Tag: Partai Nasdem

  • Sekretaris Pemenangan Paslon 03 Kota Cilegon Meninggal Sesaat Sebelum Debat Dimulai

    Sekretaris Pemenangan Paslon 03 Kota Cilegon Meninggal Sesaat Sebelum Debat Dimulai

    CILEGON, BANPOS – Keluarga besar Partai NasDem Kota Cilegon berduka. Kader terbaiknya, Masmunir, menghembuskan nafas terakhir saat menghadiri sesi debat calon Walikota Cilegon di sebuah stasiun Televisi Swata di Jakarta, Kamis (31/10).

    Kabar meninggalnya Munir yang juga Tim Pemenangan Isro Mi’taj-Nurrotul Uyun (Isun), disampaikan oleh politisi senior Partai NasDem, Erick Rebi’n.

    “Innalillahi wainnailaihi rojuin. Sahabat kita Munir meninggal saat mau masuk sesi debat calon walikota. Selamat Jalan Sahabatku,” ujar Erick melalui sambungan telponnya.

    Erick yang juga anggota DPRD Cilegon dua periode mengaku sedang bergegas ke rumah duka di Kawasan Perumahan Warnasari.

    “Ini saya sedang dalam perjalanan ke rumah almarhum. Saat ini jenazah almarhum sedang dipersiapkan pulang ke Cilegon,” ucap Erick.

    Rekan almarhum Munir lainnya, Felus mengabarkan bahwa almarhum sempat pingsan saat sesi debat akan dimulai.

    Almarhum Munir yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Kota pasangan Isro Mi’ raj-Nurrotul Uyun, sempat mendapat pertolongan medis. Namun nyawanya tidak tertolong.

    Kabar meninggalnya Munir ini juga langsung ramai di media sosial di Kota Cilegon yang mengucapkan belasungkawa.(BAR)

  • Bawa Slogan Juare, Robinsar Kembalikan Formulir ke Partai NasDem

    Bawa Slogan Juare, Robinsar Kembalikan Formulir ke Partai NasDem

    CILEGON, BANPOS – Penyerahan berkas pendaftaran penjaringan Bakal Calon (Bacalon) Walikota Cilegon dikembalikan oleh Robinsar yang merupakan Caleg terpilih Kota Cilegon dengan suara terbanyak pada Pemilu 2024 Partai Golkar ke Sekretariat DPD Partai NasDem Cilegon pada pukul 22.30 Wib, Selasa (7/5).

    Diketahui Robinsar juga sebagai Ketua Askot PSSI Kota Cilegon, dan ia adalah pendaftar terakhir yang menyerahkan berkas dari 7 orang pendaftar Bacalon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon.

    “Kita schedule-nya menunggu malam biar lebih mesra karena memang kita dalam beberapa hari terakhir masih banyak kunjungan silaturahmi ke masyarakat dan kosongnya pas hari ini jadi kita gunakan,” tutur Robinsar saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor DPD NasDem Cilegon, Selasa (7/5/2024) malam.

    Lebih lanjut Robinsar mengatakan, bahwa Partai Golkar dan Partai NasDem bukan hanya kali ini saja bekerja sama tetapi dari tahun 2019 sudah pernah bekerja sama dalam rangka Pilkada. Harapannya nanti masih bisa menyambung kerjasama yang kemarin mungkin belum tuntas.

    “Waktu tahun 2019 (Pilkada 2020) itu belum tuntas makanya kalau bisa kita tuntaskan pekerjaan rumah yang lalu supaya Pilkada tahun ini NasDem dan Golkar bisa memenangkan Pilkada tahun ini,” paparnya.

    Kemudian Robinsar mengutarakan, politik itu sangat dinamis dan ada dinamika didalamnya tetapi pada prinsipnya bahwa dalam rangka memajukan Kota Cilegon itu tidak bisa berjalan sendirian.

    “Kita perlu beriringan tangan tentunya dengan seluruh stakeholder ke partaian yang memang bisa kita diajak kerjasama ke depan dalam rangka mewujudkan Cilegon yang lebih maju ke depan,” katanya.

    Robinsar juga mempunyai slogan Cilegon Juare (Jujur Amanah Religi) artinya menang dari manusia, menang dari infrastrukturnya, juara SDM-nya, dan juara masyarakatnya. Jadi kata dia pada intinya semua ke depan Cilegon harus juara di segala hal ini untuk memajukan dan mencerdaskan masyarakat.

    “Kita meyakinkan NasDem dengan slogan Juare pada prinsipnya Kota Cilegon harus jadi pemenang dari segala macam bidang sektor baik dari infrastruktur atupun SDM,” tutupnya.

    Sementara itu, Ketua DPD NasDem Kota Cilegon Hawasi Syabrawi mengatakan, ia merasa bergembira sekali karena tokoh-tokoh muda yang ganteng begini sudah memiliki visi misi yang luar biasa yaitu tadi menjadikan Cilegon Juara.

    “Kita tugasnya hanya menerima, mencari dan juga memverifikasi dan akan kita pilih yang paling terbaik dan dari yang baik, mudah-mudahan ke depan Partai NasDem dan Partai Golkar dan seluruh partai-partai lainnya juga bisa bekerja sama dalam membangun Kota Cilegon yang kita cintai,” tuturnya.

    Hawasi mengatakan, proses ini juga belum diplenokan, nanti ada ketua tim penjaringan merumuskan dan menginformasikan siapa-siapa nanti yang direkomendasi ke DPW NasDem dari hasil komunikasi selama ini.

    “Kita sudah mempunyai catatan buat sehingga kita punya rujukan untuk merekomendasikan salah satu ataupun seluruhnya 7 orang pendaftar itu kepada DPW Partai NasDem,” tandasnya. (LUK)

  • Cari Sosok Potensial, NasDem Kota Cilegon Jaring Kandidat Kepala Daerah Secara Terbuka

    Cari Sosok Potensial, NasDem Kota Cilegon Jaring Kandidat Kepala Daerah Secara Terbuka

    CILEGON, BANPOS – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kota Cilegon akan membuka penjaringan calon kepala daerah. Penjaringan ini dilakukan dalam rangka menghadapi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Cilegon 2024. NasDem Cilegon direncanakan akan membuka penjaringan mulai Rabu, 1 Mei 2024 mendatang.

    Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Abdul Muin mengatakan, NasDem membuka seluas-luasnya bagi yang ingin mendaftar sebagai bakal calon. Pendaftaran dibuka baik untuk bakal calon dari internal maupun eksternal.

    “Kita membuka seluas-luasnya untuk dari luar dan dari internal. Dari internal, kita maksimalkan dan dari luar kita open. Sehingga nanti tergantung dari proses penjaringan,” kata Muin saat ditemui di Kantor DPD NasDem Kota Cilegon, Senin (29/4).

    Karena dari proses penjaringan itu, kata dia nanti ada beberapa kualifikasi sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang diturunkan oleh DPP NasDem.

    “Dua hari lalu sudah turun bahwa NasDem membuka seluas-luasnya untuk putra putri terbaik di setiap daerah,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Abdul Muin mengungkapkan, pendaftaran bakal calon kepala daerah akan dibuka mulai dari tanggal 1 hingga 7 Mei 2024.

    Kemudian setelah itu, sambungnya akan dilanjutkan dengan tahapan penjaringan berikutnya yakni DPD akan mengusulkan nama kandidat bakal calon ke DPW NasDem Banten. Kemudian DPW akan mengusulkan ke DPP hingga nanti dikeluarkan SK rekomendasi dari DPP NasDem.

    “Jadi dari tanggal 1 sampai tanggal 7 Mei, itu proses pengambilan berkas hingga pengembalian. Nanti tanggal 8 sampai 9 Mei, pleno DPD. Tanggal 9 Mei sudah harus masuk ke DPW. Dari provinsi nanti tanggal 9 dan 10 Mei itu menunggu data-data masuk, 11, 12 dan 13 Mei, pleno DPW. Setelah pleno DPW itu, itu nanti dikirimkan ke DPP selambat-lambatnya tanggal 15 Mei,” terangnya.

    Bendahara DPW NasDem Banten ini memprediksi antusias yang akan mendaftar dari bakal calon kepala daerah pada penjaringan NasDem akan tinggi. Mengingat, saat ini di Pilkada Cilegon sudah mulai banyak nama bakal calon walikota yang bermunculan.

    “Insya Allah. Jadi kita membuka itu tidak hanya untuk C1 (walikota) tetapi berikut juga C2 (wakil walikota). Jadi yang akan kita usulkan itu C1 dan C2-nya. Tetapi tentunya nanti dari setiap yang mendaftar akan kita verifikasi,” tuturnya.

    Kemudian Muin mengungkapkan, penjaringan NasDem juga akan menjadi magnet bagi partai politik lainnya. Karena di Pileg 2024 Kota Cilegon, NasDem memperoleh 4 kursi di DPRD Cilegon.

    Tentu kata Muin, akan ada bakal calon yang mendaftar karena memiliki kepentingan untuk berkoalisi memenuhi syarat minimal 8 kursi pada Pilkada Cilegon. Ataupun juga ada bakal calon mendaftar karena memiliki keinginan untuk membesarkan partai NasDem.

    “Bisa saja nanti yang mendaftar itu untuk menggandeng NasDem atau memang yang datang itu untuk membesarkan NasDem,” katanya.

    “Mungkin saja kursinya belum, tetapi dia sudah punya kandidatnya. Paling tujuannya untuk menggandeng NasDem. Tetapi ada juga yang membesarkan NasDem,” tandasnya.

    Sementara itu, Ketua DPD NasDem Kota Cilegon Hawasi Syabrawi mengungkapkan terkait penjaringan calon kepala daerah, NasDem merupakan partai yang sangat realistis apalagi NasDem Kota Cilegon sangat terbuka baik kader internal dan dari tokoh-tokoh Kota Cilegon.

    “Nah ini tugas-tugas kita di DPD (NasDem Cilegon-red) bagaimana mencari peluang-peluang terbaik sehingga menciptakan kepala daerah yang berkualitas, kepala daerah yang memahami tentang Cilegon sehingga perubahan-perubahan yang dirasakan itu signifikan baik untuk masyarakat,” terangnya.

    Menurut dia, nantinya Ketua Tim Penjaringan yang akan menggodok calon kepala daerah yang mendaftar. Mana yang layak direkomendasikan baik dari internal (partai) ataupun dari luar (partai), dan itu nanti kebijakannya di tim penjaringan.

    “Saya sebagai ketua partai hanya ditugaskan bertanggung jawab agar pelaksanaan penjaringan itu berjalan dengan baik, informasinya tersampaikan kepada masyarakat bahwa NasDem membuka penjaringan untuk orang-orang Cilegon yang memang punya potensi, keinginan dan kemampuan,” tandasnya. (LUK)

  • Enam Partai Dapil Kota Serang Berpeluang Kirimkan Wakil  di DPRD Banten

    Enam Partai Dapil Kota Serang Berpeluang Kirimkan Wakil  di DPRD Banten

    SERANG, BANPOS – Hasil perhitungan suara Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI berdasarkan data real count di website pemilu2024.kpu.go.id masih berlangsung.

    Dari 18 parpol peserta Pemilu 2024, PDI Perjuangan unggul di DPRD Banten Dapil Banten I (Kota Serang). Dapil Banten I sendiri memiliki 6 kursi yang diperebutkan.

    Berdasarkan data perhitungan 4 Maret 2024, pukul 18.00 WIB, dengan link https://pemilu2024.kpu.go.id/pilegdprd_prov/hitung-suara/wilayah/36 , berikut data suara parpol.

    PKB meraih 5,64 persen, Partai Gerindra 10,92 persen, PDI Perjuangan 15,43 persen, Partai Golkar 11,54 persen, Partai Nasdem 11,47 persen, Partai Buruh 0,94 persen, Partai Gelora 0,62 persen, PKS 13,01 persen, PKN 0,08 persen, Partai Hanura 0,3 persen, Partai Garuda 0,24 persen, PAN 8,26 persen, PBB 3,5 persen, Partai Demokrat 8,01 persen, PSI 1,71 persen, Partai Perindo 0,64 persen, PPP 7,8 persen, Partai Ummat 0,58 persen.

    Sementara itu, telah beredar informasi dikalangan wartawan hasil pleno KPU Kota Serang per tanggal 04 Maret 2024, Caleg DPRD Banten Dapil 1 Kota Serang periode 2024-2029. Diurutan pertama Caleg PDI Perjuangan Nia Purnama Sari unggul dengan perolehan suara pribadi 17.877 dengan total suara partai dan caleg 59.927.

    Selanjutnya di posisi kedua terdapat Caleg Partai Golkar Teguh Istaal dengan perolehan suara sebanyak 30.251 dengan total suara partai dan caleg 52.570. Di urutan ketiga Caleg Partai Nasdem Komber Pol (Purn) Hj. Djasmarni meraup suara sebanyak 14.723 dengan total suara partai dan caleg 43.832.

    Urutan keempat terdapat caleg petahana dari Partai Gerindra, Encop Sofia yang memperoleh suara sebanyak 13.805 dengan total suara partai dan caleg 42.120. Tempat kelima juga ada caleg Petahana dari PKS, Juheni M Rois yang meraih suara sebanyak 19.599 dengan total suara partai dan caleg sebanyak 42.120. Ditempat keenam ada nama Sekjen DPD Partai Demokrat Banten Eko Susilo yang meraup suara 18.363 dengan total suara partai dan caleg sebanyak 34.455. (RED)

  • Arif Rahman Bawa Program Kemenaker Untuk Pemuda di Pandeglang

    Arif Rahman Bawa Program Kemenaker Untuk Pemuda di Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Banten 1 Lebak-Pandeglang dari Partai NasDem, Arif Rahman, membuka pelatihan manajemen kewirausahaan untuk pemuda berupa pelatihan barbershop atau pangkas rambut, di Yayasan Albir Salam di Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Jumat (3/11).

    Kegiatan yang diikuti 128 peserta yang berasal dari angkatan muda Pandeglang dan Pemuda Pancasila (PP) Pandeglang ini terselenggara berkat kerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI.

    Dalam kegiatan itu, para peserta dilatih untuk memangkas rambut dengan model kekinian. Tidak hanya peserta laki-laki, peserta perempuan juga turut berpartisipasi dalam pelatihan tersebut.

    Saat membuka acara, Arif mengharapkan, para peserta selain nantinya memiliki kemampuan dalam memotong rambut dan juga bisa membuka lapangan pekerjaan dengan mengelola usaha barbershop.

    Dengan begitu diharapkan akan mengurangi jumlah pengangguran di Kabupaten Pandeglang yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Pandeglang mengalami peningkatan.

    “Jangan berorientasi mencari kerja, tapi harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga walaupun usahanya kecil kita bisa menjadi bos bagi usaha sendiri,” kata Arif.

    Oleh karena itu, lanjut Arif, dirinya sangat yakin jika para pemuda Pandeglang bisa berdaya saing dan tuan di rumahnya sendiri.

    Agar bisa berdaya saing, maka para pemuda selain harus mengenyam pendidikan yang tinggi dan juga meningkatkan soft skill serta life skill.

    “Banyak peluang bagi pemuda di Pandeglang untuk bisa meningkatkan keterampilannya yang dibutuhkan di dunia kerja atau menciptakan lapangan pekerjaan, salah satunya melalui kegiatan ini. Saya harap setelah kegiatan ini, para peserta bisa membuka usaha sendiri,” ungkapnya.

    Sementara, Ketua Pelaksana Kegiatan Pelatihan Barbershop, Rika Kartikasari menyampaikan, rasa terimakasih kepada Arif Rahman yang sudah menurunkan program tersebut di Kabupaten Pandeglang.

    “Kegiatan ini merupakan upaya untuk dapat meminimalisir pengangguran di Pandeglang, dengan harapan bahwa setelah selesai kegiatan ini diharapkan tertanam jiwa entrepreneurship pada peserta,” kata Caleg DPRD Banten dari Partai NasDem Dapil Pandeglang ini.

    Setelah mengikuti pelatihan ini, sambung Rika, para peserta didorong untuk bisa membuka usaha barbershop agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Apalagi dalam kegiatan ini, narasumber merupakan orang yang kompeten.

    “Jika kondisi ini optimal, maka roda ekonomi di Kabupaten Pandeglang akan meningkat,” ungkapnya.

    Sementara, salah satu peserta pelatihan, Yusuf, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. Ia akan mempraktikkan apa yang didapat dengan mencoba memotong rambut teman-temannya.

    “Setelah tadi latihan motong rambut, nanti praktiknya saya akan memotong rambut teman-teman saya, semoga mereka mau dan hasilnya tidak mengecewakan,” katanya. (DHE)

  • SYL Dijemput Paksa

    SYL Dijemput Paksa

    JAKARTA, BANPOS – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjemput paksa eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Kamis (12/10). Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri
    mengungkapkan, Syahrul ditangkap di sebuah apartemen di Jakarta Selatan.

    “Di sebuah apartemen, daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,” ujar Ali, di Gedung KPK,
    Jakarta Selatan, Kamis (12/10).

    Informasi yang diterima, apartemen tempat politikus Partai NasDem itu ditangkap adalah La
    Maison Barito. Ali tak mau merinci lebih jauh soal penangkapan tersebut.

    “Soal itu nanti kita konfirmasi lebih lanjut dan pasti besok kami jelaskan secara teknismya ya,
    tapi yang pasti kami konfirmasi betul dilakukan penangkapan,” tandasnya. 

    Syahrul tiba di Gedung KPK pukul 19.17 WIB. Syahrul yang mengenakan kemeja putih dibalut
    jaket kulit hitam, senada dengan topi bertuliskan “ADC”, dan bermasker putih turun dari mobil Toyota Innova hitam.

    Wajahnya terus ditundukkan. Tangannya tampak diborgol dengan kabel ties. Seorang penyidik
    dari dalam mobil mengawalnya.

    Beberapa personel kepolisian mengawalnya masuk menuju lobi gedung. Syahrul kemudian naik
    menuju lantai 2 Gedung Merah Putih, tempat pemeriksaan.

    Sementara itu, Kuasa Hukum eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Febri
    Diansyah mempertanyakan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangkap
    kliennya.

    Sebab, menurutnya, Syahrul dijadwalkan diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di
    Kementerian Pertanian (Kementan), hari ini, Jumat (13/10).

    “Ia (Syahrul) bilang akan kooperatif dan mengkonfirmasi akan datang di pemeriksaan besok,” ujar Febri saat dikonfirmasi.

    Selain itu, Febri menambahkan, tim hukum juga sudah melakukan koordinasi dengan bagian
    penyidikan terkait konfirmasi kehadiran tersebut.

    “Dan jadwal pemeriksaanya seharusnya besok (hari ini, red) Jumat,” tandasnya.

    Untuk diketahui, KPK akan memanggil mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL),
    pada Jumat (11/10) hari ini untuk melakukan pemeriksaan. SYL memastikan bahwa dirinya akan hadir
    dalam pemeriksaan tersebut.

    Di sisi lain, KPK juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan buka-bukaan terkait
    jumlah aliran dana dugaan korupsi SYL, yang mengalir hingga ke Partai NasDem, tempat SYL bernaung.
    Syahrul yang mengaku baru tiba di Jakarta dini hari tadi usai menengok ibunya di Makassar, Sulawesi
    Selatan, memastikan akan memenuhi panggilan tersebut.

    “Saya kembali ke Jakarta sebagai wujud komitmen saya untuk kooperatif menghadapi proses hukum di
    KPK. Saya sudah siap lahir dan batin untuk menghadapi ini sesuai dengan hukum dan hak-hak saya
    sebagai tersangka,” katanya dalam rilis tertulis yang dibagikan kuasa hukumnya, Febri Diansyah, Kamis (12/10).

    Meski begitu, Politisi Partai NasDem ini berharap, penanganan kasus dugaan korupsi tersebut tidak
    dilatarbelakangi kepentingan politik. “Saya berharap perkara ini murni perkara hukum, bukan seperti mencari-cari kesalahan saja, dan jangan sampai perkara ini dilatarbelakangi kepentingan politik,”harapnya.

    “Saya berharap perkara ini murni perkara hukum, bukan seperti mencari-cari kesalahan saja, dan jangan sampai perkara ini dilatarbelakangi kepentingan politik,” ujar Syahrul.

    Kuasa hukum SYL, Febri Diansyah, mengungkapkan bahwa kliennya memang akan dipanggil penyidik
    KPK pada Jumat (13/10).

    “Tim kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo telah berkoordinasi dengan bagian Penyidikan KPK dan
    mendapatkan konfirmasi pemeriksaan akan dilakukan pada Jumat, 12 Oktober 2023 siang, setelah
    sholat Jumat,” ujar Febri.

    Syahrul yang bakal digarap sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian
    (Kementan), memastikan akan memenuhi panggilan.

    “Sebagai penghargaan terhadap kewenangan KPK, klien kami pak Syahrul Yasin Limpo akan mendatangi
    KPK memenuhi kewajiban hukumnya,” ucap eks Juru Bicara KPK ini.

    Selain Syahrul, dalam perkara ini KPK juga menetapkan dua pejabat Kementan, yakni Sekretaris Jenderal
    (Sekjen) Kementan, Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Kementan,
    Muhammad Hatta, sebagai tersangka.

    Syahrul diduga memerintahkan Kasdi dan Hatta untuk mengumpulkan setoran dari para eselon I dan II
    Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pertanian (Kementan), setiap bulan. Dia mematok tarif dengan
    kisaran 4.000 dolar AS (setara Rp62,8 juta) hingga 10.000 dolar AS (setara Rp157 juta).

    Uang dikumpulkan Kasdi dan Hatta, baik dalam bentuk penyerahan tunai, transfer rekening bank hingga
    pemberian dalam bentuk barang maupun jasa. Sumber uang yang digunakan di antaranya berasal dari
    realisasi anggaran Kementan yang sudah di-mark up, termasuk permintaan uang pada para vendor yang
    mendapatkan proyek di kementerian tersebut.

    Penerimaan uang itu dilakukan secara rutin tiap bulan dengan menggunakan pecahan mata uang asing.
    Sejauh ini KPK menyebut, Syahrul telah mengumpulkan setoran sebesar Rp 13,9 miliar. Jumlah itu di luar
    temuan KPK senilai Rp30 miliar dan Rp400 juta yang ditemukan saat penggeledahan di rumah para
    tersangka.

    Ketiganya disangkakan melanggar Pasal 12 huruf e dan 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
    tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun
    2001 Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

    Di sisi lain, KPK menyatakan dalam waktu dekat akan membongkar jumlah aliran dana dugaan korupsi
    SYL, yang mengalir ke Partai NasDem.

    “Pada saatnya pasti akan dibuka berapa jumlah temuan awal aliran uang tersebut,” ungkap Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri lewat pesan singkat, Kamis (12/10). Menurut Ali,
    pengungkapan aliran uang itu merupakan bagian transparansi dan akuntabilitas KPK dalam
    menyelesaikan perkara korupsi.

    Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyatakan, komisi antirasuah bakal mendalami aliran
    uang korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) ke sejumlah pihak. Termasuk, ke Partai NasDem,
    partai yang menaungi Syahrul Yasin Limpo.

    Selain itu, Tanak pada Kamis (12/10) juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah mendalami
    keterlibatan keluarga dari SYL, dalam dugaan tindak pidana korupsi tersebut.

    “Nama keluarga SYL keterkaitannya, kalau mengenai nama keluarga, tentunya ini juga akan didalami.
    Siapapun yang diduga melakukan tindak pidana korupsi tentunya diproses,” ungkap Tanak.

    Johanis mengaskan, bahwa KPK tidak akan ragu memeriksa anggota kalurga yang terseret dalam
    pusaran kasus korupsi. KPK telah berpengalaman memeriksa anak maupun istri pejabat negara yang
    melakukan perbuatan melawan hukum.

    “Ada bapaknya dulu sebagai bupati kemudian diproses, anaknya juga diproses. Di sini juga sudah pernah ada suami-istri kemudian diproses juga,” jelasnya.

    KPK akan melakukan proses penyidikan kasus korupsi tanpa memandang hubungan keluarga. Pihaknya
    akan menyeret siapa pun sesuai dengan prosedur hukum.

    “Jadi kita tidak melihat ini keluarga atau bukan keluarga. Yang jelas siapa yang melakukan perbuatan tindak pidana korupsi pasti diproses, sepanjang cukup bukti untuk memenuhi unsur-unsur pasal yang akan disangka,” tandasnya. (DZH/RMID)

  • Ratusan Relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Dilantik Jadi Pengurus Bakorsi Banten

    Ratusan Relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Dilantik Jadi Pengurus Bakorsi Banten

    SERANG, BANPOS – Ratusan relawan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang terdiri dari berbagai simpul relawan dikukuhkan sebagai pengurus Tim 100 Badan Koordinasi Saksi (Bakorsi) Provinsi Banten wilayah Barat pada Minggu (17/9).

    Pengukuhan tersebut dilaksanakan di sekretariat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Banten.

    Dalam acara tersebut nampak hadir Furtasan Ali Yusuf sebagai perwakilan dari DPD Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) Provinsi Banten, dan juga Barmawi dari DPW PKB Provinsi Banten.

    Ketua Bakorsi Provinsi Banten yang baru saja dilantik, Cahyo Atmoko, dalam pidatonya menyampaikan dibentuknya Bakorsi memiliki dua tujuan, yakni sebagai pengawas jalannya Pemilu 2024 dan juga untuk menaikkan tingkat elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

    “Ada dua tujuan Bakorsi dibentuk, satu pengawasan kemudian yang kedua adalah sekaligus kita menaikan tingkat elektabilitas dari Capres kita,” katanya.

    Selai itu ia juga mengatakan kepada seluruh relawan untuk berjuang secara optimal dengan memanfaatkan seluruh kesempatan yang ada, agar tujuan memenangkan Anies dan Muhaimin dapat terealisasi.

    “Kerja-kerja kita tidak selesai di media sosial dengan bergerilya di WA grup dan sebagainya, seperti pesan mas Anies adalah terus menuangkan informasi ini ke semua pihak,” ujarnya.

    Di samping memenangkan Anies-Muhaimin sebagai presiden dan wakil presiden, Cahyo juga mengingatkan para relawan untuk dapat memenangkan partai pengusung pasangan calon tersebut.

    “Kita menginginkan mas Anies dan pak Muhaimin jadi presiden, tapi alat kelengkapan yang bisa mendorong itu adalah partai. Makanya kita dukung partai-partai pengusung ini jadi pemenang di 2024,” tandasnya. (CR-02/DZH)

  • Sudah ‘Cerai’ 5 Hari, Foto Anies-AHY Masih Bertengger di Billboard Ini

    Sudah ‘Cerai’ 5 Hari, Foto Anies-AHY Masih Bertengger di Billboard Ini

    SERANG, BANPOS – Meski sudah ‘cerai’ antara Partai Demokrat dengan NasDem selama kurang lebih 5 hari, dimulai dari ‘talak’ melalui surat Sekjen Demokrat pada Kamis lalu, masih ditemukan sejumlah banner dan billboard bergambarkan Anies-AHY yang tersebar di sejumlah titik di Kota Serang.

    Padahal, gerakan kekecewaan terhadap keputusan Anies untuk meminang Muhaimin Iskandar, sudah direspon ramai-ramai oleh para kader dan Caleg Partai Demokrat, dengan menurunkan billboard dan banner bergambarkan Anies-AHY.

    Selain menurunkan, ada pula yang cukup menutup gambar Anies Baswedan, menggunakan cat pilox dan hal lainnya, yang penting gambar Anies tertutup.

    Bahkan, perintah untuk menurunkan gambar Anies juga dikeluarkan oleh Iti Octavia Jayabaya, Ketua DPD Partai Demokrat Banten. Hal itu sebagai bentuk kekecewaan, terhadap keputusan untuk menjadikan Muhaimin sebagai Cawapresnya Anies.

    Meski demikian, di sejumlah titik di Kota Serang, masih ditemukan banner dan billboard yang bergambarkan Anies-AHY. Seperti di persimpangan lampu merah Kebon Jahe, Kota Serang.

    Di sana, terdapat lebih dari 8 billboard yang berdiri, dua di antaranya digunakan oleh Partai Demokrat untuk melakukan ‘promosi’. Dari dua yang digunakan, satunya terdapat billboard yang bertengger gambar Anies Baswedan.

    Billboard tersebut berukuran 5×10 meter. Billboard itu berisikan para pimpinan inti dari DPD Partai Demokrat Banten, yakni Ketua Iti Octavia Jayabaya, Sekretaris Eko Susilo dan Bendahara Heni Sulastri.

    Di bagian atas billboard, terdapat gambar Anies-AHY yang membuat simbol mercy bersama-sama, menggunakan jari tangan mereka yang digabungkan. Di bawahnya bertuliskan ‘Perubahan & Perbaikan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik’.

    Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Banten, Eko Susilo, saat hendak dikonfirmasi melalui sambungan telepon, tidak dapat tersambung. Begitu pula dengan pesan WhatsApp yang dikirimkan, berstatus tidak terkirim atau ceklis satu. (DZH)

  • Demokrat Jangan Ngambek Dong

    Demokrat Jangan Ngambek Dong

    REAKSI atas keputusan Partai NasDem dalam menentukan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres yang akan mendampingi Anies, terjadi serentak di seluruh Indonesia. Para kader Demokrat yang ngambek, mulai menurunkan spanduk, banner dan baliho Partai Demokrat, yang bertengger foto Anies.

    Hal itu dibenarkan Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Menurutnya, banyak dari baliho dan banner yang bertengger foto Anies, molai dilakukan pencopotan. “Tadi sudah mulai copot,” ucap Herzaky dilansir dari RM.ID.

    Dia melanjutkan kader mencopot itu karena kecewa dengan sikap Anies yang diyakini melanggar kesepakatan dan membentuk koalisi secara sepihak bersama Partai NasDem dan PKB. “Sehingga komitmen kerja sama Koalisi Perubahan sudah tidak ada, karena Koalisi Perubahan tiga pihak,” kata Herzaky Mahendra Putra.

    Oleh karena itu, Partai Demokrat menggelar rapat majelis tinggi di kediaman pribadi Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, pada Jumat (1/9), untuk membahas sikap partai terhadap kelanjutan koalisi dan penetapan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024.

    Pencopotan baliho pun terjadi di Provinsi Banten. Selain titah dari Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten, Iti Octavia Jayabaya, untuk menurunkan baliho hingga spanduk bergambarkan Anies-AHY, para kader terutama Calon Legislatif (Caleg) pun berbondong-bondong menurunkan baliho dan spanduk mereka. Selain mencopot, bahkan ada yang berencana menutup foto Anies dengan pilox.

    Menanggapi sikap Partai Demokrat tersebut, Ketua Jaringan Nasional Anies Baswedan (Jarnas ABW) Provinsi Banten, Cahyo Hendro Atmoko, mengatakan bahwa seharusnya Partai Demokrat tidak bertindak demikian. Ia menegaskan bahwa berdasarkan kesepakatan koalisi, Anies dapat menentukan sendiri siapa yang menjadi Cawapresnya.

    “Tidak boleh juga dong Demokrat kemudian seolah-olah dipaksa,” katanya kepada BANPOS saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Kamis (31/8).

    Ia juga meminta Demokrat untuk sadar diri, bahwa selama ini pihak merekalah yang selama ini selalu memaksakan kehendaknya kepada koalisi. “Pada sisi lain dia kan juga seolah-olah memaksa (memasangkan Anies dengan AHY),” imbuhnya.

    Dengan melihat sikap Demokrat yang seperti itu, ia juga menegaskan bahwa bukan tidak mungkin nantinya para relawan Anies tidak akan bersimpati kepada partai yang digawangi oleh AHY itu. Oleh karenanya, ia meminta kepada Demokrat untuk bisa lebih berhati-hati terhadap sikapnya itu.

    “Yang seharusnya tidak dilakukan Demokrat dengan membuat rilis seperti itu mungkin menjadikan risiko coattail effect yang selama ini didapatkan partai dari pemilih Anies itukan bisa berkurang untuk Demokrat,” ucapnya.

    Di samping itu ia juga menjelaskan, penentuan Cak Imin sebagai pasangan Anies di Pilpres 2024 nanti bukan berarti tanpa adanya perhitungan yang jelas. Cahyo mengatakan, sosok Cawapres yang dipilih harus mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap kemenangan suara.

    “Perhitungan-perhitungan kan jelas bahwa, Cawapres nya itu harus memberikan efek elektoral yang signifikan,” tuturnya.

    Dipilihnya Cak Imin sebagai Cawapres diharapkan dapat dijadikan sebagai pintu masuk bagi Anies untuk dapat meraup lumbung suara di Jawa Timur dan juga kelompok Nahdlatul Ulama (NU). Sebagaimana diketahui, selama ini Jawa Timur kerap dianggap sebagai lumbung suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan juga kelompok masyarakat berlatar belakang NU.

    “Yang selama ini kami pikirkan memang bagaimana menggaet suara Jawa Timur, NU dengan Cak Imin ini akan lebih terbuka untuk masuknya,” jelasnya.

    Pengamat politik, Usep S. Ahyar, mengatakan bahwa sikap dari para kader Partai Demokrat yang mencopot baliho serta banner bergambar Anies, merupakan ekspresi dari kemarahan mereka. Hal itu dapat dimaklumi, meski kekanak-kanakan.

    “Ya itu kan marah. Ini kan ekspresi kemarahan itu biasa ya, anak-anak itu juga bisa. Dalam konteks itu, yang namanya marah itu biasa,” ujarnya.

    Meski demikian, Usep mengingatkan bahwa dalam pengambilan keputusan nanti terkait dengan koalisi, seharusnya Partai Demokrat dapat bersikap lebih dewasa lagi. Pasalnya, hal itu mungkin saja berpengaruh terhadap suara dari Partai Demokrat.

    Namun berdasarkan pengamatannya, sebetulnya sampai saat ini Partai Demokrat tidak mendapatkan coattail effect dari dukungannya terhadap Anies. Pasalnya, yang mendapatkan coattail effect dari dukungannya terhadap Anies, hanya Partai NasDem dan PKS saja.

    “Selama ini juga belum ke Demokrat (suara Anies), kecuali pak AHY-nya jadi Cawapres. Jadi sebenarnya dari pasangan ini, kalau (AHY) tidak menjadi Cawapres, coattail effect tidak ke Demokrat. Tapi ke PKS, ke Nasdem. Karena secara emosional, lebih dekat dengan NasDem dan PKS daripada ke Demokrat. Demokrat itu semata-mata ke AHY saja coattail effect-nya. Kalau AHY-nya tidak maju, dia tidak dapat,” jelasnya.

    Kendati demikian, Usep mengaku masih terdapat potensi Partai Demokrat tetap berada di barisan koalisi pendukung Anies. Pasalnya, masih terdapat tawaran-tawaran lain yang mungkin saja bisa diterima oleh Partai Demokrat, kendati tidak mendapatkan posisi Cawapres.

    “Menurut saya, nanti Demokrat mau tidak mau atau dipaksa dengan dinamika politik, akan mempertimbangkan soal power sharing yang lain. Artinya tidak harus Cawapres power sharing-nya, banyak yang bisa di sharing bukan hanya Cawapres. Bisa juga menteri utama dan lain sebagainya. Nah Demokrat menurut saya ke depan, akan realistis kecuali kalau memang dia mau ditinggalkan oleh semua koalisi,” ungkapnya. (MUF/DZH/ENK)

  • Dagelan Politik Dagang Sapi

    Dagelan Politik Dagang Sapi

    MANUVER politik Surya Paloh dalam penentuan Calon Wakil Presiden Anies Baswedan, membuat kekisruhan di tubuh Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Partai Demokrat menunjukkan sikap kecewa berat, dengan keputusan yang dinilai sepihak tersebut.

    Sikap tersebut dinilai oleh pengamat politik, Usep S. Ahyar, tak lebih sebagai tontonan politik dagang sapi. Artinya, dinamika politik yang terjadi, hanya berlandaskan pada kepentingan-kepentingan elit saja, tanpa memikirkan kepentingan masyarakat.

    “Ini politik dagang sapi lah itu ya. Siapa mendapatkan apa dalam konteks politik praktis. Memang politik kita itu pragmatis banget,” ujarnya saat diwawancara BANPOS melalui sambungan telepon, Kamis (31/8).

    Hal itu menurutnya, dapat dilihat dari sikap Partai Demokrat, yang menunjukkan kemungkinan untuk keluar dari koalisi dan membentuk koalisi baru, karena tidak mendapatkan yang dimau, yakni AHY sebagai Cawapres.

    Usep S. Ahyar

    “Apakah diakomodir atau tidak kepentingan mereka. Dalam hal ini Demokrat mulai mempertimbangkan tidak di koalisi perubahan dan mungkin membentuk koalisi baru. Itu kan terlihat, tidak diakomodir kepentingannya, akan lari. Bukan kepentingan rakyat, tapi kepentingan elit,” ucapnya.

    Usep mengatakan, ditariknya Muhaimin Iskandar menjadi Cawapresnya Anies Baswedan, juga masih bisa saja berubah seiring dengan perjalanan waktu. Pasalnya, dinamika politik di pusat, masih terus berubah hingga puncaknya pada pendaftaran Capres dan Cawapres secara resmi ke KPU.

    “Sekarang semuanya masih mungkin ya, sampai nanti Capres dan Cawapres diantarkan ke KPU untuk didaftarkan. Itu pada bulan Oktober ya,” tutur Usep.

    Dinamisnya penentuan siapa yang menjadi apa dalam perhelatan Pilpres mendatang, diakui oleh Usep lantaran tingginya tawar-menawar yang dilakukan oleh partai politik, untuk memastikan siapa mendapatkan apa dalam kontestasi 5 tahunan tersebut.

    “Jadi ini semua, pergerakan koalisi, dinamika politik, lebih banyak pada pertimbangan-pertimbangan elit, tidak ada pertimbangan-pertimbangan kepentingan rakyat ataupun ideologi. Itu kritik yang harusnya didengarkan, tidak ada kepentingan rakyat yang didengarkan, semua diabaikan. Yang ada adalah kalkulasi-kalkulasi kemenangan,” ungkapnya.

    Usep yang juga merupakan akademisi Unsera ini mengakui jika manuver yang terjadi di tubuh Koalisi Perubahan untuk Persatuan, berpotensi merubah percaturan politik nasional. Mulai dari otak-atik ulang komposisi koalisi, hingga evaluasi terhadap Capres yang sebelumnya telah diusung.

    “Ini akan berimplikasi pada perubahan koalisi di lawannya. Bisa menjadi empat, bisa menjadi dua koalisi. Misalkan kalau berkembang, bisa saja Demokrat dengan PPP dan PKS membangun koalisi baru. Bisa Sandiaga-AHY. Atau bisa jadi dua, koalisi besar melawan Anies. Bisa juga mungkin koalisi lain meninjau ulang pencapresan calonnya,” tuturnya.

    Pergerakan politik lainnya yang lebih pasti menurut Usep, adalah koalisi lain mencari lawan sepadan untuk bisa menandingi Muhaimin Iskandar. Sebab, Muhaimin dan PKB-nya memiliki potensi untuk mengeruk suara dari Jawa Timur yang menjadi basis dari warga Nahdlatul Ulama (NU).

    “Memang bisa saja PKB itu bukan Anies-Imin. Karena sebenarnya kalau dari sisi elektabilitas, Anies itu yang kurang di Jawa Timur. Padahal Jawa Timur itu daerah dengan pemilih terbanyak kedua di Indonesia. Jawa Timur ini memang secara kultural itu ke NU. Maka Capres-capres di koalisi lain akan mempertimbangkan untuk mendapatkan suara NU. Memang dari dulu Anies mengincar itu, pernah mengincar Khofifah, tapi sepertinya tidak mau,” ucapnya.

    Usep menilai, sebetulnya masih banyak sosok yang dapat menandingi Muhaimin dalam hal menarik suara NU. Di antaranya seperti Mahfud MD, Khofifah, Yenny Wahid, Gus Yahya, Gus Yaqut hingga Ma’ruf Amin. (DZH/ENK)