PANDEGLANG, BANPOS – Ahmad Taufiq Rohman terpilih sebagai ketua Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar (PW MA) Provinsi Banten tahun 2022-2027 pada Musyawarah Wilayah (Muswil) IV PW MA Banten, di Aula Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Banten, Pandeglang, Minggu (30/1).
Dalam Muswil tersebut, Taufik terpilih sebagai ketua setelah meraih suara terbanyak pada saat dilakukan pemungutan suara. Dari sebanyak 53 suara, Taufik memperoleh sebanyak 27 suara, Dahlan Hasyim 26 suara dan Walidan 0 suara.
Dalam penghitungan suara yang cukup menegangkan. Perolehan suara antara Taufiq dan Dahlan Hasyim saling menyusul, sehingga keduanya sama-sama memperoleh 26 suara. Suasana semakin tegang ketika kertas suara tinggal tersisa satu.
Begitu kertas suara terakhir dibacakan dan tersebut nama Taufiq Rahman, para pendukung Taufiq sponton mengungkapkan rasa syukur dan mengucapkan selamat dan Dahlan Hasyim langsung menghampiri Taufik, seraya mengucapkan selamat. Keduanya pun berpelukan dan saling dukung.
Sebelum pemilihan berlangsung, proses pembahasan tata tertib pemilihan berlangsung alot dan penuh interupsi. Berdasarkan draft, pemilihan ketua ditetapkan berdasarkan musyawarah mufakat oleh seorang perwakilan dari pengurus besar, dua pengurus demisioner dan pada calon ketua, sebagaimana amanat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Mathla’ul Anwar. Namun cara pemilihan ini mendapatkan protes dari peserta musyawarah karena memiliki hak suara tetapi tidak dilibatkan dalam memilih.
Setelah melalui perdebatan dengan berbagai argumen, akhirnya diputuskan pemilihan ketua diawali dengan cara musyawarah yang hanya diikuti oleh empat calon yaitu Edi Suhaedi (pengurus PW MA Banten), Taufiq Rohman (pengurus PW MA Banten), Dahlan Hasyim (Ketua Perguruan MA Tigaraksa) dan Walidan (pengurus PW MA Banten).
Keempatnya diberikan waktu untuk bermusyawarah di sebuah ruangan agar menentukan siapa yang menjadi ketua diantara mereka. Hasilnya, seperti yang disampaikan oleh Walidan, semuanya bersepakat untuk tidak mufakat dan semua ingin menjadi ketua, sehingga pemilihan dilakukan melalui voting.
Usai Walidan berbicara, Edi Suaedi diluar dugaan menyatakan mengundurkan diri sebagai calon dengan alasan bahwa pemilihan harus dilakukan melalui musyawarah mufakat. Dia menyatakan tidak sepakat dengan voting.
Kemudian Edi menyarankan kepada perguruan yang sudah menjalin komunikasi dengan dirinya agar memberikan dukungan kepada Taufiq Rohman.
Akhirnya hanya tiga calon yang dipilih oleh pemilik suara yaitu perwakilan pengurus daerah, perguruan dan Badan Otonom (Banom) Mathla’ul Anwar di Banten.
Sebelum pemilihan, ketiga calon diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri untuk menyampaikan visi dan misi, serta program secara singkat. Secara umum mereka mencalonkan sebagai ketua untuk memajukan Mathla’ul Anwar di Banten.
Seusai terpilih, Taufiq Rohman menyatakan, Mathla’ul Anwar adalah rumah besar untuk memajukan umat. Karena itu, ia mengajak warga Mathla’ul Anwar untuk bersama-sama berhimpun, memajukan dan membesarkan Mathla’ul Anwar.
(DHE/PBN)