Tag: lebak

  • Wabup Lebak Ajak Peserta PKM STISIP Setiabudhi Bentuk Gerakan Menanam Pohon

    Wabup Lebak Ajak Peserta PKM STISIP Setiabudhi Bentuk Gerakan Menanam Pohon

    LEBAK, BANPOS – 110 peserta Praktik Kerja Mahasiswa (PKM) dari STSIP Setiabudhi Rangkasbitung akan dikirim ke lima desa di Kecamatan Sajira selama satu bulan penuh, acara pelepasan dilakukan oleh Wakil Bupati (Wabup) Lebak di Aula Setda Lebak, Senin (3/2).

    Tema yang diangkat dalam PKM tematik ini adalah ‘Dorong Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Desa Guna Mewujudkan Kecamatan Ramah Anak dan Desa Layak Anak di Kabupaten Lebak.’ Disebutkan, rencananya kegiatan PKM akan dilangsungkan di lima Desa di Kecamatan Sajira, yakni Desa Sukamarga, Desa Paja, Desa Mekarsari, Desa Parungsari dan Desa Ciuyah.

    Dalam sambutannya, Wabup Lebak Ade Sumardi, menyampaikan tanggapannya terkait konsentrasi PKM pada anak.

    Menurut Ade, anak merupakan cermin masa depan bangsa, untuk itu perlu perhatian khusus dari kita agar generasi muda bangsa mampu memiliki sumber daya manusia yang mumpuni guna menanggapi bonus demografi yang akan didapat bangsa ini di Tahun 2030 mendatang.

    “Tahun 2030 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, syaratnya anak muda yang siap bertarung, anak muda yang punya skill (kemampuan-red),” ungkap Ade.

    Ade juga mengimbau kepada para peserta PKM sekaligus kepada lembaga STISIP Setiabudhi Rangkasbitung, untuk turut serta peduli terhadap alam lingkungan. Dalam hal ini pihaknya mengajak seluruh peserta PKM dan lembaga STISIP, bersama-sama satukan tekad dalam menjaga kelestarian alam khususnya di Kabupaten Lebak, diantaranya dengan menanam pohon.

    “Gerakan menanam pohon ini banyak sekali manfaatnya, selain menjaga kelestarian alam juga menghindari bencana akibat kerusakan alam,” ujar Ade.

    Sementara Ketua STISIP Setiabudi Rangkasbitung, Haris Hijrah Wicaksono menjelaskan, kegiatan PKM Tematik ini merupakan kegiatan yang terfokus pada sumber daya manusia, khususnya kepada anak-anak sebagai aset bangsa, tidak hanya sekedar memiliki pengetahuan yang tinggi saja, akan tetapi harus juga memiliki karakter yang baik terlebih di era digital saat ini di mana akses informasi baik positif dan negatif mudah diakses oleh kalangan anak.

    “Kita akan membentuk forum layak anak di setiap desa sebagai stimulasi untuk lanjut diteruskan nantinya oleh masyarakat pasca PKM selesai,” ungkap Haris.

    Terkait penanaman pohon, kata dia, pihaknya juga mendukung program tanam pohon yang dipaparkan oleh Wabup Lebak, salah satunya dengan mengajari anak-anak bagaimana menanam pohon yang baik.

    “Kami mengapresiasi ajakan dari pak Wakil Bupati untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam, dan ajakan ini akan kita terapkan dalam kegiatan PKM nanti di sana,” ujar Haris. (WDO/PBN)

  • Aliran Sungai Ciujung Akan Dijadikan Objek Wisata Edukasi

    Aliran Sungai Ciujung Akan Dijadikan Objek Wisata Edukasi

    LEBAK,BANPOS – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lebak, berencana akan menjadikan aliran sungai Ciujung menjadi sebuah objek wisata baru dengan konsep wisata edukasi.

    “Objek wisata tersebut merupakan kepanjangan tangan dari konservasi yang akan dilakukan di bantaran sungai Ciberang ini,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispar Lebak, Imam Rismahayadin usai menggelar susur aliran sungai Ciujung, di Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Minggu (2/2/2020).

    Konsep objek wisata tersebut, lanjut Imam, nantinya akan berupa wisata edukasi dibantaran sungai Ciujung. Konsepan tersebut nantinya akan digarap oleh Kelompok Kerja (Pokja) sungai Ciujung dan beberapa komunitas lainnya yang terlebih dahulu pernah terlibat dalam pembentukan objek wisata sungai Cisadane, Tangerang.

    “Nantinya ini akan menjadi ekowisata yang menjadi sarana edukasi khususnya bagi generasi milenial agar tahu manfaat sungai sebagai kehidupan,” katanya.

    Untuk mencapai hal tersebut, Imam menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk melakukan konservasi bantara sungai Ciujung terlebih dahulu, dengan melakukan penanaman pohon dan juga pembersihan titik lokasi sampah dibantaran sungai. Sehingga, dengan disulapnya sungai Ciujung menjadi objek wisata, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga sungai yang menjadi sumber kehidupan.

    “Kesadaran masyarakat dulu yang harus kita bangun terlebih dahulu, minimal dari hal kecil yakni pentingnya pengelolaan sampah,” ungkapnya.

    Direktur Bank Sampah Sungai Ciujung (Banksasuci) 2, Rochman Setiawan mengatakan, pihaknya bersama sejumlah komunitas di Banten. Melalui ovservasi, dalam waktu dekat Banksasuci 2 akan melakukan konservasi di tepian sungai Ciujung guna menjaga ekosistem sungai Ciujung.

    ” Kami khawatir jika tepi sungai ciujung dan aliran airnya tidak dijaga, akan terjadi bencana lebih besar yang tentu tidak kita inginkan bersama,” katanya.

    Menurutnya, limbah Ciujung bersumber dari limbah domestik, oleh karenanya kedepan pihaknya akan segera mendirikan bank sampah ditepi sungai Ciujung.

    “Bank Sampah merupakan bagian dari edukasi kepada masyarakat di sekitar Ciujung, agar tidak lagi membuang sampah ke Sungai,” terangnya.

    Selain mendirikan bank Sampah, Rohman juga akan melakukan konservasi dan penghijauan di tepi sungai Ciujung.

    “Iya, mudah-mudahan segera kita akan buat taman konservasi Ciujung, sebagai pusat wisata edukasi taman Arboretum,” ujarnya.

    Bagi Rohman, untuk menjaga ekosistem sungai ciujung bukan hanya tugas pemerintah saja, tapi merupakan tanggung jawab bersama termasuk stakeholders terkait.

    “Untuk membantu pengawasan limbah, kami akan membentuk Ciujung Ranger Patrol, yang bertugas melakukan Patroli Limbah Sungai Ciujung. Perusahaan yang nakal kita laporkan,” ungkapnya.(dhe)

  • Dua Wisatawan Asal Jakarta Terseret Ombak Pantai Ciantir

    Dua Wisatawan Asal Jakarta Terseret Ombak Pantai Ciantir

    BAYAH, BANPOS – Dua wisatawan asal Cengkareng Jakarta Barat, Fikri Haikal (28) dan Dahlan Budiansah (28) mengalami nasib naas.

    Keduanya diaporkan terseret ombak saat berenang di Pantai Ciantir, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Minggu sore (19/0).

    Satu orang yang beranama Fikri Haikal sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara Dahlan Budiansah masih dalam pencarian tim.

    Saksi menyebutkan, kejadian itu bermula saat korban beserta dua temannya yakni Widi Syaputra (18) dan Aip (28) berenang di pantai sembari menikmati keindahan destinasi wisata pantai itu.

    Saat mereka asik berenang, korban bernama Fikri dan Widi terseret ombak ke tengah lautan.

    Mengetahui dua temennya terseret ombak, korban bernama Dahlan pun mencoba menolong rekannya.

    Namun, malang, Dahlan yang berniat menolong malah hilang terseret ombak.

    Kapolsek Bayah, AKP Tatang Warsita kepada wartawan membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya empat orang sebelumnya berenang di pantai Ciantir, dua orang terseret ombak dan dua temannya yang lain selamat.

    “Sore kira-kira pukul 16.10 WIB empat wisatawan itu mulai bermain di pesisir pantai, setelah main mereka berenang ke pantai. Namun, yang satunya (Aip-red) menepi, sedangkan tiga orang lainnya melanjutkan berenang. Tiba-tiba Fikri dan Widi terseret ombak, pada waktu itu juga Budi langsung bergegas menolong tapi terseret ombak ketengah dan tidak terselamatkan. Sedangkan Widi berhasil selamat,” ujar AKP Tatang, Senin (20/1).

    Kata dia, pukul 17.45 Wib kemarin, satu korban ditemukan. Namun, korban lainnya hingga saat ini masih dalam pencarian.

    “Korban bernama Fikri Haikal telah ditemukan karena tersangkut mata pancing masyarakat yang sedang memancing. Namun, kondisi korban sudah meninggal,” terangnya. (WDO)

  • Inspiratif, Siswa SMKN 1 Malingping Ciptakan Alat Tong Sampah Sistem Sensor Ultrasonik

    Inspiratif, Siswa SMKN 1 Malingping Ciptakan Alat Tong Sampah Sistem Sensor Ultrasonik

    MALINGPING, BANPOS- Jurusan Elektronika Industri SMK Negeri 1 Malingping berhasil membuat program Arduino, dengan sistim sensor ultrasonik yang diberi nama alat Arduinom. Yakni alat tong sampah yang dapat terbuka secara otomatis dengan sensor gerak tangan dalam jarak 25 centimeter.

    Alat tersebut dipamerkan pada pagelaran Festival Marching Band dan Drum Band Tingkat SLTP dan SLTA Se Lebak Selatan (Baksel), Minggu (19/1).

    Metode hasil olah karya ini terlihat pada kegiatan pameran alat tersebut. Pada kesempatan itu karya ini banyak menyita banyak perhatian pengunjung yang hadir. karena dianggap alat tergolong baru yang di pamerkan siswa SMK jurusan elektronika industri.

    Disebutkan, alat tersebut menggunakan sistem program aplikasi yang diseting melalui aplikasi arduino.

    Alat tersebut harus merakit sendiri dan menggunakan batere charger.

    Alat inipun sebenarnya berbahan sederhana dapat di produksi dalam kurun waktu 2 hari pengerjaan, anggaran yang dibutuhkan untuk membuat alat tersebut tergolong murah yakni dibawah Rp500 ribu.

    Kepala Program Elektronika Industri, Ari Hardiansyah kepada BANPOS mengungkap, alat tersebut hanya untuk di pasang di setiap sudut ruang kelas saja. Belum ada niatan untuk diproduksi secara masal atau bersaing di pasar elektronik.

    Sejauh ini alat Arduino Baru Diproduksi 3 Unit.

    “Niatnya ga muluk-muluk, hanya ingin di lokal saja atau di pasang di sudut kelas karena belum di produksi secara masal juga,” ujar Ari.

    Sementara Plt Kepala SMK Negeri 1 Malingping, Sudarman mengatakan bahwa ini merupakan prestasi yang cukup baik bagi jurusan elektronika industri.

    Menurutnya, pihak sekolah selalu mendukung segala bentuk pembelajaran atau penelitian lebih lanjut terkait alat arduino serta produksi alat arduino oleh jurusan elektronika industri,

    “Saya selalu dukung segala bentuk produksi alat arduino oleh siswa di jurusan elektronika industri karena inierupakan sebuah prestasi bagi sekolah,” katanya. (WDO/PBN)

  • 147 Tenaga Honor Kemenag Terima SK

    147 Tenaga Honor Kemenag Terima SK

    LEBAK, BANPOS – Sebanyak 147 tenaga kerja honor dilingkungan Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Kamis (16/1) terima SK.

    Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lebak, H. Akhmad Tohawi menyatakan, tenaga kerja honor yang menerima SK sekarang ini harus memiliki rasa tanggungjawab terhadap tugasnya.

    Adapun untuk pegawai honor di Kantor Kemenag Lebak kata Tohawi, itu berjumlah 40 orang dan 107 orang di Kantor Urusan Agama (KUA) di 28 Kecamatan.

    Ia mengungkapkan, karena pekerjaan yang dikerjakan pegawai honor itu terkait administrasi, maka semua tenaga honor yang menerima SK sekarang ini harus benar-benar melaksanakan tugas sebaik-baiknya.

    “Karena mendapatkan gaji, dan gaji nya dari Kemenag maka berkerjalah dengan baik jangan asal-asalan. SK tenaga honor yang mereka terima itu berlaku untuk satu tahun,” tandasnya

    Pelaksana Kepegawaian Kemenag setempat, Budi Sulam Taufik menyatakan, dari 147 orang tenaga honor itu, 40 orang tenaga honor di Kantor Kemenag dan 107 tenaga honor bekerja di KUA yang tersebar di 28 Kecamatan di Kabupaten Lebak.

    “Harapan kami tentunya para tenaga honor ini bekerja secara profesional dan bertanggungjawab. Kenapa demikian karena mereka (pegawai honor) itu menerima gaji dari Kemenag,” katanya. (MG-01/PBN)

  • PHRI Pandeglang Bantu Penyintas Banjir Lebak

    PHRI Pandeglang Bantu Penyintas Banjir Lebak

    PANDEGLANG, BANPOS – Merasa prihatin dengan bencana banjr bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak beberapa waktu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang, memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana.

    Ketua Bidang Budaya dan Lingkungan Hidup PHRI BPC Pandeglang, Basith Djoma mengatakan, berkaca pada bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi pada tahun lalu di Kabupaten Pandeglang, PHRI turut merasakan kesedihan yang dirasakan masyarak Lebak yang tertimpa bencana.

    “Intinya setahun yang lalu, kami masyarakat selat sunda ketika terjadi bencana tsunami banyak dibantu masyarakat luar. Kami juga merasakan kesedihan mereka seperti kami rasakan dulu,” kata Basith kepada BANPOS, Jumat (10/1).

    Menurutnya, dengan kesedihan yang dulu pernah dirasakan tersebut, seluruh anggota PHRI BPC Pandeglang, mengumpulkan barang bantuan untuk diberikan kepada para korban bencana banjir bandang di Lebak.

    “Selain berupa barang yangg dikumpulkan dari masing-masing anggota, juga bantuan dari beberapa management diantaranya management Tanjung Lesung, Coconut Island, Hotel Rizky Pandeglang dan Keluarga Kisunda,” terangnya.

    Basith menambahkan, bantuan yang diberikan kepada korban bencana banjir bandang di Lebak, berupa logistik untuk kebutuhan sehari-hari dan uang tunai sebesar Rp 10 juta.

    “Bantuan yang diberikan yaitu selimut, handuk, baju dan celana bayi. Selain itu juga dari management Tanjung Lesung memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 10 juta,” ujarnya.

    “Bantuan tersebut kita serahkan di Posko penampungan di Ponpes Darul Mustofa dengan jumlah pengungsi sebanyak 800 jiwa, yang diterima oleh pimpinan Ponpes Darul Mustofa KH Omik yang diskasikan para relawan dari dompet dhuafa dan tim Tagana. Mudah-mudahan bantuan yang diberikan memberikan manfaat bagi para korban bencana,” ungkapnya.

    Sementara Pimpinan Ponpes Darul Mustofa, KH Omik yang menerima bantuan tersebut mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan PHRI BPC Pandeglang.

    “Saya ucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh PHRI BPC Pandeglang,” katanya.(dhe/pbn)

  • Iti Kecewa LMAN Mangkir

    Iti Kecewa LMAN Mangkir

    LEBAK, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menggelar rapat terbatas terkait upaya percepatan pembebasan lahan serta pembayaran rumah warga yang terdampak bencana banjir bandang di wilayah Waduk Karian.

    Rapat yang dihadiri beberapa elemen Camat dan Kepala desa terkait yang dipimpin langsung oleh Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya itu akhirnya batal dan diundur pelaksanannya dikarenakan ketidakhadiran pihak dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) atau perwakilannya selaku penyedia dana pengadaan lahan ataupun pengelolan aset negara.

    Dalam rapat, Iti mengungkapkan rasa kecewanya dan menilai, rapat terbatas tersebut merupakan hal penting dengan skala prioritas tinggi, dikarenakan menyangkut hidup masyarakat Lebak, khususnya mereka yang terkena musibah banjir dan berada di kawasan pembebasan lahan Waduk Karian.

    “Padahal kita sudah mengirimkan surat undangan rapat tiga hari lalu, nah ini kan enggak ada keterangan enggak ada pemberitahuan kalau tidak bisa hadir dan rapat ini terpaksa kita undur menyesuaikan dengan waktu yang telah ditetapkan LMAN nanti,” ungkap Iti di lokasi rapat, Aula Multatuli Setda Lebak, Jumat (10/1)

    Menurutnya, kehadiran LMAN sangat penting dalam rapat tersebut sehingga dapat memastikan kapan akan dilakukan pembayaran lahan milik masyarakat yang telah memenuhi syarat pembebasan sehingga masyrakat yang terdampak di wilayah Waduk Karian ini bisa memiliki modal untuk merelokasi diri.

    “Kita tahu, LMAN memiliki banyak agenda strategis nasional, tapi lihat sensitivitas dan urgensinya, sekarang ini sedang musibah. Kita harus bagaimana menyelamatkan masyarakat sehingga mereka ada kepastian untuk relokasi dari dana yang dibayarkan pembebasan lahannya sudah jelas-jelas mana yang sudah di verifikasi mana yang sudah di ukur tinggal itu kepastian pembayarannya,” terang politikus Demokrat tersebut.

    Kata dia, bagi masyarakat yang sudah terdata, namun belum mendapatkan kompensasi, maka Pemkab Lebak akan terus berusaha mendorong pihak LMAN agar segera menyelesaikan perkara itu dan bagi masyarakat yang sama sekali belum terdata luasannya, Pemkab Lebak juga akan berupaya membantu masyarakat dalam menghitung luasan yang terbawa arus banjir bandang.

    Disebutkan, dalam rapat tersebut dibahas bahwa terdapat tiga kelompok dalam pembebasan lahan tersebut. Pertama kelompok yang sudah mendapat kompensasi dari Waduk Karian tetapi belum pindah, Kedua, kelompok yang sudah didata namun belum dibayar oleh pihak LMAN. Ketiga, kelompok yang sama sekali belum terdata luasannya karena terbawa arus banjir bandang.

    Diketahui dalam rapat yang diundur tersebut, Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Banten, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciujung-Cidanau-Cidurian (BBWS3), serta Panitia Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Bendungan Karian. (WDO/PBN)

  • Komisi III Kunjungi Terdampak Banjir dan Longsor

    Komisi III Kunjungi Terdampak Banjir dan Longsor

    LEBAK, BANPOS – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak, kunjungi korban terdampak banjir bandang dan longsor.

    Dalam kunjungannya, mereka melihat rumah-rumah dan menanyakan soal bantuan kepada masyarakat terdampak bencana sudah menerima apa belum.

    Disampaikan anggota Komisi III DPRD Lebak, Imad Humaedi kepada BANPOS, Jumat (10/1).
    Tidak hanya itu kata Imad, anggota DPRD Komisi III juga melihat dan melakukan pemantauan kondisi masyarakat terdampak bencana di pengungsian, baik itu soal kebutuhan dasar maupun kesehatan mereka.

    Mengingat bantuan yang datang bagi masyarakat terdampak bencana di enam Kecamatan terlihat itu begitu banyak.

    “Kita harus pastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana dipengungsian itu terpenuhi termasuk kesehatannya,” katanya

    Kunjungan Komisi III DPRD Lebak ke lokasi bencana yang memastikan kebutuhan dasar dan kesehatan warga terdampak bencana dipengungsian terpenuhi, mendapat tanggapan positif dari Raka Rajasa, warga Lebak.

    Menurut Raka, memang anggota DPRD selaku wakil rakyat itu harus begitu, terlebih ini soal bencana, pastikan apakah kebutuhan dasar dan kesehatan masyarakat terdampak itu terpenuhi.

    Ia juga meminta Komisi III DPRD Lebak tidak hanya sampai di situ, tapi juga pastikan penanganan pasca bencana terkait pembangunan rumah baik yang rusak berat, sedang dan ringan milik masyarakat terdampak bencana yang di alokasikan dari anggaran stimulan terealisasi dengan baik dan tepat sasaran.

    “Kawal dan pastikan kebutuhan dasar dan kesehatan masyarakat terdampak bencana terpenuhi, juga penanganan pasca bencana,” katanya. (MG-01/PBN)

  • Walau KBM di Tenda Darurat, Trauma Anak Diklaim Mulai Pulih

    Walau KBM di Tenda Darurat, Trauma Anak Diklaim Mulai Pulih

    LEBAK, BANPOS – Trauma siswa-siswi TK, PAUD, SD dan SMP Negeri di posko pengungsian terdampak bencana banjir bandang dan longsor berangsur membaik

    Walaupun proses kegiatan belajar mengajar (KBM) masih belum normal dan dilakukan di tenda darurat dan tempat lainnya.

    Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lebak, A Waseh Hasas, Jum’at (10/1/2020) kepada BANPOS.

    Menurut Waseh, melalui trauma healing yang dilakukan pihaknya dan para relawan peduli bencana, trauma para siswa-siswi di pengungsian terdampak bencana sekarang ini terus membaik.

    Dikatakan dia, pendirian tenda-tenda darurat dan trauma healing sudah dilakukan kerjasama Disdikbud Lebak, Dodiklatpur, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan stakeholder lainnya.

    Adapun untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi para siswa-siswi jelas Waseh, ada yang di tenda-tenda darurat, Aula Dodiklatpur, Madrasah Diniyah Banjaririgasi, dan di Sekolah-sekolah terdekat dari pengungsian korban bencana.

    “Alhamdulillah trauma mereka berangsur membaik,” katanya

    Ia juga mengaku, ditugaskan untuk mengkoordinir pendidikan dan pembelajaran bagi siswa-siswi dengan mendirikan tenda-tenda darurat di pengungsian.

    “Kejar tayang nih agar hari Senin semuanya sudah siap. Untuk perlengkapan sekolah bagi siswa-siswi kita sedang upayakan berkoordinasi dengan Kemendikbud,” tandasnya.(MG-01/PBN)

  • DPRD Didesak Tuntaskan Kejanggalan Seleksi Penyuluh Kemenag

    DPRD Didesak Tuntaskan Kejanggalan Seleksi Penyuluh Kemenag

    LEBAK, BANPOS – Ketua Umum PB Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) mendesak DPRD Kabupaten Lebak segera memanggil Kepala Kemenag Lebak, terkait dugaan kejanggalan dalam proses rekrutmen Penyuluh Agama Islam Non PNS di Kementerian Agama (Kemenag) Lebak tersebut.

    “Jika memang itu terjadi, integritas Kemenag Kabupaten Lebak dipertanyakan. Miris kita mendengarnya apalagi setingkat Kemenag, harusnya lembaga yang paling memberikan contoh attitude,”ujar Ahmad Yani belum lama ini.

    Pihaknya mendesak DPRD atau lembaga terkait untuk segera memanggil kepala Kemenag Lebak.

    “Saya berharap DPRD atau lembaga terkait segera memanggil kepala Kemenag. Di era serba terbuka dan persaingan kualitas SDM, saya berharap pendaftaran apapun harus profesional, hal ini tak lain untuk perbaikan dan penyegaran birokrasi ke arah yang lebih baik. Apalagi sekarang jelang Milad Kemenag yang ke 74, harus berjalan tanpa noda,” tegasnya.

    Menurut Ahmad Yani, langkah komisi 1 DPRD Lebak sudah tepat, dimana wakil rakyat tersebut meminta Kemenag mengevaluasi, meninjau kembali serta memberikan sanksi.

    “Kita harus terbuka, jangan sampai membuat kebijakan yang kontroversi karena memihak sebelah pihak, apalagi sama sekali tidak mendorong ke arah yang lebih baik. Saya rasa slogan membangun Lebak bekerja dengan hati sudah tepat. Kita harus mencintai siapapun, jangan sampai ada dusta diantara kita dibalik perekrutan penyuluh agama,” tuturnya.

    Diberitakan sebelumnya, seleksi rekrutmen penyuluh agama (PAH) non PNS yang pelaksanaan tesnya tanggal 8 Desember Ialu di Kemenag Kabupaten Lebak, diduga sarat kejanggalan.

    Pasalnya, pada pengumuman hasil seleksi tes yang diumumkan Senin (23/12/2019), ada peserta yang diduga tidak ikut tes tapi tertulis Iolos seleksi. (WDO/PBN)