebesar Rp50 ribu.

    “Diajak untuk nyoblos, ditawari Rp50 ribu. Mereka disuruh mencoblos Paslon nomor urut 02,” jelasnya.

    Ketua PPS Kelurahan Kedaleman, Rudi Sanjaya, saat ditanya terkait dengan dugaan tersebut, mengaku tidak tahu dan bahkan baru mendengarnya.

    “Saya justru baru mendengar ini,” ujarnya saat ditemui di Sekretariat PPS Kedaleman, Jumat (16/2).

    Ia pun menuturkan, akan mengklarifikasi hal itu kepada KPPS setempat. “Nanti akan diklarifikasi,” jelasnya.

    Sementara itu, BANPOS mencoba melakukan konfirmasi kepada Ketua KPPS setempat. Atas informasi dari pihak penjaga kluster, BANPOS mengetahui bahwa nama Ketua KPPS 28 bernama Aidil. BANPOS pun diarahkan ke rumah yang tidak jauh dari gerbang masuk, yang disebut rumah dari Aidil.

    BANPOS berhasil menemui Aidil setelah menunggu sekitar dua jam. Diwawancara di pos keamanan cluster Carita, Aidil membantah bahwa terdapat anak di bawah umur yang ikut mencoblos di TPS yang ia pimpin.

    “Saya kan ketua KPPS 28, saya komandokan ke anggota untuk jangan sampai kecolongan. Artinya semua yang masuk ke dalam TPS itu harus punya KTP. Sedangkan kalau misalnya sudah ada undang nih, tetap dicek KTPnya, apakah dia ada atau engga. Kalau misalnya pun istilahnya dia gak bawa fisiknya, coba dicek ada fotocopy-nya atau enggak, terus dicek DPT online dimasukkan serinya, baru dia bisa mencoblos,” ujarnya.

    Ia pun menuturkan bahwa pemilih yang masuk ke dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK), juga dipastikan dapat memilih hanya jika membawa KTP. Sehingga, ia mengklaim tidak ada kejomplangan antara surat suara yang terpakai, dengan data yang ada di absensi pemilih.

    “Alhamdulillah semuanya sesuai, sama,” tuturnya. Kendati demikian, pada saat itu BANPOS tidak bisa mengklarifikasi data absensi dengan surat suara terpakai, lantaran data tersebut sudah disegel di masing-masing kotak suara, yang saat ini sudah berada di kantor kecamatan untuk diplenokan.

    Ditanya terkait dengan kemungkinan pencoblos di bawah umur tersebut melakukan pencoblosan pada saat dirinya tidak berada di TPS, Aidil menuturkan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah pergi dari TPS. Baik sejak pencoblosan hingga penghitungan suara. Bahkan, ke toilet pun tidak, menurutnya.

    “Kalau saya tuh seperti ini pak, karena kondisinya di TPS 28 itu ramainya luar biasa. Bahkan yang DPK-nya itu jam satu yang baru muncul itu sudah mengantre, mereka sudah datang duluan. Tapi karena kitanya tidak bisa melayani dia langsung, kan ada jamnya tuh, karena jam 12 DPT-nya itu masih ada. Jadi saya selalu ada di dalam TPS itu, nggak pernah ada istirahatnya bahkan sampai perhitungan segala macam saya ada di situ.” terangnya.

    Ketua Bawaslu Kota Cilegon, Alam Asry, hingga berita ini ditulis belum memberikan respon terkait dengan mobilisasi bocil untuk melakukan pencoblosan. (MUF/DZH)

  • Gerakan Seniman Muda Banten Menggelar Konser Amal ‘Performing Arts Peduli Palestina’

    Gerakan Seniman Muda Banten Menggelar Konser Amal ‘Performing Arts Peduli Palestina’

    SERANG, BANPOS – Dalam sebuah inisiatif mulia, Gerakan Seniman Muda Banten (GASENDA) bersama inisiatornya, Dimas Yusuf Setiawan, menggelar konser amal untuk mendukung saudara-saudara di Palestina.

    Acara bertajuk ‘Performing Arts Peduli Palestina’ ini diselenggarakan di Kafe Hello Adreena dengan kolaborasi sejumlah pihak, termasuk Elok Project, Growin, Senabung, Dagangan Serang, Insanvis, Hello Adreena, dan Cubic Art.

    Dipandu oleh Rifki Baedowi dan Selvy Kanesya, konser amal ini memperoleh dukungan luar biasa dari penonton yang tidak hanya menikmati pertunjukan, tetapi juga turut berdonasi untuk mendukung kemanusiaan di Palestina.

    Para pelaku seni dari Banten hingga nasional turut berpartisipasi, termasuk Sanggar Raksa Budaya, Sanggar Pemanah Rasa, Bantenesia Production, R Studio, USDC, Safaria Quartet, Bimantara, Pusakajati, Ichan Mubay & Friends, Sailen, Uyi Lesmana, Syifa Kusuma, dan Putra Zigas dari Zigaz Band.

    Konser ini berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp5.363.000 melalui penjualan tiket, yang selanjutnya disalurkan melalui lembaga Amil Zakat Persatuan Islam untuk membantu saudara-saudara di Palestina.

    Dimas Yusuf Setiawan menyatakan harapannya bahwa acara ini tidak hanya menjadi sekadar program.

    “Melainkan menjadi pijakan untuk berbagai kegiatan berbasis seni di masa depan,” ujarnya, Minggu (11/2) malam.

    Acara ini juga mendapat apresiasi dari salah satu tokoh Kota Serang, Achmad Herwandi. Menurutnya, kegiatan ini dapat menggugah semangat kolaboratif dan kepedulian dari kawula muda.

    “Kita semua berharap kegiatan semacam ini terus terlaksana untuk menginspirasi anak-anak muda menjadi kolaboratif dan peduli terhadap kemanusiaan,” tandasnya. (DZH)

  • Gelar Kampanye Unik, Haris Bawa Marawis Sebagai Identitas Bangsa

    Gelar Kampanye Unik, Haris Bawa Marawis Sebagai Identitas Bangsa

    SERANG, BANPOS – Calon legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Demokrat Muhamad Haris melakukan kampanye dengan cara yang unik. Dia bersama dengan relawan dan simpatisannya berkampanye dengan cara berkeliling kampung sembari memainkan alat musik tradisional gamelan dan rebana.

    Haris bersama dengan relawan dan simpatisan berkeliling Kampung Sempu Kelapa Endep, Kelurahan Cipare, Kota Serang pada Selasa (30/1).

    Dalam kegiatan tersebut nampak keriangan dari para relawan, simpatisan, dan juga masyarakat yang mengiringinya. Selain itu nampak pula sesekali Haris menyapa masyarakat sekitar.

    Bukan tanpa alasan Haris melakukan kampanye dengan cara seperti itu, menurut penuturannya, cara itu ia lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian budaya Banten yang perlahan mulai pudar.

    “Hari ini saya bahagia sekali karena saya karena saya memang punya konsep bagaimana mengangkat budaya kita, budaya Banten baik itu dari marawis dan kependekarannya,” ucapnya.

    Dengan gaya kampanye seperti itu Haris merasa yakin, masyarakat akan bersimpati kepadanya dan memilihnya di Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun ini.

    “Inilah budaya jangan kita hanya berpikir mencari suara untuk kemenangan. Kemenangan itu kita ikhtiar insyaallah tidak akan kemana-mana,” imbuhnya.

    Kemudian Haris juga mengatakan bahwa dalam kampanyenya kali ini, dia tidak ingin terlalu mengumbar janji kepada masyarakat.

    Sebab dia khawatir, jika terlalu banyak umbar janji, dia justru tidak bisa menepati janjinya. Dan karena itu ia tidak ingin dicap sebagai caleg pembohong.

    “Kalau menawarkan program yang berlebihan itu namanya membohongi masyarakat, memberdayakan masyarakat untuk kepentingan dirinya sendiri,” ujarnya.

    Namun bukan berarti ia hadir ke tengah masyarakat tidak membawa sebuah program dan gagasan.

    Sebagai caleg Dapil II Provinsi Banten tentunya Haris memiliki perhatian khusus terhadap suatu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.

    Haris mengatakan, dia akan mengupayakan semaksimal mungkin agar masalah pengangguran di Provinsi Banten, khususnya di Kota Serang dapat segera teratasi.

    Salah satu caranya adalah dengan mendorong terbukanya lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi masyarakat di Kota Serang.

    “Kalau saya terpilih duduk di Komisi III, saya bersama unsur hukum di disi, bersama para pabrik di sini untuk berpikir bagaimana supaya masyarakat dan ibu-ibu ini anaknya bisa bekerja, bukan jadi pengangguran,” tandasnya. (CR-02)

  • Persit KCK Cabang II Grup 1 PCBS Kopassus Selenggarakan Edukasi Prakonsepsi untuk Cegah Stunting

    Persit KCK Cabang II Grup 1 PCBS Kopassus Selenggarakan Edukasi Prakonsepsi untuk Cegah Stunting

    SERANG, BANPOS – Persatuan istri tentara Kartika Chandra Kirana (Persit KCK) Cabang II Grup 1 PCBS Kopassus sukses menggelar pelatihan edukasi yang diikuti oleh sebanyak 43 kader dan tenaga kesehatan Persit. Kegiatan ini berlangsung di Aula Persit KCK Cabang II Grup 1 PCBS Kopassus.

    Acara ini menjadi bagian dari program kerja Seksi Sosial Persit KCK Pengurus Pusat tahun 2024, yang berfokus pada konseling bagi pasangan yang mengajukan menikah untuk mencegah stunting.

    Dalam kegiatan itu hadir dr.Dian Rosyainingsih dan Yenie Wulandari, dari BKKBN serta dr.Hena Arlini dari DP3AKB sebagai pengisi materi membawakan berbagai informasi penting terkait kesehatan keluarga.

    Ketua Persit KCK Cabang II Grup 1 PCBS Kopassus, Ayu Irfan dalam sambutannya menyampaikan harapannya, bahwa pelatihan edukasi ini dapat memutus mata rantai terjadinya stunting di kalangan masyarakat.

    “Sebab, stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi kronis, menjadi masalah serius yang perlu mendapat perhatian lebih,” ujarnya, Kamis (25/1).

    Dirinya juga mengungkapkan bahwa dalam pelatihan ini menggarisbawahi peran strategis Persit KCK dalam mendukung upaya pencegahan stunting dengan melibatkan kader dan tenaga kesehatan Persit.

    “Diharapkan pengetahuan terkait kesehatan sejak awal kehamilan hingga masa perkembangan anak dapat lebih diperluas,” ungkapnya.

    Diketahui, dr.Dian Rosyainingsih, Yenie Wulandari dan dr.Hena Arlini memberikan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak serta cara-cara mencegah stunting.

    Materi disampaikan secara interaktif, melibatkan peserta untuk bertanya dan berdiskusi, menciptakan lingkungan belajar yang efektif.

    Peserta pelatihan pun sangat antusias, mengakui pentingnya peran mereka dalam menyebarkan informasi ini kepada masyarakat. Keberhasilan pelatihan ini menjadi langkah awal Persit KCK Cabang II Grup 1 PCBS Kopassus dalam mendukung program pencegahan stunting.

    Diakhir sambutannya, Ayu mengatakan, dengan semangat yang tinggi, Persit KCK Cabang II Grup 1 PCBS Kopassus berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung program-program kesehatan masyarakat.

    “Semoga pelatihan edukasi ini memberikan dampak positif dan membantu mengurangi angka stunting,” tandasnya. (MPD)

  • Terkait Dugaan Money Politic, Caleg PKS Kota Serang Sebut Tidak Ada Penyimpangan

    Terkait Dugaan Money Politic, Caleg PKS Kota Serang Sebut Tidak Ada Penyimpangan

    SERANG, BANPOS – Terkait dengan adanya dugaan praktik money politic atau politik uang yang dilakukan oleh salah satu peserta partai politik asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di salah satu perumahan di Kota Serang. Saat ini masih dalam tahap penelurusan dari pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Serang.

    Namun, dari keterangan yang diterima BANPOS dari caleg yang bersangkutan, dirinya mengaku bahwa memang benar adanya pembagian sauvenir yang dilakukan oleh pihaknya. Akan tetapi, menurutnya hal itu masih sesuai dengan aturan yang ada dan tidak menyimpang dari apa yang diatur oleh KPU.

    “Untuk pembagian memang benar, semalam juga ada dari Panwaslu, kita sharing-sharing dan itu tidak ada yang menyimpang dari apa yang di atur oleh KPU,” kata Eko yang merupakan salah satu caleg Kota Serang Dapil 4 asal PKS yang diduga melakukan politik uang saat dihubungi BANPOS kembali, Rabu (24/1).

    Eko menuturkan, bahwa kegiatan yang pihaknya lakukan hanya sekedar silaturahmi ke rumah warga. Eko mengatakan, karena di blok H, semua merupakan tetangga rumahnya.

    “80 persen itu saya kenal. Sosialisasi lah. Itu tidak ada sembako dan uang. Itu murni isinya adalah kalender, gunting, dan jam dinding. KPU pun tidak mempermasalahkan,” tuturnya.

    Eko juga menjelaskan alasannya tidak merespon pesan dan telepon Whatsapp dari BANPOS. “Semalam HP saya jatuh, rusak dan nge-blank jadi balas pesan pun tidak bisa,” jelasnya.

    Terpisah, Ketua Bawaslu Kota Serang, Agus Aan Hermawan mengungkapkan bahwa dirinya menerima terkait informasi adanya dugaan praktik money politik. Akan tetapi, dirinya belum bisa menyimpulkan hal itu merupakan money politik atau bukan karena masih kurangnya informasi.

    “Ini informasinya kan belum utuh, kita juga harus menelusuri terlebih dahulu. Coba kalau informasinya utuh cepat kita bisa menyimpulkan. Untuk saat ini, itu belum bisa kita simpulkan,” ungkapnya.

    Agus menerangkan, sementara ini baru ada petunjuk awal yang pihaknya miliki. Pihaknya akan telusuri dan komunikasi dengan pihak masyarakat terkait kegiatan itu.

    “Hanya saja kita tidak dapat memberikan kesimpulan itu merupakan pelanggaran atau bukan. Karena harus mengejar semua unsurnya terlebih dahulu,” tandasnya.

    Sebelumnya, menurut informasi yang diterima BANPOS, terdapat salah Satu Calon Legislatif (Caleg) asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Serang, Eko Sucipto, yang diduga melakukan tindakan-tindakan money politic dengan membagikan beberapa barang.

    Seperti seperangkat gunting dan pisau, hiasan dinding dan juga sebuah sabun cuci piring yang dikemas dalam sebuah tote bag. Adapun, pembagian barang itu dilakukan pada malam hari di Blok H Persada Banten, Kecamatan Walantaka.

    Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Serang, Hasan Basri, menyampaikan bahwasanya tidak mengetahui akan tindakan yang dilakukan oleh salah satu kader partainya tersebut. Dirinya mengaku akan menindaklanjuti terkait informasi tersebut.

    “Saya belum tahu hal ini, saya juga belum konfirmasi ke lapangan. Sebagai institusi tentu akan kita ingatkan itu,” ujarnya, saat dikonfirmasi BANPOS lewat telepon Whatsapp.

    Dirinya menganggap itu bukan bagi-bagi sembako. Selain itu, menurutnya dari informasi foto yang dikirimkan BANPOS, itu nilainya kemungkinan tidak lebih dari Rp100 ribu.

    “Kalau yang dishare itu ada pisau, gunting, foto, dan sabun cuci piring, bukan sembako, dan kalau dijumlah-jamleh itu mungkin tidak lebih dari Rp100 ribu,” tandasnya. (MPD)

  • Pelaku Pembacokan Pelajar Walantara Ditangkap, Motifnya Gegara Dendam Kalah Tawuran

    Pelaku Pembacokan Pelajar Walantara Ditangkap, Motifnya Gegara Dendam Kalah Tawuran

    SERANG, BANPOS – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Serang Kota berhasil mengungkap kasus pembacokan pelajar berinisial P (18), yang terjadi di Jalan Raya Petir-Ciruas, Lingkungan Pasanggrahan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.

    Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Kompol Hengki Kurniawan, mengatakan bahwa korban yang berdomisili di Kecamatan Walantaka, menjadi korban pembacokan pelajar lainnya saat pulang sekolah.

    Kejadian tersebut terjadi pada Senin (13/11), saat Korban yang merupakan siswa SMK Darurrahman tiba-tiba dipepet oleh pelaku yang juga pelajar dari sekolah lain berinisial IH (18).

    “Pelaku yang dibonceng temannya tersebut kemudian langsung membacok menggunakan sebilah celurit ke punggung korban. Akibatnya korban langsung jatuh dan mengalami luka di punggungnya,” katanya, Jumat (22/12).

    Hengki mengatakan, korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Walantaka dan kemudian pelaku berhasil ditangkap pada 11 Desember.

    “Pada hari Senin sekitar pukul 01.00 WIB kami berhasil mengamankan pelaku berikut barang bukti motor Honda Scoopy warna putih dan satu bilah celurit yang digunakan pelaku,” katanya.

    Untuk motif pembacokan, kata Hengki, pelaku dendam karena sebelumnya pelaku sempat tawuran dan hampir jadi korban pembacokan oleh orang yang namanya mirip dengan korban.

    “Itulah sebabnya korban yang dibacok pelaku, karena memiliki nama yang mirip dengan incaran pelaku. Karena si pelaku ini ada dendam,” terangnya.

    Pelakunya yakni sesama pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah enam orang yaitu berinisial, IH (18), SA (16), IG (17), PJ (17), SB (17) dan ES (16).

    Sementara itu, untuk lima teman pelaku lainnya yang turut membantu pelaku belum dilakukan penahanan karena masih berusia di bawah umur.

    “IH ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Sementara SA, IG dan PJ berstatus anak pelaku tindak pidana. Lalu SB dan ES masih menjadi saksi,” katanya.

    Akibat perbuatannya pelaku disangkakan Pasal 351 ayat (1) dan (2) tentang Penganiayaan. (ANT)

  • Pj Walikota Serang Temui Direktur Air Minum Kementerian PUPR Kordinasikan Usulan Inpres

    Pj Walikota Serang Temui Direktur Air Minum Kementerian PUPR Kordinasikan Usulan Inpres

    JAKARTA, BANPOS – Usai dilantik pada Selasa (5/12), penjabat (Pj) Walikota Serang, Yedi Rahmat, langsung menemui pihak kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membahas pembangunan yang akan dilakukan di Kota Serang.

    “Kita kordinasikan usulan-usulan untuk pembangunan sesuai dengan inpres di Kota Serang ke kementrian. Harapannya pihak kementerian bisa secepatnya menindaklanjuti usulan kita,” ujarnya, Kamis (21/12).

    Direktur air minum Kementerian PUPR, Anang Muchlis, menjelaskan bahwa kedatangan Pj Walikota Serang menyampaikan beberapa hal terkait Intruksi presiden (inpres).

    Dimana, dalam Inpres itu disebutkan kalau pemerintah pusat akan membantu pemerintah daerah dalam pembangunan daerah.

    “Yang pertama memang kebetulan tahun depan kita ada inpres air minum, yang mana inpres ini dalam rangka kita dari pemerintah pusat untuk bisa membantu pemda membangunkan sambungan rumah,” ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengatakan bahwa Pemkot Serang menjelaskan usulan dan besaran biaya yang dianggarkan.

    Terkait usulan itu, Anang mengaku akan menindaklanjuti dan akan persiapkan data-data yang diperlukan.

    “Usulan dari Kota Serang sebesar Rp11,1 miliar untuk inpres. Sekarang ini sedang persiapan data-datanya. Nanti mungkin akan segera kita proses untuk pelaksanaan tahun 2024,” jelasnya.

    Kemudian juga ada usulan Pamsimas sebanyak 8 lokasi yang Pemkot Serang usulkan.

    Pamsimas sendiri merupakan penyediaan air di pedesaan yang direnacanakan dilaksanakan dan dikelola nantinya oleh masyarakat.

    “Kita lihat kelengkapan dari data-datanya bila dimungkinkan bisa masuk di 2024,” tandasnya. (CR-01)

  • Bahas Pembangunan Kota Serang, Pj Walikota Sambangi Kementrian PUPR

    Bahas Pembangunan Kota Serang, Pj Walikota Sambangi Kementrian PUPR

    SERANG, BANPOS – Penjabat (Pj) Walikota Serang, Yedi Rahmat, menyambangi kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kamis (21/12) pagi. Kedatangannya ini dilakukan dalam rangka membahas pembangunan masa depan Kota Serang.

    Tak sendiri, Yedi ditemani oleh sejumlah pejabat Pemkot Serang dan Legislatif, yakni Kepala Bapedda Kota Serang, Kepala DLH Kota Serang, Kabag Umum dan Ketua Komisi IV Kota Serang, Khoeri Mubarak.

    Yedi Rahmat mengatakan, kunjungannya ke Kementerian PUPR ini selain membahas pembangunan Kota Madani, juga menjadi ajang silaturahmi dan memperkenalkan para OPD terkait agar bisa saling mengenal dan bisa bekerjasama kedepannya.

    “Agar bisa bekerjasama lebih erat untuk Kota Serang ke depannya,” ujarnya.

    Yedi mengaku, Ibukota Provinsi Banten ini banyak membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat dalam pembangunan Kota Serang. Hal itu mengingat pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Serang belum memenuhi kebutuhan pembangunan dan terbilang kecil.

    “Kota Serang ini PAD-nya kecil, oleh karenanya kita membutuhkan bantuan pusat agar pembangunan di Kota Serang bisa lebih terfasilitasi,” tuturnya.

    Diakhir ia mengatakan, kedepannya Pemkot Serang akan terus bersinergi dengan DPRD Kota Serang melalui Komisi IV untuk bersama-sama membangun Kota Serang agar lebih baik lagi.

    “Kita juga bersama Ketua Komisi IV DPRD Kota Serang bersinergi antara legislatif dan eksekutif dalam membangun Kota Serang. Kita berharap kementerian juga bisa ikut serta membangun Kota Serang,” tandasnya. (CR-01)

  • Duh, Pemkot Serang Pesimistis Bisa Tuntaskan Masalah Kemiskinan Ekstrem

    Duh, Pemkot Serang Pesimistis Bisa Tuntaskan Masalah Kemiskinan Ekstrem

    SERANG, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang mengaku pesimistis dapat menuntaskan masalah kemiskinan ekstrem di ibukota Provinsi Banten tersebut.

    Pasalnya, program yang dicanangkan oleh pemerintah hanyalah untuk meringankan saja, bukan memberikan solusi untuk masyarakat untuk keluar dari kategori miskin ekstrem.

    Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinsos Kota Serang, Toyalis. Ia mengatakan bahwa di Kota Serang, terdapat sebanyak 8.799 keluarga kategori miskin ekstrem.

    Dari jumlah yang hampir mencapai 9 ribu keluarga tersebut, sebanyak 3.784 keluarga miskin ekstrem ternyata tidak masuk ke dalam daftar penerima bantuan.

    “Data dari Kemenko PMK 8.799 KK, setelah divalidasi oleh kami memang sisanya 3.784 KK yang belum tersentuh, sisanya sudah tersentuh bantuan,” katanya, Selasa (19/12).

    Dengan jumlah penduduk miskin ekstrem yang hingga akhir 2023 masih sedemikian banyak di Kota Serang, Toyalis mengaku jika target pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2024 sangat sulit untuk dicapai.

    Ia mengemukakan bahwa bantuan sosial dari pemerintah, baru bisa meringankan beban hidup keluarga-keluarga dengan kemiskinan ekstrem.

    “Mustahil bisa nol persen, kita hanya meringankan saja. Menyelesaikan tidak mungkin, kecuali keluarga itu kita berikan jalan keluar supaya setelah bantuannya habis bisa melanjutkan,” ucapnya.

    Ia menegaskan bahwa bantuan yang diberikan oleh pihaknya, bukan untuk mengeluarkan ribuan keluarga tersebut untuk keluar dari kategori miskin ekstrem.

    “Pada prinsipnya Dinsos itu meringankan beban keluarga miskin ekstrem melalui bantuan yang kita berikan,” ungkapnya. (ANT)