Tag: Lapas Rangkasbitung

  • SILAY Madani Permudah Akses Informasi

    SILAY Madani Permudah Akses Informasi

    RANGKASBITUNG, BANPOS – LAPAS Rangkasbitung memberikan inovasi
    bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam
    mendapatkan berbagai informasi, yakni melalui Sistem Informasi Layanan Mandiri dan Melayani (SILAY
    Madani).

    Kasubsi Pembinaan Lapas Rangkasbitung, Eka Yogaswara, yang juga penggagas inovasi tersebut
    mengatakan, dengan SILAY Madani ini, WBP dapat menerima layanan informasi, integrasi, bantuan

    hukum, pengaduan, registrasi dan lain sebagainya melalui satu pintu pintu dengan akses yang mudah,
    cepat, transparan dan mandiri.

    Posisinya (SILAY Madani) ada di tengah-tengah kamar WBP, jadi mereka bisa mudah mengakses, kata
    Yoga kepada BANPOS, Rabu (6/9).

    Yoga menjelaskan, mandiri yang dimaksud yakni WBP bisa mendapat informasi secara cepat dengan
    hanya menempelkan jari (sidik jari) pada mesin atau aplikssi yang telah disediakan. "Jika masih ada
    kebingungan, petugas standby untuk membantu menjelaskan sampai tuntas," tandasnya.

    Sementara itu, Salah satu WBP menerangkan, dirinya telah beberapa kali menggunakan layanan SILAY
    Madani tersebut. Menurutnya, kemudahan dalam penggunaannya sangat menguntungkan bagi WBP
    yang sangat membutuhkan berbagai informasi.

    Kami mengucapkan terimakasih atas pelayanan ini, kami sangat terbantu, singkatnya. (MYU/DZH)

  • Produk Unggulan Napi Lapas Rangkasbitung Kembali Mejeng di Pameran Koperasi dan Harnas UMKM 2023

    Produk Unggulan Napi Lapas Rangkasbitung Kembali Mejeng di Pameran Koperasi dan Harnas UMKM 2023

    LEBAK, BANPOS – Lapas kelas III Rangkasbitung Kanwil Kemenkumham Banten ikut memeriahkan kegiatan Pameran koperasi dan Harnas UMKM 2023 dengan menampilkan produk unggulan kerajinan hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang bertempat di Alun-alun Rangkasbitung, Selasa (15/8).

    Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang menyampaikan bahwa berada di dalam Lapas tidak mematahkan kreativitas para warga binaan, mereka tetap diberi kebebasan untuk mengembangkan kreativitasnya. Menghabiskan waktu selama berada di dalam Lapas Rangkasbitung dengan kegiatan yang bermanfaat.

    “Tidak hanya menunjukan hasil karya, lewat pameran ini juga kami terus melanjutkan implementasi program tematik praktik baik, kali ini sasarannya adalah masyarakat luas yang akan teredukasi lewat hasil karya-karya, kreasi dan kreativitas narapidana Lapas Rangkasbitung, sekaligus menunjukan kepercayaan publik pada hasil pembinaan di Lapas,” ujar Suriyanta.

    Kasubsi Pembinaan, Eka Yogaswara menambahkan bahwa Lapaskas Production atau dikenal dengan Paskas Craft yang merupakan merek model Hasil karya Narapidana ikuti pameran sebagai bukti eksistensi dan pengakuan dari masyarakat.

    “Alhamdulillah kita kembali diberikan media dalam acara pameran Pameran koperasi dan Harnas UMKM 2023, pameran ini merupakan sebagai langkah pasti dalam memperkenalkan buah positif pembinaan para WBP, akhirnya nanti semoga masyarakat terus memberikan kepercayaan dan merubah stigmanya tetap positif terhadap Pemasyarakatan, kita yakinkan Publik dengan bukti nyata hasil karya dan juga kontribusi PNBP bagi negara,” tandas Yoga. (MYU/DZH)

  • Puluhan Napi Ikuti Psikologi Forensik

    Puluhan Napi Ikuti Psikologi Forensik

    PANDEGLANG, BANPOS – Sebanyak 40 narapidana (napi) Lapas Rangkasbitung Kanwil Kemenkumham Banten melaksanakan program tematik reformasi birokrasi praktik baik, di antaranya dengan dilakukan konseling dan psiko edukasi bekerjasama dengan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Perwakilan Wilayah Banten.

    Hadir dalam giat itu Plt Ketua Apsifor Banten sekaligus Kepala Subbidang Perawatan dan Rehabilitasi Kanwil Kemenkumham Banten dan Konselor yang didampingi oleh pejabat struktural.

    Untuk diketahui, psikologi konseling adalah suatu kegiatan yang dibangun melalui adanya interaksi antara klien dengan psikolog/konselor, untuk mengidentifikasi persepsi, kebutuhan, nilai, perasaan, pengalaman, harapan, serta masalah yang dihadapi klien.

    Kepala Lapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah metode edukatif yang bertujuan untuk memberikan informasi dan pelatihan yang berguna untuk mengubah pemahaman mental/psikis individu.

    “Dengan berbagai latar belakang masalah dan perkara, kegiatan konseling ini agar dapat menggali karakteristik pribadi dan juga memberikan solusi untuk menjadi lebih baik serta dapat menggali potensi diri yang ada,” ujar Kalapas.

    Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Wilayah Banten, Hanibal, mengapresiasi langkah Lapas Rangkasbitung yang telah bekerjasama dengan rekan-rekan psikolog forensik untuk tujuan meningkatkan kualitas pembinaan.

    “Sebagai ketua asosiasi dan Kepala Subbidang Perawatan dan rehabilitasi Kanwil Banten, saya apresiasi terselenggaranya kegiatan ini secara konsisten di sini, dan ini belum ada di Lapas atau tempat lain, dan tentu ini baik harus menjadi contoh. Bapak Kadivpas juga menyatakan hal yang sama, konseling ini tentu menjadi pendukung dalam mewujudkan tujuan pembinaan seusai cita-cita pemasyarakatan sesungguhnya,” ungkapnya. (WDO/DZH)

  • Sebanyak 110 Napi Lapas Rangkasbitung Terima Remisi Hari Raya

    Sebanyak 110 Napi Lapas Rangkasbitung Terima Remisi Hari Raya

    LEBAK, BANPOS – Sebanyak 110 Narapidana Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Rangkasbitung Kanwil Kemenkumham Banten mendapatkan remisi hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Disebutkan, pemberian remisi itu adalah hal yang rutin dilakukan setiap hari besar keagamaan dan hari kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (22/04).

    Diketahui, dari ratusan Napi yang mendapatkan remisi idul Fitri 1444 H, tidak ada yang mendapatkan remisi bebas, rata-rata mereka mendapatkan masa pengurangan hukuman 15 hari hingga 1 bulan.

    Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang menyerahkan langsung Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri 1444 H secara simbolis kepada perwakilan WBP Napi Lapas Rangkasbitung yang mendapatkan Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri.

    Dalam sambutan, Suriyanta Leonardo Situmorang menyampaikan bahwa sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi Napi agar bisa mendapatkan remisi diantaranya, berkelakuan baik dan juga tidak dalam menjalani hukuman disiplin atau register F

    “Remisi ini merupakan hak yang diberikan kepada warga binaan yang beragama islam untuk mendapatkan potongan masa hukuman pada hari Lebaran. Jika mereka tetap berkelakuan baik dan aktif pada program-program di Lapas, maka akan diusulkan kembali pada remisi berikutnya,” ujar Kalapas menerangkan. (WDO)

  • Bupati dan Wakil Bupati Lebak Takbiran Bareng Narapidana

    Bupati dan Wakil Bupati Lebak Takbiran Bareng Narapidana

    LEBAK, BANPOS – Menyambut hari lebaran Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, Lapas Rangkasbitung kedatangan tamu istimewa, yakni Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya dan Wakil Bupati Ade Sumardi yang berkunjung ke Lapas. Kunjungan itu dalam rangka melaksanakan malam takbir bersama seluruh Narapidana (Napi) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Rangkasbitung, bertempat di Masjid Attaubah Lapas, Jumat malam (21/04).

    Dalam kunjungan tersebut turut juga Forum komunikasi pimpinan daerah, diantaranya Kapolres Lebak, Dandim 0603 Lebak, Kejaksaan Negeri Lebak, Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak, ketua Baznas Lebak, Ketua FSPP beserta unsur Kepala OPD lainnya.

    Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang menyampaikan apresiasinya atas perhatian dari Bupati Lebak dan Rombongan Forkompinda berkunjung dalam malam Takbiran ke Lapas Rangkasbitung. Kalapas turut menyampaikan keadaan umum di Lapas tersebut.

    “Dukungan pemerintah daerah sangat menunjang pembinaan di Lapas Rangkasbitung. Seperti terselenggaranya PKBM, LPK dan kehadiran izin klinik. Besok (Hari ini, red) akan diberikan remisi kepada 110 orang untuk WBP yang berkelakuan baik dan memenuhi syarat dan selama hari raya juga diberikan layanan khusus kepada masyarakat,” ungkap Kalapas.

    Sementara, dalam sambutan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menyampaikan maksud kedatangan ke Lapas untuk turut memeriahkan takbiran bersama para Napi Lapas Rangkasbitung

    “Maksud kedatangan kami kesini untuk bersilaturahmi dan melaksanakan malam takbiran bersama, karena ini adalah tradisi yang sudah berjalan sebelumnya, dan saya berpesan untuk seluruh warga binaan untuk tetap sabar dan istiqomah menjadi pribadi yang lebih baik, insya Allah cepat kembali,” ujar Bupati.

    Bupati juga mengapresiasi program di Lapas seperti PKBM dan LPK yang bisa memberikan dampak positif bagi para Napi.

    “Di sini programnya sudah bagus, ada PKBM nanti para WBP bisa dapat ijazah, ada LPK nanti dapat keahlian dan sertifikat. Jadi nanti ga usah bingung lagi nyari kerja, udah bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, jadi harus lebih baik lah ke depannya,” terang Iti.

    Pada kesempatan tersebut, Iti Octavia Jayabaya memberikan titipan zakat dari Baznas Kabupaten Lebak untuk seluruh Napi WBP yang secara simbolis diterima Kalapas.(WDO)

  • Berkah Lebaran, Dua Napi Lapas Rangkasbitung Dibebaskan

    Berkah Lebaran, Dua Napi Lapas Rangkasbitung Dibebaskan

    LEBAK, BANPOS – Berkah ldul Fitri 1443 Hijriyah kini dirasakan para Narapidana (Napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Banten. Usai pelaksanaan Shalat Idul Fitri, Dua orang Napi mendapat bebas serta SK Remisi Lebaran untuk 76 Napi warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Rangkasbitung, Senin (2/5/2022).

    Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto dalam amanatnya menyampaikan sambutan Menteri Kumham RI. Sebutnya, bahwa remisi yang diperoleh WBP merupakan bentuk penghargaan atas penilaian pembinaan dalam Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana (SPPN) di antaranya berkelakuan baik selama menjalani pidana dan mengikuti program pembinaan yang telah ditetapkan.

    “Kami sampaikan dan tekankan kepada Saudara warga binaan sekalian bahwa pelayanan publik yang kami berikan bebas dari pungutan liar. Dengan demikian, saudara-saudara tidak perlu khawatir untuk mendapatkan hak-haknya sepanjang memenuhi syarat,”. ujar Budi.

    Kemudian pembacaan SK Keputusan Remisi Khusus oleh Kasubsi AO, Parhan Septian yang diwakili staf AO, Usep Mulyadi, dilanjut penyerahan secara simbolis dan foto bersama. Adapun penerima remisi lebaran berjumlah 78 orang.

    Salah satu Napi yang langsung bebas, WJY mengaku senang dan haru karena dirinya bisa berkumpul dengan keluarga tepat di Hari Raya.

    “Alhamdulillah senang bisa pulang hari ini. Dan tentu saya akan memulai semuanya lagi, menata hidup dengan bekal yang dimiliki selama di sini, terimakasih untuk semuanya,” ungkapnya sambil terisak haru. (WDO)

  • Wabup Lebak Takbiran Bersama para Narapidana Lapas Rangkasbitung

    Wabup Lebak Takbiran Bersama para Narapidana Lapas Rangkasbitung

    LEBAK, BANPOS – Menyambut hari Raya idul Fitri 1443 H Wakil Bupati (Wabup) Lebak, Ade Sumardi berkesempatan melaksanakan takbiran bersama seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemayarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitug Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Banten yang berlangsung di Ruang Aula Lapas Rangkasbitung, Minggu (1/5/2021) malam.

    Turut hadir Forum komunikasi pimpinan daerah, diantaranya Kapolres Lebak, Kasdim/0603 Lebak, Kejaksaan Negeri Lebak, Sekertariat Daerah Lebak, Ketua Baznas Lebak Ketua FSPP beserta unsur OPD lainnya.

    Kalapas Rangkasbitung menjelaskan bahwa keadaan seluruh WBP dalam keadaan sehat, di hari raya mulai Senin pagi akan dilaksanakan berbagai agenda kegiatan.

    “Izin pak warga seluruhnya sehat dan baik, besok akan diberikan remisi kepada 78 orang dan 2 langsung bebas. Selama hari raya juga diberikan layanan khusus mulai dari makan bersama dengan menu nuansa lebaran, layanan video call dan layanan titipan makanan juga ada kegiatan hiburan didalam,” Kata Kalapas melaporkan kepada Wabup Lebak.

    Dalam sambutan, Wabup Lebak Ade Sumardi menyampaikan salam dari Ibu Bupati Lebak yang tidak dapat hadir karena kondisi kesehatannya, namun telah menitipkan pesan kepada semua jajaran di Lapas dan para WBP.

    “Ini kami diamantkan ibu bupati ke Lapas untuk bersilaturahim, melaksanakan malam takbiran bersama, karena ini tradisi yang baik yang sudah berjalan secara berbudaya, pesannya tetap sabar dan istiqomah menjadi pribadi yang lebih baik, inshallah cepat kembali ke masyarakat,” ujar Wabup.

    Di kesempatan tersebut, Wabup Ade Sumardi pun turut memberikan titipan zakat dari Baznas Lebak untuk seluruh WBP. Titipan hadiah diterima Kalapas secara simbolis. Pada giat ini kegiatan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (WDO)

  • 78 Warga Binaan Lapas Rangkasbitung Diusulkan Dapat Remisi Khusus Lebaran

    78 Warga Binaan Lapas Rangkasbitung Diusulkan Dapat Remisi Khusus Lebaran

    LEBAK, BANPOS- Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) Lapas Rangkasbitung mengusulkan sebanyak 78 orang dari total 205 warga binaan yang dinilai berkelakuan baik mendapat remisi khusus Idul Fitri 2022.

    Kepala Lapas Rangkasbitung Budi Ruswanto dalam keterangannya, Kamis (28/4/2022) mengatakan, usulan dilakukan TPP melalui sistem database pemasyarakatan sehingga bisa dipantau oleh keluarga dan warga binaan.

    “Yang memenuhi syarat dan melalui rekomendasi sidang TPP kami usulkan, nanti hasilnya tergantung keputusan dari Direktorat Jenderal. Biasanya itu menjelang hari raya baru ada keputusan,” katanya.

    Kepala Subseksi Admisi dan Orientasi Lapas Rangkasbitung Parhan Septiana menambahkan, napi yang diusulkan mendapat remisi sudah memenuhi memenuhi syarat substantif dan administratif, seperti telah menjalani masa pidana 6 bulan dan berkelakuan baik.

    “Administratif, berkelakuan baik itu penting sekali, jangan sampai dia pernah melakukan pelanggaran, ini adalah reward dari negara atas perubahan perilakunya selama menjalani pembinaan di lapas. Jadi indikatornya jelas,” imbuhnya.

    Dari puluhan warga binaan yang diusulkan mendapat remisi, dua orang di antaranya dipastikan bisa langsung bebas. (HER/PBN)

  • Mahasiswa Prodi Komunikasi Unma Kunjungi Lapas Rangkasbitung

    Mahasiswa Prodi Komunikasi Unma Kunjungi Lapas Rangkasbitung

    LEBAK, BANPOS – Guna mendukung program akademik, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum dan Sosial (FHS) Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) Banten menggelar kunjungan study lapangan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Rangkasbitung, Rabu (30/03).

          Diketahui, dipilihnya Lapas Rangkasbitung sebagai tempat studi lapangan, ini untuk pemahaman mahasiswa terhadap para narapidana yang tengah menjalani proses pembinaan hukuman dan merupakan bagian dari sistem peradilan pidana terpadu. Selain itu, para mahasiswa tertarik juga dengan konsep Ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang menggabungkan konsep pelayanan, kehumasan yang dipadu dengan galery hasil karya serta sarana publikasi jurnalistik.

          Kedatangan rombongan disambut Kalapas Budi Ruswanto didampingi Kasubsi Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Eka Yogaswara serta pejabat struktural lain diruang PTSP depan Lapas. Kunjungan diawali dengan gambaran umum Lapas Rangkasbitung dan perannya dalam sistem hukum nasional, selanjutnya Kalapas juga menjelaskan strategi publikasi kehumasan melalui galeri hasil karya yang ditampilkan di PTSP.

          “Tugas kita sebagai petugas Lapas adalah membina para WBP, kita persiapkan untuk Kembali ke masyarakat melalui pembinaan, dan ini hasilnya kita tampilkan di ruang ini PTSP Lapas, jadi masyarakat bisa peroleh semua di sini, informasi, bukti hasil karya pembinaan dan juga layanan-layanan lain, dan tentu saja layanan kita gratis semua ya, pokoknya kita kasih yang terbaik, cepat, tepat dan transparan,” ujar Budi Ruswanto.

         Sementara, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Unma Banten, Agus Deni Kencana menyampaikan apresiasi atas sambutan penerimaan Kalapas dan jajaran.

           “Terimakasih Pak Kalapas dan jajaran, banyak hal positif yang bisa mahasiswa kami petik di Lapas ini, lapas ini sangat aktif sekali dalam pembinaan dan edukasi. Dan tentu ini menjadi pembelajaran berharga bagi mahasiswa baik jurusan Ilmu Hukum maupun Komunikasi. Kami bisa memetik informasi dan mengetahui secara nyata peran Lapas dalam sistem peradilan pidana dan strategi kehumasan, sehingga kiat pelayanan Lapas ini bisa diterima oleh masyarakat,” tutur Agus Deni.

          Jelas Agus Deni, pada kunjungan tersebut juga pihaknya ingin mengajak mahasiswa melihat langsung tentang penerapan hukum dan kiat kehumasan di Lapas tersebut.

         “Kebetulan mahasiswa kami yang mengikuti kunjungan ini adalah mereka yang tengah mengikuti mata kuliah (MK) Sistem Hukum Indonesia dan Kehumasan, sebagai kewajiban MK ini mereka diwajibkan studi lapangan. Dan lapas ini salah satu yang kita pilih untuk studi lapangan untuk mahasiswa kami,” paparnya.

          Sebagai informasi, pada kesempatan yang sama, para mahasiswa Unma Banten juga disambut sapa Wakil Bupati (Wabup) Lebak Ade Sumardi yang kebetulan mengunjungi galery PTSP Lapas Rangkasbitung, lalu kepada para mahasiswa Wabup memberikan motivasi selanjutnya saling tukar canda dan berfoto bersama.(WDO/pbn)

  • Warga Binaan Lapas Rangkasbitung Dilatih Produksi Pakan Ternak

    Warga Binaan Lapas Rangkasbitung Dilatih Produksi Pakan Ternak

    RANGKASBITUNG, BANPOS – Berbagai inovasi maupun terobosan terus dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung Kanwil Kumham Banten, membuktikan sebagai Lapas produktif, serta mendukung program ketahanan pangan di masa pandemi, Rabu (9/3)

    Disebutkan, sebanyak 20 orang Warga BInaan Pemasyarakatan (WBP) dilatih praktik pembuatan Pakan Ternak oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakhatwan) Kabupaten Lebak mulai dari pengenalan alat dan bahan dalam pembuatan pakan, pengawetan serta fermentasi pakan ternak, bertempat di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Rangkasbitung.

    Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto mengatakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki WBP, sehingga ini akan menjadi bekal bagi mereka kembali nanti ke lingkungan masyarakat menjadi manusia yang mandiri dan produktif.

    “Pelatihan peternakan ini diharapkan menjadi ajang untuk mengasah kemampuan berkreasi Warga Binaan Pemasyarakatan serta dapat diimplementasikan saat mereka kembali ke dalam lingkungan masyarakat,” ungkap Budi.

    Senada, Kasubsi Pembinaan, Eka Yogaswara yang mendampingi giat tersebut menambahkan bahwa pelatihan yang diberikan itu harus nyata dan salah satunya adalah yang kini tengah dilaksanakan.

    “Kemarin kan sudah teorinya full, dan tentu setelah teori harus dipraktekan biar sesuai juga nanti terapannya, jadi mereka gambarannya utuh kan terkait dengan Peternakan, apalagi bisa survey lokasi dan kelompok peternakan lebih komprehensif lagi,” terang Yogas.

    Sebagai informasi, bahwa pembuatan pakan silase untuk domba tersebut menggunakan alat-alat antara lain coper, terpal, timbangan, plastik, ember plastik/drum plastik dan penutupnya. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan di antaranya pakan hijau (rumput gajah, daun pisang, debog/batang pisang), dedak. Proses pembuatan pakan silase yaitu semua bahan pakan hijau di coper/dicacah menggunakan parang kemudian dicampur dengan dedak padi.

    (WDO/PBN)