Tag: LAZ Harfa Banten

  • Sambut Ramadhan, LAZ Harfa Rilis Lagu Religi

    Sambut Ramadhan, LAZ Harfa Rilis Lagu Religi

    SERANG, BANPOS – Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan 1443 H, Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa atau LAZ Harfa Banten merilis lagu religi berjudul ‘Ramadhan Satukan Kekuatan’, menggaet Radityo Maryono atau dikenal sebagai Radit mantan vokalis Rama Band yang populer tahun 2000 an.

    Ditulis langsung oleh Direktur Utama LAZ Harapan Dhuafa, Indah Prihanande, lagu tersebut merupakan bagian dari program Ramadhan Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa yang bertujuan untuk mengajak masyarakat menyatukan kekuatan, tekad dan harapan agar Ramadhan menjadi ajang untuk saling berbagi kepada sesama.

    “Lagu ini bertujuan untuk membangun awareness masyarakat untuk saling menguatkan dan berbagi di bulan ramadan ini,” kata Indah Prihanande, seusai Launching Single Ramadhan Satukan Kekuatan di salah satu rumah makan di Kota Serang, Jumat 25 Maret 2022.

    “Memang lagu ini saya yang tulis, dan diaransemen dan disempurnakan dengan aranger nasional,” tambahnya.

    Dia mengungkapkan, terpilihnya Rhadit sebagai vokalis atau penyanyi untuk menyanyikan lagu ciptaannya tersebut merupakan takdir. Sebab, tanpa dirinya meminta dan mencari, Rhadit langsung menyukai dan merasa cocok untuk membawakan lagu tersebut. “Alhamdulillah, mungkin ini sudah jodoh. Jadi kami hanya ngobrol kalau kami punya lagu, dan Rhadit langsung cocok,” tuturnya.

    Sebelumnya, lagu tersebut sudah dinyanyikan oleh salah satu Amil dari LAZ Harfa. Namun, kurang mendapat feel atau rasa untuk menarik simpati masyarakat, sehingga bertemu dengan Rhadit yang memang merasa cocok untuk membawakan lagu religi.

    “Sebetulnya sudah dinyanyikan oleh Wahyu (Amil LAZ Harfa), tapi kurang greget dan saya pikir ini harus dilakukan pembaruan lagi,” ujarnya.

    Lagu Ramadhan Satukan Kekuatan sudah bisa dinikmati di berbagai platform media sosial seperti Youtube dan kanal media pemutaran musik. “Alhamdulillah sudah bisa dinikmati oleh masyarakat, dan mudah-mudahan para anak muda ini bisa tergerak untuk saling menguatkan dalam membantu sesama,” ucap Indah.

    “Karena di LAZ Harfa sendiri 85 persen diisi oleh anak muda, termasuk pembuatan video klip itu murni hasil dari para amil di LAZ Harfa,” katanya.

    Radityo Maryono (Rhadit) mengaku awalnya dirinya ingin melakukan sesuatu hal yang berbeda dan bermanfaat bagi masyarakat. Secara kebetulan, dirinya bertemu dengan Dirut LAZ Harfa Banten yang ternyata memiliki lagu religi. “Mungkin ini sudah qodarullah saya bergabung dengan LAZ Harfa, dan memang momennya itu cocok buat saya, liriknya saya suka, karena mengajak kebaikan,” ujarnya.

    Meski demikian, lagu religi tersebut telah diubah atau diaransemen ulang oleh dirinya dan teman aranger Rhadit. “Kami ubah total dari lagu aslinya, sesuai dengan passion saya. Alhamdulillah setelah saya rombak semuanya suka,” ucapnya.

    Rencanya, kata dia, ke depan akan ada kolaborasi lagu lainnya bersama LAZ Harfa. “InsyaAllah ke depan akan berlanjut, keinginan saya seperti itu, dan memang saat ini kami promosikan dulu di wilayah Banten,” tuturnya. (RUL)

  • Ramadan Saling Menguatkan, LAZ Harfa Telah Salurkan Bantuan Kepada 39.906 Jiwa

    Ramadan Saling Menguatkan, LAZ Harfa Telah Salurkan Bantuan Kepada 39.906 Jiwa

    SERANG, BANPOS – Belum genap satu bulan Ramadhan, LAZ Harfa telah menyalurkan bantuan kepada 39.906 Jiwa terhitung sejak tanggal 1-20 Ramadhan. Hal ini tentu tidak terlepas bantuan dari semua elemen masyarakat yang sudah percaya menyalurkan bantuannya melalui LAZ Harfa.

    Penyaluran bantuan tersebut dikemas dalam beberapa program, diantaranya program gerakan masjid bersih, paket sahur sehat, bingkisan untuk pahlawan keluarga, takjil on the roas, kajian keislaman, santunan bunda yatim, sedekah meja ngaji dan Alquran, berbagi buka puasa, renovasi masjid/mushola, santunan yatim dan dhufa, kado ceria lebaran, THR untuk guru ngaji, penyaluran fidyah, sosialisasi covid-19, dan ekspedisi Ramadhan berbagi.

    Indah prihanande, Direktur Utama LAZ Harfa mengucapkan terima kasih atas kepercayaan para donatur dan semua pihak yang sudah ikut berbagi melalui LAZ Harfa. Ia juga menerangkan pihaknya akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat tetap berbagi menguatkan sesama di bulan keberkahan ini.

    “Meskipun saat ini kita masih dalam kondisi sulit karena pandemi masih menjadi masalah yang belum usai kita hadapi. Tapi kami percaya masih banyak orang-orang baik yang peduli kepada sesama untuk mau berbagi. Terbukti hingga hari ke-20 ramadhan, berkat bantuan dari semua pihak, LAZ Harfa telah menyalurkan bantuan kepada 39.906 Jiwa.” Jelasnya.

    Ia melanjutkan, bahwa kiprah LAZ Harfa dalam upaya penyaluran ini tidak hanya dilakukan di wilayah perkotaan saja tapi juga hingga ke pelosok desa. Salah satunya adalah Kampung Muallaf Baduy di Desa Gununganten, Kec. Cimarga, Kab. Lebak, Prov. Banten, yang memang menjadi desa dampingan LAZ Harfa.

    “Tim kami telah melaksanakan Ekspedisi Ramadhan Berbagi ke Kp. Muallaf Baduy. Di sana kami mengadakan buka puasa bersama masyarakat hingga tarawih bersama. Sekaligus merasakan sholat berjamaah di masjid yang baru saja selesai kami bangun dengan sedekah sahabat semua” ujar Indah.

    Indah juga menuturkan bahwa meskipun sudah berada di penghujung ramadhan, pihaknya akan terus maksimal hadir melayani masyarakat hingga malam idul fitri, mengingat masih banyak umat yang membutuhkan bantuan kita semua. Karena, satu-satunya tujuan dari berkiprahnya lembaga zakat seperti LAZ Harfa adalah upaya untuk mewujudkan kesejahteraan umat, menggembirakan umat dan membuat semua mustahil bahagia. (RUL)

  • Laz Harfa Berangkatkan Relawan Bantu Korban Gempa Majene

    Laz Harfa Berangkatkan Relawan Bantu Korban Gempa Majene

    SERANG, BANPOS – Dalam upaya tanggap darurat Gempa Majene, LAZ Harfa memberangkatkan tiga orang relawan untuk terjun langsung ke lokasi bencana gempa Majene, Sulawesi Barat pada Senin (18/01/2021).

    Relawan yang diberangkatkan yaitu Ii Irfan, Ifan Apriyana dan Iswandi yang akan berada di Majene, Mamuju Sulawesi Barat selama satu pekan ke depan.

    “Keberangkatan kami adalah bentuk kepedulian mewakili dari Banten, membantu saudara kita yang sedang terkena musibah di sana, menyampaikan amanah dari para donatur dan muzakki” Ungkap ii Irfan,

    Ia melanjutkan bahwa di sana, LAZ Harfa akan bergabung bersama 22 anggota Forum Zakat lainnya dan relawan akan melakukan respon tanggap bencana “Kami akan membantu proses evakuasi, mendirikan tenda pengungsi dan dapur umum, dan akan coba koordinasi untuk menyediakan pelayanan kesehatan dan bantuan lainnya” Ungkap ii Irfan menjelaskan.

    Indah Prihanande, selaku Direktur Utama LAZ Harfa mengatakan bahwa untuk tahap awal ini LAZ Harfa akan membuka posko di Majene dan minimal akan mendampingi di sana selama 6 bulan yaitu hingga bulan Juli 2021.

    “Bantuan awal yang diberikan untuk tanggap bencana ini berupa dapur umum, makanan cepat saji, pakaian, selimut, dan kebutuhan lain yang memang sangat dibutuhkan saat ini” Ungkap Indah

    Indah juga mengatakan bahwa dalam jangka Panjang LAZ Harfa akan mendampingi para penyintas secara berkelanjutan, “Untuk selanjutnya, LAZ Harfa akan melakukan proses pemberdayaan menggerakkan ekonomi warga yang terdampak bencana” pungkas Indah.

    Sampai saat ini LAZ Harfa juga terus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling bahu membahu membantu para korban bencana Gempa di Majene, Sulawesi Barat yang saat ini sangat membutuhkan bantuan.

    Selain itu, Laz Harfa juga turut merespons bencana lainnya yang terjadi di Indonesia di mulai dari Longsor Sumedang, Meletusnya Gunung Semeru hingga Banjir di Kalimantan Selatan. LAZ Harfa Kuatkan Indonesia dengan kepedulian-kepedulian dari para donatur, muzzaki, komunitas, masjid, sekolah-sekolah, dan semua elemen masyarakat lainnya baik. (RUL)

  • LAZ Harfa Dampingi Masyarakat Bangun 10.964 Toilet

    LAZ Harfa Dampingi Masyarakat Bangun 10.964 Toilet

    SERANG, BANPOS – Hingga saat ini, masalah sanitasi masih menjadi permasalahan pelik di dunia terlebih bagi mereka yang tidak berkecukupan secara ekonomi dan masyarakat yang tinggal di pedesaan karena kurangnya kesadaran. Berdasarkan data dari UNICEF, Sanitasi yang buruk menyumbang angka 88% pada kematian anak akibat diare di seluruh dunia.

    Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2012 menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia yang penduduknya masih buang air besar sembarangan (BABS). Sedangkan data terkini dari laman Kementerian Kesehatan RI, masih ada sekitar 8,6 juta rumah tangga yang anggota keluarganya masih mempraktekkan BABS per januari 2020.

    Indeks perilaku kesehatan di Banten yang rendah menjadi PR yang harus diselesaikan bersama oleh semua pihak. Keadaan inilah yang mendorong LAZ Harapan Dhuafa Banten berkomitmen untuk membantu menyelesaikan permasalahan Sanitasi di Provinsi Banten terutama di Kawasan pedalaman yang banyak tersebar di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.

    Semenjak tahun 2006, LAZ Harfa sebagai lembaga kemanusiaan fokus memberikan dampingan kepada masyarakat untuk membangun kesadaran akan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat melalui program Community Lead Total Sanitation (CLTS). Program ini menerapkan pola Down-Top yang artinya bantuan yang diberikan tidak langsung berupa uang atau pembangunan jamban, melainkan melalui pendekatan kelompok dan membangun kesadaran masyarakat. Menyadari bentuk pendampingan yang harus dilakukan intensif, LAZ Harfa menempatkan seorang field facilitator di desa yang memiliki visi pendampingan tersebut.

    Namun, masalah jamban di pedesaan tidak hanya masalah kesadaran tetapi juga masalah ekonomi. Oleh karena itu LAZ Harfa memberikan solusi berupa Arisan Jamban, yaitu suatu kelompok masyarakat yang berkomitmen membangun jamban dengan cara mengumpulkan uang selama satu periode tertentu tergantung kesepakatan. Uang yang sudah terkumpul akan diberikan kepada anggota kelompok untuk membuat jamban secara bergantian.

    Indah Prihanande selaku Direktur Utama LAZ Harfa mengatakan dalam kurun waktu 14 tahun, LAZ Harfa telah mendampingi masyarakat membangun 10.964 jamban di Provinsi Banten. Diantaranya terdapat 30 desa dampingan LAZ Harfa di 8 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang Banten, dan 1 Kecamatan di Kabupaten Lebak dan ada sekitar 27.124 rumah yang terdapat di wilayah dampingan.

    Indah juga menambahkan bahwa pembangunan ini murni dilakukan oleh masyarakat secara mandiri, inilah perubahan yang menjadi misi LAZ Harfa, bukan memberikan bantuan secara cuma-cuma melainkan menumbuhkan kesadaran dari hati dan ini langkah dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) pada point ke – 6 yaitu memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua kalangan masyarakat.

    “Sebagai refleksi dalam peringatan Hari Toilet Sedunia, LAZ Harfa sampai saat ini masih dan akan terus melakukan pendampingan, sampai tidak ada lagi permasalahan jamban yang harus diselesaikan. Bergerak dari desa, wujudkan misi perubahan baik untuk dunia. Riak air yang bersama akan menjadi gelombang yang besar, mari kita terus menjadi riak-riak kebaikan hingga menjadi gelombang kebermanfaatan.” Lanjutnya. (RUL)

  • Gowes ‘Beramal’ Untuk Veteran Kemerdekaan

    Gowes ‘Beramal’ Untuk Veteran Kemerdekaan

    CILEGON, BANPOS – LAZ Harapan Dhuafa bersama Cilegon Night Ride (komunitas gowes sepeda di malam hari), menggelar acara night ride “Go Beramal” yaitu gowes sambil donasi, yang diperuntukkan bagi para veteran kemerdekaan.

    Kegiatan tersebut juga sebagai salah satu bentuk mengkampanyekan untuk ramah lingkungan dan menjaga kesehatan dengan bersepeda, tentunya dibarengi dengan kegiatan kemanusiaan. Jalur untuk para penggowes Rangkas Night Ride yaitu start dari Bonakarta Cilegon – Finish di Alun-Alun Cilegon.

    “Harapannya dengan adanya kegiatan sepeda ambil beramal menjadi motivasi untuk banyak pihak agar mulai hidup sehat dengan bersepeda dan beramal, berbagi kepada mereka yang membutuhkan,” ungkap Sopian, Branch Manager LAZ Harapan Dhuafa.

    Sopian menambahkan, bahwa kegiatan gowes sambil beramal ini akan menjadi kegiatan rutin yang dijalankan, setelah sebelumnya sukses dengan Serang Night Ride dan Rangkas Night Ride. Kegiatan “Go Beramal” ini juga menjadi program khusus ditengah pandemi untuk mengajak para masyarakat menjaga kesehatannya dan berbagi kepada sesama.

    Dalam pelaksanaannya, para peserta gowes tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan berkoordinasi dengan banyak pihak terkait agar pelaksanaan night ride bisa berjalan lancar dan sesuai aturan.

    “Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Laz Harfa yang berkenan untuk menjadi mitra dalam goes malam kita yang ke lima belas pertemuan. Semoga kerja sama kita pada kali ini bisa menjadi awal yang berkelanjutan untuk tetap memberikan impact positif kepada masyrakat,” ujar Ivan selaku Penggerak CNR.

    Donasi akan diberikan untuk para veteran pejuang kemerdekaan, sebagai bentuk kado kebahagiaan untuk mereka yang telah berjuang memberikan kemerdekaan hingga saat ini.

    “Bagus banget ini, jadi gak cuma sekedar gowes sepeda, tapi juga ada kegiatan sosialnya, ada gerakan donasinya. Saya pribadi sangat mensupport kegiatan ini, jadi selain bersepeda, kita juga bisa membantu orang lain melalui gerakan donasi.” Pungkas Deni salah satu peserta Night Ride. (RUL)

  • Sambangi Negeri di Atas Awan, Laz Harfa Adakan Misi Kemanusiaan

    Sambangi Negeri di Atas Awan, Laz Harfa Adakan Misi Kemanusiaan

    LEBAK, BANPOS – Setelah berbulan-bulan terbatasi oleh PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang berdampak pada banyak aktifitas seperti pekerjaan, kehidupan sosial dan silaturahmi menjadi sedikit terhambat, hal itu membuat sebagian orang merasa jenuh, adanya kebijakan kebiasaan baru seolah menjadi angin segar bagi mereka yang senang bersosialisasi.

    LAZ Harapan Dhuafa dan Komunitas Supermoto Pandeglang Chapter mengadakan kegiatan “Motoran sambil Sedekah” dengan tema Bersama Saling Membahagiakan pada Minggu (19/07) di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. Kegiatan ini tetap mengikuti protokol kesehatan dengan ketat. Para peserta di cek suhu tubuh, memakai masker, membawa hand sanitizer, menjaga jarak dan disediakan armada Ambulance.

    Event ini diikuti kurang lebih 101 peserta dan berada di zona hijau, dan setelahnya dilakukan santunan kepada sebanyak 15 Yatim Dhuafa dan 10 Lansia di tempat yang dituju, yaitu di kawasan Negeri di Atas Awan, Lebak-Banten. Kepala desa dan Babinmas ikut hadir di acara santunan ini.

    Indah Prihanande Direktur Utama LAZ Harapan mengatakan bahwa selain untuk menjalin silaturahmi, event ini juga untuk merupakan salah satu misi kemanusiaan, termasuk menumbuhkan kepekaan dan kepedulian sosial untuk bisa saling membantu sesama, terkhusus membantu mereka yang membutuhkan di sekitar kawasan negeri di atas awan. Event ini juga tetap memathui protokol Kesehatan yang berlaku dan dilakukan di Kawasan Zona Hijau sehingga aman jika dilakukan.

    “Ini bukan pertama kalinya kami mengadakan ekspedisi yang tak biasa demi misi kemanusiaan, termasuk misi kemanusiaan di Kawasan Negeri di Atas Awan Citorek. Kedepannya kita akan mengadakan event serupa dengan target peserta 1000 partisipan. Dan mudah-mudahan edukasi sedekah ini sampai kepada semua elemen termasuk komunitas motoran maupun komunitas sepeda.” Ujarnya.

    Eki, Ketua Supermoto Indonesia Pandeglang Chapter mengatakan bahwa ia dan komunitas yang dipimpinnya sangat senang dan begitu berkesan dengan event ini.

    “Saya mengucapkan terimakasih kepada LAZ Harfa karena sudah mengajak kami untuk melakukan kegiatan motoran sambil sedekah. Event ini sangat berkesan karena bukan hanya menyalurkan hobi kami, akan tetapi juga mengajak untuk bisa lebih peka terhadap lingkungan sekitar.” (RUL)

  • Masyarakat Kampung Bulakan Pandeglang Deklarasikan “Henteu Ngising Sembarangan”

    Masyarakat Kampung Bulakan Pandeglang Deklarasikan “Henteu Ngising Sembarangan”

    PANDEGLANG, BANPOS – BAB Sembarangan masih menjadi kebiasaan di lingkungan masyarakat. Dimana, data UNICEF menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara kedua yang sering BAB Sembarangan.

    Bagi sebagian orang, BAB di Jamban adalah hal yang biasa, tapi tidak bagi masyarakat pelosok desa khususnya masyarakat Kampung Bulakan, Desa Kutamekar, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten.

    Biasanya masyarakat kampung bulakan BAB di hutan, kebun-kebun, semak-semak, akar pohon dan tempat-tempat yang dianggap aman untuk bisa membuang kotorannya. Perilaku ini telah menjadi kebiasaan warga sekitar puluhan tahun lamanya, sehingga untuk merubah perilaku hal tersebut sangatlah tidak mudah.

    Laz Harfa sebagai lembaga sosial kemanusiaan yang berfokus dalam masalah kesehatan dan sanitasi terus mengajak dan membimbing masyarakat agar hidup lebih baik lagi dan tidak BAB Sembarangan.

    Dengan programnya “Arisan Jamban”, Laz Harfa memberikan pendampingan dan bimbingan agar masyarakat dampingan mau untuk merubah perilaku tersebut melalui kekuatannya sendiri.

    Hingga tahun 2019 ini, Laz Harfa telah berhasil merubah perilaku lebih dari 50.000 warga dan telah terbangun jamban di masyarakat sebanyak 10.054 tanpa ada bantuan Rp. 1-, pun yang diberikan.

    Pada hari Kamis (5/12) Laz Harfa dan Caritas Australia menggelar acara “Deklarasi Henteu Ngising Sembarangan atau Open Defecation Free (ODF)” di Kampung Bulakan Desa Kutamekar Kec. Sobang Kab. Pandeglang Banten.

    Ada sekitar 29 Kepala Keluarga yang telah berhasil merubah perilakunya dari BAB Sembarangan menjadi BAB menggunakan Jamban.

    Kampung Bulakan sendiri merupakan salah satu kampung yang masih minim memiliki jamban, sebelum adanya intervensi Harfa, tidak ada satupun yang memiliki jamban sehingga masyarakat dalam kampung tersebut masih sering BAB sembarangan.

    Pada acara deklarasi tersebut hadir pula Camat Sobang, Kapolsek Panimbang, Ketua Puskesmas Sobang dan Pemerintahan Desa Kutamekar juga dihadiri tokoh masyarakat lainnya.

    Markawi, selaku Kepala Desa Kutamekar mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada LAZ Harfa atas keberhasilannya membangun masyarakat desanya untuk bisa bebas dari BAB sembarangan.

    “Terima kasih kepada laz harfa yang telah membimbing masyarakat kami disini, sehingga masyarakat memiliki kemauan untuk bisa lebih maju terutama dalam hal kesehatan. Semoga masyarakat disini terus melanjutkan apa yang telah Harapan Dhuafa berikan. Saya merasa bangga dengan adanya deklarasi bebas BAB Sembarangan ini, artinya ada kemajuan dalam lingkungan desa kami dan bisa menjadi contoh untuk kampung-kampung lainnya agar tidak BAB sembarangan lagi,” ujar Markawi.

    Subro Mulisi selaku Camat Sobang sangat berharap setelah adanya deklarasi ini, semoga masyarakat kampung bulakan tetap menjaga hidup agar lebih sehat dan bersih, dan semoga bukan hanya di kampung bulakan saja akan tetapi juga kepada masyarakat luas lainnya.

    Pada kesempatan tersebut, Camat Sobang juga mengajak pemerintah setempat untuk bisa mendukung bebas BAB sembarangan dengan memberikan sejumlah kloset jamban yang dibutuhkan oleh masyarakat, agar semua masyarakat bisa mendapatkan kesehatan yang lebih baik lagi.

    Adapun kloset yang diberikan sebanyak 29 kloset terdiri dari hibah Camat Sobang sebanyak 13 buah, Kapolsek Panimbang sebanyak 4 buah, Kepala Desa Sobang sebanyak 9 buah dan Kepala Puskesmas Sobang sebanyak 3 buah.

    Agus Surya selaku Kepala Puskesmas Sobang juga mengapresiasi atas adanya deklarasi bebas BAB Sembarangan di Kampung Bulakan, karena dengan meninggalkan perilaku tersebut maka kesehatan masyarakat diharapkan bisa menjadi lebih baik. “Terimakasih LAZ Harapan dhuafa yang telah membantu membimbing agar masyarakat bisa mandiri dan hidup lebih layak.” Tambahnya.

    “Kondisi masyarakat sudah mulai memahami bagaimana menjaga kebersihan, harapannya setelah pendampingan ini masyarakat dengan kesadaran sendiri menjaga dan bahu membahu untuk menjaga kesehatan dan tidak ada lagi warga yang bab sembarangan, sehingga masyarakat lebih sehat. Selain dengan program arisan jamban, Harfa juga memberikan bimbingan berupa pembentukan kelompok keuangan mikro, pemberian sarana air bersih dan pemanfaatan lahan pekarangan.” ungkap Mulyadi Firdaus, Ketua Yayasan Harapan Dhuafa. (RUL)

  • ‘Viral’ Karena Tak Makan Dua Hari, Harapan Dhuafa Bantu Zahra Amelia

    ‘Viral’ Karena Tak Makan Dua Hari, Harapan Dhuafa Bantu Zahra Amelia

    Laz Harfa Banten saat menyambangi kediaman Zahra Amelia Putri dan keluarga / ISTIMEWA

    SERANG, BANPOS – Zahra Amelia Putri, seorang siswi di Kresek, Tangerang yang sedang ‘viral’ karena tidak makan dua hari karena kesulitan ekonomi, membuat Harapan Dhuafa langsung menyambangi dan membantu kehidupan Zahra, Sabtu, (23/11).

    Diketahui, Zahra yang tinggal di Kp. Masigit Desa Cibetok Kecamatan Gunung Kaler, Tangerang tersebut, hidup bersama ayahnya Akhmad yang merupakan penyandang cacat.

    Saat ditemui, Akhmad dan Zahra sedang berada dirumah, rumah dengan kondisi yang begitu memprihatinkan. Sejak kecelakaan yang dialami Pak Akhmad 2012 silam, kondisi keluarga dan ekonominya semakin carut marut, Ia tak bisa lagi bekerja di pasar dan harus berpisah dengan istri serta anak-anaknya, hanya Zahra lah yang saat ini masih menemani Pak Akhmad hingga saat ini menemani sulitnya kehidupan keluarganya.

    “Keseharian saya sejak kecelakaan dan tak bisa jalan normal ya seperti ini, hanya bisa membuat kandang burung untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kalau sepi order, paling nunggu belas kasih dari para tetangga,” ujar Pak Akhmad.

    Kondisi perekonomian yang semakin memburuk pasca kecelakaan membuat Pak Akhamd tak bisa melakukan banyak hal. “Kalau dulu masih bisa jualan sayur di pasar, tapi sekarang keadaannya udah beda, saya sulit untuk bisa melakukan apa-apa, bahkan Buang Air Kecil pun harus ditampung dan dilakuin di kamar” tambahnya.

    Zahra, Siswi SMPN 1 Kresek Tangerang ini juga mengungkapkan bahwa memang sering sekali tidak makan dalam beberapa hari, bahkan jarang sekali sarapan jika berangkat ke sekolah, naik sepeda sambil nahan laper udah jadi hal biasa bagi Zahra, tekadnya untuk bisa tetap sekolah memang sangat tinggi.

    “Kadang biar bisa bantu ekonomi keluarga, Zahra harus bantu tetangga dulu agar dapat upah, apa aja dilakuin termasuk bantu jualan ketoprak. Hasilnya lumayan untuk makan Zahra sama Bapak hari itu, walaupun seringnya kami harus nahan lapar karena ngga ada apa-apa dirumah, masih ada nasi aja udah bersyukur banget walau adanya lauk. Zahra pengen bantu Bapak, Zahra pengen sekolah yang bener biar bisa jadi dokter.” Ungkap Zahra

    Mamak Jamaksari selaku Manager Program dan Kemitraan Harapan Dhuafa mengungkapkan bahwa “Setelah kami melihat, memang kondisi Pak Akhmad dan Zahra ini cukup memprihatinkan dan butuh bantuan kita semua. Kami sebagai lembaga kemanusiaan tentu saat ini berkomitmen untuk membantu keluarga Pak Akhmad ini bisa berdaya dan membantunya agar mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri, juga berupa bantuan sarana air bersih dan bedah rumah.”

    “Kami sangat prihatin dengan kondisi rumahnya, pertama tidak layak, atap sudah pada bocor dan lapuk, ada dua kamar, dan hanya satu kamar yang digunakan untuk semua aktivitas, bahkan buang air kecil pun Bapaknya masih harus ditampung didalam botol dan ditumpuk di dalam ruangan tersebut. Kondisi ini tentu sangat memperihatinkan.” Jelas Mamak.

    Untuk anda yang juga ingin membantu Zahra dan Pak Akhmad agar bisa hidup lebih layak, anda bisa sampaikan kepeduliannya melalui http://channelkebaikan.org atau transfer melalui BNI Syariah 0264089319 dengan kode donasi 035 dibelakang donasi. Atau kunjungi langsung kantor layanan kami di Jalan Graha Raya Bintaro Ruko Anggrek Loka, Blok A8, No.11 A Kec. Serpong Utara Kota Tangerang Selatan Banten 15324. (RUL)

  • Bawa Nama Banten, Laz Harfa Bantu Ekonomi Palu

    Bawa Nama Banten, Laz Harfa Bantu Ekonomi Palu


    SERANG, BANPOS – Setahun lebih sudah berlalu musibah gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang menerjang kota Palu dan sekitarnya, dimana bedasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, sedikitnya ada 384 orang korban meninggal akibat peristiwa tersebut terjadi.

    Selain itu, jumlah orang yang mengalami luka berat sebanyak 540 orang dan tercatat 29 orang hilang yang berasal dari Kelurahan Pantoloan Induk Kota Palu. Kerugian dan kerusakan akibat bencana ini pun sebesar Rp 18,48 triliun per 27 Oktober 2018.

    Hingga kini, pasca musibah tersebut masyarakat Palu masih berusaha untuk terus bangkit dari keterpurukan. Harapan Dhuafa pun sampai saat ini masih bersama mereka membantu dengan menyalurkan bantuan untuk memulihkan kembali perekonomian yang sempat carut marut akibat bencana.

    Apalagi saat ini, bencana kekeringan juga sedang terjadi di sana. Mengakibatkan terhambatnya aktivitas sehari-hari masyarakat dan panen mereka juga terganggu karena tidak adanya ketersediaan air.

    Harapan Dhuafa masih terus berempati menyampaikan amanah dari masyarakat Banten untuk membantu membangkitkan kembali ekonomi masyarakat Palu.

    “Walaupun Harapan Dhuafa adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) skala provinsi di Banten, namun hingga hari ini kami masih berkomitmen untuk berkontribusi di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di Palu. Tidak hanya ketika penyelesaian pada kondisi tanggap darurat, tapi juga masih berlanjut dengan pendampingan pemberdayaan ekonomi bagi penyintas. Pola ini dilakukan Harapan Dhuafa di semua wilayah bencana yang diintervensi,” ungkap Indah Prihanande, Direktur Harapan Dhuafa.

    Pada Kamis, (21/11), Harapan Dhuafa menyalurkan bantuan ke beberapa tempat di Palu untuk membantu kekeringan yang terjadi. Bantuan dalam bentuk pompa air yang diperuntukkan bagi para petani yang berada di Desa Kotarindau, Kec. Dolo, Palu. Dimana bantuan sarana air ini akan digunakan untuk mengaliri sebanyak 2 hektare lahan pertanian.

    Tidak hanya untuk petani, Harapan Dhuafa juga menyalurkan sarana pompa air untuk para pengrajin batu bata di Desa Kabobona, Kec. Dolo, Palu. Bantuan sarana pompa air ini sangat membantu masyarakat karena dapat memangkas biaya sewa pompa air yang sering mereka sewa dengan harga yang tidak sedikit.

    Sebagai upaya untuk membantu memulihkan perekonomian masyarakat pasca bencana. Harapan Dhuafa juga menyalurkan bantuan bibit tomat dan jagung untuk para petani.

    Bibit tomat dan jagung ini sengaja dipilih karena atas dasar permintaan para petani karena diyakini kualitasnya baik sehingga harga jualnya pun dinilai akan tinggi. Dengan begitu, ekonomi masyarakat dapat meningkat ke arah yang lebih baik.

    Sebelumnya, Harapan Dhuafa juga telah memberikan bantuan Hunian Sementara Tiada Tara (Huntaran) dan kincir air untuk mengaliri tanaman soup (seledri) masyarakat seluas setengah hektare yang dipanen setiap 8 bulan sekali.

    Amak Dahisah, 73 tahun menceritakan bahwa selama 6 bulan lamanya sebelum adanya Huntara tersebut. Beliau dan anak-anaknya enggan untuk pulang ke rumah serta lebih memilih tinggal ditenda karena kekhawatiran dan rasa takut yang masih terus menghantui.

    “Dengan adanya Huntara ini Amak merasa tenang bisa beristirahat dengan nyaman tidak memikirkan tempat tinggal lagi,” ujarnya. (RUL)