TANGERANG, BANPOS – Berbicara kuliner Betawi, rasanya belum lengkap jika tidak menyebutkan nama
tape uli. Makanan khas yang dibuat dengan ketan ini, biasa menjadi teman saat minum teh dan kopi bagi masyarakat Betawi. Wahyu Utami, warga Kampung Atang, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang salah satu pelaku usaha yang menjajal tape uli makanan tradisional asal Betawi.
“Karena saya suka sama tape uli, akhirnya saya iseng-iseng bikin dan ternyata banyak yang suka. Disitu
awalnya ya masih berbagi ke tetangga, saudara atau lingkungan. Tapi setelah mereka coba, mereka
memotivasi saya untuk dijual menjadi produk dagangan, jadilah memutuskan untuk jualan tape uli,”
kata Wahyu.
Ia mengklaim Tape Uli Uthe berbeda dengan tape uli lainnya. Tape buatannya ini memiliki rasa manis,
berwarna hijau, legit dan segar. Sedangkan ulinya sendiri rasanya gurih dan lembut. Ia mengaku untuk
pesanannya sendiri, tape uli buatannya paling laris saat di hari Lebaran hingga mencapai 100 lebih
disetiap harinya.
“Kalau hari-hari seperti saat ini, juga masih alhamdulillah terasa pergerakannya. Tape Uli Uthe bisa
menjual 30 sampai 50 cup tape uli setiap harinya. Tentunya dengan berbagai ukuran, dan semua produk
yang dijual adalah fresh, bukan produk stok dengan waktu lama,” tegasnya.
Terkait harga, kara Wahyu ia menjual ukuran satu kilogram dengan harga Rp65 ribu, ukuran 500 mili
Rp17 ribu dan ukuran 300 mili dengan harga Rp20 ribu. “Patut dicoba, dengan harga yang terjangka,
rasa yang dimiliki pasti membuat ketagihan. Kami juga melayani orderan besar atau event-event dengan
harga yang lebih special,” katanya. (DZH)