CILEGON, BANPOS – Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai wujud pembinaan kepribadian kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Sudirman Jaya meresmikan pembangunan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon dengan meletakan batu pertama secara simbolis, Senin (7/2).
Dalam sambutanya Sudirman Jaya memberikan apresiasi kepada para inisiator, yakni jajaran Lapas Cilegon, pengurus PKBM, dan peserta belajar atas upayanya dalam mendirikan PKBM di dalam Lapas. “Saya kagum dan berikan apresiasi kepada seluruh inisiator dan jajaran, ini kesempatan yang bagus untuk para WBP,” katanya disela kegiatan, Senin (7/2).
Menurutnya, didirikannya PKBM Lapas Cilegon ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam regulasi tersebut dengan terang dijelaskan tentang pembentukan dan pemberdayaan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
Kalapas juga berharap seluruh jajarannya dapat mengawal dan mendukung proses PKBM sehingga tepat sasaran dan bermanfaat bagi WBP. “Mari kita jaga kekompakan, saling bersinergi untuk mengawal proses yang sudah dijalani, sehingga kelak dapat memberikan manfaat bagi kita semua, terlebih untuk kebutuhan pendidikan dan pengembangan WBP kita,” tutup Kalapas.
Sementara itu, Ketua PKBM yang juga merupakan Kepala Seksi Binadik Lapas Cilegon, M Khapi, mengatakan PKBM merupakan solusi untuk permasalahan yang ada di Lapas Cilegon. Pasalnya, banyak WBP yang putus sekolah ketika sebelum masuk Lapas, masih banyak yang buta aksara, dan belum mempunyai keterampilan khusus.
“Dengan mengusung visi Mewujudkan Warga Belajar yang Berwawasan, Kreatif, Mandiri, dan Berdaya Saing, berbagai kegiatan dilakukan di PKBM Lapas Cilegon, di antaranya program paket A, B, dan C, pendidikan keaksaraan, pendidikan budaya baca, kursus komputer, kursus pengelasan, kursus perkayuan, dan budidaya ubi ungu,” urainya. (LUK/RUL)