CIHARA, BANPOS – Wanita malang yang beranak dua, S (33) , warga Kecamatan Cihara, diduga sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Perempuan setengah baya tersebut, sudah 8 hari dilaporkan dikurung dalam kerangkeng oleh pihak keluarganya.
Kepada wartawan, kakak korban, Arpin, menerangkan bahwa penyakit ODGJ yang diderita adiknya sudah itu sudah satu tahun lamanya. Ia mengklaim, mengurung (kerangkeng-red) S, itu untuk menyelamatkan dirinya.
“Iya, penyakit ODGJ adik saya ini sudah satu tahun, sempat seperti biasa lagi, sehat. Namun kumat lagi sudah dua minggu. Adik saya lari-lari, kadang ke hutan sambil bawa anaknya yang perempuan berumur satu tahun. Kalau anaknya yang gede itu perempuan berumur 14 tahun, sudah bisa aman. Dengan keadaan adik saya seperti ini, saya merasa takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Makanya ini dikurung. Ini sudah 8 hari, kan aman, kami juga yang nungguinnya bisa tidur,” ungkap Arpin di rumahnya, Rabu (22/4).
Pihak keluarga berharap ada bantuan dari pemerintah untuk penanganan S yang sedang mengalami ODGJ juga bantuan kebutuhan ekonominya. “Saya berharap kepada pemerintah terkait agar membantu kami, keadaan adik saya ini butuh pengobatan yang serius. Memang kemarin juga ada yang dari pihak Puskesmas Cihara yang datang dan memberikan obat ke adik saya ini. Namun kami saat ini merasa cemas, karena sudah dua hari ini adik saya tidak mau makan dan tidak mau diajak bicara. Kami orang miskin, berharap ada bantuan dari pemerintah,” katanya.
Sementara Kepala Desa Pondokpanjang, Sobandi yang didampingi Sekdesnya Hedi, saat menjenguk ke rumah korban mengatakan pihaknya bersama stakeholder desa merasa prihatin melihat kondisi S. Menurutnya ini tanggungjawab bersama semua elemen.
“Kami merasa prihatin melihat kondisi S, tinggal bersama Ibunya yang sudah janda tua. Ia butuh pengobatan medis sedangkan keadaan ekonomi keluarganya tidak mampu. Kami juga tidak tinggal diam, akan tetapi berusaha semaksimal mungkin mendorong agar S bisa sehat kembali seperti biasa. Ya, tentunya butuh perhatian dari semua pihak,” ungkapnya.
Terpisah, Madsoleh, aktivis Kecamatan Cihara, meminta semua pihak untuk membantu korban yang tengah menderita. “Kami berharap kepada seluruh dinas terkait yang memang punya peranan sosial masyarakat agar segera menangani musibah yang di derita ibu S. Baik penanganan medisnya juga keadaan ekonomi yang memang butuh bantuan seperti sembako. Itu anaknya perlu juga diperhatikan apalagi yang masih kecil,” papar Madsoleh.(WDO/PBN)