Tag: Leuwidamar

  • Sangkanwangi, Varietas Unggulan Durian Lokal Lebak

    Sangkanwangi, Varietas Unggulan Durian Lokal Lebak

    LEBAK, BANPOS – Keberadaan varietas Durian unggul bernama 'Sangkanwangi' di Kecamatan Leuwidamar yang kini sudah berusia tujuh tahun dan ditanam di lahan 7 hektare, diperkirakan pada Desember 2023 mendatang bakal memasuki musim panen kedua.

    Pohon durian tersebut merupakan hasil okulasi dari plasma nutfah induk durian lokal yang kini sudah
    terdaftar di Kementerian Pertanian Republik Indonesia tahun 2018.

    Durian Sangkanwangi 1 telah didaftarkan melalui Bupati Lebak, Iti Octavia, berdasarkan hasil penelitian dari Dinas Pertanian Banten, Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Banten, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

    Adapun untuk panen perdana durian tersebut terjadi setelah pohon berusia 5 tahun pada 2022 lalu, dan
    diperkirakan tetap produktif hingga 25 Tahun ke depan.

    Memang dibandingkan dengan kebanyakan durian lokal, durian Sangkanwangi ini dari segi ukuran
    tergolong cukup besar. Beratnya berkisar 2,5 hingga 3 kilogram. Begitu pun rasanya manis, beraroma
    wangi, daging cukup tebal dan legit. Sehingga harganya pun luar biasa. Satu butir buah rata-rata dijual Rp200 ribu beli di tempat.

    Di panen perdana tahun lalu, per pohon telah menghasilkan 30 butir durian. Namun, karena harganya
    cukup tinggi, pada musim panen setiap pohon ditaksir cuma memberi pemasukan hingga Rp6 juta.

    Saat ini, durian varietas Sangkanwangi 1 kembali berbuah dan bisa dipastikan panen pada Desember
    2023 sampai Januari 2024 nanti.

    Pengembangan durian lokal tersebut masuk kategori varietas benih unggul berlabel biru yang menjadi
    tanaman hortikultura khas Kabupaten Lebak, dan bisa dikembangkan di wilayah Banten dan Jawa Barat.

    Ketua Kelompok Tani Desa Sangkanwangi, Hendi Suhendi yang pertama melakukan uji coba benih
    varietas Durian ini berharap varietas Sangkanwangi 1 bisa meningkatkan pendapatan petani.

    "Mudah-mudahan durian ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani lokal," ungkap Hendi.

    Menurut Hendi, Kabupaten Lebak memiliki puluhan jenis durian lokal namun belum memiliki varietas
    unggul. Berawal dari itu, ia mencoba memproduksi penangkaran benih varietas durian unggul
    sangkanwangi 1 hingga jadi ribuan benih.

    "Alhamdulillah benih durian varietas unggul itu kini dikembangkan oleh masyarakat di beberapa
    kecamatan untuk mendukung sektor pariwisata dan meningkatkan pendapatan warga. Saya bangga
    karena setelah durian Sangkanwangi 1 berbuah pertama kali, jadi banyak permintaan, termasuk 100
    buah minta dikirim ke Istana Negara," ujarnya.

    Ketua kelompok tani yang sudah dua kali menerima penghargaan sebagai petani berprestasi tingkat
    nasional pada 2007 dari Menteri Pertanian Anton Apriyanto waktu itu dan dari Menteri Pertanian
    Syahrul Yasin Limpo tahun 2020 lalu ini, mengaku masih fokus mengembangkan varietas Sangkanwangi
    1 dan varietas benih durian unggul lainnya.

    "Pengembangan benih unggul yang dilakukan itu dengan sistem teknologi top working, perkawinan
    silang antara durian lokal dengan induk benih unggul nasional berlabel biru, di antaranya durian varietas montong, petruk, durian si radio, musang king, hepi, perwira, bawor dan durian matahari," terang Hendi.

    "Pengembangan benih varietas durian unggul itu diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan
    ekonomi penduduk sekaligus menyerap tenaga kerja," imbuhnya.

    Sementara, Kepala Bidang Produksi pada Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, mengapresiasi kelompok tani Desa Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar, yang mampu
    mengembangkan durian varietas Sangkanwangi 1 hasil dari okulasi dengan pohon induknya.

    "Saat ini, petani yang mengembangkan durian unggul tersebut tersebar di Kecamatan Leuwidamar,
    Sobang, Muncang, Bojongmanik, Cirinten, dan Gunungkencana. Daerah-daerah tadi setiap tahun
    menghasilkan banyak durian lokal dan memasok buah itu ke Tangerang, Bogor, Bandung hingga
    Jakarta," ujarnya. (WDO/DZH)

  • Lebak Dikepung Kebakaran Lahan

    Lebak Dikepung Kebakaran Lahan

    LEBAK, BANPOS – Pada dua hari terakhir, tingkat suhu udara lebih tinggi dari biasanya. Hal tersebut
    mengakibatkan mudahnya terjadi kebakaran lahan di berbagai wilayah yang ada di Kabupaten Lebak.

    Salah satunya, terjadi kebakaran lahan di Desa Wantisari, Kecamatan Leuwidamar pada Jumat (22/9)
    sore lalu. Berdasarkan informasi yang dihimpun BANPOS, kebakaran terjadi sekira pukul 17.00 WIB dan
    berhasil dipadamkan oleh warga setempat dibantu oleh jajaran Polsek Leuwidamar sekitar pukul 20.00
    WIB.

    Kapolsek Leuwidamar, IPTU Acep Komarudin, mengatakan bahwa kebakaran tersebut terjadi di lahan
    milik warga atas nama Lamri (Alm). Lanjut Acep, adapun penyebab terjadinya kebakaran diduga berasal
    dari bekas puntung roko yang dibuang oleh seseorang yang melintas, melalui jalan setapak di area
    kebun tersebut. Dikarenakan angin yang kencang, api merambat dan semakin membesar ke area lahan.

    “Untuk kepastian penyebabnya apa kita kurang paham, yang jelas teridentikasi ada Puntung Rokok yang
    masih menyala hingga api menjalar ke daun dan ranting kering yang mudah terbakar,” kata Acep saat
    dikonfirmasi BANPOS, Sabtu (23/9).

    Acep menjelaskan, dalam kebakaran besar tersebut tidak adanya korban jiwa. Namun, ia mengimbau
    kepada masyarakat untuk tetap waspada dikarenakan kondisi cuaca yang berubah-ubah.

    Selain itu, ia meminta pula untuk terus memeriksa kondisi rumah, agar tidak terjadi hal yang tidak di
    inginkan. “Sekarang ini kita sedang menghadapi kemarau, hindari pembakaran yang menjalar ke
    pemukiman warga. Mari kita jaga lingkungan di sekitar, buanglah sampah pada tempatnya, tebanglah
    pohon di sekitar rumah, agar tidak menimpa kepada keluarga yang kita cintai,” tandasnya.

    Di hari yang sama, terjadi pula kebakaran serupa di jam yang hampir sama. Kebakaran terjadi di lahan
    perkebunan sawit Kecamatan Cileles. Bahkan, sebelumnya pula terjadi kebakaran lahan di Kecamatan
    Rangkasbitung.

    Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid Damkar Satpolpp Kabupaten Lebak, Iwan Darmawan saat
    dikonfirmasi BANPOS.”Iya benar, saat ini sedang direkap dulu (data kebakaran yang terjadi),” singkat
    Iwan.

    Pada Sabtu (23/9), kembali terjadi kebakaran lahan terbuka di Kecamatan Warunggunung. Salah satu
    warga, Alpin, mengatakan bahwa kebakaran terjadi lantaran penyebaran api melalui pembakaran
    sampah.

    “Iya diduga oleh sampah yang dibakar. Alhamdulillah cepat dipadamkan oleh damkar biar ga merambat
    ke pemukiman warga,” tandasnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun BANPOS, dari berbagai
    kebakaran lahan tersebut, tidak menimbulkan korban jiwa. (MYU/DZH)