PALESTINA, BANPOS – Hubungan antara Iran dengan Arab Saudi terus membaik dan makin lengket saja. Kini, kedua negara itu tengah membahas upaya membantu Palestina, yang tengah digempur Israel sejak akhir pekan kemarin.
Presiden Iran Ebrahim Raisi melakukan percakapan perdana dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), Rabu (11/10) malam waktu setempat, lewat telepon.
Dikutip Reuters, kemarin, Raisi dan MBS satu suara mengenai perlunya menghentikan kejahatan perang Israel. Berbagai ide dan rencana pun dibahas keduanya selama 45 menit percakapan itu.
Perbincangan lewat telepon itu merupakan yang pertama antara kedua pemimpin sejak kesepakatan normalisasi hubungan Iran-Arab Saudi dicapai pada Maret 2023 yang dimediasi China. Kedua negara berpengaruh di Timur Tengah ini sebelumnya bermusuhan, memutus hubungan diplomatik selama tujuh tahun.
“Pangeran Mohammed mengatakan kepada Presiden Raisi bahwa Riyadh berkomunikasi dengan semua pihak internasional dan regional untuk menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung,” ungkap Wakil Kepala Staf Presiden Iran untuk Urusan Politik, Mohammad Jamshidi mengenai pembicaraan kedua pemimpin itu.
Pangeran MBS juga menegaskan, Riyadh menolak segala bentuk serangan terhadap warga sipil. Meski demikian, tidak disebutkan secara rinci upaya-upaya apa yang telah disepakati Pangeran MBS dan Raisi untuk menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza.
Pada akhir pekan tepatnya 7 Oktobrr lalu, pasukan militan Hamas melancarkan serangan kejutan besar-besaran terhadap Israel. Tak tinggal diam, Israel membalas serangan hingga sampai saat perang antara Israel dan Hamas merenggut nyawa lebih dari 1.200 orang di masing-masing pihak.
Sebagai informasi, Hamas (Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah) sejak tahun 2007 berkuasa di Jalur Gaza, setelah memenangkan mayoritas kursi di Parlemen Palestina pada pemilihan 2006, dan mengalahkan Fatah, faksi berkuasa di Palestina.
Pada Minggu (8/10), Israel menyatakan perang dengan Hamas dan mengumumkan blokade penuh atas akses air, listrik dan makanan di Jalur Gaza. Para pejabat Gaza melaporkan, lebih dari 1.000 orang tewas dalam serangan balasan Israel melalui serangan udara dan artileri.
Korban serangan Israel tidak hanya di Gaza, di wilayah lain Palestina, Tepi Barat, korban luka mencapai 130 orang. Ketika perang berkecamuk, kekhawatiran meningkat atas nasib setidaknya 150 orang yang disandera Hamas di Gaza. Para sandera itu adalah warga Israel dan warga asing dan yang berkewarganegaraan ganda.
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin dalam. Kemarin, jet-jet Israel terus menggempur daerah padat penduduk. Serangan itu sebagai tanggapan atas serangan Hamas, Sabtu (7/10). Sementara itu, Pemerintah Israel membentuk kabinet perang darurat. Dan memerintahkan rumah sakit untuk bersiap-siap menghadapi eskalasi kekerasan yang diperkirakan akan terus terjadi.
Para pengamat mengatakan, perang tersebut telah memberikan pukulan berat terhadap kemungkinan kesepakatan normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel. Proses tersebut didorong Amerika Serikat dengan sejumlah tawaran untuk Arab Saudi, termasuk jaminan keamanan dan bantuan pengembangan program nuklir sipil. (RMID)
Berita Ini Telah Tayang Di RMID https://rm.id/baca-berita/internasional/192374/konflik-israel-vs-hamas-memanas-saudiiran-makin-lengket/2