Tag: Moeldoko

  • Didukung KSP Moeldoko, DesktopIP dan MMI Luncurkan Infrastruktur Digital Maritim

    Didukung KSP Moeldoko, DesktopIP dan MMI Luncurkan Infrastruktur Digital Maritim

    CILEGON, BANPOS – Dalam rangka mewujudkan sektor maritim Indonesia yang efisien dan efektif, khususnya industri galangan kapal yang menjadi tulang punggung program Tol Laut sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia.

    PT DesktopIP Teknologi Indonesia (DesktopIP) bekerjasama dengan perusahaan galangan kapal nasional PT Maju Maritim Indonesia (MMI) meluncurkan platform Maritime Digital Infrastructure (MDI).

    Peluncuran itu diresmikan langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko besama Chief Executive Officer DesktopIP, Phidi Soepangkat dan Direktur PT Maju Maritim Indonesia, Dhany.

    Dalam kesempatan itu Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengapresiasi kerjasama antara DesktopIP dan MMI.

    “Ini bisa menjadi langkah awal untuk transformasi di industri maritim,” ujarnya di galangan kapal PT MMI, Senin (30/9).

    Moeldoko menjelaskan, terkait pentingnya penguatan teknologi tanah air untuk mencapai kedaulatan digital.

    Menurutnya, hal itu tidak sekedar hanya memiliki teknologi digital, tapi juga harus punya kedaulatan digital.

    “Artinya research and development harus diperkuat sehingga punya produk sendiri,” ucapnya.

    Moeldoko menyebut, kebanyakan dari masyarakat tidak paham dengan apa itu data storage.

    Mereka lebih mementingkan barangnya ada di rumah, seolah barang di depan mata itu aman.

    “Namun aman itu hanya secara fisik, tetapi datanya bisa tidak aman,” katanya.

    Padahal kata dia, lebih baik itu instrumennya ada di luar, tetapi datanya ada di kita.

    Sehingga membangun mesin cloud, kata Moeldoko, itu jauh lebih penting.

    Moeldoko juga mengingatkan pentingnya menjadi pemain di negara sendiri untuk mencapai kedaulatan digital dan mengoptimalkan potensi tanah air.

    “Kita harus beralih dari captive market menjadi competitive, kita harus memiliki keinginan memiliki global player,” katanya.

    “Jangan jadi pemain tanah abang terus, tapi kita harus punya semangat yang kuat untuk jadi global player,” imbuhnya.

    Moeldoko mendukung agar Indonesia menjadi episentrum maritim dunia, karena galangan kapal dinilai sebagai salah satu penyokong industri maritim.

    Mengingat perannya yang menyeluruh di industri ini, kata dia, dimulai dari pembuatan kapal, perbaikan, hingga pemeliharaan kapal.

    Peran ini juga menjadikan industri galangan kapal sebagai salah satu roda pendorong terwujudnya konsep Tol Laut yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo.

    Sehingga upaya meningkatkan transformasi digital di industri galangan kapal, kata dia, perlu dilakukan untuk memaksimalkan potensi geografis nasional.

    Sementara itu, Direktur PT MMI Dhany mengungkapkan platform digital memiliki peran sentral dalam memodernisasi ekosistem maritim yang lebih berkelanjutan.

    “Di PT Maju Maritim Indonesia, kami melihat digitalisasi sebagai fondasi untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi dampak lingkungan, dan memperkuat daya saing nasional di sektor maritim,” ungkapnya.

    Sedangkan CEO DesktopIP Phidi Soepangkat menyampaikan perkapalan merupakan pusat dari industri maritim dalam hal konstruksi kapal dan inovasi.

    “Dapat dikatakan bahwa titik awal dari industri maritim adalah pembangunan kapal, sama halnya dengan digital transformasi, pondasi dari industri 4.0 adalah cloud computing,” katanya.

    Phidi menyebut, sebagai pionir infrastruktur cloud nasional yang secara konsisten mendorong digitalisasi di Indonesia.

    DesktopIP bersinergi dengan MMI menghadirkan Maritime Digital Infrastructure (MDI) demi menjawab tantangan industri maritim.

    Peluncuran platform karya anak bangsa ini juga diklaim menandai babak baru bagi industri maritim tanah air.

    Kehadiran MDI diharapkan dapat membantu industri galangan kapal mencapai efisiensi dan efektivitas, menciptakan keamanan data, serta membantu para pelaku industri untuk mengadopsi teknologi terkini dengan nilai investasi yang lebih terjangkau.

    “MDI merupakan infrastruktur digital buatan anak bangsa yang dikembangkan dari teknologi yang memperoleh skor TKDN mencapai lebih dari 80 persen,” katanya.

    Platform ini, kata dia, memungkinkan perusahaan mengubah mekanisme Capital Expense (Capex) menjadi Operating Expense (Opex).

    Sehingga dapat menjawab tantangan investasi.
    Phidi juga menyampaikan bahwa platform MDI akan terus dikembangkan untuk mendorong digitalisasi, tidak hanya di industri galangan kapal, melainkan sektor maritim secara menyeluruh.

    Dalam pengembangannya, DesktopIP sedang melakukan R&D yang komprehensif agar kedepannya MDI dapat dioperasikan di wilayah yang minim kapasitas internet sehingga dapat mengatasi tantangan yang kerap kali dihadapi para pelaku industri.

    Menurut Phidi, kehadiran platform MDI menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu secara mandiri menciptakan teknologi mutakhir. “Melalui peluncuran MDI, kami juga berhasil mematahkan stigma global yang skeptis akan kemampuan Indonesia dalam mengembangkan teknologi terkini,” tandasnya. (LUK)

  • Atasi Keterbatasan Pupuk Subsidi

    Atasi Keterbatasan Pupuk Subsidi

    JAWA BARAT, BANPOS – Kepala Staf Kepresidenan, Dr. Moeldoko mendorong petani Indonesia untuk secara mandiri mencari jalan keluar dalam menghadapi persoalan pupuk subsidi. Caranya dengan mengolah pupuk kompos sebagai alternatif.

    Hal ini disampaikan Moeldoko dalam dialognya bersama petani di Desa Kadu Nunggal, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/9). Moeldoko turut menyebutkan bahwa tidak semua petani mendapatkan subsidi karena anggaran tidak mencukupi.

    “Budidaya pertanian di sini sangat baik, walaupun masih ada keluhan tentang pupuk subsidi. Saya ingin para petani ini tetap memikirkan solusi, pupuk organik bisa menjadi alternatif,” ujar Moeldoko.

    Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini juga menjelaskan, selain kemampuan negara yang belum merata dalam memberikan pupuk subsidi, iklim suhu politik dunia turut mempengaruhi harga pupuk yang menjadi mahal.

    “Untuk itu perlu memikirkan alternatif pupuk, karena tidak mungkin sumber pertanian berhenti karena permasalahan pupuk. Jika petani menyerah akan menyulitkan semua pihak,” kata Moeldoko.

    Dalam kesempatan tersebut, para petani mengeluhkan harga sayur tersebut hancur karena akses jalan yang rusak. Moeldoko menilai hal ini perlu segera diatasi karena produk panen yang berupa sayur-sayuran harus cepat dalam pendistribusiannya.

    “Akan saya komunikasikan kementerian terkait,” tegas Moeldoko.

    Sementara itu, salah satu perwakilan petani Paskat Sejahtera, Abdul Aziz menyebutkan bahwa terdapat unit bisnis yang sudah mulai memproduksi pupuk kompos. Melalui unit bisnis tersebut, para petani mulai dibina agar dapat menghasilkan pupuk alternatif yang mudah sehingga sumber pertanian dapat terus berjalan.

    “Di sini 99 persen warga profesinya petani, tentu kami ingin para petani bisa berdaya,” ucap Abdul. (RMID)

  • Pemerintah Sedang Dalami Aktivitas di Ponpes Al Zaytun

    Pemerintah Sedang Dalami Aktivitas di Ponpes Al Zaytun

    JAKARTA, BANPOS – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah sedang mendalami aktivitas Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, sebagaimana instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    “Bahasa mendalami tadi kan (disebutkan) Presiden, perlu semua mendalami, sesuai domain, tupoksi-nya masing-masing. Kalau dari sisi ideologi di Pemda juga ada yang menangani itu, Kalau lebih keras lagi umpamanya penyimpangan sudah pada radikalisme dan seterusnya ada BNPT,” kata Moeldoko di lingkungan Istana Negara, Jakarta, Senin.

    Moeldoko mengatakan pemerintah akan mengambil sikap setelah pendalaman selesai dilakukan. Sikap tersebut bisa berupa pembinaan atau penegakan hukum.

    “Semua badan-badan (lembaga pemerintah) itu bekerja, mendalami semuanya. Kalau terjadi sesuatu seperti apa, serahkan nanti apakah itu sifatnya pembinaan, apakah itu sifatnya law enforcement,” ujarnya.

    Menurut dia, pemerintah juga tidak ingin polemik mengenai aktivitas Ponpes Al Zayutun ini berlarut-larut karena terdapat ribuan santri di ponpes tersebut.

    “Ada ribuan anak yang dididik di sana. Itu kan gelisah itu anak-anak. Harus perlu ada kepastian dari kita,” ujarnya.

    Moeldoko juga menjelaskan bahwa dirinya memang pernah berkunjung ke Ponpes Al Zaytun. Saat mengunjungi ponpes itu, Moeldoko mengaku diundang untuk memberikan ceramah kebangsaan.

    Dia mengaku dua kali mengunjungi ponpes yang dipimpin Panji Gumilang itu. Pertama, saat masih berdinas di TNI sebagai Pangdam Siliwangi dan kedua, saat telah menjabat Kepala Staf Kepresidenan. Namun, Moeldoko mengaku tidak tahu menahu mengenai aktivitas yang diduga menyimpang di Al Zaytun.

    “Kita tidak mengerti apa yang terjadi secara utuh di dalam. Tapi yang saya lihat bahwa norma-norma apa itu, norma kebangsaan itu berjalan di sana. Lagu Indonesia Raya itu selalu dinyanyikan. Gitu. Tapi secara aku hanya melihat bahwa nilai-nilai kebangsaan, Pancasila dan seterusnya selalu dibicarakan di sana,” tuturnya.

    Moeldoko juga membantah kabar yang menyebutkan dia melindungi Ponpes Al Zaytun.

    “Emang preman kok jadi beking? Itu yang ngomong itu suruh sekolah dulu itu, biar pintar dikit,” ucap Moeldoko.

    Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebelumnya telah menyampaikan akan ada tiga tindakan dalam penanganan polemik kegiatan Pondok Pesantren Al Zaytun.

    Pertama, penanganan dugaan tindak pidana di Al Zaytun akan diserahkan kepada kepolisian.

    Kedua adalah pemberian sanksi administrasi kepada Pondok Pesantren Al Zaytun yang mempunyai lembaga pendidikan secara berjenjang sampai tingkat perguruan tinggi.

    Sedangkan tindakan ketiga yang akan diambil adalah menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya penanganan terhadap polemik Al Zaytun. Dalam hal ini Kemenko Polhukam akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.(ENK/ANT)

  • Presiden Jokowi Lepas Keberangkatan Jenazah Koesni Harningsih Moeldoko Menuju TMP Bahagia TNI

    Presiden Jokowi Lepas Keberangkatan Jenazah Koesni Harningsih Moeldoko Menuju TMP Bahagia TNI

    JAKARTA, BANPOS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpantau melepas keberangkatan jenazah istri Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Koesni Harningsih, dari rumah duka untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Bahagia TNI, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Minggu (12/3).

    Presiden bersama Ibu Negara, Iriana, melepas jenazah yang berangkat dari rumah duka di di Jalan Terusan Lembang No.D54, Menteng, Jakarta Pusat, pukul 12.40 WIB.

    Berita duka meninggalnya Koesni Harningsih diumumkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ratna Dasahasta pada Minggu pagi.

    “Turut berduka cita atas berpulangnya istri tercinta dari Bapak Jend. TNI (Purn). Moeldoko, Almarhumah Ibu Koesni Harningsih,” ujar Ratna Dasahasta, seperti dikutip dari ANTARA.

    Ratna mengatakan, Koesni meninggal dunia pada Minggu (12/3) sekitar pukul 04.49 WIB.

    Sejumlah tokoh nasional pada Minggu pagi juga melayat ke rumah duka di Jalan Terusan Lembang, Jakarta Pusat, Minggu.

    Tokon nasional yang hadir antara lain Istri Wapres Ma’ruf Amin, Wury Estu Handayani, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Wiranto, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

    Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga turut hadir ke rumah duka antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek Nadiem Makarim, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

    Kemudian Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

    Turut hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang, serta Menparekraf Sandiaga Uno. (ANT/MUF)