Tag: mahasiswa

  • Diskominfo Ajak Pelajar dan Mahasiswa Berantas Judi Online

    Diskominfo Ajak Pelajar dan Mahasiswa Berantas Judi Online

    KABUPATEN TANGERANG, BANPOS – Edukasi menjadi kata kunci untuk menangkal dampak buruk dari judi online (Judol) yang saat ini tengah viral di hampir semua kalangan di tanah air.

    Sejumlah dampak buruk dari judi online kerap timbul dalam kehidupan masyarakat. Di antaranya, yakni kecanduan, pidana, depresi atau gangguan mental, kebangkrutan atau kemiskinan.

    Selain itu, judi online juga menimbulkan masalah sosial dan meningkatkan kriminalitas, seperti pencurian bahkan pembunuhan. Dalam ajaran agama, judi online termasuk perbuatan dosa.

    Demikian terangkum dalam seminar yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan (P) Kabupaten Tangerang bersama organisasi Penggerak Millenial Indonesia (PMI) di Ruang Rapat Bola Sundul, Gedung Usaha Daerah Puspemkab Tangerang, Tigaraksa, Jumat (13/9/2024).

    Diskusi publik tersebut diikuti puluhan mahasiswa dan pelajar yang diharapkan menjadi agen pencegahan judi online di lingkungan keluarganya masing-masing.

    Perwakilan Diskominfo Kabupaten Tangerang Ahmad Taufiq Jamaludin menyebut, menutup akun promotor judi online dan take down website/aplikasi judi online bukan solusi jangka panjang.

    Trainer/Pandu Digital Madya Kemenkominfo RI serta Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Banten itu mengatakan, ibarat pepatah, judi online mati satu tumbuh seribu.

    “Kita harus melihat masalah ini secara holistik lalu memindahkan perspektifnya dengan kata kunci masyarakat yang teredukasi,” katanya.

    Jika masyarakat sudah teredukasi, menurut dia, sebanyak apapun Judol yang muncul dan beroperasi di dunia maya tidak akan ada artinya.

    Taufiq mengungkapkan, berdasarkan data PPATK Juni 2024, Provinsi Banten menempati peringkat ke-4 dalam jumlah pemain Judol terbanyak sebesar 150.302 orang dan peringkat ke-5 terbesar dalam nilai transaksi yang mencapai Rp 1,02 Triliun.

    Pemerintah saat ini tengah berupaya memberantas Judol. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan, Indonesia darurat Judol. Pemerintah kemudian membentuk satuan tugas (Satgas) Judol pada Juni 2024.

    Sementara itu di tempat terpisah, Plt Kepala Diskominfo Kabupaten Tangerang, Rudi Lesmana berharap seluruh lapisan masyarakat bersama pemerintah dan penegak hukum kompak dalam pencegahan, penindakan bandar dan promotor serta pemulihan korban Judol.

    “Inilah pentingnya peningkatan literasi digital di masyarakat. Sehingga praktik penyalahgunaan teknologi, termasuk judi online, dapat dicegah,” ungkap Rudi.

    Selain dari Diskominfo, turut serta sebagai narasumber Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang, Sintia Aulia Rahmah yang memaparkan pentingnya generasi muda menjadi agen perubahan serta masalah judi online dari perspektif pendidikan dan kepemudaan.(Odi)

  • Mahasiswa Uniba KKM Dampingi UMKM di Kecamatan Jiput

    Mahasiswa Uniba KKM Dampingi UMKM di Kecamatan Jiput

    PANDEGLANG. BANPOS – Sejumlah mahasiswa Universitas Bina Bangsa (Uniba), diterjunkan untuk memberikan pendampingan terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UMKM), khususnya produk emping melinjo di Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, pada kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) tahun 2024.

    Bentuk pendampingan yang diberikan antara lain mempromosikan atau memasarkan emping melinjo tersebut melalui media online, dengan membuatkan e-commerce pada laman Tokopedia.

    “Selain itu, kami juga melakukan pendampingan dalam pembuatan packaging dan labeling, yang di desain semenarik mungkin agar menggugah konsumen agar membeli produk emping melinjo tersebut,” kata Ketua Kelompok 59 KKM Uniba, Indra Nugraha, yang saat ini mengambil studi Teknik Industri pada Fakultas Sain & Teknologi (Saintek) Uniba, Kamis (5/9).

    Menurutnya, Jiput merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, juga dengan produk lokal yang khas dan berkualitas tinggi, yaitu emping melinjo.

    Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, para pelaku UMKM harus berinovasi agar bisa bersaing, bukan hanya di pasar lokal, juga nasional bahkan mancanegara.

    “Agar produk yang merupakan warisan turun temurun ini bisa dikenal secara luas, butuh sentuhan teknologi informasi berbasis online. Promosi dan pemasaran produknya, dilakukan secara digital,” ujarnya.

    Sampai saat ini, lanjut Indra, proses pembuatan emping melinjo di Jiput tetap mempertahankan metode tradisional, dengan menggunakan energi panas matahari untuk proses pengeringan dan alat tumbuk melinjonya pun masih tradisonal, terbuat dari batu alam.

    Sehingga, kata Indra, hal inilah yang membuat emping melinjo Jiput, memiliki tekstur dan rasa yang khas, berbeda dengan produk serupa dari daerah lainnya.

    “Para pengrajin masih menggunakan metode manual atau tradisonal. Proses pengeringan melinjo, dengan memanfaatkan panas atau terik matahari bisa memakan waktu 2 sampai 4 hari untuk siap ditumbuk menjadi emping. Lamanya hari untuk proses pengeringan tersebut, tergantung kondisi terik matahari,” paparnya.

    Salah satu UMKM yang menonjol, terdapat di Desa Tenjolahang yaitu “Emping Melinjo Asli Jiput” milik Saprawi.

    Ia bersyukur, atas kehadiran mahasiswa Uniba yang melakukan KKM di wilayahnya.

    “Dengan adanya program KKM Universitas Bina Bangsa ini, kami berharap adik-adik mahasiswa bisa membantu kami, berinovasi pada produk emping melinjo maupun promosi dan pemasarannya yang menggunakan media online,” katanya.

    Saprawi dan sejumlah pelaku UMKM lainnya di Jiput, juga berharap dukungan pemerintah dan pihak swasta, agar usaha mereka semakin berkembang, sehingga bisa berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian masyarakat sekitar.

    “Jika produk emping melinjo khas Jiput ini berkembang, baik kualitas maupun kuantitasnya, banyak dibeli oleh konsumen lokal maupun berbagai daerah, secara otomatis akan banyak menyerap tenaga kerja juga pendapatan masyarakatnya,” ungkapnya. (dhe)

  • Ratusan Peserta Hadiri Seminar Internasional di Medan: Mengupas Penindasan Uyghur

    Ratusan Peserta Hadiri Seminar Internasional di Medan: Mengupas Penindasan Uyghur

    MEDAN, BANPOS – Seminar internasional bertajuk ‘Genosida, Diskriminasi, dan Penegakan Hak Asasi Manusia pada Muslim Uyghur’ yang diadakan oleh Humanity United Project Indonesia (HUPI) dan Uighur Human Rights Project (UHRP) di Universitas Al Washliyah pada Rabu (17/7), berhasil menarik perhatian lebih dari 200 peserta, termasuk aktivis, pelajar, dan mahasiswa.

    Acara ini menampilkan tiga narasumber utama yang memberikan wawasan mendalam tentang penindasan yang dialami masyarakat Uyghur. Mereka adalah Direktur Eksekutif UHRP Omer Kanat, Direktur HUPI Hotmartua Simanjuntak, dan aktivis HAM Sumatera Utara Ahmad Irham Tajhi.

    Ahmad Irham Tajhi menekankan pentingnya peran masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak asasi manusia.

    “Indonesia dengan politik luar negeri bebas aktif harus bersikap sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.

    Hotmartua Simanjuntak mengungkapkan penindasan yang dialami Uyghur selama lebih dari 70 tahun.

    “Pemerintah Tiongkok diduga kuat menyembunyikan kebenaran dan mempersulit pemantauan internasional,” ungkapnya.

    Ia juga menyoroti kerja paksa dan pembatasan kebebasan beragama yang dihadapi warga Uyghur.

    Omer Kanat memberikan paparan tentang sejarah dan budaya Uyghur serta kondisi terkini di Xinjiang.

    “UHRP menyuarakan keprihatinan serius terhadap situasi di Xinjiang, mendesak tindakan internasional yang lebih tegas,” katanya.

    Ahmad Irham Tajhi menambahkan bahwa pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dapat dikategorikan sebagai genosida.

    “Sangat disayangkan jika bangsa Uyghur terhapus dari perspektif budaya dan peradaban,” tambahnya.

    Ketua penyelenggara seminar, Sulthonul Hafiz, menyatakan bahwa acara ini memberikan platform bagi berbagai pihak untuk mendapatkan informasi terbaru tentang isu Uyghur dan bersatu dalam menyuarakan keadilan.

    “Melalui kolaborasi UHRP dan HUPI, diharapkan kesadaran dan solidaritas yang terbangun dapat berkontribusi pada penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat Uyghur,” tutupnya. (DZH)

  • Mahasiswa Unsera Gelar Kunjungan Industri ke PWI Banten

    Mahasiswa Unsera Gelar Kunjungan Industri ke PWI Banten

    SERANG, BANPOS – Rombongan mahasiswa Universitas Serang Raya (Unsera) program Studi Ilmu Komunikasi melakukan kunjungan industri ke Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banten di Jalan Jenderal Sudirman nomor 25, Kota Serang, Selasa (11/6). Para mahasiswa tersebut sengaja berkunjung dalam rangka meningkatkan literasi media terkait hukum dan kode etik Jurnalistik melalui diskusi hangat.

    Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kaprodi Ilmu Komunikasi Fisipkum Unsera Indrianti Azhar Firdaus, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Media Sucahya, serta Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Iksan Adil Prayoga. Mereka disambut hangat oleh Ketua PWI Provinsi Banten Rian Nopandra yang didampingi Sekretaris PWI Banten Fahdi Khalid, Wakil Ketua Bidang Organisasi Teguh Akbar Indham serta Ketua PWI Kota Serang Iman Esa Firmansyah dan Ketua PWI Kabupaten Serang Wisnu Anggoro.

    “Kunjungan kami ini merupakan studi untuk mata kuliah etika dan hukum pers. Di mana, biasanya mahasiswa mendapatkan materi pengetahuan di kampus, namun kali ini mereka harus mendapat pengetahuan secara langsung di lapangan,” ujar Indrianti Azhar Firdaus.

    Ketua PWI Banten, Rian Nopandra, mengaku berterima kasih atas kunjungan dari Mahasiswa Unsera. Terlebih saat ini, kunjungan dari mahasiswa tersebut ada korelasinya dengan program PWI Pusat, di mana setiap PWI di daerah harus turun dan bekerja sama dengan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, untuk memberikan pengetahuan terkait dunia Jurnalistik.

    Ia mengungkap bahwa sudah beberapa kali menggelar kegiatan yang mengikutsertakan mahasiswa. Bahkan Unsera menjadi salah satu perguruan tinggi yang pernah terlibat pada acara yang digelar oleh PWI Banten.

    “Kami menyambut baik kedatangan teman teman mahasiswa dari Unsera, arahan dari PWI Pusat memang mengharuskan kami untuk bersentuhan langsung dengan perguruan tinggi. Bahkan dengan Unsera, kami sudah pernah terlibat dalam sebuah acara yang kita gelar,” katanya. (MUF)

  • Cegah Kekerasan Seksual pada Anak, Mahasiswa BKI UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten Gelar Penyuluhan Sosial

    Cegah Kekerasan Seksual pada Anak, Mahasiswa BKI UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten Gelar Penyuluhan Sosial

    SERANG, BANPOS – Sejumlah siswa di SDN Banjarsari 1 Kota Serang diberikan sosialisasi edukasi dan pencegahan pentingnya menjaga diri agar terhindar dari pelecehan seksual, Senin (13/11). Kegiatan penyuluhan sosial tersebut dilaksanakan oleh Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam (BKI) UIN Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten yang dihadiri oleh oleh kepala sekolah dan staf guru.

    Perwakilan mahasiswa BKI UIN SMH Banten, Grasi Cantika, mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat sambutan hangat dan apresiasi oleh pihak sekolah, mengingat kegiatan ini merupakan pertamakalinya digelar. Mengambil tema ‘Aku Mandiri Aku Mampu Jaga Diri’, sosialisasi diikuti oleh 45 siswa yang berasal dari kelas 3 dan 4.

    “Kami berkesempatan melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada adik-adik siswa SDN Banjarsari 1 Kota Serang dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan pencegahan kepada siswa terkait pentingnya menjaga diri agar terhindar dari pelecehan seksual terhadap anak,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Grasi mebawakan materi dengan penyampaian melalui penayangan video dan mengajak siswa menonton animasi. Untuk menambah pemahaman dan materi lebih diingat oleh siswa, materi juga disampaikan dengan menggunakan metode bernyanyi, kuis, dan jargon.

    “Diharapkan dengan metode ini, materi dapat dengan mudah dipahami oleh anak-anak. Kami juga menjelaskan tentang bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain dan bagaimana cara menjaganya,” jelas Grasi.

    Menurutnya, seks edukasi bukan satu hal yang tabu untuk di ketahui oleh anak-anak. Sebab, anak perlu diberikan pemahaman tentang seks edukasi supaya anak memahami bagian-bagian tubuhnya yang boleh dan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.

    Guru SDN Banjarsari 1 Kota Serang, Euis Hunainah, mengatakan dengan diadakannya kegiatan penyuluhan ini, diharapkan anak-anak mampu untuk menjaga dirinya, apalagi di zaman sekarang. Di mana pergaulan bebas semakin merajalela.

    “Oleh karena itu, pentingnya memberikan seks edukasi kepada anak-anak ini perlu ditingkatkan,” ucapnya.

    Euis juga mengakui, pihaknya merasa kesulitan untuk memberikan seks edukasi kepada anak. Ia merasa khawatir anak-anak akan bersikap kurang baik dan salah paham terkait materi yang disampaikan.

    “Namun dengan adanya penyuluhan ini, diharapakan mampu mengubah kekhawatiran dan kesalahpahaman tersebut, guna menciptakan generasi muda yang unggul dan intelektual,” tandasnya. (MUF)

  • Mahasiswa Jangan Asal Pilih

    Mahasiswa Jangan Asal Pilih

    CILEGON, BANPOS – Mahasiswa sebagai kaum intelektual diharapkan bisa menjadi pemilih cerdas. Salah satunya mengenal calon legislatif di masing-masing tingkatan, serta menghindari politik uang (money politic).

    Demikian salah satu poin yang mengemuka saat Sosialisasi Pemilu dan Pemilih Muda Tahun 2024 di Aula DPRD Kota Cilegon, Rabu (4/10). Hadir Walikota Cilegon Helldy Agustian, Plt Kepala Kesbangpol Kota Cilegon Sri Widayati, serta Kasubag Pembinaan Kejari Cilegon Imelda.

    Dalam kesempatan itu, Helldy mengapresiasi kegiatan Sosialisasi Pemilu dan Pemilih Muda Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Kota Cilegon. Terlebih, mahasiswa memiliki peran penting dalam arus perjalanan suatu bangsa.

    “Mahasiswa adalah agen perubahan yang akan menggantikan kepemimpinan nasional maupun daerah di masa yang akan datang. Oleh karenanya, jadilah mahasiswa yang cerdas yang menjadi harapan bangsa,” kata Helldy.

    Helldy pun mengucapkan terimakasih Kesbangpol Kota Cilegon yang telah mengumpulkan beberapa organisasi kemahasiswaan yang dinilai memiliki peran penting untuk Kota Cilegon.

    “Saya berpesan kepada adik-adik mahasiswa agar menjelang pesta demokrasi tahun depan, harus menjadi orang yang cerdas. Gunakan hak pilih sesuai hati nurani,” katanya.

    Sementara itu, Kasubag Pembinaan Kejari Cilegon Imelda juga mengingatkan mahasiswa untuk lebih cerdas dan bijak dalam menentukan pilihannya. Kenali profil setiap kandidat, apa programnya, dan apakah program itu realistis bagi masyarakat .

    “Kalau pilihan itu menggunakan pertimbangan-pertimbangan tadi, saya yakin akan mendapat pilihan orang yang tepat,” kata Imelda.

    Ditambahkannya, mahasiswa perlu mengedukasi masyarakat untuk menghindari dan tidak tergoda dengan praktik-praktik nakal pemilu. Mengingat, serangan fajar yang kerap terjadi di kalangan pemilih pemula.

    “Mahasiswa jangan menentukan pilihan hanya karena sepeser rupiah tadi yang pada akhirnya itu akan mengecewakan mereka sendiri,” jelasnya.

    Selain itu, ia berharap mahasiswa tidak ikut menyebar isu hoaks. Namun, dapat menjadi agen yang mampu memberikan informasi yang bermanfaat bagi kepentingan serta kemaslahatan bangsa.

    “Menjelang Pemilu ini kita harus banyak memberikan edukasi untuk pemuda, karena saya yakin masih banyak pemuda yang belum memahami bahwa peran mereka itu sangat sentral dalam kelanjutan pembangunan negara,” ungkapnya.

    Plt Kepala Kesbangpol Kota Cilegon Sri Widayati mengatakan, Sosialisasi Pemilu dan Pemilih Muda Tahun 2024 diselenggarakan selama dua hari. Pesertanya adalah ratusan mahasiswa dari perguruan tinggi se-Kota Cilegon.

    “Kami berharap para calon pemilih, terutama pemilih pemula bisa teredukasi sehingga menjadi pemilih yang cerdas. Dengan begitu akan mempengaruhi kualitas demokrasi kita, ” harapnya.(LUK/PBN)

  • Aliansi Mahasiswa dan Elemen Warga Cigemblong Tuntut Perbaikan Infrastruktur

    Aliansi Mahasiswa dan Elemen Warga Cigemblong Tuntut Perbaikan Infrastruktur

    CIGEMBLONG, BANPOS – Terkait jalur jalan penghubung dua Kecamatan, Cigemblong – Cijaku yang mengalami rusak parah, aliansi mahasiswa bersama pemuda dan perwakilan masyarakat Kecamatan Cigemblong melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kecamatan Cigemblong (28/08). Mereka menuntut pihak pemerintah kecamatan agar menyampaikan kepada Pemkab Lebak tentang kondisi tersebut.

    Koordinator aksi, Wahyudin mengatakan bahwa gelaran aksi itu hasil dari kajian terkait isu permasalahan yang ada di kecamatan Cigemblong. Pihaknya mengemukakan beberapa persoalan yang menjadi tuntutan aksi yakni persoalan jalan di kawasan Lebak selatan (Baksel) tersebut.

    “Kami menuntut kepada pemerintah daerah melalui Camat Cigemblong agar disampaikan ke pemerintah daerah tentang persoalan infrastruktur jalan yang menghubungkan Kecamatan Cijaku-Cigemblong serta Jalan menuju Desa Cikaret yang dari arah kantor kecamatan. Kondisi ini jelas menghambat semua sektor kehidupan masyarakat Cigemblong baik pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” ujarnya.

    Selain itu Wahyudin menyebut, tidak berkembangnya kegiatan perayaan hari besar nasional (PHBN) di kecamatan Cigemblong adalah sajah satu bentuk ketertinggalan kawasan. Termasuk banyaknya perusahaan yang harus dipertanyakan ijinnya.

    “Momen sejarah seperti kegiatan PHBN kurang menggeliat. Selain itu banyaknya perusahaan di Kecamatan Cigemblong yang patut di pertanyakan status serta dampak positifnya bagi masyarakat maupun pemerintah termasuk dalam hal minimnya sarana transportasi ke Cigemblong menyebabkan daerah itu selalu tertinggal,” ungkapnya.

    Menanggapi tuntutan tersebut, Camat Cigemblong, Sardi, membenarksn dan mengaku akan berusaha untuk menyampaikan hasil masukan para pengunjuk rasa itu ke Pemkab.

    “Saya mengapresiasi dan menerima apa yang dilakukan oleh temen-temen mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya, namun Saya selaku camat tidak bisa berjanji untuk mewujudkan semua tuntutan itu dikarenakan kecamatan posisinya bukan pemegang anggaran. Namun demikian Saya akan berusaha untuk menyampaikan hasil masukan unjuk rasa ini ke pemerintah daerah supaya apa yang menjadi keinginan dari masa aksi ini bisa cepat terealisasi,” jelas Sardi.

    Selain itu, Camat pun berharap sekaligus mengajak kepada seluruh masa aksi dan masyarakat Cigemblong untuk ikut serta dalam mengawasi pembangunan yang sedang berjalan di Kecamatan Cigemblong.

    “Mari kita sama-sama kawal dan awasi bersama pembangunan yang sedang dan akan berjalan, karena Cigemblong bukan milik camat, tetapi milik masyarakat Cigemblong. Namun perlu diingat juga, selain kita mengkritik yang belum terlaksana, kita juga harus mengapresiasi kegiatan pembangunan yang sudah berjalan yang dilakukan oleh pemerintah daerah,” terang Sardi.

    Diketahui, jalur lintas Cigemblong-Cijaku tersebut panjangnya lebih dari 12 Kilometer. Tahun kemarin jalan ini sempat diperbaiki namun rusak kembali. Pada pantauan BANPOS kondisinya saat ini rusak memprihatinkan karena kurang pemeliharaan. Jalur Ke Cigemblong ini juga terusan penghubung lintas pedalaman ke kawasan Panggarangan, Cibeber, Cirinten termasuk akses terdekat ke Baduy dari wilayah Baksel. (WDO)

  • Tujuh Hari Tujuh Malam Aksi Mahasiswa di Depan Kantor Bupati Lebak, Wabup Ade Sumardi Nengok

    Tujuh Hari Tujuh Malam Aksi Mahasiswa di Depan Kantor Bupati Lebak, Wabup Ade Sumardi Nengok

    LEBAK, BANPOS – Gelar aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Taktis Wanasalam (Matadewa) yang protes kecewa terhadap kinerja dan beragam kebijakan Pemkab Lebak berlangsung sudah berlangsung 7 hari lebih di depan Pendopo Kantor Bupati Lebak.

    Diketahui, aksi itu hingga kini sudah berjalan seminggu sejak Kamis (25/05) lalu, mereka melakukan aksi diam dalam tenda, hal ini membuat Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi akhirnya datang menyambangi dan mengajak bincang para pengunjuk rasa, Rabu (31/05) kemarin.

    Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi di lokasi kepada wartawan menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi aksi tersebut. Dan pihaknya juga menerima aspirasi yang disampaikan Matadewa.

    “Ini bagus, kita terima aspirasinya. Hanya saja terus terang Mata bupati cuma dua, mata wakil bupati cuma dua, merekalah mata-mata kita sehingga apa yang di temukan di lapangan bisa di sampai ke kita,” ungkap Ade Sumardi.

    Sementara saat disinggung mengenai sikap lambatnya menemui massa aksi sehingga harus sampai menginap enam malam, Ade mengaku sedang di luar kota.

    “Saya 5 hari ini jujur tidak ada di Lebak, Saya ada kegiatan di Jakarta. Kemarin teman-teman dari Polres Lebak nelpon saya, dikira Saya teman-teman aksi sudah ada yang menemui. Pas hari pertama saya minta pak Asda I untuk menemui, tapi kan teman-teman gak mau. Makanya tadi malam saya telpon pak Tanto, Saya sampaikan besok pagi saya temui mereka, saya tanya aspirasinya apa. Jadi bukan membiarkan yah,” dalih Wabup Lebak menjelaskan.

    Sementara, Korlap aksi, Nurdin kepada BANPOS mengatakan bahwa aksi yang berlangsung satu minggu itu merupakan bentuk kekecewaan terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati Lebak, terkait kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum Kumulatif (UMK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

    “Aksi yang kami lakukan merupakan bentuk kekecewaan terhadap kinerja dari Pemkab Lebak, seperti halnya jumlah kemiskinan yang terus meningkat bahkan jumlah penduduk miskin Tahun 2022 menurut data BPS lebih banyak dari Jumlah penduduk miskin tahun 2011, indeks kedalaman dan keparahan kemiskinannya justru lebih buruk dari tahun tahun 2010. Selain itu juga IPM Lebak, UMK dan TPT,” ungkap Nurdin.

    “IPM Kabupaten Lebak selalu menjadi yang terendah di provinsi Banten, begitupun dengan UMK yang juga ada diposisi terendah, TPT juga sama. TPT kita yang sekarang jauh lebih banyak dari TPT Tahun 2013, ini jelas merupakan bukti betapa buruknya kinerja Pemkab Lebak,” imbuhnya.

    Hal lainnya, juru bicara Matadewa ini juga menyoroti sikap birokrasi di Lebak yang ditudingnya seperti anti terhadap demontrasi lantaran pihak Pemkab Lebak baru mau menemui dan berdialog dengan massa aksi pada hari ke tujuh.

    “Kami meminta agar Bupati dan Wakil Bupati Lebak jangan anti terhadap demonstrasi, kami sudah melakukan aksi menginap di depan kantor bupati Lebak selama 7 hari 7 malam, dan pada hari ke 7 ini baru ditemui, ini jelas bukan sikap dan respon yang baik dari seorang pemimpin Lebak,” beber Nurdin.

    Senada, Koordinator Matadewa, Repi Rizali menyampaikan soal kondisi infrastruktur Lebak yang sangat miris. Menurutnya, di hampir semua pembangunan jalan di Lebak tidak pernah ada yang tahan lama dikarenakan, kata dia, kualitas pembangunan yang asal-asalan.

    “Kita juga mirus dengan kondisi infrastruktur Du Lebak, seperti pembangunan jalan yang terkesan asal-asalan, tidak pernah terpakai lama karena cepat rusak. Padahal anggaran yang digelontorkan sangat besar dan bernilai fantastis. Ini juga jelas berdampak pada laju ekonomi warga, terutama untuk akses hasil kebun dan pertanian sangat kesulitan,” papar Repi.

    Aksi mahasiswa ini, pada Kamis malam (01/06). Menurut informasi akan bergeser ke Ibu Kota Provinsi Banten di Serang, mereka juga akan menggelar aksi yang sama di area KP3B. (WDO)

    Caption : Ade Sumardi saat menyambangi mahasiswa dari Wanasalam yang menggelar aksi protes selama 7 hari 7 malam pada kebijakan Pemkab Lebak selama ini. Rabu (31/05)

  • Perkuat Kebersamaan Dosen-Mahasiswa, Administrasi Publik UNIBA Laksanakan Buka Bersama

    Perkuat Kebersamaan Dosen-Mahasiswa, Administrasi Publik UNIBA Laksanakan Buka Bersama

    SERANG, BANPOS – Ramadan merupakan bulan yang dinanti bagi umat Islam seluruh dunia. Bulan penuh keberkahan ini menjadi hari-hari penuh kesyukuran dan ibadah yang perlu ditingkatkan guna menggapai hari kemenangan.

    Pun tak terkecuali, keluarga besar Administrasi Publik Universitas Bina Bangsa, yang mensyukuri Bulan ini dengan Buka Bersama yang dihadiri oleh Dosen serta Mahasiswa. Selain buka bersama, kegiatan itu juga diselingi dengan diskusi hingga waktu azan Maghrib berkumandang.

    Setidaknya, sebanyak 70 orang hadir dalam kegiatan buka bersama tersebut. Ketua Pelaksana, Nadila Oktaviani, mengatakan bahwa buka bersama itu bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi dan kebersamaan sivitas akademika Administrasi Publik UNIBA.

    “Alhamdulilah yang ikut bukber hari ini, kurang lebih dari Mahasiswa ada 70 orang yang terdiri dari dua angkatan. Harapannya buka bersama ini menjadi ruang bagi mahasiswa dan dosen untuk mempererat tali silaturahmi,” ujar Nadila Oktaviani.

    Ketua Prodi Administrasi Publik Universitas Bina Bangsa, Try Adhi Bangsawan, mengatakan bahwa buka bersama tersebut merupakan bentuk rasa syukur sivitas akademika Administrasi Publik UNIBA, yang masih dipertemukan dengan bulan Ramadan.

    “Buka Bersama ini sebagai rasa syukur mendalam, dan kita diberikan kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadan tahun ini,” tuturnya.

    Selain itu, ia menuturkan jika buka bersama itu menjadi ajang untuk mengingat diri bahwa masih ada jutaan manusia di dunia yang mungkin dalam mencari makan, itu susah.

    Di sisi lain, dilaksanakannya buka bersama antara mahasiswa dan dosen itu sebagai upaya untuk menjadikan mahasiswa sebagai objek pendidikan, bukan subyek pendidikan.

    “Artinya, mahasiswa juga punya peranan penting dalam memajukan program studi. Sebagai Prodi Baru di Uniba, harapannya ini menjadi pondasi untuk kemajuan Program Studi,” katanya. (DZH/AZM)

  • BNNP Banten Musnahkan Barang Sitaan dari Oknum Mahasiswa di Tangsel, Jumlahnya Capai 5 Kilogram

    BNNP Banten Musnahkan Barang Sitaan dari Oknum Mahasiswa di Tangsel, Jumlahnya Capai 5 Kilogram

    SERANG, BANPOS – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten musnahkan barang sitaan berupa narkotika golongan I jenis ganja seberat 5320 gram di halaman Kantor BNN Banten, Kamis (6/4).

    Ganja tersebut diketahui didapatkan dari seorang tersangka berinisial RE (21), yang merupakan salah satu mahasiswa di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). RE ditangkap oleh petugas saat hendak mengedarkan ganja tersebut.

    Penangkapan RE bermula dari informasi bahwasa akan ada pengiriman narkotika jenis Ganja melalui jasa pengiriman. Berbekal informasi tersebut, BNNP Banten bergerak melakukan penyelidikan dan koordinasi dengan pihak jasa pengiriman.

    “Petugas dari BNNP Banten bekerjasama dengan Bea Cukai Kawil Banten melakukan penyelidikan, yang akhirnya sekira pukul 15.10 di depan SMKN 3 Tangerang Selatan petugas berhasil mengamankan seseorang berinisial RE,” ungkap Plt Kepala BNN Provinsi Banten, Rachmad Rasnova.

    Rachmad menjelaskan, pihaknya berhasil mengamankan RE beserta barang bukti sejumlah paket yang diduga narkotika. Pihaknya membuka paket yang diduga narkotika di hadapan RE dan mendapati narkotika jenis Ganja.

    “RE mengaku bahwa dia diperintah olen Y. Setelah itu petugas melakukan penggeledahan di Apartemen milik Y yang berada di Tangerang Selatan dan petugas menemukan barang bukti lain berupa 1 (Satu) Pack plastik bening berukuran kecil yang akan digunakan untuk membungkus narkotika tersebut,” jelasnya.

    Petugas pun menuju ke apartemen tempat tinggal Y yang merupakan buron narkoba, namun tidak mendapati di lokasi. Akhirnya petugas memutuskan untuk membawa RE beserta barang bukti ke Kantor BNNP Banten untuk dilakukan proses lebih lanjut.

    “Bukti Narkotika dibawa dari Sumatera menuju Banten. Kami melakukan pendalaman guna pengembangan jaringan dari tersangka,” tandasnya. (MUF)