Tag: LSM

  • Aktivis Baksel Geruduk RSUD Malingping

    Aktivis Baksel Geruduk RSUD Malingping

    LEBAK, BANPOS – Gabungan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi
    Kemasyarakatan (Ormas) di Lebak Selatan yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) Aliansi
    Aktivis Lebak Selatan (AALS), mendatangi RSUD Malingping pada Rabu (25/10).

    Kedatangan AALS tersebut lantaran adanya penilaian bahwa pelayanan RSUD Malingping saat ini,
    banyak kekurangan sehingga perlu segera dilakukan pembenahan. Kedatangan para aktivis tersebut pun
    diterima oleh manajemen RSUD Malingping.

    Disebutkan, audiensi ini digelar setelah sebelumnya pihak manajemen RSUD Malingping menerima surat
    dari AALS, yang berisi keluhan warga soal pelayanan rumah sakit yang dianggap belum maksimal.

    Koordinat AALS, Agus Rusmana, menyebut melalui Sekber itu pihaknya merasa perlu duduk bareng
    dengan pihak manajemen RSUD. Hal tersebut guna mendapat kejelasan yang utuh dan mencari solusi,
    supaya permasalahan menyangkut pelayanan publik itu bisa terpecahkan.

    “Kami perlu duduk bareng agar apa yang dikeluhkan masyarakat bisa menjadi perhatian dan bahan
    koreksi ke depannya. Audiensi ini bukan untuk mengkritik membabi buta, tapi untuk mencari solusi agar
    pelayanan bisa makin maksimal,” ujar Agus.

    Dikatakan Agus, beberapa keluhan warga itu di antaranya sistem antrean yang dinilai semrawut, juga
    keterbatasan ruang tunggu untuk pasien, hingga sarana air bersih serta pengawasan internal di RSUD
    Malingping, yang dinilainya sangat tidak profesional.

    “Standar Operasional Prosedur atau SOP perlu di-refresh dan di-reminder lagi kepada semua karyawan.

    Di sini peran pengawas internal juga jangan cuma ada ketika pada saat akreditasi saja. Harusnya bisa
    melakukan pengawasan melekat dan terus menerus,” tegasnya.

    Senada dikatakan aktivis Baksel, Robby Teguh, yang turut mendorong pihak RSUD Malingping untuk
    segera melakukan pembenahan pada pelayanan medis, terutama mendesak Dinkes Banten untuk segera
    melakukan rekrutmen dokter spesialis.

    “Keterbatasan pelayanan ini salah satunya karena keterbatasan dokter. Rumah Sakit susah merekrut
    tenaga dokter karena dianggap lokasi kerja yang jauh. Padahal Malingping itu jaraknya hanya 180
    kilometer dari Ibu Kota Jakarta, jadi bukan wilayah terpencil seperti Papua atau NTT. BKD ataupun
    Dinkes Banten harus intens membangun komunikasi untuk merekrut para dokter itu,” desak Robby.

    Sementara pada audiensi itu, Plh Direktur RSUD Malingping, Nasrudin, yang juga hadir menerima semua
    masukan yang dilayangkan AALS, mengaku berjanji akan melakukan evaluasi internal baik di sektor
    pelayanan maupun pengawasan.

    “Terima kasih atas semua masukan ataupun koreksi kepada kami. Kami akan melakukan evaluasi ke
    dalam. Dan Kami tetap berkomitmen memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Memang
    keterbatasan yang ada saat ini kami akui, semoga dengan akan beroperasinya RSUD Cilograng,
    kepadatan antrean disini akan segera bisa terurai,” jelas Nasrudin. (WDO/DZH)

  • Tidak Bertemu LSM Perpam, Ratusan Anggota Pemuda Pancasila Bubar

    Tidak Bertemu LSM Perpam, Ratusan Anggota Pemuda Pancasila Bubar

    SERANG, BANPOS – Ratusan anggota Pemuda Pancasila yang sebelumnya mendatangi lokasi yang diduga merupakan sekretariat LSM Perpam di Tembong, kembali ke markas mereka di jalan Jendral Ahmad Yani, Kota Serang.

    Menurut perbincangan anggota yang baru kembali, mereka tidak berhasil menemukan LSM Perpam yang mengaku berada di Tembong.

    “Tadi bilangnya di Kebon Jahe, trus bilangnya di Tembong. Setelah kami datangi, mana tidak ada,” ujar salah satu anggota PP.

    Berdasarkan pantauan, para anggota Pemuda Pancasila terlihat masih terbawa emosi. Mereka masih terdengar berteriak-teriak.

    Namun situasi semakin kondusif ketika Sekretaris Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Provinsi Banten, Wahyudin Djahidi, menenangkan para anggotanya.

    Dengan menggunakan pengeras suara milik pihak kepolisian, Wahyudi meminta kepada anggotanya agar menjaga emosi dan menghormati proses hukum.

    “Kita akan meyerahkan persoalan ini kepada pihak kepolisian. Biarkan polisi yang akan mrnindak secara hukum,” ujarnya, Sabtu (18/1) dini hari.

    Ia menegaskan, dirinya tidak mau Pemuda Pancasila dicitrakan negatif ketika bertindak diluar aturan hukum.

    “Karena kita Pemuda Pancasila lebih mengedepankan etika. Jangan bertindak anarkis,” katanya lagi dan disambut seruan dari anggotanya.

    Ia pun meminta kepada anggotanya untuk segera membubarkan diri dengan tenang dan kondusif.

    “Silahkan teman-teman semua membubarkan diri masing-masing. Jaga ketentraman,” tandasnya.

    Lambat laun, anggota Pemuda Pancasila pun mulai membubarkan diri. Sementara anggota Pemuda Pancasila yang berasal dari Tangerang masih berada di markas MPW Banten.

    Berdasarkan informasi yang didapat, mereka akan kembali ke Tangerang dengan dikawal oleh pihak keamanan. (DZH)