Tag: KS

  • Asosiasi Produsen Baja Nasional Apresiasi Gebrakan Menteri Perdagangan

    Asosiasi Produsen Baja Nasional Apresiasi Gebrakan Menteri Perdagangan

    CILEGON, BANPOS – Asosiasi Industri Baja Indonesia IISIA (The Indonesia Iron & Steel Industry Association) mengapresiasi upaya Kementerian Perdagangan dalam menindak pelaku impor baja yang melanggar aturan. Hal ini akan berdampak pada sehatnya industri baja nasional.

    “Kami sangat mengapresiasi Menteri Perdagangan RI Bapak Zulkifli Hasan yang melakukan tindakan penyitaan bahan baku baja lembaran lapis seng (BjLS) dan galvanized steel coils with alumunium zinc alloy (BjLAS) asal Cina dengan nilai mencapai Rp41,68 miliar,” ujar Ketua Umum IISIA Silmy Karim yang juga Direktur Utama PT Krakatau Steel di Jakarta, Minggu (14/8/2022).

    Produk baja impor BjLS tersebut tidak memenuhi kualitas yang dipersyaratkan secara teknis dan hasil pengujian menunjukkan bahwa produk itu tidak sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI), yakni SNI 07-2053-2006 dan SNI 4096:2007.

    Produk baja impor seberat 2.128 ton yang diamankan tersebut juga diperdagangkan tanpa memiliki Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT-SNI) maupun Nomor Pendaftaran Barang (NPB).

    “Umumnya baja Non SNI itu bermain pada dimensi produk. Misalnya produk BjLS jika mengacu pada SNI 07-2053-2006 maka tebal nominal logam dasar (base metal) yang dipersyaratkan adalah sebesar 0,20 mm, namun pada baja impor tersebut ketebalannya di bawah 0,20mm. Produk yang tidak standar seperti ini akan sangat berbahaya jika digunakan untuk atap baja seperti pada bangunan rumah, sekolah, perkantoran, dan bangunan fasilitas publik lainnya karena akan sangat rawan kerusakan jika terjadi bencana,” terang Silmy.

    Silmy mengungkapkan bahwa langkah Kementerian Perdagangan ini juga merupakan tindakan yang tepat untuk meminimalisasi kerugian konsumen dalam aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, dan lingkungan (K3L).

    “Tindakan impor ini juga berpotensi menimbulkan persaingan tidak sehat dan dapat mematikan industri baja dalam negeri untuk produk sejenis karena produk baja impor ini tidak memenuhi standar SNI serta diperdagangkan dengan harga yang jauh lebih murah,” papar Silmy.

    Silmy menegaskan bahwa IISIA mendukung langkah Kementerian Perdagangan dalam menindak tegas segala bentuk pelanggaran yang terjadi dan dilanjutkan ke ranah penegakan hukum berdasarkan ketentuan yang berlaku.

    Sehingga dengan ini pasar baja domestik akan lebih sehat dan dapat terlindungi. Masyarakat pengguna baja juga terjamin mendapatkan material baja berkualitas baik.

    “Dengan adanya dukungan dari pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan, kami yakin bahwa industri baja di Indonesia dapat terlindungi dan dapat mewujudkan kemandirian industri baja nasional,” tandas Silmy. (BAR)

  • Krakatau Steel dan Universitas Pertahanan Sinergi Bangun Fakultas Kedokteran

    Krakatau Steel dan Universitas Pertahanan Sinergi Bangun Fakultas Kedokteran

    CILEGON, BANPOS,- Kompetensi yang dimiliki PT Krakatau Steel (Persero) Tbk selaku perusahaan negara sudah tidak diragukan lagi.

    Direktur Utama PT KS Silmy Karim mengatakan, saat ini pihaknya akan menjadi mitra Universitas Pertahanan Indonesia dalam rangka membangun Fakultas Kedokteran.

    Sinergi ini meliputi meliputi kerja sama Tridharma Perguruan Tinggi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

    Silmi menjelaskan, sinergi dengan Universitas Pertahanan ini tertuang dalam Nota Kesepahaman antara kedua belah pihak yang ditandatangani oleh Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dan Rektor Universitas Pertahanan Laksamana Madya TNI Dr Amarulla Octavian, pada Selasa (19/5) lalu.

    Menurutnya, sinergi kerja sama ini meliputi kerja sama Tridharma Perguruan Tinggi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

    Selain itu, kerja sama ini dilakukan dalam rangka menguatkan sinergi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perguruan tinggi melalui pemanfaatan kompetensi, fasilitas, jasa dan produk yang dimiliki baik oleh Universitas Pertahanan maupun Krakatau Steel.

    Namun demikian kata Silmy, tidak terbatas pada pembangunan sarana dan prasarana fisik, perangkat lunak, jasa teknologi informasi serta fasilitas lainnya.

    Pihaknya akan melibatkan anak perusahaan Krakatau Steel dan Group dalam mendukung proyek pembangunan sarana dan prasarana Fakultas Kedokteran Universitas Pertahanan tersebut.

    “Semua akan kami libatkan untuk terciptanya sinergi yang harmonis sekaligus mendayagunakan potensi kami untuk memberikan kebaikan pada bidang Pendidikan khususnya di Universitas Pertahanan,” ucapnya.

    Beberapa anak perusahaan, terangnya, yakni PT Krakatau Engineering sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Engineering Procurement & Construction, PT Krakatau Information Technology sebagai perusahaan penyedia jasa dan teknologi IT serta perangkat lunak, PT Krakatau Medika sebagai perusahaan manajemen dan operasional rumah sakit, PT Krakatau Tirta Industri sebagai penyedia jasa air dan penanganan air limbah, PT Krakatau Daya Listrik sebagai penyedia pembangkit dan jasa kelistrikan, PT KHI Pipe Industries sebagai penyedia pipa baja, serta PT Krakatau Wajatama sebagai penyedia produk baja tulangan dan baja profil.

    Sementara, Rektor Universitas Pertahanan, Amarulla Octavian, mengatakan akan memanfaatkan segala kompetensi yang dimiliki oleh Krakatau Steel beserta anak perusahaannya dalam membangun Fakultas Kedokteran Universitas Pertahanan.

    “Kami telah bersepakat untuk bekerja sama dalam proyek pembangunan sarana dan prasarana Fakultas Kedokteran Universitas Pertahanan yang meliputi gedung fakultas, rumah sakit pendidikan, laboratorium, dan asrama mahasiswa dengan memanfaatkan kompetensi yang dimiliki oleh Krakatau Steel dan anak perusahaan serta afiliasinya melalui mekanisme yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” tutur Amarulla

    Pihaknya juga menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinkan akan adanya kerja sama lain di bidang pendidikan maupun bidang lainnya sebagai salah satu kontribusi Krakatau Steel sebagai perusahaan BUMN yang memberikan pelayanannya terbaiknya untuk bangsa dan negara Indonesia. BUMN untuk Indonesia akan terwujud dengan sinergi dan kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, institusi, maupun lembaga pemerintahan lainnya.(BAR)