Tag: lebak

  • Iti Ajak Semua Pihak Bantu Terdampak Banjir

    Iti Ajak Semua Pihak Bantu Terdampak Banjir

    LEBAK, BANPOS – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, mengeluarkan surat ajakan peduli bencana banjir. Dalam surat dengan Nomor 362/I/I-Kesra/2020 yang ditujukan kepada Pimpinan OPD, BUMN/BUMD, Pengusaha, Lembaga Sosial/Masyarakat, agar dapat ikut serta dalam memberikan bantuan kepada korban terdampak.

    Disebutkan, pada surat yang dikeluarkan tertanggal 2 Januari 2020 itu, menyebutkan bantuan yang dapat dihimpun akan disalurkan di enam kecamatan. Diantaranya Kecamatan, Sajira, Cipanas, Lebakgedong, Curugbitung, Maja, dan Kecamatan Cimarga.

    Diimbau, agar semua eleman kiranya dapat membantu korban terdampak baik dengan menyumbang baik berupa uang, makanan, pakaian layak pakai, peralatan shalat, maupun bantuan lainnya yang dibutuhkan.

    “Bantuan dapat disampaikan melaluin BPBD Kabupaten Lebak,” jelasnya dalam surat yang ditandatanganinya.

    Sebelumnya, Iti mengatakan, bahwasanya musibah yang terjadi dikarenakan kondisi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) rusak akibat penebangan liar.

    “Kami akan laporkan ini ke pusat, nanti kita ambil foto udara dan akan berkoordinasi dengan para stakeholder,” ungkapnya.

    Sementara itu, sebagai bentuk kepeduluan pada korban terdampak, sejumlah elemen warga di Lebak selatan (Baksel) seperti : MWC Nahdhatul Ulama Malingping, LMPI Malingping, PMII, HMI, IMC, Forum Wartawan Malingping, Resfek Peduli Lebak, PMI Malingping dan Himakom Unma Banten sejak Rabu sore (01/01) kemarin langsung menginisiasi gerakan peduli korban banjir Lebak. Mereka melakukan penggalangan sumbangan baik berupa pakaian layak pakai maupun donasi uang.

    “Kita lakukan ini sebagai bentuk kepeduluan pada mereka korban terdampak banjir di beberapa kecamatan Kabupaten Lebak yang terjadi di penghujung tahun 2019 kemarin,” ujar salah seorang relawan di Baksel, Kamis (2/1). (WDO/PBN)

  • Ambrol, Jalan Provinsi Tergerus Banjir

    Ambrol, Jalan Provinsi Tergerus Banjir

    LEBAK, BANPOS – Akibat hujan deras dan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak, tidak hanya menghanyutkan sejumlah infrastruktur milik Kabupaten Lebak, ruas jalan Provinsi di Stationing 900 juga amblas.

    Staf pelaksana Pemeliharaan jalan dan jembatan pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) wilayah Lebak, Tedi Saepudin menyatakan, amblasnya jalan di Stationing 900 ruas jalan Cipanas – Citorek akibat terkikis air banjir Sungai Ciberang.

    “Akibat terkikis air banjir dari Sungai Ciberang ruas jalan Cipanas – Citorek di STA 900 amblas,” kata Tedi Saepudin, Rabu (1/1/2020) di lokasi kepada BANPOS.

    Ia mengaku, pihaknya akan melakukan penanganan sementara agar pengguna jalan yang melintas di ruas jalan tersebut tetap bisa beraktivitas seperti biasa.

    “Tentu, ini tugas dan tanggungjawab kami. Penanganan sementara akan kami lakukan agar pengguna jalan bisa tetap beraktivitas,” ucapnya.

    Senada dikatakan seorang warga setempat Jaenal, ia berharap Dinas PUPR Banten melakukan penanganan walau sementara agar warga pengguna jalan tersebut tetap bisa beraktivitas.

    Ia juga mengapresiasi pihak Dinas PUPR Banten wilayah Lebak yang standby dilokasi melakukan pemantauan.

    “Bencana ini tidak terduga termasuk amblasnya jalan Provinsi ini. Ya kami berharap ada penanganan sementara agar pengguna jalan tetap bisa beraktivitas,” harapnya.(MG-01/PBN)

  • Tidak Hanya Cipanas, 4 Kecamatan di Lebak Diterjang Banjir

    Tidak Hanya Cipanas, 4 Kecamatan di Lebak Diterjang Banjir

    LEBAK, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyatakan, selain Kecamatan Cipanas, banjir bandang juga terjadi di kecamatan lainnya.

    Banjir bandang yang terjadi, diduga akibat hujan deras dan luapan air dari Sungai Ciberang, Sungai Cimangeunteung dan Sungai Cimarun.

    “Kita sudah menginformasikan dua wilayah tersebut untuk diwaspadai, dan sekira pukul 07.00 sampai 08.00 WIB, banjir menerjang dua wilayah itu,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Kaprawi kepada wartawan, Rabu (1/1/2020).

    Dari data sementara yang didapat BANPOS dari BPBD Lebak, banjir terjadi di Lima Kecamatan di Kabupaten Lebak, yakni Kecamatan Cipanas, Kecamatan Lebakgedong, Kecamatan Cimarga, Kecamatan Curugbitung dan Kecamatan Sajira.

    Untuk kerusakan di Kecamatan Cimarga, Desa Tambak, satu jembatan gantung hanyut, satu jembatan gantung di Kampung Nganceng penghubung Kampung Aner – Kecamatan Sajira, satu jembatan gantung Kampung Nunggul dan satu jembatan gantung di Kampung Belahayang dan jembatan gantung Desa Bungur Mekar – Sajira terputus, jembatan gantung penghubung Sajira Timur dan Sajira Barat hanyut.

    Untuk kerusakan rumah di Kampung Cimenteng 31 rumah, Kampung Nanggela 20 rumah, Kampung Lebak Kopo 11 rumah, Kampung Panunggangan 9 rumah.

    Di Kecamatan Lebakgedong, satu jembatan penghubung antara Desa Banjaririgasi dan Desa Lebak Sangka terputus. Dua orang di Kampung Bungawari, Desa Banjarsari, dua orang belum ditemukan atas nama Arsan (50) dan Rizki (8) diduga terbawa arus air banjir bandang.(MG-01/PBN)

  • 3 Sungai Meluap, Tujuh Desa di Cipanas Diterjang Banjir

    3 Sungai Meluap, Tujuh Desa di Cipanas Diterjang Banjir

    LEBAK, BANPOS – Tiga sungai di Kabupaten Lebak meluap akibat hujan deras, Tujuh desa di Kecamatan Cipanas diterjang banjir bandang.

    Camat Kecamatan Cipanas, Oleh Najamudin menyatakan, peristiwa bencana banjir bandang yang menerjang Tujuh desa di Kecamatan Cipanas diketahui pukul 06.00 WIB. Dari ketujuh desa itu kata Oleh, Desa Sipayung, Desa Cipanas, Desa Talagahiang, Desa Bintang Resmi, Desa Bintang Sari, Desa Sukasari dan Desa Luhur Jaya.

    “Diketahui pukul 06.00 WIB, arus airnya sangat deras. Kita sedang di TKP di Kampung Lurah, Desa Sipayung,” kata Camat Kecamatan Cipanas, Oleh Najamudin kepada wartawan, Rabu (1/1/2020).

    Dikatakan Oleh, pihaknya belum mengetahui berapa jumlah rumah milik warga di Tujuh desa di Kecamatan Cipanas yang mengalami kerusakan baik rusak ringan maupun rusak berat akibat terjangan banjir bandang karena arus air masih deras.

    “Warga terdampak banjir bandang sudah di evakuasi ke rumah keluarganya masing-masing. Belum diketahui berapa jumlah rumah yang terendam, yang pasti rumah yang rusak parah dipastikan itu ada,” jelasnya.

    Ditempat terpisah, Taufik Sudriajat warga Desa Sipayung menyatakan, akibat banjir bandang sebuah jembatan penghubung dua desa yakni Desa Sipayung dan Desa Talagahiang terputus, satu unit mobil cary minibus milik Bai, hilang terbawa derasnya air.

    Kondisi air Jelas Taufik, sekarang ini sudah mulai surut dan warga yang rumahnya terendam mulai membersihkan rumahnya masing-masing dari lumpur dan lainnya yang terbawa air.

    “Satu jembatan terputus, satu unit mobil cary milik Bai hilang. Kalau rumah milik warga belum diketahui berapa yang rusak baik ringan maupun rusak berat,” katanya.(MG-01/PBN)

  • Kondisi Terminal Bayah Dikeluhkan, Terlihat Kumuh Tidak Terawat

    Kondisi Terminal Bayah Dikeluhkan, Terlihat Kumuh Tidak Terawat

    BAKSEL, BANPOS – Keberadaan terminal angkutan umum (Angkum) antar kota di Kecamatan Bayah saat ini kondisinya rusak dan terkesan kumuh. Saat hujan, kerap terlihat genangan air seperti membentuk kubangan dan batuan kerikil yang berserakan.

    Keadaan tersebut, dikeluhkan sejumlah sopir pengendara Angkum dan para penumpang, jika memasuki area terminal. Ditambah aroma bau sampah dari pasar kerap dituding mengganggu warga setempat maupun dari masyarakat luar yang singgah ke sana.

    Begitu juga para calon penumpang angkum, mereka akhirnya enggan menunggu angkum di dalam terminal, karena tidak nyaman. Sehingga calon penumpang terbiasa menunggu angkum di pinggir jalan.

    Salah seorang calon penumpang, Meri (20) mengaku, sungkan untuk masuk ke dalam terminal, menurutnya kalau menunggu di area terminal sangat tidak nyaman. Pasalnya bau sampah menyengat dan pemandangan pasar terlihat kumuh.

    “Nunggu angkutan di luar saja lah, di dalam mah males a. Selain becek juga bau sampahnya itu gak bikin nyaman,” ujarnya, Sabtu (28/12).

    Menyikapi persoalan ini, warga setempat yang juga Ketua Masyarakat Peduli Infrastruktur Jalan dan Jembatan (Ampija) Wijaya Darma Sutisna atau biasa dipanggil Entis Bule itu menilai, bahwa kondisi tidak terawatnya terminal Bayah ini terkesan dibiarkan oleh Pemda Lebak. Padahal fasilitas umum tersebut telah memberikan kontribusi terhadap PAD Kabupaten Lebak.

    “Itu kan ada retribusinya dari angkutan umum dan kendaraan lain yang singgah di terminal. Lantas dikemanakan uang retribusinya. Jangan-jangan masuk kantong oknum saja,” ujar Entis Bule, Minggu (29/12).

    Untuk itu harapannya, kata dia, Pemkab Lebak segera mengalokasikan anggaran untuk membangun Terminal Bayah, demi kenyamanan pengguna terminal.
    Diketahui terminal Bayah merupakan tempat menaikan dan menurunkan penumpang, antar kecamatab dan antar kota yang akan bepergian ke Rangkasbitung, Serang, Malingping, Pelabuhanratu, Sukabumi, dan Cikotok. (WDO/PBN)

  • Siap Jaga Keutuhan NKRI dan Persatuan, Pengurus MWC NU Malingping Dilantik

    Siap Jaga Keutuhan NKRI dan Persatuan, Pengurus MWC NU Malingping Dilantik

    MALINGPING, BANPOS – Pengurus Cabang (PC) Nahdhatul Ulama (NU) Kabupaten Lebak mengukuhkan jajaran pengurus Majlis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Malingping untuk masa khidmat 2019/2024 yang berlangsung di Pendopo Kecamatan Malingping, Minggu (29/12).

    Ketua Panitia Kegiatan, Maman Suparman menyampaikan bahwa pelantikan tersebut untuk masa bhakti 2019/2024. Adapun jumlah pengurus MWC NU Kecamatan Malingping yang dilantik 45 orang.
    “Semua jajaran pengurus yang dilantik lantik hadir 99 persen. Itu semua dari unsur kiyai, ustad, tokoh masyarskat, pengusaha dan aktivis pemuda, jumlah semuanya 45 orang. Acara ini akan diisi pula dengan dialog khaul Gus Dur dan membahas pemikirannya. Dan malamnya dilanjut doa istighosah,” kata Maman. Minggu (29/12).

    Dalam seremoni tersebut dihadiri Camat Malingping, Cece Sahroni, Kapolsek Malingping Kompol Budi Warsa, Danramil, Ketua MUI Malingping Sujaya Arsudin serta undangan dan tokoh masyarakat.
    Ketua PC NU Kabupaten Lebak, Aep Saepudin Assadzili dalam penyampaian sambutan menyebut, sejak didirikannya organisasi NU adalah salah satu basis organisasi terbesar di Indonesia yang didirikan untuk mewadahi para ulama dalam syiar islam dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

    “Pada 31 Januari 1926 wadah organisasi NU didirikan oleh Hadratusyeikh KH Hasyim As’ari untuk mewujudkan wadah umat dalam tuntutan syiar agama dan perjuangan kemerdekaan. Karena pada saat itu sangat penting persatuan jnat dalam wadah organisasi, terutama dalam mempersatukan perjuangan para ulama di pondok-pondok pesantren salafiyah bale rombeng,” ungkapnya, Minggu (29/12).

    Dikatakan Aep, perjuangan kemerdekan tidak lepas dari peran kehadiran warga NU. Seperti halnya yang terjadi pada perang 10 November di Surabaya pada Tahun 1945 yang dijadikan momen sejarah Hari Pahlawan.

    “Perang Surabaya itu mencuat setelah keluar Fatwa NU oleh KH Hasyim As’ari. Sehingga atas fatwa iti, para kyai dan santri berbagai pondok pesantren tumpah ruah bergabung dalam arek-arek Suroboyo. Dan saat itu Jendral Malaby salah satu komandan peranf Skutu dari Inggris tewas terbunuh oleh salah seorang santri Tebu Ireng, ini sungguh peristiwa terdahsyat dalam sejarah perjuangan republik indonesia. Jadi dalam hal ini, sekarang dan ke depan NU harus tampil terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI” paparnya.

    Sementara Ketua MWC NU Kecamatan Malingping, Kiayi Usep Saepudin mengatakan, bahwa jajaran NU kecamatan Malingping akan selalu siap menjalankan amanat para ulama ahlusunah wal jamaah dan tetap melakukan upaya penguatan organisasi NU dan juga tetap berjuang untuk NKRI.

    “Sebagai bagian dari jajaran prngurus NU kami akan terus menjaga amanat para ulama, yakni tetap dalam pijakan ahlusunah wal jamaah, menghormati kebhinekaan, toleransi dan akan siap sedia berjuang mempertahankan keutuhan NKRI hingga titik darah penghabisan,” tegasnya. (WDO/PBN)

  • Dikunjungi Ade Rossi, Rutan Rangkasbitung Diklaim Bebas Narkoba dan HP

    Dikunjungi Ade Rossi, Rutan Rangkasbitung Diklaim Bebas Narkoba dan HP

    LEBAK, BANPOS – Jelang masa reses pertama, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Adde Rossi Khoerunnisa, beserta rombongan mengunjungi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Rangkasbitung, Jumat (27/12).

    Dalam kunjungan komisi yang membidangi hukum tersebut, diterima langsung oleh Kepala Rutan Rangkasbitung yang didampingi pejabat struktural beserta staf.

    Kegiatan diawali dengan laporan penerimaan dan dilanjutkan dengan rapat diskusi di ruang Kepala Rutan Rangkasbitung, Aliandra Harahap.

    Diskusi berlangsung interaktif antara petugas dan jajaran legislatif tersebut.

    Kepala Rutan Rangkasbitung, Aliandra Harahap, menyampaikan gambaran umum Rutan Rangkasbitung.

    Diklaim, kondisi riil Rutan saat ini merupakan wilayah bebas dari pelanggaran telepon seluler dan Narkoba.

    Selain itu, pihaknya juga menyampaikan sejumlah capaian dan kendala dalam mencapai target kinerja tersebut.

    “Alhamdulillah untuk pertama kalinya sejak tahun 1990, Rutan Rangkasbitung berkesempatan dikunjungi oleh anggota parlemen, Wakil Rakyat putri terbaik Provinsi Banten, tentu saja kunjungan ini akan menambah semangat kami dalam memberikan pelayanan dan melaksanakan tugas pokok sesuai dengan target kinerja masing-masing,” ujar Aliandra.

    Aliandra juga turut menyampaikan sejumlah program terkait revitalisasi pemasyarakatan.

    “Rutan Rangkasbitung sudah berganti nomenklatur menjadi lapas Kelas III Rangkasbitung, kami mempunyai program unggulan untuk mengintegrasikan Warga Binaan Pemasyarakatan melalui pondok asimilasi, sesuai harapan revitalisasi pemasyarakatan, nantinya napi semua akan dibina dan diberikan keterampilan dari mulai bercocok tanam, budidaya, keterampilan lain serta juga langsung berbaur dengan masyarakat, oleh karenanya perlu dukungan terutama armada yang memadai dan kondisi bangunan yang semestinya bisa direlokasi,” katanya.

    Menanggapi yang disampaikan Kepala Rutan, Adde Rosi sapaan akrab anggota Komisi III DPR RI ini menyambut hangat sejumlah masukan dan gambaran umum yang disampaikan.

    “Kita semua sudah tahu seluruh lapas overkapasitas termasuk disini, sekaligus kita membuktikan fakta di lapangan seperti apa, sejumlah catatan akan kami teruskan, kami dorong nanti Menteri Hukum dan HAM terkait relokasi lapas, prasarana armada penunjang pembinaan, termasuk juga kami dorong pemerintah untuk menyediakan jaminan kesehatan bagi seluruh WBP,” jelas Adde.(WDO/PBN)

  • Usut Tuntas Kejanggalan Seleksi Penyuluh Kemenag

    Usut Tuntas Kejanggalan Seleksi Penyuluh Kemenag

    LEBAK, BANPOS – Dugaan kejanggalan di pengumuman hasil tes seleksi yang diumumkan Senin (23/13) untuk Penyuluh Agama pada Kemenag Lebak, memunculkan banyak tanggapan.

    Ketua Komisi 1 DPRD Lebak, Enden Mahyudin, kepada BANPOS menyebut, jika itu terjadi pihak Kemenag Lebak harus meninjau ulang hasil seleksi itu. Menurutnya, keputusan tersebut harus memiliki dasar hukum yang kuat yang seharusnya diketahui publik sejak sebelumnya.

    “Jadi dalam hal memunculkan setiap kebijakan itu harus diperkuat dengan landasan yuridisnya. Bagaimana dasarnya yang tidak ikut tes seleksi kok bisa lolos begitu, ini yang harus dilakukan Kemenag Lebak jangan sampai membingungkan masyarakat. Kan pelamar itu harus melalui berbagai tahapan syarat administrasi yang jelas,” ujar Enden, Kamis (26/12).

    Politisi dari PDIP Lebak itu mengatakan, seandainya Kemenag punya acuan aturan lain terkait kebijakan di luar tes seleksi, itupun sebelumnya harus tersosialisasi kepada masyarakat.

    “Kalaupun ada acuan lain yang di luar aturan yang terpublish, itu harus mendasar juga, jadi pihak Kemenag Lebak tidak gegabah asal berstatmen untuk dalih pembenaran pada kebijakan yang salah. Misalnya untuk Penyuluh lama tidak perlu ikut tes karena sudah ada acuan yang ditetapkan Kemenag, mereka sudah bisa langsung ditetapkan. Nah dalam hal ini yang membingungkan, mereka yang Penyuluh lama juga semua pada mengikuti tes, tapi nyatanya ada banyak yang tidak lolos, ini bagaimana acuannya?,” ungkapnya.
    Karena itu, kata dia, pihaknya minta soal ini ditindak ada ketegasan ysng tidak merugikan publik serta tidak mencoreng lembaga Kemenag.

    “Jelas ini harus diusut tuntas dan tindak tegas setiap ada pelanggaran yang dilakukan oleh siapapun juga, karena hal ini telah menciderai azas tranfaransi dan merusak citra lembaga, dan apabila betul ada orang yg lolos, tapi tdk memenuhi syarat seperti ikut seleksi, mohon nama tersebut segera di coret,” tandas Enden.

    Sementara itu, tokoh Masyarakat Malingping, Aly Suudi, mengatakan bahwa evaluasi para Penyuluh sebelumnya yang dilakukan kemenag harusnya dibenahi ulang, itu harus pula melibatkan stekholder di wilayah binaan petugas Penyuluh tersebut.

    “Jangan karena hak preogatif Kemenag hanya sepihak melakukanya, hal itu bisa menimbulkan penilaina kurang obyektif. terlebih petugas Penyuluh itu harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat binaanya, bukan cuma oleh Kemenag,” ujarnya, Rabu (25/12).

    Kata Aly Suudi, ini untuk menghindari kesalah pahaman, ada baiknya Perdirjen Bimas Islam Nomor 927 Tahun 2019 itu disosialisasikan terlebih dahulu kepada peserta tes Penyuluh saat itu.

    ” Ini agar tidak terjadi preseden buruk seperti sekarang ini hingga kaidah etika-budaya terselenggara dengan baik. Jangan lupa bahwa Kemenag itu tugasnya mengayomi umat, menjaga kerukunan antar umat beragama dan sesama umat seagama,” paparnya. (WDO/PBN)

  • Peserta Tidak Ikut Tes, Lolos Seleksi Penyuluh Kemenag

    Peserta Tidak Ikut Tes, Lolos Seleksi Penyuluh Kemenag

    LEBAK, BANPOS – Seleksi rekrutmen penyuluh agama non PNS yang dilaksanakan pada 8 Desember lalu di Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak dituding sarat permainan dan kejanggalan.

    Hal ini dikarenakan, pada pengumuman hasil seleksi tes yang diumumkan pada, Senin (23/12), terdapat peserta yang tidak ikut tes, ternyata lolos seleksi.

    Salah seorang peserta tes seleksi penyuluh di Lebak yang berhasil dimintai keterangan oleh wartawan mengatakan, memang ada yang tidak ikut tes karena sakit, tapi yang tidak ikut itu malah lolos.

    “Iya, waktu tes tertulis dan wawancara ada yang gak hadir tes karena sakit, begitu juga pas dipanggil oleh panitia dia tidak datang, tapi di pengumuman justru dia lolos,” ujarnya, seraya meminta namanya tidak disebut.

    Menurutnya, kalau memang itu sudah menjadi mekanisme aturan khusus di Bimas Kemenag bagi yang tidak ikut tes bisa lolos dengan alasan tertentu, itu tidak masalah, hanya saja mengapa harus ada rekrutmen terbuka segala.

    “Iya, kita kan gak paham soal aturan khusus di Kemenag. Yang kita tahu, ada pengumuman rekrutmen dengan syarat-syarat yang sudah kita penuhi. Tapi mereka yang tidak ikut tes yang bisa lolos karena pernah menjadi penyuluh, itu yang belum kita pahami. Harusnya Kemenag Lebak pun menjelaskan itu sebelumnya, biar kita sebagai pelamar baru tidak terlalu optimis, apalagi banyak yang datang dari pedalaman yang sebelumnya harus bolak-balik lengkapin berkas,” ujarnya.

    Sementara itu, Kasi Bimas Kemenag Lebak, Baban Bahtiar saat dikonfirmasi BANPOS membenarkan tentang ada peserta dari Malingping yang tidak ikut tes tapi lolos karena dianggapnya telah memenuhi standar kelayakan untuk jafi penyuluh.

    Jelas Baban, kritetia bagi penyuluh lama itu tidak perlu tes lagi karena sudah ada ketetapan dari Kemenag. “Penyuluh lama mah boleh saja tidak ikut tes juga karena sudah ada ketetapan,” jelasnya.

    Menurutnya, itu berlaku bagi penyuluh lama saja yang dianggap masih layak. Dan masyarakat lain yang tidak lolos diminta untuk menahami aturan ini.

    “Memang aturan penetapan langsung dari kemenag untuk penyuluh lama ini belum kita sosialisasikan, tapi tolong masyarakat harus bisa memahami ini. Dan media juga saya minta tolong bantu jelasin masalah ini ke masyarakat,” papar Baban. (WDO/PBN)

  • Pemeriksaan Nataru, Hanya Satu Bus Laik Operasi

    Pemeriksaan Nataru, Hanya Satu Bus Laik Operasi

    LEBAK, BANPOS – Jelang natal dan tahun baru (Nataru), 9 bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dinyatakan tidak laik beroperasi.

    Hal tersebut didapatkan dari pemeriksaan ramp chek yang dilakukan personel tim gabungan di terminal Tipe A, Senin (23/12) di terminal mandala kota Rangkasbitung.

    “Sementara ini baru satu dari 10 bus yang kami nyatakan lulus baik dari teknis laik jalan maupun administrasi. Dari sample kami 10 bus AKDP dan AKAP,” kata Kabid Keselamatan Lalulintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lebak, Azis kepada wartawan.

    Selain itu, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, banyak kendaraan yang trayeknya sudah mati.

    “Secara teknis kita juga uji sample dengan rotase dan uji rem, mereka lulus. Untuk sementara dari buku KIR dan segi teknis laik jalan mereka bisa membuktikan,” paparnya.

    Korsatpel TTA Lebak, Lima Darlina mengatakan, meski sembilan bus telah dinyatakan tidak laik jalan dari hasil pemeriksaan, tetapi tetap di izinkan beroperasi dengan dasar tahap proses.

    “Kecuali bila ada armada yang tidak laik jalan kemudian memaksakan untuk beroperasi tanpa mendapat izin, segala sesuatunya bukan tanggungjawab kami. Yang 9 ini tetap diizinkan karena masih dalam tahap proses di pusat,” katanya. (MG-01/PBN)