Tag: Lebak Selatan

  • Sanhawi Pimpin PGRI Malingping

    Sanhawi Pimpin PGRI Malingping

    MALINGPING, BANPOS – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Malingping melaksanakan konferensi cabang (Konfercab) pemilihan ketua yang berlangsung di gedung PGRI. Dalam giat itu Wakil Ketua PGRI yaitu Sanhawi berhasil terpilih sebagai ketua.

    Ketua Panitia kegiatan, Ujang Yudi kepada BANPOS menerangkan pemilihan Ketua PGRI Malingping dilaksanakan sesuai permintaan internal para pengurus PGRI Malingping untuk segera dilaksanakan pemilihan ketua.

    “Iya, ini dilaksanakan atas desakan anggota. yang hadir kemarin ada 9 ranting, per ranting 2 orang hak suara, 2 hak bicara. Alhamdulillah kegiatan ini juga dihadiri ketua PGRI se Lebak Selatan dan ketua PGRI Kabupaten Lebak, ” ujar Yudi.

    Dijelaskan Yudi, bahwa acara berjalan lancar dan tidak ada ketegangan, karena semua sepakat dan mempercayakan kepada sosok Wakil Ketua, yaitu Sanhawi untuk menggantikan Ketua lama yang meninggal dunia beberapa bulan lalu.

    “Melalui aklamasi semua sepakat pak Sanhawi menjadi Ketua PGRI Kecamatan Malingping untuk periode 2022-2027. Beliau sebelumnya merupakan wakil ketua PGRI Malingping, lalu menjabat sebagai Plt ketua setelah kepergian almarhum pak Yusup, ” terangnya.

    Sementara, Ketua PGRI terpilih, Sanhawi menjelaskan mengenai program kerja PGRI Malingping ke depan, menurutnya ia akan berusaha memajukan PGRI Malingping dan menjaga amanah para anggota.

    “Yang pertama kita akan konsolidasi dengan ranting dan melaksanakan hasil konferensi kerja yang telah dibuat untuk 5 tahun ke depan. Intinya saya akan berusaha memajukan organisasi dan melakukan advokasi terhadap para guru di wilayah Malingping ” ungkapnya.

    Sanhawi mengatakan, ia tidak akan terlepas dari visi misi PGRI dan amanat yang telah disampaikan kepada semua ranting, yaitu organisasi harus inovatif dan profesional.

    “Tentunya bertujuan mewujudkan PGRI yang inovatif, kreatif dan profesional. Namun hal ini pun harus didukung semua pihak agar kinerja PGRI dapat terlaksana maksimal,” paparnya.

    (WDO/PBN)

  • Menuang Bensin Saat Mesin Motor Masih Panas, Satu Rumah Terbakar

    Menuang Bensin Saat Mesin Motor Masih Panas, Satu Rumah Terbakar

    BAKSEL, BANPOS – Akibat menuang bensin di dekat motor yang mesinnya masih panas, menyebabkan satu unit rumah milik pasangan suami istri, Jaya dan Rasmi di Kampung Babakan RT 002/002 Desa Hegarmanah Kecamatan Panggarangan habis terbakar, Senin (14/03) sekitar Pukul 07.00 Wib.

    Diketahui, saat itu istri pemilik rumah Rasmi yang biasa jual bensin eceran di depan rumahnya sedang menuang bensin di dekat motor yang mesinnya masih panas, tiba-tiba ada percikan api dari motor miliknya yang menyambar bensin.

    Dilaporkan, meski tak ada korban jiwa, namun akibat kebakaran itu seluruh bagian rumah hangus dilalap api. Seperti dijelaskan pemilik rumah Jaya bahwa kebakaran dipicu dari api yang berasal dari percikan bensin yang menyambar motor korban.

    “Saat itu istri saya sedang menuangkan bensin untuk dijual. Api berasal dari percikan api dari motor yang mesinnya masih panas,” ujar Jaya kepada BANPOS, Selasa (15/3).

    Terangnya, sesaat sebelum kejadian, istrinya Rasmi tengah menakar bensin di dekat motor yang mesinnya masih panas.

    “Percikan bensin menyambar mesin motor yang baru saja dipakai. Mesinnya masih panas,” kata Jaya lagi.

    Selang sejam kemudian, dibantu warga api pun bisa dipadamkan sekitar pukul 08.00 Wib dengan peralatan seadanya.

    “Percikan bensin menyambar mesin motor yang baru saja dipakai. Mesinnya masih panas,” katanya.

    Kata Jaya, kendati tidak menimbulkan korban luka, namun kerugian ditaksir lebih dari Rp100 juta.

    “Ini memang kesalahan kami. Tidak ada yang terluka bakar. Tapi untuk kerugian kalau ditaksir lebih dari Rp100 jutaan,” ungkapnya.

    (WDO)

  • 14 Orang Siswa Jadi Korban Jembatan Gantung yang Roboh

    14 Orang Siswa Jadi Korban Jembatan Gantung yang Roboh

    LEBAK, BANPOS – Jembatan Gantung Lebak Nangka, Desa Ciapus, Kecamatan Cijaku, putus. Sebanyak 14 orang siswa SMPN 4 Cijaku terjatuh saat menyeberang.

    Dari 14 orang siswa yang terjatuh dari jembatan penghubung Desa Citepuseun, Kecamatan Cihara pada Sabtu (12/2) lalu itu, 9 orang dilaporkan mengalami luka-luka dan dirawat di rumahnya masing-masing.

    Informasi yang dihimpun, 14 orang siswa SMPN 4 Cijaku yang terjatuh, dari jembatan saat sedang melaksanakan kegiatan hiking pramuka dengan rute melewati jembatan Lebak Nangka. Namun, saat sedang menyeberang jembatan yang dibangun pada tahun 2011 lalu diduga tidak kuat menahan jumlah siswa sehingga putus dan ke 9 orang siswa itu ikut terjatuh.

    Ambruknya jembatan akibat tidak kuat menahan beban seiring usia jembatan yang sudah dibangun sejak 11 tahun lalu. Relawan BPBD Kecamatan Cihara Rudaya membenarkan peristiwa tersebut.

    “Betul dari 14 orang, 9 orang siswa SMPN 4 Cijaku mengalami luka-luka akibat putusnya Jembatan Lebak Nangka. Para korban dirawat di rumahnya masing-masing, dan kabarnya juga sudah membaik,” kata Rudaya saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (14/3).

    Rudaya menjelaskan, Jembatan Lebak Nangka yang dibangun pada tahun 2011 yang berada di aliran sungai Peucang Pari diduga sudah rapuh dan belum pernah dilakukan perbaikan sehingga material sling pada jembatan tidak kuat menahan saat belasan siswa melintasinya.

    “Kejadiannya saat para siswa itu akan melintasi jembatan, diduga tidak kuat akhirnya sling jembatan putus dan para siswa itu ikut terjun bebas ke persawahan bukan ke sungai. Tidak terjun ke sungai, tapi ke sawah. Karena jembatan itu melintasi sawah dan sungai,” jelasnya.

    Jembatan Gantung Lebak Nangka kata Rudaya, merupakan satu-satunya akses warga Citepuseun sehingga sampai saat ini warga belum bisa melintasinya lantaran debit sungai yang masih tinggi.

    “Ya, itu tadi karena akses satu-satu putus ditambah lagi air sungai masih tinggi warga belum bisa nyebrang. Ya paling nunggu air surut,” katanya.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lebak, Irvan Suyatupika membenarkan adanya kejadian tersebut dan sudah meninjau lokasi kejadian.

    “Benar, kita sudah meninjau lokasi jembatan putus itu,” katanya.

    (CR-01/PBN)

  • Truk Pengangkut Klinker Terguling, Warga Minta Jalan Simpang-Beyeh Segera Diperbaiki

    Truk Pengangkut Klinker Terguling, Warga Minta Jalan Simpang-Beyeh Segera Diperbaiki

    MALINGPING, BANPOS – Saat melewati Jalan Baru Simpang-Beyeh yang rusak parah, truk bermuatan klinker bahan semen mengalami kecelakaan (laka) tunggal terguling dan menumpahkan klinker, Senin (14/03).

    Keterangan yang didapat BANPOS, truk Isuzu jenis Tronton Bernomor Polisi B 9995 KYU ini mengalami laka tunggal terjadi pada sekira pukul 11.20 Wib. Dalam peristiwa itu tidak ada korban luka.

    Saat itu sopir bernama Juman berusaha menghindari jalan yang berlubang namun malah terpelosok dan terguling. “Iya, terperosok lalu terguling saat menghindari lubang jalan yang dalam,” ungkapnya di TKP.

    Warga setempat yang menyaksikan, Rahmat mengatakan jalur Jalan Baru Simpang-Beyeh itu sudah lama dalam keadaan rusak parah dan sering menimbulkan laka tunggal. ” Ini sering menimbulkan kecelakaan tunggal, terutama pengendara motor juga. Ya karena jalannya ini rusak parah” terangnya.

    Senada, pegiat sosial setempat, Andreas menyebut di jalur tersebut sudah kerap kali terjadi hal serupa. Dikatakannya, bahwa laka tunggal selain banyak disebabkan kelalaian pengemudi saat menghindari lubang jalan.

    “Untuk tronton pengangkut klinker itu terguling ketika menghindari jalan yang berlubang, kendaraannya malah terpelosok dan terguling. Memang jalan ini sudah lama rusak dan terkesan terabaikan, padahal di sini banyak perkantoran pemerintah, tapi sampai kapan jalan ini diperhatikan untuk diperbaiki,” ujarnya.

    Ditambahkan Andres, ia berharap segera adanya pembangunan di Jalan Baru tersebut karena merupakan sarana perlintasan bagi masyarakat banyak. Kata dia, selain jalur itu sebagai jalur padat dan alternatif penghubung ke arah Wanasalam, Pandeglang dan Bayah juga di area tersebut banyak sekolah dan perkantoran pemerintah.

    “Kami mohon pihak terkait segera memperbaiki. Ini sudah hampir 8 tahun tidak tersentuh rehab. Apalagi jalur jalan ini adalah jalur ekonomi yang setiap hari sangat padat, perlintasan alternatif warga petani, ke perkantoran pemerintah, tempat wisata dan ke sekolah SMK,” paparnya.

    (WDO)

  • Petani Lebak Selatan Tolak Pencabutan Pupuk BersubsIdi

    Petani Lebak Selatan Tolak Pencabutan Pupuk BersubsIdi

    BAKSEL, BANPOS – Terkait rencana pencabutan jenis pupuk bersubsidi oleh pemerintah, sejumlah petani di Lebak selatan (Baksel) mengeluhkan rencana itu dan mendesak agar pemerintah tidak melakukan rencana tersebut. Pasalnya, pencabutan pupuk bersubsidi tersebut akan berpengaruh terhadap biaya produksi para petani.

    Pernyataan penolakan dikemukakan oleh Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Tani Desa Bolang Kecamatan Malingping dikarenakan, rencana Panitia Kerja (Panja) Komisi IV DPR RI yang merekomendasikan subsidi pupuk dikurangi, dari enam jenis menjadi dua jenis.

    Dijelaskannya, empat jenis pupuk yang direkomendasikan untuk tidak disubsidi lagi itu, yakni pupuk SP36, ZA, Organik dan organik cair. Adapun dua jenis pupuk yang tetap disubsidi itu adalah pupuk urea dan NPK.

    “Tentu ini akan berdampak terhadap produksi tanam padi kami di sawah. Dan kalau subsidi itu sampai dicabut, sama saja pemerintah tidak pro rakyat,” ungkap Unus kepada BANPOS, Minggu (13/3).

    Menurutnya, apabila subsidi pupuk organik dicabut itu jelas akan berpengaruh terhadap biaya produksi para petani. Sementara mereka juga tidak bisa menjamin harga gabah bisa meningkat. Sehingga dasar pertimbangan dengan perhitungannya rencana pencabutan subsidi itu sangat merugikan para petani.

    “Sekarang ini banyak diantara petani di Kecamatan Malingping bahkan se Lebak selatan tidak hanya menggunakan pupuk urea saja, tapi juga pupuk jenis organik cair. Lagian jenis Pupuk urea yang bisa kami dapatkan juga sangat terbatas,” ujar Unus.

    Jika pemerintah tetap mencabut subsidi, maka akan sangat jelas produktivitas tanam akan menurun, apalagi unsur hara pada tanah pertanian di Kecamatan Malingping terbilang berkurang,” Di daerah kita ini unsur hara tanah sangat kurang, jadi produksi pertanian harus dibantu pupuk,” terang Unus.

    Oleh karenanya, pihaknya tetap berkesimpulan pencabutan subsidi pupuk akan berdampak merugikan para petani. Dalam hal ini, kata Unus, ia tetap dengan tegas menolak usulan yang disampaikan Komisi IV DPR RI kepada Pemerintah tersebut. “Khususnya jenis SP36 dan organik,” paparnya.(WDO/PBN)

  • Satpol PP Monitoring Tambang Pasir Ilegal di Baksel

    Satpol PP Monitoring Tambang Pasir Ilegal di Baksel

    BAKSEL, BANPOS – Jajaran Satpol PP Kabupaten Lebak turun melakukan pengawasan ke sejumlah titik lokasi praktik usaha galian tambang pasir laut yang diduga ilegal di wilayah Lebak Bagian Selatan (Baksel), Kamis (10/3). Kegiatan pengawasan tersebut dimulai dari Kecamatan Panggarangan, Bayah, Cihara dan Kecamatan Wanasalam.

    Dalam kegiatan pengawasan ini, dipimpin langsung oleh Kabid Pol PP dan Kasi Intel, kasi Ops Pol PP Kabupaten Lebak beserta seluruh jajarannya. Giat tersebut di pandu oleh Kasat Pol PP Kecamatan Panggarangan, Agus Sumardi.

    Kabid Pol PP, Ajis R mengatakan pihaknya beserta jajaran melaksanakan tugas sesuai perintah Perda Lebak, “Intinya kami ini atas perintah Perda Lebak, agar kegiatan pertambangan pasir pantai ini tidak merusak lingkungan, terutama sempadan pantai, agar tingkat kerusakannya bisa di minimalisir,” terang Ajis.

    Menurutnya, dalam pengawasan tersebut Satpol PP tidak membahas soal mekanisme penambangan, akan tetapi yang dilihat soal perizinannya, jika tak ada izin akan ditutup.

    “Saya tidak berbicara terkait cara penambangannya, yang jelas kegiatan yang tidak berizin ini harusnya ditutup,”tegasnya.

    Kasi Intel Pol PP Lebak, Wahyudin memberikan saran kepada para pengusaha tambang pasir, agar bisa melakukan komunikasi dengan pihak Muspika Kecamatan.

    “Supaya kegiatan tersebut tidak kebablasan, agar kegiatan pertambangan pasir laut ini tingkat kerusakannya bisa di minimalisir,” jelasnya.

    Selain memberikan imbauan, jajaran Satpol PP juga mendata nama para pengusaha pasir laut yang ada di empat Kecamatan tersebut.

    “Kita ini akan data dulu para pemilik tambangnya. di mulai dari pengusaha yang ada di Kecamatan Panggarangan, Bayah, Cihara dan Wanasalam,” terang Wahyudin.

    Oleh karenanya, pihaknya pun menyarankan agar para pengusaha tambang pasir tersebut melengkapi dokumen perizinan sesuai aturan yang berlaku,

    “Ini mulai dari izin lingkungan dan seterusnya, agar usaha tersebut terkawal oleh aturan yang ada, tidak liar, sehingga dampaknya bisa diminimalisir,” paparnya.

    (WDO/PBN)

    Jajaran Pol PP Lebak turun memonitoring praktik tambang pasir laut yang ilegal di empat kecamatan sepanjang pantai Lebak selatan. Tampak rombongan penegak Perda tengah memantau pesisir dan giat tambang di Kecamatan Panggarangan dan Wanasalam. Kamis (10/03)

  • Akibat Listrik Korslet, Tiga Rumah Terbakar di Wanasalam

    Akibat Listrik Korslet, Tiga Rumah Terbakar di Wanasalam

    WANASALAM, BANPOS – Akibat dari korsleting listrik, tiga rumah semi permanen di Kampung Warung Jogjog RT 001/001 Desa Cilangkap Kecamatan Wanasalam habis dilalap api. Ketiga rumah itu diketahui milik Darsim, Odin dan Rosid pada Minggu sore (6/3) sekitar Pukul 16.00 WIB.

    Topan Ghifari, salah seorang saudara Darsim mengungkap, untuk sementara korban ditampung di rumah tetangga dulu.

    “Itu rumah saudara saya, sementara saudara saya tinggal di tetangga, sambil masih mencari barangkali masih ada barang-barang yang bisa diselamatkan,” ungkap Topan kepada BANPOS.

    Senada, Kepala Desa (Kades) Cilangkap, Rosita di TKP menutur bahwa kebakaran itu diduga dari korsleting listrik hingga terjadi kebakaran di rumah milik Darsim, karena rumah semi permanen itu berdempetan lalu api merambat ke rumah Odin dan Rosid.

    “Saat kejadian, kami dan warga berupaya untuk memadamkan kobaran api, namun api terus membakar tiga rumah itu hingga rumah pa Darsim habis,” kata Rosita.

    Menurut Kades, atas insiden tersebut, pihaknya turut prihatin dan mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dan sama-sama saling menolong agar para korban merasa terbantu.

    “Saya turut prihatin, semoga korban diberikan kesabaran, insha Allah kami dari pihak pemerintahan desa akan sama-sama mencari solusi agar rumah Pak Darsim segera dibangun, sehingga pak Darsim bisa kembali tinggal di rumahnya tersebut,” tuturnya.

    Untuk sementara, kata Rosita, saat ini masih berupaya mengumpulkan barang yang bisa diselamatkan, dan korban diungsikan di rumah tetangga dan saudaranya.

    “Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir sekitar Rp 100 jutaan,” paparnya.

    (WDO)

    Akibat dari korsleting listrik, tiga rumah semi permanen di Kampung Warung Jogjog RT 001/001 Desa Cilangkap Kecamatan Wanasalam habis dilalap api. Tampak puing-puing salah satu rumah sisa terbakar, Minggu sore (6/3).

  • Tiga Warga Gunung Wangun Kritis Alami Benjolan di Hidung

    Tiga Warga Gunung Wangun Kritis Alami Benjolan di Hidung

    CIBEBER, BANPOS – Nasib malang dialami tiga orang dari keluarga kurang mampu di Desa Gunung Wangun Kecamatan Cibeber, Lebak selatan (Baksel), mereka mengalami gejala penyakit benjolan di hidung.

    Diketahui, derita yang dialami para warga Gunung Wangun ini memang langka, namun penyakitnya belum diketahui, karena ketiga warga dari dua kampung berbeda itu belum sempat dibawa ke pihak medis karena alasan biaya.

    Seperti keterangan Imas, salah seorang ibunda dari penderita benjolan bernama Nurdin menjelaskan, bahwa Nurdin terlahir tahun 2007 dengan keadaan hidungnya terdapat benjolan.

    “Awalnya benjolan itu biasa saja, tapi makin kesini makin membesar benjolannya itu, sedangkan suami saya sudah meninggal 3 tahun yang lalu,” terang Imas, Selasa (15/02).

    Menurutnya, Nurdin belum pernah dibawa ke medis, karena mengingat biayanya yang tidak ada, sehingga sampai sekarang belum pernah membawa anaknya ke rumah sakit ataupun di periksa ke dokter.

    Ungkap Imas, untuk sekarang kondisi anaknya yang mulai beranjak remaja itu justru semakin parah, ia sering merasakan sakit, dan memakai baju pun sudah tidak bisa, makan dan minum pun harus disuapin.

    “Berbicara bisa, cuman nggak bisa jelas. Jadi harus diperagakan. Harapan saya sebagai orang tua Nurdin semoga ada bantuan dari dermawan dan pemerintah, baik itu dari pemerintah, semoga harapan sembuh anak saya ini bisa terkabulkan,” ungkap Imas.

    Terpisah, saat dikonfirmasi Kepala Desa Gunung Wangun Ukan, kepada BANPOS membenarkan bahwa ada warganya yang mengalami benjolan di hidung sejak lahir, dan jumlahnya ada tiga orang, diantaranya Nurdin Bin Ajum (14) warga Kampung Sukalaksana RT 001/004. Lina binti Sukendar (10) warga Kampung Sukalaksana, RT 001/004 dan Suherti binti Jumsari warga Kampung Pasir Pilar, RT 002/006.

    “Benjolan yang diderita itu bawaan sejak lahir, mereka itu dari keluarga tidak mampu. Dan sampai sekarang belum pernah di bawa ke rumah sakit atau di periksa dokter, alasannya biaya yang tidak ada. Padahal sudah saya sodorkan membuat KTM dari Desa, mereka masih saja menolaknya,” ujar Ukan, Selasa (15/2).

    Katanya, saat ini pihak orang tuanya sudah siap untuk diperiksa dokter untuk diobati, dan pihaknya dari desa siap membuatkan surat keterangan tidak mampu, agar segera ditangani sampai di operasi.

    “Semoga dengan jalan ini, kami mengharapkan ada donatur atau para dermawan yang bisa membantu. Bantuan tersebut berupa apapun pasti kami terima, dan semoga pemerintah daerah maupun pusat bisa membantu supaya anak-anak tersebut bisa hidup selayaknya orang biasa,” papar Ukan.

    (WDO/PBN)

  • ‘Destinasi Wisata’ Warung Remang-remang Ditutup Sementara

    ‘Destinasi Wisata’ Warung Remang-remang Ditutup Sementara

    BAYAH, BANPOS – Menindak-lanjuti intruksi Gubernur Banten dan Bupati Lebak tentang PPKM Darurat, Muspika Kecamatan Bayah melakukan penutupan aktivitas sementara di sejumlah tempat wisata. Salah satunya aktivitas warung remang-remang (Warem) yang berada di Pantai Pulomanuk, Desa Darmasari, Kecamayan Bayah. Uniknya, penutupan Warem tersebut menggunakan spanduk dengan istilah Destinasi Wisata.

    Jajaran Polsek Bayah bersama tim Satpol PP Kecamatan setempat memaksa agar seluruh aktivitas Warem di Pulomanuk untuk tutup sementara, sejak Sabtu dini hari, 3 Juli 2021. Pada giat penutupan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (FKPK) Bayah, melakukan pemasangan imbauan dalam bentuk banner, dan menyebar selebaran kertas yang diberikan kepada seluruh pemilik warem. Giat penutupannya dipimpin langsung oleh Kapolsek Bayah, AKP R Ampri beserta anggota dibantu Kepala Satpol PP Kecamatan Bayah, Moch Ahmad.

    Kepada wartawan, Kapolsek Bayah, AKP R Ampri mengatakan, berdasarkan intruksi, dalam penerapan PPKM darurat ini, pihaknya mengimbau para pengunjung agar segera meninggalkan tempat wisata Pulomanuk, dan meminta untuk langsung bergegas pulang ke rumah masing-masing.

    Ampri menambahkan, dalam giatnya malam kemarin, pihaknya menemukan sejumlah minuman keras (Miras). “Ada 9 botol anggur merah, dan 8 botol anggur cap orang tua,” kata Ampri.

    Sementara informasi yang diperoleh dari warga setempat, ada sejumlah warem yang masih melakukan aktivitas seperti biasa. Para pengelolanya masih menerima para pengunjung. Agar tidak ketahuan warga, modusnya pemilik warem menyiasati dengan tidak menyalakan musik seperti biasanya. Para pengunjung hanya ditemani pelayan wanita sambil minum miras. Sehingga sekilas, warem nampak sepi tanpa aktivitas.

    “Betul kang, memang berbeda dengan sebelumnya. Sekarang mah kalau warungnya di luar terlihat tutup, dan tidak terdengar musik. Namun di dalamnya masih ada aktivitas kumpul-kumpul,” terang warga yang tak ingin di sebut namanya itu, Senin (4/7).

    Menanggapi itu, secara terpisah, Tokoh Masyarakat Bayah, Erwin Komara Sukma angkat bicara, ia meminta agar semua pihak, baik masyarakat maupun para pelaku usaha mengindahkan aturan, dengan mematuhi intruksi pemerintah terkait PPKM Darurat ini.

    Dalam hal ini, Erwin meminta Satgas PPKM Kecamatan Bayah juga memberikan sanksi tegas, terhadap masyarakat yang tidak mematuhi aturan, hal ini agar memberikan efek jera dan melalukan pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat.

    “Saya sangat mengapresiasi atas apa yang dilaksanakan oleh Satgas PPKM Kecamatan Bayah. Bila masih ada yang membandel, buat tindakan tegas yang terukur, agar ada efek jera. Hal ini juga di maksud untuk menghindari penyebaran Covid- 19, demi kepentingan masyarakat banyak,” paparnya. (WDO/PBN)

  • Saat Menyedot Air, Dua Penambang Batubara Tewas Hisap Gas Racun

    Saat Menyedot Air, Dua Penambang Batubara Tewas Hisap Gas Racun

    CILOGRANG, BANPOS – Nasib nahas menimpa dua orang gurandil di Lebak Selatan, keduanya dilaporkan tewas ketika tengah menyedot air di dalam galian lobang batubara yang berlokasi di blok Cibetot Desa Lebaktipar, Kecamatan Cilograng.

    Disebutkan, korban ditemukan tidak bernyawa setelah diduga menghirup racun karbon monoksida di dalam lobang galian batubara tersebut. Rabu (22/7)

    Informasi yang didapat BANPOS, kedua korban meninggal itu bernama Indra (25) warga Kampung tipari RT 03 RW 01 Desa Lebaktipar Kecamatan Cilograng dan Asep (23) warga Kampung Cisuren Desa Cisuren Kecamatan Bayah.

    Menurut keterangan, kronologis kejadian bermula ketika kedua korban tengah bekerja menyedot air untuk dikeluarkan di dalam galian batubara. Namun secara tidak sadar, korban menghirup racun karbon monoksida yang mengakibatkan dua korban tersebut keracunan hingga tewas.

    Seorang saksi mata menyebut, korban saat masuk lobang lama tidak keluar. Karena curiga dan khawatir, saksi mata bersama warga lain mendatangi lobang dan memasang blower agar udara masuk.

    “Sekian lama kedua korban tidak keluar dari lobang tersebut, kami mulai curiga terjadi sesuatu di dalam lobang, kemudian kami dibantu warga dengan menggunakan blower berusaha mengeluarkan kedua jasad korban dari lobang,” tutur Dina saksi kejadian, Kamis (23/7).

    Terpisah, Komandan Rayon Militer (Danramil) 0315 Bayah, Kapten (Arm) Rosyid, membenarkan kejadian tersebut, Kata dia, saat ini kasusnya sudah ditangani pihak Polsek Cilograng.

    “Betul pak, dua orang meninggal di lobang batubara karena menghirup racun oksigen. Kasus ini sekarang sedang ditangani pihak Polsek Cilograng,” terangnya.(WDO/PBN)