Tag: lebak

  • 55. 653 Data Terdampak COVID-19 di Lebak Masih Divalidasi Dinsos

    55. 653 Data Terdampak COVID-19 di Lebak Masih Divalidasi Dinsos

    LEBAK, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak kini sedang melakukan validasi terhadap data masyarakat terdampak Covid-19 yang segera diusulkan untuk mendapat bantuan sosial.

    Hal tersebut sebagaimana dinyatakan Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamas) Dinas Sosial (Dinsos) Lebak, Endin Toharudin kepada wartawan menyebut, data yang masuk dari 28 kecamatan di Lebak diungkanya masih belum maksimal dan butuh validasi dari semua Kepala Keluarga (KK) terdampak.

    “Belum fiks, masih harus dilakukan validasi terlebih dahulu. Data yang masuk dari 28 kecamatan sebanyak 55.653 KK, ini yang sedang kami validasi,” kata Endin Toharudin, Rabu malam (15/4).

    Dikatakan, validasi perlu dilakukan karena tak sedikit desa yang mendata semua warganya meski sebenarnya sudah masuk dalam penerima program lain, seperti Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako atau masuk pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    “Data di luar DTKS akan diberi Bansos bersumber dari APBD I (Kabupaten-red). Nah, untuk warga yang masuk dalam DTKS tapi belum dapat PKH atau Program Sembako rencana dapat bantuan dari provinsi/pusat berupa Bantuan Langsung Tunai atau BLT,” kata Endin.

    Kata dia, proses validasi akan memilah, mana warga yang akan menerima bantuan yang bersumber dari APBD Kabupaten, provinsi dan pusat.

    “Diharapkan semua warga tidak mampu yang terdampak Covid-19 mendapat bantuan walaupun sumber dananya berbeda,” jelasnya. (WDO/PBN)

  • Jual Ribuan Obat Golongan G, MA Dibekuk Satresnarkoba Polres Lebak

    Jual Ribuan Obat Golongan G, MA Dibekuk Satresnarkoba Polres Lebak

    LEBAK,BANPOS-Menjual ribuan obat-obatan golongan G merek Tramadol dan Hexymer tanpa menggunakan resep dokter, MA (24) warga Aceh dibekuk Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Lebak, dikiosnya yang berada di Desa Kadu Agung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, pada Rabu (15/4) lalu.

    Kasat Resnarkoba Polres Lebak, AKP Asep Jamal mengatakan, berdasarkan laporan dari masyarakat yang merasa resah dengan adanya peredaran obat-obatan terlarang, pada Rabu (15/4) lalu, pihaknya telah melakukan penggerebegan terhadap toko kosmetik yang menjual obat terlarang.

    “Kemarin malam kami telah melakukan penggerebegan terhadap toko kosmetik yang diduga menjual obat-obatan terlarang. Dan hasil dari penggerebegan, toko kosmetik tersebut terbukti menjual obat-obatan terlarang golongan G yang tidak memiliki izin edar,” kata AKP Asep Jamal, Kamis (16/4).

    Dari penggerebegan tersebut, lanjut Asep, pihaknya berhasil mengamankan ribuan obat-obatan golongan G yang terdiri dari 500 butir obat Tramadol HCI, dan 3.648 obat Eximer bermerek Hexymer. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan penangkapan terhadap penjual obat-obatan golongan G yang berinisial MA (24) warga Aceh.

    “Pelaku diamankan karena telah menjual obat-obatan dengan bebas tanpa adanya resep dokter,” ungkapnya.

    Akibat perbuatannya, pelaku bisa dijerat dengan pasal 196, 197 dan 198 UU RI nomor 36 tahun 2009, tentang kesehatan dengan ancaman hukuman 10 sampai 15 tahun penjara.(dhe)

  • Musa Minta Masyarakat Menolak Bantuan Sembako Diatas HET

    Musa Minta Masyarakat Menolak Bantuan Sembako Diatas HET

    LEBAK, BANPOS – Anggota DPRD Lebak dari PPP, Musa Weliansyah mengajak masyarakat untuk melawan kedzoliman pada program bantuan sembako atau sebelumnya disebut bantuan pangan non tunai (BPNT).

    Ajakan tersebut disampaikan Anggota DPRD Lebak dari PPP Musa Weliansyah melalui surat terbuka untuk E-Warong dan KPM yang disampaikan melalui Acount facebooknya.

    “Kepada Ormas, LSM, Pers, Mahasiswa, serta masyarakat secara umum untuk sama-sama melakukan pengawasan atas kejahatan luar biasa menurut saya, karena ini persoalan dengan KPM yang notabenenya rakyat miskin,” kata Musa Weliansyah kepada BANPOS, Sabtu (11/4).

    Ini petikan surat terbuka untuk E-Warong dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sembako atau bantuan pangan non tunai (BPNT).

    PEROGRAM SEMBAKO TH 2020

    Surat Terbuka Untuk E-Warong dan KPM Se-Kab. Lebak.

    Berdasarkan Hasil Survei pasar berikut harga komoditi sembako yg seharusnya dijual EWarong/Agen Kepada KPM:

    Harga Eceran Pasar Tertinggi saat ini

    1. Harga beras Lokal kualitas terbaik Rp. 10.50010.700/Kg

    2. Harga ayam potong Hidup Rp 20.000 – 23.000/kg dan Ayam potong bersih Rp. 23.000 – 25.000/kg

    3. Harga Telur Ayam Rp.25.000/kg

    4. Harga ikan tongkol, Bandeng Rp. 22.500/kg

    5. Kacang hijau Rp. 17.000 – 20.000/Kg

    Apabila ada E-Warong/Agen yang menjual harga diatas harga pasar tersebut ini sudah diluar batas kewajaran dan sudah melangar PEDUM SEMBAKO 2020.

    KPM untuk berani dan menuntut haknya, KPM berhak menolak komoditi/sembako yang dijual E-Warong dengan harga tingi dan tidak berkualitas. Serta sesuai permintaan bukan Sistem PAKET

    Kepada Ormas, LSM, PRES, Mahasiswa, serta masyrakat secara umum untuk sama-sama melakukan pengawasan atas kejahatan luar biasa menurut saya, karena ini persoa|an dengan KPM yang notabenenya rakyat miskin.

    Apabila pada bulan Mei 2020 masih ada yang menjual komoditas diatas harga tersebut di daerah kita, maka E-Warong layak untuk dicabut oleh BANK BRI. Dan kita sama-sama melaporkannya pada aparat hukum

    Saya mengajak kepada masyrakat Kabupaten Lebak untuk sama-sama berjuang melawan kedzoliman ini. Segera laporkan bila hal ini terjadi di wilayah Kabupaten Lebak Musa Weliansyah WhatsApp : 081316555558.

    Cq Yth :

    1. BUPATI KABUPATEN LEBAK
    2. KETUA TIKOR BSP KAB. LEBAK
    3. KADINSOS KAB. LEBAK
    3. KORTEK BSP KAB. LEBAK
    4. BANK BRI
    5. TKSK SE-KAB. LEBAK
    6. CAMAT SE-KAB. LEBAK
    7. KORTEK TINGKAT DESA/KADES SE-KAB. LEBAK.(MG-01/PBN)

  • Lawan Korona, Pemkab Lebak Siapkan Rp116,7 Miliar

    Lawan Korona, Pemkab Lebak Siapkan Rp116,7 Miliar

    LEBAK, BANPOS – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lebak, Budi Santoso menyatakan, Pemerintah Kabupaten Lebak siapkan anggaran Rp116,7 miliar untuk percepatan penanganan virus Covid-19.

    Menurut Budi, anggaran itu dialokasikan juga untuk jaring pengaman sosial dan penanganan dampak ekonomi hingga bulan Oktober 2020.

    “Secara bertahap sesuai pengajuan Gugus Tugas/Dinkes sudah kita keluarkan melalui manajemen kas daerah yang sebagian besar untuk APD dan disinfektan,” kata Budi saat dihubungi BANPOS, Kamis (9/4).

    Ia menjelaskan, anggaran tersebut sesuai dengan Instruksi Mendagri kepada Kepala Daerah untuk melakukan pengutamaan penggunaan alokasi anggaran kegiatan tertentu (Refocusing) dan perubahan alokasi anggaran melalui optimalisasi penggunaan belanja tidak terduga (BTT) yang tersedia dalam APBD 2020.

    “Refocusing dari Bankeu Rp5 miliar, refokusing dari kegiatan Dinkes Rp2,3 miliar dan penambahan BTT dari Rp5 miliar ditambah Rp94,4 miliar menjadi Rp99,4 miliar,” jelasnya.

    Belanja Tidak Terduga (BTT) kata Budi menegaskan, dipergunakan secara fleksibel sesuai dengan pengajuan rencana kebutuhan belanja (RKB) organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengajukan.

    Sesuai dengan Instruksi dan Permendagri, refocusing Belanja Tidak Terduga secara umum digunakan untuk tiga poin penanganan prioritas.

    “Penanganan kesehatan dan hal-hal lain terkait kesehatan, penanganan dampak ekonomi dan penyediaan jaring pengaman sosial,” tandasnya.(CR-01/PBN)

  • Belasan Warga Desa Malingping Selatan Terserang Chikungunya dan DBD

    Belasan Warga Desa Malingping Selatan Terserang Chikungunya dan DBD

    MALINGPING, BANPOS – Di tengah musim wabah Covid-19 yang mengharuskan Lockdown, belasan warga di Kampung Cikeusik Timur (Ciktim) RT 05/02 Desa Malingping Selatan (Malsel) dilaporkan mengalami sakit yang diduga disebabkan dari wabah nyamuk Chikungunya dan ada pula yang sudah terkena wabah Demam Berdarah Degue (DBD).

    Informasi yang didapat dari Pegiat Pemuda setempat, Roif Setiawan kepada BANPOS mengatakan, belasan warga ditemukan mengalami berat di kaki bercampur meriang panas dingin dan pusing-pusing lalu kulit terserang gatal-gatal.

    “Gejala awal yang dilaporkan penderita itu mereka pusing, mual, kaki berat bercampur badan panas dingin setelah itu kulit gatal gimbal,” ujar Roif, Jumat (3/4).

    Menurutnya, setelah beberapa warga diperiksa ke dokter di klinik terdekat, mereka diduga mengalami serangan wabah Chikungunya,

    “Kalau menurut yang sudah dibawa ke klinik, mereka dinyatakan terkena Chikungunya. Tapi sebagian sudah agak mendingan, namun yang lain masih mengalami sakit, jumlah yang terkena ada sekitar 16 orang. Selain itu ada satu orang warga sini yang positif terkena DBD,” terangnya.

    Senada, Warsih (41) salah seorang warga setempat yang sudah sehat kepada BANPOS mengaku dirinya dinyatakan terkena Chikungunya,

    “Kata dokter itu gejala Chikungunya. Yang terasa sih kaki saya kesemutan terus berat dilangkahkan, badan panas dingin, kepala terasa pusing dan setelah itu kulit gimbal dan gatal. Sekarang mah udah mendingan” papar Warsih.

    Sementatara, Juju Juhariyah masih warga yang sama melaporkan bahwa cucunya seminggu yang lalu mengalami DBD dan sempat di bawa ke RS Ajidharmo Rangkasbitung.

    “Ya cucu saya yang bernama Dika yang baru kelas 1 SMA terkena DBD, itu kata dokter di puskesmas harus dirawat Rangkas. Sekarang masih dirawat,” ungkapnya.

    Tokoh masyarakat setempat Maknun, meminta adanya penyemprotan Fogging anti DBD di wilayah Kampung Cikeusik Timur agar tidak menyebar ke warga lain.

    “Sekarang ini sedang melanda korona dan musim hujan. Ada baiknya pemerintah melakukan penyemprotan anti DBD, agar wabah DBD dan Chikungunya tidak menyebar,” kata Maknun.

    Terpisah, Kepala Desa Malsel, Aceng Junaedi saat dikonfirmasi membenarkan hal itu dan pihaknya mengaku sudah mendapat laporan. “Iya, saya sudah mendapat laporan. Tapi saat ini saya sedang di Serang lagi jenguk saudara yang sakit,” ujar Aceng.(WDO/PBN)

  • Cegah Penyebaran Korona, Desa Cidahu Penyemprotan Mandiri Disinfektan

    Cegah Penyebaran Korona, Desa Cidahu Penyemprotan Mandiri Disinfektan

    BANJARSARI, BANPOS – Warga Desa Cidahu Kecamatan Banjarsari yang dimotori Kepala Desa (Kades) setempat melakukan penyemprotan disinfektan untuk pencegahan penyebaran pandemi wabah korona di lingkungan setempat, Senin (30/3).

    Selain penyemprotan, di desa itu juga tidak mengijinkan keberadaan bank keliling dan sejenisnya untuk beroperasi di wilayahnya.

    Kepala Desa Cidahu, Cecep Indra, kepada BANPOS mengatakan, dengan kekhawatiran yang melanda warga, pihaknya pun melakukan upaya preventif dengan menginisiasi penyemprotan disinfektan di setiap rumah warga lingkungan Desa Cidahu.

    “Sesuai anjuran pemerintah, ini untuk upaya pencegahan agar virus korona tidak menyebar. Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah hasil olahan sendiri bersama warga yang tentunya sesuai intruksi yang bisa membunuh virus korona,” ujar Cecep Indra, Senin (30/3).

    Menurut Kades, selain penyemprotan, pihak desa juga memberikan imbauan agar setiap warga yang baru datang dari kota untuk melaporkan kedatangannya kepada setiap RT untuk didata.

    “Warga yang pulang kampung dari kota atau yang habis bepergian jauh juga harus melapor ke RT dan puskesmas, ini untuk upaya mengantisipasi penyebaran virus, sehingga wabah tidak menyebar bebas. Dan ini kami lakukan agar Desa Cidahu ini bebas dari virus korona. Saya juga sudah tegaskan perangkat desa, RT dan RW agar turun semua untuk membantu warga cegah korona. Mudah-mudahan desa kami ini selamat dari bencana penyebaran virus,” katanya.

    Selain itu, dalam upaya meminimalisasi keberadaan rentenir, pihaknya juga tidak mengizinkan beroperasinya bank keliling dan sejenisnya di wilayah desa.

    “Kita pun tidak memberi izin keberadaan bank keliling, bank emok, bank komsah dan juga debt collector. Itu sangat merugikan masyarakat. Dan jika ada penagihan apapun bentuknya itu harus ada izin dari desa,” tandas Indra.

    Senada, Sekretaris Desa (Sekdes) Cidahu, Uu Awaludin menyebut, bahwa upaya penyemprotan itu adalah inisiasi dari Kades dan bersifat sukarela, tidak mengambil dari anggaran desa. “Ya, walaupun ada anjuran dari Dinas PMD untuk menggunakan anggaran, tapi itu belum ada perubahan aturannya, biasanya perubahab pada bulan Agustus. Untuk giat sekarang ini murni inisiatif dari pa kepala desa, tidak mengambil dari anggaran desa,” jelas Uu.(WDO/PBN)

  • Pemakaman Pekerja Asal Jakarta Menggunakan APD, Dinkes Lebak Sebut Negatif Corona

    Pemakaman Pekerja Asal Jakarta Menggunakan APD, Dinkes Lebak Sebut Negatif Corona

    LEBAK, BANPOS – Masyarakat Kabupaten Lebak dibuat bertanya-tanya dan was-was dengan adanya pemakaman seorang jenazah pria berinisial MP di TPU H. Mustaqin Keluarahan Muara Ciujung Timur Kecamatan Rangkasbitung.

    Rasa was-was masyarakat bukan tanpa alasan lantaran proses pemakaman jenazah tersebut berbeda dari biasanya yang dilakukan. Tim medis RSUD dr. Adjidarmo yang melaksanakan pemakaman menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat menurunkan jenazah dari dalam mobil ambulance.

    Informasi yang didapat BANPOS, Sabtu (28/3), MP merupakan warga DKI Jakarta yang mengeluh sakit batuk dan sesak napas. Sebelum masuk IGD rumah sakit Adjidarmo, Jum’at (27/3), MP sempat melakukan perawatan secara mandiri di salah satu rumah keluarga di Kecamatan Rangkasbitung. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (28/3) sekira pukul 11:30 WIB.

    Banyak masyarakat yang berasumsi saat proses pemakaman jenazah MP yang dilaksanakan Tim medis RSUD dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (ADP).

    Ketua Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Lebak, Dede Jaelani kepada wartawan Sabtu (28/3) mengatakan, bahwa dari hasil pemeriksaan medis MP itu negatif Covid-19.

    “Kita dapat laporan dari Dinkes, hasil rapid test Covid-19 MP negatif atau non reaktive,” katanya.

    Senada disampaikan Pelaksana tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Triatno Supiyono, dan Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), dr. Firman Rahmatullah. Bahwa hasil rapid test Covid-19 MP negatif.

    “Hasil rapid test non reaktif,” ungkap keduanya, Sabtu (28/3) kepada BANPOS.(MG-01/PBN)

  • Mulai Hari Ini, Disdukcapil Lebak Melakukan Pelayanan Online

    Mulai Hari Ini, Disdukcapil Lebak Melakukan Pelayanan Online

    LEBAK, BANPOS – Mengantisipasi pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah menjadi pandemi, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Lebak, akan menerapkan system layanan kepengurusan dokumen kependudukan secara online.

    Sekertaris Disdukcapil Lebak, Ahmad Nur mengatakan, pelayanan secara online tersebut akan diberlakukan pada tanggal 23 Maret hingga 31 Maret 2020. Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti surat edaran yang ditandatangani Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengenai pencegahan penyebaran virus Corona dengan cara mengurangi kegiatan-kegiatan yang melibatkan dan mendatangkan banyak orang.

    “Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, kami menghimbau agar masyarakat Kabupaten Lebak agar menunda terlebih dahulu pengurusan dokumen kependudukan dengan datang langsung ke kantor Disdukcapil Lebak, karena untuk sementara pelayanan akan dialihkan secara online melalui WhatsApp,” kata Ahmad Nur kepada wartawan, Minggu (23/3).

    Menurutnya, dalam pelayanan online tersebut, pihaknya telah menyiapkan 3 admin yang dapat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp. Adapun dokumen kependudukan yang dapat diurus melalui online adalah Kartu Keluarga, KTP-el, Surat Pindah/Datang, Kartu Identitas Anak (KIA), Akte Kelahiran, Akte Kematian, Akte Perkawinan, Akte Penceraian, dan Update data online.

    “Nantinya masyarakat dapat memenuhi persyaratan kelengkapan dari dokumen-dokumen tersebut, seterusnya kelengkapan dokumen tersebut dapat di scan atau foto dan dikirim ke 3 nomor admin yang telah kami siapkan,” terangnya.

    Ia menuturkan, Disdukcapil Lebak juga tetap membuka pelayanan secara tatap langsung di kantor Disdukcapil Lebak. Selain itu, di area kantor Disdukcapil Lebak pihaknya juga telah menyiapakan beberapa titik hand sanitizer.

    “Pelayanan secara langsung juga akan tetap berjalan seperti biasa, namun kami tetap menyarankan untuk beralih ke online kalau tidak dalam keadaan mendesak selama masa tanggap darurat virus Corona ini,” ungkapnya.

    Adapun nomor dari 3 admin yang siap melayani pengurusan dokumen secara online tersebut 0877-7385-5625 atas nama Irawati, 0852-8756-0050 atas nama Maria Kurniasih, 0811-1200-078 atas nama Ahmad Najiyullah.(dhe/pbn)

  • E-Warong ‘Siluman’ Terancam Ditutup

    E-Warong ‘Siluman’ Terancam Ditutup

    LEBAK, BANPOS – Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak, Eka Darma Putra mengatakan, Dinas Sosial secepatnya akan melakukan verifikasi terhadap seluruh agen/e-Warong penyalur bantuan pangan non tunai (BPNT) atau program bantuan sosial pangan (BSP).

    Verifikasi dan validasi menurut Eka, menindaklanjuti temuan anggota DPRD Lebak mengenai e-Warong dadakan yang sehari-hari tidak menjual sembako namun muncul di saat ada program BPNT atau BSP sebagai penyalur bantuan.

    “Sesuai mekanisme program bansos kami akan segera melakukan verifikasi dan validasi kepada seluruh agen/e-warung sembako melalui instrumen yang kami susun sesuai pedoman umum (Pedum) Program Sembako tahun 2020,” katanya

    Hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan pihaknya kata Eka, akan disampaikan kepada Bank BRI sebagai bank penyalur yang memiliki kewenangan untuk merubah atau memindahkan agen/e-warung sembako ke agen/ewarung sembako yang lain yang benar-benar agen penjual sembako sehari-harinya.

    “Memindahkan ke warung sembako yang lain yang benar di desa tersebut apabila benar bahwa itu bukan e-warung sembako sesuai Pedum,”terang Eka.

    BRI melalui kewenangannya sebagai bank penyalur jelas Eka, dapat mencabut izin dan menarik mesin EDC. Pihaknya, juga sudah memerintahkan Koordinator Teknis (Korteks), TKSK dan Tim Bansos Pangan (BSP) BRI untuk mengecek langsung melalui instrumen yang terdapat di setiap agen/e-Warong.

    “Pengecekan bersifat menyeluruh dari mulai kondisi tempat/warung, gudang penyimpanan barang/stok, daftar harga, timbangan, kalkulator, kondisi sinyal dan lain-lain,” katanya.

    Anggota DPRD Lebak Fraksi PPP, Musa Weliansyah, menantang Dinas Sosial Kabupaten Lebak langsung turun bersama membuktikan keberadaan agen/e-Warong dadakan.

    “Saya akan tunjukkan langsung kepada Kepala Dinas terkait warung siluman yang sehari-hari tidak menjual sembako tapi muncul hanya saat penyaluran BPNT,” kata Musa kepada wartawan.

    Musa menyebut, e-warung dadakan terjadi hampir di seluruh wilayah. Persoalan e-warung dadakan merupakan persoalan yang sudah hampir diketahui banyak orang.

    Untuk itu, ia mendorong agar dilakukan RDP (Rapat dengar pendapat) mengundang semua pihak dari mulai supplier, Dinsos, TKSK, Tikor Kabupaten, dan Tim pengawasan dari kepolisian

    “Kalau mereka tidak memberikan jawaban yang akurat semua akan kami sampaikan di forum resmi,” tandasnya

    Kepala Desa Bejod yang juga Ketua Paguyuban Kepala Desa di Kecamatan Wanasalam, Rohmat, mendukung pernyataan anggota DPRD Lebak dan aktivis pegiat sosial di Lebak Selatan yang meminta Pemkab melakukan verifikasi dan menyetop keberadaan agen/e-warong penyalur program BPNT/sembako dadakan yang tidak sesuai Pedoman Umum (Pedum).

    Dukungan yang disampaikan Kepala Desa Bejod, Rohmat itu, bukan tanpa alasan. Walaupun sudah ada agen/e-warong penyalur sembako program BPNT yang mengundurkan diri dan mengalihkan kepada agen yang benar setiap harinya menjual sembako di desanya kata dia, verifikasi dan penyetopan agen/e-warong yang tidak sesuai Pedum perlu dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

    “Saya setuju agen/e-warong yang tidak sesuai Pedum di stop dan diganti. Jadi terkait persoalan ini Pemkab Lebak tidak boleh tinggal diam,” kata Rohmat kepada BANPOS.(MG-01/WDO/PBN)

  • Ditemukan Tergeletak Penuh Luka, Dinsos dan Yayasan Uswah Tangani Orang Terlantar

    Ditemukan Tergeletak Penuh Luka, Dinsos dan Yayasan Uswah Tangani Orang Terlantar

    LEBAK, BANPOS – Tangani orang terlantar dengan kondisi lemah dan banyak ditemukan luka hampir disekujur tubuhnya, Yayasan Uswah Hasanah Perwira Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, menyerahkan orang terlantar tanpa identitas tersebut kepada Dinas Sosial (Dinsos) setempat untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

    Informasi yang dihimpun BANPOS, orang terlantar yang sejak beberapa hari berjalan gontai dari arah Cipanas menuju Rangkasbitung menyusuri ruas jalan nasional Rangkasbitung-Cipanas tepatnya di makam lima Kecamatan Sajira. Karena kondisi tubuhnya lemah dipenuhi luka yang sudah mengeluarkan nanah, akhirnya orang terlantar tersebut tergeletak didepan pintu gerbang kantor Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) di Kampung Cijalur, Desa Sindang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

    Ketua Yayasan Uswah Hasanah Perwira Rangkasbitung, Nina Suparti mengatakan, sebelum ditemukan tergeletak didepan gerbang kantor LPP, dua hari sebelumnya orang terlantar tersebut berjalan menyusuri jalan raya.

    “Kalau tidak salah dua hari yang lalu kita melihat orang terlantar itu berjalan menyusuri jalan raya, pada hari Senin (10/2) ditemukan sudah tergeletak dipinggir jalan persis didepan gerbang kantor LPP. Saya kira orang tersebut sudah meninggal, karena setelah kita hampiri orang itu masih hidup akhirnya kita bawa ke rumah singgah milik Pemkab Lebak yang dikelola oleh Dinsos untuk kita bersihkan,” kata Nina kepada BANPOS, Selasa (11/2).

    Nina mengaku, saat akan membawa orang terlantar dengan kondisi penuh luka, kotor dan bau ke rumah singgah, pihaknya merasa kesulitan untuk membawanya. Karena kondisinya harus cepat diberikan pertolongan, akhirnya memutuskan untuk mengambil kendaraan milik yayasan untuk membawanya ke rumah singgah.

    “Kita bawa menggunakan kendaraan milik yayasan ke rumah singgah. Setelah sampai di rumah singgah, Saat kita mandikan, orang terlantar dengan banyak luka itu mengeluarkan nanah. Bahkan dari matanya juga mengeluarkan nanah, kemungkinan orang itu seperti pernah tertabrak kendaraan karena pada lukanya ada yang ditutupi dengan perban. Setelah dibersihkan, kita berikan pakaian lalu diberi makan dan kita serahkan kepada Dinsos untuk ditangani lebih lanjut,” ungkapnya.

    Sementara Kasi Rehabilitasi Sosial Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Dinsos Lebak, Agus Setiawan membenarkan pihaknya menerima orang terlantar yang diserahkan oleh pihak yayasan.

    “Kita sedang tangani orang terlantar yang diserahkan oleh yayasan Uswah Hasanah Perwira, kondisinya saat ini sudah lebih baik dibandingkan saat pertama kali ditemukan. Untuk kondisi kesehatannya butuh penanganan dari tim medis, nanti kita akan berupaya untuk menghubungi Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk dilakukan penanganan. Kita tidak berani memberikan pengobatan, karena yang kompeten untuk menanganinya adalah dokter,” kata Agus.(DHE/PBN)