Tag: kramatwatu

  • Bupati Serang Sebut Tujuan Utama MTQ Membentengi Pemuda dengan Alquran

    Bupati Serang Sebut Tujuan Utama MTQ Membentengi Pemuda dengan Alquran

    KRAMATWATU, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Serang resmi menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Serang ke-53 tahun 2023, Selasa (21/2/2023). MTQ tahun ini digelar dengan tuan rumah Kecamatan Kramatwatu hingga Jumat (24/2/2023).

    Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menekankan akan tujuan utama MTQ, yakni penguatan, pemahaman dan pengamalan Alquran, terutama bagi para pemuda. “Selain ajang lomba, yang lebih penting lagi, masyarakat Kabupaten Serang bisa membaca, memahami dan mengamalkan isi Alquran. Ini adalah syiar Islam, syiar Alquran, tidak semata untuk mengejar juara dan menang,” kata Tatu kepada wartawan.

    Menurut Tatu, MTQ tingkat Kabupaten Serang juga harus menghasilkan qari-qariah yang bisa mewakili Kabupaten Serang ke tingkat Provinsi Banten dan nasional. Namun harus menjadi tujuan utama, bagaimana semua umat Islam di Kabupaten Serang bisa membaca Alquran.

    “Ke pelosok-pelosok jangan sampai ada masyarakat Kabupaten Serang yang tidak mengaji. Ini tugas kita semua, bersama para ustad, para alim ulama, dan para dewan hakim yang duduk di sini,” ujarnya.

    Jika semua pihak memperkuat implementasi isi Alquran di tengah-tengah masyarakat, Tatu berharap, karakter dan akhlak anak-anak Kabupaten Serang bisa menyaring dampak globalisasi.

    “Sekarang sudah era globalisasi, hal positif dan negatifnya ada. Benteng keimanannya dengan terus kita perkuat pemahaman dan pengamalan Alquran. Harus kita jaga generasi masa depan yang akan menjadi estafeta pengisi pembangunan,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten ini.

    Terkait target MTQ tingkat Provinsi Banten, ia tetap memproyeksikan juara umum. “Kita belum pecah telur, kita masih di urutan kedua. Mudah-mudahan, bisa menjadi juara umum lagi. Semangatnya, terus untuk juara umum,” tegasnya.

    Ketua LPTQ Kabupaten Serang Nanang Supriatna mengatakan, MTQ Kabupaten Serang merupakan seleksi untuk menghadapi MTQ tingkat Provinsi Banten.

    “Lebih penting lagi, ajang MTQ lebih membumikan Alquran di seluruh masyarakat Kabupaten Serang. Ada semangat cinta, dan menggali ilmu-ilmu di dalam Alquran,” ujarnya.

    Total ada 10 cabang yang dilombakan dan diikuti oleh perwakilan dari 29 kecamatan. “Mudahan-mudahan bisa membawa keberkahan bagi tuan rumah Kecamatan Kramatwatu. Dan setelah ini, yang juara akan dilatih juga oleh LPTQ, untuk persiapan ke tingkat provinsi,” ujarnya.

    Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Banten Komari, saat membacakan sambutan Pj Gubernur Banten Al Muktabar berharap, ada qari-qariah dari Kabupaten Serang yang bisa mendorong Provinsi Banten menjadi juara nasional.

    “Pada MTQ tingkat nasional, Banten mengalami kelesuan karena tidak mendapat lima besar. Oleh karenanya kami mengharapkan, ajang MTQ ini digunakan sebagai pembinaan dalam menghadapi MTQ nasional,” ujarnya.

    Pembukaan MTQ berjalan meriah. Setiap perwakilan kecamatan unjuk keceriaan pada saat pawai ta’aruf. Mereka semua menargetkan menjadi juara umum MTQ Kabupaten Serang. Turut meramaikan puluhan stand UMKM yang difasilitasi Pemkab Serang. Dilakukan pula pelantikan dewan hakim yang akan menilai para peserta MTQ. (Red)

  • Dituding Curang, Rumah Kades Kramatwatu Terpilih Digeruduk Warga

    Dituding Curang, Rumah Kades Kramatwatu Terpilih Digeruduk Warga

    KRAMATWATU, BANPOS – Ratusan warga desa Kramatwatu, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, menggeruduk rumah Kepala Desa (Kades) terpilih, Tb. Edi Suherdi. Warga menuding Edi melakukan kecurangan pada Pilkades 2019 yang lalu.

    Edi yang merupakan calon petahana dituntut untuk menjelaskan terkait dugaan-dugaan kecurangan yang disebutkan. Seperti kebijakan melarang masyarakat yang tidak mendapatkan undangan pencoblosan untuk menyalurkan hak politiknya dengan menggunakan E-KTP atau Surat Keterangan (Suket).

    “Kami disini hanya ingin meminta kejelasan terkait dengan dugaan kecurangan yang pernah kami laporkan. Karena kami punya datanya. Dan ketika ingin melapor ke Gakkumdu, itu harus Panwas yang lapor. Sedangkan Panwas tidak menjalankannya,” ujar Koordinator Lapangan masyarakat, Renald, di rumah Kades terpilih, Selasa (24/12) malam.

    Ia menyebutkan, Edi yang pada saat itu masih menjabat sebagai Kades, memiliki kewenangan membentuk kepanitiaan Pilkades bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Namun, kepanitiaan tersebut dituding memihak kepada Edi yang merupakan calon petahana.

    “Kami hanya ingin adanya keterbukaan dan kejujuran dari bapak selaku Kades yang membentuk kepanitiaan Pilkades. Karena kami punya data-datanya,” kata dia.

    Sementara, Tb. Edi mengaku bahwa dalam pembentukan kepanitiaan Pilkades, ia mengedepankan netralitas. Bahkan, ia mengklaim bahwa dirinya sama sekali tidak melakukan kampanye.

    “Kampanye pun saya tidak laksankan dari tiga putaran yang ada. Karena ada keterbatasan dana dan SDM saya tidak mencukupi untuk melakukan kampanye,” ucapnya.

    Setelah hampir satu jam berada di rumah Edi dan tidak membuahkan hasil, massa pun akhirnya melanjutkan untuk menggeruduk rumah salah satu Panwascam.

    Massa juga mengancam akan terus menuntut agar hasil pilkades Kramatwatu dianulir karena diduga sarat dengan kecurangan. Bila tidak dipenuhi, warga mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar lagi.(DZH)