Tag: mahasiswa

  • Gelar Mubes ke-2, Pasangan Apriyanto-Arida Nahkodai HIMANERA Unsut

    Gelar Mubes ke-2, Pasangan Apriyanto-Arida Nahkodai HIMANERA Unsut

    SERANG, BANPOS – Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara (HUMANERA) Universitas Sutomo (Unsut) menggelar kegiatan Musyawarah Besar (Mubes) ke-2 di Aula Universitas Sutomo. Hasilnya, pasangan Apriyanto dan Arida Tri Yuliandini ditetapkan sebagai Ketua dan Wakil Ketua HIMANERA periode ke-2 setelah menang melalui pemilihan sistem voting.

    Hadir dalam kegiatan tersebut, mewakili Dosen Bidang Kemahasiswaan Prodi Ilmu Administrasi Negara Unsut Heru Wahyudi, Plt Ketua HIMANERA Unsut Samsul Anwar, pengurus HIMANERA, dan peserta yang sudah mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan dan Organisasi (LDKO).

    Dalam sambutannya, Heru Wahyudi menyampaikan dengan dilaksanakannya Mubes ini diharapkan dapat melanjutkan estafet organisasi ke arah yang lebih maju dan jaya, dengan membawa perubahan untuk HIMANERA.

    “Semoga dengan musyawarah besar ini HIMANERA Maju, jaya, inovatif serta akan membawa perubahan untuk Universitas Sutomo dan Provinsi Banten, khususnya dengan Tri Darma kalian sebagai mahasiswa Universitas Sutomo,” ujarnya.

    Pada kesempatan tersebut, Heru berharap untuk kepengurusan HIMANERA yang baru, dapat menjadi penerus dengan memperjuangkan status mahasiswa sebagai agen perubahan dan kontrol sosial.

    Ketua pelaksana kegiatan, Syaid Mirza, menyampaikan bahwa Mubes HIMANERA ke-2 ini dilaksanakan untuk membahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) HIMANERA. Kegiatan dilanjutkan dengan pertanggung jawaban laporan pengurus angkatan ke-1 serta menentukan ketua umum terpilih. Dalam kegiatan ini juga membahas Sidang Pleno I sampai V, dimana Sidang Pleno I membahas pembacaan Tata Tertib oleh presidium sidang sementara dan menentukan presidium sidang tetap dilanjutkan Sidang Pleno II membahas mengenai AD/ ART.

    “Sidang Pleno III membahas laporan pertanggungjawaban kepengurusan oleh kepengurusan periode sebelumnya. Selanjutnya memasuki sidang pleno IV membahas mengenai permasalahan internal dan eksternal mahasiswa dan isu di organisasi dan sidang pleno V pemilihan ketua umum periode 2023/2024.,” jelasnya.

    Sejumlah nama muncul sebagai calon Ketua Umum periode 2023/2024 dalam Mubes HIMANERA ke-2 Unsut diantaranya yakni Samsul Anwar, Apriyanto, Arida Tri Yuliandini, Syaid Mirza, dan Muhammad Ade. Hingga akhirnya Apriyanto dan Arida Tri Yuliandini yang merupakan mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara semester 1 Unsut ditetapkan sebagai Ketua dan Wakil Ketua HIMANERA periode ke-2 setelah menang melalui pemilihan sistem voting.

    “Apriyanto mengatakan, dia siap mengemban amanah yang telah diberikan untuk membawa organisasi ke arah yang lebih baik. Saya mohon dukungan dan bimbingan dari semua pihak, khususnya kepada demisioner HIMANERA,” tandasnya. (MUF)

  • Gelar Latihan Kepemimpinan Mahasiswa, Faletehan Siapkan Generasi Berkualitas

    Gelar Latihan Kepemimpinan Mahasiswa, Faletehan Siapkan Generasi Berkualitas

    KRAMATWATU, BANPOS- Masa depan sebuah bangsa sangat bertumpu pada generasi mudanya. Oleh karena itu, mempersiapkan generasi muda yang cemerlang merupakan tanggung jawab besar yang harus ditunaikan.

    Hal inilah yang secara konsisten dilakukan oleh Universitas Faletehan, Keramatwatu, Serang, Banten. Lewat kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa 1, Universitas Faletehan bertekad untuk terus mencetak generasi-generasi muda berkualitas.

    “Kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa memang sudah secara rutin kita lakukan setiap tahun. Tujuan kami tentu ingin membentuk kader pemimpin yang profesional, berintegritas, beretika, sehingga kedepan kita memiliki generasi yang berkualitas,” kata Presiden Mahasiswa Universitas Faletehan, Muhammad Zidan Nugraha di acara Latihan Kepemimpinan 1 di kawasan wisata halal Baduy Outbound, yang diselenggarakan pada Sabtu-Minggu (11-12/12).

    Pada kegiatan Latihan Kepemimpinan kali ini, tercatat ada 430 mahasiswa dan mahasiswi yang menjadi peserta, dengan menghadirkan beberapa narasumber antara lain, Eri Sumarya Alumni Universitas Faletehan, Risaldi Amri Ketum HIPMI Kota Serang, Rahman Arif Alumni Falatehan, Muhammad Zidan Nugraha Presiden Mahasiswa Universitas Faletehan, dan AKP Maruli Manurung yang mewakili Bidkum Polda Banten.

    Di samping itu Zidan menjelaskan, pihaknya sengaja memilih kawasan wisata halal Baduy Outbound sebagai lokasi kegiatan acara karena tempat tersebut sangat cocok untuk event-event yang melibatkan orang dalam jumlah besar.

    “Baduy Outbound ini sangat recomended untuk setiap kegiatan-kegiatan Kampus. Selain tempatnya yang luas, fasilitasnya juga sangat lengkap,” ujar Zidan.

    Menurut Zidan, kawasan wisata halal Baduy Outbound juga menawarkan sensasi keterbukaan alam yang indah dan menyejukkan sehingga sangat pas untuk jadi lokasi kegiatan edukatif.

    “Nuansa alamnya begitu asri, cuacanya sangat sejuk, dan udaranya segar, tempatnya terbuka, langsung bersentuhan dengan alam dan sangat hijau, untuk kegiatan-kegiatan edukatsi saya sarankan pilih Baduy Outbound,” ungkap Zidan.

    Sementara itu, Muhammad Rikza, CEO Baduy Outbound menambahkan bahwa selain bisa digunakan untuk kegiatan kampus, Baduy Outbound juga bisa digunakan untuk kegiatan reunian, arisan keluarga, family gathering, outbound, perkemahan anak anak pramuka dan bahkan bisa juga untuk acara resepsi pernikahan dengan konsep garden party.

    “Ditambah fasilitas di sini sangat lengkap ada penginapannya juga seperti villa/cottage Baduy Outbound. Jadi apapun rencana kegiatan anda, kami akan fasilitasi, dan kami menanti kehadiran anda di kawasan wisata halal Baduy Outbound,” pungkas Rikza. (MUF/AZM)

  • Sukses Gelar Musyawarah Besar, Impasi Rangkul Mahasiswa Rantau Bekasi

    Sukses Gelar Musyawarah Besar, Impasi Rangkul Mahasiswa Rantau Bekasi

    SERANG, BANPOS – MUSYAWARAH Besar (Mubes) Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Bekasi (Impasi) Banten ke-6 menghasilkan M. Rico Aldiansyah sebagai Formatur Ketua Umum Impasi Banten periode 2021-2022. Dalam kepemimpinannya, Rico akan mengedepankan rasa kekeluargaan antar anggota, yang notabene merupakan mahasiswa perantau.

    Hal tersebut disampaikan oleh Rico saat menyampaikan sambutannya seusai dinyatakan sebagai Formatur Ketua Umum Impasi Banten Periode 2021-2022.

    “Bangun rasa kekeluargaan dulu, baru bangun yang lainnya. Karena dari rasa saling memiliki kita bisa melakukan secara bersama-sama,” ujar Rico di Gedung Pemuda KNPI Provinsi Banten, Senin (13/12) dini hari.

    Ia pun menuturkan bahwa sebagai organisasi kedaerahan yang kedudukannya jauh dari daerah asal tinggal, bukan menjadi faktor alasan tidak bisa berkembang baik di daerah rantauan, maupun daerah asal.

    “Asal dari Bekasi sementara kedudukan kita saat ini di Provinsi Banten, bukan menjadi alasan untuk mewarnai kedua daerah. Kita tetap bisa mewarnai di keduanya dengan catatan berproses bersama,” ungkapnya.

    Pengembangan organisasi menurutnya, memang amat penting. Apalagi sebagai organisasi mahasiswa, harus memiliki kemajuan pada setiap masanya. Program ekspansi pun mesti dilakukan pada setiap lini.

    “Kita harus dinamis, bisa membaca setiap situasi dan kondisinya. Bisa menjadi mintra strategis atau kontroling untuk pemerintah khususnya Kabupaten/Kota Bekasi,” terangnya.

    Terakhir, ia mengungkapkan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung dirinya menjadi Ketua Umum terpilih Impasi Banten yang baru. Ia mengaku akan berupaya membawa organisasi pada peradaban Impasi baru.

    “Peradaban baru dan lebih baik lagi bukan berarti menghilangkan unsur kultural yang ada di Impasi. Akan tetapi menjadi ciri yang melekat. Kami akan bawa pengurus ini dalam pembaruan dari segi gagasan dan gerak yang berlandaskan asas harmonisasi kekeluargaan,” tegasnya.

    Sedangkan Demisioner Ketua Umum Impasi Banten, Muhammad Syahruloh, menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Rico sebagai Ketua Umum terpilih. Ia pun berharap di bawah kepemimpinan Rico, terjadi peningkatan yang lebih baik untuk Impasi kedepannya.

    “Selamat kepada ketua terpilih, terus tingkatkan yang ada dan perbaiki yang masih kurang,” ujarnya.

    Syahrul pun berpesan kepada semua calon kepengurusan yang baru, agar terbangun rasa tanggungjawabnya dan rasa saling memiliki antara satu sama lainnya.

    “Ketua terpilih butuh sosok-sosok yang menemani dan membantu kepengurusan kedepannya, semoga terbangun solidaritas antar pengurus,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Krisis Pulau Tunda, Kompetens Nyalakan Lilin Kemerdekaan di Depan Pendopo Bupati

    Krisis Pulau Tunda, Kompetens Nyalakan Lilin Kemerdekaan di Depan Pendopo Bupati

    SERANG, BANPOS – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Peduli Kabupaten Serang (Kompetens) menggelar aksi refleksi 75 tahun Republik Indonesia di depan pendopo Bupati Serang. Aksi yang dilakukan yakni menggelar upacara bendera, pembakaran lilin serta tabur bunga.

    Dalam aksi bertajuk ‘Pulau Tunda Dijajah Kegelapan’ itu, mereka menyoroti permasalahan Pulau Tunda yang mengalami krisis listrik akibat rusaknya mesin diesel. Selain itu, mereka juga menyoroti fasilitas kesehatan, pendidikan serta pencemaran limbah akibat pengeboran minyak oleh Pertamina.

    Koordinator aksi, M. Busaeri, mengatakan bahwa di usia ke-75 tahun, masih ada daerah yang belum merasakan adanya pembangunan yang merata. Salah satunya yakni Pulau Tunda yang menurutnya masih dijajah oleh kegelapan.

    “Maka dari itu, turunnya kami saat ini merupakan bentuk penyampaian aspirasi serta keprihatinan kami, atas kondisi Pulau Tunda yang belum merasakan kemerdekaan yang sebenarnya karena masih terjajah kegelapan,” ujarnya disela-sela aksi, Senin (17/8/2020) pukul 00.20 WIB.

    Ia menjelaskan, Pulau Tunda sebenarnya telah memiliki dua jenis pembangkit listrik yakni Tenaga Diesel (PLTD) dan Tenaga Surya (PLTS) yang mampu mengaliri listrik selama 12 jam. Namun saat ini, PLTD di Pulau Tunda mengalami kerusakan.

    “PLTD di Pulau Tunda mengalami kerusakan sejak beberapa bulan yang lalu. Mesin itu rusak karena memang usianya yang sudah tua. Sedangkan PLTS hanya mampu mengaliri listrik sekitar 2 jam saja,” ungkap Ketua PP Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas) tersebut.

    Ketua HMTL Unbaja, Furqon, mengatakan bahwa selain persoalan listrik, masyarakat Pulau Tunda juga menghadapi krisis lingkungan. Sebab beberapa hari yang lalu, ditemukan adanya pencemaran lingkungan yang diduga akibat dari aktifitas pengeboran minyak Pertamina.

    “Pulau Tunda yang asri akhirnya tercemar oleh limbah pengeboran. Bukan hanya merusak keasrian alamnya, namun juga merusak ekosistem di sana. Karena ternyata, banyak hewan-hewan laut yang mati akibat limbah tersebut,” katanya.

    Di tempat yang sama, Ketua Umum GMKI Cabang Serang, Martin Ronaldo Pakpahan, mengatakan bahwa kondisi yang terjadi di Pulau Tunda merupakan tanggungjawab pemerintah, baik kabupaten, provinsi maupun pusat.

    “Pemerintah harusnya melakukan pemerataan pembangunan dengan segera. 75 tahun merupakan umur yang cukup lama untuk bisa mengoptimalkan pembangunan. Jangan sampai kejadian seperti di Pulau Tunda, juga terjadi di daerah lainnya. Kita menggaungkan merdeka, sedangkan saudara kita masih terjajah,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua Umum HMI MPO Cabang Serang, Diebaj Ghuroofie, mengatakan bahwa atas kondisi yang terjadi di Pulau Tunda, pihaknya mendesak agar pemerintah di segala tingkatan untuk dapat turun tangan menyelesaikan persoalan itu. Karena menurutnya, persoalan yang terjadi di Pulau Tunda merupakan tamparan bagi Indonesia di usianya yang ke-75 tahun ini.

    “Kami mendesak agar pemeritah di seluruh tingkatan agar dapat segera turun tangan. Masyarakat Pulau Tunda berhak mendapatkan pendidikan yang layak, segera bangun SMA disana. Begitu pula dengan fasilitas kesehatan, listrik dan terhindar dari pencemaran limbah,” tandasnya.

    Berdasarkan pantauan di lapangan, massa aksi juga menyalakan lilin sebagai bentuk solidaritas kepada masyarakat Pulau Tunda. Di akhir aksi, mereka pun menebar bunga kembang di depan pendopo Bupati Serang sebagai gambaran akan matinya kepedulian pemerintah atas kondisi masyarakat Pulau Tunda.(PBN)

  • Mahasiswa Pengkritik Anies Tidak Diaku BEM Kampusnya

    Mahasiswa Pengkritik Anies Tidak Diaku BEM Kampusnya

    JAKARTA, BANPOS – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jakarta melakukan konferensi pers dengan tema ‘lockdown, Solusi atau Politisasi,’ di Jakarta, Sabtu (4/4) kemarin.

    Aliansi yang diklaim terdiri dari BEM Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), BEM Uhamka, Kalbis Institute, BEM Jayabaya, BEM Esa Unggul, BEM Trilogi dan BEM Stikes Binawan itu mengkritik beberapa hal terkait respon pemerintah dalam wabah Korona ini.

    Namun ternyata, terdapat klarifikasi dari beberapa BEM kampus yang menganggap dicatut namanya.

    Dari surat yang didapatkan oleh Redaksi BANPOS, BEM Universitas Esa Unggul menyatakan tidak tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jakarta Bersuara tersebut.

    “Oknum yang mengaku mewakili BEM Universitas Esa Unggul bukan merupakan bagian dari BEM Universitas Esa Unggul,” ujar Presiden Mahasiswa BEM Universitas Esa Unggul, Rachmat Efendi dalam klarifikasinya.

    Dituliskan, BEM Universitas Esa Unggul tidak sepakat dengan narasi yang dikeluarkan oleh Aliansi Mahasiswa Jakarta tersebut. Rachmat menuding, pernyataan yang dikeluarkan tidak berdasarkan kajian yang kuat.

    “Kami mengimbau kepada seluruh civitas akademika Universitas Esa Unggul untuk tidak terprovokasi dengan pemberitaan yang ada,” tegas Rachmat.

    Sementara itu, diketahui BEM Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) juga melakukan klarifikasi.

    Dalam surat yang beredar dengan tanda tangan Presiden Mahasiswa UMJ, Mujiono Koesnanda meluruskan bahwa mereka adalah BEM UMJ periode 2020/2021 yang masih aktif.
    Mereka mengklarifikasi bahwa tidak pernah ada bentuk komunikasi yang dilakukan oleh aliansi BEM DKI Jakarta ke internal BEM UMJ yang masih aktif.

    “Tidak adanya bentuk koordinasi terhadap kampus yang bersangkutan dengan aliansi BEM DKI Jakarta tersebut,” kata Mujiono dalam surat tersebut.

    Senada dengan BEM Universitas Esa Unggul, pihaknya menyayangkan narasi-narasi yang dibangun oleh aliansi tersebut dikarenakan tidak adanya pengkajian sebelumnya.

    “Mengimbau kepada seluruh stakeholder dan mahasiswa UMJ untuk lebih jeli menelaah segala bentuk media informasi agar tidak terprovokasi,” tutur Mujiono.

    Berdasarkan penelusuran, mahasiswa yang mengaku sebagai perwakilan UMJ sendiri merupakan Presiden Mahasiswa pada periode sebelumnya.

    Sementara itu, terdapat surat dari BEM Universitas Trilogi juga menyatakan bahwa perwakilannya bukanlah pengurus BEM aktif.

    “Pihak yang bersangkutan dalam konferensi pers adalah mahasiswa Universitas Trilogi yang merupakan demisioner Ketua BEM tahun 2018. Bukan anggota aktif kepengurusan BEM Trilogi 2020,” tulis surat klarifikasi BEM Universitas Trilogi Kabinet Abhinaya Dhakara.

    Dalam beberapa pemberitaan, seperti berita yang dilansir dari modernis.co, disebutkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dianggap berlebihan dalam memberikan fasilitas hotel bintang lima kepada para tenaga kesehatan, sedangkan kondisi pasien yang positif Korona masih terus bertambah.

    Yazid Al-Bustomi, Presma BEM Stikes Binawan, Menilai bahwa fasilitas hotel bintang 5 untuk tim medis sangat berlebihan.

    “Bagaimana dokter bisa tidur dengan nyaman, apabila setiap hari nya pasien virus Corona terus bertambah, karena gubernur Jakarta belum melakukan sosialisasi terhadap seluruh masyarakat Jakarta tentang pengecekan rapid test,” tutur Yazid.

    Sementara itu, Presma BEM UHAMKA, Ronaldo Zulfikar, mengatakan dampak politik hari ini lebih terkesan saling menyalahkan satu sama lain, mulai dari A serang B, B serang C, C serang masyarakat. Ini merupakan dampak politik elite yang pesimis terhadap musibah, jika elite sigap dan tanggap pada kondisi hari ini, maka wabah ini tidak semakin besar.

    “Elite hari ini masih saja sibuk merangkai kata untuk mengembalikan kepercayaan publik, sehingga corona tidak serius untuk diantisipasi, saya kira dengan kerja kerja yang serius, itu membuat kepercayaan publik kembali normal, namun apa ini startegi untuk menyembunyikan isu lain nya,” kata Ronaldo Zulfikar.(NET/PBN)

  • LKP Himakom Unma Siapkan Kader Menghadapi Era 4.0

    LKP Himakom Unma Siapkan Kader Menghadapi Era 4.0

    MALINGPING, BANPOS – Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) Banten menggelar Latihan Kepemimpinan dan Pengukuhan (LKP) anggota baru organisasi. Hal ini dilaksanakan untuk menciptakan kader organisasi di Himakom yang siap tampil dalam menjawab berbagai perubahan, mulai Sabtu sampai Senin (14-16/12).

    Disebutkan, kegiatan yang berlangsung di dua tempat, sebelumnya yakni di Vila pantai Cemara Kecamatan Wanasalam dan dilanjut dengan adventure di sekitar Malingping tersebut kalkulasinya berlangsung tiga hari tiga malam, adapun muatannya adalah Konsep Gerakan Mahasiswa era 4.0, ideoligi kemathla’ul anwaran, Mental Kepemimpinan Organisasi dan Praktik Interaksi Sosial.

    Ketua Pelaksana, Handi mengatakan, kegiatan dilaksanakan untuk mengukuhkan secara resmi anggota baru organisasi Himakom,

    “Sehingga kalau sudah di LKP mahasiswa anggota baru bisa resmi diterima menjadi anggota biasa dan bisa menjadi pengurus Himakom,” ujarnya, Senin (16/12).

    Senada, Ketua Umum Himakom, Winda Trimulyani kepada BANPOS menjelaskan, pengurus baru bisa langsung menggelar berbagai kegiatan atau event. Hal ini untuk stimulasi bagi semangat anghota baru

    “Untuk anggota baru silahkan segera memulai kegiatan atas nama organisasi yang tentunya berhubungan dengan keilmuan komunikasi. Dan ini tentunya untuk merangsang semangat awal peran keaktifan mereka,” jelas Winda.

    Terpisah, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Unma Banten, Agus Deni Kencana mengapresiasi kegiatan para mahasiswanya tersebut. Kata dia, dalam perhelatan itu selain diisi gambaran soal konsep jangkauan keilmuan komunikasi dalam menghadapi era digital juga menempa kesiapan mental pribadi mahasiswa dalam organisasi.

    “Kita kini tengah menuju tantangan era 4.0, ini sudah tidak bisa dielakan lagi. Dalam menghadapi era itu sangat penting diikat dengan ideologi lembaga, kesiapan mental dan tentunya materi akademik yang menyesuaikan perkembangan. Insya Allah di Unma Banten sudah ke arah itu,” paparnya.(WDO)

  • Disebut Gerakan Moral, Akademisi Banten Dukung Aksi Mahasiswa

    Disebut Gerakan Moral, Akademisi Banten Dukung Aksi Mahasiswa

    Akademisi Banten mendukung gerakan moral mahasiswa

    Aksi mahasiswa mendapatkan berbagai dukungan dari kalangan akademisi kampus. Beberapa dosen tercatat mengizinkan mahasiswanya untuk turut serta dalam aksi demonstrasi, seperti yang dilakukan oleh akademisi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

    Abdul Hamid

    Akademisi Fisip Untirta Abdul Hamid mengatakan, kondisi saat ini dapat menjadi salah satu laboratorium bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliahnya untuk dapat mengamati secara langsung dinamika demokrasi di Indonesia.

    “Saya tidak mengerahkan anak-anak untuk demo, tapi saya ingin anak-anak memiliki sensitifitas dan kemudian bisa melihat dan belajar, mulai dari tuntutan mahasiswa itu apa, dan mengorganisasi massa itu bagaimana, itu hal yang menarik untuk diamati,” ujar dosen pengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Politik tersebut.

    Ketika ditanyakan, apakah mendukung gerakan mahasiswa terkait penolakan beberapa RUU yang sedang dibahas saat ini. Pria yang akrab dipanggil Abah tersebut mengatakan, mahasiswa menjadi pelaku sejarah dalam menyuarakan aspirasi masyarakat.

    “Saya berharap mahasiswa tersebut dapat memahami substansi dari aksi tersebut, sebagai bentuk partisipasi politik murni karena kegelisahan mereka terhadap tindakan DPR di akhir masa jabatan yang terkesan terburu-buru dalam menetapkan beberapa UU,” jelas pria yang akrab dipanggil Abah tersebut.

    Ia menjelaskan, beberapa RUU yang ditetapkan juga cenderung bertentangan dengan harapan masyarakat, seperti revisi UU KPK dan yang lainnya.

    “Prinsipnya, saya senang ketika mahasiswa turut andil dalam gerakan moral ini,” jelasnya.

    Dodi Firmansyah

    Sementara itu, tersebar status WA dari Akademisi FKIP Untirta Dodi Firmansyah yang menyatakan bahwa mahasiswa yang ingin melakukan demonstrasi untuk tidak usah meminta izin kepadanya, namun berangkat saja, dan diakhiri dengan pernyataan selamat berjuang.

    “Pagi tadi, ketua BEM dan DPM FKIP Untirta datang menghadap saya, dan meminta izin untuk berangkat aksi. Saya nyatakan, tidak usah meminta izin, dan langsung saja berangkat, karena aksi ini bagus untuk menambah kepekaan mereka terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat,” ujar Dodi.

    Senada dengan Abdul Hamid, Dodi menyatakan, tidak dalam konteks mengerahkan mahasiswa untuk berdemonstrasi. Namun, mengingat mahasiswa harus dapat memahami dan peka terhadap isu di masyarakat, maka perlu untuk turut serta menjadi bagian aksi tersebut.

    “Ini juga mendukung secara akademik. Dalam status saya selanjutnya, saya meminta kepada mahasiswa untuk saatnya meninggalkan hal-hal yang tidak menunjang akademisnya, seperti game online, kemudian turut belajar menyuarakan aspirasi masyarakat,” tegasnya. (PBN)