Tag: LPG

  • Harga LPG Naik, Dalam 3 Bulan Hanya Terjual 2 Tabung

    Harga LPG Naik, Dalam 3 Bulan Hanya Terjual 2 Tabung

    PANDEGLANG, BANPOS-Penjual gas LPG non subsidi 12 kilogram dan 5,5 kilogram di Kabupaten Pandeglang, mengeluhkan kenaikan harga gas LPG non subsidi sejak Desember 2021 lalu. Pasalnya, sejak harga gas LPG non subsidi tersebut naik, para penjual hanya mampu menjual gas LPG non subsidi 12 kilogram sebanyak dua tabung dalam waktu tiga bulan.

    Salah satu pemilik pangkalan gas LPG di Kampung Cikole, Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari, Ahmad Sarman mengatakan, sejak bulan Desember 2021 lalu, harga gas LPG non subsidi mengalami beberapa kenaikan sehingga para pembeli menjadi berkurang.

    “Yang membeli gas LPG non subsidi 12 kilogram sekarang sepi, omset kita juga sekarang menurun,” kata Ahmad kepada wartawan di pangkalan gas LPG miliknya, Kamis (10/3).

    Sebelum harga gas LPG non subsidi 12 kilogram mengalami kenaikan, lanjut Ahmad, pihaknya menjual dengan harga Rp 150 ribu per tabung dan untuk gas LPG 5,5 kilogram menjual dengan harga Rp 60 ribu per tabung. Hingga saat ini, gas LPG non subsidi mengalami dua kali kenaikan yaitu sebesar Rp 25 ribu dan kenaikan kedua sebesar Rp 24 ribu.

    Sedangkan, untuk gas LPG non subsidi 5,5 kilogram juga mengalami kenaikan sebanyak dua kali yaitu untuk yang pertama sebesar Rp 10 ribu dan yang kedua sebesar Rp 19 ribu.

    “Harga awalnya saya jual yang 12 kilogram Rp 150 ribu per tabung, sampai sekarang karena terus mengalami kenaikan saya jual Rp 200 ribu. Adapun untuk gas LPG 5,5 kilogram itu sekarang dijual Rp 92 ribu per tabung,” terangnya.

    Ahmad menambahkan, dengan adanya kenaikan harga gas LPG non subsidi 12 kilogram 5,5 kilogram tersebut, dari stok yang dimilikinya sebanyak 30 tabung. Sejak Desember 2021 lalu, hingga saat ini dirinya hanya mampu menjual sebanyak 2 tabung.

    “Dari Desember sampai sekarang baru 2 buah tabung yang terjual, dari stok yang ada sekitar 30 tabung,” ujarnya.

    Oleh karena itu, Ahmad Sarman berharap agar pemerintah dapat mengendalikan harga gas LPG non subsidi yang hingga saat ini mengalami kenaikan, agar masyarakat tidak beralih menggunakan gas LPG 3 kilogram yang dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

    “Harga yang 3 kilogram saya jual Rp 16 ribu, kalau terus seperti ini bisa-bisa masyarakat yang seharusnya menggunakan tabung non subsidi akan beralih ke gas LPG subsidi,” ungkapnya.

    Salah seorang warga setempat, Novi mengaku bahwa dirinya saat ini sudah menggunakan gas LPG subsidi 3 kilogram sejak gas LPG non subsidi 12 kilogram mengalami kenaikan.

    “Kalau dipaksakan untuk membeli gas LPG non subsidi 12 kilogram, tentunya jatah untuk kebutuhan dapur akan berkurang. Kalau pake yang subsidi dalam sebulan kan hanya 2 sampai 3 tabung saja, kan lumayan tidak sampai Rp 100 ribu,” katanya.

    (DHE/PBN)

  • Kapal Motor Pencari Ikan Terbakar, Dua Nelayan Luka Parah

    Kapal Motor Pencari Ikan Terbakar, Dua Nelayan Luka Parah

    Korban kecelakaan laut perahu diesel terbakar di perairan Binuangeun, Wanasalam yang dirawat di RSUD Malingping. Senin sore (28/10).

    BINUANGEUN, BANPOS – Kapal Motor (KM) nelayan bermesin diesel 5 GT yang tengah menangkap ikan di perairan laut Muara Binuangeun Kecamatan Wanasalam dilaporkan mengalami kecelakaan laut akibat ledakan kompor gas.
    Tiga nelayan yang berada di atas kapal itu ikut terbakar, dan untuk menyelamatkan nyawa, ketiga nelayan langsung menceburkan diri ke area samudra, Senin sore sekitar pukul 13.35 WIB, (28/10).

    Diketahui korban kebakaran tersebut yakni , warga asal Cikiruh Wetan, Kecamatan Cikeusik Rokim (40), warga Desa Sumur Batu Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang Zeklin (38), dan warga Kampung Karang Malang, Desa Muara, kecamatan Wanasalam, Taryani (41).

    Saksi nelayan setempat Carman menyebut, KM tersebut ditumpangi tiga nelayan, dan diduga mengalami kebakaran karena ledakan gas LPG ketika mereka hendak memasak.

    “Dalam kapal itu ada tiga nelayan. Mereka terbakar katanya setelah menyalakan gas mau masak. Mereka luka bakar dan menerjunkan diri ke laut dan kita sudah tolongin semuanya, dan dibawa ke Puskesmas Binuangeun,” ujarnya kepada wartawan, Senin malam kemarin (28/10).

    Terpisah, Kapolsek Wanasalam Iptu Sudedi, membenarkan kejadian yang berawal saat korban berlayar mencari ikan menggunakan Perahu Diesel 5 GT milik Sdr Runiah dengan awak nelayan berjumlah 3 orang.

    Dijelaskannya, pada saat di perjalanan salah satu dari korban menyalakan Gas LPG tiga kilogram untuk memasak. Saat itu ketika kompor dinyalakan, langsung meledak sehingga membakar perahu yang mereka tumpangi.

    ” Para korban di kapal motor tersebut menyelamatkan diri dari kobaran api yang besar dengan melompa ke laut sambil mencari pertolongan. Sekitar Pukul 15.00 WIB para korban dapat di selamatkan dengan di evakuasi oleh para nelayan setempat, selanjutnya di bawa ke Puskesmas Binuangeun untuk dilakukan pertolongan medis,” ujar Sudedi, Selasa (29/10).

    Kata dia, akibat Laka tersebut, korban bernama Rokim dan Zeklin dirujuk ke RSUD Malingping karena mengalami luka bakar yg cukup parah.

    “Yang dua orang, atas nama Rokim dan Zeklin dirujuk ke RSUD Malingping, lukanya cukup serius,” terangnya. (WDO/PBN)