Tag: lebak

  • Aliansi Perubahan Lebak Menggelar Diskusi dan Deklarasi Pemimpin Lebak

    Aliansi Perubahan Lebak Menggelar Diskusi dan Deklarasi Pemimpin Lebak

    LEBAK, BANPOS – Aliansi Perubahan Lebak (APEL) mengadakan Diskusi dan Deklarasi Pemimpin Lebak menjelang pemilihan bupati pada Rabu (8/5).

    APEL adalah wadah bagi para pemuda yang dibentuk sebagai respons terhadap berbagai tantangan yang dihadapi Kabupaten Lebak.

    Diskusi yang diselenggarakan oleh APEL bertemakan “Masa Depan Lebak di Tangan Siapa?” merupakan forum terbuka bagi aktivis dan organisasi masyarakat Lebak untuk berbagi pemikiran.

    Ketua APEL, Mahrom Milak, menjelaskan bahwa acara tersebut bertujuan untuk menggali peran generasi muda dalam membentuk pandangan politik yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Pemuda yang hadir aktif terlibat dalam diskusi tentang pendidikan, lingkungan, kesejahteraan sosial, dan teknologi sebagai bagian penting dari agenda politik,” ujarnya.

    Selain itu, diskusi ini juga bertujuan untuk membangun kolaborasi di seluruh wilayah Kabupaten Lebak dan merumuskan arah perubahan yang lebih baik.

    Dalam acara tersebut, dilakukan deklarasi resmi yang dibacakan oleh Ketua APEL, Mahrom Milak, dan diikuti oleh sejumlah relawan.

    Deklarasi tersebut mengandung tiga poin utama. Pertama, komitmen untuk mengawal isu-isu yang dihadapi Kabupaten Lebak. Kedua, bersatu untuk membawa perubahan yang positif bagi masyarakat Lebak. Ketiga, siap untuk memerangi segala bentuk ketidakadilan yang terjadi di tengah masyarakat. (MYU)

  • KPU Lebak Umumkan Pemenang Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada 2024

    KPU Lebak Umumkan Pemenang Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada 2024

    LEBAK, BANPOS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lebak telah mengumumkan pemenang sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dari 21 peserta yang ikut serta, hanya 6 orang yang berhasil meraih gelar juara pertama, kedua, dan ketiga, dengan total hadiah senilai Rp 36,5 juta. Proses pengumuman dan penilaian karya berlangsung sejak April hingga Mei 2024.

    Ketua KPU Lebak, Dewi Hartini, menyatakan bahwa setelah melalui beberapa tahap seleksi, telah dipilih 6 pemenang dari total peserta.

    “Dari kategori Maskot, kami memilih 3 pemenang, dan dari kategori Jingle juga ada 3 pemenang. Seleksi dilakukan oleh dewan juri,” ujarnya kepada BANPOS, Kamis (9/5).

    Dewi menjelaskan bahwa karya-karya pemenang secara resmi menjadi hak cipta KPU Lebak.

    “Dari tiga pemenang, hanya satu yang akan diproduksi oleh kami. Sementara dua pemenang lainnya akan menerima hadiah saja,” jelasnya.

    Iim Muhaemin, Divisi Sosialisasi dan SDM KPU Lebak, menuturkan bahwa dari total 21 peserta, hanya 6 yang berhasil meraih gelar juara.

    “Pemenang Jingle juara pertama mendapatkan hadiah Rp 10 juta, juara kedua Rp 5 juta, dan juara ketiga Rp 2,5 juta. Sedangkan pemenang Maskot juara pertama mendapatkan Rp 7,5 juta, juara kedua Rp 5 juta, dan juara ketiga Rp 2,5 juta,” ungkapnya.

    Sayembara Maskot dan Jingle ini bertujuan untuk mendorong kreativitas masyarakat Lebak.

    “Kami menerima karya dari 24 April hingga 4 Mei 2024, kemudian melakukan seleksi oleh dewan juri. Sekarang, kami mengumumkan pemenangnya dan memberikan hadiah,” kata Iim.

    Ia berharap, Maskot dan Jingle dapat menjadi ikon yang memeriahkan Pilkada 2024.

    “Semoga Maskot dan Jingle ini dapat menjadi semangat bagi masyarakat Lebak dalam pelaksanaan Pilkada 2024,” tandasnya.

    Ketua Dewan Juri, Cr Nurdin, menyampaikan harapannya bahwa Maskot dan Jingle ini dapat mengundang partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024.

    “Dengan adanya sayembara ini, kami berharap dapat menciptakan Maskot dan Jingle yang dapat memotivasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa dewan juri telah melakukan penilaian secara adil dan profesional.

    “Kami akan memilih 3 pemenang terbaik dari kategori Maskot dan Jingle. Dewan juri telah menilai berdasarkan orisinalitas karya, konsep ide, serta bagaimana karya tersebut mencerminkan budaya Lebak,” jelasnya.

    Diketahui, untuk sayembara Jingle dimenangkan oleh Novia Sri Wahyuni dengan judul Lebak Memanggil. Sedangkan untuk maskot dimenangkan oleh Makmur Hidayat dengan maskot Si Leuit dengan Tagline Pilkada Lebak Bermartabat. (MYU)

  • Aroma Upeti di DPRD Lebak

    Aroma Upeti di DPRD Lebak

    LEBAK, BANPOS – Sebagai lembaga legislatif yang merupakan representasi demokrasi, Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) dituntut dapat mewakili rakyat untuk mengontrol pemerintahan dalam membuat kebijakan maupun menjalankan pembangunan. Pada praktiknya, banyak oknum anggota DPRD yang justru memanfaatkan jabatannya demi meraih keuntungan pribadi.

    Seperti yang terjadi di DPRD Kabupaten Lebak, sejumlah oknum anggotanya disinyalir memanfaatkan jabatannya untuk ‘memetik upeti’ kepada organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di wilayah itu. Beragam modus pun disinyalir jadi alat untuk meraih keuntungan dari Lembaga eksekutif.

    Seorang sumber BANPOS dari salah satu OPD, mengakui harus menyetor upeti kepada sejumlah oknum anggota DPRD Lebak saat melakukan rapat dengan DPRD Lebak. Rapat yang dilakukan pun beragam, mulai dari rapat paripurna, rapat pembahasan anggaran hingga pembahasan peraturan daerah (Perda).

    Sumber itu menjelaskan, anggota dewan yang terlibat dalam momen-momen tersebut senantiasa meminta ‘jatah’ terhadap dinas-dinas yang terkait dengan rapat yang diagendakan. Besarannya tergantung dari skala isu yang dirapatkan maupun seberapa ‘gemuk” dinas yang diundang rapat.

    “Ya begitulah (minta jatah), di momen-momen tertentu dan tergantung dinasnya (Besaran permintaannya, red),” kata dia kepada BANPOS.

    Sumber itu juga mengungkapkan, secara pribadi dia pernah mengalami sendiri kena upeti dari oknum anggota dewan. Upeti diminta dalam rangka memperlancar pembahasan sebuah perda yang dalam prosesnya membutuhkan banyak sekali rapat, dari mulai perncanaan hingga pengesahan perda.

    “Pengalaman kemarin begitu, yang gila lagi kalo ngebahas perda, padahal itu kan untuk masyarakat,” sesalnya.

    Ia menerangkan, jumlah yang dimintapun tidak sedikit. Meski tidak merinci jumlah pastinya, namun dia membenarkan Ketika BANPOS menyebut angka diatas Rp10 juta.

    “Ya sekita sekitar segitulah (Rp10 juta lebih). Tadi juga diminta lagi iuran untuk dewan (DPRD). Iuran dari setiap bidang-bidang,” tandasnya.

    Sumber lain dari OPD lain di Pemkab Lebak, juga membenarkan fenomena upeeti itu. Menurut pengakuannya, hal itu kerap terjadi dalam setiap momen yang melibatkan instansi daerah dengan DPRD Lebak.

    “Iya biasa begitu. Bosen saya mah,” singkatnya.

    Pejabat lain juga menyebutkan kini kebanyakan OPD di Kabupaten Lebak enggan Menyusun perda. Karena, penyusunan regulasi daerah itu kerap menyulitkan OPD itu sendiri karena harus memenuhi permintaan oknum anggota dewan yang sebenarnya tidak ada dalam ketentuan.

    “Iya ini seolah membuat kita kesulitan, makanya kami jarang sekali menerbitkan peraturan daerah,” terangnya.

    Sementara itu, BANPOS mencoba melakukan upaya konfirmasi kepada Ketua DPRD Lebak, M Agil Zulfikar. Sejak Senin (29/4) hingga Selasa (7/5) dirinya tidak memberikan respon. Bahkan, saat BANPOS mencoba menemuinya langsung di Kantor DPRD Lebak, ia sedang tidak ada di ruangannya.

    “Lagi kunjungan keluar, enggak tahu kemananya,” kata salah seorang staf di ruang kerja Agil.

    Selain itu, BANPOS juga menghubungi Ketua Bapemperda DPRD Lebak, Peri Purnama. Sejak 30 April lalu hingga berita ini ditulis, ia tidak memberikan jawaban.(MYU/DZH)

  • Ketua PCNU Lebak Siap Berkontribusi di Pilkada 2024

    Ketua PCNU Lebak Siap Berkontribusi di Pilkada 2024

    LEBAK, BANPOS – KH. Saefudin Assyadzili, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lebak dan Pimpinan Pondok Pesantren Al Marjan Mulabaru Cipanas Lebak, mengambil langkah serius dengan mengambil formulir pendaftaran bakal calon wakil bupati (Bacawabup) di DPC PKB Kabupaten Lebak pada hari Rabu (1/5).

    Egi Hendrawan, perwakilan dari Saefudin Assyadzili, menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke DPC PKB Lebak adalah untuk memulai proses pendaftaran Bacawabup, sebagai bagian dari persiapan untuk Pilkada Lebak 2024.

    “Kami mendaftar ke PKB sebagai langkah awal, mengingat PKB adalah rumah bagi Nahdliyin,” ungkap Egi di Kantor DPC PKB Lebak.

    Menurut Egi, Saefudin Assyadzili memiliki dukungan kuat dari tokoh muda NU Kabupaten Lebak. Namun demikian, langkah ini diambil dengan izin dan kesepakatan beliau, mengingat pengalaman dan kapasitasnya yang diakui dalam memimpin Kabupaten Lebak.

    “Kami datang ke sini dengan keseriusan penuh. Kiai Saefudin Assyadzili telah membawa banyak perubahan positif sebagai Ketua PCNU Lebak, dan kami yakin beliau memiliki kapasitas untuk berkontribusi lebih besar,” tambahnya.

    Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan Bacabup dan Bacawabup Lebak DPC PKB Kabupaten Lebak, Basyirun, menegaskan bahwa proses pendaftaran di PKB Lebak terbuka untuk semua calon yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

    “Kami mengajak semua yang berminat dan memiliki komitmen kuat untuk memajukan Kabupaten Lebak untuk mendaftar di PKB. Namun, komitmen dan kesetiaan terhadap partai juga sangat penting,” jelas Basyirun.

    Proses penjaringan ini diharapkan dapat memberikan peluang kepada calon-calon yang memiliki visi dan misi yang jelas untuk kemajuan Kabupaten Lebak dalam kontestasi Pilkada 2024 mendatang. (MYU)

  • Target Wisatawan Kabupaten Lebak Selama Libur Lebaran Terlampaui

    Target Wisatawan Kabupaten Lebak Selama Libur Lebaran Terlampaui

    LEBAK, BANPOS – Libur Lebaran 2024 menjadi momen yang menggembirakan bagi industri pariwisata Kabupaten Lebak. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak melaporkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke 39 destinasi wisata di wilayah tersebut mencapai 301.588 orang, melebihi target yang ditetapkan sebesar 300.000 orang.

    Selama periode liburan hingga 15 April 2024, perputaran uang diperkirakan mencapai lebih dari Rp 15 miliar. Kepala Disbudpar Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin S.Hut M.Si, mengungkapkan kegembiraannya terkait pencapaian ini.

    “Kami sangat bersyukur karena kunjungan wisatawan ke Lebak selama libur lebaran melebihi target yang telah ditetapkan. Dari hasil rekapitulasi tim Disbudpar Lebak, perputaran uang mencapai Rp 15 miliar,” ujar Imam kepada BANPOS.

    Imam juga menyebutkan enam destinasi wisata yang menjadi favorit wisatawan selama libur lebaran. Di antaranya adalah Pantai Sawarna dengan 36.759 pengunjung, makam Prabu Wong Sagati 34.833 pengunjung, dan Pantai Bagedur 28.459 pengunjung.

    “Selain itu, Pantai Sayun, Pantai Kalapa Warna, dan Pantai Pasir Putih juga menjadi tujuan favorit wisatawan dengan jumlah kunjungan yang signifikan,” tambahnya.

    Imam menyampaikan keyakinannya bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Lebak akan terus bertambah mengingat libur lebaran masih berlangsung. Ia juga mengimbau kepada pengelola tempat wisata untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung.

    “Meskipun libur lebaran berlangsung lancar tanpa insiden, kami tetap akan melakukan evaluasi untuk memperbaiki kualitas pelayanan wisata di Lebak,” tegasnya.

    Sementara itu, target kunjungan wisatawan ke Lebak pada tahun 2024 ditetapkan sebanyak 1.000.500 orang. Saat ini, jumlah kunjungan sudah mencapai 501.251 orang atau 50,10 persen dari target tersebut.

    “Dengan capaian yang sudah ada, kami optimistis bahwa target kunjungan wisatawan akan terlampaui pada akhir tahun 2024,” tandas Imam. (ADV)

  • Kartini Lebak Harus Berperan

    Kartini Lebak Harus Berperan

    LEBAK, BANPOS – Dalam rangka memperingati hari Kartini, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) memberikan penghargaan kepada setiap perempuan-perempuan Lebak yang dapat menjadi contoh bagi seluruh warga Lebak dalam menempatkan diri sebagai sosok perempuan yang berperan bagi pembangunan di Lebak.

    Ketua GOW Lebak, Ratu Mintarsih, mengatakan bahwa peringatan hari kartini ini bukan hanya momentum peringatan seremonial saja melainkan sebagai salah satu upaya untuk mengingatkan kembali perjuangan R.A Kartini yang membawa perubahan emansipasi wanita. Sehingga perempuan Indonesia khususnya di Kabupaten Lebak dapat berperan aktif dan terus berkarya untuk kemajuan bangsa dan negara tanpa melupakan kodratnya sebagai wanita.

    “Dimomentum ini kami sampaikan bahwa GOW Lebak terus berkembang dalam memajukan status perempuan baik di bidang sosial, pendidikan, ekonomi dan politik agar dapat ikut berperan dalam pembangunan,” kata Ratu kepada BANPOS, Rabu (24/4).

    Ia menjelaskan, pada tahun ini, pihaknya menetapkan tiga kartini Lebak, yakni Umsaroh di bidang kewirausahaan, Nani Sumarni di bidang pendidikan, serta Susilawati di bidang kesehatan.

    “Ini adalah tahun ke dua kami memberikan penghargaan kepada perempuan yang berkarya di Lebak. Hal ini sebagai motivasi untuk lahirnya Kartini-Kartini Lebak yang membangun Bumi Multatuli dan Indonesia,” tandasnya.

    Hal senada disampaikan oleh PJ Bupati Lebak, Iwan Kurniawan. Menurutnya, peringatan Hari Kartini ini, sebagai momentum kebangkitan bangsa penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia, serta peran aktif perempuan dalam pembangunan bangsa begitu pula dengan perannya terhadap keluarga.”

    Peran kaum perempuan dalam menyukseskan Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal sangat baik untuk kontribusi pembangunan di Kabupaten Lebak namun perempuan harus ingat hak dan tanggungjawab nya dalam memberikan perlindungan serta upaya membangun ketahanan keluarga,” ujar Iwan. (MYU/DZH)

  • Distan Lebak Awasi Penyedia Pupuk Subsidi Kementan

    Distan Lebak Awasi Penyedia Pupuk Subsidi Kementan

    LEBAK, BANPOS – Adanya penambahan subsidi pupuk bagi petani senilai Rp28 triliun dari Kementrian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, membuat Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak akan melakukan pengawalan dan pengawasan dalam penerimaan pupuk subsidi tersebut.

    Hal ini disampaikan oleh Kepala Distan Lebak, Rahmat. Menurutnya, pihaknya sangat mendukung upaya-upaya nyata dari Kementan dalam menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani.

    “Pengawasan terhadap kepatuhan kios penyedia dalam menjual pupuk bersubsidi masih perlu pengetatan sehingga tidak terjadi lagi kios yang menjual pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” kata Rahmat kepada BANPOS, Rabu (24/4).

    Ia menjelaskan, saat ini pihaknya terus mengupayakan sistem inputing data untuk petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi.

    “Yang mana masih harus disempurnakan sehingga tidak ada lagi petani penerima pupuk bersubsidi yang tercecer atau bahkan tidak terinput,” jelasnya.

    Ia memaparkan, Dinas Pertanian Kabupaten Lebak pun tengah meningkatkan luasan areal tanam padi gogo dengan memanfaatkan optimalisasi lahan yang potensial untuk ditanami dengan bantuan dari Kementan RI.

    “Dengan demikian menghadapi masa tanam April hingga September ke depan ditengah tantangan kemarau yang menghadang Lebak masih bisa menghasilkan padi gogo yang tahan kekeringan,” paparnya.

    Menurutnya, hal ini diharapkan bisa mendukung ketahanan pangan nasional yang tengah diupayakan oleh Kementan RI.

    “Apalagi Bapak Mentan sangat gencar mendorong produktifitas beras nasional melalui program pompanisasi dan pipanisasi untuk mengantisipasi menurunnya produksi beras nasional yang dipengaruhi oleh iklim atau musim kemarau,” tandasnya. (MYU)

  • Dua Remaja Diamankan Usai Duel Sajam di Rangkasbitung

    Dua Remaja Diamankan Usai Duel Sajam di Rangkasbitung

    LEBAK, BANPOS – Peristiwa duel menggunakan senjata tajam (sajam) antara dua remaja yang viral di media sosial pada Jumat (19/4) lalu di Jalan Sunan Kalijaga, Desa Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, berujung pada penangkapan keduanya oleh Satreskrim Polres Lebak pada Sabtu (20/4) di kediaman masing-masing.

    Pelaku yang diamankan adalah MY (15) dan SH (14), keduanya merupakan pelajar dari Kecamatan Cibadak dan Kecamatan Citeras.

    Kanit PPA Satreskrim Polres Lebak, IPDA Trisno Alzhafar, mengonfirmasi bahwa kedua pelaku sudah ditahan dan sedang menjalani proses pemeriksaan.

    “Dua pelaku sudah kami tangkap dan tengah dalam proses pemeriksaan,” ujar Trisno kepada BANPOS, Senin (22/4).

    Trisno menjelaskan bahwa dari enam orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut, empat orang masih berstatus saksi karena proses penyelidikan masih berlangsung.

    “Ada enam orang yang terlibat, namun empat di antaranya masih kami dalami sebagai saksi karena kami masih mencari pasal yang tepat untuk mereka,” jelasnya.

    Ditegaskan Trisno, kedua pelaku dijerat dengan pasal 2 UU Darurat RI tahun 1951, dengan ancaman hukuman penjara hingga 10 tahun karena perbuatan tersebut dianggap sebagai kejahatan.

    Peristiwa tersebut bermula dari adanya video viral yang memperlihatkan kedua pelaku terlibat dalam aksi saling hantam menggunakan senjata tajam jenis cerulit.

    “Tim kami langsung melakukan penyelidikan setelah video tersebut viral, dan kami berhasil mengidentifikasi kedua pelaku berasal dari Kecamatan Cibadak dan Citeras,” tambahnya.

    Trisno juga menekankan pentingnya pengawasan dan pendidikan yang baik dari orang tua dan guru untuk mencegah terjadinya tawuran di kalangan pelajar.

    “Pengawasan yang ketat dari orang tua dan guru sangat penting. Kehadiran orang tua dan pendidikan yang baik dapat mencegah peristiwa serupa yang dapat mengancam keselamatan anak-anak kita,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Daftar Jadi Bacabup PDI-P, Ketua Apdesi Lebak Siap Lawan Trah JB

    Daftar Jadi Bacabup PDI-P, Ketua Apdesi Lebak Siap Lawan Trah JB

    LEBAK, BANPOS – Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), Usep Pahlaludin mendaftar menjadi Bakal Calon Bupati (Bacabup) ke DPC PDI Perjuangan.

    Pada Senin (22/4), Usep didampingi oleh segenap timnya mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon Bupati di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lebak yang terletak di Kecamatan Cibadak.

    “Ini ikhtiar saya untuk mengikuti kontestasi di Pilkada 2024. Karena itu, kita daftar ke PDI Perjuangan yang telah membuka pendaftaran Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Lebak,” kata Usep kepada Wartawan.

    Saat ditanyakan terkait kesiapannya dalam menghadapi lawan yang telah mendaftarkan diri menjadi Bacabup di PDI Perjuangan Lebak yakni Hasbi Jayabaya, ia menyatakan siap.

    “Siap, ini bukan tentang perorangan. Tapi kami siap menghadapi kontestasi pemilihan Bupati Lebak November mendatang,” jelasnya.

    Ia menerangkan, alasan dirinya maju dalam bursa Bacabup Lebak dikarenakan banyaknya dorongan dari berbagai pihak terutama masyarakat desa yang menaruh harapan kepadanya.

    Lebih lanjut ia memaparkan bahwa dirinya masih melakukan komunikasi dengan partai lain terkait pendaftaran Bacabup Lebak.

    “Insyaallah formulir pendaftaran ini akan kami kembalikan sebelum tanggal 30, kami juga masih berkomunikasi dengan partai lain yang menerima pendaftaran Calon Bupati,” tandasnya.

    Sementara itu, Wakil Ketua Tim Penjaringan PDI Perjuangan Kabupaten Lebak, Djodjo Djadja Mihardja mengatakan sejak dibuka pada 18 April 2024 sudah ada 2 nama yang mendaftar di Pilkada 2024 melalui Partai PDI Perjuangan.

    “Pertama Pak Hasbi Jayabaya, kedua Usep Pahlaludin. Kemungkinan ada beberapa orang lagi yang sudah berkomunikasi dengan kita. Batas akhir pendaftaran itu 30 April 2024 jadi para bakal calon diharapkan mengembalikan formulir sebelum tanggal tersebut,” ujarnya. (MYU)

  • Marak Balap Liar di Lebak, Warga : Polisi Jangan ‘Cuek’

    Marak Balap Liar di Lebak, Warga : Polisi Jangan ‘Cuek’

    LEBAK, BANPOS – Aksi balap liar kian merajalela kembali di Jalan Maulana Hasanuddin tepatnya di Kampung Cempa, Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar.

    Pada Minggu (21/4) dini hari waktu setempat, segerombolan pemuda mulai melakukan aksi balap liarnya di jalur yang lurus tersebut.

    Menurut salah satu warga, Pelni, aktivitas balap liar tersebut sangat mengganggu. Bahkan, banyak masyarakat yang mengeluh namun tidak bisa melakukan apa-apa karena khawatir dengan keselamatan diri pribadi lantaran diduga gerombolan orang tersebut berada dibawah pengaruh minuman alkohol.

    “Iya tadi malam ramai lagi, ada seratusan kali. Kami takut, bayi tetangga saja sampai menangis,” kata Pelni.

    Ia menjelaskan, aktivitas balap liar ini hampir terjadi setiap hari. Namun, belum ada penindakan dari pihak berwajib.

    “Iya semoga buru-buru bisa diurus sama aparat (polisi),” jelasnya.

    Salah satu warga setempat, Salman mengatakan, aksi segerombolan pemuda balap liar tersebut terjadi berulangkali. Bahkan, menurutnya para pemuda tersebut semakin berani sejak bulan suci ramadhan.

    Ia menerangkan, warga sempat melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. Namun, hingga saat ini belum ada penindakan atau razia untuk hal tersebut.

    “Coba sekali-kali ditindak, patroli kesini, jangan dicuekin. Atau bisa ditengok tiap jam 12 sampai jam setengah empat malam. Udah pasti mulai (balap liar). Ini benar-benar mengganggu,” tandasnya.

    Terpisah, BANPOS mencoba menghubungi Kasat Lantas Polres Lebak, AKP Mulya Sugiharto untuk mengkonfirmasi terkait hal tersebut. Namun, hingga berita ini ditulis, ia tidak memberikan respon apapun. (MYU/DZH)