Tag: Labuan

  • Mempermudah Pelayanan, Bapenda Banten Resmikan Gerai Samsat Panimbang

    Mempermudah Pelayanan, Bapenda Banten Resmikan Gerai Samsat Panimbang

    PANDEGLANG, BANPOS – Untuk mempermudah pelayanan bagi para Wajib Pajak (WP) dalam memenuhi kewajibannya, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten meresmikan Gerai Samsat Panimbang, Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Pendapatan Daerah (PPD) Pandeglang.

    Plt Kepala Bapenda Banten, E. A Deni Hermawan, melalui Kabid Pengelolaan Pendapatan Pajak Daerah Bapenda Provinsi Banten, Iswandi Saptaji, mengatakan Gerai Samsat Panimbang yang saat ini diresmikan merupakan Gerai Samsat Panimbang yang sebelumnya di Desa Mekarsari dipindahkan ke Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang.

    “Tujuan dipindahkannya Gerai Samsat Panimbang ini adalah agar mudah dijangkau oleh WP yang ada di wilayah Pandeglang bagian Selatan,” kata Iswandi kepada wartawan, Sabtu (20/4).

    Menurutnya, Gerai Samsat Panimbang yang berpindah lokasi dari Desa Mekarsari Kecamatan Panimbang, ke Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang diharapkan memberikan beberapa manfaat.

    “Diantaranya agar pelayanan pajak yang mudah dan cepat, tanpa harus melakukan perjalanan jauh ke kantor Samsat Pandeglang.

    Dengan adanya gerai Samsat di lokasi yang mudah diakses, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan.

    “Sehingga diharapkan dapat meingkatkan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Banten,” terangnya.

    Iswandi menyampaikan bahwa Samsat Pandeglang atau UPTD PPD Pandeglang merupakan bagian dari Bapenda Provinsi Banten, yang bertugas dalam meningkatkan pendapatan daerah dari beberapa bidang pajak.

    “Diantaranya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Pertama/Kendaraan Baru, pendaftaran Bea Balik Nama Kedua dan seterusnya/Kendaraan Perubahan, pendaftaran kendaraan bermotor mutasi keluar daerah, penelurusan Kendaraan Bermotor Belum Melakukan Daftar Ulang, dan pelaksanaan Samsat Keliling,” ungkapnya.

    Di tempat yang sama, Kepala UPTD PPD Samsat Pandeglang Bapenda Banten, Epy Syafiullah mengatakan, Gerai Samsat yang ada di Pandeglang seluruhnya ada sekitar empat Gerai Samsat diantaranya Gerai Kadumerak, Gerai Saketi, Gerai MPP dan Gerai Panimbang.

    “Gerai Samsat di Pandeglang seluruhnya ada empat, salah satunya Gerai Samsat Panimbang yang saat ini diresmikan merupakan Gerai Samsat Panimbang yang sebelumnya berada di Desa Mekarsari dan dipindahkan ke Desa Panimbang Jaya agar mudah dijangkau oleh WP yang ada di wilayah selatan Pandeglang,” katanya.

    “Dalam acara peresmian Gerai Samsat Panimbang juga di barengi dengan penyaluran santunan anak yatim, yang diharapkan dapat membantu warga sekitar,” ungkapnya. (DHE)

  • Ada Dugaan Pungli dalam Program PTSL di Labuan

    Ada Dugaan Pungli dalam Program PTSL di Labuan

    PANDEGLANG, BANPOS – Warga Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang mengaku dibebankan biaya sebesar Rp500 ribu untuk biaya program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2022.

    Salah seorang warga setempat yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku bahwa dirinya telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 500 ribu untuk pendaftaran program PTSL.

    “Saya sudah daftar dan sudah membayar biayanya sebesar Rp 500 ribu. informasinya saat ini tengah proses pengukuran,” katanya.

    Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Cigondang, Bahri membenarkan, jika saat ini pihaknya tengah memproses program PTSL tahun 2022 dengan bidang sebanyak 102 bidang lahan.

    Saat disinggung apakah biaya pendaftaran mencapai sebesar Rp 500 ribu, Ia mengaku bahwa hal tersebut berdasarkan hasil kesepakatan dengan para pemohon.

    “Iya kang, tapi itu hasil kesepakatan dan musyawarah bersama dengan warga pemohon,” katanya.

    Saat ditanyakan lagi apakah benar biaya pendaftaran PTSL yang harus dibayarkan oleh warga pemohon sebesar Rp 500 ribu. Bahri kembali mengaku bahwa itu hasil kesepakatan dengan pemohon. Tapi, ada juga yang tidak membayar bayar dan juga ada yang bayar sebagian.

    Seueur oge nu teu bayar, kadang aya nu masihan Rp 100 ribu. (Banyak juga yang tidak bayar dan ada juga yang bayar Rp 100 ribu). Rada bingung (agak bingung),” ungkapnya.

    (DHE/PBN)

  • Pemusatan Penumpang di Kadubanen Ditolak BPTD Banten

    Pemusatan Penumpang di Kadubanen Ditolak BPTD Banten

    PANDEGLANG, BANPOS – Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang membatalkan pemusatan keberangkatan dan kedatangan penumpang di terminal Kadu Banen.

    Hal ini dikarenakan, pengajuan pemusatan di terminal tipe A tersebut ditolak oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Banten.

    Kadishub Pandeglang, Tatang Muhtasar mengatakan, untuk pemusatan kedatangangan dan keberangkatan penumpang tersebut, tidak jadi ditetapkan.

    “Pertimbangan surat BPTD Wilayah VIII Banten, tentang tanggapan atas pengalihan operasional Terminal Labuan ke Terminal Kadu Banen ditunda dalam waktu yang belum bisa ditentukan, karena untuk terminal tipe A itu pengelolaannya ada di Kementrian Perhubungan,” katanya kepada BANPOS, Kamis (9/4).

    Ia mengatakan, meskipun tidak jadi ditetapkan pemusatan naik turun penumpang, pihaknya akan memperketat tiga titik yang ada, dan melakukan pemantauan warga yang datang dari luar daerah untuk penanganan penyebaran virus korona, khususnya warga yang datang dari zona merah seperti Jakarta.

    Adapun tiga titik tersebut yaitu Gayam, Kadu Banen, dan Carita.

    “Ini kan dalam penanganan COVID-19, Kita akan lebih memperketat pemeriksaan kesehatannya di wilayah-wilayah khusunya warga yang datang dari Jakarta di tiga titik, yaitu Gayam, Kadu Banen dan Carita, sesuai dengan protokol kesehatan,” katanya.

    Kordinator satuan pelayanan (Korsatpel) Terminal Tipe A Labuan, Lina Darliana mengatakan, pihaknya sudah membantu semaksimal mungkin untuk mendukung upaya pemerintah Kabupaten Pandeglang, namun belum diamini oleh pemerintah pusat.

    “Masih tetap di Labuan (kedatangan dan keberangkatan penumpang, red). Itu rencana Pemkab (pemusatan, red), tapi tidak jadi. Yang jelas saya sudah membantu sesuai aturan yang ada dan secara prosedur ke Pusat,” ucapnya.(MG-02/PBN)

  • BPTD Akan Siapkan Alat Pengukur Suhu Tubuh di Terminal Tipe A

    BPTD Akan Siapkan Alat Pengukur Suhu Tubuh di Terminal Tipe A

    PANDEGLANG, BANPOS – Belum tersedianya alat pengukur suhu tubuh di Terminal Tipe A Labuan, ditanggapi oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten, dengan akan menyediakan alat pengukur suhu tubuh.

    Namun BPTD mengakui, dalam penyediaannya kesulitan untuk mendapatkan alat tersebut. Sedangkan alat itu dapat digunakan untuk memeriksa suhu tubuh para penumpang yang datang dari luar wilayah Kabupaten Pandeglang, dalam upaya pencegahan penyebaran virus korona.

    Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten, Nurhadi Unggul Wibowo mengatakan, untuk mencari alat pengukur suhu tubuh yang akan disediakan di Terminal Type A Labuan dan Terminal tipe A Mandala Rangkasbitung, merasa kesulitan karena kehabisan stok alat tersebut.

    “Untuk terminal tipe A Labuan dan terminal tipe A Mandala Rangkasbitung belum ada. Kami sudah mencari kemana-mana stok sudah pada habis. Sedang inden (pemesanan, red) di ACE hardware dan sudah bayar, infonya diperkirakan tanggal 15 April barang akan dikirim,” kata Nurhadi kepada BANPOS melalui selulernya, Kamis (26/3).

    Menurutnya, untuk pemenuhan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para petugas terminal, pihaknya sudah membagikan kepada seluruh terminal Tipe A yang pengelolaannya dibawah BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten.

    “Kami sudah bagkan ke semua terminal, pelindung untuk petugas berupa masker, kaos tangan dan hand sanitizer serta penyemprotan disinfektan baik di terminal maupun di dalam sarana angkutannya. Kita bagikan ke seluruh terminal Tipe A yang pengelolaannya dibawah BPTD Wilayah VIII Banten,” terangnya.

    Nurhadi mengaku, terkait terbatasnya kiriman APD yang dikirim ke terminal, pihaknya mendapatkan barang yang dipesan sangat terbatas, sehingga barang yang dikirim ke terminal menjadi terbatas.

    “Karena kita dapatnya juga terbatas. Sedang pesan lagi hand sanitizer dan disinfektan, semua barang langka. Besok ada disinfektan lagi disana,” ungkapnya.

    Sebelumnya diberitakan, Terminal Tipe A Labuan, Kabupaten Pandeglang, belum menyediakan fasilitas kesehatan pengukur suhu tubuh untuk penumpang yang datang maupun keluar wilayah Kabupaten Pandeglang, dalam upaya untuk melakukan pencegahan penyebaran virus Korona.

    Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Type A Labuan, Lina Darlina mengatakan, fasilitas untuk memeriksa kesehatan para penumpang baik yang datang dari luar wilayah Kabupaten Pandeglang, maupun yang akan berangkat ke luar belum tersedia.

    “Pada hari Selasa (24/3) lalu, kita baru dikirim berupa sarung tangan, hand sanitizer dan masker oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah VIII Provinsi Banten. Kalau untuk memeriksa suhu tubuh para penumpang kita belum ada, Puskesmas juga bingung tidak punya alatnya,” kata Lina kepada BANPOS melalui selulernya, Rabu (25/3).

    Menurutnya, untuk Alat Pelindung Diri (APD) yang dikirm oleh pihak Balai, hanya untuk petugas terminal saja. Untuk penumpang, pihaknya menggunakan APD yang ada.

    “APD yang dikirim langsung kita bagikan kepada petugas terminal saja mengingat jumlah sangat minim. Untuk penumpang serta awak bus, kita arahkan masuk kedalam terminal untuk cuci tangan menggunakan hand sanitizer yang kita siapkan,” terangnya.

    Untuk alat pengontrol suhu tubuh, lanjut Lina, pihaknya ingin menyiapkan alat tersebut untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh penumpang. Akan tetapi karena tidak memiliki anggaran, pihaknya tidak bisa menyediakan alat tersebut.

    “Untuk mencegah penyebaran virus Korona, kita tidak punya alat pengontrol suhu tubuh. Kalau kita kan anggarannya dari balai, yang dikirim oleh balai itu hanya sarung tangan, masker sama hand sanitizer dan itupun hanya untuk petugas terminal saja itupun masih kurang,” ujarnya.

    “Yang dikirim itu hanya sepasang, kalau kita pakai setiap hari kan pasti kotor. Kan seharusnya untuk sekali pakai atau dua kali pakai saja. Kalau untuk kiriman selanjutnya, saya juga belum tahu kapan mau dikirim,” ungkapnya.(DHE/PBN)