Tag: Mbappe

  • Belum Selevel Mbappe

    Belum Selevel Mbappe

    SERANG, BANPOS – Skill Rafael Leao dinilai belum selevel Kylian Mbappe. Penilaian itu diungkap legenda pemain AC Milan,
    Clarence Seedorf, usai eks timnya dibantai Paris Saint-Germain (PSG) 3-0 pada matchday ketiga Grup F
    Liga Champions di Parc de Princes, Jumat (27/10) dini hari kemarin.

    “Leao belum pantas disandingkan dengan Mbappe. Level skillnya masih kalah jauh bila dibandingkan
    dengan Mbappe,” kata Seedorf seperti dikutip dari sKY Spirt.

    Menurutnya, skill Mbappe dari waktu ke waktu terus meningkat secara konsisten. Itu terlihat di mana
    dari cara dia mencetak gol lewat aksi individunya.

    Dia menggocek Fikayo Tomori, lalu melepas tembakan ke tiang dekat. Mike Maignan sampai tidak
    berkutik dibuatnya. Tidak hanya itu, Mbappe secara keseluruhan tampil memukau.

    Empat dari lima tembakannya tepat sasaran. Dia juga mencatatkan tiga dribel sukses dari tujuh
    percobaan. “Jadi jangan pernah banding-bandingkan Leao dengan Mbappe. Leao tidak tajam,” ujarnya.

    Di laga itu, Leao hanya mencatat satu tembakan tepat sasaran dari total empat tembakan. Performanya
    bahkan belum setara dengan kontribusi yang diberikan diberikan Mbappe kepada timnya.

    “Saya sebetulnya masih berharap Leao bisa lebih baik agar bisa setajam Mbappe. Saya yakin dia tahu
    kekurangannya, dan akan terus berusaha meningkatkannya lagi,” pungkasnya. (ENK/RMID)

  • Belum Selevel Mbappe

    Belum Selevel Mbappe

    SERANG, BANPOS – Skill Rafael Leao dinilai belum selevel Kylian Mbappe. Penilaian itu diungkap legenda pemain AC Milan,
    Clarence Seedorf, usai eks timnya dibantai Paris Saint-Germain (PSG) 3-0 pada matchday ketiga Grup F
    Liga Champions di Parc de Princes, Jumat (27/10) dini hari kemarin.

    “Leao belum pantas disandingkan dengan Mbappe. Level skillnya masih kalah jauh bila dibandingkan
    dengan Mbappe,” kata Seedorf seperti dikutip dari Sky Spirt.

    Menurutnya, skill Mbappe dari waktu ke waktu terus meningkat secara konsisten. Itu terlihat di mana
    dari cara dia mencetak gol lewat aksi individunya.

    Dia menggocek Fikayo Tomori, lalu melepas tembakan ke tiang dekat. Mike Maignan sampai tidak
    berkutik dibuatnya. Tidak hanya itu, Mbappe secara keseluruhan tampil memukau.

    Empat dari lima tembakannya tepat sasaran. Dia juga mencatatkan tiga dribel sukses dari tujuh
    percobaan. “Jadi jangan pernah banding-bandingkan Leao dengan Mbappe. Leao tidak tajam,” ujarnya.

    Di laga itu, Leao hanya mencatat satu tembakan tepat sasaran dari total empat tembakan. Performanya
    bahkan belum setara dengan kontribusi yang diberikan diberikan Mbappe kepada timnya.

    “Saya sebetulnya masih berharap Leao bisa lebih baik agar bisa setajam Mbappe. Saya yakin dia tahu
    kekurangannya, dan akan terus berusaha meningkatkannya lagi,” pungkasnya. (ENK/RMID)

  • Mbappe Tolak Tawaran Al Hilal Rp 5 Triliun

    Mbappe Tolak Tawaran Al Hilal Rp 5 Triliun

    PRANCIS, BANPOS – Kabar mengejutkan datang dari penyerang Paris SaintGermain (PSG), Kylian Mbappe. Kapten Timnas Prancis itu dikabarkan menolak tawaran untuk berkarier di Liga Arab Saudi bersama klub Al Hilal.

    Penyerang berusia 24 tahun ini bahkan menyatakan kesiapannya tetap menjadi penghangat bangku cadangan Les Parisiens julukan PSG.

    Mbappe yang saat ini memiliki kontrak bersama PSG hingga akhir Juni 2024, tampaknya tidak berminat memperpanjang masa baktinya di Parc des Princes.

    Pihak PSG pun telah memberikan keputusan mengenai masa depan Mbappe. Mereka bersedia melepas pemain ini pada bursa transfer musim panas 2023, untuk menghindari kehilangan bintangnya secara cuma-cuma pada musim depan.

    Al Hilal, klub asal Arab Saudi, menunjukkan keseriusannya merekrut Kylian Mbappe. Mereka bersedia membayar 259 juta poundsterling atau sekitar Rp 5 triliun kepada PSG untuk mendapatkan sang pemain.

    Namun, sebuah sumber yang dekat dengan Mbappe mengungkapkan bahwa mantan penyerang AS Monaco tersebut tidak bermasalah dengan menjadi penghangat bangku cadangan di PSG.

    Baginya, bermain di Arab Saudi bukanlah pilihan yang menarik. “Situasi seperti ini akan memperkuat tekad sang pemain. Mbappe memiliki kontrak selama satu tahun yang tidak bisa dianggap enteng. Jika dia harus duduk di bangku cadangan, dia akan bertahan dengan itu,” ujar sumber terdekat Mbappe.

    Perselisihan PSG dan Mbappe mencapai puncaknya pada akhir pekan lalu, ketika Le Parisien mencoret penyerang itu dari daftar pemain untuk tur pramusim ke Jepang dan Korea Selatan (Korsel).

    Ada dugaan Mbappe tidak akan dimainkan sama sekali pada musim depan, jika dia tidak meneken kontrak baru di PSG. (RMID)

  • Mbappe Jadi Rebutan Klub Eropa Dan Arab

    Mbappe Jadi Rebutan Klub Eropa Dan Arab

    EROPA, BANPOS – Striker Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe terus menjadi rebutan klub-klub besar. Baik klub Eropa maupun klub Liga Arab yang menjadi destinasi baru para pemain.

    Sebelumnya, klub raksasa Spanyol, Real Madrid menyatakan tertarik membawa Mbappe pada musim lalu. Namun, buntu di detik-detik terakhir. Musim ini, mereka belum menyerah. Sedangkan, dua klub Liga Primer Inggris Arsenal dan Chelsea pun ikut latah.

    The Gunners – julukan Arsenal, bahkan sedang mempersiapkan penawaran yang berani untuk mendatangkan kapten Timnas Prancis itu. Arsenal bersedia melepas Gabriel Martinelli un­tuk mewujudkan mimpinya.

    Meriam London percaya diri keinginannya bisa terwujud, karena mengandalkan fakta bahwa Mbappe telah mengatakan hal-hal positif tentang klub secara terbuka. Dan dikatakan lebih memilih untuk pindah ke Emirates Stadium daripada rival mereka di Premier League.

    Sementara, Chelsea juga menunjukkan ketertarikan merekrut Mbappe. Namun, Football Transfers mengklaim bahwa rival London, Arsenal, berharap dapat membujuk PSG untuk menjual­nya, dan mereka bersedia menjual Gabriel Martinelli untuk meng­umpulkan dana yang cukup agar mereka dapat membelinya.

    Mbappe saat ini sedang berselisih dengan PSG. Setelah memberi tahu klub bahwa dia berniat pergi pada akhir musim depan, PSG akhirnya ingin me­lepasnya sekarang untuk menda­patkan biaya transfer. Kecuali jika Mbappe menandatangani perpanjangan kontrak.

    Real Madrid merupakan tim yang diunggulkan untuk men­datangkan Kylian Mbappe. Namun, Los Blancos tidak ingin mengeluarkan biaya transfer dan mungkin akan menunggu hingga kontraknya berakhir pada musim panas mendatang.

    Persaingan juga datang dari klub Arab Saudi, Al-Hilal, yang bersedia membayar 173 juta poundsterling (Rp 3,3 triliun) untuk merekrut Mbappe musim panas ini.

    Klub raksasa Arab Saudi itu juga akan memberi pemain beru­sia 24 tahun tersebut 346 juta poundsterling (Rp 6,6 triliun) selama satu musim.

    Dengan demikian, peluang Arsenal mendapatkan Mbappe terlihat kecil, mengingat be­sarnya biaya yang harus dike­luarkan untuk mendatangkan sang pemain bintang asal Prancis tersebut. Paket gajinya juga berada di luar jangkauan runner-up Liga Primer musim lalu itu.

    Pelatih Arsenal Mikel Arteta mengatakan, Arsenal masih akan merekrut lebih banyak pemain musim panas ini. Sebab, mereka ingin memperkuat skuadnya untuk meraih gelar juara.

    The Gunners telah mengu­mumkan tiga rekrutan di musim panas, termasuk kesepakatan yang memecahkan rekor trans­fer rekor klub senilai 105 juta poundsterling untuk Declan Rice dari West Ham United, serta perekrutan Kai Havertz dari Chelsea dan Jurrien Timber dari Ajax. (RMID)

  • PSG Mau Lepas Kylian Mbappe Ke Chelsea

    PSG Mau Lepas Kylian Mbappe Ke Chelsea

    INGGRIS, BANPOS – Paris Saint-Germain (PSG) dilaporkan sudah siap menjual Kylian Mbappe pada bursa transfer musim panas ini. Tapi, bukan ke Real Madrid, melainkan ke salah satu klub Premier League.

    Kabar itu dikonfirmasi pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano, lewat cuitannya di akun Twitter miliknya.

    Menurut dia, saat ini ada dua hal yang diprioritaskan Les Parisiens terkait nasib Mbappe. Pertama, PSG ingin menjual Mbappe secepatnya.

    Dan kedua mereka memulai rencana tanpa Mbappe, termasuk tur ke Jepang. Dua detail yang dipaparkan oleh Romano mengindikasikan bahwa PSG tak ingin kehilangan pemain secara gratis pada musim panas 2024.

    Oleh karena itu, mereka siap menguangkan Mbappe pada musim panas ini. Dikutip dari The Sun, kemarin, PSG dikabarkan mengharapkan adanya tawaran dari klub Liga Inggris.

    Klub yang dimaksud adalah Chelsea. Dalam laporan itu, Les Parisiens siap melepas Mbappe jika Chelsea melemparkan tawaran yang sesuai.

    Kalau akhirnya Mbappe dilepas oleh PSG ke Chelsea, maka hal itu akan menjadi pukulan telak untuk Real Madrid.. Sebabnya, klub raksasa Liga Spanyol itu sudah sejak lama ingin memboyong sang bomber.

    Pada musim panas 2021, Real Madrid sudah menyiapkan tawaran besar untuk merekrut Mbappe. Kala itu, Los Blancos menyiapkan mahar besar senilai 160 juta euro atau setara Rp 2,5 triliun.

    Akan tetapi, penawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh PSG. Pasalnya, Les Parisiens dilaporkan meminta mahar yang lebih tinggi.

    Setahun kemudian, kolektor 35 gelar Liga Spanyol itu kembali menawar Mbappe. Lagi-lagi, upaya Los Blancos untuk memboyong Mbappe tak membuahkan hasil.

    Hal itu karena sang pemain lebih memilih bertahan di Paris Saint-Germain usai menandatangani kontrak baru. Dalam kontrak barunya, Mbappe dilaporkan menandatangani perjanjian kerja selama tiga tahun bersama PSG.

    Rinciannya, Mbappe menandatangani kontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun. (RMID)

  • Mbappe Disemprot PSG

    Mbappe Disemprot PSG

    PRANCIS, BANPOS – Masa depan Kylian Mbappe bersama Paris Saint-Germain (PSG) masih belum jelas. Bahkan, Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi memberikan ultimatum kepada Mbappe.

    Dia menegaskan, sang pemain harus menandatangani kontrak baru, jika ingin bertahan di klubnya. Hal itu dikarenakan klub raksasa Prancis tersebut tidak mau melepaskannya secara gratis tahun depan.

    Mbappe pada bulan lalu telah mengirimkan surat ke PSG yang menyatakan bahwa dia tidak berniat memperpanjang kontraknya, yang akan berakhir pada 2024.

    Namun, Mbappe kemudian mengklarifikasi bahwa dia tidak meminta klub Prancis untuk mengizinkannya pindah ke Real Madrid, yang pernah mencoba untuk mendatangkannya, tetapi gagal setelah sang pemain justru memperpanjang kontraknya.

    “Posisi saya sangat jelas. Saya tidak ingin mengulanginya setiap saat: bila Kylian ingin bertahan, dia perlu menandatangani kontrak baru,” kata Al-Khelaifi kepada wartawan setelah memperkenalkan Luis Enrique sebagai pelatih baru PSG.

    “Kami tidak ingin kehilangan pemain terbaik dunia secara cuma-cuma, kami tidak bisa melakukan itu. Ini adalah klub Prancis,” ujarnya.

    “Dia bilang dia tidak akan pernah pergi secara gratis. Bila dia berubah pikiran hari ini, itu bukan salah saya. Kami tidak ingin kehilangan pemain terbaik di dunia secara gratis, itu sangat jelas,” lanjut Al-Khealifi.

    PSG saat ini menghadapi dilema apakah tetap mempertahankannya atau menjualnya dengan harga yang kemungkinan lebih murah karena kontraknya hanya bertahan sampai tahun depan.

    Mbappe telah menjadi pencetak gol terbanyak Ligue 1 dalam lima musim terakhir dan PSG akan sangat ingin mempertahankannya setelah kehilangan Lionel Messi dengan status bebas transfer.

    Messi memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya untuk pindah ke Inter Miami. (RMID)

  • Mbappe Bongkar Aib Lionel Messi

    Mbappe Bongkar Aib Lionel Messi

    PRANCIS, BANPOS – Bintang Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe blak-blakan beberkan kondisi kurang baik di klubnya. Bahkan, Lionel Messi pun tak dihormati fans klub itu.

    Mbappe mengungkap keprihatinan terkait nasib La Pulga panggilan Lionel Messi yang tidak dihormati fans sepakbola Prancis.

    Mbappe mengaku, bingung mengapa hal itu terjadi, padahal mantan rekan setimnya itu adalah salah satu pemain top dunia. Hal ini disampaikan Kylian Mbappe saat diwawancara secara eksklusif oleh media asal Italia, La Gazzetta Dello Sport, kemarin.

    “Dia (Lionel Messi) adalah sa lah satu pemain terhebat di dunia dalam sejarah sepak bola,” puji Mbappe dalam status akun Twitternya, kemarin.

    “Bukanlah sebuah kabar baik apabila orang seperti Lionel Messi harus pergi (dari Paris Saint-Germain),” sambungnya. Messi telah memutuskan berpisah dengan PSG usai membela klub berjuluk Parc des Princes itu selama dua musim dari 2021- 2022.

    Kini, Messi akan melanjutkan karir di Amerika Serikat dengan bermain untuk salah satu klub peserta Major League Soccer, Inter Miami. Selain karena kontraknya bersama Paris Saint-Germain habis pada 30 Juni 2023, Messi kerap kali mendapatkan sambutan tidak hangat, terutama dari fans ultras PSG sendiri.

    Messi sering mendapatkan kritikan dan seruan dari fans Les Parisiens ketika bertanding di lapangan. Hal itu membuat Mbappe merasa kebingungan dengan apa yang dialami Messi selama berkarir di Perancis.

    “Saya tidak cukup mengerti dan paham mengapa banyak sekali fans kami yang lega dengan kepergian Messi dari klub,” tutur Mbappe. “Dia tidak mendapatkan rasa hormat yang semestinya selama berkarier di Perancis,” tandas bintang PSG tersebut. (RMID)

  • Membayangkan Pertarungan Messi melawan Mbappe

    Membayangkan Pertarungan Messi melawan Mbappe

    JAKARTA, BANPOS- Lionel Messi dan Kylian Mbappe sama-sama bermain untuk Paris Saint Germain. Keduanya mitra sekaligus bersaing dalam klub raksasa Liga Prancis itu.

    Keduanya tampil menawan dan inspiratif selama Piala Dunia 2022 di Qatar yang memiliki klub mereka yang royal mengeluarkan dana besar untuk membeli pemain-pemain terhebat di dunia, termasuk mereka dan Neymar.

    Kini kedua pemain berbeda usia itu bertarung dalam partai puncak turnamen sepak bola terbesar sejagat yang awalnya dipenuhi kontroversi namun kemudian pupus begitu turnamen ini mulai.

    Pertarungan Prancis dengan Argentina bukan saja laga klasik antara dua kutub sepak bola yang sama-sama sudah dua kali menggenggam trofi lambang supremasi sepak bola global itu. Laga ini juga pembuktian siapa di antara Lionel Messi dan Kylian Mbappe yang terbesar.

    Sudah empat Messi mengikuti Piala Dunia dan selalu saja trofi ini lepas dari jangkauan sang superstar.

    Kini pada edisi yang kelimanya dan setahun setelah dia akhirnya memasukkan trofi turnamen besar bersama timnasnya, Copa America, dalam almari pialanya, Messi berpeluang mewujudkan mimpi seumur hidupnya bersama skuad Tim Tango edisi 2022 yang disebutnya memiliki visi dan pandai membaca arah permainan.

    Sedangkan bagi Mbappe, ini adalah Piala Dunia keduanya. Dia bersiap menjadi salah satu dari segelintir orang yang berusaha menyamai generasi Pele menjadi juara dunia dua kali berturut-turut.

    Kedua superstar ini berbeda jauh usianya. Messi 35 tahun, Mbappe 23 tahun. Namun di lapangan hijau, perbedaan usia itu tak terlihat.

    Ini karena mereka sama-sama tampil menawan. Mereka membuat orang-orang berdecak kagum oleh caranya mencari ruang, oleh bagaimana mengolah bola, oleh betapa piawainya mereka memperdaya lawan, dan oleh visinya dalam memetakan arah permainan.

    Mereka berdua juga sama kreatifnya. Hanya sedikit perbedaan di antara keduanya, termasuk soal kecepatan berlari.

    Messi yang sudah dimakan usia tentu tidak secepat dulu. Sebaliknya, dengan kecepatan berlari 35,3 km per jam kala melawan Polandia, Mbappe bersama Kamaldeen Sulemana, Nico Williams, David Raum, Antonee Robinson, Daniel James, Achraf Hakimi dan Ismaila Sarr adalah sprinter-sprinter fantastis.

    Tetapi dalam soal kreativitas, Messi tak kalah dari Mbappe. Bahkan mungkin di atasnya.

    Dua pertandingan terakhir Piala Dunia 2022 membuktikan keluhuran kreativitas mereka itu kala Messi melakukannya saat menghadapi Kroasia, sedangkan Mbappe saat melawan Maroko.

    Messi merancang gol ketiga Argentina dalam pertandingan semifinal melawan Kroasia dengan cara yang sensasional. Tetapi kemaestroannya segera disamai Mbappe yang juga meliuk-meliuk mengelabui lima pemain lawan sebelum merancang gol kedua Prancis kala melawan Maroko.

     

    Atraksi paling ditunggu

    Aksi mereka menjadi atraksi yang sangat ditunggu suporter bola, apalagi berbeda dari sebelum ini ketika mereka sering tampil bareng untuk saling mendukung menciptakan gol untuk PSG, mereka kini masuk lapangan berbarengan dalam kondisi saling berhadapan untuk saling memangsa.

    Keduanya memiliki para deputi yang tahu apa mau mereka. Mereka memiliki asisten-asisten haus gol yang sama pintarnya dalam membaca permainan, dan tahu bagaimana membebaskan dua superstar dari kawalan lawan.

    Tapi sering pula kedua pemain ini sendiri yang kreatif menciptakan ruang bagi dirinya sendiri. Mereka juga tahu pasti kapan harus menggiring bola sendirian dan kapan harus mengirimkan bola kepada rekan-rekannya.

    Jika Mbappe sering ditaruh dalam posisi sayap yang mengapit Olivier Giroud bersama Ousmane Dembele di kanan, dan Antoine Griezmann sebagai false nine, maka Messi ditempatkan sebagai ujung tombak kembar yang belakangan disandingkan dengan Julian Alvarez.

    Keduanya berusaha disembunyikan dalam posisi yang membuat lawan ragu mengawalnya. Mbappe membuat lawan ragu apakah harus mengawal Giroud, Dembele atau dia. Messi membuat lawan terpecah antara harus mengawal Alvares dan lainnya, atau dia.

    Tetapi tetap saja, mereka berdua yang akhirnya menjadi sasaran utama bek-bek lawan.

    Mbappe dikuntit Kyle Walker kala melawan Inggris dan kemudian Achraf Hakimi saat melawan Maroko, sementara Borna Sosa menjadi salah satu yang setia membuntuti gerakan Messi.

    Semuanya tak begitu berhasil, karena andai pun pengawalan berhasil membuat kedua megabintang tak mencetak gol, umpan-umpan kedua superstar lapangan hijau ini sungguh tak bisa dikendalikan.

    Itulah yang terjadi ketika Prancis menutup kisah dongeng Maroko dalam semifinal lalu, dan Argentina dalam membuyarkan impian Kroasia masuk final Piala Dunia untuk kedua kali berturut-turut dalam semifinal lainnya.

    Kini, apakah Nahuel Molina akan pula ditugaskan meredam Mbappe, dan apakah Theo Hernandez yang cukup berhasil meredam Hakim Ziyech bisa melumpuhkan Messi nanti.

    Butuh lebih dari sekadar kekuatan fisik dan energi untuk menjinakkan mereka karena semua pemain yang ditugaskan membuntuti kedua superstar membutuhkan pula kecerdasan dalam membaca gerakan mereka.

    Tanyakan ini kepada Josko Gvardiol yang dengan tubuh besarnya dan mungkin menyangka Messi sudah lamban, tak bisa mengatasi gerakannya yang meliuk-liuk di tepi kotak penalti Kroasia sebelum mengirimkan umpan dari sudut sempit di dalam kotak penalti kepada Julian Alvarez.

    Tanyakan itu kepada Sofyan Amrabat dan Achraf Dari, serta tiga pemain Maroko lainnya yang gagal menghentikan Mbappe walaupun umpan terusan Mbappe kepada Randal Kolo Muani berbau keberuntungan mengingat sempat terbelokkan kaki pemain Maroko.

    Mungkin saja pelatih Argentina Lionel Scaloni akan langsung menurunkan Lisandro Martinez untuk membentuk formasi tiga bek bersama Cristian Romero dan Nicolas Otamendi, guna menangkal agresi Mbappe. Tetapi tubuh besar Ibrahima Konate atau jam terbang tinggi yang dimiliki Raphael Varanejuga bukan jaminan bisa menjinakkan Messi. Josko Gvardiol, Borna Sosa, Nathan Ake, Daley Blind, dan lainnya dibuat keteteran oleh Messi.

     

    Paling menonjol dalam timnya

    Mengawal kedua pemain ini tak saja dibutuhkan fokus kepada bola dan kaki kedua pemain, karena bek-bek lawan membutuhkan aspek yang mustahil mereka miliki, yakni mengontrol jalan pikiran kedua megabintang, tentang ke mana mereka akan mengarahkan bola, apakah akan menembakkannya sendiri atau meneruskannya kepada rekan-rekan satu timnya.

    Tetapi dua bintang klub Prancis yang dimiliki penguasa Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani ini memang mutlak dikawal karena membiarkan mereka bebas berkeliaran sama artinya melepas macan di kebun binatang.

    Mereka sama-sama sudah mencetak lima gol dan paling banyak menciptakan peluang gol untuk timnya masing-masing. Mbappe menciptakan 25 peluang, Messi membuat 27 peluang.

    Tak hanya itu, mereka juga pemain yang paling sering menjadi sasaran umpan rekan-rekannya, termasuk kala menerima bola di antara lapangan tengah dan lini pertahanan lawan. Di sektor ini, Mbappe sudah 147 kali menerima bola, sedangkan Messi 123 kali.

    Mereka bisa begitu karena mempunyai mitra-mitra yang membuat mereka bisa mencapai statistik-statistik itu.

    Oleh karena itu, kalaupun Messi versus Mbappe adalah episode paling menarik dalam laga final Piala Dunia 2022 nanti itu, sebenarnya ini juga pertarungan antara Rodrigo de Paul dengan Aurelien Tchouameni.

    Dua gelandang pekerja keras ini adalah pembuka gerbang pertahanan lawan dan sekaligus jangkar yang menangkal lawan sebelum merangsek teritori pertahanan.

    De Paul malah lebih istimewa lagi. Ini adalah pemain Argentina yang paling tinggi jelajah berlarinya, paling sering menusuk dan memotong serangan lawan, serta paling sering menerima dan mengirimkan bola.

    Dia adalah satu dari tiga pemain Argentina berstatistik tinggi selain Messi dan Angel de Maria. Sedangkan dari Prancis, ada empat pemain paling menonjol termasuk Mbappe. Tiga lainnya adalah Tchouameni, Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele.

    Laga ini juga kontes untuk dua kiper hebat yang masih tersisa dalam Piala Dunia 2022, antara Emiliano Martinez dengan Hugo Lloris. Martinez sudah 34 kali menyelamatkan gawang Argentina, sedangkan Lloris sudah 53 kali menghindarkan gawang Prancis dari kebobolan.

    Tetapi cara semua pemain kedua, termasuk bek-bek mereka, akan paralel dengan bagaimana Messi dan Mbappe memainkan bola.

    Mereka juga dua calon pasti peraih Sepatu Emas, namun siapa di antara mereka yang meraih trofi, lebih sulit diprediksi.

    Messi mungkin lebih bernafsu ketimbang Mbappe yang sudah mendapatkan trofi itu pada 2018 dalam usia hanya satu tahun lebih tua dibandingkan ketika Messi melakukan debut Piala Dunia pada 2006.

    Namun Messi mungkin tak peduli dengan rivalitas diam-diamnya dengan Mbappe. Sebaliknya Mbappe mungkin menganggap sekuen ini salah satu bagian paling menarik dalam balik sekuel akhir Piala Dunia 2022 ini.

    Apakah ini puncak dari segala puncak karier Messi atau justru pengukuhan untuk era cemerlang Mbappe? Dua hari lagi jawabannya. (ANT)