Tag: Megawati Soekarnoputri

  • Mega Pimpin Rapat Pemenangan GAMA

    Mega Pimpin Rapat Pemenangan GAMA

    JAKARTA, BANPOS – Megawati Soekarnoputri all out memenangkan duet Ganjar Pranowo-Mahfud MD (GAMA). Salah satu buktinya, Ketua Umum PDIP ini selalu turun langsung memimpin rapat-rapat pemenangan GAMA. Yang terbaru, Mega memimpin rapat di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

    Rapat yang digelar di markas Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) ini, adalah yang pertama setelah Mahfud MD diumumkan sebagai Cawapres Ganjar, pekan lalu.

    Rapat dihadiri komplet oleh petinggi parpol pendukung GAMA dan juga personel TPN GP. Mereka antara lain Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketum Hanura Oesman Sapta, Plt Ketua Umum PPP Mardiono, dan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno. Dari PDIP hadir Hasto Kristiyanto, Puan Maharani, Olly Dondokambey, Ahmad Basarah, dan Pramono Anung. Ketua TPN Arsjad Rasjid serta Wakil Ketua TPN Andika Perkasa dan Gatot Edy Pramono juga hadir. Tak ketinggalan, Mahfud juga ada.

    Usai rapat, Puan memberikan keterangan kepada wartawan. Putri bungsu Mega ini menyatakan, dalam rapat itu, dibahas sejumlah strategi menjaga suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah. Hal tersebut untuk antisipasi “serangan” Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Perempuan yang pertama jadi Ketua DPR ini mengatakan, semua paslon pasti sudah memiliki strategi masing-masing untuk meraih kemenangan di Pilpres 2024. “Seperti yang Pak Presiden Jokowi sampaikan, biar rakyat yang memilih dan rakyat yang menentukan. Kita jaga suara yang ada di Jawa Tengah, kita lihat nanti,” kata Puan.

    Soal status Gibran di PDIP, Puan enggan berkomentar panjang lebar. Puan mengakui sudah berbicara panjang lebar dengan Gibran sebelum putra sulung Jokowi itu dideklarasikan menjadi Cawapres Prabowo. Dalam perbincangan itu, Gibran hanya pamit menjadi Cawapres Prabowo. Tak ada pengembalian kartu tanda anggota.

    “Nggak ada pengunduran diri. Kami juga melihat, hanya kata selamat yang bisa saya sampaikan kepada Mas Gibran. Sudah gitu saja,” kata Puan.

    Saat ditanya bagaimana sikap Banteng selanjutnya, Puan juga enggan mengomentari. “Ya sudah, sudah jadi Cawapres dari Mas Prabowo. Jangan mancing-mancing aja,” seloroh Puan.

    Hary Tanoe berbicara lebih detail. Bos MNC Group ini menjelaskan, rapat ini membahas strategi pemenangan GAMA.

    “Membahas arahan dari pimpinan parpol, dari Bu Mega dan juga dari Pak OSO dan saya. Kemudian laporan dari Pak Arsjad sebagai Ketua TPN,” terangnya.

    Dalam rapat tersebut juga ada masukan-masukan dari Puan dan Mahfud. Lalu juga mensinergikan strategi, karena Mahfud kan baru bergabung dan baru pertama kali ikut rapat di TPN.

    Dia mengklaim, persiapan pemenangan Ganjar-Mahfud sangat bagus. “Dan yang paling menonjol, semua sangat kompak,” ujarnya.

    Pria yang akrab disapa HT ini memastikan, dalam rapat itu, pihaknya tidak membahas calon lain. TPN GP memilih fokus pada strategi pemenangan GAMA.

    “Kami lebih fokus pada strategi pemenangan. Jadi, TPN dengan Capres-Cawapres ini bagaimana caranya supaya lebih maksimal,” tutupnya.

    Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Kamis (26/10), dengan judul “Mega Pimpin Rapat Pemenangan GAMA”. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/pemilu/194179/mega-pimpin-rapat-pemenangan-gama

  • Megawati: Ganjar Prioritaskan Kedaulatan Pangan

    Megawati: Ganjar Prioritaskan Kedaulatan Pangan

    JAKARTA, BANPOS – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kader dan simpatisan agar semangat serta solid untuk memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

    Megawati memastikan, Ganjar Pranowo akan memprioritaskan kesejahteraan petani dan nelayan dalam memimpin Indonesia nantinya.

    Hal tersebut disampaikan pada penutupan Rakernas IV PDI Perjuangan, di JiExpo Kemayoran, Minggu (1/10).

    “Persoalan pangan harus diselesaikan secara komprehensif dengan mengedepankan kesejahteraan petani dan nelayan,” ujar Megawati.

    Kedaulatan pangan merupakan bagian dari perjuangan ideologis pembebasan PDI Perjuangan yang diimplementasikan melalui kebijakan oleh Ganjar Pranowo saat memimpin Indonesia.

    “PDI Perjuangan memastikan untuk terus mengawal upaya terwujudnya kedaulatan pangan yang diterjemahkan oleh Ganjar Pranowo saat menjadi Presiden Indonesia,” lanjut Megawati.

    Mengingat pentingnya pengelolaan pangan, Megawati menegaskan, semua pihak harus berperan aktif memenangkan Ganjar Pranowo agar perjuangan ideologis tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

    “Pemilu merupakan wadah menentukan arah pembangunan Bangsa Indonesia. Apabila kedaulatan pangan dapat segera diupayakan bersama, maka memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 adalah sebuah kewajiban,” tegasnya.

    Anak Megawati, M Prananda Prabowo mengatakan bahwa soliditas tiga pilar partai menunjukkan kekompakan menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

    Hal itu disampaikan Nanan, sapaan akrabnya di area Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu.

    “Melalui agenda rakernas ini, PDI Perjuangan juga menunjukkan soliditas Partai menghadapi Pemilu 2024,” ujar Nanan saat mengendarai boogie car.

    Menurutnya, berbagai arahan yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi perhatian utama peserta termasuk soal menjaga kedisiplinan, spirit gotong royong serta bekerja dengan turun ke bawah, ke akar rumput.

    “Termasuk menekankan persoalan pangan merupakan hal yang sangat penting,” katanya.

    Dia mengungkapkan kehadiran ribuan petani dan pameran pangan wujud komitmen partai, karena persoalan pangan sangat penting. Sehingga di agenda besar, PDI Perjuangan selalu memilih tema yang spesifik.

    “Selama Rakernas IV, Ibu Ketua Umum dua kali berkunjung ke pameran pangan. Hari pertama bersama Pak Jokowi dan capres Ganjar Pranowo. Hari kedua juga kembali meninjau dan berdialog dengan penjaga stan di arena pameran pangan,” tambah Nanan.

    Selain itu, momen penyerahan bibit padi oleh petani kepada Megawati, Presiden Jokowi dan capres Ganjar di pembukaan Rakernas adalah bentuk simbolisasi keberpihakan.

    “Pada simbol Pancasila sila kelima, padi melambangkan pangan dan sandang, yang merupakan syarat utama kemakmuran,” jelasnya.

    Adapun pemilihan tema Rakernas IV PDIP bagi sebagian pihak terkesan tidak seksi dalam konteks politik terkini. Begitupun di rakernas sebelumnya yang membahas jalur rempah untuk menyadarkan Indonesia negara yang kaya dengan rempah-rempah dan juga dengan pangan bumbu-bumbuan.

    Walau begitu, PDIP tetap setia di jalan ideologi dengan membahas dan berupaya menemukan solusi untuk menyelesaikan berbagai masalah riil yang dihadapi rakyat.

    Ia juga menyoroti kehadiran pelajar di arena pameran pangan. Menurutnya, momen itu bisa semakin menumbuhkembangkan semangat nasionalisme dan berdikari di kalangan muda.

    “Diharapkan para pelajar itu, kaum Gen Z, mendapat inspirasi terhadap upaya menggelorakan kemajuan dan semangat berdikari, dan cinta tanah air,” pungkas Nanan.

    Rakernas IV PDI Perjuangan dilaksanakan di Ji Expo Kemayoran, Jakarta pada 29 September hingga 1 Oktober 2023 dengan mengangkat tema “Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat”.(PBN/RMID)

  • Hubungan Antara Presiden Jokowi Dan Ketum PDIP Megawati

    Hubungan Antara Presiden Jokowi Dan Ketum PDIP Megawati

    JAWA TENGAH, BANPOS – Setelah Kaesang Pangarep resmi berlabuh ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI), hubungan antara Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali diterpa isu miring. Jokowi dan Mega, digosipkan semakin tidak akur. Namun, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah gosip tersebut. Kata Hasto, Jokowi dan Mega berada dalam satu tarikan napas.

    Kabar kalau Jokowi dan Mega berseteru muncul lewat sebuah video singkat yang tersebar di media sosial dan pesan What’app (WA). Dalam video itu dinarasikan bahwa Mega marah besar ketika mengetahui, rencana Kaesang yang merupakan putra bungsu Jokowi akan gabung ke PSI.

    Dalam video itu juga disebutkan, kalau Mega kemudian memanggil sejumlah elite Banteng ke kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat tanggal 21 September 2023. Tepatnya, 2 hari sebelum Kaesang menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) dari elite PSI di kediaman rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah.

    Kepada anak buahnya, Mega disebut dalam video itu marah besar terhadap Jokowi yang membiarkan anaknya bergabung dengan partai lain di luar PDIP. Padahal Jokowi dan anak sulungnya, Gibran Rakabuming merupakan kader PDIP. Apalagi, PDIP selama ini berkontribusi besar atas kemenangan Jokowi dalam 2 kali Pilpres, termasuk memuluskan jalan Gibran dan Bobby Nasution maju di Pilkada 2022

    Setelah video itu viral, Hasto buru-buru meluruskan. Hasto membantah ada pertemuan antara Mega dengan elite Banteng di Teuku Umar. Justru yang terdengar cuma ada pertemuan Tim Mawar.

    “Pertemuan itu tidak ada. Mungkin yang dimaksudkan tim mawar,” jawab Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Dipenogoro, Jakarta, Senin (25/9/2023).

    Hasto juga membantah bila hubungan Mega dengan Jokowi saat ini tengah berseteru. Hasto memastikan hubungan keduanya tetap baik hingga saat ini.

    “Ibu Mega, Pak Jokowi, itu krek, punya emotional bonding, punya desain masa depan,” tambah Hasto.

    Apa buktinya? Hasto lantas mencontohkan pembentukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hasto bilang, berkat ide keduanya, BRIN dapat terbentuk.

    Hasto mengaku heran, karena masuknya Kaesang ke PSI, maka muncul isu liar yang tak jelas sumbernya. Termasuk pandangan yang menilai, Jokowi lebih pro ke Prabowo Subianto ketimbang Ganjar Pranowo.

    Hasto menegaskan, hubungan Jokowi dan Banteng termasuk Mega, telah terjalin lama. Sejarahnya panjang. “Politik itu jangan melihat apa yang tampak dipermukaan, lihat hubungan batinnya. Komitmen terhadap masa depan, komitmen terhadap rakyat,” tegas politisi asal Yogyakarta itu.

    Begitu juga dengan Mega dan Jokowi. Dibeberkan Hasto, kedua negarawan itu berada dalam satu napas sejarah. “Melihat Presiden Jokowi, Ibu Mega, PDI Perjuangan itu dalam satu napas sejarah yang panjang dan itu yang akan dilakukan,” terang dia.

    Karena itu, Hasto menggaransi keduanya saling bertukar informasi mengenai siapa yang pantas melanjutkan estafet pemerintahan yang sekarang. Termasuk mencari sosok yang baik dan bijaksana, bijaksana dan baik.

    “Sosok yang bisa memimpin dari keluarganya, kemudian memimpin masyarakatnya dari Jawa Tengah dan kemudian memimpin Indonesia rakyat kita,” papar Hasto.

    Politik, diakui Hasto harus melihat hal-hal yang fundamental. Bukan yang sekadar tampak, tapi juga melihat strategi yang tidak tampak.

    “Ya publik boleh berpendapat, rakyat lah yang menentukan. Namun bagi PDIP Pak Ganjar Pranowo (Capres PDIP) itu hasil dari gemblengan PDIP yang menyatu dengan rakyat, gemblengan Ibu Megawati Soekarnoputri dan juga Bapak Presiden Jokowi,” tekan Hasto.

    Sebelumnya, politisi PDIP Deddy Sitorus mengungkap hubungan Mega dan Jokowi setelah Kaesang memilih bergabung dengan PSI. Menurutnya, hubungan Mega dan Jokowi tetap harmonis.

    “Soal hubungan saya kira baik-baik saja, nggak ada masalah. Itu kan interpretasi orang dan orang bebas berimajinasi dan berinterpretasi,” kata Deddy dalam sebuah acara diskusi di Pejaten, Jakarta, Sabtu (22/9/2023) lalu.

    Deddy lantas menuturkan PDIP saat ini lebih fokus memenangkan bakal Capres Ganjar Pranowo. “Jadi kami tidak mau lah sibuk-sibuk masuk dalam framing-nya orang ini seperti apa. Ya silakan. Kami ini berpolitik dengan keyakinan dengan ideologi dengan kerja keras bukan kerja cemas,” tuturnya.

    Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan, hebohnya berita Kaesang Gabung ke PSI M merupakan hal wajar. Mengingat jejak politik Jokowi dan keluarga sejak 20 tahun lalu selalu bersama PDIP. Ditambah lagi dengan aturan internal PDIP bahwa satu keluarga tidak boleh berbeda pilihan politik.

    “Kaesang memang benar merupakan anak Presiden Jokowi, yang merupakan kader PDI Perjuangan. Namun Kaesang, saat ini secara administratif dari Kartu Keluarga misalnya, telah membentuk keluarga sendiri. Sudah menjadi keluarga lain. Jadi, secara normatif tak ada hal yang luar biasa,” bebernya.

    Namun, Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin menyebut bergabungnya Kaesang ke PSI merupakan sinyal Jokowi sudah merasa tak nyaman di PDIP. “Kelihatannya Jokowi tidak nyaman (di PDIP). Kelihatannya sedang ada hubungan tidak bagus antara Jokowi dengan Megawati,” pungkasnya. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/nasional/190010/kata-hasto-jokowi-dan-megawati-satu-tarikan-napas

  • Pidato Puan Mulai Membakar

    Pidato Puan Mulai Membakar

    JAWA TENGAH, BANPOS – Ketua DPP PDIP, Puan Maharani semakin mahir berpidato. Buktinya, bisa kita saksikan saat putri Megawati Soekarnoputri itu, berpidato di Apel Siaga Pemenangan Pileg dan Pilpres 2024 PDIP, di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/8) malam. Setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya, mampu membakar semangat para kader Banteng. Video pidato Puan ini pun langsung viral.

    Apel Siaga ini, dihadiri sekitar 33 ribu kader PDIP. Di acara ini, Puan hadir bersama Capres PDIP Ganjar Pranowo. Keduanya kompak memakai baju hitam. Sementara, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual menyaksikan ribuan kader riuh bergemuruh memeriahkan apel akbar.

    Acara ini turut dihadiri Ketua Harian Perindo, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang “Pacul” Wuryanto, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Fraksi PDIP DPR, Utut Adianto. Beberapa politisi PDIP lainnya yang juga tampak hadir, seperti Abidin Fikri, Johan Budi, Trimedya Panjaitan, dan Junimart Girsang.

    Untuk membakar semangat seluruh kader PDIP yang hadir di Stadion Jatidiri, Bung Karno ikut dihadirkan ke tengah-tengah stadion dan memberikan orasi dalam bentuk hologram. Bukan hanya itu, dalam tampilan visual terlihat Presiden Pertama RI itu menyerahkan tongkat kepemimpinan sebagai tanda meneruskan perjuangan. “Saya titipkan Tanah Airku, Indonesia-ku,” sebut Bung Karno, sambil menyerahkan tongkat komando, dalam hologram tersebut.

    Tak lama kemudian, muncul hologram Megawati yang menyampaikan pidatonya. Dia minta seluruh kader Banteng di Tanah Air bangkit dengan jiwa Pancasila, dan bergerak serentak untuk mengabdi pada Allah dan pada Tanah Air demi Indonesia yang merdeka sejati. “Merdeka, merdeka!” pekik Mega.

    Selanjutnya, Puan dipanggil pemandu acara untuk menaiki panggung dengan diiringi lagu “Maju tak Gentar”. Puan yang didaulat menerima tongkat kepemimpinan dari Bung Karno, tegas menyatakan, siap menerima amanat dari Bapak Bangsa tersebut.

    Dengan suara lantang, Puan menyebut tongkat itu adalah harapan Bung Karno agar generasi selanjutnya dapat berjuang untuk bangsa dan negara dan menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh elemen masyarakat.

    “Kita, PDI Perjuangan, akan mewujudkan Pemerintah ke depan dipimpin oleh kader terbaik PDI Perjuangan, yaitu Bapak Ganjar Pranowo,” kata Puan, yang disambut gemuruh kader yang hadir.

    Puan lantas mengundang Ganjar naik ke atas panggung, dan diperkenalkan sebagai sosok pemimpin Indonesia ke depan. Sambil memberikan tongkat komando, Puan mengangkat tangan Ganjar sambil mengajak berkeliling menyapa kader yang hadir dari setiap sisi panggung.

    Dalam kesempatan ini, Ganjar ikut menyampaikan pidato. Setelahnya, giliran Puan berorasi. Layaknya orator kelas wahid, Ketua DPR perempuan pertama ini, mengajak seluruh kader yang hadir untuk sama-sama berjuang dalam mewujudkan kehidupan rakyat yang sejahtera.

    Demi mewujudkan itu, ia meminta seluruh kader merapatkan barisan dan berjuang bersama memenangkan PDIP dan Ganjar. “Malam ini kita berkumpul untuk menyatukan semangat dan langkah juang dalam memenangkan Pemilu 2024. Siap?” kata Puan berapi-api. “Siap,” sambut para hadirin.

    Puan mengatakan, PDIP telah melahirkan salah satu kader terbaiknya dalam tubuh Presiden Jokowi. Selama 2 periode menjabat presiden, kata Puan, Jokowi telah membuat program-program yang sejalan dengan visi misi partai untuk mensejahterakan rakyat.

    Puan menekankan, PDIP sudah dan ikut mengawal seluruh program Jokowi, karena programnya merupakan program partai. Dengan demikian, dia meminta para kader memenangkan Ganjar dalam Pilpres karena menjadi representasi partai.

    “Setuju?” tanya Puan dengan suara bergetar. “Setuju,” jawab para kader PDIP kompak bersamaan.

    Dengan kemenangan Ganjar, Puan menilai Indonesia akan menjadi negara maju yang mandiri dan berdaulat. Tapi, hal itu punya tantangan besar. Sebab, Pemilu 2024 telah membuat kawan menjadi lawan.

    Bahkan, ada banyak pihak yang mau membuat PDIP terpecah belah dan menjadi partai politik yang lemah. Ia pun menganggap itu seperti hantaman badai gelombang yang harus bisa dilalui.

    “Tapi, tapi, bukan Banteng namanya kalau ciut. Bukan PDI namanya kalau takut bertempur. Bertempur demi kebenaran. Kita adalah para pejuang untuk Indonesia. Siaaapppp?” kata Puan, dengan bersemangat.

    “Sekali Banteng tetap Banteng, sekali PDI Perjuangan, tetap PDI Perjuangan. Siaaappp? Siaaappp? Siaaappp?” sambung Puan, yang disambut gemuruh para kader.

    Puan lalu menyampaikan, PDIP telah banyak melewati tantangan, tapi para militannya mampu dipelihara dengan baik oleh Megawati. Dengan demikian, dia meminta para kader menyampaikan ke seluruh masyarakat bahwa partainya akan terus berjuang bersama rakyat demi tujuan dan cita-cita bersama.

    “Kita kobarkan api perjuangan untuk menang. Jaga soliditas, tingkatkan militansi, tegak lurus bergerak dibawah komando partai. Siap? Solid?” tanya Puan mengobarkan semangat kepada seluruh kader yang hadir. “Siap!!” jawab seluruh kader secara serempak.

    Melihat pidato tersebut, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menilai, Puan mulai memiliki semangat perjuangan Bung Karno yang telah diturunkan kepada Megawati. Hal itu dianggapnya sebagai hal positif, sebab dapat menularkan semangat perjuangan kepada para kader PDIP di seluruh Indonesia. Ia pun menilai sosok Bung Karno seperti hidup dalam diri Puan, karena orasinya bisa membakar semangat penontonnya.

    “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, begitu kata pepatah. Begitu pun dengan Mbak Puan tentu mewarisi kemampuan berorasi dari orang tua, Ibu Megawati dan dari kakeknya Bung Karno. Secara alamiah, kemampuan itu akan tumbuh dan berkembang dalam diri figur seperti Mbak Puan,” kata Andreas, kepada Rakyat Merdeka, semalam.

    Sementara itu, Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai, gaya pidato Puan memang harus disampaikan dengan semangat. Dia bilang, hal itu agar bisa mencerminkan semangat juang Megawati dan Soekarno.

    Dengan hal itu, Ujang menilai, Puan bisa mendapat nilai tambah di mata para kader. Sekaligus menegaskan bahwa dirinya mampu menjadi orator yang baik. “Jadi itu adalah gaya dan strategi komunikasi Puan untuk menunjukkan bahwa dia anak biologis Megawati dan keturunan ideologi Bung Karno,” kata Ujang, semalam. (RMID)

    Berita ini telah tayang di https://rm.id/baca-berita/parpol/185825/apel-siaga-di-semarang-viral-pidato-puan-mulai-membakar

  • Mega Turun Gunung Demi Dongkrak Ganjar

    Mega Turun Gunung Demi Dongkrak Ganjar

    YOGYAKARTA, BANPOS – Megawati Soekarnoputri mulai keluar “kandang”. Ketum PDIP itu mulai rajin turun gunung menemui masyarakat dan kader banteng di berbagai daerah. Diyakini, langkah ini diambil Mega untuk mendongkrak Ganjar Pranowo, Capres yang didukung partai yang dipimpinnya.

    Dalam dua hari ini saja, Mega sudah menghabiskan waktu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Kota Gudeg ini, agenda yang dijalani Mega cukup padat. Ganjar Pranowo, Capres yang diusung PDIP setia mendampingi Presiden ke-5 RI itu, dalam berbagai kegiatannya.

    Hari pertama, Selasa (22/8), Mega meresmikan kantor DPD PDIP Yogyakarta dan berdialog dengan kader-kader banteng hingga jelang sore. Selanjutnya, Mega langsung menghadiri acara relawan Ganjar yang bertemakan ‘Temu Kebangsaan’ di Royal Ambarukmo.

    Di hari kedua kemarin, Mega bergeser ke daerah Sleman. Masih ditemani Ganjar, Mega meresmikan patung Bung Karno di tempat berkumpulnya budayawan dan seniman Yogya bernama Omah Petroek yang terletak di kawasan Pakem, Sleman.

    Mega dan Ganjar tiba di lokasi pukul 12.50 WIB. Patung Bung Karno setinggi 7 meter di kaki Gunung Merapi itu, masih ditutupi tirai berwarna hitam. Jadi belum bisa terlihat ekspresi patung Proklamator RI tersebut. Di momen ini lah, pihak panitia mengistimewakan Mega.

    Sebagai anak biologis Bung Karno, Mega pun diberi kesempatan untuk meresmikan patung tersebut. Mega yang mengenakan pakaian putih berselendang biru itu, diminta menekan tombol merah, untuk membuka tirai patung ayahnya.

    Setelah ditekan, tirai yang menutupi patung Bung Karno pun perlahan-lahan terbuka. Sehingga terlihat jelas ekspresi patung Proklamator Kemerdekaan RI itu. Patung ini menggambarkan raut wajah Bung Karno yang berapi-api. Seperti sedang berorasi, dengan mengacungkan tangan kanannya ke arah Sang Saka Merah Putih. Sementara tangan kirinya memegang buku.

    Dalam setiap acara yang dihadirinya, Mega diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan. Berbagai persoalan bangsa hingga dinamika politik selalu disinggung Mega. Tak lupa, Mega juga berulang kali mengingatkan para kader untuk terus bergerak ke akar rumput untuk memenangkan partai dan Ganjar.

    Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno tidak menampik, Mega sekarang mulai turun gunung. Kata dia, kedatangan Mega 2 hari di Yogyakarta bukanlah yang terakhir. Banyak daerah yang akan didatangi Mega untuk menyapa rakyat dan kader PDIP di bawah.

    “Bu Mega akan terus turun,” tegas Hendrawan, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

    Tak hanya Mega, kata Hendrawan, Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR Puan Maharani juga akan banyak turun gunung ke daerah-daerah. Besok (25/8), Puan dijadwalkan hadir di Semarang, Jawa Tengah dalam agenda internal PDIP.

    “Semua akan turun untuk menunjukkan partai solid, serempak bergerak,” tekan dia.

    Kegiatan Mega yang sudah rajin turun gunung juga diakui Plt Ketum PPP, Muhammad Mardiono. Sebagai mitra koalisi dengan PDIP, Mardiono mengaku senang melihat Mega yang aktif turun ke bawah untuk mensosialisasikan Ganjar ke masyarakat.

    Menurut Mardiono, aksi turun gunung Mega ke daerah, juga tak lepas dari ikhtiar mencari Cawapres yang akan mendampingi Gajar. Kata dia, Mega tentu akan mempertimbangkan banyak hal sebelum mengambil keputusan soal siapa Cawapres yang akan ditunjuk mendampingi Ganjar.

    “Beberapa hari kemarin Bu Megawati sudah ke Yogya. Nah, kalau Bu Megawati sudah mulai turun, ini sebuah sinyal bahwa kita pasti akan lolos begitu,” kata Mardiono.

    Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan menilai wajar Mega turun gunung. Menurutnya, aksi Mega yang mulai turun ke akar rumput ada kaitannya dengan elektabilitas Ganjar yang dalam beberapa bulan terakhir sempat disalip Prabowo Subianto.

    “Sebagai ketua partai yang mencalonkan Pak Ganjar, Bu Mega tentu ingin calonnya menang. Ketika elektabilitas Pak Ganjar naik turun, ya wajar kalau Bu Mega berusaha ikut memperbaikinya,” terang Prof Kacung, kemarin.

    Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Kamis (24/8), dengan judul “Mega Turun Gunung Demi Dongkrak Ganjar”. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/pemilu/185257/mega-turun-gunung-demi-dongkrak-ganjar

  • Sodorin Sandi Jadi Cawapres

    Sodorin Sandi Jadi Cawapres

    JAKARTA,BANPOS – Direktur Eksekutif Komunikonten, Hariqo Wibowo mengatakan langkah kilat PPP mendukung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tidak terlepas dari peran Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

    “Semua orang memahami bahwa ada peran Prabowo yang membuat Sandi bisa masuk Gerindra, berhasil menjadi wakil gubernur DKI Jakarta, dan mendapatkan jabatan Menteri, terakhir diusung jadi cawapres PPP,” kata Hariqo saat dihubungi, Senin (19/6).

    Karena hal ini, kata Hariqo, membuat elektabilitas Prabowo merangkak naik. “Empat itu terbukti menaikkan keterpilihan Prabowo di beberapa survei terakhir, bahkan banyak aktivis 98 yang mendukung Prabowo,” ucapnya.

    Lebih lanjut, dia menegaskan tidak mudah bagi Sandi dipilih PDIP menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Mengingat Ketua Umum Banteng, Megawati Soekarnoputri diakui Hariqo menjunjung tinggi etika politik.

    Diketahui, PDIP bersama PPP dan Perindo telah sepakat mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 mendatang.

    “Megawati sulit menerima Sandi, karena Megawati tidak suka dengan orang yang pindah-pindah partai,” terang dia.

    Sekadar informasi, tak lama setelah memutuskan hengkang dari Gerindra, Sandi lalu berlabuh ke PPP. Kemudian PPP akan menyodorkan Sandi kepada PDIP guna mendampingi Ganjar Pranowo.

    Ini merupakan keputusan Ka’bah yang diambil setelah melakukan Rapat Pimpinan Nasional ke VI selama dua hari dari tanggal 16-17 Juni. (RMID)