Tag: omicron

  • Lonjakan Omicron Tinggal Menghitung Hari, Pemprov Siap Mengantisipasi

    Lonjakan Omicron Tinggal Menghitung Hari, Pemprov Siap Mengantisipasi

    SERANG, BANPOS – Varian baru Covid-19, Omicron diprediksi akan melonjak pada bulan Februari nanti. Hal ini menyebabkan, Pemprov Banten bersiap-siap menjaga pasokan oksigen medis untuk mengantisipasi hal tersebut. Selain itu, kasus probable Covid-19 sudah muncul di Lebak dan Tangerang, bahkan mencapai 400 kasus per hari.

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banten Babar Suharso, Kamis (27/1) mengatakan, untuk tahun ini jika terjadi kembali lonjakan kasus Covid-19, pemprov sudah dalam kondisi siap siaga, karena pola penanganannya sudah terbangun. Hal itu dilakukan guna memastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Banten tetap berjalan dengan baik dan maksimal di tengah kondisi meningkatnya kasus.

    “Kita tinggal melanjutkan saja pola yang sudah dilakukan pada saat penanganan puncak lonjakan kasus Covid-19 pada tahun 2021 lalu,” katanya.

    Pada tahun lalu, berdasarkan arahan dari Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), pihaknya ditugaskan untuk membuka saluran bantuan oksigen dari sejumlah distributor dan juga perusahaan seperti PT Chandra Asri dan juga PT. Krakatau Steel (Persero) yang ada di Provinsi Banten.

    “Dukungan itu juga diperkuat dengan Instruksi Gubernur (Ingub), sehingga kami langsung melakukan koordinasi ke Kementerian Perindustrian untuk meminta agar industri oksigen yang ada di Provinsi Banten ikut membantu Pemprov Banten dalam menangani wabah Pandemi Covid-19,” kata Babar.

    Menurutnya, jika pada saat itu WH tidak tanggap dan cepat dalam mengambil keputusan, maka bisa dipastikan proses penanganannya juga tidak akan semaksimal itu. Apalagi jika beban itu diberikan kepada Satgas Covid-19 yang kala itu sedang fokus terhadap penanganan dan pencegahan penyebaran virusnya.

    Diakui, pada saat penanganan lonjakan kasus tahun kemarin, Pemprov Banten mendapat kuota bantuan oksigen medis dari PT Chandra Asri sebanyak 120 ton, ditambah dari dua distributor oksigen yang berada di Serang dan Tangerang yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dari RS rujukan.

    Belum lagi dari PT KS, melalui anak perusahaannya PT Linde Indonesia, yang menyiapkan depot isi ulang oksigen medis untuk penanganan pasien Covid-19 di RS rujukan dengan kapasitas mencapai 100 tabung setiap harinya.

    Semua itu diberikan secara gratis kepada sejumlah RS rujukan. Alhamdulillah sampai dua bulan berjalan dari Juli – Agustus pasokan oksigen itu tidak habis. Keburu reda,” kata dia.

    Babar mengatakan, Pemprov Banten akan semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dalam sektor kesehatan. Ia juga juga sebagai tim supporting Satgas Covid-19 memastikan kebutuhan oksigen akan terus aman dan terpenuhi.

    “Yang terpenting saat ini masyarakat harus lebih disiplin lagi dalam menerapkan Prokes serta 3M dalam aktivitas sehari-hari,” katanya.

    Sementara itu, Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Lebak kembali naik. Dari hasil pemeriksaan sedikitnya 16 warga di Lebak dinyatakan terkonfirmasi positif. Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak mengirimkan 16 sampel tersebut ke Balitbang Kemenkes untuk memastikan apakah belasan pasien tersebut terpapar Omicron.

    “Iya karena statusnya suspek atau dicurigai (Omicron) maka ada 16 yang dikirim ke Balitbang untuk memastikan. Pertama 3 sampel lalu menyusul 13 sudah dikirim,” kata Firman kepada wartawan.

    Menurutnya, Dinkes Lebak harus memastikan karena CT value belasan pasien Covid-19 tersebut tergolong rendah. Kemudian, pasien juga memiliki riwayat bepergian dari zona dengan risiko tinggi penularan.

    “Pemeriksaan SGTF (S-gene Target Failure) untuk tiga sampel pertama itu sudah keluar, hasilnya probable Omicron dan tinggal menunggu pemeriksaan WGS (Whole Genome Sequencing), jadi kalau dua pemeriksaan ini muncul dipastikan positif. Sementara yang 13 sampel masih suspek karena belum ada hasil SGTF-nya,” ungkapnya.

    Dijepaskan Firman, meski ada sebagian pasien suspek Omicron itu yang bergejala, namun tidak menunjukkan gejala berat. “Ada yang bergejala sedang dan ringan, ada juga yang tidak sama sekali,” jelasnya.

    Terpisah, Kasus harian paparan Covid-19 di Kota Tangerang mencapai 400. Kondisi ini membuat pemerintah was-was terjadi lonjakan. “Data kemarin yang dilaporkan ini masih ada peningkatan laporan baik di angka 400 hariannya,” ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

    Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi untuk membentuk kekebalan komunal. “Ini tentu harus terus kita waspadai, makanya masyarakat kita imbau hindari kerumunan terus juga menggunakan prokes dan sukseskan vaksinasi,” tutur Arief.

    Berdasarkan situs covid19.tangerangkota.go.id, jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Tangerang mencapai 31.142, jumlah ini bertambah 368 dari hari sebelumnya. Lalu, suspek aktif dirawat ada 914, jumlah ini bertambah 4 dari hari sebelumnya.

    Kemudian, konfirmasi dirawat mencapai 1372, jumlah ini bertambah 344 dari hari sebelumnya. Pasien meninggal karena Covid-19 mencapai 497. Namun, pasien yang sembuh mencapai 29273, jumlah itu bertambah 24 dari sebelumnya.

    Arief mengatakan, masyarakat yang terpapar Covid-19 ini berasal dari transmisi lokal. Artinya, mereka terpapar oleh masyarakat lain yang juga positif Covid-19. “Sekarang Covid-19 ini kan banyak juga yang kasus lokal , artinya masyarakat masih lakukan aktivitas sosial dan sebagainya mungkin akan terjadi keterpaparan,” ujarnya.

    Kata dia, dari kasus yang ada saat ini minim masyarakat yang berefek parah. Rata-rata mereka tanpa gejala. Sebab masyarakat yang terpapar Covid-19 ini rata-rata sudah mendapatkan vaksinasi.

    “Vaksinasi ini sangat membantu agar mereka tidak terpapar sedang dan berat, hanya ringan saja bahkan banyak yang tanpa gejala. Kenapa tanpa gejala bisa kena Covid-19? Ya karena mereka terpantau dari hasil surveillance kita dari testing, tracing makannya kita harus waspada,” jelasnya.

    Arief tak menampik kalau ada pasien Covid-19 yang dirawat ICU. Namun, pasien tersebut memiliki penyakit bawaan atau komorbid yang menyebabkan keterpurukan kondisinya. “Dari kasus yang ada sekarang ini kasus yang dirawat BOR (tingkat keterisian) rumah sakit angkanya masih 13 persen ICU ada 4 , itu pun karena mereka punya komorbid,” katanya.

    Terkait dengan Covid-19 varian Omicron, kata Arief hal sudah tak dilakukan pemeriksaan lagi. Sekarang pemerintah pusat tidak lagi melakukan pemeriksaan jenis Covid-19 Omicron. Tadi sudah disampaikan Menteri Perindustrian jadi apapun varian Covid-19, ya mereka Covid-19,” pungkasnya.

    Sementara Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meminta agar semua pihak mengantisipasi penyebaran yang lebih masif lagi. Katanya diperlukan antisipasi dari seluruh provinsi di Indonesia. Salah satunya Banten, dimana beberapa kabupaten dan kotanya terhubung dengan wilayah Jabodetabek.

    “Karena Omicron itu sudah mulai meningkat khususnya di daerah Jabodetabek, dan Banten ini beberapa kabupaten/kotanya tersambung terutama Tangerang Raya, maka saya minta antisipasi,” tegasnya.

    Wapres menyampaikan, antisipasi tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan disiplin protokol kesehatan di masyarakat dan pelaksanaan vaksinasi. “Selain penerapan protokol kesehatan, kemudian juga vaksinasi, termasuk sudah mulai booster dan juga penerapan Peduli Lindungi di daerah-daerah dimana terjadi mobilitas,” imbuh Wapres.

    Selain itu, ia juga meminta agar testing, tracing dan treatment (3T) diperbanyak dan dipercepat. Ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, sehingga bisa dilakukan langkah antisipasi lanjutan. “Testing, tracing, treatment itu terus kita lakukan lebih cepat lagi untuk mengetahui lebih banyak yang misalnya terkena,” ujarnya.

    (CR-01/RUS/PBN/BNN)

  • Curiga Omicron, Dinkes Lebak Kirim 16 Sampel ke Balitbang Kemenkes

    Curiga Omicron, Dinkes Lebak Kirim 16 Sampel ke Balitbang Kemenkes

    LEBAK, BANPOS – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Lebak kembali naik. Dari hasil pemeriksaan sedikitnya 16 warga di Lebak dinyatakan terkonfirmasi positif.

    Pemerintah Kabupaten Lebak menyikapi serius merebaknya varian Omicron di tanah air. Dinas Kesehatan mengirimkan sebanyak 16 sampel ke Balitbang Kemenkes untuk memastikan apakah belasan pasien tersebut terpapar Omicron.

    “Iya karena statusnya suspek atau dicurigai (Omicron) maka ada 16 yang dikirim ke Balitbang untuk memastikan. Pertama 3 sampel lalu menyusul 13 sudah dikirim,” kata Firman kepada wartawan, Kamis (27/1).

    Menurutnya, Dinkes Lebak harus memastikan karena CT value belasan pasien Covid-19 tersebut tergolong rendah. Kemudian, pasien juga memiliki riwayat bepergian dari zona dengan risiko tinggi penularan.

    “Pemeriksaan SGTF (S-gene Target Failure) untuk tiga sampel pertama itu sudah keluar, hasilnya probable Omicron dan tinggal menunggu pemeriksaan WGS (Whole Genome Sequencing), jadi kalau dua pemeriksaan ini muncul dipastikan positif. Sementara yang 13 sampel masih suspek karena belum ada hasil SGTF-nya,” ungkapnya.

    Dijepaskan Firman, meski ada sebagian pasien suspek Omicron itu yang bergejala, namun tidak menunjukkan gejala berat.

    “Ada yang bergejala sedang dan ringan, ada juga yang tidak sama sekali,” jelasnya.

    Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak tengah menangani 3 kasus probable Covid-19 varian Omicron.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Triatno Supiyono mengatakan, karena masih bersifat probable alias suspek, maka untuk memastikan positif varian baru itu, sampel telah dikirim ke pusat.

    “Ada 3 kasus tapi masih probable belum terkonfirmasi,” katanya, Rabu (26/1).

    Menurutnya, tiga kasus probable ini setelah dilakukan tes usap oleh petugas medis terhadap ketiga orang tersebut. Sebab, hasil tes usap ketiga terkonfirmasi positif Covid-19 setelah bepergian ke luar kota.

    “Ketiganya diswab hasilnya positif. Nah sampel itu kita kirim lagi ke pusat untuk memastikan apakah varian Omicron atau bukan. Kita masih nunggu hasilnya Omicron atau bukan. Memang agak lama,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, ketiga orang tersebut saat ini kondisinya masih baik. Gejala yang mereka alami pun secara umum nyaris sama seperti Covid-19 varian lainnya.

    “Kondisinya baik. Gejalanya hampir sama, makanya kita teliti lagi untuk memastikan variannya Omicron atau bukan. Nah itu dilakukan hanya bisa di Jakarta,” jelasnya

    Dikatakannya, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Lebak belakangan ini mulai mengalami peningkatan yakni jumlah terkonfirmasi 9.117, isolasi 10 orang, sembuh 8 orang, dan meninggal 209 orang.

    “Belakangan ini kasus terkonfirmasi Covid-19 mulai meningkat. Jadi tetap waspada, terapkan protokol kesehatan ketat,” katanya.

    Juru Bicara Penangan Covid-19 Kabupaten Lebak, Firman Rahmatullah mengimbau kepada seluruh masyarakat lebak untuk terus meningkatkan protokol kesehatan yang ketat. Sebab, varian baru Covid-19 Omicron sudah menjalar dibeberapa daerah Banten.

    “Tetap patuhi protokol kesehatan, agar kita terhindar dari penyebaran Covid-19,” katanya.

    (CR-01/PBN).

  • Ngeri, Varian Omicron Galak Sama Anak-anak, Organisasi Dokter Desak Hentikan PTM

    Ngeri, Varian Omicron Galak Sama Anak-anak, Organisasi Dokter Desak Hentikan PTM

    JAKARTA, BANPOS – Lima organisasi profesi kedokteran mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghentikan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Sebab, ledakan kasus Covid-19 varian Omicron di Ibu Kota sudah tidak terelakkan.

    Kelima organisasi kedokteran tersebut, yakni Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Indonesia Intensif Indonesia (PERDATIN), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (PERKI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

    Mereka juga sudah menyurati empat Kementerian. Yakni, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan serta Kementerian Dalam Negeri.

    “Laporan dari beberapa negara, proporsi anak yang dirawat akibat infeksi Covid-19 varian Omicron lebih banyak dibandingkan varian sebelumnya,” kata Ketua PDPI Agus Dwi Susanto dalam keterangan resminya, kemarin.

    Dia juga telah menerima laporan adanya transmisi lokal varian Omicron di Indonesia. Bahkan, sudah ada yang meninggal.

    Ketua PERKI Isman Firdaus menimpali, anak-anak berpotensi mengalami komplikasi berat jika terinfeksi Omicron. Yaitu, multisystem inflammatory syndrome in children associated with Covid-19 (MIS-C) dan komplikasi long Covid lainnya.

    “Seperti orang dewasa yang akan berdampak pada kinerja dan kesehatan organ tubuh lainnya,” ingat Isman.

    Sebab itu, kelima organisasi profesi medis ini meminta Pemerintah membolehkan anak-anak atau orang tua memilih belajar di rumah atau tatap muka di sekolah. Bukan wajib PTM 100 persen.

    “Anak-anak yang sudah melengkapi vaksinasi Covid-19 dan cakap dalam melaksanakan protokol kesehatan dapat mengikuti PTM,” imbaunya.

    Selanjutnya, anak-anak yang memiliki komorbid diimbau memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter yang menangani.

    Para dokter itu juga meminta Pemerintah transparan terkait kasus Covid-19 di sekolah. Sehingga memberi kenyamanan bagi orang tua murid untuk mengirim anaknya belajar tatap muka.

    Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, per 22 Januari jumlah kasus Covid-19 varian Omicron sudah mencapai 1.161 kasus. Sudah ada dua pasien Omicron yang meninggal dunia.

    Satu kasus merupakan transmisi lokal yang meninggal dunia di RS Sari Asih Ciputat, dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri yang meninggal di RSPI Sulianti Saroso.

    Tiru Afsel

    Pakar Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menyarankan Pemerintah menghentikan PTM. Setidaknya hingga Maret mendatang. Sebab, penularan Omicron di Tanah Air kian meningkat.

    Dicky memperkirakan, awal bulan depan akan terjadi peningkatan kasus anak terinfeksi Covid-19 yang ada di rumah sakit. Dia pun mencontohkan Afrika Selatan (Afsel).

    “Ketika gelombang Omicron terjadi di Afrika Selatan, di sana sekolah langsung ditutup,” kata Dicky saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

    Menurutnya, penutupan sekolah itu merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap melandai dan terkendalinya penyebaran Omicron.

    Dengan penutupan sekolah, akan berdampak pada penurunan aktivitas dan mobilitas warga.

    “Karena kalau anak tidak sekolah, aktivitas jauh berkurang, sehingga gelombang (Omicron) tidak terjadi,” terangnya.

    Dicky juga membandingkan dengan Amerika Serikat dan Inggris, yang tetap membuka sekolah. Akibatnya, terjadi ledakan kasus Omicron. “Dan kasus infeksi Omicron pada anak banyak sekali,” ungkapnya.

    Di Australia saja, yang sekolah ditutup sejak Desember, menurutnya, masih ada kasus infeksi dan kematian pada anak, walau hanya satu.

    “Tapi, sewaktu varian Delta merebak, justru tidak ada kematian,” imbuhnya.

    Dicky mengingatkan, hal tersebut bisa terjadi di Indonesia jika PTM tidak dihentikan.

    “Saya menghargai dan menghormati keputusan Pemerintah yang tetap menggelar PTM. Tapi sebagai akademisi, saya harus terus mengingatkan. Ini kewajiban, saya ingatkan, ini berbahaya,” tegas Dicky.

    Menurutnya, esensi dari strategi kesehatan masyarakat (public health) adalah memberikan peringatan. Kemudian, tindakan awal untuk pencegahan. Jika respons dilakukan ketika kasus infeksi pada anak sudah meningkat, momennya sudah telat.

    “Ingat, apa yang terjadi di Inggris dan Amerika bisa sangat mungkin terjadi di Indonesia,” ujar Dicky, mengingatkan lagi.

    Ikuti Pemerintah

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov menerapkan PTM 100 persen kembali mengikuti arahan Pemerintah Pusat.

    Bahkan, kata Riza, beberapa sekolah yang sempat ditutup karena temuan kasus Covid-19, kembali dibuka dan melaksanakan PTM 100 persen lagi.

    “Yang masih tutup 15 sekolah. Mudah-mudahan dalam waktu dekat hampir semua sudah dibuka kembali,” harap Riza di Jakarta, kemarin.

    Sementara di wilayah tetangga, seperti Tangerang, Depok dan Bekasi, PTM dilakukan terbatas. Misalnya Kota Tangerang, menghentikan PTM untuk siswa kelas 1 dan 2 SD. Sedangkan untuk kelas 3-6 diberlakukan pembatasan 50 persen.

    Dari data per 22 Januari, Pemprov DKI Jakarta mencatat ada 90 sekolah yang ditutup akibat ditemukannya kasus Covid-19.

    Temuan kasus Covid-19 itu tersebar di sembilan wilayah Suku Dinas Pendidikan yang tersebar di lima kota administrasi DKI Jakarta.

    Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, kasus positif Covid-19 varian Omicron kembali bertambah. Kini, menjadi 1.697 orang.

    “Dari 1.697 orang yang terinfeksi, 1.166 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan 531 lainnya adalah transmisi lokal,” ungkap Dwi.

    Menurut dia, kasus positif Covid-19 di Jakarta turut mengalami penambahan 1.708 orang. Secara keseluruhan, total kasus aktif di Jakarta saat ini mencapai 12.196 orang.

    (DRS/ENK/RMID)

  • Suspect Omicron Muncul di Kabupaten Lebak

    Suspect Omicron Muncul di Kabupaten Lebak

    LEBAK, BANPOS – Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak sekarang ini tengah menangani 3 kasus probable Covid-19 varian Omicron.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Triatno Supiyono mengatakan, karena masih bersifat probable alias suspek, maka untuk memastikan positif varian baru itu, sampel telah dikirim ke pusat.

    “Ada 3 kasus tapi masih probable belum terkonfirmasi,”katanya, Rabu (26/1).

    Menurutnya, tiga kasus probable ini setelah dilakukan tes usap oleh petugas medis terhadap ketiga orang tersebut. Sebab, hasil tes usap ketiga terkonfirmasi positif Covid-19 setelah bepergian ke luar kota.

    “Ketiganya diswab hasilnya positif. Nah sampel itu kita kirim lagi ke pusat untuk memastikan apakah varian Omicron atau bukan. Kita masih nunggu hasilnya Omicron atau bukan. Memang agak lama,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, ketiga orang tersebut saat ini kondisinya masih baik. Gejala yang mereka alami pun secara umum nyaris sama seperti Covid-19 varian lainnya.

    “Kondisinya baik. Gejalanya hampir sama, makanya kita teliti lagi untuk memastikan variannya Omicron atau bukan. Nah itu dilakukan hanya bisa di Jakarta,” jelasnya

    Dikatakannya, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Lebak belakangan ini mulai mengalami peningkatan yakni jumlah terkonfirmasi 9.117, isolasi 10 orang, sembuh 8 orang, dan meninggal 209 orang.

    “Belakangan ini kasus terkonfirmasi Covid-19 mulai meningkat. Jadi tetap waspada, terapkan protokol kesehatan ketat,” katanya.

    Juru Bicara Penangan Covid-19 Kabupaten Lebak, Firman Rahmatullah mengimbau kepada seluruh masyarakat lebak untuk terus meningkatkan protokol kesehatan yang ketat. Sebab, varian baru Covid-19 Omicron sudah menjalar dibeberapa daerah Banten.

    “Tetap patuhi protokol kesehatan, agar kita terhindar dari penyebaran Covid-19,” katanya.

    (CR-01/PBN)

  • Yang Sudah Vaksin Lengkap Aja Tumbang, Apalagi Yang Belum…

    Yang Sudah Vaksin Lengkap Aja Tumbang, Apalagi Yang Belum…

    JAKARTA, BANPOS – Daerah yang tingkat vaksinasi Covid-19-nya masih rendah, kudu lebih hati-hati. Soalnya, varian Omicron bisa menyerang siapa saja. Termasuk, mereka yang sudah divaksin lengkap.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membeberkan, mayoritas pasien Covid-19 varian Omicron telah mendapatkan vaksinasi lengkap, yaitu 71,7 persen. Sementara 18,9 persen belum diketahui status vaksinasinya, 6,1 persen belum melakukan vaksinasi dan 3,3 persen vaksinasi tidak lengkap.

    “Walaupun terinfeksi, tetapi karena sudah banyak yang mendapatkan vaksinasi, maka banyak yang tidak bergejala atau bergejala ringan,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.

    Terkait 18,9 persen pasien varian Omicron belum diketahui status vaksinasinya, Nadia menjelaskan, persentase tersebut merupakan jumlah dari status vaksinasi yang masih dalam proses pengecekan ulang. Belum ada informasi tentang data tersebut.

    “Karena merupakan data lab, tidak diketahui statusnya. Jadi, masih kita lakukan PE (Penyelidikan Epidemiologi),” jelas Nadia.

    Dikutip dari berbagai sumber, terdapat beberapa perbedaan gejala varian Omicron bagi yang sudah divaksin dan yang belum.

    Bagi mereka yang positif varian Omicron dan sudah divaksinasi, cenderung lebih ringan, seperti pilek dan kelelahan. Bahkan di beberapa kasus ada yang tidak bergejala.

    Sementara bagi mereka yang tidak atau belum divaksinasi, secara umum gejala varian Omicron sama dengan gejala yang ditimbulkan virus-virus lainnya. Seperti, demam, batuk, sesak napas, anosmia, sakit kepala, dan nyeri otot.

    Adapun kondisi paling parah, yaitu sesak napas sehingga membutuhkan oksigen tambahan untuk bernapas teratur.

    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Pemerintah melakukan langkah mitigasi untuk mencegah keparahan akibat Omicron. Salah satunya dengan akselerasi vaksin Covid-19 dan dosis ketiga atau booster bagi seluruh masyarakat.

    “Pemerintah juga meminta agar masyarakat yang sudah memiliki tiket vaksin ketiga langsung melakukan suntikan vaksin di gerai-gerai yang telah disediakan Pemerintah,” ungkapnya.

    Luhut mengatakan, Pemerintah akan terus mendorong vaksinasi dosis kedua dengan sasaran masyarakat umum dan lansia. Terutama di provinsi, kabupaten, kota yang belum memenuhi jumlah capaian dosis vaksinasi.

    “Vaksinasi agar memberikan perlindungan lebih terhadap varian Omicron ini. Sehingga hal-hal yang dikhawatirkan akan lebih dapat dimitigasi,” ujar Luhut.

    Meski tingkat hospitality dari kasus Omicron rendah, Luhut tetap mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap enteng. Pemerintah memastikan, sistem kesehatan di Indonesia siap dalam menghadapi varian ini.

    “Kesiapan rumah sakit dan obatnya, berkali-kali saya sampaikan semuanya lebih dari cukup,” tandas Luhut.

    Epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengungkapkan, alasan Omicron banyak menginfeksi yang sudah divaksinasi lengkap. Pasalnya, Omicron lahir di tengah orang-orang yang sudah divaksin, terinfeksi dan divaksin lagi.

    “Ini yang membuat ke mana-mana virus ini terbentur, ada barrier. Untuk yang pernah terkena Covid-19, kalau sudah dilaksanakan vaksin lengkap pun tetap ada potensi, dan kemampuan Omicron reinfeksi ini 3 kali. Namun kalau sudah divaksinasi, gejalanya ringan,” ungkapnya.

    Netizen mengingatkan pentingnya vaksinasi Covid-19 untuk melawan varian Omicron.

    Akun @ProfesorZubairi membenarkan, Omicron bisa menginfeksi orang yang sudah divaksin lengkap dan mendapatkan booster. Termasuk menginfeksi penyintas Covid-19. Dia bilang, varian Omicron memang sedikit mengurangi efektivitas vaksin.

    “Tapi masih lebih baik divaksin untuk cegah keparahan penyakit, ketimbang tidak sama sekali,” katanya.

    Akun @robindoang kembali mengingatkan bahwa vaksin bukan untuk membuat tubuh kebal dari virus Corona. Tapi, untuk memperkecil efek yang dirasakan, sehingga menjadi seperti flu biasa saja, dan hilang dengan sendirinya.

    “Yuk, hadapi Omicron dengan segera lengkapi dosis vaksinmu. Jangan tunda lagi,” ajak @catatankaqihati.

    Menurut @jakapujakesuma1, apa yang terjadi sekarang merupakan istilah antibodi nonspesifik. Yang divaksin lebih rentan karena antibodinya menjadi spesifik karena divaksin. “Makanya, di banyak negara pasien yang full vaksin, kasusnya tinggi,” ujarnya.

    (ASI/ENK/RMID)

  • 5 Suspek Omicron Sehari, Ratusan Warga Kota Tangerang Positif Covid

    5 Suspek Omicron Sehari, Ratusan Warga Kota Tangerang Positif Covid

    TANGERANG, BANPOS – Dalam sehari, sebanyak 101 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tangerang. Sehingga total keseluruhan ada 30.089 kasus. Merujuk situs Covid-19 Kota Tangerang, angka tersebut berdasarkan laporan hingga 20 Januari 2022, pukul 21.50 WIB.

    “Perubahan data hari ini: Dalam perawatan 97, sembuh 4 dan meninggal tidak ada,” tulis keterangan dalam situs Covid-19 Kota Tangerang, Jumat (21/1).

    Menyikapi temuan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pun menerapkan aturan baru. Terlebih dari ratusan itu, lima diantaranya suspek varian Omicron.

    Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya akan membatasi sejumlah aktivitas mulai dari perkantoran hingga titik keramaian.

    “Kita sudah tracing, jadi 5 yang Omicron, karena masih keluarga dan hasil tracing positif. Dan rencananya kita sosialisasikan kegiatan kantor-kantor dibatasi 50 persen dan tempat keramaian akan kita kendalikan. Ada juga yang akan ditutup sementara,” terang Arief Jumat (21/1).

    Selain itu, sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan melakukan pecepatan vaksin booster kepada seluruh warga Kota Tangerang. Pihaknya akan bekerja sama dengan puskesmas di setiap kecamatan Kota Tangerang.

    “Yang mau booster bisa hubungi puskesmas terdekat dan Pemerintah Kota pagi tadi sudah musyawarah dengan pimpinan daerah,” tuturnya.

    Perihal fasilitas kesehatan juga sudah disiagakan. Guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. “Alhamdulillah mereka semua sudah siagakan rumah sakit-sakit,” kata Arief.(DRS/RMID)

    Berikut Update Covid-19 lengkap seluruh kecamatan Kota Tangerang:

    Kecamatan Benda, suspek aktif ada 20 orang dan 6 pasien dirawat
    Kecamatan Priuk suspek aktif 50 orang dan 28 pasien dirawat 3
    Kecamatan Cibodas suspek aktif 113 orang dan 22 pasien dirawat
    Kecamatan Jatiuwung suspek aktif 33 orang dan 3 pasien dirawat
    Kecamatan Batuceper, suspek aktif 24 orang dan 11 pasien dirawat
    Kecamatan Karang tengah suspek aktif 70 orang dan 32 pasien dirawat
    Kecamatan Neglasari suspek aktif 35 orang dan 13 pasien dirawat
    Kecamatan Ciledug suspek aktif 59 orang dan 42 pasien dirawat
    Kecamatan Larangan suspek aktif 52 orang dan 29 pasien dirawat
    Kecamatan Tangerang suspek aktif 107 orang dan 45 pasien dirawat
    Kecamatan Cipondoh suspek aktif 108 orang dan 50 pasien dirawat
    Kecamatan Pinang suspek aktif 121 orang dan 49 pasien dirawat
    Kecamatan Karawaci suspek aktif 97 orang dan 55 pasien dirawat.
    Berita Terkait : Duh, Lima Pemain Arema FC Positif Covid

  • Pemkab Serang Dapat Bantuan Alkes untuk Hadapi Omicron

    Pemkab Serang Dapat Bantuan Alkes untuk Hadapi Omicron

    SERANG, BANPOS- Pemkab Serang kembali mendapatkan bantuan corporate social responsibility (CSR) dari PT Cargill Indonesia. Kali ini, bantuan diberikan dalam rangka menghadapi kemungkinan serangan gelombang ketiga Covid-19, berupa alat kesehatan tabung gas oksigen.

    Bantuan diberikan oleh Dudi Iswara, Plant Manager Serang-PT Cargill Indonesia dan diterima langsung oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan sejumlah pimpinan fasilitas kesehatan (faskes) penerima CSR.

    “Bantuan ini kami berikan untuk membantu fasilitas kesehatan, terutama meningkatkan kapasitas dalam menghadapi kemungkinan gelombang ketiga Covid-19, yakni varian Omicron,” ujar Dudi di Pendopo Bupati Serang, Kamis (20/1).

    Bantuan berupa 113 unit alat kesehatan, berupa tabung oksigen berikut penunjangnya. Ternilai bantuan sebesar Rp213,8 juta. Bantuan tersebut diberikan untuk Rumah Sakit dr Dradjat Prawiranegara, Puskesmas Kramatwatu, Puskesmas Ciruas, Puskesmas Cikande, Puskesmas Binuang, dan Puskesmas Kibin.

    “Semoga dukungan ini, dapat bermanfaat untuk penguatan kapasitas fasilitas kesehatan, juga pelayanan kepada masyarakat meningkat. Semoga kami terus bersinergi dengan Pemda Serang dan Dinas Kesehatan,” ujarnya.

    Ia menerangkan, PT Cargill Indonesia adalah entitas bisnis di Kabupaten Serang yang bergerak pada penyediaan pakan ternak dan ikan.

    “Kami menyuplai kebutuhan pakan ternak dan ikan ke sejumlah daerah di Indonesia. Berlokasi di Kecamatan Cikande,” ujarnya.

    Bupati Ratu Tatu Chasanah mengapresiasi dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan PT Cargill Indonesia.

    Menurutnya, CSR yang diberikan bukan pertama kali dilakukan Cargill, sebelumnya banyak bantuan telah diturunkan di bidang pendidikan dan kesehatan. Kali ini, Cargill bekerjasama dengan Mercy Corps Indonesia.

    “Cargill ini contoh perusahaan yang bersinergi dengan kami, memberi bantuan untuk masyarakat. Dengan sinergi, saya yakin, semua masalah bisa terselesaikan. Kami akan ajak PT Cargill untuk sharing dengan perusahan lain. Agar bisa memberikan pemahaman cara menjalankan tanggungjawab sosial perusahaan yang baik,” ujarnya.

    Menurut Tatu, bantuan yang diberikan sangat bermanfaat untuk faskes di Kabupaten Serang, karena pandemi Covid-19 belum selesai. Saat ini, menurutnya, masyarakat ada yang menilai pandemi sudah selesai, menjadi abai akan protokol kesehatan.

    “Maka kita harus semakin gencar sosialisasi. Mulai puskesmas, pemerintah kecamatan, dan kepala desa harus mengajak masyarakat untuk taat protokol kesehatan, harus selalu waspada,” ujarnya.

    Pemkab Serang, kata Tatu, sedang masuk pada tahapan vaksinasi anak dan booster untuk masyarakat umum.

    “Kami mengimbau, jajaran puskesmas dan camat untuk kerja keras. Vaksin tersedia, dan harus optimal mencapai target. Untuk vaksin anak mungkin mudah, tapi kemungkinan agak susah untuk booster. Nanti kita kerja sama dengan TNI-Polri, dan dimulai pekan depan,” ujarnya. (LUK/ANT/AZM)