Tag: kota tangerang

  • Ini Cara dan Syarat Ajukan Permohonan Alat Bantu Disabilitas dan Lansia ke Dinsos Kota Tangerang

    Ini Cara dan Syarat Ajukan Permohonan Alat Bantu Disabilitas dan Lansia ke Dinsos Kota Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Pemerintah Kota Tangerang setiap tahunnya menyediakan sebanyak lebih dari 100 alat bantu, bagi penyandang disabilitas dan lansia. Bantuan tersebut dikhususkan bagi masyarakat Kota Tangerang.

    Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Kota Tangerang, Mulyani, mengungkapkan bahwa setiap tahunnya Dinsos memiliki program bantuan alat bantu untuk disabilitas dan lansia. Alat bantu yang disalurkan yakni berupa kursi roda, walker, tongkat kaki empat dan alat bantu dengar.

    “Setiap tahunnya, alat bantu yang disalurkan dari Pemkot Tangerang ialah kursi roda sebanyak 100 penerima, walker 15 penerima, tongkat kaki empat 15 orang dan alat bantu dengar 15 orang,” ungkap Mulyani, Rabu (12/7).

    Ia pun menuturkan, dalam program ini secara persyaratannya ialah pemohon harus melengkapi fotocopy KTP dan KK, foto calon penerima bantuan alat bantu, surat pengantar dari kelurahan ditujukan kepada Kepala Dinas Sosial, dan kirim berkas tersebut ke Bagian Pelayanan Kantor Dinsos Kota Tangerang.

    “Pemohon harus tinggal dan ber-KTP Kota Tangerang, belum pernah menerima bantuan alat bantu, termasuk kelompok keluarga renta atau tidak mampu secara ekonomi, dan pastinya memiliki keterbatasan fisik, gangguan gerak atau kedisabilitasan motorik kaki,” jelas Mulyani.

    Sedangkan untuk alur pelaksanaanya, kata Mulyani, masyarakat atau calon penerima melakukan pengajuan berkas persyaratan yang diminta. Tim Dinsos akan melakukan verifikasi berkas administrasi tersebut.

    Selanjutnya Tim Dinsos akan assesmen atau verifikasi validasi ke lokasi calon penerima untuk menentukan layak tidak layaknya.

    “Selanjutnya, daftar calon penerima akan disahkan baru Pemkot Tangerang akan menyalurkan ke daftar penerima yang telah disahkan tersebut. Semua prosesnya gratis, sekarang kuotanya masih ada, jadi ayo jangan lewatkan dan manfaatkan program ini,” imbau Mulyani. (DZH)

  • Duh, Pemkot Tangerang ‘Nyeleneh’ Dalam Penggunaan Fitur TikTok Shop

    Duh, Pemkot Tangerang ‘Nyeleneh’ Dalam Penggunaan Fitur TikTok Shop

    TANGERANG, BANPOS – Pemkot Tangerang tengah melakukan gebrakan baru dalam melakukan diseminasi informasi. Pasalnya, ide kreatif namun agak ‘nyeleneh’ dilakukan oleh Pemkot Tangerang, dengan menggunakan fitur TikTok Shop untuk ‘jualan’ program pemerintahan.

    Diketahui, TikTok Shop tengah mencuri perhatian. Banyak tertimoni mengatakan bahwa penjualan langsung meroket usai melakukan live streaming. Bermodal lihai di depan kamera, pelanggan langsung menghampiri.

    Tren ini pun akhirnya dilirik Pemkot Tangerang melalui Dinas Komunikas dan Informatika (Diskominfo). Lewat Bidang Desiminasi Informasi Komunikasi Publik (DIKP), Pemkot menggelar Live Jualan Program Pemkot Tangerang, melalui siaran live akun TikTok dan Instagram di @tangerangtv, Selasa (11/7).

    Kepala Bidang DIKP, Ian Chavidz Rizqiullah, mengungkapkan dalam program ini, Kang Ian dan Neng Adel akan melakukan siaran langsung melakukan pemaparan dan tanya jawab bersama followers terkait program-program yang dimiliki Pemerintah Kota Tangerang.

    Mulai dari, dunia pendidikan, kesehatan, pembangunan, pelayanan administrasi kependudukan bahkan hingga pemakaman, yang dapat dimanfaatkan warga Kota Tangerang.

    Dalam hal ini, Live Jualan Program ditujukan untuk menyampaikan informasi terkait seluruh program dan layanan yang dimiliki Pemkot Tangerang, dan tentunya dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat Kota Tangerang.

    Harapannya, semakin banyak informasi program atau layanan yang tersampaikan, akan semakin banyak dimanfaatkan atau dirasakan keberadaan pada program itu sendiri.

    “Tadi, Live Jualan Program berlangsung satu jam saja. Mulai pukul 09.00 hingga 10.00 wib di TikTok dan Instagram @tangerangtv. Ini menjadi trobosan baru bagi Diskominfo dalam penyiaran atau penyebarluasan informasi untuk masyarakat,” ungkap Ian.

    Ia pun menuturkan, antusias follower sejak awal dimulai hingga siaran berakhir cukup baik, sebagai tahap awal. Tercatat, lebih dari 500 akun di Instagram berkunjung untuk menyaksikan Live Jualan Program ini.

    Tak terkecuali, buruan pertanyaan dari para follower juga terus berdatangan silih berganti. Bahkan, terpantua sejumlah followers dari luar Kota Tangerang juga turut menyaksikan.

    “Pertanyaan paling banyak datang terkait pencarian kerja. Dimana dalam hal ini, Disnaker Kota Tangerang memiliki fitur Cakap Kerja pada aplikasi Tangerang yang menyajikan sederet lowongan kerja yang dapat diakses seluruh masyarakat Kota Tangerang. Terlebih, Disnaker juga rutin menggelar virtual job fair setiap bulannya dengan ribuan lowongan pekerjaan,” papar Ian.

    Kata Ian, melihat antusias dari para follower Live Jualan Program ini akan kembali digelar Diskominfo. Namun, terkait hari dan waktu siaran, masyarakat diimbau untuk terus pantau informasinya melalui akun Instagram @tangerangtv.

    “Live Jualan Program juga akan kami permanis dengan give away, salam-salam, atau segmen menarik lainnya,” katanya. (DZH)

  • Alhamdulillah, PPDB untuk ABK di Kota Tangerang Berjalan Lancar

    Alhamdulillah, PPDB untuk ABK di Kota Tangerang Berjalan Lancar

    TANGERANG, BANPOS – Pelaksanaan PPDB tingkat SMP di Kota Tangerang untuk jalur Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) diklaim berjalan lancar. Saat ini, PPDB tengah berlangsung untuk jalur prestasi.

    Kepala Dindik Kota Tangerang, Jamaluddin, mengatakan bahwa sejauh ini, pelaksanaan PPDB tingkat SD hingga SMP berlangsung lancar.

    Menurutnya, hanya terdapat beberapa hambatan yang terjadi, seperti adanya orang tua siswa yang bingung dalam tata cara pelaksanaan PPDB.

    “Tapi itu hanya satu dua orangtua saja, selebihnya lancar baik pelaksanaan onlinenya, informasi yang tersampaikan hingga pelayanannya semua lancar,” ujarnya usai meninjau pelaksanaan PPDB di SMPN 1 Kota tangerang, Senin (10/7).

    Ia pun menuturkan, dalam pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2023/2024, Pemkot Tangerang telah memberikan pelayanan secara maksimal.

    Mulai dari sistem pelaksanaanya, jalur-jalur yang berupaya mengakomodir seluruh kategori siswa, hingga solusi jika dinyatakan tidak lolos pada PPDB Negeri, yaitu adanya 73 SMP swasta gratis yang dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat Kota Tangerang.

    “PPDB SMP Negeri tahun ini, Kota Tangerang memiliki daya tampung 11 ribu kursi dari 34 SMPN di Kota Tangerang. Sedangkan untuk jumlah lulusan diperkirakan di angka 31.037 siswa,” katanya.

    “Dengan itu, bagi orang tua yang anaknya tidak keterima di negeri untuk tidak berkecil hati, dan bisa manfaatkan program swasta gratis. Kualitas pendidikan negeri dan swasta di Kota Tangerang itu sama saja,” lanjutnya.

    Diketahui, PPDB SMP Negeri di Kota Tangerang masih akan berlangsung hingga 14 Juli mendatang. Setelah jalur prestasi yang saat ini tengah berlangsung, Dindik Kota Tangerang akan membuka tahap dua pada jalur prestasi nilai rapor dalam kota pada 13 -14 Juli besok.

    Dalam hal ini, Dindik Kota Tangerang juga telah menyediakan layanan informasi yang dapat digunakan warga Kota Tangerang. Diantaranya, laman ppdb.tangerangkota.go.id, Instagram di @disdiktangkot, serta lima nomor layanan berupa whatsapp, diantaranya 0823-1169-9556, 0823-1169-9557, 0823-1169-9558, 0823-1169-9559, dan 0823-1169-9566. (DZH)

  • Sejak 2016, Seabrek Penghargaan Smart City Diterima Pemkot Tangerang

    Sejak 2016, Seabrek Penghargaan Smart City Diterima Pemkot Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Pemkot Tangerang telah mengumpulkan seabrek penghargaan, atas pengembangan dan pelaksanaan pengelolaan kota berbasis smart city. Penghargaan itu didapat Pemkot Tangerang sejak 2016 lalu.

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangerang, Indri Astuti menuturkan, penghargaan di bidang smart city yang diraih Pemkot Tangerang merupakan bukti konkret dari komitmen pembangunan Kota Tangerang.

    Ia mengatakan, penghargaan tersebut diraih sejak tahun 2016, saat Pemkot Tangerang meraih penghargaan dalam Indonesia Digital Economy Award (IDEA) atas pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai upaya perwujudan Kota Cerdas di Kota Tangerang.

    “Penghargaan serupa juga pernah diraih Pemkot Tangerang, seperti Penghargaan iNew Maker Awards 2017, Penghargaan Smart City 2017 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) untuk aplikasi e-Plesiran,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/7).

    Penghargaan lainnya menurut dia, yakni Top Digital Transformation Readiness di TOP IT dan TELCO 2018, serta penghargaan pada Public Relations (PR) Indonesia Awards 2018 atas optimalisasi produk digitalisasi Informasi Pemkot Tangerang.

    “Yakni Majalah LIVE, super apps Tangerang LIVE, dan aplikasi LAKSA sebagai media terpopuler kategori kabupaten/kota,” ujarnya.

    Ia melanjutnya, tidak berhenti di sana, Pemkot Tangerang juga meraih banyak penghargaan di tahun 2020, seperti Penghargaan Anugerah Pemerintah Daerah Terpopuler di Media Digital 2020 dalam Anugerah Humas Indonesia (AHI), serta Penghargaan TOP Digital Awards 2020 kategori implementation (level stars 4), implementation on city government, dan transformation readness.

    “Berbagai penghargaan juga diraih di tahun 2021, seperti Penghargaan Kota Terbaik untuk Dimensi Smart Living dalam Indonesia Smart City Conference, serta TOP Digital Implementation, Top Digital on Smart City Implementation, Top CIO on Digital Implementation dari Majalah IT Works dalam TOP Digital Awards 2021,” lanjutnya.

    Selain itu, baru-baru ini juga Pemkot Tangerang meraih penghargaan Special Achievment for Consistency in Government Innovation dari Indonesia Smart Nation Award (ISNA). (DZH)

  • Dari Usaha Hampers, Warga Kota Tangerang Ini Raup Cuan Puluhan Juta Setiap Bulan

    Dari Usaha Hampers, Warga Kota Tangerang Ini Raup Cuan Puluhan Juta Setiap Bulan

    TANGERANG, BANPOS – Memaksimalkan budaya berkirim hampers pada momen hari raya, hari besar maupun momen istimewa, seorang warga Kota Tangerang berhasil meraup untung puluhan juta setiap tahunnya.

    Adalah Adi Triantoro, warga Keroncong Permai, RT 007, RW 003, Kelurahan Keroncong, Kecamatan Jatiwung, yang telah menggeluti bisnis hardbox selama empat tahun terakhir ini.

    Memulai bisnisnya dan menguatkan bisnisnya lewat berbagai sosial media dan marketplace, Adi kini sukses mendulang omzet hingga Rp40 juta atau sekitar 2000 box setiap bulannya.

    Adi menceritakan, melalui branding merek Cotton Paper Industries, ia memproduksi berbagai jenis hardbox.

    Mulai dari, personalized gift box, hardbox bridesmaid atau groomsmen, hardbox baby showers, hardbox souvenir pernikahan, hampers lebaran atau perayaan natal hingga hardbox corporate gift atau kebutuhan lainnya.

    “Secara model yang kami miliki banyak, bisa order sesuai permintaan. Mulai dari ukuran, jenis, tulisan pada hardbox hingga ornamen gambar, semua bisa disesuaikan. Ukuran terkecil yang kita punya 9x9x3 dan terbesar yang kita pernah buat 40x40x20,” tutur Adi.

    Berbicara keunggulan, Cotton Paper Industries memiliki standar kualitas yang berani diadu dan dibandingkan kualitasnya dengan produk-produk sejenis lainnya.

    Selain itu, Cotton Paper Industries juga memiliki service waktu yang cepat, dapat menerima orderan waktu cepat. Tercatat, ukuran kecil proses pengerjaan 3-5 hari, sedangkan untuk partai besar proses pengerjaan sekitar 2 minggu.

    “Dari berbagai jenis dan ukuran box yang kita punya, tentunya juga bisa dinilai paling terjangkau. Pasalnya, harga box yang kita jual mulai dari Rp9 ribu saja,” kata Adi.

    Ia pun mengaku, setiap bulannya Cotton Paper Industries bisa memproduksi hingga 2000 box setiap bulannya. Dengan konsumen mulai dari perorangan hingga perusahaan dengan berbagai brand besar di Indonesia.

    “Paperbox asal Kota Tangerang ini juga menjadi supplay hardbox langganannya brand mackup ternama di Indonesia. Langganan kami sudah datang dari berbagai daerah di Indonesia,” ungkapnya.

    Bagi ce’es BANPOS yang berminat untuk melihat atau menggunakan hasa Cotton Paper Industries, bisa langsung meluncur ke Instagram, marketplace atau offline store berikut:

    IG: @cottonpaperindustries
    Marketplace: Cotton Paper Industries
    Offline store : Keroncong Permai, Blok Ep 4, Nomor 47, RT 007, RW 003, Kelurahan Keroncong, Kecamatan Jatiuwung. (DZH)

  • Marak Kasus Antraks, Pemkot Tangerang ‘Boikot’ Hewan Ternak dari Gunung Kidul

    Marak Kasus Antraks, Pemkot Tangerang ‘Boikot’ Hewan Ternak dari Gunung Kidul

    TANGERANG, BANPOS – Ditemukannya kasus antraks pada hewan ternak di wilayah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membuat Pemkot Tangerang mengambil kebijakan untuk memboikot atau melarang hewan dari Gunung Kidul, masuk ke Kota Tangerang.

    Untuk diketahui, di Gunung Kidul terdapat 87 orang warga yang terjangkit antraks, dan salah satunya meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Hal itulah yang membuat Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang tidak mengizinkan pengiriman hewan ternak dari Gunung Kidul, yang merupakan wilayah terjangkit antraks.

    Kepala Bidang Pertanian DKP Kota Tangerang, drh Ibnu Ariefyanto, mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ditemukan kasus antraks di Kota Tangerang. Hal itu karena Kota Tangerang bukan wilayah yang memiliki banyak peternak. Namun, pembatasan hewan yang masuk harus dilakukan sebagai upaya antisipasi penyebaran antraks ke Kota Tangerang.

    “Di Kota Tangerang sendiri kasus antraks nol dan belum pernah ditemukan. Saat Idul adha lalu, kebanyakan hewan kurban yang ada di Kota Tangerang didatangkan dari Bima dan alhamdulillah bebas dari antraks. Saat ini, di Kota Tangerang sendiri ada sekitar 40 peternak. Dengan adanya kasus di Gunung Kidul, kami menutup pengiriman hewan dari daerah Gunung Kidul agar tidak menyebar hingga Kota Tangerang,” ujarnya, Kamis (6/7).

    Ia menerangkan bahwa virus antraks bersifat zoonosis atau dapat menular kepada manusia. Penularan dapat melalui kulit, pernapasan, hingga organ pencernaan apabila mengonsumsi daging dari hewan yang positif antraks.

    “Hewan yang terpapar antraks tidak boleh dikonsumsi. Penyebaran penyakit ini salah satunya dapat menyerang manusia apabila kita konsumsi. Solusinya, hewan yang terpapar antraks harus langsung dimusnahkan dengan cara dikubur sedalam dua meter dan dibakar. Tidak boleh ada proses penyembelihan, karena darah hewan yang terpapar antraks itu sangat kuat dan dapat bertahan 50 hingga 75 tahun,” terangnya.

    Diharapkan, masyarakat untuk tidak panik karena daging sapi yang dijual di Kota Tangerang. Sebab rata-rata daging yang dijual adalah sapi impor dan bukan dari wilayah yang terjangkit Antraks.

    Bagi para peternak, apabila menemukan hewan ternaknya yang mati mendadak dan mengeluarkan darah dari mata, hidung, mulut dan anus, dapat segera menghubungi DKP Kota Tangerang untuk melakukan pengecekan lab dan bantuan untuk pemusnahan hewan.

    “Jika ditemukan hewan yang sakit dan mati secara mendadak dapat menghubungi kami untuk dicek melalui lab apakah hewan tersebut terjangkit antraks. Selain itu, jangan lupa isolasi hewan yang sakit atau pisahkan tempatnya dari hewan yang masih sehat untuk antisipasi penularan ke hewan yang lain,” tandasnya. (DZH/BNN)

  • Masyarakat Kota Tangerang Diminta Peka dan Berani Melapor Kekerasan Perempuan dan Anak

    Masyarakat Kota Tangerang Diminta Peka dan Berani Melapor Kekerasan Perempuan dan Anak

    TANGERANG, BANPOS – Kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Tangerang masih kerap terjadi. Kepekaan dan keberanian masyarakat untuk melaporkan kejadian tersebut sangat diperlukan dalam permasalahan itu.

    Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang, Jatmiko, menuturkan bahwa Pemkot Tangerang memiliki sejumlah saluran untuk membuat laporan, yang bisa dicatat, disimpan dan dapat digunakan secara cepat saat dibutuhkan.

    “Pemkot Tangerang juga memiliki layanan offline di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Puspaga), yang berlokasi di Gedung Nyimas Melati,” katanya, Kamis (6/7).

    Ia menjelaskan, setelah diterima laporannya, Pemkot Tangerang melalui tim terkait akan melakukan asesmen terhadap korban atau pelapor. Hal ini dapat dilakukan di kantor P2TP2A maupun dilakukan secara kunjungan rumah atau penjangkauan ke kediaman korban atau pelapor.

    Langkah yang diambil tim selanjutnya adalah menyesuaikan dengan hasil dari asesmen. Kemudian, dilakukan pendampingan pembuatan BAP, pendampingan visum, konseling psikologi, bahkan bisa juga dilakukan pendampingan konseling secara hukum.

    “Dengan itu, kami imbau seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk tidak ragu melakukan pelaporan ke seluruh hotline pengaduan yang telah tersedia,” ujarnya.

    “Pemkot Tangerang siap melakukan pendampingan penuh, untuk menyelesaikan kasus kekerasan anak dan perempuan di kota ini, tentu dengan seluruh tim atau petugas yang profesional di bidangnya,” lanjutnya. (DZH/ANT)

  • Tak Ingin Susahkan Anak, Lansia di Tangerang Meninggal Dunia Saat Mulung

    Tak Ingin Susahkan Anak, Lansia di Tangerang Meninggal Dunia Saat Mulung

    TANGERANG, BANPOS — Seorang pemulung ditemukan tergeletak dalam keadaan meninggal dunia di dekat tong sampah di pinggir Jalan Arif Rahman Hakim, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, pemulung tersebut meninggal diduga lantaran sakit yang sudah lama diidapnya.

    Salah satu warga sekitar di lokasi, Bunari yang saat itu berada di lokasi kejadian mengatakan bahwa dirinya mengenal pemulung tersebut yang biasa dipanggil Mubin yang tinggal di daerah Pekayon, Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

    Kata dia, pemulung tersebut memang sudah sakit-sakitan sebelumnya, namun memaksakan diri untuk memulung karena tak ingin menyusahkan anaknya.

    “Iya saya sering komunikasi sama pemulung itu, dan dia itu pernah bercerita sama saya, katanya dia memang sudah sakit selama dua minggu kemarin. Tapi dirinya memaksakan diri untuk tetap memulung di area sini. katanya sih dia tetap memulung lantaran tidak mau menyusahkan anaknya,” ungkapnya, Rabu (5/7).

    Ia menjelaskan, Mubin saat itu tengah memulung di sebuah tong sampah yang berada di dekat warung milik Bunari.

    Kemudian, saat hendak memulung, Mubin jatuh dan tergeletak di dekat tumpukan sampah, diduga jatuh karena sakit.

    “Terus ada pengendara yang melintas hendak membuang sampah, melihat Mubin tergeletak dan pengendara tersebut lalu melapor warga sekitar. Lalu saat diperiksa, ternyata Mubin sudah tidak bernyawa,” katanya.

    Bunari mengaku kaget dengan adanya informasi Mubin meninggal. Pasalnya, pada pagi hari dirinya masih sempat mengobrol dengan Mubin.

    “Melihat Mubin meninggal, saya langsung kaget soalnya baru tadi pagi saya ngobrol sama dia, dan memang terlihat sih sudah sakit-sakitan,” terangnya.

    Kapolsek Benteng, AKP Suyatno, membenarkan bahwa ada seorang pemulung yang tergeletak di dekat tong sampah di pinggir Jalan Arif Rahman Hakim.

    “Ya benar tadi sekitar pukul 07.30 WIB seorang lansia berinisial MB yang tinggal di daerah Pekayon, tergeletak di dekat tong sampah dan dalam keadaan meninggal dunia,” ungkapnya.

    Menurutnya, Mubin memang sering memulung di sekitar jalan tersebut. Kemudian, pada saat itu ada pengendara yang melintas hendak buang sampah dan menemukan MB tergeletak di dekat tong sampah.

    Diduga, Mubin meninggal karena sakit dengan gejala sering batuk-batuk.

    “Jadi dia lagi mulung terus jatuh lalu meninggal dunia. Setelah itu, MB lalu dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk divisum. Namun tidak ada tanda-tanda kekerasan yang dialaminya,” tandasnya. (MUF/BNN)

  • Pria Asal Ciledug-Tangerang Simpan Jenazah Bayinya di Freezer, Ternyata Ini Alasannya

    Pria Asal Ciledug-Tangerang Simpan Jenazah Bayinya di Freezer, Ternyata Ini Alasannya

    TANGERANG, BANPOS – Seorang pria berinisial S (40) asal Ciledug, Kota Tangerang, menyimpan jenazah bayi yang baru dilahirkan istrinya di dalam freezer rumahnya.

    Jenazah bayi tersebut disimpan selama dua hari sejak Minggu (2/7) malam hingga dimakamkan pada Selasa (4/7).

    Kapolsek Ciledug, AKP Dorisha Suryo, mengatakan bahwa polisi yang mendapat kabar tersebut kemudian melakukan pengecekan ke rumah S.

    Keterangan yang didapat, S mengaku memasukkan jenazah bayinya ke dalam freezer karena sebelumnya melihat jenazah itu dikeluarkan dari pendingin di Rumah Sakit.

    “Alasan S, memasukkan jenazah ke dalam freezer karena melihat jenazah dikeluarkan dari pendingin di RS. Jenazah dimasukkan ke dalam freezer dari jam 8 malam,” ujarnya, Rabu (5/7).

    Dorisha menjelaskan, S juga mengakui tindakannya menyimpan jenazah bayinya lantaran tidak memiliki biaya untuk pemakaman.

    Dibantu oleh aparat setempat, S pun akhirnya mengurus surat kematian dan menguburkan bayinya.

    “Keterangan dari S, dia tidak punya biaya dan tidak ada keluarga di Ciledug. Sehingga bayi dimasukkan ke freezer dulu sambil menunggu membuat surat kematian di kelurahan untuk dimakamkan di TPU Selapajang sekitar pukul 11 siang,” terangnya. (DZH)

  • Hingga 5 Juli 2023, 48 ABK Diterima di Sekolah Inklusi Kota Tangerang

    Hingga 5 Juli 2023, 48 ABK Diterima di Sekolah Inklusi Kota Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Tangerang baik di tingkat SD dan SMP, hingga Rabu (5/7) mencatat penerimaan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Inklusi sebanyak 48 anak.

    Jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan masih dibukanya sejumlah jalur untuk PPDB tingkat SMP yakni jalur zonasi, prestasi, luar kota dan perpindahan orang tua.

    Untk diketahui, dalam pelaksanaan PPDB, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menyediakan kuota 2,5 persen untuk ABK di 53 SD dan 13 SMP di Kota Tangerang.

    Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin, mengatakan bahwa pada PPDB tahun ajaran 2023/2024 ini terdaoat 48 ABK dinyatakan lolos PPDB, baik jenjang SD maupun SMP di Kota Tangerang.

    “Dari 48 ABK yang lolos secara rincian yaitu 32 anak masuk tingkat SD dan 16 anak masuk tingkat SMP,” ungkap Jamaluddin.

    Ia pun menuturkan, jumlah ini akan terus bertambah. Pasalnya, Dinas Pendidikan akan masih melakukan assesmen kepada para siswa yang lolos PPDB lewat jalur yang masih tersedia. Seperti halnya tahun lalu, dimana data awal ada sembilan anak dan setelah diassesmen menjadi 136 anak.

    “Dalam hal ini Dindik akan melakukan assesmen lebih jauh kepada seluruh siswa. Baik itu kecerdasan, penalaran verbal, penalaran non verbal kemampuan numerik, daya ingat, stabilitas emosi hingga penyesuaian sosial dengan perhitungan yang berstandar dan tersistem,” katanya.

    Menurutnya, Sekolah inklusi merupakan salah satu bentuk pemerataan dan perwujudan pendidikan tanpa diskriminasi, khususnya untuk mereka yang berkebutuhan khusus. Pemberlakuan itu untuk kesetaraan kepada semua warga, terkait hak untuk menikmati pendidikan.

    “Sekolah Inklusi telah menjadi perhatian kita sejak dua tahun belakangan. Tercatat, kita telah mampu menyediakan ruang pendidikan yang setara secara merata,” katanya.

    “Oleh karena itu, optimalisasi dan aksesibilitas di program ini diharapkan mampu meningkatkan mutu kualitas pendidikan, menekan angka putus sekolah, serta secara luas mewujudkan keadilan di bidang pendidikan bagi peserta didik atau generasi muda di Kota Tangerang,” lanjutnya. (DZH)