Tag: Nasional

  • Nabila Sofiya Wakili MAN 1 Lebak ke Tingkat Nasional

    Nabila Sofiya Wakili MAN 1 Lebak ke Tingkat Nasional

    LEBAK, BANPOS – Nabila Sofiya, siswa kelas 12 IPA dari MAN 1 Lebak, telah mencatatkan sejarah baru bagi sekolahnya dengan meraih juara 1 dalam Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) tingkat Provinsi Banten.

    Dalam kompetisi ini, Nabila, yang akrab dipanggil Bila, mempersembahkan inovasi berjudul “Smart Traffic USB (Ultrasonic Sensor In Bends)” sebagai solusi untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di tikungan tajam. Karyanya ini berhasil mengungguli peserta lainnya dari berbagai kabupaten di Provinsi Banten.

    Kepala MAN 1 Lebak, M. Dudi Rafiudin, M.Pd., memberikan apresiasi tinggi terhadap prestasi Nabila.

    “Ini adalah prestasi yang membanggakan dan menciptakan sejarah baru bagi MAN 1 Lebak sejak berdirinya pada tahun 1993. Semoga inovasi yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya dalam mengurangi angka kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.

    Di tempat terpisah, Riska Lestari, guru pembimbing Nabila, berharap agar Nabila bisa menjadi pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di lingkungan madrasah serta masyarakat.

    “Sebagai guru pembimbing, saya mengucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Nabila atas prestasi yang diraihnya. Kami optimis akan terus bekerja keras untuk menghadapi lomba tingkat nasional nanti dan berharap dapat membawa nama Kabupaten Lebak semakin harum,” kata Riska. (MYU)

  • Jiwa Nasionalisme Remaja Kota Tangerang Ditempa

    Jiwa Nasionalisme Remaja Kota Tangerang Ditempa

    TANGERANG, BANPOS – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Tangerang
    melalui Tim Pokja I mengadakan pembinaan bela Negara, terhadap ratusan remaja perwakilan dari 104
    Kelurahan dan 13 Kecamatan se-Kota Tangerang.

    Remaja yang hadir juga didampingi para kader PKK dari masing-masing wilayah. Mereka terlihat sangat

    antusias mengikuti kegiatan pembinaan yang berlangsung di Gedung Nyimas Melati, Kota Tangerang
    pada Rabu (30/8).

    “Kami melihat bahwa anak-anak sekarang ini rasa cintanya terhadap Republik Indonesia semakin
    berkurang. Untuk itu perlu kembali menanamkan nilai-nilai Nasionalisme kepada mereka, agar nantinya

    mereka bisa semakin mencintai dan membela negaranya. Apalagi sasaran kami adalah remaja usia 16-18

    tahun, sehingga ini waktu yang pas untuk mengajarkan mereka kesadaran pada negara,” tutur Ketua
    Pokja I PKK Kota Tangerang, Ina Susiana.

    Ia mengatakan bahwa kegiatan ini menghadirkan narasumber dari satuan Kodim 0506 Tangerang,
    Mayor Inf. Reza Gita Armena, yang merupakan Danramil 06 Cibodas, serta diikuti 117 remaja dari
    masing-masing wilayah se-Kota Tangerang. Mereka diberikan pembekalan terkait penerapan apa saja
    yang menjadi landasan nilai bela negara.

    “Nantinya Kader PKK yang hadir pada kali ini akan melakukan sosialisasi kembali terkait materi yang

    disampaikan hari ini kepada keluarga di wilayahnya yang mempunyai remaja. Sehingga remaja-remaja di

    Kota Tangerang tidak hanya mencintai Kotanya, namun juga Negaranya,” tuturnya.
    Mayor Inf. Reza Gita Armena menyampaikan bahwa di era digitalisasi ini, para remaja perlu dilakukan

    pembinaan bela negara yang salah satunya digelar oleh PKK Kota Tangerang. Karena, pembinaan ini
    harus ditanamkan sejak usia dini, sehingga saat mereka dewasa sudah memiliki jiwa nasionalisme yang kuat.

    “Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan oleh para remaja ini, namun yang harus difokuskan saat ini karena mereka masih belajar, jadi hal utama yang dapat dilakukan saat ini adalah belajar dengan giat.

    Sehingga nantinya mereka menjadi orang-orang yang sukses, dan membanggakan negara,” ucap Reza.
    Kegiatan pembinaan ini disambut antusias oleh remaja yang hadir. Terlihat mereka begitu mengikuti

    kegiatan dari awal hingga akhir. Selain itu, terdapat sesi tanya jawab yang menjadi kesempatan mereka menggali lebih dalam materi yang disampaikan.

    Salah satu peserta, Endang Riani, yang merupakan warga Kecamatan Neglasari mengaku senang dapat
    mengikuti pembinaan ini.

    “Banyak pesan yang dapat diambil untuk menjadi teladan dalam diri. Selain itu, kami juga sebagai
    remaja menjadi semangat untuk mengejar cita-cita, agar berguna bagi bangsa dan negara,” tuturnya.
    (DZH)

  • Innalillahi, Varian Omicron Renggut Nyawa 265 Balita

    Innalillahi, Varian Omicron Renggut Nyawa 265 Balita

    Anak harus mendapatkan perhatian dan perlindungan. Sebab, mereka termasuk dalam kelompok rentan terinfeksi Covid-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, sebanyak 265 balita meninggal akibat terinfeksi virus Corona varian Omicron.

    Koordinator Substansi Penyakit Infeksi Emerging Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Endang Budi Hastuti mengatakan, berdasarkan data per 21 Januari-6 Maret, dari 8.230 pasien meninggal terinfeksi Covid-19, sebanyak 3 persen di antaranya balita.

    “Dari usia, ternyata 3 persen atau 265 pasien berada di rentang umur 0-5 tahun. (Sebanyak) 82 persen pasien meninggal dengan usia di atas 45 tahun,” ungkap Endang, dalam acara virtual yang disiarkan Media Publik BBPK Ciloto Kemenkes, kemarin.

    Fakta lain, dari 8.230 pasien Covid-19 yang meninggal selama gelombang Omicron di Indonesia, 51 persen di antaranya dilaporkan memiliki komorbid alias penyakit penyerta.

    Dari jumlah itu, 56 persen di antaranya kelompok lanjut usia alias lansia. Sementara 49 persen lainnya tanpa komorbid.

    Penyakit komorbid yang mendominasi kematian pada pasien Covid-19 adalah diabetes melitus.

    Selain itu, 16 persen pasien yang meninggal akibat komorbid tercatat memiliki riwayat komorbid lebih dari satu jenis penyakit.

    Berdasarkan data itu juga, pasien Covid-19 yang meninggal 30 persen di antaranya sudah menerima vaksin primer lengkap dosis 1 dan 2. Sedangkan 70 persen lainnya baru menerima vaksin 1 dosis, atau bahkan belum divaksinasi sama sekali.

    “Jadi, vaksinasi sangat penting untuk mencegah keparahan bahkan meninggal. Dan dari 8.230 pasien meninggal, rata-rata terinfeksi 5,9 bulan dari vaksinasi kedua,” bebernya.

    Endang pun meminta masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi segera mendatangi Terpisah, Dokter spesialis anak konsultan penyakit infeksi dan pediatri tropis Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari memberikan beberapa tanda bahaya saat anak terkena Covid-19.

    Menurut Hindra, meski gejala Covid-19 pada anak seringkali ringan, namun ada tanda bahwa anak memerlukan perawatan darurat.

    Tanda-tanda itu, antara lain kuduk kaku, ruam, silau, kejang, lengan dan kaki dingin, pucat atau kebiruan, menangis yang tidak tidak seperti biasa, hingga penurunan kesadaran.

    “Tanda bahaya juga termasuk sesak, tidak mau menyusui, tidak bereaksi karena otaknya kena, tidak mau makan dan minum, dan tidak mau beraktivitas seperti biasa,” kata Hindra, dalam diskusi daring, kemarin.

    Hindra juga mengingatkan adanya Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) yang bisa menjangkiti anak dengan riwayat pernah terinfeksi atau melakukan kontak dengan penderita Covid-19.

    Menurutnya, MIS-C merupakan kondisi saat berbagai organ tubuh seperti jantung, paru-paru, otak, ginjal, kulit, mata, dan saluran cerna, mengalami peradangan. MIS-C bisa bersifat serius hingga mengakibatkan kematian.

    “Namun, sebagian besar dapat sembuh dengan pengobatan,” terang Ketua Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) itu.

    MIS-C ditandai dengan demam berkepanjangan ditambah satu atau lebih dari gejala. Misalnya, nyeri lambung, mata kemerahan, diare, pusing, ruam dan muntah. Gejala tersebut dapat berbeda pada tiap anak.

    Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, anak-anak yang memiliki komorbid harus dilindungi dari penularan Covid-19.

    Sebab, Covid-19 bisa membuat kondisi anak yang memiliki komorbid semakin memburuk, bahkan meninggal dunia. [DIR]