Tag: Partai Nasdem

  • Anies Manuver di Injury Time

    Anies Manuver di Injury Time

    SITUASI politik nasional semakin memanas. Belum hilang kekagetan yang terjadi setelah lompatnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mendukung Prabowo Subianto, manuver politik kembali terjadi di tubuh KKIR.

    Pasalnya, Muhaimin Iskandar, pentolan dari PKB yang merupakan pengusung koalisi KKIR bersama dengan Partai Gerindra, dipinang oleh Partai NasDem untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Wakil Presiden. Berdasarkan informasi, keputusan tersebut diambil langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, Selasa lalu.

    Manuver politik tersebut cukup membuat ricuh di dalam tubuh Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang dibentuk oleh Partai NasDem, Partai Keadilan Sosial (PKS) dan Partai Demokrat. Lebih tepatnya, Partai Demokrat ‘ngambek’ dengan keputusan tersebut, dan mengaku telah dikhianati oleh Partai NasDem dan Anies Baswedan.

    Kekecewaan dari Partai Demokrat tertuang dalam surat yang dikeluarkan oleh Sekjen DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, yang juga merupakan anggota Tim 8 Koalisi Perubahan. Dalam surat tersebut, Riefky menyampaikan bahwa telah terjadi kesepakatan antara Partai NasDem dan PKB, mengenai penunjukkan Muhaimin Iskandar sebagai Bacawapres Anies Baswedan.

    “Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh,” tulis Riefky dalam suratnya, tertanggal 31 Agustus 2023.

    Menurutnya, pihak Partai Demokrat telah mengonfirmasi informasi tersebut secara langsung kepada Anies, dan dibenarkan oleh Anies. Ia menilai bahwa Partai Demokrat dipaksa untuk menerima keputusan tersebut.

    Pihaknya pun menurut Riefky, melakukan penyikapan dengan menggelar rapat Majelis Tinggi Partai, untuk mengambil keputusan lebih lanjut. Dalam rapat Majelis Tinggi Partai, dirinya selaku anggota Tim 8 yang mewakili Partai Demokrat, menyampaikan sejumlah poin pembahasan, terkhusus berkaitan dengan kronologis yang terjadi di dalam tubuh Koalisi Perubahan.

    Adapun poin pembahasan tersebut di antaranya berkaitan dengan klaim adanya kesepakatan Capres-Cawapres antara Anies dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pada 23 Januari 2023 lalu. Kesepakatan itu dibuat sebelum masuknya PKS ke dalam Koalisi Perubahan yang terbentuk pada 14 Februari 2023.

    Di sisi lain, Riefky juga menjelaskan bahwa dalam piagam kesepakatan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mendapatkan mandat untuk menentukan Cawapresnya, dengan kriteria yang telah ditentukan oleh koalisi.

    Menurutnya, sejak koalisi terbentuk hingga Juni kemarin, banyak partai-partai yang mendekati Demokrat, untuk melakukan komunikasi politik. Riefky mengaku, terdapat momen yang membuat Anies menyampaikan keinginan untuk mengambil AHY sebagai Cawapresnya, ketika Demokrat melakukan komunikasi politik dengan salah satu partai.

    “Khusus pada pertemuan dengan salah satu Parpol yang mengundang perhatian publik, Capres Anies menghubungi pada 12 Juni 2023 dan mengatakan kepada Ketum AHY ‘Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan Capres-Cawapres Anies-AHY’,” tulis Riefky.

    “Sesuai dengan mandat yang telah diberikan oleh ketiga Ketua Umum Partai Politik yang masing-masing ditandatangani oleh Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh; Presiden PKS, Ahmad Syaikhu; dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, untuk menentukan siapa calon wakil presiden yang dipilihnya, maka pada 14 Juni 2023, Capres Anies memutuskan untuk memilih Ketum AHY sebagai Cawapresnya,” tulisnya lagi.

    Ia menuturkan, nama AHY telah disampaikan kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai, dalam hal ini langsung kepada Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri dan Ahmad Syaikhu, serta kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. “Menurut Capres Anies, ketiga pimpinan Parpol menerima putusan tersebut dan tidak ada penolakan,” terangnya.

    Riefky menjelaskan, pada saat menyampaikan keputusan itu kepada pimpinan partai politik, Anies menyampaikan alasan memilih AHY. Alasannya yakni karena AHY memenuhi seluruh syarat dan kriteria yang ditentukan dalam Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

    “Selain itu, Capres Anies menilai Ketum AHY juga memiliki keberanian dan bersedia menempuh risiko untuk menjadi pendampingnya, meskipun partainya sendiri terancam diambilalih oleh KSP Moeldoko melalui PK di Mahkamah Agung. Anies melihat syarat keberanian itu sebagai syarat ke-0, yang tidak dimiliki oleh kandidat Cawapres lainnya. Pernyataan soal syarat ke-0 ini juga telah disampaikan kepada publik,” ungkapnya.

    Menurutnya, pertanyaan dan desakan dari masyarakat terkait dengan kepastian arah Koalisi Perubahan serta merosotnya elektabilitas Anies, membuat pimpinan koalisi serta Tim 8 bersepakat untuk segera mendeklarasikan Capres dan Cawapres yang akan diusung.

    “Atas harapan dan desakan masyarakat agar Koalisi Perubahan segera dideklarasikan, Capres Anies dan Tim 8 telah merencanakan beberapa kali waktu deklarasi. Namun, rencana deklarasi itu tidak pernah terwujud. Diduga kuat, tidak terlaksananya deklarasi itu karena Capres Anies lebih patuh kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang ingin terus menunda waktu deklarasi. Ini jelas mengganggu dan melanggar prinsip kesetaraan (equality) dalam koalisi,” ucapnya.

    Berlarut-larutnya deklarasi itu menurutnya, akhirnya menemukan jalan keluar dengan ditetapkannya awal September sebagai waktu untuk melakukan deklarasi secara resmi. Bahkan, Anies telah menuliskan secara resmi pada 25 Agustus lalu, yang isinya meminta AHY untuk bersedia menjadi Cawapresnya.

    “Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan,” katanya.

    Pada Selasa (29/8) malam di Nasdem Tower, Riefky menuturkan bahwa secara sepihak Surya Paloh menetapkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

    “Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” terangnya.

    “Demikian fakta kronologis ini disampaikan. Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” lanjutnya.

    Kekecewaan atas manuver yang terjadi di tubuh koalisi perubahan, juga bergema di daerah. Di Provinsi Banten, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten, Iti Octavia Jayabaya, bahkan memerintahkan seluruh baliho dan spanduk yang terpasang foto Anies, dicopot. Iti mengaku bahwa dirinya kecewa dan merasa dikhianati oleh Anies.

    Senada disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP Angkatan Muda Partai Demokrat (AMPD), Andi Dian Putra, yang merupakan salah satu politisi Partai Demokrat asal Provinsi Banten. Menurutnya, Koalisi Perubahan akan dibubarkan menyusul manuver Anies dan Partai NasDem, yang disebut sebagai pengkhianatan.

    Hal itu disampaikan oleh Andi, saat diwawancara BANPOS melalui sambungan telepon. Andi mengatakan bahwa saat ini ada kemungkinan Koalisi Perubahan akan dibubarkan. Hal itu karena adanya putusan sepihak yang diumumkan ketua umum partai NasDem, Surya Paloh, terkait Bacawapres yang akan mendampingi Anies di Pilpres 2024, yang berasal dari luar koalisi.

    “Calon bubar. Kasusnya itu kan pemutusan sepihak dari Nasdem tanpa koordinasi dengan tim delapan yang dibentuk koalisi tiga partai itu, Demokrat, PKS dan NasDem. Harusnya mengambil keputusan untuk Cawapresnya itu dari ketiga partai itu. Tetapi ada fakta diumumkan wakilnya Anies itu Cak Imin,” ucapnya.

    Meski demikian, Andi mengaku bahwa pihaknya tetap akan menunggu arahan dari Ketua Umum Partai Demokrat yakni AHY, terkait dengan langkah apa yang akan diambil ke depannya.

    “Langkah ke depan kita masih nunggu instruksi dari Ketua Umum, pak AHY. Apakah kita akan membuat koalisi sendiri atau ikut dengan koalisi yang sudah ada. Nantinya kita condong kemana Itu keputusannya bagaimana ketum. Kalau di Banten, kita kan harus mengikuti dari DPP,” ujarnya.

    Menurutnya, sebetulnya Koalisi Perubahan sudah menentukan keputusan untuk memasangkan Anies dengan AHY. Keputusan itu memang belum dipublikasikan kepada masyarakat. Namun ternyata pada detik-detik terakhir, Muhaimin Iskandar lah yang ditetapkan sebagai Cawapres yang akan mendampingi Anies.

    “Yang tadinya diusung itu kan Anies-AHY. Ternyata di injury time, itu tanpa kesepakatan, tanpa komunikasi di antara tiga partai ini, NasDem memutuskan sendiri untuk wakilnya Anies. Artinya Anies dengan Surya Paloh sudah berdiskusi tetapi tidak melibatkan Demokrat dan PKS,” ucapnya.

    Andi mengaku bahwa dirinya kecewa dengan keputusan tersebut. Sebab, Partai Demokrat sudah bersama-sama dengan Partai NasDem dan Anies sejak awal, namun pada saat pengambilan keputusan penting, justru malah ditinggalkan.

    “Kita ini kan ditinggal ibaratnya. Kalau ini selesai, baru kita pikirkan lagi ke depan seperti apa. Kita lihat lagi lah seperti apa. Kita selaku Caleg, selaku kader partai mengikuti instruksi dari DPP,” tandasnya.

    Berbeda dengan Partai Demokrat yang bersikap cukup keras dengan keputusan Surya Paloh, PKS justru tetap tenang. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan pihaknya akan mengadakan pertemuan untuk menjelaskan kerja sama politik antara Partai NasDem dan PKB yang mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    “Akan ada penjelasan detail (duet Anies-Cak Imin), tapi di DPP PKS,” ujar Mardani kepada awak media di Jakarta, Kamis malam.

    Meski begitu, anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu tidak menjelaskan lebih detail mengenai rencana pertemuan itu. Ia berharap pertemuan itu dapat dilakukan dalam waktu dekat. “Doakan segera,” ucapnya.

    Saat disinggung mengenai reaksi Demokrat yang marah terhadap persetujuan sepihak yang dilakukan oleh Ketua NasDem Surya Paloh, Mardani meminta agar semua berprasangka baik. Sebab, menurutnya, duet Anies-Cak Imin masih dalam tahap awal dan belum diresmikan.

    Tidak hanya itu, PKS juga akan mengumumkan langkah politik selanjutnya mengenai tawaran untuk mendukung bakal calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. “Sebentar lagi akan diumumkan, pokoknya husnuzan saja,” tegas Mardani.

    Hal yang sama disampaikan oleh PKS Banten. Kabar tersebut tidak membuat PKS di Banten kisruh. Bahkan, PKS Banten mengklaim siapapun yang menjadi Calon Wakil Presiden, Anies lah yang harus jadi Presidennya.

    Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Provinsi Banten, Sanuji Pentamarta. Menurutnya, meskipun informasi dan arahan resmi belum pihaknya terima dari pusat, namun ia mengaku tidak menjadi masalah ketika Anies Baswedan dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar.

    “Kita belum tahu informasi dan belum ada arahan. Tapi kita ikut DPP saja. Pokoknya kita sesuai dengan perintah DPP. Siap apa saja keputusannya. Pokoknya yang penting bagi kita, Anies jadi presiden. (Untuk wakilnya) mana yang kuatnya aja,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Banten, Wahidin Halim (WH), mengaku menyambut baik dengan masuknya PKB ke dalam tubuh koalisi. Ia mengatakan bahwa kehadiran PKB, menambah kekuatan koalisi yang terbentuk.

    Bahkan, WH mengaku bernafas lega dengan didapatkannya kabar tersebut. Sebab, ketidakjelasan siapa yang akan mendampingi Anies sebelumnya, berpotensi membuat perpecahan di dalam tubuh Koalisi Perubahan. Menurutnya, Anies tidak akan bisa maju sebagai Capres, jika tidak ada Cawapresnya.

    “Sebenarnya kita juga saling menunggu keputusan dari atas ya. Kita juga memiliki kekhawatiran koalisi ini pecah. Sehingga kabar ini membuat banyak pihak bernafas lega,” kata WH saat dihubungi BANPOS melalui panggilan telepon.

    Ia menjelaskan, pihaknya tidak akan mempermasalahkan siapapun yang akan menjadi pendamping Anies untuk maju di Pilpres 2024 mendatang. Lanjutnya, kekuatan yang dimiliki oleh PKB memiliki banyak pengaruh dalam bursa pemilihan Cawapres untuk Anies Baswedan. “Saya kira ini satu koordinasi dan koalisi yang memberikan banyak harapan,” jelasnya.

    Ia mengaku bersyukur dengan adanya sosok Cak Imin dan juga PKB yang siap mendampingi dan bergabung dengan Koalisi Perubahan. Saat ditanyakan kemungkinan mundurnya Partai Demokrat pada koalisi karena kekecewaan yang ditimbulkan, ia mengaku enggan berkomentar, dan meminta untuk melihat situasi dan kondisi ke depannya.

    “Kita tunggu perkembangan berikutnya, seharusnya dengan bertambahnya PKB tentu menambah kekuatan dalam tubuh koalisi,” tegasnya.

    Ia menerangkan, koalisi yang terjadi tidak akan berpengaruh banyak bagi gelaran Pilkada di daerah. Hal tersebut didasari lantaran koalisi yang terjadi, biasanya hanya berlaku di pusat.

    “Kalau di daerah biasanya cair. Berdasarkan pengalaman selama ini, koalisi yang ada di pusat tidak berpengaruh untuk pemilihan daerah. Karena di daerah kan melihat kearifan politik lokalnya,” terang mantan Gubernur Banten ini.

    WH menegaskan, ia beserta masyarakat tidak akan mempermasalahkan siapapun yang dipasangkan bersama Anies. Sebagaimana pernyataan Sanuji, siapapun yang menjadi Wakil Presiden, yang penting Anies presidennya. “Saya beserta masyarakat, siapapun wakilnya, Anies presidennya,” tandasnya.

    Ketua PKB Kota Serang, Fatihudin, mengaku menyambut baik dipasangkannya Muhaimin Iskandar dengan Anies Baswedan. Meski belum mendapat instruksi resmi dari pusat, namun ia menegaskan bahwa pihaknya akan siap menerima perintah apapun yang diberikan oleh DPP PKB. “Mau kemanapun arahannya, mau Cak Imin dengan Anies pun kita mah mendukung, gimana atasan,” ujarnya kepada BANPOS.

    Ia mengatakan, koalisi yang sudah terjadi antara PKB dan Gerindra telah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Menurutnya, dinamika yang terjadi dalam politik pusat, tentunya sudah diperbincangkan dan disepakati oleh pimpinan kedua koalisi.

    Ia memaparkan, selama ini memang sering terjadi penyebaran isu pencocokan antara Cak Imin dengan Capres lain baik, itu Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan. Namun, nama Anies dinilai lebih diterima oleh para kader dan simpatisan PKB ketimbang Ganjar. “Kalau ke Ganjar sih kayaknya banyak yang gak setuju. Tapi kalau ke Anies sih Fifty-fifty ya,” ucapnya.

    Fatihudin mengatakan, sampai saat ini memang tidak ada kejelasan pada tubuh koalisi PKB-Gerindra di pusat. Sehingga, keputusan untuk berpasangan dengan Anies, dinilai keputusan yang cukup baik jika Gerindra tidak mengindahkan kehadiran PKB. (MG-01/CR-01/MYU/DZH/ENK)

  • Dukungan Susi Menguat, Hasrat AHY Terancam

    JAKARTA, BANPOS – Partai NasDem menilai Susi Pudjiastuti cukup syarat untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden (cawapres).

    Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen NasDem, Hermawi Taslim, merespons pertemuan Anies dan Susi, di Pangandaran, Jawa Barat, Senin (24/7).

    “Kandidat Cawapres Anies itu kan lintas gender, bebas kasus hukum, dan berpengalaman di pemerintahan. Nah, dari kriteria itu, Susi memenuhi syarat untuk jadi salah satu kandidat,” terang Hermawi Taslim.

    Penilaian serupa disampaikan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera. Mardani menganggap Susi Pudjiastuti cocok menjadi Cawapres Anies. Bahkan diakuinya, Susi punya chemistry tersendiri dengan koalisi perubahan. “Kalau Cawapresnya perempuan nilai tambahnya tinggi,” jelas Mardani.

    Namun dia tetap menyerahkan sepenuhnya pemilihan Cawapres kepada Anies dengan tetap mengedepankan aspek rasional. Jika Susi dirasa bisa meningkatkan elektabilitas, maka tidak ada salahnya untuk dipinang. “(Selama) Peluang menangnya lebih besar, saya yakin semua akan rasional,” imbuh Mardani.

    Sementara pandangan berbeda disampaikan Demokrat. Koordinator Juru Bicara Demokrat Herzaky Mahendra Putra menganggap berlebihan jika pertemuan Anies dan Susi dilihat sebagai upaya untuk mencari bakal Cawapres.

    “Menurut kami terlalu jauh. Saat ini ya hal-hal wajar saja, nggak ada yang luar biasa, dalam konteks bursa Cawapres sudah selesai,” tandas Herzaky.

    Dia bilang, Anies hanya menunjukkan dirinya terbuka dengan siapapun yang memiliki semangat perubahan.

    “Karena Bu Susi ini dianggap sosok pendobrak yang berani melawan kekuasaan, oligarki, sama-sama menteri di periode pertamanya Pak Jokowi,” tegas dia.

    Peluang Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menjadi Cawapres Anies Baswedan sedang terancam. Sebab, saat ini Anies sedang dekat dengan Susi Pudjiastuti. Apalagi, NasDem dan PKS sudah memberikan sinyal positif, setuju Susi menjadi Cawapres Anies.

    Selama ini, AHY begitu gigih berusaha menjadi Cawapres Anies. Ketua Umum Partai Demokrat ini berusaha terus nempel dan membangun chemistry dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

    Namun, di tengah usaha ini, Anies malah lengket dengan Susi. Senin lalu, Anies berkunjung ke rumah Susi di Pangandaran, Jawa Barat. Saking mesranya, Anies sampai menginap di rumah Susi.

    Sementara, Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro, yakin posisi AHH sedang terancam. Sebab, upaya AHY untuk menjadi Cawapres Anies selama ini ditentang NasDem. Sedangkan Susi, langsung diterima.

    Agung menyatakan, Susi bisa menjadi alternatif di tengah kebuntuan Koalisi Perubahan mencari Cawapres. Mengingat, selain bukan berasal dari partai koalisi, Susi juga memiliki rekam jejak mentereng dan dikagumi banyak pihak.

    “Bahkan lekat sekali dalam ingatan publik bahwa Bu Susi disiplin mengawal laut kita. Misalnya menenggelamkan kapal pencuri ikan kita,” ucap Agung.(pbn/rmid)

  • Survei Voxpopuli: PDIP-Gerindra Bersaing Ketat

    Survei Voxpopuli: PDIP-Gerindra Bersaing Ketat

    JAKARTA, BANPOS – Sepanjang paruh pertama tahun 2023, elektabilitas PDIP dan Gerindra tampak bersaing ketat. Temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan PDIP masih unggul dengan elektabilitas 17,1 persen, dibayangi oleh Gerindra yang terus menanjak mencapai 16,4 persen.

    Kenaikan elektabilitas Gerindra dan anjloknya PDIP terjadi bersamaan dengan gejolak seputar batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. PDIP memang mengalami sedikit rebound, tapi masih di bawah elektabilitas pada awal tahun.

    PDIP dan Gerindra kini masing-masing mempunyai capres yang bakal diusung, yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Di kubu perubahan, Nasdem yang mengusung Anies Baswedan makin terpuruk elektabilitasnya, kini tersisa 2,6 persen.

    “Elektabilitas PDIP dan Gerindra bersaing ketat di papan atas, sementara Nasdem kian terpuruk di bawah ambang batas parlemen,” ungkap Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Senin (3/7).

    Menurut Achmad, persaingan ketat PDIP dan Gerindra seiring pula dengan rivalitas antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam bursa capres. “Hanya saja efek ekor jas (coattail effect) tampaknya lebih banyak dinikmati oleh Gerindra daripada PDIP,” tandas Achmad.

    “Dengan tren elektabilitas yang ada, Gerindra yang selama ini selalu berada pada peringkat kedua kini berpeluang menggeser PDIP,” lanjut Achmad. Naiknya elektabilitas Gerindra didorong oleh melejitnya elektabilitas Prabowo yang telah unggul dan meninggalkan Ganjar.

    Sementara itu baik PDIP maupun Ganjar yang sempat mengalami penurunan elektabilitas kini sama-sama rebound. “Keputusan PDIP mempercepat deklarasi pencapresan Ganjar berhasil mengungkit kenaikan elektabilitas keduanya, meskipun tipis saja,” jelas Achmad.

    Karena itu Achmad mewanti-wanti besarnya peluang Gerindra mengungguli PDIP jika elektabilitas Prabowo terus bergerak naik. “Efek ekor jas dari pencapresan Prabowo bisa mengancam peluang PDIP mencetak hattrick sekaligus memecahkan rekor sejak pasca-reformasi,” terang Achmad.

    Hal ini menjadi tantangan serius bagi PDIP, lebih-lebih jika tren elektabilitas Ganjar tidak cukup kuat atau bahkan stagnan. “PDIP harus mencari cawapres yang bisa membantu menaikkan elektabilitas Ganjar, dan diterima oleh partai-partai yang telah berkoalisi,” Achmad mengusulkan.

    Pengaruh efek ekor jas tercatat paling kuat pada partai-partai yang memiliki kader atau tokoh yang diusung dalam pencapresan. Partai-partai lain yang belum memiliki figur kuat cenderung stabil, seperti partai-partai yang berada pada urutan ketiga dan seterusnya.

    Golkar kembali memimpin pada posisi tiga besar dengan elektabilitas 8,5 persen, disusul PKB (7,7 persen), Demokrat (6,1 persen), PSI (5,8 persen), dan PKS (4,6 persen). “Tujuh partai tersebut diprediksi lolos ke Senayan, sedangkan sisanya masih harus berjuang keras,” papar Achmad.

    Termasuk di antaranya Nasdem yang notabene paling awal mengusung capres, tetapi tidak bisa mendapatkan efek ekor jas yang signifikan dari pencapresan Anies. “Harapan Nasdem untuk mendulang dukungan dari pemilih Anies berujung mundurnya sejumlah kader,” ungkit Achmad.

    Selanjutnya upaya Nasdem mengajak Demokrat dan PKS membentuk Koalisi Perubahan berjalan lambat. Hingga saat ini ketiga partai belum melakukan deklarasi pencapresan Anies secara bersama-sama karena masih terganjal soal penentuan nama figur cawapres pendamping Anies.

    Belakangan Demokrat mulai membuka komunikasi dengan PDIP, melalui pertemuan Puan dan AHY. “Jika cawapres Anies tak kunjung disepakati, terbuka kemungkinan Demokrat berpindah koalisi mengusung capres yang lebih berpeluang untuk menang,” terang Achmad.

    Badai persoalan yang melanda menteri-menteri Nasdem makin mempersulit upaya Koalisi Perubahan untuk mengusung Anies. “Sentimen negatif menyangkut korupsi berpotensi makin membenamkan elektabilitas Nasdem,” tegas Achmad.

    Efek ekor jas justru dirasakan Nasdem seiring turunnya elektabilitas Anies, yang menyeret jebloknya partai bertajuk restorasi Indonesia itu hingga ke bawah PPP (2,8 persen) serta dibayangi oleh PAN (2,3 persen) dan Perindo (1,7 persen).

    Di jajaran papan bawah ada partai-partai seperti Gelora (1,2 persen) dan Ummat (1,0 persen). Berikutnya PBB (0,7 persen), dan Hanura (0,3 persen), sedangkan PKN, Garuda, dan Buruh nihil dukungan, serta sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 21,2 persen.

    Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 15-21 Juni 2023, kepada 1200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.(RMID)

  • Dari Jurnalis Menuju Gedung Dewan, Wibowo Ajak Masyarakat Kota Serang Jangan Salah Pilih

    Dari Jurnalis Menuju Gedung Dewan, Wibowo Ajak Masyarakat Kota Serang Jangan Salah Pilih

    SERANG, BANPOS – Dikenal sebagai wartawan senior, Wibowo, melenggang mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kota Serang melalui Partai Nasdem di Daerah Pemilihan (Dapil) 1.

    Dapil 1 Kota Serang ini meliputi 6 kelurahan antara lain Kelurahan Sumur Pecung, Kelurahan Lopang, Kelurahan Unyur, Kelurahan Kaligandu, Kelurahan Terondol dan Kelurahan Sukawana.

    Sebelum maju menjadi Bacaleg, Wibowo dikenal sebagai wartawan senior Metrotv di Provinsi Banten.

    Sepak terjangnya sebagai wartawan Metrotv, sudah tidak bisa diragukan lagi.

    Beberapa kasus besar korupsi di tanah jawa berhasil diungkapnya. Tidak hanya itu, bahkan jalan-jalan rusak, masyarakat miskin yang makan nasi aking, penderita gizi buruk dan sekolah rusak, tidak luput dari pemberitaannya.

    “Saya sudah terbiasa sebagai alat kontrol pemerintah, sehingga ketika menjadi bagian anggota DPRD Kota Serang, fungsi kontroling sudah biasa saya lakukan,” ungkap Wibowo, Kamis (11/5).

    Selain itu, salah satu alasannya maju menjadi Bacaleg Kota Serang, adalah meningkatkan sumber daya manusia Kota Serang yang lebih berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan daerah-daerah lainnya.

    Wibowo dikenal juga sebagai sosok wartawan yang tidak bisa melihat kesengsaraan masyarakat, sehingga berbagai penyimpangan di tengah masyarakat kerap dibelanya.

    “Saya tidak tega melihat kesengsaraan dan penyimpangan di tengah masyarakat, sehingga saya selalu berpihak kepada masyarakat, terutama masyarakat kecil,” tuturnya.

    Menghadapi pesta demokrasi 2024 mendatang, Wibowo berharap agar masyarakat Kota Serang tidak salah pilih wakilnya di DPRD Kota Serang.

    “Yang saya khawatir satu, masyarakat salah memilih wakilnya di DPRD, sehingga tidak dapat membela atau berpihak kepada masyarakat,” katanya.

    Menurut Wibowo, apabila masyarakat Kota Serang salah pilih, maka masyarakat Kota Serang akan menderita selama lima tahun.

    “Karena kalau masyarakat Kota Serang salah pilih, masyarakat akan menderita selama lima tahun,” tambah Wibowo. (MUF)

  • Heikal Safar: Nikmat Melihat Ulama, Pemimpin, Dan Rakyat Bersatu

    Heikal Safar: Nikmat Melihat Ulama, Pemimpin, Dan Rakyat Bersatu

    JAKARTA, BANPOS – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (GARPU) Jawa Barat Heikal Safar mengapresiasi kegiatan buka puasa bersama alias bukber yang digelar Partai NasDem, di Ballroom NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3).

    “Sangat enak dan nikmat kalau melihat ulama, pemimpin atau umaro dan rakyatnya hidup rukun dan damai. Ini terlihat dari acara buka puasa bersama yang digelar Partai NasDem,” ujar Heikal, di Kantor DPW Garpu Jawa Barat, Jln Raya Kalimalang Kota Bekasi, Minggu (26/3).

    Untuk diketahui, dalam acara bukber tersebut, hadir sejumlah tokoh. Di antaranya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

    Hadir juga Habib Abubakar Al Habsyi, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Anies Baswedan, dan Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem DR. Ayu Alwiyah Al Jufri.

    Menurut Heikal, bulan suci Ramadhan, memang merupakan medium untuk menjalin tali silaturahmi antara ulama, pemimpin, dan rakyat. Sekaligus, untuk mengasah spirit toleransi serta kerukunan antar umat beragama.

    “Semoga krisis kepercayaan, krisis ekonomi dan krisis sosial politik segera ada solusi terbaiknya berkat ladang amal kita di Bulan Suci Ramadhan ini,” harap bakal calon Wali Kota Bekasi 2024 ini.

    Heikal Safar pun menyarankan Presiden Jokowi agar mencabut larangan bukber bagi para menterinya.

    “Sebaliknya dipertimbangkan kembali. Sebab, bukber sudah menjadi tradisi pemersatu bangsa di negeri kita ini,” tandas Heikal Safar.(RMID)

  • Anies Baswedan Juara Capres Survei IPO

    Anies Baswedan Juara Capres Survei IPO

    JAKARTA, BANPOS – Partai Nasional Demokrat (NasDem) menyambut baik hasil survei terkini Indonesia Political Opinion (IPO) yang menempatkan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di puncak bursa Capres 2024. Harapannya, tren positif ini bisa menambah jumlah partai di dalam Koalisi Perubahan.
    “Kami terus berikhtiar, bersila turahmi dan berkomunikasi dengan semua pihak untuk perubahan Indonesia yang lebih baik,” ujar Ketua Dewan Pengurus Pusat Bidang Pemenangan Pemilu (DPP Bappilu) Partai NasDem Effendi Choirie kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

    Pria yang akrab disapa Gus Choi itu menegaskan, dukungan tiga partai saat ini, yaitu Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) cukup memberikan tiket untuk Anies. Tapi, akan lebih baik ketika Koalisi Perubahan mengalami pertambahan dukungan partai politik.
    Kemenangan bisa didapatkan ketika kekuatannya besar dan semakin banyak parpol atau dukungan terhadap ide dan gagasan perubahan untuk Indonesia.

    Dengan demikian, hasil survei IPO yang menempatkan Anies di posisi puncak dengan elektabilitas sebesar 31,6 persen responden, bisa menjadi salah satu repre sentasi bahwa bangsa Indonesia menginginkan perubahan di pesta demokrasi men datang.
    Menurutnya, hasil survei IPO tidak hanya memberikan se mangat kepada Koalisi Perubahan. Melainkan juga, para relawan dan masyarakat Indonesia yang ingin bangsa ini menjadi jauh lebih baik lagi di masa mendatang.
    “Alhamdulillah, syukur dan Puji Tuhan. Semoga Tuhan memberi kekuatan dan kesaba ran dalam menghadapi berbagai tantangan. Kami juga terus berdoa semoga Tuhan memberi kemudahan dan kemenangan pada 14 Februari 2024,” harapnya.
    Senada, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali senang melihat tren positif Anies di survei bursa Capres 2024. Apalagi, Anies merupa kan ja goan partainya di pesta demokrasi mendatang.

    “Kita se nang lah, tapi tidak juga berlebihan, jumawa,” katanya. Menurutnya, hasil survei ini menjadi penggerak untuk melakukan konsolidasi yang lebih terukur ke depannya. Asumsinya, komitmen poros Koalisi Perubahan mengusung Anies menjadi salah satu faktor elek tabilitas Anies naik.
    “Orang yang ragu terhadap pencapresan Anies kemudian menjadi yakin,” ungkapnya.

    Seperti diketahui, survei mem buktikan Anies Baswedan di uru tan teratas dengan 31,6 persen suara responden, diikuti Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo 24,9 persen, dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan 21,1 persen.
    Survei ini, dilakukan medio 17 Maret 2023, dengan jumlah sampel responden sebanyak 1.200 orang. Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2,90 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen. Setting pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat.(RMID)

  • Anies Sambangi Banten Akhir Tahun

    Anies Sambangi Banten Akhir Tahun

    SERANG, BANPOS – Bakal Calon Presiden yang diusung oleh Partai NasDem, Anies Baswedan, direncanakan bakal datang ke Provinsi Banten akhir tahun ini. Kedatangan Anies ke Banten sebagai bagian dari safari politiknya yang telah dimulai sejak beberapa bulan ke belakang.

    Safari Anies ke Provinsi Banten akan berpusat di Kota Serang. Selain bertegur sapa dengan para pendukungnya melalui kegiatan Jalan Sehat, Anies juga direncanakan bakal sowan ke ulama-ulama yang ada di Banten.

    Sekretaris DPD Partai NasDem Kota Serang, Khaeroni, mengatakan bahwa Anies Baswedan dapat dipastikan akhir tahun ini bakal menyambangi Provinsi Banten, untuk menyapa para pendukungnya.

    “Anies datang dalam rangka melakukan kegiatan jalan sehat, datang ke Tanah Jawara ini. Itu dalam rangka untuk bertemu dengan semua pendukung Anies yang diusung oleh Partai NasDem,” ujarnya, kemarin.

    Ia mengatakan, dalam rencana yang telah disusun oleh Partai NasDem, mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan hadir dalam acara Jalan Sehat pada 24 Desember mendatang.

    “Jalan sehatnya mulai dari stadion menuju Alun-alun Kota Serang. InsyaAllah sudah disepakati tanggal 24 Desember,” tuturnya.

    Selain mengikuti Jalan Sehat, Anies Baswedan pun akan bersilaturahmi dengan para kiyai dan ulama se-Banten, untuk sowan meminta doa, sehingga dapat memenangkan kontestasi Pilpres pada 2024 mendatang.

    “Itu dalan planning kita, jadi setelah ikut jalan sehat, nanti Insyaallah akan ke kediaman Abuya Muhtadi, dan bertemu dengan ulama-ulama Banten di Kesultanan Banten,” jelas Khaeroni.

    Menurut pria yang juga merupakan anggota DPRD Kota Serang ini, sudah ada puluhan ribu kader NasDem dan pendukung Anies Baswedan, yang akan hadir dalam kegiatan Jalan Sehat itu. (DZH)

  • Mantan Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah Berlabuh Ke Nasdem

    Mantan Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah Berlabuh Ke Nasdem

    LEBAK, BANPOS- Mantan Wakil Bupati Kabupaten Lebak Amir Hamzah berlabuh ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Amir Hamzah dikabarkan akan maju menjadi bakal calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Banten I Lebak-Pandeglang.

    Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Lebak Dedi Jubaedi membenarkan, bahwa mantan Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah bergabung ke Partai Nasdem.

    Bahkan menurut Dedi, Amir Hamzah mantan orang nomor dua di Kabupaten Lebak tersebut hadir dalam kegiatan buka bersama DPD Nasdem Lebak di salah satu rumah makan di Rangkasbitung.

    “Iya, Pak Amir gabung bersama kami di Nasdem,” kata Dedi, Kamis (28/4/2022).

    Ia mengatakan, bergabungnya Amir Hamzah ke Partai Nasdem akan menjadi energi dan motivasi bagi pengurus serta kader dalam memenangkan Pemilu Serentak 2024.

    “Kita rekomendasikan Pak Amir ke DPR RI. Tapi yang menentukan DPP Partai Nasdem nanti,” jelasnya.

    Ketua Liga Mahasiswa Nasdem Kabupaten Lebak Ahmad Tablawi juga membenarkan bergabungnya mantan Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah. Ia meyakini selain akan menjadi energi dan motivasi bagi pengurus dan kader, Nasdem di Lebak akan semakin kuat dan optimistis Nasdem akan menang di Pemilu 2024.

    “Iyah, Pak Amir merapat ke Partai Nasdem. Ini akan menjadi kekuatan bagi kami. Apalagi, beliau kan merupakan tokoh dan mantan birokrat yang cerdas. Memiliki konsep dalam pembangunan dan karyanya cukup diakui di kalangan masyarakat,” ungkapnya (Her/PBN)