Tag: Maja

  • Warga Maja Demo Gara-gara Kotoran Ayam

    Warga Maja Demo Gara-gara Kotoran Ayam

    LEBAK, BANPOS – Tidak ada sosialisasi sebelumnya, warga Kampung Dengung, Desa Sindang Mulya, Kecamatan Maja menolak tempat pembuangan akhir (TPA) Dengung dijadikan tempat pembuangan limbah kotoran. Penolakan itu lantaran kotoran tersebut menimbulkan bau yang menyengat dan dikhawatirkan berdampak kepada kesehatan warga di sekitar TPA.

    “Kami warga Kampung Dengung Timur menolak limbah kotoran ayam dibuang di TPA Dengung. Kami khawatir berdampak pada kesehatan karena baunya menyengat,” kata seorang warga Kampung Dengung Timur, Bedah kepada wartawan.

    Ia bersama masyarakat setempat meminta Pemerintah Kabupaten Lebak melalui dinas terkait untuk menghentikan pembuangan limbah kotoran ayam ke TPA Dengung. Bedah mengaku tahu bahwa TPA itu tempat pembuangan sampah dari pasar dan sekitarnya, namun bukan berarti limbah kotoran ayam juga bisa dibuang ditempat ini.

    “Kami juga tahu bahwa TPA Dengung ini tempat pembuangan sampah yang berasal dari pasar dan sekitarnya di Rangkasbitung tapi bukan berarti juga jadi tempat pembuangan limbah kotoran ayam,” ujarnya.

    Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Lebak seharusnya melakukan kajian terlebih dahulu soal dampak yang akan ditimbulkan atau tidak langsung menerima dan menjadikan TPA Dengung sebagai tempat pembuangan limbah kotoran ayam.

    “Kenapa tidak dipertimbangkan dulu atau mensosialisasikan kepada kami. Kami khawatir dampak yang diakibatkan dari polusi atau dari bau kotoran ayam berdampak pada kesehatan masyarakat, karena itu kami mohon kepada pemerintah untuk menghentikan pembuangan kotoran ayam di TPA Dengung,” jelasnya.

    Warga Kampung Dengung lainnya Juli Sudianto mengungkapkan, aksi yang dilakukan warga kemarin sebetulnya bukan aksi unjuk rasa, tapi karena tidak ada sosialisasi sebelumnya terkait pembuangan kotoran ayam sehingga ada penolakan. Seharusnya, Dinas Lingkungan Hidup selaku pihak yang berkompeten melakukan sosialisasi terlebih dahulu sehingga masyarakat yang ada di sekitar TPA Dengung memahami.

    “Sebetulnya hanya miskomunikasi saja karena tidak ada sosialisasi sebelumnya. Kalau soal bau, sampah juga bau, hanya untuk kotoran ayam ini tempat pembuangannya harus jelas posisinya dimana dan juga soal pengelolaannya bagaimana agar tidak menimbulkan bau,” katanya, Rabu (2/2).

    Ia menyebut kedatangan warga saat itu sebetulnya juga diundang untuk membicarakan soal tersebut bersama pihak Dinas LH dan pengusaha. Namun, karena yang datang itu banyak tidak hanya perwakilan dan terjadi beda pendapat maka pembuangan kotoran ayam yang katanya sudah ada kerjasama antara pengusaha dan Pemkab Lebak dengan dasar Peraturan Bupati (Perbup) akhirnya itu ditunda.

    “Sebenarnya kapasitas saya saat itu hanya memfasilitasi warga dan pengusaha serta Dinas LH karena sebelumnya warga datang ke saya menyampaikan soal itu. Iya ditunda, enggak tahu sampai kapan, iya seharusnya ada sosialisasi dulu,” jelasnya.

    Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak Nana Mulyana mengatakan, bahwa aksi yang dilakukan warga Kampung Dengung itu dalam rangka menyampaikan aspirasi. Menurutnya, kotoran ayam itu masuk kategori organik bukan limbah beracun.

    Ditanya soal ketersediaan dan kondisi alat berat untuk pengelolaan sampah di TPA Dengung Nana menjelaskan, bahwa ada dua alat berat berupa Doser dan Cobelco dan sebelumnya dalam kondisi rusak. Tapi kata dia, sekarang ini setelah dilakukan perbaikan kondisi kedua alat tersebut baik dan sudah bisa dioperasikan.

    “Bukan demo, tapi menyampaikan aspirasi. Ada dua alat berat kondisi saat ini baik setelah dilakukan perbaikan,” jelasnya.

    (CR-01/PBN)

    Keterangan foto// Warga Kampung Dengung saat melakukan penolakan pembuangan kotoran ayam karena tidak ada sosialisasi sebelumnya

  • Sering PP Zona Merah, Dua Warga Maja Lebak Positif Covid-19

    Sering PP Zona Merah, Dua Warga Maja Lebak Positif Covid-19

    LEBAK, BANPOS – Pada grafik yang terkonfirmasi positif didata gugus covid Lebak pun bertambah 2 kasus lagi, yakni terakhir hari Selasa (16/6) di Kecamatan Maja, ada dua orang yang dinyatakan positif, yakni R (38) dan W (52). Sehingga jumlah terkonfirmasi positif menjadi 19 kasus.

    Seperti dilaporkan Tim Penanganan Gugus Covid Lebak kepada BANPOS, bahwa keduanya adalah berstatus pedagang yang kerap pulang balik ke area zona merah, Jakarta.

    Juru Bicara Gugus Covid Lebak, Firman Rahmatullah kepada BANPOS membenarkan adanya penambahan kasus terkonfirmasi Covid di Lebak.

    Menurutnya, dalam empat hari kemarin grafik statis di jumlah 17 kasus, namun kini kembali bertambah 2 orang, sehingga hingga Selasa (26/06) kasus terkonfirmasi berjumlah 19 kasus.

    “Ya benar, hari selasa ini ada penambahan 2 kasus terkonfirmasi positif, inisial R (32) dan W (52) keduanya warga Kecamatan Maja. Jumlah yang terkonfirmasi di Maja ini jadi 4 kasus. Sehingga jumlah total se-Lebak ada 19 kasus yang terkonfirmasi positif,” ujar Firman, Selasa malam (16/06).

    Dikatakan, dua orang yang terkonfirmasi tersebut sebelumnya adalah OTG namun hasil penelusuran tim gugus keduanya itu pernah kontak dengan terkonfirmasi positif sebelumnya, disamping itu keduanya pun sering bepergian ke area zona merah,

    “Sebelumnya di Maja ini ada dua orang yang terkonfirmasi, dari tracking yang kita lakukan dan juga setelah dilakukan uji swab kepada nereka yang rentan kontak erat, hasilnya R dan W itu positif terkonfirmasi, dan sekarang kita masih melakukan tracking lanjutan terhadap siapa saja yang pernah kontak erat dengannya lagi,” jelasnya.

    Penambahan terbaru ini adalah temuan dari upaya tracking pihak Tim Gugus Covid Lebak dalam upaya menghambat penyebaran Covid-19, dan kepada masyarakat Lebak pihaknya minta agar tetap mengindahkan protokol kesehatan.

    “Bagi keduanya kita intruksikan isolasi mandiri dalam pengawasan tim gugus covid. Dan kepada masyarakat diharapkan tetap mengikuti aturan protokol kesehatan,” paparnya.(WDO/PBN)

  • Dorong Pelajar Lanjutkan Pendidikan, Alumni Gelar Ekspo Kampus

    Dorong Pelajar Lanjutkan Pendidikan, Alumni Gelar Ekspo Kampus

    JAWILAN, BANPOS – Alumni Yayasan Ikhlas Salman Alfarisiy menggelar kegiatan ekspo kampus untuk memperkenalkan dunia kampus kepada pelajar tingkat akhir di wilayah Serang Timur seperti Kopo, Jawilan, dan Cikande.

    Agenda yang bertajuk Gerakan Belajar Kreatif Ikhlas (GBKI) Incredible 2 ini dihadiri para alumni yang berhasil diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) seluruh Indonesia.

    Ketua pelaksana kegiatan, Ahmad Robiyana, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya agar pelajar akhir di Serang Timur dapat termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi.

    “Mereka jangan hanya berhenti di jenjang SMA, SMK atau MA saja. Namun mereka harus tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi, baik itu swasta maupun negeri,” ujarnya kepada BANPOS, Senin (27/1).

    Ia mengatakan, selain memotivasi para pelajar tingkat akhir, kegiatan ini juga agar dapat memberikan gambaran secara singkat bagaimana kehidupan dunia kampus. Seperti biaya hidup dan tugas-tugas yang diberikan.

    “Dengan adanya acara ini, diharapkan para peserta bisa tahu dunia perkuliahan itu kayak gimana sih. Biaya hidupnya itu seperti apa, dan bayar UKT atau biaya kuliah yang tidak mahal. Trus tugas-tugas mereka sebagai mahasiswa bagaimana,” tuturnya.

    Menurut pria yang kerap disapa Robi ini, para peserta bukan hanya pelajar yang menempuh pendidikan di bawah Yayasan Ikhlas Salman Alfarisiy saja, namun juga berasal dari pelajar yang berada di berbagai sekolah di Serang Timur.

    “Pesertanya itu dari berbagai sekolah. Ada yang dari Kopo, Maja, Jawilan, Cikande dan Pamarayan. Jumlah keseluruhannya itu mencapai kurang lebih 320 peserta,” kata Robiyana yang juga mahasiswa Untirta jurusan Ekonomi Syariah ini.

    Sementara, untuk mereka yang memaparkan motivasi dan gambaran dunia kampus kepada para peserta, berasal dari 25 universitas baik negeri maupun swasta. Adapun rangkaiannya yaitu seminar, parade kampus, talkshow dan pameran kampus.

    “Sebenarnya kami mengundang 28 universitas. Namun yang hadir hanya 25 universitas. Disana mereka mengisi kegiatan dengan seminar, parade kampus, talkshow serta pameran kampus,” terangnya.

    Ia pun berharap, dengan adanya kegiatan tersebut para pelajar dapat termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini agar kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Serang Timur dapat lebih baik lagi.

    “Semoga dengan adanya kegiatan ini, para peserta dapat berpikir untuk terus melanjutkan pendidikannya ke jenjang yangg lebih tinggi lagi. Selesai SMA lanjut kuliah S1. Selesai S1 lanjut S2, dan seterusnya,” tandasnya. (DZH)