Tag: Pandeglang

  • Tingkatkan Struktur Keamanan, Tiang Penyangga Tanjakan Bangangah Diperbaiki

    Tingkatkan Struktur Keamanan, Tiang Penyangga Tanjakan Bangangah Diperbaiki

    PANDEGLANG, BANPOS – Tiang penyangga tanah atau sheet pile di tanjakan Bangangah, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten tengah diperbaiki. Perbaikan tiang ini dilakukan dengan cara pembongkaran tiang penyangga.

    Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan, mengungkapkan bahwa kegiatan perbaikan ini bagian dari pemeliharaan yang dilakukan sepanjang 9 meter. Ia menyebut, perbaikan masih menjadi tanggung jawab kontraktor.

    “Perbaikan yang dilakukan merupakan pekerjaan sheetpile di sisi kiri pada segmen 2 dengan panjang perbaikan 9 meter, pekerjaan tersebut akan dimulai tanggal 13-30 Maret 2024,” ujarnya, Jumat, (15/3).

    Arlan menjelaskan, perbaikan ini dilakukan pada masa pemeliharaan guna meningkatkan estetika, agar ruas tersebut sedap dipandang mata dan meningkatkan kembali tingkat struktur keamanannya.

    “Pemeliharaan dilaksanakan oleh PT. Bangun Cipta Azima Mandiri selaku penyedia jasa,” katanya.

    Ia menjelaskan hanya 9 tiang yang diperbaiki dari total 210 tiang. Selain itu, tidak ada kesalahan teknis terkait tiang yang miring.

    Menurutnya, tiang itu miring dikarenakan terkena lapisan batu pada saat pemancangan. Hal ini menegaskan bahwa adanya informasi yang tidak benar perihal tembok ambrol.

    “Bukan kesalahan teknis, secara kekuatan aman, agak miring karena geser pada saat pemancangan terkena lapisan batu. Jadi kalau ada informasi atau pemberitaan dari media yg mengatakan temboknya ambrol, itu dipastikan hoax,” tegasnya.

    Adapun kegiatan pemeliharaan tiang penyangga tanjakan tersebut di antaranya dengan dilakukan persiapan lahan, bobokan beton, galian tanah, pembersihan, pengecoran retaining wall, timbunan kembali, dan pengembalian kondisi. Meskipun demikian, ruas jalan Mengger-Mandalawangi-Caringin ini masih bisa dilalui oleh masyarakat. (MUF)

  • Asyiknya Munggahan Sambil Camping Di Curug Lewui Bumi

    Asyiknya Munggahan Sambil Camping Di Curug Lewui Bumi

    PANDEGLANG, BANPOS – Jelang bulan suci Ramadan, Ce’es Banpos bisa menikmati liburan sebelum melaksanakan Puasa. Tak hanya Mall saja untuk tempat liburan, Ce’es Banpos juga bisa berlibur di alam terbuka dengan suasana pegunungan dan air terjun yang masih asri.

    Buat Ce’es Banpos, Curug Leuwi Bumi bisa menjadi alternatif pilihan untuk lokasi munggahan lho. Curug yang airnya jernih dan bersih ini merupakan salah satu objek wisata alam di Pandeglang Banten, sangat menyegarkan untuk berenang sebelum Ramadan.

    Lokasinya berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Pandeglang.Terletak di Kampung Turalak, Desa Ramea, Kecamatan Mandalawangi, Curug Leuwi Bumi memiliki keindahan alam yang memukau, air terjunnya mengalir deras dengan ketinggian sekitar 2-3 meter.

    Lokasi wisata ini memang sudah cukup terkenal bagi para pencinta alam. Destinasi ini bisa jadi rekomendasi untuk munggahan bersama teman, keluarga dan rekan kerja.

    Banyak sekali fasilitas yang bisa dinikmati oleh Ce’es Banpos. Berdasarkan postingan Instagram @curugleuwibumi, selain untuk Riverside camping ground Communal itu merupakan lokasi camping umum yang dimana Ce’es Banpos bisa bawa tenda sendiri dan berlokasi di pinggir sungai Riverside area.

    Selain itu, Curug Leuwi Bumi menyediakan Lokasi Glamping dengan beberapa pilihan area. Pertama area Riverfront VIP, area ini merupakan spot paling indah dan paling banyak dibooking group family, karena area ini tepat menghadap air terjun dilengkapi gazebo dan meja makan berkapasitas 4- 12 orang.

    Kedua, ada area Riverside Deck, Area ini berada di sisi sungai dengan pemandangan yang tak kalah ciamik. Menggunakan tenda Arfenaz 4.0, area ini dilengkapi dengan meja makan dan alas duduk dengan kapasitas 12-16 orang area, dan cocok untuk grup jumlah besar.

    Selanjutnya, tersedia juga area Hi Desck Camp. Area ini merupakan area tertinggi di Curug Leuwi Bumi dengan pemandangan menghadap pegunungan dan berkapasitas 12-40 orang, sangat cocok untuk grup berjumlah besar.

    Curug ini juga dilengkapi dengan wahana permainan Arum Jeram untuk menjelajahi alam dengan pertualangan yang sangat menyenangkan. Wahana ini sangat cocok bagi Ce’es Banpos yang ingin menelusuri sungai dan menikmati suasana perjalanan.

    Sebelum memasuki Wisata Leuwi Bumi ini, Ce’es Banpos terlebih dahulu melakukan reservasi secara daring dengan scan kode QR dengan harga tiket yang terjangkau. Setelah melakukan reservasi, Ce’es Banpos bisa langsung datang ke lokasin dan menikmati suasana alam serta air terjun dan fasilitas lainya, cocok sekali untuk munggahan sambil camping.

    Walaupun lokasinya berada di kawasan Gunung Jengjin dan jauh dari pusat Kota Pandeglang, tapi bukan berarti sulit untuk menemukannya. Tapi ingat!!! Ce’es Banpos Harus tetap melindungi alam sekitar kita.

    Mungahan di Leuwi Bumi, Ce’es Banpos bisa camping dengan teman, keluarga, rekan kerja dengan menikmati suasana alam, bisa ditemani dengan suara gemericik air sungai dan hijaunya pepohonan menjadi suguhan yang syahdu dengan perasaan nyaman dan tentram dengan udara sangat sejuk dan segar, sehingga sangat cocok untuk melepas penat.

    Ce’es Banpos bisa mengobrol, curat, makan bersama, dan aktivitas lainnya yang mengasyikkan. Jadi gimana Ce’es Banpos, sudah terpikirkan munggahan lebih dekat dengan alam? Gaskeun ke Curug Leuwi Bumi, Pandeglang, Banten. (MUF)

  • Viral di X, Oknum Caleg PPP Pandeglang Jual Mobil Gadaian Orang

    Viral di X, Oknum Caleg PPP Pandeglang Jual Mobil Gadaian Orang

    PANDEGLANG, BANPOS – Salah satu oknum Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Daerah Pemilihan (Dapil) Pandeglang 3, Moch Zamal Dzikri Fahreza, dituding melakukan penipuan dan menjual kendaraan hasil gadaian, tanpa persetujuan pemilik sebenarnya.

    Perkara tersebut sempat viral di media sosial X, sebelumnya Twitter, yang diunggah oleh pengguna bernama Muhammad Baeni. Dalam unggahan tersebut, Baeni menuturkan bahwa dirinya telah kehilangan mobil yang ia gadaikan kepada rekannya berinisial RP.

    Mulanya, ia ingin menggadaikan mobilnya yang masih berstatus kredit itu, lantaran membutuhkan uang sebesar Rp5 juta untuk berobat. RP yang merupakan rekan kerjanya, menawarkan akan meminjamkan uang, namun meminta mobil miliknya yakni Daihatsu Sigra, sebagai jaminannya.

    Baeni sempat mengurungkan niatnya untuk meminjam uang, namun karena RP mendesak untuk tetap meminjamkan uang, ia pun akhirnya jadi untuk meminjam uang. Proses pinjam-gadai itu pun tertuang dalam Surat Perjanjian Gadai antara Baeni dengan RP. Dalam perjanjian itu, Zamal bertindak sebagai saksi.

    Selang beberapa lama, Baeni hendak menebus mobilnya, karena telah memiliki uang yang ia pinjang. Namun baik RP maupun Zamal, terus mengelak ketika hendak dimintai kembali mobilnya. Bahkan, Baeni sudah sejak lama tidak direspon panggilan telepon maupun pesan WhatsAppnya oleh dua orang itu.

    Usut punya usut, mobil miliknya itu ternyata sudah dijual ke pihak lain, tanpa sepengetahuan dirinya. Baik RP, Zamal maupun keluarga mereka pun tidak memberikan respon pada saat Baeni hendak meminta pertanggungjawaban.

    Kepada BANPOS, Baeni menuturkan bahwa beberapa waktu yang lalu, sudah melakukan mediasi dengan RP secara kekeluargaan. Namun sayangnya, Zamal tidak hadir, dan malah mengutus orang lain untuk hadir dalam mediasi tersebut.

    “Jadi dari mulut si pesuruh ini, ternyata mobil saya dijual sama si Caleg ini senilai Rp15 juta ke bapaknya dia. Nah, si bapaknya ini jual lagi ke orang lain senilai Rp45 juta. Itu tanpa sepengetahuan saya. Saya sudah chat, telpon, sama sekali gak digubris sama si caleg ini,” ujarnya kepada BANPOS, Minggu (18/2).

    Ia mengatakan, dirinya sudah membuat laporan kehilangan ke leasing dan Polsek Koja, yang menurut dia jaraknya tidak jauh dari rumah RP. Namun, laporan tersebut kerap dilempar-lempar, hingga membuat dirinya bingung.

    “Dari pihak Polsek Koja-nya pun meminta saya untuk buat surat somasi ke saudara RP. Sudah surat somasi kedua yang saya kirimkan, cuma ini orang abai gitu aja,” terangnya.

    Maka dari itu, ia mengambil langkah untuk memviralkan perkara yang menimpa dirinya, di media sosial. Hal itu agar pihak-pihak terkait segera bertanggung jawab atas kelakuan dari RP dan Zamal.

    “Saya cuma mau minta mobil balik ke saya lagi, karena itu masih milik saya dan milik leasing, mau saya kembalikan ke leasing, bukan milik mereka. Gak ada itikad baik sama sekali dari pihak mereka ke saya hingga saat ini,” tandasnya.

    Sementara itu, Moch Zamal Dzikri Fahreza saat dihubungi BANPOS melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp, tidak kunjung memberikan tanggapan.(DZH)

  • FMPS Lakukan Doa Bersama Untuk Kemenangan Ganjar-Mahfud di Pandeglang

    FMPS Lakukan Doa Bersama Untuk Kemenangan Ganjar-Mahfud di Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Alun-alun Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang menjadi saksi kehadiran ribuan warga berkumpul melakukan Istiqosah mendoakan pasangan Ganjar-Mahfud menang dalam pilpres 2024.

    Istighosah yang di komandoi pimpinan Ponpes Al Kallam, Ki Arfan Bahrudin, berlangsung sangat khidmat. Ribuan warga terlihat antusias mengikuti istiqosah yang dilakukan di lapangan Alun-alun Kecamatan Cibaliung, Kamis (8/2/2024).

    Setelah melakukan Istiqosah kebersamaan dalam deklarasi terlihat begitu kental saat pembacaan deklarasi di bacakan oleh pimpinan Ponpes Al Kalam dan juga sebagai Ketua Forum Masyarakat Pandeglang Selatan, (FMPS) Ki Arfan yang sontak diikuti oleh ribuan massa yang hadir.

    “Istiqosah kami lakukan untuk mendoakan kemenangan pasangan Ganjar-Mahfud sekaligus deklarasi dukungan kami alim ulama, santri, dan warga karena kami menilai Ganjar-Mahfud adalah pemimpin yang visioner dan berkomitmen. Kami yakin bahwa Indonesia akan jauh lebih baik lagi,” ujar Ki Arfan saat membuka acara deklarasi.

    Dengan gelombang dukungan yang datang dari ribuan ulama, lanjut Ki Arfan, santri dan warga ini dapat menciptakan momentum kuat bagi pasangan Ganjar-Mahfud, memberikan optimisme baru untuk perubahan.

    “Alhamdulillah dukungan yang kami lakukan mendapatkan respon yang bagus dari ribuan warga Kecamatan Cibaliung dan warga lainnya,” ujarnya.

    Menurutnya, deklarasi yang di gelar sebagai bentuk dukungan untuk pasangan Capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud pada Pemilu 2024. Kami akan bekerja keras untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di Pandeglang.

    “Dengan visi misi yang sama, kami akan memenangkan Ganjar-Mahfud dengan perolehan suara di Pandeglang sebesar 70 persen. Kami berharap kepada Ganjar-Mahfud bisa mewujudkan Cibaliung menjadi kabupaten yang mana telah diharapkan oleh semua lapisan masyarakat Pandeglang, agar menjadi wilayah mandiri dan maju secara ekonomi sosial kesehatan pendidikan dan lainnya,” ungkapnya. (DHE)

  • DPP Golkar Tunjuk Fitron Jadi Bakal Calon Bupati Pandeglang

    DPP Golkar Tunjuk Fitron Jadi Bakal Calon Bupati Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar telah menetapkan nama Fitron Nur Ikhsan sebagai kandidat Bakal Calon Bupati (Balonbup) Pandeglang pada perhelatan Pilkada serentak 2024 mendatang.

    Bahkan, Fitron Nur Ikhsan yang menerima langsung Surat Keputusan (SK) atau surat penugasan dari Ketua Umum DPP Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

    Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Pandeglang, M. Habibi, membenarkan yang ditetapkan Bakal Calon Bupati Pandeglang dari partai Golkar yakni, Fitron Nur Ikhsan. Keputusan DPP Partai Golkar itu kata dia, sesuai harapan pengurus dan seluruh kader Golkar Pandeglang.

    “Fitron kader dan figur partai Golkar terbaik Provinsi Banten. Alhamdulillah keputusan DPP Golkar menetapkan dan menugaskan Fitron sebagai Bakal Calon Bupati Pandeglang di Pilkada serentak 2024 mendatang, sesuai harapan dan keinginan kami,” kata Habibi.

    Golkar Pandeglang memilih Fitron sebagai calon Bupati Pandeglang dinilainya, memiliki kemampuan yang tidak diragukan untuk membangun Kabupaten Pandeglang kearah yang lebih baik.

    “Pak Fitron tahu persis kondisi Kabupaten Pandeglang. Kemampuan pak Fitron tidak diragukan memimpin Pandeglang 2024 mendatang. Apalagi beliau (Fitron, red) sudah dua periode menjabat Anggota DPRD Provinsi Banten Dapil Kabupaten Pandeglang,” katanya.

    Dipastikan Habibi, pengurus DPD hingga ketingkat pengurus Desa dan para kader Golkar se-Kabupaten Pandeglang bakal all out mendukung dan memenangkan Fitron Nur Ikhsan di Pilkada serentak 2024 mendatang.

    “DPD hingga ke tingkat bawah dan para kader Partai Golkar Pandeglang pasti all out mendukung penuh dan memenangkan Fitron Nur Ikhsan sesuai Surat Keputusan DPP Golkar,” ungkapnya. (DHE)

  • Arif Rahman Bawa Program Kemenaker Untuk Pemuda di Pandeglang

    Arif Rahman Bawa Program Kemenaker Untuk Pemuda di Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Banten 1 Lebak-Pandeglang dari Partai NasDem, Arif Rahman, membuka pelatihan manajemen kewirausahaan untuk pemuda berupa pelatihan barbershop atau pangkas rambut, di Yayasan Albir Salam di Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Jumat (3/11).

    Kegiatan yang diikuti 128 peserta yang berasal dari angkatan muda Pandeglang dan Pemuda Pancasila (PP) Pandeglang ini terselenggara berkat kerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI.

    Dalam kegiatan itu, para peserta dilatih untuk memangkas rambut dengan model kekinian. Tidak hanya peserta laki-laki, peserta perempuan juga turut berpartisipasi dalam pelatihan tersebut.

    Saat membuka acara, Arif mengharapkan, para peserta selain nantinya memiliki kemampuan dalam memotong rambut dan juga bisa membuka lapangan pekerjaan dengan mengelola usaha barbershop.

    Dengan begitu diharapkan akan mengurangi jumlah pengangguran di Kabupaten Pandeglang yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Pandeglang mengalami peningkatan.

    “Jangan berorientasi mencari kerja, tapi harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga walaupun usahanya kecil kita bisa menjadi bos bagi usaha sendiri,” kata Arif.

    Oleh karena itu, lanjut Arif, dirinya sangat yakin jika para pemuda Pandeglang bisa berdaya saing dan tuan di rumahnya sendiri.

    Agar bisa berdaya saing, maka para pemuda selain harus mengenyam pendidikan yang tinggi dan juga meningkatkan soft skill serta life skill.

    “Banyak peluang bagi pemuda di Pandeglang untuk bisa meningkatkan keterampilannya yang dibutuhkan di dunia kerja atau menciptakan lapangan pekerjaan, salah satunya melalui kegiatan ini. Saya harap setelah kegiatan ini, para peserta bisa membuka usaha sendiri,” ungkapnya.

    Sementara, Ketua Pelaksana Kegiatan Pelatihan Barbershop, Rika Kartikasari menyampaikan, rasa terimakasih kepada Arif Rahman yang sudah menurunkan program tersebut di Kabupaten Pandeglang.

    “Kegiatan ini merupakan upaya untuk dapat meminimalisir pengangguran di Pandeglang, dengan harapan bahwa setelah selesai kegiatan ini diharapkan tertanam jiwa entrepreneurship pada peserta,” kata Caleg DPRD Banten dari Partai NasDem Dapil Pandeglang ini.

    Setelah mengikuti pelatihan ini, sambung Rika, para peserta didorong untuk bisa membuka usaha barbershop agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Apalagi dalam kegiatan ini, narasumber merupakan orang yang kompeten.

    “Jika kondisi ini optimal, maka roda ekonomi di Kabupaten Pandeglang akan meningkat,” ungkapnya.

    Sementara, salah satu peserta pelatihan, Yusuf, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. Ia akan mempraktikkan apa yang didapat dengan mencoba memotong rambut teman-temannya.

    “Setelah tadi latihan motong rambut, nanti praktiknya saya akan memotong rambut teman-teman saya, semoga mereka mau dan hasilnya tidak mengecewakan,” katanya. (DHE)

  • Siswa Tewas Tenggelam di Situ Cikedal

    Siswa Tewas Tenggelam di Situ Cikedal

    PANDEGLANG, BANPOS – Hendak mengambil bola yang jatuh ke Situ Cikedal, seorang siswa kelas 2 Mts Malnu Tegalega Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang Reyhan, tenggelam dan ditemukan sudah meninggal dunia sekitar pukul 09.30 WIB, Selasa (1/11).

    Camat Cikedal, Agung Setiadi membenarkan kejadian tersebut, saat itu korban sedang bermain bola di sekitar Situ Cikedal.

    Karena bola jatuh ke air Situ Cikedal, korban berusaha untuk mengambilnya tetapi korban diduga tidak bisa berenang.

    “Korban masih sekolah kelas 2 di Mts Malnu Tegalega Cikedal, warga Kampung Bojongcanar Kidul, Desa Cipicung, Kecamatan Cikedal. Saat ini saya juga lagi dirumah duka,” kata Agung kepada wartawan.

    Menurutnya, kemungkinan besar hari ini juga korban akan dimakamkan oleh pihak keluarga.

    “Mungkin hari ini juga akan dimakamkan,” ujarnya.

    Sementara itu, warga Kampung Bojongcanar, Desa Cipicung, Kecamatan Cikedal, Rian mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi sekitar pukul 09.00 WIB ada siswa yang tenggelam di Situ Cikedal.

    “Waktu ditemukan sekitar pukul 10.16 WIB, oleh warga yang berusaha mencari dengan berenang. Karena mungkin sudah terlalu lama, korban ditemukan sudah meninggal dunia,” katanya. (dhe/pbn)

  • Baznas Pandeglang Berikan Bantuan Bagi Korban Bencana Angin Puting Beliung

    Baznas Pandeglang Berikan Bantuan Bagi Korban Bencana Angin Puting Beliung

    PANDEGLANG, BANPOS – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pandeglang memberikan bantuan untuk dua orang korban meninggal dunia akibat bencana angin puting beliung di Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, Rabu (1/11).

    Bantuan tersebut diberikan secara langsung oleh Ketua Baznas Pandeglang, Fery Hasanudin ke rumah korban di Kompleks Karang Indah, Kelurahan Kadumerak atas nama almarhum Anasya Dafira, dan Kampung Badengong, Kelurahan Pagadungan atas nama almarhum Rukman.

    Fery Hasanudin mengatakan, pihaknya mengucapkan turut berduka cita dan belasungkawa kepada para korban. Bantuan yang diberikan ini sebagai wujud kepedulian para muzakki (para ASN Pandeglang,red) untuk para korban.

    “Bantuan ini dari zakat yang diberikan oleh para ASN, kami sebagai pengelola harus menyalurkan apa yang menjadi hak penerima,” kata Fery.

    Selain itu, Fery juga mengucapkan terimakasih kepada para ASN yang sudah menitipkan zakatnya ke Baznas Pandeglang. Karena selama ini menurut Fery, zakat yang dikelola oleh Baznas paling besar dari para ASN sesuai instruksi Bupati.

    “Instruksi Ibu Bupati, ASN harus menitipkan zakatnya ke Baznas. Insyaallah bantuan yang kita salurkan ini tepat sasaran,” terangnya.

    Menurutnya, bantuan yang diberikan untuk masing-masing korban tidak seberapa hanya sebesar satu juta rupiah. Kendati demikian, pihaknya berharap bantuan ini bisa berguna bagi para korban bencana.

    “Semoga bermanfaat yah, sekali lagi ini adalah titipan dari para ASN Pandeglang yang menitipkan zakatnya ke kami,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua Rukun Tetangga (RT), Sujai salah satu putra dari almarhum Rukman mengucapkan terimakasih kepada Baznas umumnya, khususnya kepada para ASN Pandeglang yang telah menitipkan zakatnya ke Baznas.

    “Kami atas nama keluarga almarhum mengucapkan terimakasih baik kepada Baznas ataupun para muzaki diantaranya ASN, semoga amal baik ini mendapat balasan dari Allah.SWT,” katanya. (dhe/pbn)

  • Belasan SKh Swasta di Pandeglang Dipalak Oknum Mahasiswa

    Belasan SKh Swasta di Pandeglang Dipalak Oknum Mahasiswa

    PANDEGLANG, BANPOS – Sebanyak 14 Sekolah Khusus (SKh) swasta di Kabupaten Pandeglang merasa dipalak oleh oknum mahasiswa, yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat untuk Keadilan (AMMUK). Belasan sekolah untuk penyandang disabilitas itu merasa dipalak dengan ancaman akan dilaporkan terkait dugaan sejumlah masalah.

    Berdasarkan informasi yang BANPOS kumpulkan, modus yang dilakukan oleh AMMUK untuk memalak belasan SKh tersebut yakni dengan memberikan surat somasi kepada para kepala sekolah, terkait dugaan tindak pidana korupsi. Somasi tersebut awalnya ditujukan kepada enam SKh swasta di Pandeglang.

    Dalam somasi tersebut, disebutkan bahwa enam sekolah tersebut diduga telah melakukan penyalahgunaan wewenang, yakni melaporkan kegiatan belajar mengajar yang fiktif, siswa yang fiktif, manipulasi laporan pertanggungjawaban anggaran, tidak menyiapkan tempat belajar yang sesuai dengan aturan, menyalahgunakan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dan memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang tidak sesuai dengan persyaratan.

    Belum hilang kekagetan para Kepala SKh swasta tersebut, selang dua hari kemudian setelah surat somasi mereka terima, kembali muncul surat Laporan Pengaduan (Lapdu) yang ditujukan kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang. Dalam Lapdu tersebut, materi yang disampaikan sama, namun dengan tambahan 8 SKh swasta lainnya. Sehingga, jumlah SKh menjadi 14 sekolah.

    Pada Jumat (29/9) lalu, sejumlah perwakilan Kepala Sekolah dan AMMUK melakukan pertemuan. BANPOS pada saat itu, turut hadir dalam pertemuan, atas seizin para Kepala Sekolah. Dalam pertemuan tersebut, AMMUK pun hadir bersama dengan oknum wartawan media online lokal setempat, RN (inisial media).

    Sebelumnya, para Kepala Sekolah telah bersepakat bahwa baik somasi dan Lapdu yang dikirimkan oleh AMMUK, sama sekali tidak berdasar. Mereka pun menyepakati untuk melakukan gerakan ‘perlawanan’, dengan mencari bukti pemalakan yang dilakukan oleh AMMUK, untuk selanjutnya dapat dilaporkan.

    Meski demikian, para Kepala Sekolah telah memegang bukti tidak langsung, upaya pemalakan yang dilakukan oleh AMMUK. Dengan kode ‘uang ngopi’, para Kepala Sekolah melalui perantara AMMUK, sempat diminta menyiapkan minimal Rp1 juta agar AMMUK tidak lagi ‘iseng’.

    Kembali pada pertemuan, AMMUK saat itu diwakili oleh ketuanya yakni Aning Hidayat. Sementara media RN, diwakili oleh pria mengaku bernama Risman. Pada pertemuan yang digelar di salah satu rumah makan di Labuan, para Kepala Sekolah mencecar Aning berkaitan dengan alasan pemberian somasi tersebut.

    Aning saat itu, tidak terlalu banyak memberikan jawaban. Aning hanya mengatakan bahwa somasi yang dilontarkan oleh pihaknya, untuk meminta jawaban dari para Kepala Sekolah. Saat ditegaskan bahwa somasi hanya dilakukan untuk hal-hal yang berkaitan dengan perikatan perdata, Aning mengaku tidak tahu.

    “Karena berdasarkan diskusi yang kami lakukan, ada beberapa temuan yang harus dijawab oleh pihak sekolah. Tidak ada unsur kebencian dari somasi ini, kami ingin meluruskan temuan dan keinginan kami ya pihak sekolah membalas surat somasi,” kata Aning dalam pertemuan tersebut.

    Sementara itu, berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh Kepala Sekolah, lebih banyak dijawab oleh pria yang mengaku bernama Risman. Saat para Kepala Sekolah mencoba melancarkan aksinya untuk memancing AMMUK menyebutkan nominal, pria mengaku bernama Risman itu mengatakan bahwa jika pihak sekolah tidak mau menjawab surat somasi, dapat menggunakan alternatif lain.

    Pertemuan tersebut berakhir dengan ‘damai’. Baik pihak sekolah maupun AMMUK menyampaikan tidak akan memperpanjang permasalahan itu. AMMUK diwakili oleh Aning, juga menyampaikan jika surat Lapdu tersebut bukan pihaknya yang membuat. Usai pertemuan, para Kepala Sekolah meminta hak embargo kepada BANPOS, untuk tidak menerbitkan berita terlebih dahulu. Mereka ingin memastikan niat baik dari pihak AMMUK.

    Berdasarkan penuturan salah satu Kepala Sekolah, surat somasi tersebut tiba-tiba datang diantarkan oleh mahasiswa salah satu universitas swasta di Pandeglang. Surat itu diantarkan ke rumah pribadi dirinya.

    Ia mengaku bahwa surat tersebut aneh, lantaran AMMUK sama sekali tidak pernah datang ke sekolah, untuk mengonfirmasi berkaitan dengan dugaan-dugaan tersebut. Tiba-tiba datang surat somasi, yang menurutnya juga tidak relevan dengan tuduhan yang disampaikan AMMUK.

    “Kami beberapa kali berkomunikasi dengan AMMUK, salah satu bahasanya adalah siapkan saja uang minimal Rp1 juta, untuk mereka ngopi. Trus kalau sudah masuk ke Kejaksaan, nanti minimal per kepala diminta Rp20 juta, disuruh pilih,” katanya.

    Selang 5 hari kemudian, tepatnya Rabu (4/10), salah satu Kepala Sekolah dikonfirmasi oleh media RN, berkaitan dengan somasi itu. Merasa AMMUK tidak memiliki itikad baik, para Kepala Sekolah pun mencabut hak embargo mereka.

    BANPOS melakukan penelusuran melalui media RN. Diketahui, pria yang datang bersama dengan Aning bukanlan Risman, melainkan Irfan Bule. Pihak RN membenarkan jika Irfan Bule memang merupakan wartawan mereka.

    Irfan saat dikonfirmasi, menegaskan bahwa kehadiran dirinya bukan sebagai wartawan RN, namun sebagai pembina dari AMMUK. Ia pun membantah bahwa dalam pertemuan itu, pihak AMMUK memalak sejumlah uang, dengan alasan tidak ada nominal yang disebutkan.

    “Saya datang di situ, menyarankan kepada AMMUK untuk tidak meminta nominal apapun. Saya juga bilang kepada pihak sekolah, balas saja surat somasinya tersebut. Nah kan pihak sekolah bilang tidak mau membalas, saya bilang kalau akang tidak bisa membalas surat dari AMMUK, kemungkinan teman-teman ada alternatif lain, ya sampaikan kepada saudara Aning. Jadi upaya pemalakan itu jauh banget ya,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (4/10).

    Saat ditanya terkait dengan kalimat yang dia sampaikan bahwa lebih baik pihak SKh yang menyampaikan nominal, ia menuturkan bahwa tidak etis apabila AMMUK yang menyampaikan nominal. Di sisi lain, ia mengaku bahwa alternatif yang dimaksud adalah melakukan pertemuan untuk klarifikasi, jika tidak mau melalui surat tertulis.

    “Saya sarankan, enggak etis dong jika pihak AMMUK menyampaikan nominal, sementara pihak AMMUK sendiri mengonfirmasinya dengan surat. Ya balas saja dengan surat kalau mau. Alternatifnya terserah mau apa, ngobrol di darat gitu tidak dengan surat. Begitu saya kasih saran,” terangnya.

    Sementara itu, Aning saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, tidak memberikan respon. Berkali-kali BANPOS mencoba menghubungi, baik melalui sambungan telepon seluler maupun sambungan WhatsApp, juga tidak memberikan respon. (DZH)

  • Siswa SMPN 1 Karangtanjung Diberikan Penyuluhan Hukum

    Siswa SMPN 1 Karangtanjung Diberikan Penyuluhan Hukum

    PANDEGLANG, BANPOS – Melalui program Jaksa Masuk Sekolah (JMS), Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang, memberikan penerangan dan penyuluhan hukum kepada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang diruang rapat SMPN 1 Karangtanjung, Senin (2/10).

    Kepala Kejari Pandeglang, Damha melalui Kasi Intelijen Kejari Pandeglang, Wildani Hafit mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menghindari kenakalan remaja yang masih duduk di bangku sekolah pertama serta menghindari aksi bully kepada teman sekolahnya.

    “Melalui program JMS ini, kita hadir ke SMPN 1 Karangtanjung untuk memberikan himbauan dan penyuluhan hukum kepada siswa maupun siswi disekolah. Dan kita berharap, tidak ada kekerasan serta aksi bully atau perundungan di sekolah dan juga bagaimana cara menghindari hal tersebut,” kata Wildan kepada wartawan.

    Menurutnya, dengan adanya program JMS dari Kejari Pandeglang, ia berharap dapat menjadi sarana ilmu pengetahuan hukum untuk siswa dan siswi terkait berbahayanya kenakalan remaja.

    “Sejak dini kita harus kenalkan ilmu hukum bagi mereka, agar kelak bisa menjadi pelajaran yang berguna untuk masa depan,” terangnya.

    “Harapan kami kedepan itu bisa berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang, untuk bagaimana memberikan sosialisasi hukum kepada seluruh pelajar di Pandeglang,” sambungnya.

    Di tempat yang sama, Kepala SMPN 1 Karang Tanjung, Ma’mun mengatakan, pihaknya mengapresiasi program JMS yang diadakan oleh Kejari Pandeglang.

    “Jaksa Masuk Sekolah ini sangat penting bagi kami terutama bagi seluruh siswa, karena perlu adanya pembinaan kepada siswa siswi terkait hukum. Hal ini nanti kami harapkan, menjadikan peserta didik yang belum tahu menjadi tahu, yang sudah sadar hukum menjadi lebih sadar hukum,” katanya.

    Menurutnya, dengan adanya program JMS tersebut akan mampu membimbing anak didiknya untuk bisa terhindar dari perilaku yang melanggar hukum seperti berkelahi, Bullying, kebut-kebutan di jalan, dan perbuatan lainnya.

    “Saya berharap, jangan sampai terjadi adanya siswa di SMPN 1 Karang Tanjung ini yang melakukan bully kepada temannya, melakukan tawuran, memakai narkoba, maupun melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum lainnya,” ungkapnya. (dhe/pbn)