Tag: Muhammad Rian Ardianto

  • Fajri Gebuk Wakil Skotlandia

    Fajri Gebuk Wakil Skotlandia

    PRANCIS, BANPOS – Dua ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto alias Fajri melaju mulus di partai awal Prancis Terbuka (French Open) 2023. Fajri mengalahkan ganda Skotlandia, Alexander Dunn/Adam Hall dengan 21-13 dan 21-16 dalam waktu hanya 27 menit.

    Bermain di Glaz Arena, Rennes, Prancis, kemarin sore, Fajri mendapatkan, perlawanan sengit dari Dunn/Hall di awal pertandingan. Kedua pasangan saling jual beli serangan dalam tempo cepat hingga mencapai skor 5-5.

    Bahkan, mereka terus saling bergantian memimpin sampai akhirnya imbang di angka 8-8. Setelah itu, pasangan Indonesia mampu mendominasi dan me­nekan sang lawan untuk mem­perlebar keunggulan jadi 11-8 saat interval. Smash-smash keras terus dilancarkan Fajri setelah interval. Mereka pun dengan mudah menjauh dari kejaran Dunn/Hall dengan keunggulan 16-9.

    Memasuki poin-poin kritis, duet Skotlandia sempat kembali bisa mengimbangi permainan Fajri dan memangkas keterting­galan mereka menjadi 13-18. Namun, pasangan Pelatnas PBSI ini, berhasil mendapat tiga poin beruntun untuk menutup gim pertama dengan 21-13.

    Pada gim kedua, Fajri lang­sung tancap gas menyerang dan mendapatkan empat poin beruntun untuk memimpin 4-0. Mereka pun dengan mudah me­nambah keunggulan menjadi 7-2 berkat permainan di depan net yang apik dari Fajar. Unggulan pertama itu mengakhiri gim kedua dengan 21-16.

    “Alhamdulillah lancar dan diberikan kemenangan. Ini pertandingan pertama, meskipun menang, permainan kami belum 100 persen, bisa dikatakan be­lum enak,” kata Fajar.

    Ditambahkan, French Open 2023 digelar di kota berbeda dari biasanya yaitu di Rennes. Stadion baru membuat mereka masih har­us beradaptasi dengan atmosfer pertandingan. Penyesuaian juga dilakukan dengan ???????????????????????????????????????????? yang berbeda dari turnamen sebel­umnya di Denmark Open 2023.

    “Kami selalu ingin fokus. Bagaimana terus menyerang dari awal sampai akhir pertandingan. Di gim kedua kami mencoba pola defense untuk semakin ‘ngenakin’ pukulan,” katanya.

    Rian menambahkan, lapangan pertandingan tempat bertanding agak gelap. “Rasanya agak ge­lap ya, jadi itu yang kami coba biasakan,” ujar Rian.

    Dengan hasil ini, Fajri lolos ke babak 16 besar. Mereka menunggu pemenang antara Christopher Grimley/Matthew Grimley asal Skotlandia kontra Daniel Lundgaard/Mads Verstergaard dari Denmark.

    Kesuksesan Fajri diikuti Hendra/Ahsan. Ganda gaek Indonesia berjuluk ???????????? ???????????????????????????? ini mengalahkan wakil Taiwan Lu Ching Yao/Yang Po Han. Hendra/Ahsan unggul 3-0 pada awal gim pertama atas pasangan Taiwan. Jarak tiga hingga empat poin bisa dipertahankan pasan­gan The Daddies.

    Setelah memimpin 9-5, Lu/Yang merapatkan jarak den­gan meraih tiga poin beruntun. Hendra/Ahsan kembali meraih poin dan memimpin 11-9 pada interval gim pertama.

    Saat laga berlanjut, Lu/Yang menyamakan kedudukan jadi 11-11. Hendra/Ahsan kemudian bisa kembali mengungguli la­wan dengan meraih empat poin beruntun. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/194047/badminton-french-open-2023-fajri-gebuk-wakil-skotlandia/2

  • Fajar/Rian Alihkan Fokus Ke Prancis

    Fajar/Rian Alihkan Fokus Ke Prancis

    DENMARK, BANPOS – Gagal melangkah ke final bulutangkis Denmark Terbuka 2023, tidak membuat pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto patah semangat. Kini, pasangan peringkat kedua dunia ini akan fokus pada pesiapan Prancis Terbuka 2023 pekan depan.

    Hal itu diungkapkan Rian seperti dilansir situs resmi PP PBSI kemarin. Menurutnya, kekalahan di semifinal Denmark Terbuka oleh sesama pemain Indonesia yakni pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri membawa dampak positif agar bisa bersiap lebih dini, sebelum bertanding di Rennes, Prancis pada 24-29 Oktober.

    “Pekan depan ada Prancis Terbuka jadi setelah ini saya, Fajar, dan pelatih akan diskusi untuk kembali bersiap ke sana,” kata Rian.

    Sebelumnya, Fajar/Rian ditundukkan rekan senegara Ba­gas/Fikri dalam perebutan tiket final Denmark Open, yang berakhir dengan skor 11-21, 21-16, 12-21. Meski mereka unggul 5-1 dalam catatan pertemuan kontra Bagas/Fikri, namun mereka tak terkejut dengan hasil minor tersebut karena sudah menyadari peningkatan performa dari ju­nior mereka tersebut.

    “Berbeda dengan perte­muan-pertemuan kami sebe­lumnya, Bagas/Fikri sekarang lebih berani, lebih yakin dan lebih safe jadi tidak mudah melakukan kesalahan. Mereka juga terlihat semakin matang,” ujar Fajar.

    Performa yang semakin baik itu membuat Fajar/Rian kewala­han dalam merebut poin demi poin. Bahkan saat poin kritis di gim ketiga, Fajar/Rian tak dibuat kewalahan oleh permainan Ba­gas/Fikri yang sangat rapih.

    “Kami tidak bisa mengantisipasi mereka. Fikri hari ini servisnya sangat bagus jadi kami dari pembukaannya banyak melakukan kesalahan sendiri. Padahal kami sudah mulai men­emukan feel bertanding,” kata Rian menambahkan.

    Meski dirasa ada peningkatan, namun ada sejumlah kekurangan yang menjadi evaluasi bagi Fajar/Rian sebelum bertolak ke Prancis dan kembali memain­kan turnamen berkategori BWF Super 750.

    Mereka pun berharap agar Bagas/Fikri yang menjadi satu-satunya wakil Skuad Merah Putih di Denmark Terbuka, bisa memboyong gelar juara bagi Indonesia. “Kami tetap bersyukur atas hasil di Denmark Open tahun ini. Juga alhamdulillah di ganda putra ada wakil di final, semoga Bagas/Fikri bisa bermain bagus dan menun­taskannya dengan gelar juara,” pungkas Fajar. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/193768/gagal-berkibar-di-denmark-terbuka-2023-fajarrian-alihkan-fokus-ke-prancis

  • Lolos Ujian Pertama, Fajri: Kami Tidak Akan Menyerah

    Lolos Ujian Pertama, Fajri: Kami Tidak Akan Menyerah

    HONG KONG, BANPOS – Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto siap menjaga konsistensi kemenangannya di Hong Kong Open 2023 demi meraih gelar.

    Fajar/Rian, pebulutangkis rangking 1 dunia sempat jadi sorotan dua kali jeblok di babak pertama yakni di Kejuraan Dunia Denmark dan China Open 2023.

    DI Hong Kong Open, Fajri tampil lepas ke babak kedua usai mengalahkan pasangan Taiwan Su Ching Heng/Ye Hong Wei di babak 32 besar Hong Kong Open 2023. Fajar/Rian lolos ke 16 besar dengan kemenangan 21-14, 21-18.

    “Alhamdulillah bersyukur untuk kemenangan hari ini. Kami terus mencoba yang terbaik meskipun tadi secara permainan juga belum maksima, banyak pukulan yang ragu-ragu dan banyak bola yang tidak mesti mati malah melakukan kesalahan sendiri. Itu yang harus kami antisipasi di pertandingan berikutnya,” kata Fajar usai laga.

    Sementara Muhammad Rian Ardianto mengatakan masih banyak evaluasi dari pertandingan awal. Bola-bola gampang yang bisa poin malah banyak melakukan kesalahan sendiri.

    “Di dua turnamen terakhir memang hasilnya kurang baik tapi kami tidak mau menyerah dengan keadaan, kami mau coba terus. Berusaha mengembalikan kepercayaan diri dan enjoynya dalam sebuah pertandingan. Bagaimana pelan-pelan kami mau mengatasi masa-masa sulit ini,” katanya.

    “Kondisi lapangan memang sedikit berangin dan karakter shuttlecocknya sama dengan kemarin di China Open. Itu yang harus kami adaptasi lagi.” (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/188192/hong-kong-open-2023-lolos-ujian-pertama-fajri-kami-tidak-akan-menyerah

  • Fajar/Rian Melesat, Pram/Yere Tersendat

    Fajar/Rian Melesat, Pram/Yere Tersendat

    JEPANG, BANPOS – Dua ganda putra Indonesia mengawali aksinya di pentas Japan Open 2023. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lolos. Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan terhenti.

    Berlaga pada babak 32 besar Japan Open 2023 di Yoyogi National Gymnasium, Tokyo, Jepang, pada Rabu (26/7/2023), Fajar/Rian, pebulutangkis nomor satu dunia ini mengalahkan wakil atas China, He Ji Ting/Zhou Hao Dong (China).

    Fajar/Rian menang usai main 3 gim dengan 20-22, 21-17, 21-10.

    “Lawan bermain baik terutama di gim pertama. Mereka tidak mudah dimatikan dan saya banyak melakukan kesalahan sendiri. Dari segi kecepatan kami juga masih lambat. Servis saya nyangkut di poin 20-19 gim pertama, itu kecolongan, dalam arti tidak boleh lagi seperti itu di poin kritis,” kata Fajar Alfian usai laga.

    Di gim kedua, Fajar mengatakan bisa membalikkan keadaan saat posisi sudah tertinggal sehingga rasa percaya diri makin muncul.

    “Di gim ketiga, fokus dan konsentrasi mereka kelihatan menurun. Mungkin karena setelah sempat unggul di gim kedua dan akhirnya kalah jadi sulit untuk kembali menemukan momentumnya,” kata Fajar.

    “Kami sudah berekspektasi memang akan mendapat perlawanan ketat dari mereka. Di sini saya melihat, lawan cocok dengan kondisi shuttlecock yang berat. Tidak mudah tapi alhamdulillah kami bisa menang,” tambahnya.

    Muhammad Rian Ardianto menambahkan saat tertinggal di gim kedua mencoba mengubah dari strategi servisnya yang hasilnya mendapat banyak poin.

    “Kondisi kami pasti sedikit mengalami penurunan tapi kami kami coba mengatur, pintar-pintar jaga kondisi. Kami sudah menyiapkan semua hal untuk tiga turnamen jadi kami mau terus fit di sisa tur pertandingan ini,” jelas Rian.

    Sementara pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan gagal menuju babak 16 besar usai dikalahkan oleh wakil asal Liang Wei Keng/Wang Chang 21-16, 7-21, 16-21

    “Kami memulai pertandingan dengan baik. Di gim pertama kami memegang kontrol permainan di depan jadi menyerangnya lebih nyaman. Tapi itu tidak bisa kami lakukan secara konsisten di gim kedua dan gim ketiga, mereka balik menguasai lapangan depan,” kata Pramudya.

    “Kami mencoba tidak terganggu dengan pertandingan yang beberapa kali dihentikan karena masalah di tablet wasit. Tapi mungkin ada efeknya sedikit karena memutus momentum kami yang sudah baik.”

    Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan harus mengakui lawannya memang lebih baik dan sering melakukan kesalahan sendiri.

    “Kami menang di pertemuan terakhir di Indonesia Open, saat itu kami yang sudah tertinggal tapi di poin-poin akhir berhasil membalikkan keadaan. Hari ini mereka lebih fokus. Kami akui tenaga mereka lebih siap dan kami banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujar Yeremia. (RMID)

  • Indonesia Nihil Gelar di Korea Open

    Indonesia Nihil Gelar di Korea Open

    KOREA, BANPOS – Indonesia nihil gelar di ajang bulutangkis Korea Open. Wakil tim Merah Putih satu-satunya yang berhasil melaju ke final yakni ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dikalahkan pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

    Fajar/Rian harus puas menjadi runner-up setelah mencatatkan kekalahan rubber game 21-17, 13-21, 14-21 dalam pertandin­gan yang berlangsung di Jinnam Stadium, Yeosu, Korea Selatan (Korsel), kemarin.

    “Alhamdulillah, tetap bersyu­kur karena pertandingan Korea Open 2023 ini selesai. Walau be­lum berhasil mempersembahkan gelar bagi Indonesia, khususnya PBSI. Kami pastinya ingin hasil yang lebih tapi lawan bermain sangat baik hari ini. Sementara, kami banyak melakukan kes­alahan-kesalahan sendiri,” kata Fajar melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta.

    Fajar menuturkan, pola per­mainan duo India sangat sulit dipatahkan. Kecepatan, tenaga, dan permainan no lob menjadi andalan Satwiksairaj/Chirag un­tuk melucuti pertahanan Fajar/Rian.

    Pada game pertama, Fajar/Rian sudah bisa menerapkan strategi dengan baik. Tapi saat sudah unggul jauh, lawan justru mulai menemukan bentuk per­mainan terbaiknya.

    Meski akhirnya dapat menga­mankan game pertama, namun Satwiksairaj/Chirag sudah lebih percaya diri di gim kedua dan ketiga sehingga sangat sulit un­tuk didikte oleh Fajar/Rian.

    Di pertemuan terakhir kedua pasangan, Fajar/Rian juga me­nelan kekalahan saat bersua di babak perempat final Indonesia Open 2023, Juni lalu.

    Fajar menilai performanya dengan Rian sudah membaik jika dibandingkan saat terakhir bertemu Satwiksairaj/Chirag di Istora Gelora Bung Karno.

    “Kami merasa permainan kami di sini sudah cukup baik bila dibandingkan turnamen-turnamen sebelumnya. Tapi tetap masih banyak yang harus kami evaluasi,” ungkapnya.

    Sementara itu, pelatih ganda putra Pelatnas PBSI Aryono Miranat menjelaskan faktor kekalahan pasangan Fajar/Rian akibat kurang sabar dalam mengeksekusi permainan.

    “Fajar/Rian kurang sabar. Ingin buru-buru mendapatkan poin, malah berujung dengan mati sendiri,” ungkap Aryono melalui keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, kemarin.

    Aryono menjelaskan, dalam situasi mendesak, mereka sehar­usnya lebih matang dalam me­lepaskan pukulan yang terarah.

    “Di laga final tadi terutama di gim kedua dan ketiga, Fajar/Rian banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujar Aryono. (RMID)

  • Tersingkir Di Babak Awal, Fajri Dan Jojo Angkat Koper

    Tersingkir Di Babak Awal, Fajri Dan Jojo Angkat Koper

    SINGAPURA, BANPOS – Ganda putra peringkat satu dunia, Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto alias Fajri dan tunggal putra Jonatan Christie harus angkat koper lebih cepat. Mereka tersingkir di babak awal badminton Singapura Open 2023.

    Fajri disingkirkan ganda putra Inggris Ben Lane/Sean Vendy dengan dua gim, 15-21, 18-21. Sedangkan, Jojo panggilan akrab Jonatan Christie ditak­lukkan pebulutangkis tunggal putra andalan China, Shi Yu Qi, 19-21, 12-21.

    Bermain di Singapore Indoor Stadium, Singapura, kemarin, Fajar/Rian tampil di bawah performanya. Mereka kerap melakukan kesalahan sendiri sehingga menguntungkan ganda putra Inggris itu. Fajar yang biasa sebagai playmaker den­gan bola- bola net ciamik tidak terlihat dalam pertandingan BWF level super 750 berhadiah 850.000 dolar Amerika atau setara Rp 12,6 miliar ini.

    Begitu pula dengan Rian Ardianto tak terlihat smash menggelegarnya. Justru, pasan­gan Ben Lane/Sean Vendy mem­berikan bola-bola tinggi, yang justru akhirnya membuat Fajri mati sendiri. Menurunnya, per­forma Fajri itu sudah terlihat dari Malaysia Masters 2023, bulan lalu.

    Peraih juara All England 2023 ini pun harus kalah di babak awal dari ganda putra Korea Selatan (Korsel), Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae. Nasib apes juga dirasakan tunggal putra, Jonatan Christie. Jojo harus terhenti di tangan andalan China, Shi Yu Qi.

    Peraih medali emas Asian Games 2018 ini harus menyerah dua set langsung 19-21, 12-21. Pada babal pertama, Jojo sem­pat memberikan perlawanan terhadap Shi Yu Qi. Keduanya kejar-kejaran angka. Tapi, di poin akhir Jojo harus kelihangan poin dan akhirnya kalah dengan 19-21.

    Tapi, di set kedua, Jojo kerap melakukan kesalahan sendiri. Bola smash yang seharusnya masuk, eh malah keluar. Ini tentu saja menguntungkan lawan. Akhirnya, Shi Yu Qi mengakhiri set kedua dengan 12-21.

    Kesalahan yang sama dirasa­kan pasangan ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emmanuella Widjaja. Pasangan yang kerap dipang­gil Deglo ini kalah dari wak­il Denmark, Mathias Thyrri/Amalie Magelund juga dengan dua set, 17-21, 19-21. Meski demikian, diharapkan pada hari kedua Singapura Open 2023, wakil-wakil Indonesia bisa ber­jaya. (RMID)